Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 137402 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Berry Dwi Satya
"Underground economy dapat mendistorsi perekonomi karena membatasi efektivitas kebijakan, dan menyebabkan meningkatnya erosi basis pajak yang kemudian dapat menciptakan sistem pajak yang tidak efisien. Keberadaan underground economy sendiri juga dapat menjadi salah satu penyebab ketimpangan. Studi ini menganalisis hubungan antara underground economy dan ketimpangan pendapatan di Indonesia menggunakan model ECM. Berdasarkan data dari tahun 1980-2020, penelitian kami menunjukkan tren penurunan ukuran underground economy, dari 59,6% pada tahun 1980 menjadi 20,1% pada tahun 2020, namun dengan ukuran rata-rata underground economy, sebesar 31,59%, masih tinggi dibandingkan dengan negara lain. Studi kami juga menunjukkan bagaimana ekonomi bawah tanah mempengaruhi ketimpangan, dimana peningkatan ukuran 1% underground economy menyebabkan peningkatan indeks ketimpangan (koefisien gini) 0,13 persen. Selain itu juga menunjukkan sinyal bahwa efek jangka panjang dari underground economy terhadap ketimpangan lebih tinggi. Oleh karena itu, kebijakan pemerintah yang bertujuan mengatasi ketimpangan sebaiknya juga perlu mengatasi hal yang mendasari dan mendorong underground economy.

The underground economy can distort the economy as it limits policies effectiveness, and it implies of an increasing tax base erosion which further creates an inefficient tax system. The existence of an underground economy may also be one of the causes of prevalent inequality. This study analyzes the relationship between the underground economy and income inequality in Indonesia using the ECM model. Based on data from 1980-2020, our study shows the trend of a decrease in UE, from 59,6% in 1980 to 20,1% in 2020, yet the average size of underground economy, which is 31.59%, is still high in comparison to other countries. Our study also shows how underground economy affects inequality, an increase of 1% in the size of underground economy leads to an increase of 0.13 percent in the Gini Coefficient. There is also a signal that the long-run effect of underground economy to inequality is higher. Therefore, policies aiming to tackle inequality may also need to address the basic and driving forces of underground economy."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gusrah Kharisma Partha Mandala
"Penelitian ini mencoba untuk mengukur besaran underground economy tingkat provinsi di indonesia dengan menggunakan pendekatan moneter. Pengukuran dilakukan dalam periode penelitian tahun 2007-2017, menggunakan regresi ordinary least square, untuk mengestimasi perubahan jumlah uang beredar akibat adanya aktivitas underground economy tingkat regional yang dipengaruhi oleh beban pajak regional. Estimasi dalam penelitian ini menghasilkan besaran underground economy berkisar antara 3.8%-11.6% dari pdrb dengan rata-rata 8% perprovinsi pertahun.

This study try to measure the size of the provincial-level underground economy in indonesia using a monetary approach. Measurements were made in the study period 2007-2017, using ordinary least square regression, to estimate the currency demand due to underground economy activities at the regional level that are affected by regional tax burdens. Estimates in this study resulted in the amount of underground economy ranging from 3.8%-11.6% of the grdp with an average of 8% per province per year."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T54621
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mattera, Philip
New York: St. Martin Press, 1985
381 MAT o
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Wiastuti Nurdina
"

Dalam ilmu ekonomi pembangunan, infrastruktur fisik dan sosial telah dikenal dapat mempengaruhi ketimpangan pendapatan walaupun hasilnya berbeda-beda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak pembangunan infrastruktur fisik dan sosial terhadap ketimpangan pendapatan di Indonesia. Penelitian ini menyusun indeks infrastruktur dan mengestimasi dampak infrastruktur menggunakan panel data dari 34 provinsi di Indonesia pada periode 2009-2017. Penelitian ini menemukan bahwa infrastruktur fisik cenderung berkontribusi pada peningkatan ketimpangan pendapatan, walaupun tidak robust secara signifikansi. Pembangunan infrastruktur sosial di Indonesia juga cenderung meningkatkan ketimpangan pendapatan meskipun hasilnya juga tidak robust secara signifikansi.


In the economic development field, physical and social infrastructures have been argued to affect income inequality despite the mixed results. This study examines the impact of physical and social infrastructure on income inequality in Indonesia. This study constructs infrastructure summary indices and estimates the impacts of infrastructure using 34 provincial unbalanced panel data during 2009-2017 in Indonesia. The main finding of this study is that physical infrastructure tends to increase income inequality in Indonesia, although it is not robustly significant. Similarly, social infrastructure is also positively associated with income inequality increases in Indonesia though not robustly significant.

"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Totok A. Prabowo
"Tesis ini ingin mengetahui sejauh mana efektivitas sektor informal dalam bidang perdagangan dalam menanggulangi kemiskinan. Dimana objek penelitian mengambil satu dari sebelas desa atau kelurahan tertinggal yang ada di DKI Jakarta, yaitu Kelurahan Galur Jakarta-Pusat. Melalui penelitian deskriptif kualitatif yang terlaksana selama lima bulan didapat hasil penelitian yang memberikan justifikasi pada pernyataan diatas.
Sampel penelitian diambil dari pedagang sektor Jasa dan Perdagangan sebanyak 300 sampel yang diambil secara stratifikasi random. Stratifikasi ramdom tersebut diambil dari enam sekala usaha yang besarnya terbagi sesuai modal lancar yang dimiliki baik pada sektor informal bidang jasa maupun perdagangan
Dari penelitian diatas dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa sektor informal bidang jasa dan perdagangan sama-sama meningkatkan pendapatan orang miskin yang bermigrasi dari desa ke Kelurahan Galur. Dan yang terpenting dari hasil penelitian ini adalah sektor informal bidang perdagangan lebih efektif dibandingkan sektor informal bidang jasa, didalam meningkatkan pendapatan orang miskin.
Keberhasilan menaikkan pendapatan melalui sektor informal bidang perdagangan adalah kondisi pengeluaran uang berbanding lurus dengan besarnya pendapatan yang diperoleh para pelaku ekonomi di sektor informal, dari yang tadinya berada dalam garis kemiskinan hingga setelah memasuki sektor informal berhasil keluar dari garis kemiskinan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1996
T5690
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mahendra Valentino
"Skripsi ini membahas tindakan kolektif sektor informal Pedagang Barel. dalam menjalani kehidupannya pedagang sektor informal seringkali menghadapi tantangan dari lingkungan eksternal. Dengan adanya tantangan tersebut maka diperlukan strategi agar pedagang tetap mampu mempertahankan eksistensinya. Pedagang informal Barel mendapat tantangan berupa penutupan pintu Barel oleh Pihak Rektorat UI. Tindakan kolektif menjadi pilihan para pedagang Barel untuk dapat mempertahankan klaim atas dibukanya pintu Barel. Tindakan kolektif yang mereka lakukan ini meliputi proses pengintegrasian interest individu-individu didalamnya sehingga menjadi interest kolektif, pengorganisasian, mobilisasi yang akhirnya menjadi sebuah tindakan kolektif itu sendiri. Dalam interaksinya dengan lingkungan eksternal, pedagang Barel mendapatkan opportunity maupun threat. Opportunity ini memberikan ruang bagi mereka untuk menyuarakan aspirasi dan juga memperkuat klaim yang mereka buat sebelumnya. Pada akhirnya tindakan kolektif yang mereka lakukan berhasil mempertahankan eksistensi mereka, hal ini ditandai dengan dibukanya kembali pintu Barel secara resmi oleh pihak UI.

This thesis discusses the collective action of Barel's informal sector traders. live their lives as informal sector traders, they often face challenges from the external environment. Given these challenges, they will need strategies so they still able to maintain their existence. Barel?s informal traders have a challenge when Universitas Indonesia closing Barel?s Gate. Collective action is choice for traders to be able to resist their claim for opening Barel?s gate. Their collective action involves the process of integrating individual interest so it becomes a collective interest, organization, and mobilization that eventually became a collective action itself. In its interaction with the external environment, Traders get the opportunity and threat. Opportunity give them ability to tell their aspirations and also strengthen the claims they have made previously. At the end collective action which they did successfully resist their existence, it is marked by the reopening of the Barel?s gate officially by UI."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Luthfi Muhammad Fajrin
"Tesis ini membahas Pembinaan Sektor Informal yang dilakukan oleh pemerintah Kota Bandung studi kasus pedagang kaki lima yang berada di wilayah Kota Bandung. Metode penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan studi dokumentasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembinaan yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Bandung sudah cukup Baik sesuai dengan amanat Perda Kota Bandung Nomor 04 Tahun 2011, tentang Penataan dan Pembinaan Pedagang Kaki Lima, Manfaat dari pembinaan pedagang kaki lima yang dilakukan oleh pemerintah Kota Bandung adalah menciptakan kebersihan, ketertiban dan keindahan Kota Bandung dan kehadiran sektor informal ini menciptakan lapangan kerja yang dapat mengurangi tingkat penganguran dan kemiskinan yang pada akhirnya memberikan dampak positif bagi terciptanya ketahanan daerah yang kondusif.

The purpose of this thesis discusses the Informal Sector Development undertaken Government of Bandung case study of street vendors who were in the city of Bandung. Qualitative research methods with techniques of data collection through interview, observation and documentation studies.
The results showed that the coaching is done by the Government of Bandung is quite good in accordance with the mandate of Bandung City Regulation Number 04 Year 2011 on Planning and Development of Street Vendors, Benefits of coaching vendors conducted by the City of Bandung is creating cleanliness, order and the beauty of the city of Bandung and the presence of the informal sector is creating jobs that can reduce the level of unemployment and poverty, which in turn have a positive impact for the creation of a conducive regional resilience.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Wahyuning M. Irsyam
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1992
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Riris Monica Nadya
"Tesis ini membahas aktivitas arisan yang merupakan salah satu lembaga keuangan informal yang masih terus berjalan hingga saat ini. Penelitian ini lebih berfokus kepada lembaga keuangan informal yaitu arisan yang hingga saat ini dilakukan oleh suku Batak khususnya di wilayah DKI Jakarta. Penelitian ini merupakan studi empiris yang menggunakan metode campuran dengan desain deskriptif yang bertujuan untuk mendeskripsikan karakteristik dan potensi arisan Batak. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner serta wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukan bahwa arisan Batak lebih menekankan pada fungsi sosial, secara ekonomi tidak efisien, dan tidak berpotensi untuk menjadi lembaga keuangan formal. Variabel dummy seperti usia, jenis kelamin, pendidikan dan pendapatan juga berpengaruh terhadap frekuensi keikutesertaan arisan Batak di DKI Jakarta.

Thesis is discussing about arisan activity which is one of the Informal Monetary Institute that still existing until now. This research is more focusing on Informal Monetary Institute which is arisan that has been doing by Batak especially in DKI Jakarta area. This research is an empirical study that using mixed methods with descriptive design with the purpose to describing the characteristic and potency of Arisan Batak. The data collection is by spreading questionnaire and deeper interview. This research shows that Arisan Batak is focusing on social function, economically inefficient, and do not have potential to become Formal Monetary Institute. Variable sample of Age, Gender, Education and Income are also influencing the frequency of joining Arisan Batak in DKI Jakarta."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>