Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 141614 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Naufal Hisyam Fadhila
"Media sosial menjadi salah satu media terbesar dan cepat berkembang di era globalisasi ini. Sekitar 90% penduduk di dunia menggunakan media sosial. Media sosial sebagai sarana teknologi untuk selalu berkembang dari proses penyediaan informasi, penjualan sampai dengan komunikasi antar individu, sehingga hal ini menjadikan perusahaan dapat memanfaatkan media sosial sebagai sarana dalam berdagang dan berkomunikasi dengan pihak konsumen. Salah satunya yakni pada saat beriklan perusahaan harus memiliki strategi agar mengupayakan produk selalu tetap unggul dan menjaga pelanggan setianya. Tak terkecuali Bisnis Suplemen Evolene merupakan salah satu bisnis untuk membantu seseorang mendapatkan nutrisi dalam tubuhnya mengenalkan produk melalui media sosial, dengan menggunakan berbagai strategi iklan dalam media sosial yang saat ini dinamakan dengan content marketing sehingga memudahkan para publik mengenal produk yang dipasarkan melalui konten media sosial salah satunya Instagram. Oleh karenanya, pelaksanaan penelitian mengimplementasikan jenis metode kualitatif dengan cara wawancara dan juga observasi. Adapun hasil dari pelaksanaan penelitian diketahui bahwas melalui lama Instagram @Evoleneofficial terdapat content marketing yang telah maksimal dan relevan untuk menyiapkan konten dengan membentuk brand awareness kepada pelanggan atau konsumennya. Hal jni, memberikan informasi yang edukatif, persuasif, dan komunikatif melalui konten yang diunggah agar para konsumen mudah memahami.

Sosial media is the largest and fastest growing media in this globalization era. It’s about 90% of world's population used it. Social media as means of technology to expand from provision of information, sale, then to communicate between indivuals and their environments. So, this makes companies in using social media as trading and communicating means with all consumers. One of them, in advertising the company must have a strategy so that the product always remains superior and keeps its loyal customers. Evolene Supplement Business is no exception, which is a business to help someone get nutrition in their body by introducing products through social media, using various advertising strategies on social media which is currently called content marketing, making it easier for the public to recognize products marketed through social media content. only Instagram. Therefore, this research method uses qualitative methods through observation and interviews. The results obtained are that through Instagram @Evoleneofficial there is maximum and relevant content marketing to prepare the content by forming their own brand awereness for all consumers. This is to present persuasive, educative the communicative message or information though uploading content, it makes all consumers can understand easily. "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Ratih Anjani Subagio
"Saat ini banyak perusahaan bisnis yang memanfaatkan media sosial untuk ikut serta dalam membuat konten agar dapat menjangkau konsumen dan terlibat dalam percakapan dengan konsumen mereka. Fenomena ini mengubah cara perusahaan untuk mengenal lebih dekat dan mencapai konsumen. Penelitian ini bertujuan untuk memahami penerapan teori Stimulus – Organisme – Respons (S – O – R) di mana lingkungan media sosial berupa kualitas konten (content quality) dan interaksi merek (brand interactivity) merupakan stimuli (S) yang dapat menghasilkan reaksi emosional ataupun kognitif, yaitu motivasi hedonis (hedonic motive), motivasi utilitarian (utilitarian motive), dan keterlibatan konsumen (consumer engagement) (O) sehingga pada akhirnya mendorong respon perilaku berupa peningkatan kesadaran merek (brand awareness) dan niat beli (purchase intention) secara offline (R). Sampel dalam penelitian ini berjumlah 797 sampel yang diuji menggunakan pemodelan persamaan struktural. Selain itu, penelitian ini melakukan analisis multigrup berdasarkan product involvement, yaitu high involvement product dan low involvement product. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa semakin tinggi kualitas konten dan interaksi merek dengan konsumennya dapat meningkatkan motif hedonis maupun motif utilitarian. Namun interaksi merek tidak berpengaruh secara signifikan terhadap motif utilitarian. Selanjutnya hubungan ini memperkuat keterlibatan konsumen pada suatu merek dan meningkatkan kesadaran konsumen terhadap merek tersebut di media sosial. Keterlibatan konsumen yang tinggi ditambah dengan peningkatan kesadaran konsumen terhadap suatu merek menyebabkan peningkatan niat pembelian konsumen pada suatu produk secara offline. Selain itu, terdapat perbedaan perilaku konsumen high involvement product dan low involvement product terhadap kualitas konten dan interaksi merek yang memotivasi secara hedonis maupun utilitarian.

Today many business companies use social media to participate in creating content to reach consumers and engage in conversations with their consumers. This phenomenon is changing the way companies know better and reach consumers. This study aims to understand the application of Stimulus - Organism - Response (S - O - R) theory in which social media environments such as content quality and brand interactivity are stimuli (S) that can produce emotional or cognitive reactions, namely hedonic motive & utilitarian motive, and consumer engagement (O) so that in the end it encourages behavioural responses in the form of increased brand awareness and offline purchase intention (R). The sample in this study amounted to 797 samples tested using structural equation modelling. Also, this study conducted a multigroup analysis based on product involvement, namely high involvement product and low involvement product. The results of this study indicate that the higher the quality of content and brand interactivity with consumers can increase the hedonic and utilitarian motives. But brand interactivity does not significantly influence utilitarian motives. Furthermore, this relationship strengthens consumer engagement in a brand and increases online consumer brand awareness on social media. This heightened online consumer engagement coupled with an increased online consumer brand awareness leads to an increase in the offline purchase intention. There are differences in consumer behaviour between high involvement product and low involvement product toward content quality and brand interactivity which motivate both hedonic and utilitarian motivations.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan BIsnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asih Pertiwi
"Tujuan dari iklan personalisasi online adalah untuk menyesuaikan konten online agar sesuai dengan kebutuhan pengguna sehingga konsumen dapat mengembangkan pengalaman positif dengan merek. Namun, penelitian mengenai perceived personalization pada perilaku konsumen masih sedikit, terutama pada konteks media sosial. Penelitian mengenai bagaimana iklan personalisasi memengaruhi ekuitas merek juga masih sedikit. Penelitian ini menganalisis bagaimana perceived personalization konsumen memengaruhi ekuitas merek melalui mekanisme consumer brand identification dan self-brand connection dan bagaimana peningkatan dari ekuitas merek memotivasi konsumen untuk mengadopsi atau menggunakan merek yang diiklankan di Instagram. Penelitian ini bersifat kuantitatif dan menggunakan Structural Equation Modelling (SEM) untuk pengolahan data berdasarkan data dari 857 responden yang diperoleh melalui penyebaran kuesioner terhadap pengguna aktif Instagram minimal dua jam per hari yang berada di Indonesia, berusia di antara 18–34 tahun, pernah melakukan pencarian mengenai suatu merek di internet, dan mendapati iklan personalisasi dari merek tersebut di Instagram (iklan berlabel "sponsored" pada IG Story, IG Suggested Post, atau IG Explore Page) dalam satu minggu terakhir sebelum menerima pertanyaan kuesioner. Penelitian ini menunjukkan hasil bahwa perceived personalization berpengaruh secara positif terhadap consumer brand identification dan self-brand connection. Selain ituconsumer brand identification dan self-brand connection berpengaruh secara positif terhadap brand equity, baik perceived quality, brand loyalty, dan brand association dan awareness. Selanjutnya, brand equity, baik perceived quality, brand loyalty, dan brand association dan awareness berpengaruh secara positif terhadap brand usage intent. Terakhir, consumer brand identification dan self-brand connection juga memediasi hubungan antara perceived personalization dan brand equity, baik perceived quality, brand loyalty, dan brand association dan awareness. Implikasi manajerial serta saran bagi penelitian selanjutnya akan dibahas lebih lanjut pada penelitian ini.

The purpose of online personalization advertising is to tailor online content to suit the needs of users by adapting to these needs so that consumers can develop a positive experience with the brand. However, there is little research on perceived personalization in consumer behavior, especially in the context of social media. There is also little research on how personalized advertising affects brand equity. This study analyzes how consumer’s perceived personalization affect brand equity through consumer brand identification mechanisms and self-brand connection and how the brand equity motivates consumers to adopt or use brands advertised on Instagram. This research is quantitative and uses Structural Equation Modeling (SEM) for data processing based on data from 857 respondents obtained through distributing questionnaires to active Instagram users at least two hours per day who are in Indonesia, between 18-34 years old, conducted a prior search on a brand on the internet, and found personalized ads from that brand on Instagram (ads labeled "sponsored" on IG Stories, IG Suggested Posts or IG Explore Pages) in the past a week to receiving the questionnaire questions. This study prove that perceived personalization has a positive effect on consumer brand identification and self- brand connection. In addition, consumer brand identification and self-brand connection have a positive effect on brand equity: perceived quality, brand loyalty, brand association and brand awareness. Furthermore, brand equity: perceived quality, brand loyalty, brand association and brand awareness have a positive effect on brand usage intention. Lastly, consumer brand identification and self-brand connection also mediate the relationship between perceived personalization and brand equity: perceived quality, brand loyalty, brand association and brand awareness. The managerial implications and suggestions for further research will be discussed further in this study."
Depok: Fakultas Ekonomi dan BIsnis Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Donna Revilia
"ABSTRAK
Iptek berperan penting terhadap kemajuan suatu bangsa, dan tesis ini membahas mengenai upaya Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia memperkuat corporate identity sebagai salah satu lembaga riset nasional yang memproduksi informasi hasil penelitian agar sampai kepada masyarakat. Salah satu upaya yang dilakukan adalah melakukan strategi komunikasi dengan menggunakan konten digital di media sosial Instagram. Tujuan penelitian untuk menganalisis strategi formulasi konten dan implementasinya di Instagram yang dilakukan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia untuk memperkuat corporate brand identity. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan dianalisis dengan metode teknik analisis isi dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan formulasi pesan yang dilakukan menggunakan konten naratif dan implementasi strategi konten yang dilakukan oleh LIPI telah mengikuti elemen pengemasan informasi yang baik dan secara optimal mengedepankan unsur identitas lembaga sebagai tema utama dalam pengemasan konten. Penelitian ini memberikan pandangan baru bahwa konsep corporate brand identity tidak hanya dapat digunakan pada sektor swasta tetapi dapat dimanfaatkan oleh lembaga pemerintah, dan strategi komunikasi untuk menguatkan brand identity tersebut salah satunya adalah dengan strategi formulasi konten dan implementasi strategi konten dengan optimal. Instagram LIPI membuktikan untuk membuat suatu konten di media sosial lembaga pemerintah dapat dimulai lewat menyajikan identitas lembaga itu sendiri sesuai dengan tugas dan fungsinya.

ABSTRACT
Science and technology plays an important role in the progress of a nation, and this research discusses the efforts of the Indonesian Institute of Science to strengthen its corporate identity as one of the national research institutions that produces information on research product to reach the public. The purpose of this study is to analyze the content formulation strategy and implementation of digital content strategy on Instagram by the Indonesian Institute of Sciences as a tool to strengthen corporate brand identity. This study uses a qualitative approach and is analyzed by the content analysis technique and interview. The results showed the message formulation carried out using narrative content and the implementation of content strategy conducted by LIPI had optimally followed the elements of digital content strategy that put forward the elements of institutional identity as the main theme in content packaging. This study provides a new outlook that the concept of corporate brand identity not only be used in the private sector but can be used in government agencies and one of the communication strategies to strengthen the brand identity is the content formulation strategy and the optimal implementation of the content strategy. Instagram LIPI proves to create content on social media, a government institution can be started by presenting the identity of the institution itself according to its tasks and functions. "
2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adinda Salsabila Dyanti Putri
"Seiring dengan meningkatnya tantangan dalam pembentukan consumer brand engagement melalui media sosial, penggunaan media sosial Instagram untuk mencari konten dan informasi terkait suatu merek terus meningkat di Indonesia. Hal ini menjadi jendela peluang bagi bisnis yang dianggap sebagai gaya hidup untuk memanfaatkan pemasaran media sosial sebagai alat untuk mengembangkan consumer engagement dan brand knowledge. Penelitian kuantitatif ini ditujukan untuk menganalisis pengaruh pemasaran media sosial terhadap consumer-brand engagement, dan menganalisa lebih lanjut mengenai pengaruh consumer-brand engagement terhadap brand knowledge yaitu brand awareness dan brand image pada merek Skincare di Indonesia. Sebanyak 304 responden yang merupakan pengguna Instagram dan pelanggan Scarlett dikumpulkan menggunakan purposive sampling method, dan dianalisis menggunakan Partial Least Squares – Structural Equation Modelling (PLS-SEM). Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa elemen electronic word of mouth, trendiness, dan entertainment di dalam pemasaran media sosial Scarlett merupakan kunci utama untuk mempengaruhi consumer brand engagement, dimana consumer brand engagement juga mempengaruhi brand knowledge.

Along with the increasing challenge of forming consumer brand engagement through social media, the use of Instagram as a social media to seek brand-related contents and information has been increasing in Indonesia. This becomes a window of opportunity for businesses that are perceived as a lifestyle to utilize social media marketing as a tool to develop consumer engagement and brand knowledge. This quantitative study is aimed to analyse the effectiveness of social media marketing elements on consumer brand engagement, and further analyse the effectiveness of consumer brand engagement on brand knowledge in the context of Skincare brands in Indonesia. A total of 304 respondents are gathered who are Instagram users and Scarlett customers using a purposive sampling method, which is then further analysed with Partial Least Squares – Structural Equation Modelling (PLS-SEM). The result reveals that electronic word of mouth, trendiness, and entertainment element in Scarlett’s social media marketing are the key predictors influencing the consumer brand engagement, in return enhancing the brand knowledge.
"
Depok: Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aditama
"Asian Games merupakan acara olahraga terbesar di Asia dan diselenggarakan setiap empat tahun sekali. Penelitian ini menjelaskan hubungan social media marketing activities terhadap pembentukan brand awareness, brand image, dan brand loyalty Asian Games 2018 selaku acara olahraga. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan melakukan penyebaran kuesioner secara online yang berdasarkan teknik convenience sampling terhadap 400 responden. Berdasarkan analisis faktor yang telah dilakukan, social media marketing activities terbagi menjadi tujuh dimensi, yaitu pleasure of share, interaction, trendiness, customization, advertisement, information, dan word of mouth communication. Setelah dilakukan analisis linier, social media marketing activities terbukti dapat memprediksi brand awareness, brand image, dan brand loyalty secara signifikan. Dimensi yang berpengaruh secara signifikan terhadap brand awareness adalah pleasure of share dan information, pleasure of share, customization dan information pada brand image, serta pleasure of share, information dan word of mouth communication pada brand loyalty. Selain itu, ditemukan bahwa brand awareness memiliki hubungan dengan brand image yang secara bersama memiliki hubungan dengan brand loyalty.

The Asian Games is the biggest sporting event in Asia and is held every four years. This study explains the relationship of social media marketing activities to the formation of brand awareness, brand image, and brand loyalty of the 2018 Asian Games as a sports event. This research is a quantitative research by conducting online questionnaires that discuss convenience sampling techniques for 400 respondents. Based on the analysis of the factors that have been carried out, social media marketing activities are divided into seven dimensions, namely pleasure of share, interaction, trendiness, customization, advertising, information, and word of mouth communication. After linier analysis, social media marketing activities have been shown to significantly predict brand awareness, brand image, and brand loyalty. The dimensions that influence brand awareness are pleasure of share and information, pleasure of share customization, and information on brand image, as well as the pleasure of share, information, and word of mouth communication on brand loyalty. In addition, it was found that brand awareness has a relationship with brand image related to brand loyalty."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Manurung, Samuel Hans Damero
"Popularitas live stream gaming di Indonesia terus meningkat semenjak pandemi Covid-19. Meningkatnya popularitas tersebut dapat dimanfaatkan content creator untuk melakukan kegiatan kemanusiaan berbentuk charity stream. Charity stream adalah bentuk penggalangan dana saat melakukan live streaming. Salah satu Youtuber asal Indonesia, Brando Franco Windah, memanfaatkan popularitas yang dimilikinya untuk melakukan charity stream. Brando dikenal sebagai Youtuber gaming karena sering melakukan live streaming dengan topik video game dalam media Youtube. Ia juga sering melakukan charity stream sambil bermain video game. Tulisan ini bertujuan untuk mengkaji potensi efek media pada khalayak dalam tingkat afeksi melalui studi pada charity stream yang dilakukan Brando melalui channel Windah Basudara. Pesan media yang diciptakan Brando melalui kanal Youtube dan Instagram pribadinya dapat mempengaruhi afeksi khalayak untuk turut melakukan aksi kemanusiaan melalui charity stream. Penulis melakukan analisis menggunakan pendekatan observasi daring terhadap 16 siaran ulang charity stream pada Youtube Windah Basudara, unggahan Instagram Windah Basudara yang berkaitan dengan charity stream, serta kolom komentar pada charity stream dan Instagram. Merujuk pada Potter (2012), efek pesan media dapat mempengaruhi khalayak melalui empat cara, yaitu acquiring affect, triggering affect, altering affect, dan reinforcing affect. Hasil dari analisis menunjukkan Brando berhasil mempengaruhi afeksi khalayak terutama melalui acquiring affect dan triggering affect. Penulis juga menemukan adanya perbedaan gaya berkomentar khalayak dalam live chat Youtube dan kolom komentar Instagram Windah Basudara. Perbedaan gaya komentar tersebut disebabkan oleh perbedaan karakteristik dari kedua medium tersebut dalam membawa pesan media charity stream, yang menunjukkan the media is the message.

The popularity of live stream gaming in Indonesia has continued to increase since the Covid-19 pandemic. This increased popularity can be utilized by content creators to carry out humanitarian activities in the form of charity streams. Charity streams are a form of fundraising when live streaming. One Youtuber from Indonesia, Brando Franco Windah, takes advantage of his popularity to do charity streams. Brando is known as a gaming Youtuber because he often does live streams on video game topics on Youtube. Brando also often does charity streams while playing video games. This paper aims to examine the potential effects of media on audiences at the level of affection through a study on charity streams conducted by the Windah Basudara channel. Media messages created by Brando through his personal Youtube and Instagram channels can influence audience affection to take part in humanitarian action through charity streams. The author conducted an analysis using an online observation approach to 16 charity stream replays on Youtube Windah Basudara, Instagram posts by Windah Basudara relating to charity streams, as well as comment columns on charity streams and Instagram. The effects of media messages can influence audiences in four ways, acquiring affect, triggering affect, altering affect, and reinforcing affect. The results of the analysis show that Brando succeeded in influencing the affective effect of the audience, especially through acquiring affect and triggering affect. The author also found that there were differences in the style of public commenting in Youtube live chat and Windah Basudara's Instagram comments column. The difference in commentary styles is due to the different characteristics of the two mediums in conveying the message of the media charity stream, which shows the media is the message."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Seniyya Zahra
"Profil Perusahaan Rozafa merupakan UMKM yang bergerak di bidang fesyen muslimah, dengan produk antara lain dress muslimah (gamis), hijab, dan alat salat. UMKM ini beroperasi di Jakarta Timur sejak 2015. Awalnya UMKM ini bernama Roza Fashion namun kemudian berganti nama menjadi Rozafa pada 2020 lalu. Rozafa memiliki tujuan mendorong para muslimah untuk berbusana sesuai dengan kaidah agama Islam, atau yang dikenal dengan berbusana syari. Oleh karena itu, produk yang mereka produksi memiliki ukuran yang lebih besar dan tidak mengikuti lekuk tubuh. UMKM ini sudah mendaftarkan mereknya di tiga kementerian dan beberapa kali bekerja sama sebagai utusan DKI Jakarta dalam event tertentu. Dalam menjalankan bisnisnya, Rozafa menggunakan metode word of mouth dan berfokus pada penjualan dan pemasaran secara offline. UMKM ini baru berkecimpung di dunia digital pada Juli 2020, yaitu sejak pandemi berlangsung di Indonesia. Analisis Situasi Strength Rozafa sangat memerhatikan kualitas produk, hal ini ditandai dengan testimoni yang diberikan pelanggan dan penilaian positif di setiap toko di marketplace. Rozafa selaku UMKM telah diakui oleh tiga kementerian Republik Indonesia, yaitu Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian Perdagangan, dan Kementerian Industri, dan beberapa kali diutus untuk mewakili DKI Jakarta dalam event besar yang diselenggarakan ketiga kementerian tersebut. Rozafa secara resmi telah terdaftar mereknya di Kemenkop UKM, sehingga merek Rozafa sudah dinyatakan legal dan akan mendapatkan pendampingan dan pemberdayaan dari program Kementerian. Memiliki toko di berbagai marketplace (Shopee, Tokopedia, dan Lazada) sehingga memudahkan calon konsumen dalam menemukan dan membeli produknya. Rozafa sudah memiliki media sosial berupa Instagram dengan akun @roza_fa.id. Weakness Belum memiliki target pasar yang spesifik sehingga produk pun belum menyesuaikan dengan keinginan, kebutuhan, dan tren yang sedang ada di masyarakat Pemilik dan karyawan Rozafa tidak memiliki pengalaman di bidang online, khususnya pemasaran online. Rozafa belum memanfaatkan media sosial yang dimiliki, yaitu Instagram (@roza_fa.id) sebagai kanal komunikasi ke publik eksternal dengan konsisten dan belum ada perencanaan khusus mengenai konten yang akan dibagikan. Kanal media sosial dan marketplace belum terintegrasi satu sama lain Tanggung jawab karyawan tidak ada batasan pembagian bidang kerja yang jelas Kurangnya brand awareness terhadap Rozafa Opportunity Dukungan pemerintah yang besar terhadap UMKM di masa pandemi. Hal ini disampaikan oleh pemerintah melalui Siaran Pers HM.4.6/88/SET.M.EKON.3/04/2021 pada 21 April 2021 dengan upaya mendorong para pelaku UMKM untuk on board ke platform digital dan mendorong perluasan ekspor produk Indonesia melalui kegiatan ASEAN Online Sale Day (AOSD) di 2020. Kampanye pemerintah untuk menggunakan produk lokal melalui #BanggaBuatanIndonesia dan #SemuaAdaDisini Tren media sosial yang digunakan sebagai media komunikasi pemasaran oleh organisasi dan perusahaan. Hal ini dapat dimanfaatkan oleh Rozafa untuk menggunakan media sosial dalam membangun brand awareness, terlebih dari hasil survei juga menunjukkan mayoritas responden menggunakan media sosial dalam mencari informasi terkait produk Muslimah Berdasarkan analisis kompetitor yang sudah dipaparkan di bagian sebelumnya, tidak ada kompetitor yang menjual produk alat salat, khususnya mukena Threat Perilaku masyarakat di marketplace yang cenderung memilih harga termurah dibanding kualitas, sehingga Rozafa dengan harga produk yang relatif tinggi kurang bisa bersaing, terutama untuk produk hijab Pembatasan aktivitas di luar rumah oleh pemerintah selama masa pandemi, termasuk kegiatan bazar, pameran, dan event lainnya sehingga Rozafa kehilangan salah satu sumber utama omzet Perubahan perilaku konsumen yang beralih dari luring ke pembelian secara daring, terutama sejak adanya pandemi Covid-19. Hal ini mengancam bisnis Rozafa yang hanya melakukan penjualan dan pemasaran secara luring sebelum pandemi berlangsung. Pernyataan Masalah Belum banyak masyarakat yang mengenal Rozafa dan produknya sehingga belum memiliki brand awareness dan interaksi dengan audiens. Usulan Program Program yang diusulkan berupa strategi marketing public relations yang berfokus pada aktivasi media sosial dengan nama “Teman Hijrahmu”. Strategi ini akan dilakukan di akun Instagram Rozafa (@roza_fa.id). Berikut rincian kegiatan program: Menyusun editorial plan untuk konten kreatif Instagram (@rozafaofficial) sebagai fondasi awal dalam membangun awareness dan interaksi dengan target sasaran. Giveaway #IsengBerhadiah: program yang dilaksanakan di Instagram sebagai langkah lanjutan dalam meningkatkan brand engagement Rozafa dengan audiens. IG Live “Ngopi Bareng”: sesi mini talkshow yang akan dilaksanakan di IG Live Rozafa bersama KOL terpilih untuk berbincang seputar topik islami, khususnya hijrah. Meluncurkan kampanye #MyHijrahStory #TemanHijrahmu melalui akun Instagram dan TikTok @rozafaofficial untuk meningkatkan dan memperluas awareness masyarakat yang masuk ke dalam target sasaran Rozafa. Kampanye ini akan dituangkan ke dalam challenge di Instagram yang akan dibantu dikampanyekan oleh KOL. Tujuan Program ini bertujuan untuk mengatasi permasalahan komunikasi UMKM Rozafa dengan membangun brand awareness terutama di media sosial Instagram dan membangun interaksi dengan konsumen dan calon konsumen Rozafa melalui program humas pemasaran yang mengedukasi target pasar mengenai berbusana sesuai dengan kaidah Islam sebagai value dari Rozafa, melalui konten kreatif, program Ngopi Bareng, dan kampanye #MyHijrahStory. Target Khalayak Demografis Jenis Kelamin : Perempuan Usia : 20 – 35 Tahun Agama : Islam Pendapatan : middle hingga high income SES : A dan B Geografis : Pulau Jawa Psikografis Kelas sosial : A dan B Gaya hidup : agamis (menjalankan agama Islam dengan penuh keimanan) Karakteristik personal : memiliki ketertarikan pada busana Syari, merupakan pribadi yang periang, suka berinteraksi, dan humble. Pesan Kunci Rozafa merupakan merek busana muslimah syari kekinian yang berkualitas tinggi, cocok untuk muslimah yang ingin stylish dan tetap sesuai dengan kaidah Islam. Jadwal Februari - Juli 2022 Anggaran Rp10.410.000 Evaluasi Monitoring social media monitoring Observasi langsung Rapat monitoring program Tahap Evaluasi Evaluasi input Evaluasi output Evaluasi outcome.

Company Profile Rozafa is an MSME (Micro, Small & Medium Enterprises) Muslim fashion, with products including Muslim dresses (gamis), hijabs, and prayer tools. This MSME has been operating in East Jakarta since 2015. Rozafa has the aim of encouraging Muslim women to dress according to Islamic religious principles, or what is known as shari'a attire. Rozafa is a registered brand in three ministries and have worked together several times as representatives of DKI Jakarta in certain events. In running their business, Rozafa uses the word of mouth method and focuses on offline sales and marketing. This MSME has only been involved in the digital world since July 2020, since the pandemic took place in Indonesia. Situation Analysis Strength The quality of Rozafa's products is very good, this is indicated by the testimonials given by customers and positive ratings in every store in the marketplace. Rozafa as an MSME has been recognized by three ministries of the Republic of Indonesia, the Ministry of Cooperatives and SMEs, the Ministry of Trade, and the Ministry of Industry, and has been sent several times to represent DKI Jakarta in big events organized by the three ministries. Rozafa has officially registered its brand at the Kemenkop UKM. so that Rozafa brand has been declared legal and will receive assistance and empowerment from the Ministry program. Rozafa has stores in various marketplaces (Shopee, Tokopedia, and Lazada) making it easier for potential consumers to find and buy their products. Weakness Rozafa does not have a specific target market so that the product has not adjusted to the wants, needs, and trends that are currently in the community Rozafa's owners and employees have no experience in online marketing Rozafa has not consistently used various communication channels to the external public, especially social media Rozafa's social media and marketplaces are not integrated with each other So many responsibilities are carried out by one employee and there are no clear boundaries for the job description Lack of brand awareness of Rozafa Opportunities 1. Government support for MSMEs during the pandemic. This was conveyed by the government through Press Release HM.4.6/88/SET.M.EKON.3/04/2021 on 21 April 2021, they want to encourage MSME to be on board to digital platforms and encourage the expansion of Indonesian product exports through ASEAN Online Sale Day (AOSD) in 2020 Government campaign to use local products through #BanggaBuatanIndonesia and #SemuaAdaDisini The trend of social media being used as a marketing communication medium by organizations and companies. This can be an opportunity for Rozafa to use social media to build brand awareness. The survey results also show that the majority of respondents use social media to find information related to Muslimah products Based on the competitor analysis described in the previous section, there are no competitors who sell prayer tools, especially mukena Threat People in the marketplace tend to choose the cheapest price compared to quality, so Rozafa with a relatively high product price is less able to compete, especially for hijab products. Restrictions on activities outside the home by the government during the pandemic, including bazaar, exhibitions, and other events so that Rozafa loses one of the main sources of turnover. Changes in consumer behavior that switch from offline to online purchases since the Covid-19 pandemic. This threatens Rozafa's business, which only did sales and marketing offline before the pandemic. Problem Statement Not many people know Rozafa and its products, so they don't have strong brand awareness and interaction with audience. Strategy The strategy to solve Rozafa's problems using the marketing public relations concept with the name "Teman Hijrahmu". This strategy will be carried out on Rozafa's Instagram account (@roza_fa.id). This strategy has several activities: Make an editorial plan for Rozafa's creative social media content, it is Instagram (@rozafaofficial) as the initial foundation in building awareness and engagement with the target audience. #IsengBerhadiah Giveaway: a program implemented on Instagram as a further step in increasing Rozafa's interaction with the audience. IG Live “Ngopi Bareng”: a mini talk show session that will be held on Rozafa's IG Live with selected KOLs to talk about Islamic topics, especially hijrah. 4. The #MyHijrahStory campaign through Instagram accounts (@rozafaofficial) to increase and expand public awareness who are among Rozafa's targets. Target Audience Demographic Gender : Female Age : 20 – 35 years old Religion : Islam Income : middle to high income SES : A and B Geographical : Java Island Psychographic Social class : A and B Lifestyle: religious (practicing Islam with full faith) Personal characteristics: has an interest in Syari clothing, cheerful person, likes to interact, and humble. Key Message Rozafa is a modern high-quality shari'a Muslimah clothing brand, suitable for Muslim women who want to be stylish and still in accordance with Islamic rules. Budget Rp10.410.000 Evaluation Methods Monitoring social media monitoring Observation monitoring program meeting Evaluation Input Evaluation Output Evaluation Outcome Evaluation."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Kartika Ratri
"Pemasaran yang dilakukan melalui media sosial (social media marketing) telah banyak dimanfaatkan di era digital. Salah satu keuntungan dalam melakukan social media marketing adalah bisnis dapat mengenalkan merek (brand) kepada khalayak. Beberapa penelitian terdahulu juga telah membuktikan bahwa social media marketing memiliki pengaruh yang positif terhadap brand awareness dan brand image. Tesis ini menguji pengaruh social media marketing (pemasaran media sosial) terhadap brand awareness (kesadaran merek) dan brand image (citra merek) pada HuntStreet.com, bisnis yang bergerak di bidang sustainable fashion. Dimana HuntStreet.com aktif melakukan pemasaran di media sosial instagram, youtube, dan facebook. Namun respon khalayak dapat dikatakan rendah, hal ini dilihat dari hasil penelusuran di search engine Google terkait HuntStreet.com yang masih sedikit dan rating beserta ulasan terkait HuntStreet.com di Google Review yang juga rendah. Hal ini bertolak belakang dari konsep social media marketing dan juga hasil penelitian terdahulu yang menunjukkan adanya pengaruh ketika melakukan pemasaran di media sosial terhadap brand awareness dan brand image dari merek tersebut. Menggunakan paradigma positivisme, penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang menggunakan metode analisis jalur yang menguji empat hipotesis berupa pengaruh social media marketing terhadap brand awareness, brand awareness terhadap brand image, social media marketin terhadap brand image, dan social media marketing terhadap brand image melalui brand awareness. Variabel social media marketing dalam penelitian ini menggunakan 6 dimensi: entertainment, interaction, customization, electronic word of mouth (E-WOM), trendiness, dan advertisement. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ke-empat hipotesis alternatif (Ha) diterima, yakni social media marketing memiliki pengaruh  positif terhadap brand awareness, brand awareness memiliki pengaruh  positif terhadap brand image, social media marketing memiliki pengaruh  positif terhadap brand image, dan social media marketing memiliki pengaruh  positif terhadap adap brand image melalui brand awareness. Kesimpulan bahwa hasil penelitian sejalan dengan penelitian-penelitian terdahulu dan pemasaran yang dilakukan menggunakan media sosial dapat berpengaruh terhadap pengetahuan khalayak terhadap merek dan membangun citra merek.

Using social media to do marketing (social media marketing) has been widely used in the digital era. One of the advantages of doing social media marketing is that businesses can introduce the brand to audiences. Several previous studies have also proven that social media marketing has a positive influence on brand awareness and brand image. This thesis examines the effect of social media marketing on brand awareness and brand image at HuntStreet.com, a business engaged in sustainable fashion. HuntStreet.com is actively marketing on social media such as Instagram, YouTube and Facebook. However, audience response can be said to be low, this can be seen from the search results on the Google search engine related to HuntStreet.com which are still low and ratings and reviews related to HuntStreet.com on Google Reviews which are also low. This is contrary to the concept of social media marketing and also the results of previous studies which show that there is an influence when marketing on social media has on brand awareness and brand image of the brand. Using the positivism paradigm, this research is a quantitative study that uses path analysis methods that test four hypotheses in the form of the influence of social media marketing on brand awareness, brand awareness on brand image, social media marketing on brand image, and social media marketing on brand image through brand awareness. Social media marketing variable in this study use 6 dimensions: entertainment, interaction, customization, electronic word of mouth (E-WOM), trendiness, and advertisement. The results showed that the four alternative hypotheses (Ha) were accepted, namely social media marketing had a positive effect on brand awareness, brand awareness had a positive effect on brand image, social media marketing had a positive effect on brand image, and social media marketing had a positive influence positive attitude towards adapting brand image through brand awareness. The conclusion is that the results of this research are in line with previous studies and marketing carried out using social media can influence audience knowledge of brands and build brand images."
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dani Miftahul Akhyar
"Musik telah melahirkan sebuah tren akibat perubahan gaya hidup di era digital saat ini. Munculnya berbagai festival musik di Indonesia dengan menampilkan berbagai genre membuat masyarakat dapat memilih festival sesuai dengan preferensi musiknya. Pembahasan kali ini bertujuan untuk menganalisis peran media sosial Instagram dalam membangun brand image The Sounds Project, yang baru beradaptasi menjadi festival musik berskala nasional. Pembahasan ini menggunakan konsep tahapan Social Media Marketing menurut Tuten & Solomon (2018) dan 3 pilar Brand Image yang dipaparkan Kotler & Keller (2016). Hasil pembahasan menunjukkan bahwa social media marketing pada platform Instagram memiliki peranan penting dalam strategi komunikasi pemasaran dalam membangun brand image yang positif bagi The Sounds Project. Selain itu, ditunjukkan juga bahwa The Sounds Project telah mengimplementasikan tahapan Social Media Marketing menurut Tuten & Solomon (2018) dan terbukti efektif dalam membangun brand image yang positif berdasarkan 3 pilar yang dipaparkan Kotler & Keller."
Jakarta: The Ary Suta Center, 2025
330 ASCSM 68 (2025)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>