Ditemukan 131443 dokumen yang sesuai dengan query
Ronan
"Berkembangnya dunia industri otomotif saat ini menuntut industri manufaktur untuk dapat membuat produk secara efektif dan efisien tanpa mengalami kegagalan dalam proses manufaktur tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan koefisien pengerasan regangan (n) dan pengaruhnya serta pengaruh kecepatan pons dan aplikasi lubrikasi terhadap kurva batas bentuk dari lembaran baja canai dingin SPCC dengan tebal 0.8mm. Perhitungan nilai koefisien pengerasan regang ditentukan melalui uji tarik dengan standar ASTM E 646, sementara konstruksi kurva batas bentuk ditentukan dengan menghitung regangan mayor dan minor pada lingkaran yang telah terdistorsi melalui pengujian peregangan berdasarkan ISO 12004-2. Dari pengujian ini didapatkan bahwa semakin besar koefisien pengerasan regang suatu material, maka kemampuan bentuknya pun semakin meningkat. Selain itu, didapatkan juga bahwa kecepatan pons yang semakin tinggi akan menurunkan kemampuan bentuk suatu material, serta aplikasi lubrikasi yang menunjukkan pengaruh yang tidak signifikan terhadap kurva batas bentuk yang didapat.
The development of the automotive industry today requires the manufacturing industry to make products effectively and efficiently without experiencing failure in the manufacturing process. This study aims to determine the coefficient of strain hardening (n) and its effect as well as the effect of punching speed and lubrication application on the forming limit curve of SPCC cold rolled steel sheet with a thickness of 0.8mm. The calculation of the value of the strain hardening coefficient was determined by means of a tensile test with the ASTM E 646 standard, while the construction of the forming limit curve was determined by calculating the major and minor strains on the distorted circle through a stretch test based on ISO 12004-2. From this test, it was found that the greater the coefficient of strain hardening of a material, the greater its formability. In addition, it was also found that the higher the punch speed will reduce the formability of a material, as well as the application of lubrication which shows an insignificant effect on the forming limit curve obtained."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Kwe Kosasih
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
T41170
UI - Tesis Open Universitas Indonesia Library
Billett, Michael
New York : Pergamon Press , 1979
621.89 BIL i (1)
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Cameron, Alastair
Chichester: Ellis Horwood, 1981
621.89 CAM b
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Lansdown, A.R.
"Buku yang berjudul "Lubrication : a practical guide to lubricant selection" ini ditulis oleh A. R. Lansdown. Buku ini merupakan sebuah buku panduan mengenai pelatihan lubricant."
Oxford: Pergamon Press, 1982
R 621.89 LAN l
Buku Referensi Universitas Indonesia Library
Lansdown, A.R.
Oxford: Pergamon Press, 1982
R 621.8 LAN l
Buku Referensi Universitas Indonesia Library
"Telah banyak dilakukan penelitian terhadap friksi di ring piston, banyak penyelidikan dilakukan karena ling piston banyak mempengaruhi perfoma dari mesin itu sendiri Friksi adalah salah satu masalah yang dimana banyak peneliti mencoba untuk menyelesaikan masalah ini.
Penelitian ini mengunakan mist lubrication, dimana hanya scdikit pelumas yang disemprolkan ke tabung. 0.4 ml/min adalah jumlah maksimum yang mampu disemprotkan. Mesin uji coba lersebut dibuat untuk mensimulasikan mesin diesel yang sesungguhnya. Percobaan ini menggunakan tiga macam kcccpalan, dua ripe ring dan jumlah pclurnas yang berbcda untuk disemprolkan.
Pada percobaan ini menunjukan bahwa dua ring piston menghasilkan gaya friksi yang lebih tinggi. Gaya friksi menumn pada wal-:lu kcccpatan dinaikan, tetapi pcnurunan pada gaya friksi tidak tcrlalu siknifikanl karcna menurun sccara perlahan. Jumlah oli yang di semprotkan juga mcmpengaruhi l`riksi yang dihasilkan; semakin scdikit yang dibcrikan akan menghasilkan friksi yang lcbih bcsaiz "
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S38048
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Bimo Pratomo
"Minyak pelumas Mesran Super SAE 20W/50 yang telah dipakai akan mengalami berbagai proses dan kontak dengan material yang lain. Dengan demikian setelah mencapai periode pemakaian tertentu minyak pelumas akan mengalami pembahan nilai-nilai spesifikasinya. Dalam hal ini pengamatan dilakukan terhadap penurunan kekentalan (viskositas) minyak pelumas Mesran Super SAE 20W/50, yang telah dipakai selama 0 km, 1000 km, 2000 km dan 3000 km. Akibat penurunan viskositas ini terjadi tendensi/kecenderungan perubahan daerah pelumasan dari pelumasan hidrodinamika (hydrocivnamic Iubricalion) ke pelumasan batas (boundary lubrication) pada celah antara poros dan bantalan. Terjadi keausan pada permukaan poros pada putaran rendah Pengamatan keausan ini dilakukan dengan mengamati perubahan kekasaran permukaan pada permukaan poros, foto permukaan poros, dan rnelakukan uji laju keausan yang terlumasi pada kecepatan rendah. Hasil pengamatan menunjukkan bertambahnya laju keausan sesuai dengan berlambahnya umur pakai pelumas."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S37020
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Lisna R. Hidayat
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2002
T40191
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Monangin, Priska Jesika
"Spent Bleaching Earth dan minyak jelantah merupakan limbah industri dengan jumlah produksi yang sangat besar di Indonesia hingga 600.000 ton/tahun. SBE memiliki kadar SiO2 sebesar 55-80 hal inilah yang dapat dijadikan potensi untuk pembuatan gemuk sebagai pengentalnya. Gemuk berfungsi untuk mengurangi gesekan dan keausan pada permukaan benda yang bersinggungan serta memiliki kemampuan untuk menempel di dekat permukaan gesek. Gemuk yang beredar dipasaran umumnya menggunakan NLGI grade 2 karena memiliki daya kelengketan lebih baik serta dropping point dan anti wear yang tinggi. NLGI grade 2 disebut gemuk multipurpose karena dapat digunakan pada hampir seluruh alat mesin pada otomotif, industri, konstruksi, manufaktur dll.
Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan gemuk NLGI grade 2 dengan memformulasikan SBE, minyak jelantah, dan kalsium sulfonat. Kalsium sulfonat dipilih karna dapat meningkatkan konsistensi dan performa gemuk serta jenis sabun yang biayanya paling murah. Pre-treatment dalam proses pembuatan adalah dilakukan filtrasi dan pemanasan pada minyak jelantah serta pengayakkan untuk SBE. Pembuatan Gemuk melalui proses saponifikasi dengan suhu maksimal 66°C dan homogenisasi hingga 8 jam. Komposisi optimum yang didapat yaitu dengan perbandingan SBE dan minyak jelantah 70:30 serta penambahan kalsium sulfonat 12 menghasilkan nilai bleeding 0,7 ; nilai keausan 0,23 mg; dan nilai dropping point 267°C. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan gemuk berbahan dasar limbah industri dengan tambahan kalsium sulfonat memiliki kualitas yang setara dengan gemuk komersil sebagai pembanding.
Spent Bleaching Earth and Waste Cooking Oil is industrial waste with an enormous amount of production in Indonesia up to 600,000 tons year. SBE contains 55 ndash 80 of SiO2 that can be used for the formulation of grease as the thickening agent. The function of grease is to decrease the friction and the wear on the surface of the intersecting object and has the ability to stick near to friction surface. Grease available in market generally use NLGI grade 2 because it has better adhesiveness and high dropping point and antiwear value. NLGI Grade 2 is commonly called as multipurpose grease due to its ability to be applied to almost all machine tools in automotive, construction, manufacture, industries, etc.This study aims to produce NLGI Grade 2 by formulating SBE, Waste Cooking Oil, and Calcium Sulfonate. Calcium Sulfonate is selected to be used because it can improve the consistency and performance of the grease and the type of soap with affordable price. Pre treatment in the manufacturing process is filtration and heating the Waste Cooking Oil and sifting for SBE. The Grease is produced through saponification process with maximum temperature 66°C and homogenization up to 8 hours. The optimum composition obtained by the composition of SBE and cooking oil 70 30 and the addition of 12 calcium sulfonate yields, 0.7 bleeding value wear value is 0.23 mg and dropping point value is 267°C. The results of this study can be concluded that Industrial waste based Grease with additional calcium sulfonate has a quality equivalent to commercial Grease as a comparison."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library