Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 173334 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ahda Sabila Eddy Yusuf
"Interaksi obat didefinisikan sebagai perubahan efek obat karena penambahan obat lain secara bersamaan untuk penyakit yang sama atau berbeda. Interaksi obat memberikan respon secara fisiologis yang disebabkan oleh kombinasi dua atau lebih obat berbeda dari yang diharapkan oleh penggunaan masing-masing obat. Interaksi obat terjadi kira-kira 2,2 % hingga 30% dari total pasien di rawat inap. Sementara itu pada pasien rawat jalan dan pasien di apotek. interaksi obat menyebabkan lebih dari 38% ADR dan menyumbang kepada 1,1% kasus kemasukan ke rumah sakit. Antara faktor prevalensi tinggi interaksi obat adalah usia pasien, jenis kelamin, Pendidikan, penyakit penyerta, dan jumlah obat yang diresepkan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis interaksi obat dengan mengidentifikasi jenis dan mekanisme interaksi obat, dan kejadian ADRs terkait interaksi obat pada terapi pasien ICU COVID-19 Rumah Sakit Universitas Indonesia dan Apotek Roxy Pitara Periode September – November 2021. Interaksi akan dianalisis dan dikaji menggunakan Lexicomp Drug-Drug Interaction Checker. Berdasarkan penilitian ini, interaksi obat sangat sering terjadi pada pasien ICU COVID-19. Interaksi banyak melibatkan Levofloksasin sebagai pilihan antibiotik untuk pasien COVID-19 dengan terapi lain dalam pengobatan COVID-19. Mayoritas interaksi obat merupakan jenis interaksi farmakodinamis yang lebih dari separuh bersifat aditif. Manakala di Apotek Roxy Pitara kejadian interaksi obat masih relatif rendah karena obat yang diresepkan untuk kebanyakan pasien dalam jumlah yang sedikit sehingga mengurangkan kemungkinan interaksi obat.

A drug interaction is defined as a change in the therapeutic effect of a drug due to the addition of another drug for the same or different disease. Drug interactions result in a physiological response caused by a combination of two or more drugs which are different from the expected outcome of each drug. Drug interactions occur in approximately 2.2% to 30% of the total hospitalized patients. Meanwhile for outpatients and patients at retail pharmacy, drug interactions accounted for more than 38% of ADRs and accounted for 1.1% of hospital admissions. Among the high prevalence factors for drug interactions were the patient's age, gender, education, comorbidities, and the number of drugs prescribed. This study aims to analyze drug interactions by identifying the types and mechanisms of drug interactions, and the incidence of ADRs related to drug interactions in the therapy of COVID-19 ICU patients at the University of Indonesia Hospital and Roxy Pitara Pharmacy for the Period September – November 2021. Interactions will be analysed and studied using Lexicomp Drug-Drug Interaction Checker. Based on this study, drug interactions are very common in COVID-19 ICU patients. Most of the interactions involved Levofloxacin as an antibiotic of choice for COVID-19 patients with other therapies in the treatment of COVID-19. Majority of the interactions are pharmacodynamic interaction with more than half are giving additive effect. While at the Roxy Pitara Pharmacy, the incidence of drug interactions is still relatively low because the drugs prescribed to most patients are in small amounts, thereby reducing the possibility of drug interactions."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Xadita Rahma Valentina
"Penulisan laporan tugas khusus dilakukan selama praktik kerja profesi apoteker di Rumah Sakit Universitas Indonesia, Apotek Roxy Pitara, dan PT Anugerah Pharmindo Lestari. Dilakukan pembuatan denah tata ruang Depo Farmasi Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Universitas Indonesia beserta metode penyimpanannya. Tujuannya untuk menjaga dan memastikan ketersediaan perbekalan farmasi serta memudahkan dalam hal pencarian dan pengawasan perbekalan farmasi. Penyusunan perbekalan farmasi dilakukan berdasarkan literatur berupa Pedoman Pengelolaan Perbekalan Farmasi di Rumah Sakit, dengan menyesuaikan kondisi lapangan. Kesimpulan dari penulisan laporan tugas khusus ini yaitu tata ruang yang baik, penyusunan perbekalan farmasi, dan kartu stock membantu dalam memastikan ketersediaan, memudahkan dalam pencarian dan pengawasan, serta menjaga kondisi ruangan tetap rapi. Dilakukan analisa efek samping dan interaksi obat pada resep polifarmasi di Apotek Roxy Pitara dengan menganalisis beberapa resep polifarmasi pada bulan September 2021. Analisa efek samping dan interaksi obat pada resep polifarmasi dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui efek samping dan interaksi obat pada pasien dengan resep polifarmasi serta mengetahui tingkat keparahannya dan solusi dalam mengatasinya. Sampel yang digunakan berjumlah 5 resep yang dipilih berdasarkan kriteria inklusi dan kriteria eksklusi yang telah ditetapkan. Interaksi obat pada resep polifarmasi kemudian diidentifikasi melalui database menggunakan Medscape Drug Interactions Checker dan Lexicomp®, selanjutnya tingkat keparahan dikelompokan berdasarkan pada level minor, sedang dan mayor. Sedangkan penentuan dari mekanisme interaksi obat yang termasuk farmakokinetik dan farmakodinamik dilakukan berdasarkan literatur. Resep polifarmasi yang masuk pada bulan September khususnya sampel yang diambil banyak berasal dari pasien hipertensi atau penyakit kardiovaskular baik antar golongan yang sama maupun antar golongan yang berbeda. Dari resep-resep yang dianalisa, sebagian besar tidak menghasilkan interaksi yang serius dengan tingkat keparahan cenderung sedang dan minor, sehingga pada beberapa terapi kombinasi tidak diperlukan Tindakan tambahan dan beberapa terapi kombinasi lain perlu dilakukan pemantauan. Dilakukan inovasi pengadaan QR Code yang berisi data nama produk dan golongan produk untuk mempermudah proses penerimaan dan penyimpanan produk di PBF cabang di PT Anugerah Pharmindo Lestari (APL). Inovasi pengadaan QR Code yang berisi data nama produk dan golongan produk ini dilakukan untuk mengurangi kesalahan, memudahkan, dan mempercepat proses penerimaan dan penyimpanan produk yang dikirim oleh National Distribution Center (NDC) ke PBF cabang.

The writing of a special assignment report was carried out during the apothecary internship at Universitas Indonesia Hospital, Apotek Roxy Pitara, and PT Anugerah Pharmindo Lestari. The spatial plan and the storage method of the emergency room at Universitas Indonesia Hospital was made. The purpose is to maintain and ensure the availability of pharmaceutical supplies and facilitate the search and control of them. Preparation of pharmaceutical supplies is carried out based on the literature in the form of Guidelines for the Management of Pharmaceutical Supplies in Hospitals, by adjusting field conditions. The conclusion is that a good spatial plan, preparation of pharmaceutical supplies, and stock cards helps in ensuring availability, makes it easier to search and supervise, and keeps the condition of the room neat. Analysis of side effects and drug interactions on polypharmacy prescriptions at Apotek Roxy Pitara was carried out by analyzing several polypharmacy prescriptions that received in September 2021. This analysis aims to knowing side effects and drug interactions in patients with polypharmacy prescriptions and knowing severity and solutions to overcome them. The sample used was 5 prescriptions which were selected based on the inclusion and exclusion criteria that have been set. Drug interactions were then identified through the database using the Medscape Drug Interactions Checker and Lexicomp®, then the severity was grouped based on minor, moderate and major levels. Meanwhile, the determination of the mechanism of drug interaction including pharmacokinetics and pharmacodynamics was carried out based on the literature. The samples taken were mostly from patients with hypertension or cardiovascular disease, either between the same drug classes or between different drug classes. From the analyzed prescriptions, most of them did not cause a serious interaction with the severity tending to be moderate and minor, so that some combination were not needed additional measures and some other combination needed to be monitored. An innovation in the procurement of QR Codes containing data on product names and drug classes was carried out to facilitate the process of receiving and storing products at the PBF branch at PT Anugerah Pharmindo Lestari (APL). This QR Code procurement innovation containing product name and drug class data can reduce errors, simplify, and speed up the process of receiving and storing products sent by the National Distribution Center (NDC) to PBF branches."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Sela Aksad
"Profesi apoteker berperan sangat penting dalam dunia pelayanan kesehatan masyarakat dan pekerjaan kefarmasian. Satu hal yang penting harus dilakukan adalah menjadi seorang apoteker profesional dengan berpartisipasi langsung dalam melakukan praktik kefarmasian baik farmasi rumah sakit maupun industri farmasi. Maka dari itu, sebagai calon apoteker kita dituntut untuk lebih banyak pembekalan dan pengalaman dalam menjalani praktik profesi sehingga dapat meningkatkan kompetensi sebelum memasuki dunia kerja. Praktik Kerja Profesi Apoteker dilaksanakan di Apotek Atrika periode Agustus 2021 dan Rumah Sakit Universitas Indonesia periode September – Oktober 2021. Melalui proses PKPA farmasi klinis di apotek dan rumah sakit tersebut, sebagai calon apoteker diharapkan mampu melakukan pekerjaan kefarmasian dengan berwawasan tinggi, memiliki pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman yang baik.

The pharmacist plays a very important role in the world of public health services and pharmacy practice. One of important things to become a professional pharmacist by participate directly in the practice of pharmacy, both hospital pharmacy and the pharmaceutical industry. Therefore, prospective pharmacists we are required to provide more training and experience in carrying out professional practice so that we can increase competence before entering the world of work. The Professional Practice of Pharmacist is held at Apotek Atrika Period August 2021 and University of Indonesia Hospital Period September – October 2021. Through the clinical pharmacy activities in the pharmacy and hospital, as prospective pharmacist you are expected to be able to carry out pharmaceutical practice with high insight, have good knowledge, skills, and experience."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sembiring, Novitaria Br
"Visite apoteker merupakan salah satu standar pelayanan farmasi klinik di rumah sakit yang dilaksanakan sesuai dengan PMK tahun 2016, bertujuan untuk berkomunikasi dan memantau kondisi klinis pasien rawat inap secara langsung, memantau terapi obat, menyajikan informasi obat, dan memberikan rekomendasi terapi obat kepada dokter. Selain itu, apoteker juga melakukan pelayanan informasi obat yang diberikan secara langsung atau melalui video edukasi dan leaflet. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan melakukan visite kepada pasien ibu menyusui pasca operasi sesar dan membuat video edukasi penggunaan alat nebulizer, handihaler, dan mencuci hidung dengan NaCl 0,9%. Hasil penelitian ini terdapat penggunaan analgesik yang tidak tepat, sehingga bisa membahayakan pasien dan bayinya. Olehkarena itu, apoteker memberikan rekomendasi dan berdiskusi dengan dokter terkait analgesik yang aman untuk pasien. Selanjutnya, salah satu cara untuk menjamin mutu kehidupan pasien oleh apoteker di apotek adalah melakukan kajian pada resep polifarmasi. Resep polifarmasi merupakan resep yang dituliskan dengan 3 jenis obat atau lebih. Metode penelitian dilakukan dengan mengumpulkan data dilakukan secara retrospektif yaitu data yang berasal dari resep polifarmasi di Apotek Roxy Pitara. Hasil penelitian 28 resep polifarmasi, kajian administrasi dari aspek umur 55,57%, berat badan 14,29 %, jenis kelamin 92,86%, paraf dokter 78,57 %, dari kajian kesesuaian farmasetik nama obat, bentuk sediaan, kekuatan sediaan, jumlah obat, dan stabilitas obat pada resep lengkap 100%, dan kajian klinis terdapat 1 resep duplikasi (4,76%) dan 3 resep berinteraksi (14,28%) pada resep dengan 3 obat dari total 21 resep. Resep yang berisi 4 obat, terdapat 2 resep yang berinteraksi (40%) dari total 5 resep.

Visiting pharmacist is one of the clinical pharmacy service standards in hospitals which is carried out in accordance with the 2016 Permenkes RI, which aims to communicate and monitor the clinical condition of inpatients directly, monitor drug therapy, present drug information, and provide drug therapy recommendations to doctors. In addition, pharmacists also provide drug information services which are provided directly or through educational videos and leaflets. The method used in this study was to visit patients with breastfeeding patients after cesarean section and make educational videos on the use of a nebulizer, handihaler, and washing the nose with 0.9% NaCl. The results of this study indicate that the use of analgesics is not appropriate, so that it can harm the patient and her baby. Therefore, pharmacists provide recommendations and discuss with doctors regarding analgesics that are safe for patients. Furthermore, one way to ensure the quality of life of patients by pharmacists is to conduct a study on polypharmacy prescriptions. Polypharmacy prescriptions are prescriptions written with 3 or more types of drugs. The research method was carried out by collecting data retrospectively, namely data from polypharmacy prescriptions at Roxy Pitara Pharmacy. The results of the study were 28 polypharmacy prescriptions, in the administrative study from the aspect of age 55.57%, body weight 14.29%, gender 92.86%, doctor's initials 78.57%, from the study of pharmaceutical suitability of drug name, dosage form, dosage strength, number of drugs, and drug stability in 100% complete prescriptions, and in clinical studies there was 1 duplicate prescription (4.76%) and 3 interacting prescriptions (14.28%) in prescriptions with 3 drugs out of a total of 21 prescriptions. Prescriptions containing 4 drugs, there are 2 interacting prescriptions (40%) of the total 5 prescriptions."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nurafifah Nirmala Dewi
"Pelayanan Kefarmasian merupakan salah satu pelayanan kesehatan yang berorientasi secara langsung kepada pasien. Pelayanan tersebut salah satunya di rumah sakit dan apotek. Apoteker memiliki kewajiban memberikan pelayanan kefarmasian dan meningkatkan mutu dalam penyelenggaraannya (Kemenkes, 2011). Proses kegiatan visite yang dilakukan bersama apoteker klinis dilakukan sesuai tahapan visite yaitu seleksi pasien, penggalian informasi, visite pasien serta pengkajian permasalahan terkait obat yang dituliskan dalam SOAP Apoteker. Apotek Roxy Sawangan merupakan salah satu cabang apotek roxy yang melayani pelayanan kefarmasian setiap hari nya. Adanya perbedaan yang signifikan antara obat keras gastritis yang terjual pada periode Mei-Juli 2021 dengan obat gastrititis yang diresepkan. Hal ini perlu adanya evaluasi dalam pengawasan penggunaan obat keras tanpa resep dokter. Pekerjaan apoteker dalam PP No 51 Tahun 2009 dalam distribusi yang dilakukan sesuai dengan ketentuan Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB). Pelayanan distribusi ini dilakukan oleh Pedagang Besar Farmasi (PBF). Membuat proyek inovasi sebagai langkah pencegahan pemesanan ganda dapat ditambahkan fitur peringatan notifikasi sebagai langkah pencegahan pemesanan ganda pada sistem database system perusahan APL.

Pharmaceutical service is a health service that is oriented directly to the patient. One of these services is in hospitals and pharmacies. Pharmacists have an obligation to provide pharmaceutical services and improve the quality in their implementation (Ministry of Health, 2011). The process of visit activities carried out with clinical pharmacists according to the stages of the visit, namely patient selection, information gathering, patient visits and assessment of drug-related problems written in the pharmacist's SOAP. Roxy Sawangan Pharmacy is one of the Roxy pharmacy branches that serves pharmaceutical services every day. There is a significant difference between the gastritis drugs sold in the May-July 2021 period and the prescribed gastritis drugs. This requires an evaluation in the supervision of the use of hard drugs without a doctor's prescription. The work of pharmacists in PP No. 51 of 2009 in distribution is carried out in accordance with the provisions of Good Drug Distribution Methods (CDOB). This distribution service is carried out by Pharmaceutical Wholesalers (PBF). Creating an innovation project as a step to prevent double ordering, you can add a notification alert feature as a step to prevent double ordering in the APL company database system."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Bella Pristika Nurul `Izzah
"Apoteker merupakan salah satu profesi bidang kesehatan yang memiliki peranan yang sangat penting dalam dunia pelayanan kesehatan masyarakat dan pekerjaan kefarmasian. Satu hal yang penting harus dilakukan adalah menjadi seorang apoteker profesional dengan berpartisipasi langsung dalam melakukan praktik kefarmasian baik farmasi klinik maupun farmasi industri. Maka dari itu, sebagai calon apoteker kita diharuskan memiliki lebih banyak perbekalan dan pengalaman dalam menjalani praktik profesi sehingga dapat meningkatkan kompetensi sebelum memasuki dunia kerja. Praktik Kerja Profesi Apoteker dilaksanakan di Apotek Atrika periode Agustus 2021 dan Rumah Sakit Universitas Indonesia periode September – Oktober 2021 dan PBF PT. Anugerah Pharmindo Lestari Periode 01 November – 12 November Tahun 2021. Melalui proses PKPA farmasi klinis di apotek dan rumah sakit serta farmasi dalam aspek distribusi tersebut, sebagai calon apoteker diharapkan mampu melakukan pekerjaan kefarmasian dengan berwawasan tinggi, memiliki pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman yang baik.

Pharmacists are one of the health professions that have a very important role in the world of public health services and pharmaceutical work. One important thing to do is to become a professional pharmacist by participating directly in the practice of pharmacy, both clinical pharmacy and industrial pharmacy. Therefore, as prospective pharmacists we are required to have more supplies and experience in carrying out professional practice so that we can increase competence before entering the world of work. Pharmacist Professional Work Practices held at Apotek Atrika for the period August 2021 and the University of Indonesia Hospital for the period September – October 2021 and PBF PT. Anugerah Pharmindo Lestari Period 01 November – 12 November 2021. Through the clinical pharmacy PKPA process in pharmacies and hospitals as well as pharmacy in the distribution aspect, as prospective pharmacists are expected to be able to carry out pharmaceutical work with high insight, have good knowledge, skills, and experience."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Corry Priscilliana Putri
"Dalam pekerjaan kefarmasian, profesi apoteker berperan penting dalam melakukan praktik kefarmasian baik di bidang klinis maupun industri. Sehingga sebagai calon apoteker perlunya diberikan pengetahuan praktik maupun pengalaman melalui Praktik Kerja Profesi Apoteker (PKPA) yang bertujuan untuk memahami tugas dan tanggung jawab apoteker dalam praktik kefarmasian dan meningkatkan kompetensi. Praktik kerja profesi apoteker ini dilakukan di industri farmasi PT. Harsen Laboratories dan Apotek Roxy Sawangan. Dalam Laporan Praktik Kerja Profesi Apoteker memberikan informasi terkait peran apoteker dalam departemen pemastian mutu di Industri farmasi dalam kegiatan pengkajian mutu produk. Sebagai seorang apoteker di Industri Farmasi terutama di bidang pemastian mutu berperan penting untuk menjamin bahwa produk yang telah diproduksi dan akan diedarkan bermutu, aman dan berkhasiat. Pengkajian mutu produk merupakan evaluasi yang dilakukan oleh Apoteker secara berkala terhadap seluruh bets suatu obat yang diproduksi dalam satu tahun dan didokumentasikan. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk membuktikan konsistensi proses, kesesuaian dengan spesifikasi, dan untuk melihat trend dan mengidentifikasi perbaikan yang diperlukan untuk produk dan proses. Selain itu, Apoteker juga berperan penting di bidang klinis salah satu contoh di fasilitas pelayanan kefarmasian yaitu Apotek. Apoteker berperan dalam mengatur kegiatan pengelolaan sediaan farmasi dan alat kesehatan, pemberian layanan informasi obat kepada pasien, pelayanan swamedikasi dan konseling. Pengelolaan sediaan farmasi mencakup perencenaan, pengadaan dan pengendalian persediaan di Apotek. Dengan melalui praktik kerja profesi apoteker, dapat melatih kemampuan calon apoteker dalam melakukan praktik kefarmasian, memperoleh pengetahuan dan pengalaman, serta meningkatkan kompetensi.

In pharmaceutical practice, the pharmacist plays an important role in the pharmacy practice both in the clinical and industrial fields. So as a prospective pharmacist, it is necessary to be provided practical knowledge and experience through the Professional Pharmacist Practice (PKPA) which aims to understand the duties and responsibilities of pharmacists in pharmaceutical practice and improve the competence. This pharmacist professional practice is carried out in the pharmaceutical industry of PT. Harsen Laboratories and Roxy Sawangan Pharmacy. The Pharmacist Professional Practice Report provides information regarding the role of pharmacists in the quality assurance department in the pharmaceutical industry in product quality review activities. As a pharmacist in the Pharmaceutical Industry, especially in the field of quality assurance, Pharmacist plays an important role in ensuring that the products that have been produced and will be distributed are of high quality, safe and efficacious. Product quality review is an evaluation carried out by pharmacists on a regular basis on all batches of a drug produced in one year and documented. Product quality review is conducted with the aim of proving process consistency, conformance to specifications, and to review the trends and identify necessary improvements to products and processes. In addition, pharmacists also play an important role in the clinical field, one example is in pharmaceutical service facilities, is pharmacy. Pharmacists play a role in regulating the drug and medical devices management, providing drug information services to patients, self-medication and counseling services. Drug management includes planning, procurement and inventory control at the pharmacy. Through the professional practice of pharmacists, it can train the abilities of prospective pharmacists in practicing pharmacy, gain knowledge and experience, and improve competence."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dhia Larissa
"Rumah Sakit adalah sarana kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan meIiputi pelayanan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Rumah sakit memiliki kewajiban untuk memberikan pelayanan kesehatan yang aman, bermutu, antidiskriminasi, dan efektif, dengan mengutamakan kepentingan pasien sesuai dengan standar pelayanan rumah sakit Terdapat minimal 21 pelayanan yang wajib dimiliki oleh suatu rumah sakit, salah satunya adalah pelayanan farmasi. Pelayanan farmasi tersebut juga memiliki indikator pelayanan yang harus diperhatikan, salah satunya untuk melihat kecepatan pelayanan kefarmasian yaitu, waktu tunggu pelayanan resep. waktu tunggu pelayanan resep yang dimaksud hanyalah untuk resep obat-obatan, baik obat jadi maupun racikan. Resep adalah suatu permintaan tertulis dari dokter, dokter gigi atau dokter hewan kepada apoteker untuk membuatkan obat dalam bentuk sediaan tertentu dan menyerahkannya kepada pasien. Kegiatan untuk mencegah adanya masalah terkait obat yaitu melakukan pengkajian resep. Apoteker harus melakukan pengkajian resep sesuai persyaratan administrasi, persyaratan farmasetik dan persyaratan klinis. Pengkajian resep ini dilakukan oleh Apoteker di Rumah Sakit maupun Apotek.
.....Hospital is a health facility that provides individual health services including promotive, preventive, curative and rehabilitative services that provide inpatient, outpatient, and emergency services. Hospitals have an obligation to provide safe, quality, anti-discriminatory, and effective health services, by prioritizing the interests of patients in accordance with hospital service standards. There are at least 21 services that must be owned by a hospital, one of which is pharmacy services. The pharmacy service also has service indicators that must be considered, one of which is to see the speed of pharmaceutical services, namely, waiting time for prescription services. The waiting time for prescription services is only for prescription drugs, both ready-to-use drugs and concoctions. A prescription is a written request from a doctor, dentist or veterinarian to a pharmacist to make drugs in certain dosage forms and hand them over to patients. Activities to prevent drug-related problems are conducting prescription assessments. Pharmacists must conduct prescription reviews according to administrative requirements, pharmaceutical requirements and clinical requirements. This prescription review is carried out by pharmacists in hospitals and pharmacies."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ardi Dwi Purwanto
"Praktek Kerja Profesi Apoteker merupakan pelatihan yang sangat baik bagi mahasiswa profesi apoteker untuk mempersiapkan diri agar bisa menjadi seorang apoteker yang handal dalam menjalankan tugasnya sebagai tenaga kefarmasian. Praktek Kerja Profesi Apoteker ini dilakukan di fasilitas-fasilitas kefarmasian yang merupakan sarana tempat dilaksanakannya proses pekerjaan kefarmasian. Fasilitas kefarmasian yang dimaksud di antaranya adalah Industri Farmasi, Rumah Sakit, PBF, dan Apotek.
Pekerjaan kefarmasian, sebagaimana yang dipaparkan di dalam PP RI No. 51 Tahun 2009, adalah pembuatan termasuk pengendalian mutu sediaan farmasi, pengamanan, pengadaan, penyimpanan dan pendistribusian atau penyaluran obat, pengelolaan obat, pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan informasi obat, serta pengembangan obat, bahan obat dan obat tradisional.
Pada akhir masa Praktek Kerja Profesi Apoteker, baik di Industri Farmasi, Rumah Sakit, maupun di Apotek, mahasiswa apoteker perlu membuat suatu laporan yang biasanya berisi tentang proyek khusus yang dilakukan di tempat Praktek Kerja Profesi Apoteker tersebut, sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar apoteker.

Pharmacist Professional Internship is an excellent training for pharmacist profession students to prepare themselves to become a reliable pharmacist in carrying out their duties as pharmacy staff. This Pharmacist Professional Internship is carried out in pharmaceutical facilities which are the facilities where the pharmaceutical work process is carried out. The pharmaceutical facilities in question include the Pharmaceutical Industry, Hospitals, PBF, and Pharmacy.
Pharmaceutical work, as described in PP RI No. 51 2009 is the manufacture including quality control of pharmaceutical preparations, security, procurement, storage and distribution or distribution of drugs, drug management, drug services based on doctor's prescriptions, drug information services, as well as drug development, medicinal ingredients and traditional medicines.
At the end of the Pharmacist Professional Internship period, both in the Pharmaceutical Industry, Hospitals, and Pharmacy, pharmacist students need to make a report which usually contains a special project carried out at the Pharmacist Professional Internship, as one of the requirements for obtaining a pharmacist degree.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Hana Fadillah
"Obat merupakan bahan atau paduan bahan, termasuk produk biologi, yang digunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologis atau keadaan patologi dalam rangka penetapan diagnosis, pencegahan, penyembuhan, pemulihan, peningkatan kesehatan, dan kontrasepsi untuk manusia (PerMenKes No 1799, 2010). Proses pembuatan obat dan/atau bahan obat hanya dapat dilakukan oleh industri farmasi yang memiliki izin dari Menteri Kesehatan untuk melakukan kegiatan pembuatan obat dan/atau bahan obat. Untuk menjamin dan menghasilkan obat yang bermutu tinggi secara konsisten, meningkatkan keselamatan kerja, efisiensi proses, dan produktivitas kerja maka pemerintah melalui BPOM menetapkan suatu peraturan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) yang wajib dilaksanakan oleh industri farmasi. CPOB mensyaratkan industri farmasi untuk mengidentifikasi validasi yang perlu dilakukan sebagai bukti pengendalian terhadap aspek kritis dari kegiatan yang dilakukan.
Apotek merupakan salah satu sarana pelayanan kesehatan dalam bidang kefarmasian dalam membantu mewujudkan tercapainya derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat (Hartini dan Sulasmo, 2010). Sarana pelayanan kefarmasian dituntut untuk memberikan perhatian lebih pada penggunaan obat polifarmasi. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan No 73 Tahun 2016 Pasal 3, salah satu standar pelayanan kefarmasian di apotek adalah pengkajian dan pelayanan resep. Kegiatan pengkajian resep meliputi administrasi, kesesuaian farmasetik dan pertimbangan klinis, jika ditemukan adanya ketidaksesuaian dari hasil pengkajian maka Apoteker harus menghubungi dokter penulis resep.

Drugs are materials or combinations of materials, including biological products, which are used to influence or investigate physiological systems or pathological conditions in the context of establishing diagnosis, prevention, healing, recovery, health promotion, and contraception for humans (PerMenKes No 1799, 2010). The process of making drugs and/or drug ingredients can only be carried out by the pharmaceutical industry which has a permit from the Minister of Health to carry out activities to manufacture drugs and/or drug ingredients. To guarantee and produce consistently high quality drugs, improve work safety, process efficiency, and work productivity, the government through BPOM has established a regulation on Good Manufacturing Practices (CPOB) which must be implemented by the pharmaceutical industry. GMP requires the pharmaceutical industry to identify validations that need to be carried out as evidence of control over critical aspects of the activities carried out.
Pharmacies are one of the health service facilities in the pharmaceutical sector in helping to achieve optimal health degrees for the community (Hartini and Sulasmo, 2010). Pharmaceutical service facilities are required to pay more attention to the use of polypharmacy drugs. According to the Regulation of the Minister of Health No. 73 of 2016 Article 3, one of the standards for pharmaceutical services in pharmacies is the assessment and service of prescriptions. Prescription assessment activities include administration, pharmaceutical suitability and clinical considerations, if any discrepancies are found from the assessment results, the pharmacist must contact the prescribing doctor.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>