Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 147195 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hanan Ashrawi
"Indonesia sebagai negara agraris memiliki jumlah residu pertanian yang melimpah dan dapat dimanfaatkan sebagai sumber biomassa. Sekam padi berpotensi menjadi salah satu bahan bakar energi (feedstock) paling berpotensi pada biomass fluidized bed gasifier di Indonesia. Biomass fluidized bed gasifier berperan sebagai salah satu proses gasifikasi yang menggunakan biomassa sebagai bahan bakar energi dan sekaligus menjadi material untuk media gasifikasi pada fluidized bed. Berbagai studi telah dilakukan untuk mendapatkan kualitas fluidisasi yang baik dan juga untuk mencegah terjadinya slugging pada fluidisasi bubbling tanpa bed material. Studi ini akan melakukan simulasi CFD dua-dimensi (2D) dengan tujuan untuk mendefinisikan dan menganalisa fenomena fluidisasi yang terjadi pada reaktor bubbling fluidized bed gasifier. Menggunakan simulasi CFD, fenomena fluidization terjadi pada laju kecepatan 0.82 m/s.

Indonesia as an agriculture country has an abundant amount of agriculture residue as a biomass source. Rice husk has the potential to become one of the biggest energy fuels (feedstock) on biomass fluidized bed gasifiers in Indonesia. Fluidized bed gasifiers act as a gasification process that uses biomass as its energy fuel (feedstock) and a fluidized bed material as its gasification medium. Numerous studies have been done to perform good quality and also to prevent slugging occurs on a bubbling fluidization without bed material. This study will perform two-dimension (2D) CFD simulation on the reactor of bubbling fluidized bed with the aims to define and analyze the phenomena that occur throughout the simulation. Through CFD simulation, fluidization phenomenon occurs at the initial velocities of 0.82 m/s."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Atha Hamzah
"ABSTRAK
Gasifikasi kayu menggunakan reaktor unggun terfluidisasi merupakan salah satu contoh yang bagus dalam pengolahan biomassa untuk produksi syngas. Ketersediaan kayu yang cukup banyak membuat kayu merupakan salah satu jenis biomassa yang sering digunakan sebagai bahan baku gasifikasi. Reaktor unggun terfluidisasi memiliki pencampuran dan keseragaman suhu yang baik, dimana hal tersebut dapat mengurangi tingkat sensitivitas dari fluktuasi variabel seperti laju medium gasifikasi, laju biomassa, maupun komposisi biomassa. Tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan model dua dimensi untuk proses gasifikasi kayu dalam reaktor unggun terfluidisasi dan mengetahui pengaruh dari perubahan variabel menggunakan pemodelan dengan komputasi pendekatan numeris. Model matematis mencakup persamaan neraca massa, neraca energi, neraca momentum untuk fasa padat maupun gas. Pendekatan euler-euler digunakan dalam persamaan neraca momentum dengan turbulensi dua fasa RANS k-ɛ. Gas hidrogen dan karbon monoksida merupakan produk utama dari proses ini. Konversi char didapatkan sebesar 35 persen dengan komposisi gas produk 12,65 vol persen persen CO, 4,35 vol persen CO2, 20,4 vol persen H2, 2,2 vol persen CH4, dan 60,4 vol persen N2 menggunakan udara sebagai media gasifikasi pada suhu 723 K. Suhu media gasifikasi berbanding terbalik dengan gas hidrogen yang terbentuk, hal tersebut disebabkan karena adanya reaksi hidrogen dengan char. Sedangkan produksi gas karbon monoksida berbanding terbalik dengan kuantitas oksigen di dalam reaktor. Oksigen berlebih akan mengakibatkan reaksi berubah dari reaksi pembakaran tidak sempurna yang menghasilkan karbon monoksida, menjadi reaksi pembakaran sempurna yang menghasilkan karbon dioksida.

ABSTRACT
Wood gasification in bubbling fluidized bed is one of the most reliable biomass utilization to produce syngas. Wood is commonly used as a gasification feedstock due to its availability. Bubbling fluidized bed reactors have excellent mixing and temperature uniformity which contribute to reduce sensitivity from variable fluctuation such as gasifying medium flow rate, feedstock flow rate, and biomass composition. The purpose of this research is to develop two-dimensional model of wood gasification in bubbling fluidized bed and to investigate the effect of variable to its producer gas composition using modelling with numerical approach. Mathematical model covers mass balance equation, energy balance equation, and momentum balance equation for solid phase and gas phase. Euler-euler approach with RANS k-ɛ two-phase turbulence is used to determine momentum balance equation. The main products from this process are hydrogen and carbon monoxide. 35 persen char conversion obtained with 12,65 vol persen CO, 4,35 vol persen CO2, 20,4 vol persen H2, 2,2 vol persen CH4, and 60,4 vol persen N2 producer gas composition using air at 723 K as a gasyfying agent. Due to reaction between char and hydrogen, gasifying temperature inversely proportional with hydrogen produced. While carbon monoxide produced is inversely proportional with quantity of oxygen in reactor. Excess oxygen will turn the reaction from incomplete combustion that produce carbon monoxide to complete combustion that produce carbon dioxide."
2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Akramu Zikri
"Fluidized bed combustor merupakan sebuah alat pembakaran yang menggunakan fluidisasi padatan dalam proses pembakarannya. Fluidisasi adalah proses pemberian gaya luar yang dilakukan untuk mengubah suatu material padatan agar memiliki sifat seperti fluida. Udara dengan kecepatan tertentu dialirkan ke sebuah hamparan pasir dalam ruang bakar agar udara dapat mengalir di antara partikel pasir sehingga partikel-partikel dapat terangkat. Aliran yang merata akan membuat proses fluidisasi lebih baik dan pembakaran lebih efisien.Distribution plate merupakan bagian dari fluidized bed combustor yang berfungsi untuk mengalirkan udara agar merata dalam ruang bakar untuk keperluan fluidisasi. Pada skripsi ini dilakukan modifikasi desain orifis dari distribution plate agar aliran udara yang melewati distribution plate dapat terfluidisasi dengan baik dan mengaruh pasir yang menumpuk pada feeding zone. Feeding zone merupakan sisi distribution plate yang menjadi sisi jatuhnya bahan bakar.Distribusi udara yang baik akan ditunjukkan dengan nilai hilang tekan melintas distributor. Dilakukan perhitungan secara matematis dan juga menggunakan manometer untuk menentukan nilai hilang tekan melintas distributor. Dalam pengujian, dilakukan 3 variasi flow rate dan 3 variasi ketinggian pasir pada feeding zone untuk mengamati kinerja dari feeding zone yang telah dimodifikasi.Hasil percobaan didapat mengindikasikan bahwa modifikasi desain orifis pada feeding zone berhasil membuat tumpukan material pada feeding zone tersebar.

Fluidized bed combustor is a combustion reactor which uses fluidization of solid granular particle in order to proceed. Fluidization is a process in which granular material is converted from its static solid state to a dynamic fluid state. Wind with certain speed is blown into combustion chamber in which bed material was placed so that the wind could pushes through its particle bond and producing drag force underneath bed material. Prevalent wind distribution will ease fluidization process and affect in combustion efficiency. Distribution plate is a component which is used to distribute wind prevalently into combustion chamber.. In this thesis, a modification of orifice design is meant to deagglomerate substance in feeding zone. Feeding zone was given a slightly tilted drilling hole by the degrees of 30 based on the Y axis clock wise. A good wind distribution is represented by the value of pressure drop crossing the distributor. Mathematical calculation and manometer application is used in order to determine its value. Under examination process, 3 flow rate variations and 3 bed height variations is done in order to observe what can this modified distribution plate can give to fluidization. The results shows that slightly tilted drilling hole successfully produced a better mixing flow from the distributed wind while steadily maintaining its prevalent distribution. This condition drives the wind to deagglomerate bed material and fuel "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67181
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I Wayan Sujana
"Karakterisasi terhadap lapisan senyawa hasil perlakuan panas feritik-nitrokarburisasi yang menggunakan dapur fluidised bed dan mengandung campuran gas CO2 telah dilakukan di dalam penelitian ini. Penelitian menggunakan baja karbon A1SI 1040 (0,4 %C) yang dinitrokarburisasi pada temperatur 570°C, dimana komposisi atmosfir divariasikan sesuai penambahan 1-3% gas CO2 dengan waktu proses 1-4 jam. Hasil pengujian XRD menunjukkan lampisan senyawa yang terbentuk prinsipnya terdiri dari y' Fe4(N,C) dan £ Fe2.3(N,C). Meningkatkan kandungan gas CO2 didalam atmosfir menyebabkan pembentukan fasa e Fe3_3(N,C) lebih stabil. Pengamatan metalografi dan XRD mengkonflrmasikan terbentuknya lapisan senyawa dengan fasa c Fe2.3(N,C) dominan untuk waktu proses 4 jam. Penambahan waktu proses dan kandungan gas CO2 berkaitan dengan terbentuknya porositas pada lapisan senyawa. Hasil analisa SEM mengindikasikan porositas yang terbentuk tidak berlebihan. Sehingga dapat disimpulkan, nitrokarburisasi menggunakan dapur fluidised bed mengandung atmosfir 1-3% CO2 dan waktu proses 4 jam dapat menghasilkan lapisan senyawa yang unggul terhadap keausan akibat gesekan.

The characteristics of compound layers resulting from ferritic nitrocarburising with atmosphere containing CO2 gas additions have been investigated using a fluidised bed furnace. The experiments made use of AISI 1040 steel. Treatment temperature was set at 570°C; atmosphere composition and treatment time were altered accordingly. Compound layers produced were essentially comprised of y" Fe4(N,C) and e Fe2.3(N,C). Increasing CO2 contents and treatment time leads to stabilisation of E phase and compound layer thickness. A predominantly e phased layer was produced by 4 hours treatment duration. Porosity in the compound layer was found related with an increase in treatment time and CO2 composition. At a present work, 4 hours treatment duration did not exhibit severity level of porosity. Therefore, it is concluded by the present experiment that nitrocarburising in a fluidised bed furnace with 4 hours duration and 1-3% CO2 gas additions is capable to produce a superior anti scuffing compound layer."
1999
JIRM-1-2-Agust1999-56
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Hadi Prayitno
"Keseragaman temperatur pada Fluidized Bed Combustion adalah hal yang penting untuk menjaga kestabilan pembakaran. Dengan mengunakan wood pellets distribusi temperatur dapat lebih seragam tetapi terjadi aglomerasi. Aglomerasi menyebabkan terjadinya defluidisasi sehingga mengakibatkan FBC tidak dapat berkerja secara optimal. Untuk memperoleh distribusi temperatur yang merata dan tidak terjadi aglomerasi dalam penelitian ini diteliti dengan menambahkan campuran sekam padi pada wood pellets. Metode yang dilakukan adalah melakukan studi ekperimental pembakaran dari variasi campuran wood pellets dengan sekam padi dengan variasi sekam padi 0%, 10%, 20%, 30%, 40%, dan 50%. Hanya dengan menambahkan sekam padi 10%, Aglomerasi sudah tidak terjadi. Burning rate dengan campuran sekam yang terjadi dalam proses pembakaran lebih cepat dibanding tanpa menggunakan sekam padi. Sehingga didapat campuran bahan bakar yang optimum dengan distribusi temperatur yang lebih merata dan stabil pada bed, splash zone, dan freeboard dengan mengunakan campuran 90% wood pellets dan 10% sekam padi

Temperature uniformity on Fluidized Bed Combustion is important to maintain the stability of combustion. By using wood pellets is more uniform temperature distribution can but happen agglomeration. Agglomeration causes defluidisasi resulting FBC can not work optimally. To obtain uniform temperature distribution and agglomeration does not occur in this study researched by adding a mixture of rice husk on wood pellets. The method used is to study experimental combustion of wood pellets variation mix with rice husk rice husk with a variation of 0%, 10%, 20%, 30%, 40%, and 50%. Just by adding a 10% rice husks, agglomeration is not occur. Burning rate with a mixture of chaff that occur in the combustion process faster than without the use of rice husk. In order to get optimum fuel mixture with the uniform temperature distribution more uniform and stable in bed, splash zone and freeboard by using a blend of 90% wood pellets and 10% rice husks."
Depok: Universitas Indonesia, 2016
T46451
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zhorif Maulana Akram
"Negara Indonesia merupakan salah satu negara di dunia, khususnya di benua Asia yang menjadikan beras sebagai bahan pangan pokok. Hal tersebut membuat permintaan akan bahan pangan tersebut menjadi tinggi, dan membuat banyak orang menanam padi di berbagai wilayah di Indonesia. Namun hal tersebut tidak membuat semua beras hasil panen dari berbagai wilayah menjadi bernilai sama di pasaran. Sehingga beras-beras yang ada tersebut kemudian dibedakan berdasarkan wilayah tanamnya. Mengidentifikasi jenis beras membutuhkan analisis DNA yang menggunakan PCR yang tentunya menghabiskan banyak waktu. Penelitian ini dibuat dengan tujuan membuat suatu sistem identifikasi serta menganalisis pengaruh wilayah tanam terhadap harga beras yang beredar di pasaran. Memanfaatkan pencitraan hiperspektral serta melakukan pemodelan klasifikasi dalam lima jenis beras yang berasal dari wilayah tanam berbeda yaitu Bandung, Indramayu, Subang, Karawang, dan Palembang. Kemudian dua skema variasi pada pemodelan klasifikasi, yaitu PCA – SVM dan CNN. Membandingkan kedua skema tersebut didapatkan akurasi rata – rata untuk pemodelan klasifikasi PCA-SVM sebesar 86.45% dan 97% untuk pemodelan klasifikasi CNN.

Indonesia as one of nations in the world specifically in Asian continent that consumed rice as their main diet. The phenomena led rice as a high demanding food in the country and made many people in the country did paddy harvesting in many regions.   However, this did not make all the rice harvested from various regions had the same value in the market.  Then people differentiated rice from where it harvested. Identifying types of rice requires DNA analysis using PCR which is time consuming. This research was made with the aim of creating an identification system and analyzing the influence of the planting area on the price of rice on the market. Utilizing hyperspectral imaging and classification algorithm in five types of rice originating from different planting areas namely Bandung, Indramayu, Subang, Karawang, and Palembang. Then the two variation schemes in classification modeling, namely PCA - SVM and CNN. Along with comparing the two schemes of classification models, the average accuracy obtained for PCA-SVM classification model is 86.45% and 97% for CNN classification model."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Ulfah
"Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kebutuhan konsumen (mahasiswa) dijurusan Teknik Industri Universitas Tirtayasa dalam hal pelayanan jasa pendidikan dan pengajaran yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen tersebut, menelaah keterkaitan antara kebutuhan mahasiswa dengan atribut-atribut pelayanan jasa pendidikan dan pengajaran. Keseluruhan tujuan tersebut akan terangkum dalam suatu marks yang di kenal dengan sebutan rumah kualitas (House of Quality).
Dalam penelitian ini menggunakan metode survei serta pengumpulan datanya menggunakan kuesioner untuk mengidentifikasi kebutuhan konsumen. Hasil kuesioner tersebut kemudian dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas dengan menggunakan bantuan software SPSS (Statistical Product' and Service Solution), Dari hasil uji validitas dan uji realibilitas akhirnya didapat 35 atribut kebutuhan konsumen yang didapat dari kuesioner. Penyebaran kuesioner dilakukan di kampus UNFIRTA dan ditujukan pada mahasiswa jurusan Teknik Industri yang terdiri dari angkatan 1997 dan 1998. Sehingga populasi penelitian dari uji kecukupan data, ukuran sampel ditetapkan sebanyak 70 mahasiswa sebagai anggota sampei serta menjadi responder penelitian.
Skala pengukuran untuk kebutuhan mahasiswa menggunakan skala 7 titik dari mulai sangat tidak penting sekali s/d sangat penting sekali, sedangkan skala tingkat kepuasan juga menggunakan skala 7 titik dari mulai sangat kurang sekali s/d sangat baik sekali.
Berdasarkan hasil kuesioner penelitian yang disebarkan maka dapat diurutkan tingkat kepentingan kebutuhan konsumen. Dan berda-vlrkan tingkat kepentingan relatif sekunder untuk masing-masing karakteristik kualitas sekunder, maka beberapa hal yang harus di perhatikan adalah rekrutmen dosen, perbaikan dalam metode pengaturan jadwal kuliah, pengaturan ruang/kelas, pembukaan pelayanan keluhan penilaian untuk setiap dosen, perbaikan prosedur administrasi, membuat sistem monitoring IPK dan meningkatkan jumlah mata kuliah yang menggunakan komputer.
Performansi yang masih sangat kurang sekali adalah pada atribut ruang kelas yang nyaman dengan penerangan yang cukup dan peralatan mengajar (OHP, whiteboard, spidol dsb) yang lengkap dan fasilitas lain untuk menunjang dan mempermudah kegiatan belajar (seperti foto kopi, jilid dsb).

This research is to identify consumer's need (student) in majoring Technical Industry University of Tirtayasa in education service and instruction aspects that can fulfill the consumer's need, examine the relationship between student's need and the attributes of education service and instruction. All of the purposes will be summary in a matrix called House of Ouality.
This research uses survey method and to collect the data using questioners to identify consumer's need. From the result of the questioners, validities and reliabilities test are done using the help of software SPSS (Statistical Product and Service Solution), From the result of validities and reliabilities test, finally got 35 consumer's need attributes that is got from questioners. The distribution of the questioners is done in UNTIRTA campus and for students in majoring Technical Industry in the conscripts of the 1997 and 1998 class. So that the population of the research from data sufficient test, the size of the sample is fixed 70 students as sample members and become the research respondents.
The scale of the measure to student's need uses 7 points scale, starting from very unimportant to very important, even the scale of satisfaction level also uses 7 points scale from less to very good.
Based on the result of questioners' research that is distributed, it can be ordered the level of interest of consumer's need. And based on the level of interest of secondary relative for each secondary quality characteristic, therefore some aspects must be consciences are recruitment of the professors, improvement in arranging method of study schedule, space or class arrangement, open a service to estimate complaint for each professor, revision in administrative procedure, make 1PK monitoring system and increase number of subject of study which use computer.
Performance that still diminishes is on the attributes of the comfortable classes with enough lighting and completing the tools of teaching (OHP, whiteboard, markers, and so on) and the other facilities to support and simplify the activities of study, for instance, photocopy, binding a book, and so on."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
T9538
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lutfah Eko Rohmani
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1993
S38439
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Uki Lukas
"Dalam kebudayaan secara umum sedang muncul gejala globalisasi, suatu universalisasi kebudayaan yang disebabkan persinggungan budaya yang begitu oepat antara teritorial budaya yang sam dengan yang lain. Hal ini juga menimbulkan dampak pada pertukaran obyek tanda (object of sign) secara universal, menyebabkan mmpang-tindihnya obyek-obyek tanda yang berasal dari teritorial berbeda dan sering dicampur-adukan dengan rnassa lalu, fantasi, dan visi masa depan Hal tersebut didukung oleh hasrat masyarakat konsumer yang menginginkan suatu fantasi, penjelajahan tedtorial budaya tanpa batas yang justru melecehkan kebudayaan itu sendiri.
Arsitektur sebagai bagian dari budaya manusia, juga mengalarni dampak dari pertukaran obyek-tanda dalam globaiisasi kebudayaan ini. Katya arsitektur yang dianggap sebagai bagian dari barang konsumer, diproduksi masa sebagaimana halnya fashian yang dapat diproduksi melalui proses duplikasi dan digunakan dimana saja orang bersedia menggunakannya Hal ini menimbulkan sebuah keadaan yang ditandai oleh tumpang-tindihnya realita yang djkenal sehagai sebuah simulasi."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S48260
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Sutrisno
"Skripsi ini membahas tentang perkiraan perubahan parameter hidrologis (nilai CN dan Tc) di Kampus Universitas Indonesia Depok akibat adanya rencana pengembangan lingkungan kampus yang mengubah beberapa area hijau pada tahun 2010 menjadi kawasan terbangun pada tahun 2025. Untuk studi ini, daerah tangkapan air Kampus UI Depok dibagi menjadi 12 sub-area dimana 5 di antaranya ditentukan sebagai sub-area prioritas karena rasio perubahan tata guna lahannya yang relatif tinggi. Masing-masing karakteristik tata guna lahan setiap sub-area dimodelkan bentuk hidrograf limpasan dan parameter hidrologisnya (debit puncak, volume limpasan, dan tinggi limpasan) menggunakan metode SCS TR-20 dengan kurva massa hujan FDOT 4-hour dan hidrograf satuan Standar SCS dibantu aplikasi HydroCAD v8.50.
Pendekatan low-impact development (LID) adalah untuk meniru kondisi hidrologis pascapembangunan seperti kondisi prapembangunan. Penelitian ini mengasumsikan bahwa kondisi pascapembangunan adalah saat terbangunnya Kampus UI sesuai Rencana Induk tahun 2025, sementara kondisi eksisting pada tahun 2010 sebagai kondisi prapembangunan. Selisih volume dari kedua kondisi tersebut dapat dijadikan dasar perancangan teknik pengendalian limpasan berbasis LID seperti bioretensi, buffer/filter strip, saluran berumput, tong hujan, dan tangki hujan. Praktik LID yang biasa disebut sebagai best management practices (BMPs) ini direncanakan akan dipasang pada sub-area prioritas tersebut pada kondisi tahun 2025; dan kondisi ini selanjutnya dimodelkan kembali untuk diketahui kondisi hidrologisnya. Perubahan yang terjadi diperbandingkan dan dianalisis dan dapat digunakan sebagai dasar menentukan rekomendasi bersamaan dengan implementasi rencana induk tersebut.
Akibat perubahan nilai CN dan Tc, bentuk hidrograf akan berubah. Pada area terbangun, peningkatan CN dan pemendekan Tc menghasilkan debit puncak yang lebih tinggi dan volume limpasan yang lebih besar. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa BMP yang terpasang pada sub-area ternyata mampu menurunkan debit puncak maupun volume limpasan. Bentuk hidrograf limpasan pada kondisi tahun 2025 dengan penerapan BMP relatif mendekati bentuk hidrograf untuk kondisi prapembangunan pada tahun 2010.

This undergraduate thesis estimated the changes of hydrological parameters (CN and Tc) at the Universitas Indonesia Campus at Depok as a result of the campus development plan that would alter some of the green areas in 2010 to developed areas in 2025. The catchment of campus area is divided into 12-subcatchments where there are chosen 5 priority subcatchments based on the highest development areas. Characteristic of each land-use subcatchment is modeled by HydroCAD v8.50 using SCS TR-20 method with FDOT 4-hour rainfall mass curve and standard SCS-UH for routing the flood hydrographs which describe the peak discharge, volume, and the depth of runoff on subcatchments.
The low-impact development (LID) approach is to mimic the hydrological conditions of post-development into pre-development. This study set the post-development condition based on the UI?s 2025 Master Plan whereas the pre-development established as the existing year of 2010. The difference of the runoff volume can be used as a basis for designing runoff control techniques based on LID such bioretention, buffer/filter strips, grassed swale, rain barrel, and cistern. The application of LID techniques as commonly referred to best management practices (BMPs) are planned to be installed in the priority subcatchments. Thus, on these priority subcatchments are modeled using the installed BMPs design for year of 2025 condition. The changes are compared and then analyzed for yielding recommendations for the implementation of the Master Plan.
Due to the change of CN values and Tc, the hydrograph shapes transformed. In the developed areas, increasing of CN and shortening of Tc resulted in higher runoff peak discharge and bigger runoff volume. The installed BMP promotes to lower peak discharge and lesser volume as shown by this study. The results are showed by the hydrographs of the 2025 with installed BMPs which is attempting to the 2010.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S1019
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>