Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 121739 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Diah Sri Wahyuni
"Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi dampak intervensi gizi yang dilakukan pemerintah Indonesia dalam menurunkan prevalensi stunting. Intervensi tersebut bertujuan untuk memberikan tambahan anggaran bagi daerah yang diprioritaskan untuk melaksanakan upaya kesehatan masyarakat yang ditargetkan untuk mengurangi stunting. Intervensi dimulai pada tahun 2018 di 100 kabupaten/ kota dan diperluas secara bertahap untuk mencakup 260 kabupaten/ kota pada tahun 2020. Studi ini mengadopsi metode quasi-natural experiment dengan menggunakan staggered difference-in-differences dan propensity score matching pada data panel prevalensi stunting, capaian intervensi kesehatan secara agregat, dan karakteristik lainnya di tingkat kabupaten/ kota tahun 2018- 2020. Prevalensi stunting kabupaten/ kota digunakan sebagai ukuran hasil kebijakan, sedangkan dummy kabupaten/ kota prioritas digunakan untuk mengukur efek treatment dari intervensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa baik kabupaten/ kota prioritas maupun nonprioritas mengalami penurunan prevalensi stunting, namun penurunan prevalensi di kabupaten/ kota prioritas lebih tinggi 2,160% dibandingkan penurunan yang terjadi di kabupaten/ kota nonprioritas. Studi ini juga menemukan bahwa dampak intervensi lokasi prioritas signifikan di kabupaten/ kota wilayah Indonesia Barat dibandingkan dengan bagian Tengah dan Timur. Temuan ini menyiratkan bahwa pemilihan kabupaten prioritas mungkin bias terhadap wilayah Barat yang lebih berkembang dibandingkan dengan wilayah lainnya.

This study aims to evaluate the impact of Indonesian’s government public health intervention in reducing the stunting prevalence. The strategy aims to provide an additional budget for prioritized regions to implement public health measures that are targeted to reduce stunting. The intervention was started in 2018 in 100 districts and expanded in stages to cover 260 districts by 2020. This study adopts a quasi-natural experiment by employing staggered difference-in-difference and propensity score matching on regional-level 2018-2020 panel data on stunting prevalence, aggregate public health outcomes targeted under the intervention, and other regional characteristics. District’s stunting prevalence is used as a measure of the policy’s outcome while dummy of priority districts is used to measure treatment effect from the interventions. The result indicates that both priority and non-priority districts experienced a declining stunting prevalence, but the reduction of prevalence in priority districts was 2.160% higher than the reduction that occurred in non-priority districts. The study also finds that the impact of priority districts intervention is significant in districts in Western Indonesia compared to the Central and Eastern parts. This finding implies that the selection of priority districts might be biased towards Western regions which have been more developed compared to the other regions."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erfan Wibisono
"Otonomi daerah bertujuan untuk memperbaiki perekonomian daerah dengan meningkatkan pelayanan agar terciptanya kesejahteraan masyarakat yang adil dan makmur. Namun kenyataannya sampai dengan saat ini pada umumnya pemerintah daerah sangat bergantung pada dana-dana transfer dari Pemerintah Pusat baik DAK maupun DAU. Dalam periode tahun 2011-2020 persentase Pendapatan Asli Daerah (PAD) tidak lebih dari 17% terhadap Pendapatan Daerah. KPK, melalui program Monitoring Center for Prevention (MCP), yang juga dikenal dengan sistem pencegahan korupsi dengan salah satu areanya berupa Optimalisasi Pajak Daerah berupaya agar Pemerintah Daerah mampu meningkatkan pajak daerah. Metode yang digunakan adalah regresi linier berganda dengan fixed effect. Dari 542 Pemerintah Daerah dengan rincian 34 Provinsi, 415 Kabupaten dan 93 Kota yang diteliti pada tahun 2018-2020 dengan variabel independen yaitu Sistem Pencegahan Korupsi serta varaibel kontrolnya adalah PDRB harga berlaku, nilai IPM dan skor database wajib pajak. Hasil penelitian menunjukkan Sistem Pencegahan Korupsi yang diwakili dengan skor MCP memiliki hubungan yang positif dan siginifikan dengan pendapatan pajak daerah. Begitu pula dengan PDRB harga berlaku memiliki hubungan yang positif dan siginifikan dengan pendapatan pajak daerah, sedangkan variabel IPM dan database wajib pajak memiliki hubungan yang positif namun tidak signifikan. Hal ini menunjukkan pentingnya sistem pencegahan korupsi di seluruh pemerintah daerah dengan melaksanakan good corporate governance
kunci: pemerintah daerah, sistem pencegahan korupsi, pajak daerah

Regional autonomy aims to improve the regional economy by improving services in order to create a just and prosperous society. However, the reality is that up to now, in general, local governments are very dependent on funds transfered from the central government, both DAK and DAU. That the percentage of Regional Original Income (PAD) in 2010-2020 is not more than 17% compared to Regional Revenue. KPK, through the Monitoring Center for Prevention (MCP) program, which is also known as the corruption prevention system, with one of its areas in the form of Optimizing Regional Taxes, seeks to make local governments able to increase local taxes. The method used is multiple linear regression with fixed effect. Of the 542 Regional Governments with details of 34 Provinces, 415 Regencies and 93 Cities studied in 2018-2020 with the independent variable, namely the Corruption Prevention System and the control variables are GRDP at current prices, HDI values and taxpayer database scores. The results showed that the Corruption Prevention System represented by the MCP score had a positive and significant relationship with local tax revenues. Likewise, GRDP at current prices has a positive and significant relationship with local tax revenues, while the HDI variable and the taxpayer database have a positive but not significant relationship. This shows the importance of a corruption prevention system in all local governments by implementing good corporate governance."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afifa Sekar Kinasih
"Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan apa saja aktivitas dan respon dari implementasi diplomasi digital yang dilakukan Jepang di Indonesia, khususnya dalam akun Instagram @jpnambsindonesia pada periode Duta Besar Masafumi Ishii. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dan kuantitatif. Teknik pengambilan data yang dilakukan adalah mengumpulkan data dari buku maupun artikel jurnal yang membahas mengenai diplomasi publik, diplomasi digital, media sosial, personal branding, serta data dari survei yang telah dilakukan kepada responden yang dibagikan secara acak (purposive sampling). Penelitian ini membuktikan bahwa adanya respons yang positif dan signifikan dari masyarakat Indonesia terhadap upaya diplomasi digital yang dilakukan Jepang dalam akun Instagram @jpnambsindonesia.

This study aims to explain what the activities and responses to the implementation of digital diplomacy performed by Japan in Indonesia are, especially in the @jpnambsindonesia Instagram account during the period of Ambassador Masafumi Ishii. The methods used in this research are qualitative and quantitative methods. The data collection technique used is to collect data from books and journal articles that discuss public diplomacy, digital diplomacy, social media, and personal branding, as well as data from surveys that have been conducted to respondents which were distributed randomly (purposive sampling). This study proves that Universitas 2 Indonesia there is a positive and significant response from the Indonesian people to the digital diplomacy efforts by Japan in the @jpnambsindonesia Instagram account. Keywords: Public diplomacy, Japanese digital diplomacy, Instagram, Ambassador Masafumi Ishii"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Istikomah
"Sejak tahun 2015, Syarikat Islam menarik diri dari politik praktis dan berfokus pada dakwah ekonomi umat. Fokus dalam penelitian ini ialah kiprah Syarikat Islam dalam mewujudkan dakwah ekonominya di tahun 2018-2020. Permasalahan dalam penelitian yaitu bagaimana konsep dakwah ekonomi Syarikat Islam dan bagaimana strategi Syarikat Islam dalam mengimplementasikan konsep dakwah ekonominya. Teori yang digunakan ialah teori dakwah yang dipaparkan oleh Yunan Yusuf dan M. Munir yang mengatakan bahwa dakwah hendaknya tampil secara aktual, kontekstual, dan faktual. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode penelitian kualitatif. Pengambilan data menggunakan metode wawancara dan kajian literatur. Hasil penelitian menemukan dua hal. Pertama, Syarikat Islam merumuskan sebuah konsep yang diberi nama Rumah Dakwah SI (Redaksi) yang diterapkan melalui tiga program, yaitu penyelenggaraan kajian dakwah, pelatihan inkubasi bisnis, dan program ekonomi yang teknisnya menyesuaikan basis ekonomi masing-masing wilayah cabang SI. Kedua, untuk mengimplementasikan konsep tersebut, Syarikat Islam membentuk sebuah badan otonom bernama Badan Pengembangan Ekonomi Syarikat Islam yang terdiri dari tim pengembangan distribusi dan perdagangan, tim pengembangan produksi pertanian, perikanan, dan peternakan serta tim investasi dan keuangan syariah. SI juga membentuk tim khusus untuk mengembangkan teknologi jaringan blockchain dan machine learning sebagai tindak lanjut dari program sistem pembayaran dan pasar daring.

Since 2015, Syarikat Islam has withdrawn from practical politics and has focused on the economic da’wah of the Ummah. This research focuses on the gait of Syarikat Islam in realizing its economic da'wah in 2018-2020. The problem in this research is how SI’s concept of economic da’wah of the Ummah and how the SI strategy to implement it. The theory used is the theory of da'wah presented by Yunan Yusuf and M. Munir both of which said that preaching should be presented in an actual, contextual, and factual manner. This study used a qualitative research method. This study also uses both the interview method and literature review to collect data. There are two findings. First, the SI formulated a concept called the SI House of Economics and Da'wah (Redaksi) that applied through three programs, the implementation of da'wah studies, business incubation training, and economic programs that technically adjust the economic base of each SI branch area. Second, to implement this concept, Syarikat Islam established Economic Development Agency consists of a distribution and trade development team, a team for the development of agricultural, fishery, and livestock production as well as a team for Islamic investment and finance. SI also formed a specific unit to develop blockchain and machine learning as a follow-up to the online payment system and the online market program"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Trihardini Sri Rejeki Astuti
"ABSTRAK
Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga PIS PK merupakancara Puskesmas untuk meningkatkan jangkauan sasaran dan mendekatkan aksespelayanan kesehatan di wilayah kerja Puskesmas dengan mendatangi keluarga. Salahsatu tujuan PIS PK adalah mendukung Standar Pelayanan Minimum SPM agar semuaorang mendapat jenis dan mutu pelayanan sesuai dengan rentang usia dan kondisikesehatannya secara minimal. Skala prioritas nasional dalam mencapai Indonesia Sehatsalah satunya adalah menanggulangi penyakit tidak menular termasuk hipertensi,Diabetes Melitus dan Gangguan Jiwa yang semakin hari prevalensinya semakinmeningkat. Hipertensi, Diabetes Melitus dan Gangguan Jiwa merupakan salah satuindikator keluarga sehat dalam PIS PK untuk mencapai SPM.Penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran kesiapan pembiayaan hipertensi,diabetes melitus dan gangguan jiwa untuk mendukung pelaksanaan PIS PK di kotaDepok termasuk permasalahan yang ada. Penelitian ini menggunakan metode kualitatifdengan teknik wawancara mendalam dan telaah dokumen terkait. Kesiapan pembiayaanhipertensi, Diabetes Melitus dan Gangguan Jiwa dihitung dengan menggunakan metodecosting SPM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa belanja kesehatan untuk kegiatanPIS PK digunakan untuk sosialisasi, edukasi dan pendataan. Mengacu pada perhitungancosting SPM, Depok mampu melaksanakan SPM untuk Pelayanan Dasar Hipertensi,Diabetes Melitus dan Gangguan Jiwa karena hanya menggunakan 1,38 APBDKesehatan Belanja Langsung Non Gaji Kota Depok.Dinas Kesehatan Kota Depok belum siap dalam melaksanakan PIS PK dalamhal komitmen, SDM, dan anggaran. Saat ini Dinas Kesehatan Depok sudah memahamiPIS PK namun pelaksanaannya tergantung pada ketersediaan pembiayaan yang berasaldari pencairan anggaran DAK Non Fisik. Hal ini disebabkan karena terdapat jeda waktucukup lama antara proses pengusulan dan realisasi pencairan anggaran sementara SDMterbatas. Diperlukan proses perencanaan yang lebih optimal serta pengalokasian SDMsesuai kebutuhan.

ABSTRACT
Healthy Indonesia Program with Family Approach PIS PK is a way to expandPuskesmas rsquo reach and coverage and providing closer access to health services throughfamily home visitations. Overcoming non communicable diseases i.e., hypertension,diabetes mellitus and mental disorder is a national priority in achieving HealthyIndonesia Indonesia Sehat . One of the goals of PIS PK is to support the MinimumService Standards SPM assuring everyone receives the minimum requirements of typeand quality of services in accordance with the range of age and health. The prevalenceof non communicable diseases continues to increase, even though communicablediseases remain at high rates. Managing non communicable diseases specificallyhypertension, Diabetes Mellitus and mental disorders are among the indicators ofhealthy families in achieving SPM in PIS PK.This study aims to determine the readiness of financing directed forhypertension, Diabetes Mellitus and mental disorders to support the implementation ofthe PIS PK in the city of Depok, as well as uncover challenges faced. This researchutilizes a qualitative approach through in depth interviews and study of relateddocuments. Analysis of readiness of financing for hypertension, Diabetes Mellitus andmental disorder is calculated using the SPM costing method. The results indicatedhealth spending for PIS PK activities were utilized for socialization, education and datacollection. Referring to SPM costing calculation, the City of Depok was able toimplement SPM for hypertension, Diabetes Mellitus and Mental Disorder with usingonly 1.38 of the total APBD non salary APBD .Depok City Health Office is not ready in implementing PIS PK, specifically interms of commitment, human resources, and budget. Though already familiar with PISPK, Depok City Health Office states due to its limited resources, PIS PKimplementation depends on the availability of funding from DAK Non Physicaldisbursement that tends to have a lengthy lag time between the proposal process and therealization of the disbursement. The preparation of fnancing PIS PK requires a moreoptimal planning process and allocation of human resources as needed. "
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T53658
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dofa Muhammad Aliza
"Globalisasi menghadirkan berbagai ragam pemahaman yang berkembangan di Pemuda sehingga perlunya filter agar tidak berkembang secara negatif, paham yang lahir dari globalisasi berupa demokrasi, komunis, pluralisme dan juga radikalisme. Pemuda merupakan generasi bangsa layaknya memposisikan diri di depan dalam upaya mempertahankan, menguatkan dan menjaga negara kesatuan republik Indonesia dari berbagai ancaman salah satunya dari ideologi negara, berbagai macam ideologi yang masuk upaya untuk merusak nilai-nilai Pancasila dalam bernegara di Republik Indonesia, apalagi berbagai paham masuk untuk merusak generasi bangsa yang dapat bertentangan ideologi negara yakni Pancasila mulai dari komunis, pluralisme hingga khilafah hingga berupaya untuk berpisah dari negara kesatuan Republik Indonesia, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) salah satu organisasi kepemudaan yang berasaskan kepada keislaman dan keindonesiaan sehingga pentingnya dan peran guna menguatkan kadernya dalam menjaga ideologi negara. Pendekatan penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dalam mengumpulkan data dan mengolah data agar mendapatkan hasil yang diharapkan dari penelitian ini terhadap studi yang telah difokuskan kepada organisasi gerakan pemuda PB HMI periode 2018-2020. Dari penelitian ini menunjukan bahwa gerakan pemuda HMI berupaya untuk menanamkan ideologi yang berbasis kepada keindonesiaan dan keislaman, materi yang diberikan baik dari tingkat Basic Training (LK1), Intermediate Training (LK2) dan Advance Training (LK3) terkait dengan Nilai Dasar Perjuangan (NDP) materi ini menyangkut banyak hal tentang perjuangan, dasar pemikiran terhadap ideologi negara dan dasar-dasar negara. Sehingga proses penguatan ideologi kepada semua kader melalui pelatihan kader, diskusi tentang keindonesiaan dan keislaman, maka berbagai macam paham yang bertentangan dengan Pancasila, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika dapat diatasi oleh sesama kader HMI agar tidak berkembang dan terus menguatkan ideologi pancasila pada kader HMI khususnya.

Globalization presents a variety of evolving understandings in surrounding Youth in general. In that sense, there is a need to filter any of developing information misused in a very negative way as the result of inability to absorb the information from outside ideology such as democracy, communism, pluralism and radicalism. Youth is the generation of the nation like positioning itself in the future as an effort to maintain, strengthen and safeguard the unitary state of the Republic of Indonesia from various threats, one of them is state ideology. The incoming various ideologies that attempt to undermine Pancasila values in the Republic of Indonesia. It has damage when a certain  understandings came into places to influence the generation of the nation that could contradict the state ideology of the Pancasila ranging from communism, pluralism to the khilafah to try to separate from the unitary state of the Republic of Indonesia, the Islamic Student Association (HMI) is one of the youth organizations that emphasized Islamic and Indonesian strengthen their cadres in maintaining the country's ideology. This research approach uses qualitative methods in collecting data and processing data in order to obtain the expected results from this study that focused on the PB HMI youth movement organization for the period 2018-2020. From this research, the HMI youth movement seeks to instill ideology based on Indonesians culture and Islam, the material given both from the level of Leadership Training (LK1), Intermediate Training (LK2) and Advance Training (LK3) related to the Basic Value of Struggle (NDP) this material concerns many things about the struggle, the rationale for the state ideology and the foundations of the state. The results showed that HMI had indeed reinforced ideology to all cadres through cadres training, discussions about Indonesia and Islam, so that various kinds of ideas that contradicted Pancasila, NKRI and Bhinneka Tungga Ika could be overcome by fellow HMI cadres so they would not develop and continue to strengthen the Pancasila ideology in particular HMI cadres."
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2019
T52882
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kezia Rachel
"Latar belakang: Indonesia merupakan daerah endemis dengue, Pada tahun 2017, kasus demam berdarah dengue terbanyak di Indonesia terdapat di provinsi Jawa Barat. Salah satu factor yang mempengaruhi meningkatnya kasus dengue adalah faktor iklim, yaitu suhu udara. Perubahan suhu tersebut dapat mempengaruhi bionomic nyamuk. Belum terdapat data terbaru mengenai korelasi variabilitas suhu udara dengan angka kejadian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui data suhu udara, angka kejadian dengue dan korelasi variabilitas suhu udara dengan angka kejadian dengue di kota Depok tahun 2018-2020.
Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif dengan studi ekologi kedokteran. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dari Dinas Kesehatan Kota Depok dan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika. Data dikorelasikan menggunakan uji korelasi Spearman.
Hasil: Angka kejadian dengue di Depok pada tahun 2018-2020 tercatat 5226 kejadian. Data suhu udara di kota Depok pada tahun 2018-2020 memiliki rata rata 28.8707°C. Uji korelasi antara suhu udara dan angka kejadian dengue memiliki hasil korelasi positif sangat lemah (r = 0.001) dan tidak signifikan (p = 0.994). Uji korelasi antara median rerata suhu memiliki hasil korelasi positif sangat lemah (r = 0.024) dan tidak signifikan(p = 0.888). Uji korelasi antara rerata suhu maksimum memiliki hasil korelasi negative sangat lemah (r = -0.099) dan tidak signifikan (p = 0.564). Uji korelasi rerata suhu minimum memiliki korelasi positif lemah (r = 0.359) dan hubungan bermakna (p = 0.032).
Kesimpulan: Rerata suhu minimum memiliki korelasi lemah positif dan hubungan bermakna terhadap angka kejadian dengue di Kota Depok pada tahun 2018-2020. Tidak terdapat hubungan bermakna antara angka kejadian dengue dengan suhu rata rata, rerata median suhu dan rerata suhu maksimum.

Introduction: Indonesia is a dengue-endemic region. In 2017, the province of West Java had the highest number of cases throughout Indonesia. One of the factors that influence the increase in dengue cases is climatic factors, namely air temperature. Temperature changes can affect the bionomics of mosquitos. There are no recent data regarding the correlation of air temperature variability with the incidence rate. Therefore, this study aims to determine the temperature variability, dengue incidence and the correlation between temperature variability and dengue incidence in Depok City during the period of 2018-2020.
Method: This study used quantitative research methods. The data used in this study is secondary data obtained from the Depok City Health Service and the Meteorology, Climatology, and Geophysics Agency. The data were analyzed using Spearman correlation test.
Result: There were 5226 case of dengue hemorrhagic fever in Depok city during the period of 2018-2020. The average air temperature of Depok City during the period was 28.8707°C. The correlation test between air temperature and the number of dengue cases has an insignificant positive correlation (r = 0.001, p = 0.994). The correlation test of the median daily mean temperature also has an insignificant positive correlation (r = 0.024, p = 0.888). The correlation test of the mean maximum daily temperature has an insignificant negative correlation (r = -0.099, p = 0.564). The correlation test of the mean minimum daily temperature has a significant positive correlation (r = 0.359, p = 0.032).
Conclusion: There is significant correlation between dengue incidences and mean of minimum temperature. There are no significant correlations between the number of dengue cases with either the mean temperature, the median of mean temperature, or the mean maximum temperature.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tasya Kartika
"Latar Belakang: Indonesia merupakan negara tropis dan daerah endemik nyamuk Aedes aegypti. Meskipun program pencegahan dan kontrol infeksi dengue menyebabkan jumlah kasus infeksi dengue di Indonesia mengalami penurunan, namun jumlah kasus di Kota Depok mengalami peningkatan. Salah satu faktor yang mempengaruhi adalah faktor iklim (kelembapan udara). Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui data kelembapan udara, angka kejadian dengue, serta hubungan antara keduanya di Kota Depok selama tahun 2018- 2020. Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif dengan metode observasional deskriptif, yaitu studi ekologi kedokteran. Teknik pengambilan sampel adalah dengan teknik total sampling. Data sekunder yang digunakan berasal dari Dinas Kesehatan Kota Depok dan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Hasil: Studi ini menunjukkan jumlah kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kota Depok tahun 2018- 2020 adalah 5.226 kejadian, rerata kelembapan udara di Kota Depok tahun 2018-2020 adalah 71,03%, serta terdapat korelasi positif (r = 0,182) yang tidak signifikan (p = 0,289) antara keduanya di Kota Depok tahun 2018- 2020. Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara kelembapan udara dengan angka kejadian DBD di Kota Depok pada tahun 2018-2020.

Introduction: Indonesia is a tropical country and endemic area for Aedes aegypti mosquito. Although the dengue infection prevention and control program caused the number of dengue infection cases in Indonesia to decrease, the number of cases in Depok City has increased. One of the affecting factors is climatic factors (humidity). Objectives: This study aims to determine air humidity data, incidence of dengue, and the correlation between the two in Depok City during 2018-2020. Method: This study uses quantitative research design with descriptive observational methods, namely the study of medical ecology. The sampling technique used is the total sampling technique. The secondary data used is obtained from Depok City Public Health Office and Meteorology, Climatology and Geophysics Agency. Result: This study shows that the total number of dengue hemorrhagic fever (DHF) cases in Depok City during 2018-2020 was 5226 events, the average humidity in Depok City during 2018- 2020 was 71.03%, and there was a positive correlation (r = 0.182) with no significant relationship (p = 0.289) between the two in Depok City during 2018-2020. Conclusion: There is no significant relationship between air humidity and the incidence of DHF in Depok City during 2018-2020."
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riska Yuanda Silviana
"Tuberkulosis paru salah satu masalah kesehatan yang masih dihadapi di dunia termasuk di wilayah Indonesia, dan masalah kesehatan ini memiliki kaitan dengan lingkungan disekitarnya. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari hubungan antara cakupan rumah sehat, cakupan rumah tangga ber-PHBS, fasilitas kesehatan dan kepadatan penduduk terhadap kasus tuberkulosis paru di Kabupaten Bogor pada tahun 2018-2020. Penelitian dilakukan dengan desain studi ekologi pada populasi kecamatan di Kabupaten Bogor sebanyak 40 kecamatan. Hasil penelitian menunjukkan variabel yang berhubungan signifikan dengan tuberkulosis paru yaitu fasilitas kesehatan, dengan keeratan hubungan yang kuat dan berpola positif (r = 0.564). Variabel kepadatan penduduk juga berhubungan signifikan dengan tuberkulosis paru, dengan keeratan hubungan yang sedang dan berpola positif (r = 0.393). Sedangkan variabel cakupan rumah sehat dan cakupan rumah tangga ber-PHBS tidak berhubungan signifikan dengan tuberkulosis paru. Oleh sebab itu, perlu mengoptimalkan program pencegahan dan pengendalian tuberkulosis paru terutama wilayah kecamatan dengan jumlah kasus yang tinggi.

Pulmonary Tuberculosis is one of the health problems in the world, including in Indonesia and it is related to the environment. This study aims to study the relationship between healthy home coverage, household PHBS coverage, health facilities, and population density in cases of pulmonary tuberculosis in Bogor Regency in 2018-2020. The research was conducted with an ecological study design on a population of as many as 40 sub - districts in Bogor District. The result of this research is the variable of a significant relation with pulmonary tuberculosis was health facilities, with strong relation and positive pattern correlation (r = 0.564). The population density variable was also significantly associated with pulmonary tuberculosis, with medium relation and positive pattern correlation (r = 0.393). Meanwhile the variables of healthy home coverage and PHBS household coverage do not have a significant correlation with pulmonary tuberculosis. Therefore, it is necessary to optimize the pulmonary tuberculosis prevention and control program, especially in sub-districts with a high number of cases."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alysha Lalita Aryanti
"Berdasarkan Global TB Report, Indonesia masih menempati urutan ketiga di dunia sebagai negara yang memiliki estimasi kasus terbesar setelah India dan China. Kasus yang ditemukan di Indonesia pada tahun 2021 sudah sebanyak 403.760 kasus atau sebesar 49% dari estimasi kasus yang ada (824.000 kasus). Salah satu wilayah di Indonesia yaitu Jakarta Timur memiliki jumlah kasus tuberkulosis terbanyak di Provinsi DKI Jakarta dengan total kasus selama tahun 2018-2020 sebanyak 11.988 kasus (31,1%). Tuberkulosis merupakan salah satu penyakit yang dapat diakibatkan oleh faktor lingkungan maupun demografi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis determinan antara faktor iklim dan demografi dengan kasus tuberkulosis di Jakarta Timur selama tahun 2018-2020 dengan menggunakan studi ekologi dan analisis spasial, serta unit analisis dalam penelitian ini merupakan seluruh penderita tuberkulosis pada 10 Kecamatan di Jakarta Timur. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa kepadatan penduduk tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan kasus Tuberkulosis (p = 0,593) dengan hubungan yang sangat lemah dan berpola positif (r = 0,102), begitu pula hasil analisis korelasi pada faktor iklim seperti curah hujan (r = 0,116), kelembaban udara ( r = 0,238), dan suhu udara (r = -0,172) memiliki hasil yang sama yaitu tidak ada hubungan yang signifikan atau nilai p > 0,05. Hasil analisis secara spasial diperoleh, bahwa tidak ada hubungan secara spasial antara kasus Tuberkulosis dengan faktor iklim dan demografi. Kesimpulan dalam penelitian ini, tidak ada hubungan yang signifikan antara kasus Tuberkulosis dengan faktor iklim dan demografi, baik secara analisis statistik maupun spasial.

Based on the Global TB Report, Indonesia still ranks third in the world as the country with the largest estimated case after India and China. Cases found in Indonesia in 2021 have reached 403,760 cases or 49% of the estimated existing cases (824,000 cases). One of the regions in Indonesia, namely East Jakarta, has the highest number of tuberculosis cases in DKI Jakarta Province with a total of 11,988 cases (31.1%). Tuberculosis is a disease that can be caused by environmental and demographic factors. This study aims to analyze the determinants between climate and demographic factors with tuberculosis cases in East Jakarta during 2018-2020 using ecological studies and spatial analysis, and the unit of analysis in this study is all tuberculosis patients in 10 sub- districts in East Jakarta. The results showed that population density did not have a significant relationship with Tuberculosis cases (p = 0.593) with a very weak relationship and a positive pattern (r = 0.102), as well as the results of correlation analysis on climatic factors such as rainfall (r = 0.116), humidity ( r = 0.238 ), and air temperature ( r = - 0.172 ) have the same results, namely there is no significant relationship or p value >0.05 . The results of the spatial analysis are obtained, that there is no spatial relationship between Tuberculosis cases with climatic and demographic factors. The conclusion in this study, there is no significant relationship between tuberculosis cases with climatic and demographic factors, both statistically and spatially."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>