Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 165089 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Teuku Muhammad Ramadhan
"Dalam proyek bangunan tinggi di JABODETABEK terjadinya kecelakaan kerja konstruksi dapat dicegah melalui Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) yang baik. SMK3 akan berjalan optimal jika dimulai dengan safety plan yang baik. Rencana keselamatan kerja akan lebih akurat jika didasarkan pada Work Breakdown Structure (WBS). Terdapat 10 paket pekerjaan yang diteliti dalam penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan perencanaan K3/Safety plan berdasarkan Work Breakdown Structure (WBS) pada proyek gedung bertingkat. Temuan sumber risiko dan atau potensi bahaya sesuai dengan rincian aktivitas WBS pada penelitian ini adalah pekerja tergores/tertusuk besi, Pekerja tertimpa bekisting, pekerja terperosok ke bawah akibat kayu keropos, pekerja tertimpa material material/alat, sling tower crane putus dan material menimpa pekerja/fasilitas, bekisting roboh, pekerja jatuh dari ketinggian, bekisting/skafolding jatuh dan menimpa pekerja/fasilitas, dan material beton pracetak menimpa pekerja/fasilitas. Selain didapatkannya sumber risiko berdasarkan WBS, akan dibahas juga mengenai pembuatan rencana keselamatan IBPRP berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 10/2021 berdasarkan standar WBS dengan tujuan untuk meningkatkan keselamatan dan kesehatan kerja, serta mengurangi angka kecelakaan kerja khususnya pada proyek-bangunan bertingkat tinggi di JABODETABEK.

Construction work accidents in high-rise building projects in JABODETABEK may be avoided with a solid Occupational Health and Safety Management System (SMK3). SMK3 will perform best if it begins with a solid safety strategy. The work safety plan will be more accurate if it is based on the Work Breakdown Structure (WBS). This research looks at ten different job bundles. The purpose of this research is to create an OHS/Safety strategy for a multi-story construction project based on the Work Breakdown Structure (WBS). Workers who are scratched/pierced by iron, workers who are hit by formwork, workers who fall down due to porous wood, workers who are hit by materials/tools, tower crane slings are broken, and materials hit workers/facilities, formwork collapses, workers fall from a height, formwork/scabbing. In addition to obtaining risk sources based on the WBS, it will also discuss the preparation of an IBPRP safety plan based on the Regulation of the Minister of Public Works No. 10/2021 based on the WBS standard with the goal of improving occupational safety and health and reducing the number of work accidents, particularly in JABODETABEK's high-rise buildings. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Miftahil Alawiyah
"Universitas merupakan tempat dimana berbagai interaksi dan aktivitas terjadi antara dosen, mahasiswa, karyawan, kontraktor, dan pengunjung di berbagai tempat di kawasan kampus. Semakin meningkatnya pembangunan gedung bertingkat di Universitas Indonesia maka kecelakaan kerja akan semakin tinggi akibat adanya kegiatan konstruksi di kawasan Universitas Indonesia. Selain itu, kegiatan konstruksi yang berlangsung di kawasan Universitas memiliki risiko yang tinggi terhadap orang – orang yang beraktivitas disekitarnya. Sehingga diperlukan sebuah perencanaan Keselamatan Konstruksi (K2) pada area di kawasan UI Depok. Salah satu pekerjaan pada pelaksanaan konstruksi yang sangat berisiko adalah pada pekerjaan struktur atas gedung bertingkat tinggi sehingga perlu dilakukan analisis untuk mengurangi terjadinya kecelakaan kerja. Penelitian ini berpedoman pada Permen PUPR No.10 Tahun 2021 dengan tujuan untuk menganalisis kebutuhan sumber daya K2 pada pekerjaan struktur atas gedung bertingkat tinggi untuk mengurangi kecelakaan kerja. Objek dari penelitian ini adalah Gedung Perkuliahan FTUI. Metode penelitian yang digunakan adalah studi literatur, wawancara, dan validasi pakar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat beberapa kebutuhan sumber daya K2 yang harus dipenuhi untuk memastikan keselamatan konstruksi. Berdasarkan penelitian ini, dapat disimpulkan penerapan manajemen keselamatan konstruksi berdasarkan Permen PUPR No.10 Tahun 2021 dapat membantu mengurangi terjadinya kecelakaan kerja.

Universities are places where various interactions and activities occur between lecturers, students, employees, contractors, and visitors in various places in the campus area. The increasing construction of high-rise buildings at the University of Indonesia will increase work accidents due to construction activities in the University of Indonesia area. In addition, construction activities that take place in the University area have a high risk to people who are active around it. Therefore, Construction Safety planning is needed in the area in the UI Depok area. One of the jobs in the implementation of construction that is very risky is the work of the upper structure of a high-rise buildings so it needs to be analyzed to reduce the occurrence of work accidents. This research is guided by Permen PUPR No.10 of 2021 to analyze the need for construction safety resources in the work of the upper structure of high-rise buildings to reduce work accidents. The object of this research is the FTUI Lecture Building. The research methods used are literature studies, interviews, and expert validation. The results showed that there are several construction safety resource requirements that must be met to ensure construction safety. Based on this research, it can be concluded that the implementation of construction safety management based on Permen PUPR No.10 of 2021 can help reduce the occurrence of work accidents."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yusuf Latief
"Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3) adalah sistem perlindungan bagi pekerja dan jasa konstruksi yang meminimalkan dan menghindari kerugian moral dan material, kehilangan waktu kerja dan keselamatan orang dan lingkungan, yang kemudian dapat didukung secara lebih efektif dan efisien. Petunjuk pengenalan SMK3 di Indonesia diatur dengan nomor urut Permen PUPR No. 10 Tahun 2021. Penelitian ini memberikan sasaran dan program keselamatan konstruksi terkhusus pada pekerjaan struktur atas bangunan Gedung bertingkat tinggi di Kawasan UI Depok.Analisis data dilakukan dengan menyusun dan mendiskusikan hasil wawancara dengan para pakar K3. Kemudian, hasil observasi di lokasi proyek atau observasi langsung dan hasil evaluasi SMK3. Data dan studi literatur yang tersedia sebagai bahan pendukung. Berdasarkan penelitian ini, disimpulkan bahwa sasaran dan program keselamatan konstruksi perlu dilakukan dan dirancang sejak masa pra konstruksi agar dapat mengidentfikasi bahaya dan risiko untuk setiap aktivitas pekerjaan. Pelaksanaan sasaran dan program keselamatan konstruksi telah memberikan dampak positif yang berkelanjutan berdasarkan penelitian terdahulu, sehingga diperlukan adanya sasaran dan program keselamatan konstruksi yang diterapkan pada Kawasan UI Depok.

The Occupational Health and Safety Management System (OHSMS) is a protection system for construction workers and services that minimizes and avoids moral and material losses, lost work time, and the safety of people and the environment, which can then be supported more effectively and efficiently. Instructions for introducing OHSMS in Indonesia are regulated by the serial number of PUPR Ministerial Decree No. 10 of 2021. This research provides targets and construction safety programs specifically for installing superstructures on the UI Depok area high-rise buildings. Data analysis was carried out by compiling and discussing the results of interviews with OHS experts. Then, the results of observations at the project site or direct observation. Furthermore, OHSMS evaluation results -Data and literature studies are available as supporting materials. Based on this research, it was concluded that construction safety goals and programs need to be carried out and designed from pre-construction to identify hazards and risks for each work activity. The implementation of construction safety goals and programs has had a sustainable positive impact based on previous research, so it is necessary to have construction safety goals and programs implemented in the UI Depok area."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Amirah Syifa
"Indonesia menempati peringkat keempat dengan populasi terbanyak di dunia menurut laporan worldometers pada Desember 2020. Seiring meningkatnya jumlah penduduk di Indonesia, maka kebutuhan pokok manusia berupa rumah atau tempat tinggal juga meningkat. Dikutip dari Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi) tahun 2021, backlog perumahan mencapai 8,2 juta dengan kenaikan backlog sekitar 500 ribu/tahun. Selain itu, menurut Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada akhir tahun 2020, dikatakan bahwa Backlog perumahan mencapai 7,64 juta unit per awal 2020. Oleh karena itu, pemerintah bekerja sama dengan Kementerian PUPR melaksanakan program yaitu “Proyek 1000 Menara” dengan membangun hunian vertikal berupa rumah susun jenis rusunawa atau rusunami. Dalam pelaksanaan pembangunannya, ditemukan beberapa kecelakaan konstruksi salah satunya pada proyek Rumah Susun Pasar Rumput. Salah satu pekerjaan yang memiliki aktivitas pekerjaan yang cukup banyak yaitu pekerjaan arsitektur sehingga diperlukan analisis lebih lanjut guna memitigasi kecelakaan konstruksi. Berdasarkan hasil pengumpulan dan analisis data, didapatkan bahwa terdapat 258 uraian aktivitas pekerjaan arsitektur proyek Rusunawa/Rusunami, serta 17 potensi bahaya faktor risiko sehingga dapat tersusun 70 sasaran dan program. Mengacu pada faktor risiko, terdapat 30 sub komponen sumber daya K2 yang secara umum digunakan untuk memitigasi kecelakaan konstruksi, khususnya pada pekerjaan arsitektur. Oleh karena itu, dapat juga tersusun perhitungan estimasi biaya K2 berdasarkan kuantitas/jumlah kebutuhan masing-masing sub komponen sumber daya K2.

Indonesia is ranked fourth with the largest population in the world according to the worldometers report in December 2020. As the population in Indonesia increases, the basic human needs in the form of housing also increase. Quoted from the Association of Indonesian Housing and Settlement Developers (Apersi) in 2021, the housing backlog reaches 8.2 million with an increase in the backlog of around 500 thousand / year. In addition, according to the Ministry of Public Works and Public Housing at the end of 2020, it is said that the housing backlog reached 7.64 million units as of early 2020. Therefore, the government is working with the Ministry of PUPR to implement the program, namely the "1000 Tower Project" by building vertical housing in the form of rental apartment of the type of Rusunawa or Rusunami. In the implementation of its construction, several construction accidents were found, one of which was in the Proyek Rumah Susun Pasar Rumput. One of the jobs that has quite a lot of work activities is architectural work so that further analysis is needed to mitigate construction accidents. Based on the results of data collection and analysis, it was found that there are 258 descriptions of architectural work activities for the Rusunawa/Rusunami project, as well as 17 potential hazard risk factors so that 70 targets and programs can be arranged. Referring to the risk factors, there are 30 sub-components of construction safety resources that are generally used to mitigate construction accidents, especially in architectural work. Therefore, it can also be arranged to calculate the estimated safety cost based on the quantity/number of needs of each sub-component of construction safety resources."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alvia Alvianda Rahma
"Pembangunan gedung bertingkat tinggi di Indonesia terus bertambah. Terlebih dengan semakin banyaknya target pemerintah untuk pembangunan rumah susun setiap tahunnya. Sejalan dengan hal tersebut maka perhatian terhadap kinerja keselamatan konstruksi menjadi hal yang sangat penting, karena untuk mengukur keberhasilan dari sebuah proyek. Peluang terjadinya kecelakaan konstruksi terutama pada pekerjaan arsitektur high-rise building sangatlah tinggi. Penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan knowledge management pada pekerjaan arsitektur berdasarkan hasil RKK proyek bangunan gedung bertingkat tinggi ‘Rusunawa dan Rusunami’ berbasis sistem informasi serta berlandaskan Permen PUPR Nomor 10 Tahun 2021. Pengumpulan data pada penelitian ini dengan studi literatur. Dan analisa yang dilakukan dengan metode deskriptif serta metode delphi. Hasil dari penelitian dengan pengembangan knowledge management Rencana Keselamatan Konstruksi pekerjaan arsitektur ini dapat meningkatkan Kinerja Keselamatan Konstruksi. Dengan demikian diharapkan dapat memberi masukan serta pedoman khususnya pada bangunan gedung bertingkat tinggi yang akan dilakukan di kemudian hari.

The construction of high-rise buildings in Indonesia continues to grow. Especially with the increasing number of government targets for the construction in every year. In line with this case, construction safety performance is very important to have more attention, because it is for measure the success of a project. The probability of a construction accident, especially in high-rise building architectural work, is very high. This research was conducted to develop knowledge management in architectural work based on the results of the RKK (safety plan) for high-rise building projects of 'Rusunawa and Rusunami' based on information systems and PUPR Ministerial Regulation Number 10 year 2021. Data collection in this study with a literature study. And the analysis is carry out using the descriptive and Delphi method. The results of research with the development of knowledge management Construction Safety Plans for this architectural work can improve Construction Safety Performance. Thus it is hoped that it can provide input and guidelines, especially for high-rise buildings that will be carried out in the future."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rosdiana Trialita
"Dalam upaya meningkatkan Keselamatan Konstruksi Kementerian PUPR telah mengatur Kebijakan Keselamatan Konstruksi diantaranya dengan Menerbitkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Permen PUPR) Nomor 10 tahun 2021 tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK). Kewajiban penyedia jasa untuk memasukkan Biaya Keselamatan Konstruksi (K2) mencakup paling sedikit 9 (Sembilan) Komponen, diantaranya K3 Umum paling sedikit meliputi pengadaan APD/APK, sarana dan prasarana kesehatan terkait protokol kesehatan, dan rambu keselamatan sesuai kebutuhan. Pada tahun 2018-2020 telah tercatat sebanyak 30 kecelakaan konstruksi terjadi di periode tersebut. Sekitar 80% dari proyek yang mengalami kecelakaan tersebut melibatkan Badan Usaha Jasa Konstruksi (BUJK) dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Sebelumnya dalam SE 10/2018 disebutkan persentase biaya Keselamatan Konstruksi (K2) ditentukan 1-2,5 % atau sesuai kebutuhan,namun karena banyak yang memukul rata pada Permen PUPR No.10/2021 presentase sudah tidak diatur lagi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor Komponen Biaya yang dominan dari komponen Biaya K2 Gedung bertingkat berbasis Permen PUPR No.10 Tahun 2021, serta menganalisa besar probabilitas biaya K2 yang dari simulasi dengan mengembangkan model hubungan biaya rencana dengan akurasi biaya pelaksanaan. Metode yang digunakan pada penelitian adalah Analisa statistik dan simulasi Monte Carlo dengan Software Crystal Ball. Hasil dari penelitian ini adalah suatu model persentase biaya K2 yang disiapkan tidak kurang dari 65% dari total biaya rencana. Untuk mencapai probabilitas tertinggi dengan tingkat kepercayaan 95%. Dimana Faktor komponen biaya yang paling dominan adalah Alat Pelindung Diri (APD).

In an effort to improve Construction Safety, the Ministry of PUPR has regulated Construction Safety Policies, including by issuing the including by issuing the Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Permen PUPR) Nomor 10 Tahun 2021 concerning Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK). The service provider's obligation to include Construction Safety Costs (K2) includes at least 9 (Nine) Components, including General K3 at least covering the procurement of PPE/APK, health facilities and infrastructure related to health protocols, and safety signs as needed. In 2018-2020, as many as 30 construction accidents have occurred in that period. Around 80% of the projects that had accidents involved Badan Usaha Jasa Konstruksi (BUJK) and Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Previously, in SE 10/2018, it was stated that the percentage of Construction Safety (K2) costs was determined to be 1-2.5% or as needed, but because many were hit flat, so the Permen PUPR No. 10/2021 the percentage was no longer regulated.. The purpose of this study is to determine the dominant cost component of the K2 cost component of multi-storey buildings based on the Permen PUPR No. 10 Tahun 2021, and to analyze the probability of K2 costs from the simulation by developing a model of the relationship between the cost of the plan and the accuracy of the implementation costs. The method used in this research is statistical analysis and Monte Carlo simulation. The result of this research is a model of the percentage of K2 costs that are prepared not less than 65% of the total cost of the plan. To achieve the highest probability with a 95% confidence level. Where the most dominant cost component factors are Personal Protective Equipment (PPE)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hafada Choirunisa
"ABSTRAK
Mobilitas sirkuler terjadi karena adanya perbedaan desa ? kota, penduduk
pedesaan sebagian besar bekerja pada sektor pertanian sedangkan penduduk kota
sebagian besar bekerja pada sektor industri dan jasa. Sebagai kota yang baru
memisahkan diri dari Kabupaten Tangerang, pada saat ini sektor industri dan jasa
juga sedang berkembang pesat di Kota Tangerang Selatan, terbukti dengan
banyaknya pekerjaan konstruksi yang sedang berlangsung. Penelitian ini bertujuan
untuk: 1. Meninjau pola mobilitas sirkuler pekerja bangunan berdasarkan frekuensi
kepulangan migran ke daerah asal juga sebaliknya, 2. Meninjau hubungan antara
antara karakteristik migran, kepemilikan, pendapatan, jarak juga alat transportasi
terhadap frekuensi kepulangan migran ke daerah asal. Dengan menggunakan
sampel acak proporsional pada setiap lokasi pekerjaan konstruksi dan dengan
menggunakan kuesioner serta wawancara mendalam diperoleh hasil sebagai
berikut: 1. Migran yang berstatus sudah menikah dan berusia dewasa awal lebih
sering melakukan putaran ulang mobilitas. Pergerakan migran lebih disebabkan
oleh kuatnya daya tarik daerah tujuan, mobilitas terjadi seiring dengan kemajuan
teknologi. 2. Jarak dan alat transportasi berpengaruh signifikan terhadap putaran
ulang mobilitas pekerja bangunan.

ABSTRACT
Circular mobility occurred due to differences in rural - city, the majority of
rural population work on the agricultural sector while the majority of city
population work in the industrial and service sectors .As a new city that developed
separately from tangerang, at the moment, the industrial and services sectors are
developing rapidly in south tangerang, as many ongoing construction works.This
study attempts to: 1.Reviewing the spatial pattern of circular mobility of
construction workers based on the frequency of circular migration, 2.Reviewing the
relationship between characteristics of migrant, the ownership, income, the
distance as well as transportation modes with circular migration frequency of the
migrants. Using random samplimg and deep interview in every location of
construction, the results showed that: 1. Migratns aged mature early and married
more often do mobility. The movement of migrants more caused by the strenghth of
the appeal of the destination area, the mobility of going along with the advancement
of technology., 2. Distance and transportation mode used possess significant
influences to the circular migration of construction workers."
2016
S62952
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afrizal Nursin
"Peran sumberdaya manusia dalam pembangunan atau proyek konstruksi sangat penting, dibandingkan dengan peran sumberdaya manusia di industri manufaktur. Industri manufaktur lebih mengandalkan kepada mesin-mesin dan robotisasi untuk mengembangkan dan menghasilkan produknya, sedangkan pada industri konstruksi lebih menekankan peran sumberdaya manusia, sehingga kemampuan manusia sebagai tenaga kerjanya harus benar-benar dapat diandalkan agar dapat menghasilkan produk yang sesuai dengan rencana, yang dalam hal ini menyangkut waktu, mutu, dan biaya.
Melalui metode observasi dan survey penulis ingin mengetahui dan mengukur produktivitas tukang batu yang melaksanakan proyek konstruksi di DKI Jakarta. Tujuannya adalah untuk melihat besar atau tinggi produktivitas tukang batu dan faktor yang mempengaruhi prdduktivitas tersebut. Dengan ini diharapkan suatu peningkatan prdduktivitas tenaga kerja seoptimal mungkin dan industri konstruksi dapat merencanakan pelaksanaan sesuai dengan kemampuan tukang yang ada, khususnya tukang batu.
Setelah diadakan penelitian, dan data-data yang ada diolah dengan metoda pengukuran prdduktivitas, maka dapat beberapa fenomena. Fenomena tersebut antara lain memperlihatkan bahwa produktivitas tukang batu pada pekerjaan pasangan batu kali, batu bata, keramik, plesteran, dan pekerjaan beton rendah sekali, tetapi masih berada dalam range standar yang ada. Produktivitas tukang batu sangat dipengaruhi oleh ketepatan waktu penyiapan bahan, ukuran dan mutu bahan baku dan bahan setengah jadi, lokasi kerja, kemampuan tukang membaca gambar dan membuat mal untuk menyelesaikan pekerjaan, dan keterampilan tukang mengatur pembantu tukang dan menata tempat kerja.
Dengan kenyataan yang ada di proyek tersebut, maka dapat disarankan kepada industri konstruksi tentang perlu diadakan pelatihan khusus tukang batu yang meliputi kemampuan analisa kerja (Job Analysis), keterampilan membaca gambar. kemampuan membuat mal, kecakapan memimpin pekerja. Kontraktor perlu berhati-hati dalam menghitung biaya bangunan jika menggunakan standar yang ada, karena perkiraan produktivitas tukang batu dalam buku tersebut terlalu ideal dan sulit dicapai."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 1993
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Zulfatun Mahmudah
"Sebagian besar pekerjaan konstruksi dilakukan oleh kontraktor yang dipilih melalui sistema lelang, terutama dengan sistema harga terenda. Dengan pertimbangan harga terendah sebagai pemenang lelang pada proyek pemerintah sehingga membuat peserta lelang tidak merencanakan biaya K3 dengan baik. Hal tersebut tentu berpengaruh terhadap penerapan SMK3 di dalam proyekPenelitian ini fokus pada analisa hubungan lokasi bangunan, ketinggian bangunan dan work breakdown structure terhadap biaya K3 umum dan khusus serta meninjau lebih jauh faktor-faktor dalam variabel-variabel tersebut yang menjadi pengaruh dominan terhadap biaya K3 umum dan khusus. Tujuan Penelitian ini menganalisa faktor di dalam masing-masing variabel yang berpengaruh dominan terhadap biaya K3 umum dan khusus serta menganalisa hubungan antar variabel lokasi, ketinggian bangunan dan wbs terhadap model biaya K3 pada proyek konstruksi rusunawa dengan menggunakan Structural Equation Model-Partial Least Square (SEM-PLS). Hasil penelitian menunjukkan 8 hubungan signifikan dan 1 hubungan tidak signfikan antara variabel lokasi proyek, ketinggian bangunan, WBS dan biaya umum K3 sert biaya khsuus K3 dengan 6 hubungan signifikan terhadap biaya K3 umum dan khusus.

Most of the construction work is carried out by contractors selected through an auction system, especially with a fixed price system. With the consideration of the lowest price as the winner of the auction on a government project, it makes the bidders not plan their OHS costs well. This certainly affects the application of OHS in the project. This research focuses on analyzing the relationship of building locations, building heights and work breakdown structures to general and special OHS costs and further reviewing the factors in these variables that become the dominant influence on general OHS costs. and specifically. The purpose of this study is to analyze the factors in each variable that have a dominant influence on general and specific OHS costs and to analyze the relationship between location variables, building height and wbs to the OHS cost model in low-cost housing construction projects using Structural Equation Model-Partial Least Square (SEM)-PLS). The results showed 8 significant relationships and 1 insignificant relationship between project location, building height, WBS and OHS general costs and OHS special costs with 6 significant relationships to general and specific OHS costs."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Evelyn
"Skripsi ini membahas tentang analisis hubungan faktor risiko pekerjaan dan non pekerjaan terhadap kelelahan pekerja konstruksi di suatu proyek bangunan tingkat tinggi di wilayah Jakarta. Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya kecelakaan di sektor konstruksi salah satunya kelelahan. Kelelahan dapat dipengaruhi oleh faktor risiko pekerjaan maupun non pekerjaan. Analisis hubungan antara faktor risiko dengan kelelahan yang terjadi menjadi penting sebagai baseline data dalam upaya mengurangi kecelakaan di sektor konstruksi. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain potong lintang. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara faktor risiko pekerjaan: lama kerja, faktor psikososial (effort, Reward, dukungan sosial, kepuasan kerja, stress kerja) dan faktor non pekerjaan (kuantitas dan kualitas tidur) terhadap terjadinya kelelahan pekerja konstruksi Proyek X.

This thesis discusses the analysis of work related dan non work related risk factors towards fatigue of construction workers in a high-rise building project in the Jakarta. Many factors that cause accidents in the construction sector, one of them is fatigue can be affected by work and non-job risk factors. Analysis of the relationship between risk factors and fatigue that occurs becomes important as a baseline of data in an effort to reduce accidents in the construction sector. This research is a quantitative research with cross sectional design. The results of this study indicate that there is a significant relationship between occupational risk factors: duration of work, psychosocial factors (effort, Reward, social support, job satisfaction, work stress) and non-work factors (quantity and quality of sleep) to the fatigue of Project X construction workers."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>