Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa faktor yang mempengaruhi profitabilitas perusahaan farmasi di Indonesia. Ketika riset dan pengembangan produk menjadi isu yang sering dibahas dalam perkembangan industri farmasi, faktor yang mengaruhi profitabilitas perusahaan farmasi yang dibahas dari sudut pandang indikator finansial jarang dibahas. Data panel dari sepuluh perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia meliputi data dari tahun 2009 sampai dengan 2018, diambil dari laporan keuangan tahunan perusahaan. Analisa dibagi menjadi dua bagian 2009-2013 dan 2014-2018, dalam rangka memastikan pengaruh implementasi program Jaminan Kesehatan Nasional pemerintah sejak 2014 terhadap profitabilitas perusahaan farmasi. Regresi dengan metode Pooled o least squares dan fixed effects digunakan dalam analisa data. Hasil analisa menunjukkan korelasi positif signifikan antara market power, likuiditas dan sustainable growth rate dengan profitabilitas, dan korelasi negative signifikan untuk firm size dan sales growth. Efisiensi perusahaan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap profitabilitas. Sebelum implementasi JKN, hanya likuiditas dan firm size yang berkorelasi secara signifikan terhadap profitabilitas, di mana keduanya positif.
This research aims to examine the factors affecting profitability of pharmaceutical company in Indonesia. While research and development has been the main discussed issues in pharmaceutical sector development, scant attention has been paid to profitability factors determined by financial ratio specifically. Panel data of ten pharmaceutical companies listed on Indonesia Stock Exchange covering the period of 2009 to 2018 were extracted from companies’ annual reports. The analysis is divided into two part 2009-2013 and 2014-2018, in order to ascertain the impact of Indonesia’s National Health Insurance policy (implemented in 2014) upon the company’s profitability. Pooled least squares regression and fixed-effects were used to analyze the data. The findings show strong positive relationships between market power, liquidity and sustainable growth rate with profitability, and strong negative relationships with regards to firm size and sales growth. Company efficiency (as measured by assets turnover ratio) has no significant relationship with profitability. Prior the National Health Insurance implementation period, only liquidity and firm size have significant relationships with profitability, both are positively correlated.
"Kesejahteraan petani bergantung pada produksi tanaman dan kesuburan tanah. Penggunaan pupuk dapat meningkatkan produksi tanaman, namun dapat menurunkan kesuburan tanah. Dalam kasus padi, ada indikasi penggunaan pupuk didorong oleh keinginan meningkatkan produktivitas tanaman tanpa mempertimbangkan efek pada kesuburan tanah. Beberapa penelitian telah meneliti perilaku petani tentang penggunaan pupuk. Namun, studi tersebut terbatas pada respon petani terhadap subsidi pupuk dan dampak penggunaan pupuk pada produktivitas tanaman padi. Studi ini mengisi kesenjangan yang ada dalam penelitian tentang hubungan antara preferensi risiko petani dan penggunaan pupuk. Penelitian ini menggunakan regresi logit data panel sekunder Survei Panel Rumah Tangga Petani Nasional tahun 2007 dan 2010 dengan memperkirakan preferensi risiko petani. Studi ini menemukan bahwa petani Indonesia menghindari risiko. Hasilnya konsisten dengan hipotesis yang menunjukkan bahwa preferensi risiko memiliki hubungan negatif yang signifikan dengan variabel dependen. Ini berarti bahwa petani dengan kecenderungan menghindari risiko akan mengalokasikan pupuk di atas tingkat yang direkomendasikan untuk meningkatkan produktivitas tanaman padi. Variabel kontrol lainnya juga memiliki dampak signifikan terhadap variabel dependen.
Farmers’ welfare depends on crops production and soil fertility. The use of fertilizer is expected to increase crops production, yet it may cause the soil fertility to decline. In case of paddy, there is an indication that the use of fertilizer is most likely driven by productivity without considering the effect on soil fertility. Several studies have examined farmer’s behavior concerning fertilizer usage. However, those studies are limited to farmer’s response towards fertilizer subsidy and the impact of fertilizer usage on productivity. This study fills the gap that exists in research on the link between farmer’s risk preference and the use of fertilizers. This study employed logistic regression using secondary panel data from The National Farmer Household Panel Survey conducted in 2007 and 2010 by estimating the farmers’ risk preference. This study found that Indonesian farmers are risk-averse. The result is consistent with the hypothesis showing that risk preference has a significant negative relationship with the dependent variables. It means that farmers with a tendency to be risk-averse will allocate fertilizer above the recommended level to increase the productivity. Other control variables also have significant impacts on the dependent variables.
"