Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 189823 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kyra Adiavira
"Latar belakang: Swamedikasi yang dilakukan dengan rasional dan bertanggung jawab dapat memiliki banyak keuntungan, baik dari segi waktu dan biaya, sementara yang tidak rasional dapat menyebabkan kerugian. Swamedikasi yang rasional berhubungan erat dengan tingkat pengetahuan yang tinggi. Mahasiswa kesehatan kemungkinan mendapatkan paparan informasi mengenai pengobatan yang lebih tinggi dibanding mahasiswa lainnya. Di Indonesia, belum banyak dilakukan penelitian mengenai swamedikasi pada mahasiswa.
Metode: Kuesioner mengenai pengetahuan, sikap, dan perilaku swamedikasi disebarkan kepada 128 mahasiswa Rumpun Ilmu Kesehatan (RIK) dan non RIK di Universitas Indonesia. Data kemudian dianalisis dengan chi square dan dihitung rasio odds dan interval kepercayaan 95%.
Hasil: Dari 128 kuesioner yang disebarkan, seluruhnya memenuhi kriteria eligibilitas dan dapat dianalisis. Didapatkan bahwa dari 116 (90,6%) mahasiswa yang melakukan swamedikasi, 70 (94,6%) adalah mahasiswa RIK dan 46 (85,2%) adalah mahasiswa non RIK. Dari jumlah tersebut, 46 (62,2%) mahasiswa RIK dan 6 (13%) mahasiswa non RIK memiliki pengetahuan baik. M ahasiswa dengan latar belakang kesehatan memiliki pengetahuan yang lebih tinggi terkait swamedikasi dibandingkan mahasiswa non RIK (OR: 12,7; p: <0,001; CI 95% 4,75 – 34,38), sementara seluruh mahasiswa dari kedua kelompok memiliki sikap yang baik terkait swamedikasi.
Kesimpulan: Mahasiswa Universitas Indonesia, baik dari kelompok kesehatan maupun non kesehatan, sama-sama memiliki prevalensi swamedikasi tinggi. Mahasiswa kesehatan memiliki tingkat pengetahuan yang lebih tinggi secara signifikan dibandingkan mahasiswa non kesehatan. Secara umum, mahasiswa diharapkan dapat berperan dalam meningkatkan kesadaran terkait swamedikasi yang rasional dan bertanggungjawab.

Introduction: Self-medication, if done rationally and responsibly, would bring a lot of benefits of time and cost, while irrational self-medication would on the other hand prove disadvantageous. Rational self-medication is strongly tied to sufficient knowledge on the matter. Healthcare students are likely to experience more exposure to information related to medication compared to students from other fields of study. In Indonesia, studies regarding self-medication in university students are still limited in number.
Method: Questionnaire which consists of knowledge, attitude, and practice of self- medication were distributed to 128 healthcare and non-healthcare students of University of Indonesia. The responses were then analyzed using chi square and odds ratio was calculated on 95% confidence interval.
Result: Of 128 questionnaires distributed, each fulfilled the eligibility criteria and was therefore analyzed. Among 116 (90,6%) university students practicing self-medication,
70 (94,6%) are healthcare students and 46 (85,4%) are non-healthcare students. Furthermore, 46 (62,2%) of healthcare students and 6 (13%) of non-healthcare students have sufficient knowledge of self-medication. Healthcare students have better knowledge of self-medication compared to non-healthcare students (OR: 12,7; p: <0,001; CI 95% 4,75 – 34,38), however, both groups show equally positive attitude toward self- medication.
Conclusion: Prevalence of self-medication in both healthcare and non-healthcare students of University of Indonesia is high. Healthcare students have significantly higher level of knowledge compared to non-healthcare students. University students are expected to have a role in raising awareness of rational and responsible self-medication in the general public.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Kartika Untari
"ABSTRAK
Swamedikasi didefinisikan sebagai penggunaan obat tanpa konsultasi dari dokter, diagnosa, serta peresepannya. Prevalensi swamedikasi yang dilakukan mahasiswa cukup tinggi kemudian disertai dengan ditemukannya masalah terkait praktek swamedikasi. Penelitian ini dilakukan untuk membandingkan efektivitas media booklet dengan Cara Belajar Insan Aktif (CBIA) pada responden mahasiswa non Ilmu Kesehatan yang sebelumnya telah berhasil meningkatkan pengetahuan dan tindakan swamedikasi pada responden ibu-ibu. Desain penelitian yang dilaksanakan adalah pre-experimental dengan pre-test dan post-test pada responden yang terbagi menjadi kelompok yang melaksanakan CBIA dan kelompok yang diberikan booklet. Respoden yang mengikuti penelitian hingga selesai berjumlah 78 orang (n booklet = 41 orang, n CBIA = 37 orang). Skor pengetahuan, perilaku, dan sikap diukur dengan kuesioner sebelum serta 6 minggu setelah intervensi CBIA dan booklet. Hasil pengukuran menggunakan uji non parametrik Wilcoxon (p<0,05) diperoleh kedua intervensi yaitu CBIA dan booklet mempengaruhi secara bermakna tingkat pengetahuan, sikap, dan perilaku. Pada uji regresi logistik didapatkan bahwa variabel perancu yaitu umur, status semester, dan anggota keluarga yang berprofesi sebagai tenaga kesehatan tidak mempengaruhi pengetahuan, sikap, dan perilaku swamedikasi mahasiswa. Pemberian booklet lebih efektif dibandingkan metode CBIA dalam meningkatkan sikap swamedikasi mahasiswa, namun kedua intervensi tersebut sama efektifnya dalam meningkatkan pengetahuan dan perilaku swamedikasi mahasiswa non Ilmu Kesehatan UNTAN Pontianak.

ABSTRACT
Self-medication is defined as used of medication without obtained diagnose and prescription from physician?s consultation. The prevalence of self-medication at students was high and followed by finding of problems related it practices. This study was conducted to compare the effectiveness of booklet media with Community-Based Interactive Approach method on non Medical students, which previously have been increasing the knowledge and attitude on housewives respondent. This were pre-experimental study by pre-test and post-test design, the respondent were divided into two groups that carry out the CBIA method and given booklet media. Amount of respondent followed the study until finished were 78 people (n booklet = 41, n CBIA = 37). Knowledge, attitude, and behavior score was assessed by questionnaire in pre-intervention immediately and six week after intervention. The questionnaire result was analyzed by using Wilcoxon non parametric test (p<0.05) showed that CBIA and booklet increasing knowledge, attitude, and behavior of self-medication significantly. The results of logistic regression test showed age, year of study, and educational intervention as not factor that influenced self-medication knowledge, attitude, and behavior of student. The influence booklet intervention more effective than CBIA method toward self-medication attitude. However, both of intervention as effective toward self-medication knowledge and behavior of Non Medical Tanjungpura University Students, Pontianak.
"
2013
T36103
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jeehan Risqy Chairunnisa
"Loyalitas mahasiswa menjadi salah satu faktor penting bagi keberlangsungan dan keberlanjutan institusi perguruan tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk menguji peran komitmen mahasiswa terhadap perguruan tinggi sebagai mediator dalam hubungan antara kepuasan mahasiswa dan loyalitas mahasiswa. Alat ukur yang digunakan pada penelitian ini adalah  Students' Commitment to the Educational Institutes dari Alvi dan Sharma (2021), alat ukur Student Loyalty yang dikembangkan oleh Li (2013) dan diadaptasi ke dalam Bahasa Indonesia oleh Hadi (2018), serta alat ukur Student Satisfaction yang dikembangkan oleh Tuan (2012) dan diadaptasi ke dalam Bahasa Indonesia oleh Abdallah (2013). Data diambil dari 120 mahasiswa strata satu yang sedang menempuh perkuliahan minimal semester enam di perguruan tinggi di Indonesia. Analisis dilakukan menggunakan SPSS Versi 29.0.2.0 dan PROCESS versi 4.3. Hasil analisis PROCESS (Model 4) menunjukkan bahwa komitmen mahasiswa terhadap perguruan tinggi memediasi hubungan antara kepuasan mahasiswa dan loyalitas mahasiswa (𝛽 = .11, BootSE= .036, CI 95% [.04, .18]). Penelitian ini menunjukkan apabila kepuasan mahasiswa meningkat, maka komitmen mahasiswa terhadap perguruan tingginya akan meningkat, diikuti peningkatan loyalitas mahasiswa pada perguruan tingginya.

Student loyalty is a crucial factor for the sustainability and continuity of higher education institutions. This study aims to examine the role of student commitment to higher education institutions as a mediator in the relationship between student satisfaction and student loyalty. The measurement tools used in this study are the Students' Commitment to the Educational Institutes from Alvi and Sharma (2021), the Student Loyalty Scale developed by Li (2013) and adapted into Indonesian by Hadi (2018), and the Student Satisfaction Scale developed by Tuan (2012) and adapted into Indonesian by Abdallah (2013). Data were collected from 120 undergraduate students who were in at least their sixth semester at various higher education institutions. The analysis was conducted using SPSS Version 29.0.2.0 and PROCESS version 4.3. The results of the PROCESS analysis (Model 4) indicate that student commitment to their educational institution mediates the relationship between student satisfaction and student loyalty (𝛽 = .11, BootSE= .036, CI 95% [.04, .18]). This study demonstrates that when student satisfaction increases, their commitment to the institution also increases, leading to an enhancement in student loyalty."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irine Catherina Pangau
"Di tengah tingginya demand akan pendidikan tinggi, setiap perguruan tinggi semakin memfokuskan usahanya pada student loyalty yang merupakan faktor pendukung untuk perguruan tinggi dapat bersaing. Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah student satisfaction berperan sebagai mediator terhadap hubungan student-faculty relationship quality dan student loyalty di kalangan mahasiswa Indonesia. Partisipan penelitian ini adalah 150 mahasiswa berstatus aktif dari perguruan tinggi di Indonesia. Tiga alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat ukur Student Loyalty dari Li (2013) yang diadaptasi dalam Bahasa Indonesia oleh Hadi (2018), adaptasi Student-Faculty Relationship Quality Scale dari Snijders et al. (2017), dan alat ukur Student Satisfaction dari Tuan (2012) yang diadaptasi dalam Bahasa Indonesia oleh Abdallah (2013). Hasil penelitian menunjukkan bahwa student satisfaction berperan sebagai mediator terhadap hubungan student-faculty relationship quality dan student loyalty di kalangan mahasiswa Indonesia (F(2,147) = 151,744, p < 0,01, R2  = 0,674). Penelitian selanjutnya disarankan untuk meneliti setiap dimensi dari student-faculty relationship quality untuk mendapatkan hasil yang lebih mendalam terkait hubungan masing-masing dimensi dengan student satisfaction dan student loyalty.

In the midst of high demand for higher education, every university is increasingly focusing its efforts on student loyalty, which is a supporting factor for universities to be able to compete. This research aims to test whether student satisfaction acts as a mediator in the relationship between student-faculty relationships quality and student loyalty among Indonesian undergraduate students. The participants in this research were 150 active undergraduate students from universities in Indonesia. The three measuring scales used in this research are Student Loyalty scale developed by Li (2013) and adapted into Bahasa Indonesia by Hadi (2018), the adaptation of the Student-Faculty Relationship Quality Scale from Snijders et al. (2017), and Student Satisfaction scale developed by Tuan (2012) and adapted into Bahasa Indonesia by Abdallah (2013). The result of this research found that student satisfaction acts as a mediator in the relationship between student-faculty relationship quality and student loyalty among Indonesian undergraduate students (F(2,147) = 151.744, p < 0.01, R2 = 0.674). Future research is recommended to further examine each dimension of student-faculty relationship quality to obtain a more in-depth result and explanation regarding its relationship with student satisfaction and student loyalty."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I Dewa Gede Leonardo Surya Dharmawan
"Di masa pandemi COVID-19, swamedikasi menjadi isu kesehatan yang meningkat. Salah satu populasi terdampak yaitu mahasiswa. Pandemi COVID-19 menyebabkan peningkatan pencarian informasi swamedikasi pada mahasiswa. Situasi pandemi COVID-19 juga dapat menyebabkan perubahan persepsi sehat pada individu yang memicu praktik swamedikasi. Kendati demikian hingga saat ini belum diketahui hubungan antara persepsi sehat dengan swamedikasi. Penelitian ini dilakukan dengan metode cross-sectional analitik dan pengumpulan sampel dengan metode purposive random sampling. Terdapat 152 responden yang merupakan mahasiswa Universitas Indonesia semester 5-8. Pengambilan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner secara daring dengan media google form. Diperoleh data persepsi sehat sebagian besar mahasiswa Universitas Indonesia selama pandemi COVID-19 baik. Proporsi mahasiswa yang melakukan swamedikasi obat bebas selama pandemi COVID-19 adalah 71,71%. Jenis obat bebas yang digunakan oleh mahasiswa selama pandemi COVID-19 sebagian besar adalah antitusif dan antipiretik. Terdapat hubungan signifikan antara persepsi sehat subvariabel kesehatan umum dengan perilaku swamedikasi obat bebas pada mahasiswa Universitas Indonesia selama pandemi COVID-19 (p=0.001; OR 4,503; 95% CI 1,754 - 11,557).

During the COVID-19 pandemic, self-medication has become an increasing health issue. One of the affected population is students. The COVID-19 pandemic has led to an increase in the search for self-medication information for students. The COVID-19 pandemic situation can also cause changes in health perception in individuals that trigger the practice of self-medication. However, until now there is no known relationship between the health perception and self-medication. This research was conducted by cross-sectional analytic method and sample collection by purposive random sampling. There are 152 respondents students at University of Indonesia semester 5-8. Data collection was done by distributing online questionnaires using google form media. In general, The health perception of most University of Indonesia students during the COVID-19 pandemic is good. The proportion of students who self-medicated with over-the-counter drugs during the COVID-19 pandemic was 71.71%. The types of over-the-counter drugs used by the students during the COVID-19 pandemic were mostly antitussive and antipyretic. There was a significant relationship between the perception of health in the general health sub-variable with self-medication behavior in University of Indonesia students during the COVID-19 pandemic (p=0.001; OR 4,503; 95% CI 1,754-11,557).
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Radinda Dyah Utari
"ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kontribusi growth mindset terhadap dimensi keterlibatan belajar pada mahasiswa Universitas Indonesia UI. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain non-experimental. Partisipan yang ada dalam penelitian ini berjumlah 463 dengan 115 partisipan didapatkan secara offline dan 351 partisipan didapatkan secara online perempuan = 74,7 dan laki-laki = 25,1. Alat ukur yang digunakan adalah Student Course Engagement Quotient SCEQ untuk mengukur keterlibatan belajar Handelsman et al., 2005 dan Theories of Intelligence Scale TIS untuk mengukur growth mindset Dweck, 2006. Olah data statistik Simple Regression digunakan untuk mengetahui kontribusi variabel-variabel penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa growth mindset berkontribusi secara signifikan terhadap seluruh dimensi keterlibatan belajar.

ABSTRACT
The purpose of this research is to know the growth mindset contribution to student engagement dimensions of Universitas Indonesia UI students. This research is a quantitative research with non experimental design. Participants in this study consist of 463 UI students with 115 participants obtained offline and 351 participants obtained online women 74.7 and male 25.1. The measurement of this research are Student Course Engagement Quotient SCEQ to measure student engagement Handelsman et al., 2005 and Theories of Intelligence Scale TIS to measure the growth mindset Dweck, 2006. Simple Regression statistics is used to determine the contribution of research variables. The results showed that a growth mindset can significantly contribute to student engagement dimensions. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Syukri
"Rerata persentase mahasiswa Sarjana Keperawatan ekstensi untuk melanjutkan pendidikan profesi Ners di Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (FIK-UI) tiga tahun terakhir adalah 15,4%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat motivasi mahasiswa Sarjana Keperawatan ekstensi tingkat akhir untuk melanjutkan pendidikan profesi Ners di FIK-UI. Desain penelitian menggunakan deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Teknik sampling yang digunakan adalah total sampling, yaitu sampel yang diambil adalah seluruh mahasiswa Sarjana Keperawatan ekstensi tingkat akhir FIK-UI yang berjumlah 53 orang. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner dari teori Motivasi Herzberg, hasil penelitian Murphy (2006) serta Cheng (2007) berjumlah 27 soal yang telah dimodifikasi (α = 0,882, r hitung = 0,296-0,743). Analisis data menggunakan analisis univariat, yaitu distribusi frekuensi dan persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat motivasi responden adalah tinggi (50,9%). Upaya peningkatkan motivasi dapat dilakukan oleh institusi pendidikan dan tempat kerja, baik dalam hal kebijakan program maupun kemudahan perijinan.

The mean percentage of Nursing Bachelor students for continuing professional education nurses in Faculty of Nursing Universitas Indonesia (FON?s UI) in the last three years was 15.4%. The aim of this research was described the degree of final level extension Nursing Bachelor students motivation to continue professional education nurses in FON?s UI. The research used descriptive with cross sectional approach. The sampling technique used total sampling, the samples taken were all final level extension Nursing Bachelor students FON?s UI totaling 53 people. The research instrument used was a questionnaire of Herzberg motivation theory, the research of Murphy (2006) and Cheng (2007) amounted to 27 questions that have been modified (α = 0.882, r count = 0.296 to 0.743). Analysis of data used univariate, the frequency distribution and percentage. The results showed that the respondents' FON?s UI level of motivation was high (50.9%). Efforts to increasing motivation can be done by educational institutions and the workplace, both in terms of ease of licensing policies and programs.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
S64198
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lita Mardiana
"Kualitas tidur yang buruk umumnya sering terjadi pada mahasiswa. Kurang tidur dapat mengganggu kinerja kognitif termasuk konsentrasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kualitas tidur dengan konsentrasi belajar pada mahasiswa Rumpun Ilmu Kesehatan Universitas Indonesia angkatan 2016 2017. Penelitian deskriptif korelasi dengan pendekatan Cross Sectional ini melibatkan jumlah sampel sebanyak 302 mahasiswa yang dipilih menggunakan Purposive Sampling.
Kualitas tidur diukur menggunakan Pittsburgh Sleep Quality Index PSQI dan Insomnia Severity Index ISI, sedangkan konsentrasi belajar menggunakan Concentration Scale CS. Rata-rata total skor kualitas tidur yaitu 7,68, rata-rata total skor tingkat insomnia yaitu 8,11, dan rata-rata total skor konsentrasi belajar yaitu 248,32. Hasil uji korelasi Pearson menunjukkan terdapat hubungan negatif yang signifikan antara kualitas tidur dengan konsentrasi belajar.

Poor sleep quality generally occurs in college students. Lack of sleep may interfere with cognitive performance including concentration. The study aimed to determine the correlation between sleep quality and learning concentration among Health Science students of Universitas Indonesia class of 2016 and 2017. This descriptive correlation study with Cross Sectional approach involved 302 students wer selected by Purposive Sampling technique.
Sleep Quality is measured by Pittsburgh Sleep Quality Index PSQI and Insomnia Severity Index ISI, while learning concentration by Concentration Scale CS. Mean score of Sleep Quality was 7,68, mean score of level of Insomnia was 8,11, and mean score of learning concentration was 248,32. Pearsons correlation coefficient showed the significant negative relationship between sleep quality and learning concentration p 0,0001 r - 0,220, also with Level of Insomnia p 0,0001 r - 0,314. It is necessary to increase knowledge related to the quality of sleep to the students, as well as seminars related to sleep quality to improve the quality of sleep is good for students.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kintan Latifaningrum
"Emotional Maltreatment diprediksi sebagai bentuk maltreatment yang paling sering terjadi, namun kasusnya sering kali diacuhkan terutama pada mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi keberadaan emotional maltreatment pada dewasa muda selama masa perkuliahan, serta hubungannya dengan resiliensi akademik. Partisipan merupakan 177 mahasiswa di Indonesia (83.61% wanita, Mumur = 20.93, SD = 1.36; Msemester = 6.27, SD = 1.36) yang memiliki interaksi emosional dengan salah satu atau kedua orang tua kandung. Emotional maltreatment diukur menggunakan Childhood Trauma Questionare-Short Form (CTQ-SF), resiliensi akademik diukur menggunakan Academic Resilience Scale-Indonesia (ARS-I). Melalui analisa korelasi Pearson’s, ditemukan bahwa emotional maltreatment memiliki hubungan secara signifikan (r(177) = -0.257, p<.001, one-tailed) terhadap resiliensi akademik dan emotional neglect mempengaruhi resiliensi akademik lebih kuat dibandingkan emotional abuse. Bukti empiris ini membuktikan bahwa dewasa muda masih mengalami emotional maltreatment dari orang tua kandung dan mempengaruhi kualitas resiliensi akademik.

Emotional maltreatment has been predicted as the most common maltreatment to occur, however the cases seldom neglected, especially in college students. This study aimed to detect the existence of emotional maltreatment among young adults during college, also it’s relationship with academic resilience. Participants are 177 college students in Indonesia (83.61% women, Mage = 20.93, SD = 1.36; Mterm = 6.27, SD = 1.36 ) that have emotional interaction experiences with birth parents. Emotional maltreatment was measured with Childhood Trauma Questionnaire-Short Form (CTQ-SF), academic resilience was measured with Academic Resilience Scale-Indonesia (ARS-I). With Pearson’s correlation analysis, it is found that emotional maltreatment have a significant relationship (r(177) = -0.257, p<.001, one-tailed) with academic resilience; furthermore, emotional neglect effected academic resilience stronger than emotional abuse. This empirical finding prove that young adults still experience emotional maltreatment from birth parents and it’s effecting their quality of academic resilience."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jeremy Aryawan Putra
"Akhir-akhir ini terdapat prevalensi swamedikasi yang tinggi terkait penggunaan obat over the counter (OTC) di kalangan mahasiswa. Swamedikasi tanpa pengetahuan yang tepat dapat berbahaya. Penelitian ini mengevaluasi tindakan tersebut di kalangan mahasiswa Ilmu Perpustakaan Universitas Indonesia dikarenakan mereka dibekali kemampuan literasi informasi dalam memilah informasi. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk menilai tingkat pengetahuan dan praktik swamedikasi mahasiswa serta untuk mengidentifikasi perilaku pencarian informasi mahasiswa terkait obat OTC. Kuesioner online didistribusikan kepada seluruh mahasiswa Ilmu Perpustakaan Universitas Indonesia angkatan 2020 sampai 2023. Dengan teknik stratified sampling di tiap angkatan, terjaring total responden berjumlah 180 orang. Hasilnya menunjukkan bahwa mayoritas responden memiliki pengetahuan yang memadai tentang obat OTC dan mengakses informasi dari sumber yang dianggap kredibel. Selain itu, ditemukan 91,2% responden melakukan swamedikasi, dan 90,6% di antara mereka secara proaktif memeriksa informasi pada kemasan obat. Fenomena ini menandakan kesadaran yang tinggi, namun juga menunjukkan kecenderungan swamedikasi yang kuat di antara mahasiswa. Kesimpulan penelitian ini menunjukkan bahwa mahasiswa Ilmu Perpustakaan UI memiliki tingkat prevalensi swamedikasi yang tinggi dan sebagian besar memiliki pengetahuan dan praktik yang baik terkait obat OTC. Penelitian ini diharapkan berkontribusi dalam meningkatkan literasi kesehatan untuk mengurangi praktik swamedikasi berisiko dan mendukung penggunaan obat OTC yang lebih aman.

Recently, there has been a high prevalence of self-medication with over-the-counter (OTC) drugs among students. Self-medication without proper knowledge can be dangerous. This study evaluates such practices among Library Science students at Universitas Indonesia due to their information literacy skills in discerning information. The primary objective of this study is to assess the students' knowledge and self-medication practices and to identify their information-seeking behavior regarding OTC drugs. An online questionnaire was distributed to all Library Science students from the 2020 to 2023 cohorts. Using stratified sampling within each cohort, a total of 180 respondents were obtained. The results indicate that the majority of respondents have adequate knowledge about OTC drugs and access information from credible sources. Additionally, 91.2% of respondents engage in self-medication, and 90.6% of them proactively check information on the drug packaging. This phenomenon indicates a high level of awareness but also shows a strong tendency for self-medication among students. The study concludes that Library Science students at Universitas Indonesia have a high prevalence of self-medication and most possess good knowledge and practices regarding OTC drugs. This research aims to contribute to enhancing health literacy to reduce risky self-medication practices and support safer use of OTC dru"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>