Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 108967 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Riesman Ramdhani M.
"Dalam dekade terakhir, fenomena para pegawai baru yang meninggalkan pekerjaan di masa-masa awal bekerja menjadi perhatian di dunia kerja. Fenomena ini terarah kepada peran manajemen HR atau SDM yang bertanggung jawab dalam merancang kebijakan dan program yang bertujuan untuk menahan dan mengikat para pegawai baru untuk bertahan lebih lama di organisasi. Program onboarding dipercaya sebagai prgram yang dapat organisasi rancang untuk mencapai tujuan tersebut. Di angkatan kerja terkini, Generasi Z adalah pendatang baru di tempat kerja. Generasi yang akrab dengan teknologi ini memiliki karakteristik dan kebutuhan yang mana pihak manajemen perlu memahami dalam memberdayakan kelompok ini di tempat kerja
Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan secara empirik mengenai peran program onboarding dalam mempengaruhi personal resources pada Generasi Z dan implikasinya terhadap work engagement. Teknik Structural Equation Modelling (SEM) dari perangkat lunak Lisrel digunakan untuk menjelaskan hasil olah data dari sampel yang merupakan Generasi Z yang bekerja di are Jabodetabek. Pengumpulan data dilakukan dengan cara online based-survey dengan teknik non- probability dan snowball sampling technique. Peneliti menemukan signifikansi dari penelitian ini mengenai pentingnya organisasi untuk menaruh perhatian yang lebih pada program onboarding sebagai komponen yang penting dalam siklus manajemen talenta di organisasi. Khususnya di latar tempat di Indonesia, belum pernah ada kajian mengenai penelitian tentang pengaruh program onboarding terhadap engagement kerja sebelumnya.
Temuan dari penelitian bahwa Generasi Z bergantung pada kegiatan onboarding yang efektif, untuk dapat lebih engage dengan pekerjaan dan dengan organisasi. Kegiatan ini akan memenuhi ekspektasi pekerja dan membentuk efikasi diri pegawai baru yang mendorong motivasi intrinsik dan memunculkan engagement kerja. Dari temuan penelitian, organisasi perlu untuk merancang kegiatan onboarding dengan efektif yang memiliki komponen pengalaman socialization, orientation training, leadership, dan task characteristic. Pentingnya organisasi menyadari peran penting motivasi dalam diri pegawai baru untuk membuat pegawai baru berkomitmen lebih terlibat dengan organisasi untuk periode waktu yang lebih lama.

The phenomenon of newcomer leaves the job in early period of work became the employment issue in the decade. The management of HR is the one in charge to arrange the program to retain and engage the newcomer to stay longer in the organization. Onboarding program is believed as the tools of organization to do so. In the recent workforce, Generation Z acts as the newcomer in the workplace. This tech-savvy generation has their own needs in the workplace which management should acknowledge them to empower this cohort as employee.
The paper has a goal to empirically demonstrate the role of the onboarding program on the personal resources of Generation Z to the work engagement as the final outcome. The Structural Equation Modelling (SEM) technique by Lisrel software is used to examine the sample of the Generation Z acts as a worker in Jakarta metropolitan area. The data is projected to be gathered by online based- survey by the non-probability snowball sampling technique.
The author found out the value of the paper is about the importance of the organization to pay more the attention to the onboarding program as the critical component in the talent management cycle of the organization. To be exact by the setting of the workplace in Indonesia, which the coincident research of the onboarding program effect to the employee’s work engegement is never have done before. The effective onboarding is expected to enhance the personal resources of newcomer that implies to the intrinsic motivation that generate the newcomer’s work engagement.
The findings of the research is the Generation Z tends to rely on the effective onboarding program held by the organization, to be more engage with the job and organization. By the program, the expectation of job would be fullfilled as the efficacy of the competence of the worker is created and the intrinsic motivation would emerged as the result. The intrinsic motivation plays the critical role to drive the work engagement from the program of the onboarding. Based on the findings, the organization should arrange the effective onboarding comprises the experience of socialization, orientation training, leadership, and task characteristic. Therefore, the newcomers would enhance the commitment to be more engage with the organization for longer period of time.
"
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gisela Belicia Alma Thesalonica
"Pertumbuhan penduduk yang semakin pesat menyebabkan adanya generasi baru yang lahir setiap harinya. Hal ini membuat adanya perubahan (shifting) dari generasi yang mendominasi dan juga berdampak pada berbagai sektor kehidupan salah satunya adalah pekerjaan. Beberapa penelitian sebelumnya telah membuktikan bahwa saat ini telah terjadi perubahan generasi yang mendominasi pasar tenaga kerja yang semula didominasi oleh generasi milenial beralih menjadi generasi Z. Setiap perubahan pasti menimbulkan kesempatan dan juga tantangan baru bagi perusahaan terutama bagaimana menjaga keterikatan kerja karyawan kepada perusahaan. Maka dari itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh dari job characteristics terhadap work engagement pada karyawan generasi milenial dan generasi Z di DKI Jakarta. Dengan tujuan eksplanatif, penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menyebarkan kuesioner yang disebarkan secara daring kepada 360 responden Generasi milenial dan Z yang bekerja sebagai karyawan full-time di DKI Jakarta yang didapatkan dengan menggunakan teknik penarikan data non-probability sampling dengan jenis purposive sampling dan pengumpulan sampel snowball. Penelitian ini melakukan teknik analisis data dengan menggunakan regresi linear sederhana dan uji beda (uji t). Hasil penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh job characteristics terhadap work engagement pada karyawan di DKI Jakarta. Selain itu, penelitian ini menunjukkan bahwa pengaruh job characteristics terhadap work engagement karyawan generasi Z lebih besar dibandingkan pengaruh job characteristics terhadap work engagement pada generasi milenial di DKI Jakarta.

The rapid population growth leads to the birth of a new generation every day. This results to a shift from the dominating generation, impacting various sectors of life, including employment. Previous studies have shown a transition in the dominant workforce generation from millennials to Generation Z. Every change brings forth opportunities and challenges for companies, especially in maintaining employee retention. Therefore, this research aims to analyze the effect of job characteristics on work engagement among millennial and Generation Z employees in DKI Jakarta. Using an explanatory approach, the study employs a quantitative method by distributing online questionnaires to 360 respondents which are the millennial and Z-generation full-time employee in DKI Jakarta. The data is gathered through non-probability purposive sampling with snowball technique. The research uses simple linear regression and t-test for data analysis. The findings indicate a significant impact of job characteristics on work engagement among employees in DKI Jakarta. Additionally, the research reveals that the influence of job characteristics on work engagement is greater for Generation Z employees compared to millenials in DKI Jakarta."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rajagukguk, Daniel Hamonangan
"Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui pengaruh job resources, public service motivation sebagai faktor pendorong affective commitment melalui mediasi work engagement pada pegawai negeri sipil di Lingkungan Kanwil DJP Jakarta Selatan II. Responden penelitian ini adalah pegawai dengan jabatan Pelaksana Lainnya dan Account Representative. Total responden dalam penelitian ini berjumlah 226 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa job resources dan public service motivation memiliki pengaruh positif dan signifikan kepada affective commitment. Work engagement memediasi pengaruh job resources dan public service motivation terhadap affective commitment.

This study aims to determine the effect of job resources and public service motivation as a driving factor for affective commitment and the mediating role of work engagement among civil servants in Jakarta Selatan II Regional Tax Office. Respondents of this research are employees by the position "Pelaksana Lainnya" and "Account Representatives". The total respondents in this study were 226 people. The results showed that job resources and public service motivation positively and significantly affected affective commitment. This study finds that work engagement mediates the impact of job resources and public service motivation toward affective commitment."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heti Nur Isnaini
"Teleworker dalam menyelesaikan pekerjaannya mengalami beberapa tantangan dengan karakteristik dan kondisi kerja yang kompleks. Terlebih di masa pandemi diprediksi dapat mempengaruhi kenaikan maupun penurunan kinerja karyawan secara signifikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi hubungan job autonomy dan workplace social isolation terhadap job performance melalui work engagement. Analisis data dilakukan dengan Structural Equation Modelling (SEM). Data yang layak digunakan sejumlah 503 responden. Penelitian ini berfokus pada pengaruh faktor-faktor kondisi kerja yakni job autonomy dan workplace social isolation terhadap job performance melalui work engagement. Hasil analisis model penelitian ini memperlihatkan adanya peran mediasi sebagian pada variabel job autonomy dan juga pada variabel workplace social isolation. Dimana keleluasaan sistem kerja dapat meningkatkan keterkaitan karyawan saat bekerja maupun hasil dari proses selama bekerja. Sedangkan minimnya interaksi karyawan bisa mempengaruhi turunnya keterkaitan karyawan saat bekerja maupun hasil dari proses selama bekerja. Penelitian ini menyoroti pentingnya pengelolaan dari organisasi mengenai kondisi karyawan khususnya karyawan yang bekerja dari rumah.

Teleworkers to complete their work experience have several challenges with complex job characteristics and working conditions. Especially in a pandemic situation, that is predicted to be affecting increase or decrease employee performance significantly. This research aims to explore the relationship of job autonomy and workplace social isolation to job performance through work engagement. Data analyzed using structural equation modeling (SEM), research generated several results from 503 respondents collected. This study focused on the relationship between working condition factors, namely job autonomy and workplace social isolation on job performance through work engagement. The results of the analysis showed work engagement has a partial mediation in job autonomy and also in workplace social isolation. Furthermore, job autonomy increased work engagement and job autonomy, whereas workplace social isolation can reduce work engagement and job performance. This research highlights the importance of managing the organization regarding employee conditions especially teleworkers."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nisrina Priyandani
"Pandemi Covid-19 telah memberikan perubahan bagi tatanan kehidupan masyarakat. Adanya pembatasan sosial yang menimbulkan perubahan besar terhadap metode komunikasi dan metode kerja bagi karyawan dengan pemberlakuan sistem gabungan kerja secara working from home dan working form office. Bekerja secara daring tanpa didampingi keseimbangan peranan work life balance dapat menimbulkan efek buruk pada kesehatan mental dan fisik karyawan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji beberapa faktor yang berkaitan dengan work engagement seperti work life balance, burnout, job stressor, supervisor support, coworker support dan family support. Data terkumpul dari 633 responden yang merupakan pekerja dari berbagai sektor usaha di Indonesia dengan masa kerja di tempat kerja saat ini minimal satu tahun dan memiliki atasan langsung dan rekan kerja, namun hanya 603 responden yang memenuhi kriteria sampel. Data tersebut diolah dengan metode Structural Equation Modelling (SEM) menggunakan aplikasi AMOS. Hasil SEM menunjukkan bahwa work life balance memediasi hubungan antara supervisor support, coworker support dan family support dengan work engagement. Selain itu work life balance berpengaruh signifikan negatif terhadap job stressor dan burnout. Variabel burnout berpengaruh signifikan negatif terhadap work engagement. Dengan demikian, perusahaan perlu memperhatikan kualitas hidup kehidupan kerja karyawan dengan sehingga dapat meningkatkan work engagement karyawan terhadap perusahaan.

The COVID-19 pandemic has changed the way people live. Social restrictions caused major changes to communication methods and work methods for employees. Hybrid system as combination of working from home and working form office. Working online without being accompanied by a work-life balance can have a negative effect on the mental and physical health of employees. This study aims to examine several factors related to work engagement such as work life balance, burnout, job stressors, supervisor support, coworker support and family support. Data were collected from 633 respondents who are workers from various business sectors in Indonesia with a minimum of one year of service in the current workplace and have direct supervisors and coworkers, but only 603 respondents met the sample criteria. The data was processed using the Structural Equation Modeling (SEM) method using the AMOS application. SEM results show that work life balance mediates the relationship between supervisor support, coworker support and family support with work engagement. In addition, work life balance has a significant negative effect on job stressors and burnout. The burnout variable has a significant negative effect on work engagement. Thus, companies need to pay attention to the quality of life of employees' work lives so that they can increase work engagement with the company."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Ridha Nurma Sari
"Penelitian ini berfokus pada hubungan antara leader-member exchange dan work engagement pada pegawai generasi X dan Y di Lembaga Keuangan A. Penelitian ini menggunakan mix method research. Penelitian ini dilakukan kepada 193 pegawai yang berasal dari generasi X dan generasi Y. Alat ukur yang digunakan adalah adaptasi dari Utrecht Work Engagement Scale (Schaufeli & Bakker, 2003) dengan nilai koefisien alpha (α) sebesar .960 dan alat ukur LMX-MDM (Liden & Maslyn, 1998) dengan nilai koefisien alpha (α) sebesar .934.
Dari analisis data, disimpulkan bahwa: (1) Tingkat mean skor work engagement dan leader-member exchange karyawan Lembaga Keuangan A rata ? rata berada dalam taraf sedang baik secara umum maupun antara generasi X dan Y. Namun, bila dilihat lebih mendalam, tingkat mean skor antara generasi X memiliki nilai lebih tinggi dibandingkan generasi Y baik work engagement maupun leader-member exchange, (2) terdapat pengaruh yang signifikan antara leader-member exchange dengan work engagement pada karyawan Lembaga Keuangan A, (3) dari keempat dimensi leader-member exchange, kesemuanya, memiliki pengaruh yang signifikan terhadap work engagement, dan (4) bentuk intervensi yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas hubungan leader-member exchange dan work engagement pada karyawan Lembaga Keuangan A adalah dengan memberikan pelatihan trust building dan mutual support untuk meningkatkan loyalitas karyawan.
Hasil evaluasi yang dilakukan terhadap pelatihan menyatakan bahwa adanya perbedaan yang signifikan antara sebelum dan sesudah pelatihan dengan nilai signifikansi adalah .007 signifikan pada l.o.s .05 dan nilai z pada wilcoxon test adalah -2.694 yang menunjukkan bahwa nilai post-test lebih besar daripada nilai pre-test.

This study focused on the relationship between leader-member exchange and work engagement between Generation X and Generation Y employees at Financial Institutions A. This study used a mixed method research. This study was conducted to 193 employees coming from generation X and generation Y. Measurement instruments used in this research are the adaptation of Utrecht Work Engagement Scale (Schaufeli & Bakker, 2003) with coefficient alpha (α) of .960 and LMX-MDM (Liden & Maslyn, 1998) with coefficient alpha (α) of .934.
From the data analysis, it was concluded that: (1) majority of respondents have a moderate level of leader-member exchange and work engagement. However, the mean level of generation X has a higher value than generation Y both work engagement and leader-member exchange, (2) there is a significant effect between leader-member exchange and work engagement, (3) the fourth dimensions of leader-member exchange, all of which, have a significant effect on work engagement, (4) intervention held to improving the loyalty dimension is with giving the training of trust building and mutual support.
The results of training's evaluation stated that there are significant differences between before and after training with a significance value of .007 is significant at the .05 l.o.s and the z value of Wilcoxon test is -2.694 which indicate that the post-test is greater than the pre-test.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
T41794
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nuzulul Ilma
"Proses onboarding telah ditemukan memberikan manfaat bagi produktivitas karyawan dalam jangka panjang di sebuah organisasi. Metode onboarding lambat laun telah bergeser dengan menggunakan daring, luring, atau blended. Penelitian ini akan menganalisis lebih jauh mengenai pengaruh onboarding terhadap job performance melalui peran mediasi affective commitment, work engagement, dan employee creativity dengan Metode Onboarding sebagai Moderator. Data dari 204 karyawan dianalisis menggunakan metode Structural Equation Modeling (SEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan onboarding yang efektif dapat meningkatkan affective commitment, work engagement, dan employee creativity. Selain itu, variabel-variabel tersebut juga ditemukan memediasi pengaruh onboarding terhadap job performance, kecuali affective commitment. Metode onboarding juga ditemukan signifikan memoderasi pengaruh onboarding terhadap job performance.

The onboarding process has been found to provide long-term benefits to employee productivity. The method has gradually shifted to online, offline, or blended. This study will further analyze the effect of onboarding on job performance through the mediating role of affective commitment, work engagement, and employee creativity using onboarding method as moderator. Data from 204 employees were analyzed using the Structural Equation Modeling (SEM) method. The results showed that effective onboarding could increase work engagement, affective commitment, and employee creativity. In addition, these variables mediate onboarding on job performance, except for affective commitment. The onboarding method was also found significantly moderate the effect of onboarding on job performance."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kayla Nadira Jovienda
"Untuk meminimalisir keinginan karyawan untuk meninggalkan perusahaan, perusahaan perlu meningkatkan keterikatan kerja karyawan kepada perusahaan. Work engagement karyawan dapat ditingkatkan dengan diberikan dan terpenuhinya komponen-komponen decent work atau pekerjaan layak kepada seluruh karyawan, baik karyawan yang termasuk dalam kategori Generasi Y maupun Z. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh dari decent work terhadap work engagement dengan generasi sebagai variabel moderasi pada karyawan di DKI Jakarta. Dengan tujuan eksplanatif, penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menyebarkan kuesioner yang disebarkan secara daring kepada 223 responden Generasi Y dan Z yang bekerja sebagai karyawan di DKI Jakarta yang didapatkan dengan menggunakan teknik penarikan data non- probability sampling dengan jenis purposive sampling. Penelitian ini melakukan teknik analisis data dengan menggunakan regresi linear sederhana dan uji interaksi dengan moderated regression analysis. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh decent work terhadap work engagement pada karyawan di DKI Jakarta. Selain itu, uji interaksi menunjukkan bahwa generasi tidak memoderasi pengaruh antara decent work dan work engagement pada karyawan Generasi Y dan Z di DKI Jakarta.

To prevent the employee’s desire to leave the company, the company needs to increase employees’ work engagement with the company. Employee’s work engagement can be increased by providing and fulfilling the components of decent work to all of the employees, both from the Y and Z Generation of employees. The purpose of this study is to analyze the effect of decent work on work engagement with generation as a moderation variable on employees in DKI Jakarta. With an explanatory purpose, this study uses a quantitative approach by distributing an online questionnaire to 223 respondents consisting of the Y and Z Generation who currently work as an employee in DKI Jakarta which was obtained by using a non-probability sampling technique with a purposive sampling type. This study uses a data analysis technique with simple linear regression and interaction test with moderated regression analysis. The result of this study indicates the effect of decent work on work engagement on employees in DKI Jakarta. In addition, the interaction test shows that generation does not moderate the effect between decent work on work engagement on Y and Z Generation employees in DKI Jakarta."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Helena Exuperina Melani Caraka Yuda
"Job crafting kini menjadi salah satu strategi yang digunakan dalam meningkatkan work engagement dari para karyawan. Berdasarkan penelitian terdahulu work meaning yang dialami karyawan juga berperan dalam meningkatkan work engagement. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh job crafting terhadap work engagement dengan dimediasi oleh work meaning pada karyawan tetap perusahaan di wilayah DKI Jakarta. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif melalui teknik purposive sampling pada 225 responden yang diperoleh melalui kuesioner online. Kuesioner dibagikan kepada responden dengan kriteria berupa karyawan tetap yang bekerja pada perusahaan di wilayah DKI Jakarta. Teknik analisis data menggunakan Macro PROCESS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa job crafting berpengaruh signifikan terhadap work engagement melalui variabel mediasi work meaning. Pada uji mediasi menunjukkan bahwa work meaning memiliki pengaruh mediasi parsial pada hubungan job crafting terhadap work engagement pada karyawan tetap perusahaan di wilayah DKI Jakarta.

Job crafting is now one of the strategies used in increasing the work engagement of employees. Based on previous research, work meaning experienced by employees also plays a role in increasing work engagement. The purpose of this study was to analyze the effect of job crafting on work engagement by mediating work meaning on permanent employees of the formal sector in the DKI Jakarta area. The research method used is a quantitative through purposive sampling technique on 225 respondents obtained through an online questionnaire. Questionnaires were distributed to respondents with criteria in the form of permanent employees who work for companies in the DKI Jakarta area. Data analysis technique using Macro PROCESS. The results showed that job crafting has a significant effect on work engagement through work meaning mediation variables. The mediation test shows that work meaning has a partial mediating effect on the relationship between job crafting and work engagement for permanent employees of the company in the DKI Jakarta area"
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nia Agustiana
"Latar Belakang: Presenteeism merupakan suatu fenomena yang menjadi perhatian dunia kesehatan kerja karena dapat mempengaruhi produktivitas pekerja secara negatif. Beberapa faktor diketahui berhubungan dengan presenteeism terutama terkait faktor pekerjaan. Dalam model Job Demand-Resource, Work engagement diyakini merupakan salah satu faktor yang memiliki hubungan dengan kejadian presenteeism, dimana pekerja dengan work engagement yang baik cenderung memiliki tingkat presenteeism yang rendah. Penelitian terkait hubungan diantara work engagement dan presenteeism pada pekerja manufaktur alat berat, khususnya di Indonesia belum pernah dilakukan. Hal ini yang melatarbelakangi dilakukannya penelitian ini.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional, dengan total responden berjumlah 109 orang, yang merupakan pekerja pada perusahaan manufaktur alat berat di Jakarta, Indonesia. Keseluruhan data pada penelitian ini merupakan data primer yang diambil menggunakan kuesioner. Penilaian untuk presenteeism menggunakan kuesioner dengan metode Quality dan Quantity (QQ method). Sementara Work engagement dinilai dengan menggunakan kuesioner Utrecht Work Engagement Scale 9 (UWES-9) versi Bahasa Indonesia.
Hasil: Sebaran skor presenteeism responden cukup rendah dengan nilai median 10 (minimum 0 dan maksimum 76). Sebagian besar responden memiliki skor Work engagement yang tinggi dengan nilai median 5,55 (minimum 3,33 dan maksimum 6,00). Hubungan yang signifikan antara work engagement dan presenteeism (p-value <0,001) dengan koefisien korelasi (r) -0,381. Pada analisis multivariat ditemukan juga bahwa jenis pekerjaan (p value = 0,013) dan Pola kerja (p value = 0,001) responden memiliki hubungan signifikan dengan kejadian Presenteeiam.
Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan dan korelasi negatif antara work engagement dengan kejadian presenteeism pada pekerja manufaktur alat berat.

Background: Presenteeism is a phenomenon that has become a concern in occupational health because it can negatively affect worker productivity. Several factors are known to be related to presenteeism, especially those associated with work. In the Job Demand- Resource model, work engagement is believed to be one factor that is related to the incidence of presenteeism, where workers with good work engagement tend to have lower levels of presenteeism. Research on the relationship between work engagement and presenteeism in heavy equipment manufacturing workers, especially in Indonesia, has never been done, and becomes the reason for conducting this study.
Methods: This research is a cross sectional study, with a total of 109 respondents, who are workers at a heavy equipment manufacturing company in Jakarta, Indonesia. All data in this study are primary data taken using a questionnaire. Assessment for presenteeism uses a questionnaire with the Quality and Quantity (QQ method). Meanwhile, work engagement was assessed using the Indonesian version of the Utrecht Work Engagement Scale 9 (UWES-9) questionnaire.
Results: The distribution of respondents' presenteeism scores was quite low with a median value of 10 (minimum 0 and maximum 76). Most respondents had high Work engagement scores with a median value of 5.55 (minimum 3.33 and maximum 6.00). There is a significant relationship between work engagement and presenteeism (p-value <0.001) with a correlation coefficient (r) of -0.381. In multivariate analysis, it was also found that respondents' type of work (p value = 0.013) and work patterns (p value = 0.001) had a significant relationship with the incidence of presenteeism.
Conclusion: There is a significant and negative correlation between work engagement and the incidence of presenteeism in heavy equipment manufacturing workers.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>