Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 63061 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Della Bella Rochita
"Studi hidrogeokimia merupakan salah satu metode pendekatan dalam melakukan eksplorasi dan pengembangan panas bumi. Gedong Songo merupakan daerah yang memiliki potensi panas bumi yang terletak di lereng selatan Gunung Ungaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Studi hidrogeokimia di Gedong Songo masih jarang dilakukan dan pemodelan hidrogeokimia pada sistem panas bumi Gedong Songo belum diperbarui. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk membarui model konseptual hidrogeokimia daerah panas bumi Gedong Songo. Studi hidrogeokimia pada daerah penelitian dapat ditentukan berdasarkan integrasi data geologi, geokimia, dan geofisika. Manifestasi yang terdapat pada daerah panas bumi Gedong Songo meliputi mata air panas/hangat, kolam air panas/hangat, batuan alterasi, dan fumarol. Manifestasi fluida pada daerah Gedong Songo memiliki tipe air sulfat dan tipe bikarbonat. Berdasarkan data geokimia air, sistem panas bumi Gedong Songo terletak pada zona upflow. Sistem panas bumi ini tergolong sistem entalpi tinggi dengan estimasi temperatur reservoir sekitar 230-280 °C

The study of hydrogeochemistry is one of the approaching methods in the exploration and development of geothermal. Gedong Songo is an area that has geothermal potential located on the southern slope of Mount Ungaran, Semarang Regency, Central Java. Hydrogeochemical studies at Gedong Songo are still rare and hydrogeochemical modeling on Gedong Songo's geothermal system has not been updated. This study was conducted to update the conceptual model of hydrogeochemicals of gedong songo geothermal area. Hydrogeochemical studies in research areas was determined based on the integration of geological, geochemical, and geophysical data. Manifestations found in the geothermal area of Gedong Songo include hot/warm springs, hot/warm pools, alteration rocks, and fumaroles. The fluid manifestations in the Gedong Songo area are sulfate water type and bicarbonate type. Based on water geochemical data, the Gedong Songo geothermal system is located in the upflow zone. This geothermal system is classified as a high enthalpy system with an estimated reservoir temperature of around 230 - 280 °C"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fatimah
"ABSTRAK
Panas bumi adalah energi terbarukan dan berkelanjutan yang dapat digunakan untuk menggantikan energi fosil di masa depan. Energi panas bumi dapat digunakan, harus memenuhi sistem panas bumi, sistem panas bumi adalah istilah umum yang digunakan untuk membahas interaksi antara sistem batuan dengan suhu air yang tinggi. Indikasi sistem panas bumi biasanya ditandai dengan munculnya manifestasi permukaan, bisa termasuk sumber air panas, fumarol, kolam lumpur dll. Kehadiran mata air panas dan fumarol di kawasan Gunung Ungaran merupakan indikasi kuat potensi panas bumi bawah permukaan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui energi panas bumi di bawah permukaan dan membuat model sistem panas bumi berdasarkan analisis survei geologi, geokimia dan geomagnetik. Geologi Ungaran itu sendiri disusun oleh batuan vulkanik Tersier dari Miosen sampai Pleistosen, yang diduga sumber panas di Ungaran adalah sisa-sisa dari kaum muda Holosen Ungaran. Struktur di Ungaran dikendalikan oleh patahan yang mengarah ke barat daya - timur laut, yang merupakan bagian dari struktur keruntuhan, struktur ini diduga sebagai daerah pelepasan, sehingga cairan dan uap dari reservoir keluar melalui zona lemah dan muncul di permukaan. Analisis geokimia dengan pengambilan sampel fluida di Klepu dan Gedongsongo menunjukkan perbedaan, Gedongsongo menunjukkan kadar belerang (alkali) lebih tinggi. Dari peta Geomagnetik yang menunjukkan tingkat magnetik rendah berkisar antara -185 sampai -3,3 nT yang ditafsirkan sebagai sumber panas di Ungaran, setelah menggunakan penyaringan dengan distribusi perpanjangan ke atas sumber panas meluas ke utara Gedongsongo."
Yogyakarta: Pusat Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat (P3M) STTA, 2018
600 JIA X:1 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ajeng Kania Widiastuti
"Daerah Karaha Bodas dan Talaga Bodas merupakan lapangan panas bumi yang lokasinya berdekatan di Tasikmalaya, Jawa Barat. Lapangan Karaha Bodas dan Talaga Bodas memiliki prospek panas bumi dengan ditemukannya beberapa manifestasi permukaan berupa mata air panas, fumarol, danau asam. Orientasi struktur yang berkembang di kedua lapangan menunjukkan orientasi yang berbeda. Meskipun begitu, belum ada penelitian yang menjelaskan mengenai hubungan sistem panas bumi lapangan Karaha Bodas dan lapangan Talaga Bodas, dan potensi Cipacing dan Pamoyanan. Lokasi penelitian berada di Kabupaten Garut dan Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Metode Penelitian yang dilakukan adalah metode kualitatif (Analisis Morfostruktur) dan kuantitatif (Analisis Hidrogeokimia). Dilakukan pengolahan data yang memakai data citra DEM untuk analisis morfostruktur, dan 3 data kimia air dari lapangan Karaha Bodas, Talaga Bodas, dan potensi Cipacing untuk analisis Hidrogeokimia. Hubungan Sistem panas bumi Karaha Bodas dan Talaga Bodas berada dalam satu sistem panas bumi, dengan memiliki dua sumber panas yang berbeda, dengan lapangan Talaga Bodas sebagai zona upflow, dan lapangan Karaha Bodas juga Potensi Cipacing dan Pamoyanan sebagai zona outflow.

The Karaha Bodas and Talaga Bodas are geothermal fields which are located in Tasikmalaya, West Java. The Karaha Bodas and Talaga Bodas fields have geothermal prospects with the discovery of several surface manifestations in the form of hot springs, fumarols, and acid lakes. The orientation of the structure that developed in the two fields showed a different orientation. However, there is no research that explains the relationship between the geothermal system in the Karaha Bodas field and the Talaga Bodas field, and the potential of Cipacing and Pamoyanan. The research location is in Garut and Tasikmalaya, West Java. The research method used is qualitative (morphostructural analysis) and quantitative (hydrogeochemical analysis) methods. Data processing using DEM (Digital Elevation Model) data for morphostructural analysis, and water chemistry data from the Karaha Bodas field, Talaga Bodas field, and Cipacing fields for hydrogeochemical analysis. The analysis shows that relationship between the Karaha Bodas and Talaga Bodas geothermal systems is a geothermal system, with two different heat sources, the Talaga Bodas field as an upflow zone, and the Karaha Bodas field with Cipacing and Pamoyanan potentials as an outflow zone."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Alzaid Ponka
"Sistem panas bumi Gunung Lawu merupakan salah satu prospek panas bumi yang terletak di antara Jawa Tengah dan Jawa Timur. Pada tahap eksplorasi, survei geokimia merupakan salah satu survei yang harus dilakukan. Survei tersebut mencakup studi hidrogeokimia. Studi hidrogeokimia penting untuk menentukan suhu reservoir, asal usul sistem panas bumi, dan mekanisme sirkulasi fluida. Tujuan penelitian adalah menentukan karakteristik hidrogeokimia lapangan panas bumi Gunung Lawu, Jawa Tengah. Metode penelitian terdiri dari beberapa tahapan, yaitu tahap pendahuluan meliputi studi literatur, pengumpulan data meliputi data geologi, citra satelit, dan geokimia. Selanjutnya, tahap analisis data mencakup analisis kation, anion, dan isotop pada tiap sampel air. Daerah penelitian merupakan sistem relief tinggi. Daerah penelitian mempunyai delapan manifestasi permukaan panas bumi dengan suhu manifestasi berkisar 40-58 ºC, pH 2 dan 6. Empat mata air dingin dengan suhu berkisar 15-25 ºC dan pH 7. Manifetasi permukaan panas bumi memiliki tipe air beragam, yaitu sulfat, klorida, bikarbonat, dan dilute klorida-bikarbonat. Selain itu, air dingin didominasi oleh tipe air bikarbonat. Berdasarkan analisis geoindikator, zona upflow berada di titik manifestasi LWU, sedangkan zona outflow berada di titik manifestasi PBL atau JNW. Sistem panas bumi daerah penelitian memiliki suhu reservoir sekitar 160-170 ºC dan termasuk ke dalam klasifikasi sistem entalpi tinggi. Sumber air panas bumi daerah penelitian berasal dari air meteorik (SGN 1 dan NGT) dan air campuran (PBL, BNA, dan LWU) melalui analisis isotop. Berdasarkan ciri atau aspek geologi dan geokimia, daerah penelitian termasuk ke dalam sistem geothermal play convection dominated tipe CV-1. Luaran akhir penelitian ini adalah model konseptual hidrogeokimia lapangan panas bumi Gunung Lawu.

Gunung Lawu geothermal system is one of a geothermal prospect where is located between Central and East Java. In the exploration stage, geochemistry survey must be conducted. The survey covers hydrogeochemistry study. Hydrogeochemistry study is important to determine reservoir temperature, origin of the geothermal system, and fluid recharge mechanism. The research aims to determine the hydrogeochemical characteristics of Gunung Lawu geothermal field, Central Java. The research method consists of several stages, the preliminary stage cover literature study, data collection covers geological data, satellite imagery, and geochemistry. Furthermore, data analysis covers the analysis of cations, anions, and isotope in each water sample. The research area is a high relief system. The research area has eight geothermal surface manifestations with temperatures 40-58 ºC, pH 2 and 6. Four cold water has a temperature from 15-25 ºC and pH 7. The surface manifestation has various water types are sulfate, chloride, bicarbonate, and dilute chloride-bicarbonate. Moreover, cold water is dominated by bicarbonate water types. Based on geoindicator analysis, the upflow zone is located in LWU, while the outflow zone is located in PBL or JNW. The geothermal system in the study area has a reservoir temperature of around 160-170ºC and is included in a high enthalpy system classification. The geothermal water in the study area is originated from meteoric water (SGN 1 and NGT) and mixed water (PBL, BNA, and LWU) through isotope analysis. Based on geology or geochemistry aspect, the research area include in convection dominated CV-1 type of geothermal play. The final output of this research is the hydrogeochemical model of the Gunung Lawu geothermal field.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fauzan Abdurrahman Masykur
"Panas bumi berperan penting dalam mempengaruhi kualitas air permukaan dengan efek positif dan negatif. Ini menjadi sumber energi terbarukan yang efisien dalam menghasilkan listrik tanpa menghasilkan gas berbahaya. Namun, keberadaan panas bumi mempengaruhi kualitas air permukaan di suatu DAS. Penelitian ini difokuskan pada daerah panas bumi Gunung Salak yang memiliki aktivitas vulkanik dan tektonik. Parameter-parameter seperti daya hantar listrik (diukur dalam milisiemens/cm) digunakan untuk mengukur kandungan mineral dan senyawa terlarut dalam air. Total Dissolved Solids (TDS) yang diukur dalam ppt digunakan untuk mengkuantifikasi padatan terlarut, sedangkan tingkat keasaman air (pH) menunjukkan tingkat keasaman atau kebasaan air. Penelitian ini juga melibatkan pengumpulan data kuesioner untuk menjawab pertanyaan penelitian.

Geothermal heat plays a significant role in influencing the quality of surface water, with both positive and negative effects. It serves as a renewable energy source, efficiently generating electricity without emitting harmful gases. However, the presence of geothermal heat affects the quality of surface water in a watershed. The study focuses on the geothermal region of Gunung Salak, characterized by volcanic and tectonic activities. Various parameters were used to measure surface water quality, such as electrical conductivity (measured in millisiemens/cm) indicating mineral and dissolved compound content. Total Dissolved Solids (TDS) measured in parts per thousand (ppt) quantify dissolved solids, while water acidity (pH) levels indicate its alkalinity. The research also involved questionnaire data collection to address research inquiries."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Miftha Apriliani
"Pada lapangan panas bumi “X” Daerah Gunung Slamet, Kabupaten Tegal Jawa Tengah keterdapatan manifestasi berupa mata air panas yang kemunculan dan persebarannya mengikuti kelurusan struktur geologi berupa sesar normal dan sesar mendatar berorientasi baratlaut-tenggara. Sehingga dari kondisi geologi daerah penelitian yang menunjukkan adanya struktur yang dapat menjadi jalur fluida panas tersebut, batuan teralterasi beserta mineral ubahan sangat mungkin terbentuk didaerah ini. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengidentifikasi litologi, zona alterasi berdasarkan mineral alterasi yang terbentuk dan kaitan mineral alterasi dengan temperatur dan sifat fluida pembentukan mineral alterasi tersebut di daerah penelitian. Metode yang digunakan ialah analisis petrografi melalui sayatan tipis dan metode analisis difraksi sinar-X (X-ray Diffraction). Metode petrografi dilakukan guna mengidentifikasi keberadaan mineral teralterasi atau tidak teralterasi pada sampel sayatan tipis. Lalu, Metode XRD bertujuan untuk mengidentifikasi lebih lanjut mengenai mineral alterasi yang terkandung yang sebelumnya tidak dapat teridentifikasi pada analisis petrografi. Berdasarkan hasil analisis petrografi batuan, litologi daerah penelitian tersusun atas batuan beku andesit, dan kristal tuf. Berdasarkan hasil analisa petrografi dan XRD pada sampel daerah penelitian dapat dibagi menjadi dua zona alterasi berdasarkan mineral alterasi yang ditemui, yaitu zona propilitik dan zona argilik. Pada zona argilik rentang temperatur keterbentukan mineral yaitu pada suhu 80-120°C. Sedangkan, zona alterasi propilitik memiliki rentang suhu keterbentukan mineral pada >250°C. Berdasarkan mineral alterasi yang ditemukan temperatur daerah penelitian terbagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok tingkat keasaman (pH) netral dan asam yang dicirikan dengan keberadaan mineral kaolinit.

In the geothermal field "X" Slamet Mountain area, Tegal Regency, Central Java, there are manifestations in the form of hot springs whose appearance and distribution follow the alignment of geological structures in the form of normal faults and stike-slip faults oriented north west-south east. So that from the geological conditions of the research area that shows the existence of structures that can be a hot fluid path, alterated rocks and altered minerals are very likely to form in this area. This study was conducted to identify the lithology, alteration zones based on alteration minerals formed and the relationship of alteration minerals with temperature and fluid properties of the formation of alteration minerals in the study area. The methods used are petrographic analysis through thin section and X-ray diffraction analysis method. The petrographic method was used to identify the presence of altered or unaltered minerals in the thin section samples. Then, the XRD method aims to further identify the alteration minerals contained that could not previously be identified in the petrographic analysis. Based on the results of rock petrographic analysis, the lithology of the study area is composed of andesite igneous rocks, and tuff crystals. Based on the results of petrographic and XRD analysis on the samples of the study area can be divided into two alteration zones based on the alteration minerals found, namely the propylitic zone, and argillic. In the argillic zone, the temperature range for mineral formation is 80-120°C. Meanwhile, the propylitic alteration zone has a mineral formation temperature range of >250°C. Based on the alteration minerals found, the temperature of the research area is divided into two groups, namely neutral and acidic acidity (pH) groups which are characterized by the presence of the mineral kaolinite.
"
Depok: Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faris Pramadhani Wali
"Daerah Wayang-Windu dan Daerah Gunung Endut berada dalam Zona Gunungapi Kuarter Jawa, dimana aktivitas vulkanisme dan magmatisme menandakan keduanya merupakan daerah potensial panas bumi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi panas bumi di masing-masing daerah penelitian berdasarkan karakteristik fisik wilayah-nya. Kemudian hasil potensi yang muncul dibandingkan satu sama lain untuk mempelajari persamaan dan perbedaan sistem panas bumi di kedua daerah penelitian. Dalam penelitian ini, wilayah prospek panas bumi di delineasi menggunakan model Fuzzy Logic. Model ini mengintegrasikan variabel penciri kehadiran sistem panas bumi di permukaan yang dikenali melalui aplikasi Penginderaan Jauh. Variabel penciri tersebut adalah tingkat permeabilitas batuan (Fault and Fracture Density), sebaran batuan alterasi lempung (Directed Principal Component Analysis) dan morfologi struktural.
Hasil penelitian menunjukan bahwa morfologi struktural seperti kaldera, tapal kuda, horst dan graben merupakan variabel penciri yang paling mempengaruhi potensi panas bumi di kedua daerah penelitian. Daerah Wayang-Windu memiliki luas wilayah prospek 58,6 km2, suhu reservoar 2200C-2700 C dengan potensi sumberdaya sebesar 707,6 MWe. Daerah Gunung Endut memiliki luas wilayah prospek 17,5 km2, suhu reservoar 1810 C dengan potensi sumberdaya sebesar 95 MWe. Berdasarkan karakteristik fisik wilayahnya, Daerah Wayang-Windu yang merupakan Lapangan Panas Bumi dengan Sistem Vulkanik Kompleks Gunungapi memiliki potensi panas bumi lebih besar dibandingkan dengan Daerah Gunung Endut yang merupakan Lapangan Panas Bumi dengan Sistem Vulkano-Tektonik (kerucut vulkanik-graben).

Wayang-Windu area and Mount Endut area included in the Quaternary Volcanic Zone of Java Island, where volcanism and magmatism activity indicate both an area of geothermal potential. This study aims to identify the potential of geothermal energy in each study area based on the physical characteristics of the region. Apparent of potential result over each area compared to find out the similarities and differentiation of geothermal systems that exist in the area. In this study, geothermal prospect areas were delineated using Fuzzy Logic model. This model integrate the surface identifier variables that identified through the Application of Remote Sensing. The identifier variables are the level of rock permeability (Fault and Fracture Density), the distribution of clay alteration (Directed Principal Component Analysis) and structural morphology.
The results showed that the structural morphology, such as caldera, sector collapse, horst and graben, is an identifier variables that most influence the geothermal potential in both areas of research. Wayang-Windu has an area of 58.6 km2 prospects, reservoir temperature of about 2200 C - 2700 C with a potential resource is calculated as about 707.6 MWe. Mount Endut has an area of 17.5 km2 prospects, reservoir temperature of about 1810 C with a potential resource is calculated as about 95 MWe. Based on the physical characteristics of the region, the Wayang Windu area which is a Volcanic Complex Geothermal System has geothermal potential is greater than area of Mount Endut area which is Volcano-Tectonic (volcanic cone-graben) Geothermal System.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S53305
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heru Budi Utomo
"Indonesia merupakan negara yang memiliki potensi sangat besar dalam bidang panas bumi. Salah satu daerah yang berpotensi panas bumi yaitu berada di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Penelitian ini berfokus dalam memperkirakan persebaran daerah prospek panas bumi di daerah Brebes dengan melakukan analisis dan integrasi beberapa metode penginderaan jauh yang meliputi LST, NDVI, dan FFD. Metode ini diolah pada data citra Landsat-8 dan DEM serta didukung oleh data lapangan berupa data geologi dan manifestasi permukaan. Selain itu, dilakukan juga evaluasi daerah prospek panas bumi untuk mengetahui kondisi sistem panas bumi dan kondisi permukaannya yang ditentukan berdasarkan analisis aspek 3G (Geologi, Geofisika, dan Geokimia) dari penelitian terdahulu, sehingga dapat ditentukan tingkat kelayakan daerah tersebut untuk di eksplorasi. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa terdapat dua daerah prospek panas bumi di daerah Brebes, yaitu prospek A yang terletak pada koordinat UTM 269690 – 271040 mE, dan 9197903-9199163 mN serta luas 165 Hektar, dan prospek B yang terletak pada koordinat UTM 280224-281083 mE, dan 9188823-9190237 mN serta luas 115 Hektar. Evaluasi daerah prospek panas bumi menunjukkan kondisi sistem panas bumi sudah lengkap dan terletak dekat dengan daerah prospek serta kondisi permukaan dengan akses yang mudah dan tidak mengganggu daerah hutan. Secara keseluruhan, daerah prospek ini sudah cukup layak untuk eksplorasi panas bumi lebih lanjut.

Indonesia is a country that has enormous potential in the geothermal sector. One area that has geothermal potential is located in Brebes Regency, Central Java. This research focuses on estimating the distribution of geothermal prospect areas in the Brebes area by analyzing and integrating several remote sensing methods which include LST, NDVI, and FFD. This method is processed on Landsat-8 and DEM image data and is supported by field data in the form of geological data and surface manifestations. In addition, an evaluation of the geothermal prospect area was also carried out to determine the condition of the geothermal system and surface conditions which were determined based on an analysis of the 3G aspects (Geology, Geophysics and Geochemistry) from previous studies, so that the level of feasibility of the area for exploration could be determined. The results of this study indicate that there are two geothermal prospect areas in the Brebes area, namely prospect A which is located at UTM coordinates 269690 – 271040 mE, and 9197903 – 9199163 mN and an area of 165 hectares, and prospect B which is located at UTM coordinates 280224-281083 mE, and 9188823-9190237 mN and an area of 115 hectares. Evaluation of the geothermal prospect area shows that the condition of the geothermal system is complete and is located close to the prospect area as well as surface conditions with easy access to the area and does not disturb forest areas. Overall, this prospect area is quite feasible for further geothermal exploration.

 

"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amanda Claudiya A.
"Heat source merupakan parameter yang penting dalam sistem panas bumi. Heat source akan memanaskan fluida atau meteoric water yang terkandung di dalam bumi. Fluida yang terpanaskan ini kemudian akan menghasilkan hot spring dan fumarol di permukaan. Munculnya manifestasi di permukaan dikarenakan adanya patahan yang menghubungkan reservoir dengan permukaan bumi. Maka dari itu, penting untuk mengetahui dimana letak reservoir dan patahan serta strukturnya saat eksplorasi. Selama ini analisis data gravitasi hanya fokus pada reservoir tidak sampai menentukan heat source. Tilt angle atau tilt derivative adalah metode derivative yang dapat digunakan untuk mengetahui kedalaman hot rock. Tilt angle memanfaatkan perbanding antara vertical derivative dengan horizontal derivative. Diharapkan dari penelitian ini kita dapat mengetahui kedalaman hot rock dari sistem geothermal yang berada di gunung lawu dengan menggunakan tilt derivative. Tidak hanya hot rock namun diharapkan juga dari penelitian ini kita dapat mengetahui letak struktur patahan yang kemudian akan digunakan untuk membuat model konseptual geothermal pada sistem geothermal di Gunung Lawu.Heat source merupakan parameter yang penting dalam sistem panas bumi. Heat source akan memanaskan fluida atau meteoric water yang terkandung di dalam bumi. Fluida yang terpanaskan ini kemudian akan menghasilkan hot spring dan fumarol di permukaan. Munculnya manifestasi di permukaan dikarenakan adanya patahan yang menghubungkan reservoir dengan permukaan bumi. Maka dari itu, penting untuk mengetahui dimana letak reservoir dan patahan serta strukturnya saat eksplorasi. Selama ini analisis data gravitasi hanya fokus pada reservoir tidak sampai menentukan heat source. Tilt angle atau tilt derivative adalah metode derivative yang dapat digunakan untuk mengetahui kedalaman hot rock. Tilt angle memanfaatkan perbanding antara vertical derivative dengan horizontal derivative. Diharapkan dari penelitian ini kita dapat mengetahui kedalaman hot rock dari sistem geothermal yang berada di gunung lawu dengan menggunakan tilt derivative. Tidak hanya hot rock namun diharapkan juga dari penelitian ini kita dapat mengetahui letak struktur patahan yang kemudian akan digunakan untuk membuat model konseptual geothermal pada sistem geothermal di Gunung Lawu.

Heat source is the important parameter in geothermal system which is will heats fluid or meteoric water that is contained in the earth. Basically, geothermal system formed as a result of heat transfer from heat source to the surrounding by conduction and convection. Geothermal manifestation occurs because of the propagation of heat from below the surface. The emergence of manifestations at the surface due to the fault that connects the reservoir to the earth rsquo s surface. Therefore, it is important to know where the location of the reservoir, the location of the fault, and the structure of the fault when exploration used gravity method. In general, analysis of gravity data only focus to determine the reservoir . Tilt angle or tilt derivative is a dervative method that can be used to determine the depth of the hot rock. Tilt angle utilizing comparison between vertical derivative with horizontal derivative. The zero contours of the tilt angle correspond to the boundaries of geologic discontinuities and are used to detect the linear features in gravity data. The half distance between 4 and 4 radians is equal to the depth of top of heat source. This research is expected that can we know the depth of top of heat source of geothermal system at Mt. Lawu using tilt derivative.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S68018
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mutiara Syukmadyanty Egavirarenza
"Analisis Hidrogeokimia dapat digunakan untuk menentukan potensi panas bumi pada suatu daerah. Di sekitar lereng barat dan selatan Gunung Marapi banyak ditemukan manifestasi mata air hangat yang ada di daerah potensi panas bumi. Penelitian bertujuan untuk melengkapi penelitian terdahulu yang kurang rinci. Dari analisis hidrogeokimia didapatkan tipe fluida yang bervariasi berupa sulfat, klorida-sulfat, dan klorida bikarbonat. Reservoir berada di lereng selatan Gunung Marapi, dengan estimasi suhu berkisar 117oC -190 berdasarkan geotermometer silika. Sumber panas berasosiasi dengan aktivitas magmatisme dangkal, dan sumber fluida dari air meteorik. Daerah prospek berada di titik Kotobaru dan Pariangan, dengan energi spekulatif besar total 10,3 MWe.

Analisis hidrogeokimia dapat digunakan untuk mengetahui potensi panas bumi di suatu daerah. Di lereng barat dan selatan Gunung Marapi banyak ditemukan manifestasi mata air hangat yang mengindikasikan daerah-daerah yang berpotensi panas bumi. Penelitian ini bertujuan untuk melengkapi penelitian sebelumnya yang kurang detail. Dari analisis hidrogeokimia diperoleh berbagai jenis fluida berupa sulfat, klorida-sulfat, dan klorida bikarbonat. Waduk ini terletak di lereng selatan Gunung Marapi, dengan perkiraan suhu 117o -190oC berdasarkan geotermometer silika. Sumber panas dikaitkan dengan aktivitas magmatisme dangkal, dan sumber cairannya adalah air meteorik. Daerah prospek berada di titik Kotobaru dan Pariangan, dengan total energi spekulatif 10,3 MWe."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>