Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 225731 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Siregar, Havilah Ananta
"Tujuan dari penelitian yang akan dilakukan ini adalah untuk menganalisis pengaruh Window Dressing yang diukur dengan dengan Earning Management Proxy menggunakan Modified Jones terhadap nilai pasar dan kinerja keuangan yang diukur dengan returns pada perusahaan yang terindeks LQ 45 Bursa Efek Indonesia periode 2015-2019. Perusahaan yang dijadikan sebagai objek penelitian ini khususnya adalah perusahaan yang tergolong dalam klasifikasi LQ 45 berdomisili di Indonesia dan terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI) berjumlah 28 perusahaan yang konsisten dan 64 perusahaan secara keseluruhan. Window Dressing yang diukur dengan dengan Earning Management menggunakan Modified Jones dengan variabel dependen, yakni kinerja keuangan dan nilai pasar perusahaan yang diukur dengan Return. Earning Management Proxy yang digunakan peneliti sendiri terdiri dari model Modified Jones. Setelah terbukti terjadi penerapan Earning Management, maka akan dilakukan olah data untuk melihat uji ketahanan model yang menunjukan dampak Window Dressing terhadap kinerja keuangan dan nilai pasar yang diukur dengan Returns menggunakan CAPM (Sharpe,1960), the Fama-French three-factor model (Fama French, 1992) dan Carhart four-factor model (Carhart,1997). Kedua model ini menunjukan bahwa Earning Management proxy yang digunakan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap returns, oleh karena itu, pertanyaan penelitian terjawab bahwa terdapat pengaruh window dressing terhadap nilai pasar dan kinerja keuangan yang dibuktikan dengan Earning Management proxy menggunakan Modified Jones dan Uji ketahanan menggunakan The CAPM, Fama French 3 Factor dan Carhart 4 Factor
The purpose of this research is to analyze the effect of Window Dressing as measured by Earning Management Proxy using Modified Jones on market value and financial performance as measured by returns on companies indexed LQ 45 Indonesia Stock Exchange 2015-2019 period. Companies that are used as objects of this research are companies classified as LQ 45 domiciled in Indonesia and listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX) totaling 28 consistent companies and 64 companies in total. Window Dressing as measured by Earning Management using Modified Jones with dependent variables, namely financial performance and market value of the company as measured by Return. The Earning Management Proxy used by the researcher himself consists of the Modified Jones model. After it is proven that the application of Earning Management has occurred, data processing will be carried out to see the model resilience test which shows the impact of Window Dressing on financial performance and market value as measured by Returns using the CAPM (Sharpe, 1960), the Fama-French three-factor model (Fama French, 1992) and Carhart four-factor model (Carhart, 1997). These two models show that the Earning Management proxy used has a significant effect on returns, therefore, the research question is answered that there is an effect of window dressing on market value and financial performance as evidenced by Earning Management proxy using Modified Jones and robustness test using The CAPM. , Fama French 3 Factor and Carhart 4 Factor. "
Depok: Fakultas Ilmu Admnistrasi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ruth Elisabet Ivana
"Penelitian ini dilakukan untuk menjelaskan mengenai dugaan praktik window dressing di dalam kasus PT Garuda Indonesia Tbk, dan perlindungan investor yang diberikan terhadap praktik tersebut. Hal -hal yang dibahas dalam penelitian ini diantaranya : (1) proses terjadinya dugaan praktik window dressing di dalam laporan keuangan PT Garuda Indonesia Tbk dan (2) perbandingan perlindungan terhadap investor PT Garuda Indonesia Tbk dengan investor di Amerika dalam praktik window dressing. Metode penelitian yang digunakan adalah normatif dengan sumber data yang diperoleh dari studi kepustakaan. Penelitian ini menemukan hasil berupa dugaan praktik window dressing dalam kasus PT Garuda Indonesia Tbk terjadi karena PT Garuda Indonesia mencatatkan pendapatan yang pada faktanya belum diterima. Penelitian ini juga menemukan bahwa perlindungan investor pada saat terjadinya kasus PT Garuda Indonesia belum sebaik perlindungan investor di Amerika Serikat, karena pada saat tersebut tidak ada perlindungan investor di dalam bentuk ganti rugi. Perlindungan dalam bentuk ganti rugi sudah ada di Amerika Serikat dengan metode Fair Fund yang diatur di dalam Sarbanes-Oxley Act sejak tahun 2002. Perlindungan dalam bentuk ganti rugi baru ada setelah kasus PT Garuda Indonesia melalui Ketentuan POJK No.65/POJK.04/2020, meskipun demikian ketentuan yang mengatur mengenai perlindungan ganti rugi tersebut belum lengkap. Penulis berpendapat bahwa Indonesia seharusnya mengadopsi Sarbanes-Oxley Act ke dalam Undang-Undang Pasar Modal.

This research addresses the presumption of window dressing practice in PT. Garuda Indonesia Tbk cases and how investor protection is provided. This research will cover: (1)  the process of presumption window dressing on the financial statements of PT. Garuda Indonesia Tbk; and (2) a comparative study of the investor’s protection in Indonesia and the United States in window dressing cases. This research applies normative methods by collecting sources of variant data from the literature studies. In this research, the researcher discovered the presumption of window dressing practice in the PT. Garuda Indonesia Tbk cases occurred by the reason PT. Garuda Indonesia posted their future receivables as income on their financial statement. Throughout this research, it is also encountered that the investor's protection in the case of PT. Garuda Indonesia Tbk was not as good as investor protection in the United States, for, at that time, there was no known damage compensation for investor protection. The United States government has provided investor protection compensation in the form of a “Fair Fund” by passing Sarbanes-Oxley Act in 2002. In Indonesia, the provision of investor protection in compensation was passed long after PT. Garuda Indonesia Tbk’ cases. Such regulation was passed by the provision of the Financial Services Authority POJK No.65/POJK.04/2020. Such provision of compensation, nonetheless, was uncompleted. The researcher concludes that Indonesia should adopt the Sarbanes-Oxley Act to the Capital market Act."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2001
S23842
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fajri Hiza
"Penelitian inimenganalisisindikasi praktek window dressingpada reksa dana saham di Indonesia menggunakan metoderolling style analysis. Rolling style analysisdapat digunakan untuk melihat perubahan komposisi portofolio secara historis.Dalam penelitian ini, teknik rolling style analysisdigunakan untuk melihat apakah terjadi penambahan komposisi aset berkinerja baik dan penurunan komposisi aset berkinerja buruk secara serentak di akhir tahun pada saat praktek window dressing terjadi. Penelitian ini menggunakan sampel data 4 (empat) reksa dana saham di Indonesia padatahun 2014.
Penelitian ini menemukan bahwa rolling style analysis dengan indeks-indeks sektoral sebagai kelas-kelas aset pembentuknya (bersama kelas aset risk-free asset) dapat digunakan untuk mendeteksi indikasi window dressing.Hasil rolling style analysis tersebut juga tidak jauh berbeda dengan data laporan komposisi portofolio aktual. Penelitian ini juga menemukan bahwa tidak ada indikasi window dressing pada 4 (empat) reksa dana saham yang menjadi sampel.

This research analyzes the window dressing practice indication in selected Indonesian equity mutual fund with an alternate technique called rolling style analysis. Rolling style analysis can be used to see portfolio allocation changes historically. In this research, this technique was used to see if there was shifting from underperformed assets tooutperformed assets simultaneously at the end of the year. This research used 4 data samples of Indonesian equity mutual fund for the period of 2014.
This research found that rolling style analysis with sectoral indices as the asset classeses (includingrisk-free asset) can be used to detect window dressing. The results of the analysis are similar to actual portfolio composition reported. This research also found that there is no window dressing indication from 4 samples of mutual fund analyzed.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rosalinda Estevani Kardinal
"Perbandingan pandangan hukum praktik window dressing dalam pasar modal Indonesia, Amerika Serikat, dan Singapura merupakan salah satu cara untuk memahami lebih dalam terkait dengan eksistensi praktik ini, tindakan-tindakan yang dapat dilakukan apabila investor mengalami kerugian, serta mekanisme penegakan hukum terhadap praktik tersebut. Rumusan masalah dalam skripsi ini adalah Bagaimana perbandingan hukum praktik window dressing dalam pasar modal Indonesia, Singapura, dan Amerika Serikat dan Bagaimana perlindungan hukum bagi investor yang mengalami praktik window dressing dalam Pasar Modal Indonesia, Singapura, dan Amerika Serikat. Metode penelitian yang digunakan adalah yuridis normatif, dengan didukung oleh pembahasan secara deskriptif dalam melakukan perbandingan antara Indonesia, Singapura, dan Amerika Serikat. Kesimpulan yang didapatkan berdasarkan penelitian ini adalah praktik window dressing dapat dikualifikasikan sebagai kejahatan dalam Pasar Modal baik di Indonesia, Singapura, dan Amerika Serikat. Dalam hal ini, Singapura dan Amerika Serikat telah melakukan penegakkan hukum secara tegas terhadap praktik-praktik window dressing yang terjadi dalam penyelenggaraan pasar modalnya sebagaimana tercermin dalam Putusan MAS v. Tan Chong, dkk dan Putusan SEC v. Jeff Skilling. Kemudian, terkait dengan perlindungan investor dapat dilakukan melalui regulasi, prinsip keterbukaan, serta lembaga atau organisasi tertentu yang menjalankan fungsi perlindungan terhadap investor. Saran yang dapat diberikan adalah melakukan optimalisasi terhadap pelaksanaan penegakkan hukum terhadap praktik window dressing dalam penyelenggaran pasar modal Indonesia melalui regulasi, peningkatan kapabilitas aparat penegak hukum pasar modal, penguatan terhadap perlindungan investor, dan penyempurnaan sistem dalam pengawasan dan/atau monitoring penyelenggaraan pasar modal di Indonesia.

A comparison of the legal views of the practice of window dressing in the Indonesian, United States, and Singapore capital markets is one way to understand more deeply the existence of this practice, the actions that can be taken if an investor suffers a loss, as well as the law enforcement mechanism against this practice. The formulation of the problem in this thesis is how to compare the legal practice of window dressing in the capital markets of Indonesia, Singapore, and the United States of America and how the legal protection for investors who experience the practice of window dressing in the capital markets of Indonesia, Singapore, and the United States. The research method used is normative juridical, supported by descriptive discussion in making comparisons between Indonesia, Singapore, and the United States. The conclusion obtained based on this research is that the practice of window dressing can be qualified as a crime in the Capital Market in Indonesia, Singapore, and the United States. In this regard, Singapore and the United States have strictly enforced the law against window dressing practices that occurred in the administration of their capital markets as implemented in the MAS Decision v. Tan Chong, et al and SEC Judgment v. Jeff Skilling. Then, related investor protection can be carried out through regulations, enforcement principles, as well as certain institutions or organizations that carry out the function of protecting investors. Suggestions that can be given are optimizing the implementation of law enforcement against window dressing practices in the implementation of the Indonesian capital market through regulations, increasing the capabilities of capital market law enforcement officers, strengthening investor protection, and improving the system for supervising and/or monitoring the implementation of the capital market in Indonesia."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anita Silviana Dewi
"Publikasi laporan keuangan menjadi sumber informasi penting yang dapat digunakan oleh pihak di luar perusahaan, khususnya informasi laba Asma Houcine, 2017. Untuk itu, manajer perusahaan harus memberikan laporan keuangan yang mencerminkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang dapat menunjukan keadaan perusahaan yang sebenarnya. Sampel didasarkan pada 72 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk periode 2007-2016. Secara khusus, penelitian ini mencoba melihat pengaruh kualitas laporan keuangan terhadap kondisi overinvestment dan underinvestment.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hanya earnings smoothness yang mempengaruhi kondisi underinvestment, sedangkan accruals quality, conservatism dan relevance tidak berdampak. Sebaliknya terhadap kondisi overinvestment, tidak satu pun dari keempat proxy FRQ memengaruhi overinvestment.

Publication of financial statements is a very important source of information that can be used by parties outside the company, especially earnings information Asma Houcine, 2017. For that, corporate managers must provide financial statements that reflect quality information, ie information that can indicate the actual state of the company. The sample is based on 72 companies manufacture in Indonesia Stock Exchange for 2007 2016. In particular, these institutions have seen more financial reports on overinvestment and underinvestment conditions.
The results of this study indicate that only earnings smoothness affecting underinvestment conditions, while accrual quality, conservatism and relevance have no impact. Against the issue of overinvestment, not one of the FRQ proxies enters overinvestment.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Rena Kartika Sari
"Di Indonesia kegiatan penggabungan usaha didominasi oleh merger dan akuisisi dan setiap tahun kegiatan merger dan akuisisi ini semakin meningkat. Merger dan akuisisi dilakukan karena merger dan akuisisi diyakini merupakan cara perusahaan untuk mencapai tujuannya dan akan berdampak pada peningkatan kinerja.
Skripsi ini membahas pengaruh kegiatan merger dan akuisisi terhadap kinerja keuangan berupa profitabilitas, likuiditas, dan solvabilitas pada perusahaan non-keuangan yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia periode 2007-2014.
Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode Ordinary Least Square regression dengan sampel perusahaan non-keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia peiode 2007-2014.
Hasil penelitian menunjukan bahwa kegiatan merger dan akuisisi tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan baik profitabilitas, likuiditas, maupun solvabilitas.

Indonesia business expansion dominated by mergers and acquisition, and the number of M A is rapidly increasing over the recent years. Through M A firms are able to achieve goals and improve their financial performances.
The focus of this study is to analyze the impact of mergers and acquisition on corporate financial performance of non financial companies listed on Indonesia Stock Exchange in the year 2007 2014.
This study use OLS regression with samples of non financial companies listed on Indonesia Stock Exchange in the year 2007 2014.
The results suggest that the mergers and acquisition deals do not have any significant impact on profitability, liquidity, and solvability position of the firms.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indra Jatmiko
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh struktur kepemilikan terhadap kebijakan dividen pada perusahaan non-keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2009-2013. Penelitian ini didasarkan pada teori keagenan (agency theory) yang menyatakan bahwa adanya hubungan agency, yaitu hubungan mengenai adanya pemisahan antara kepemilikan dan pengelolaan yang dilakukan oleh manajer.
Struktur kepemilikan yang diuji meliputi largest shareholder, institutional shareholder, dan individual shareholder. Pengujian hipotesis dilakukan menggunakan model regresi berganda dengan sampel 149 observasi dari perusahaan non-keuangan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia selama periode 2009-2013 dan memiliki profit secara konstan selama periode tersebut.
Hasil penelitian ini memberikan bukti empiris bahwa: (1) largest shareholder berkorelasi positif dan signifikan terhadap dividend policy, (2) institutional shareholder berkorelasi positif dan signifikan terhadap dividend policy, (3) individual shareholder berkorelasi negatif dan signifikan terhadap dividend policy. (4) rasio-rasio seperti return on assets, firm size, dan firm age memiliki pengaruh yang signifikan terhadap dividend policy.

This study aimed to analyze the influence of ownership structure on dividend policy on non-financial companies listed on the Indonesia Stock Exchange year period 2009-2013. The study was based on the theory of agency which states that the existence of an agency relationship, the relationship concerning the separation of ownership and management performed by the manager.
Tested ownership structure covers to largest shareholders, institutional shareholders and individual shareholders. Hypothesis testing is done using a multiple regression model with a sample of 149 observations of non-financial companies listed on the Indonesia Stock Exchange during the period 2009-2013 and has a constant profit during the period.
The study provides empirical evidence that: (1) largest shareholder positively correlated and significant on dividend policy, (2) institutional shareholder positively correlated and significant on dividend policy, (3) individual shareholder negatively correlated and significant on dividend policy, (4) ratios such as return of assets, firm size, and firm age are significantly influence on dividend policy.
"
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2016
S63850
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adinda Dewi Putri
"Studi ini bertujuan untuk menguji hubungan antara pelaporan keuangan dengan kualitas laba. Penelitian ini mendefinisikan kualitas pelaporan keuangan sebagai karakteristik kualitatif yang berada di dalam kerangka konseptual pelaporan keuangan menuruut IASB (2010). Sedangkan kualitas laba ditetapkan sebagai persistensi laba. Selain itu, penelitian ini mengoperasikan analisis regresi data panel.
Penelitian ini menggunakan perusahaan manufaktur di Indonesia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari tahun 2012 sampai 2013 sebagai sampel. Penelitian ini memiliki temuan bahwa kualitas pelaporan keuangan terbukti secara empiris berhubungan positif kualitas laba secara signifikan.

This study aims to investigate the relationship of financial reporting quality on earnings quality. This paper defines financial reporting quality as the qualitative characteristics in a conceptual framework for financial reporting by IASB (2010). Whilst, earnings quality is defined as the persistence of earnings. Additionally, this study executes panel data regression analysis.
Indonesian public manufacturing companies listed in Indonesia Stock Exchange (IDX) ranging from 2012 to 2013 appear to be samples of this study. This study finds that financial reporting quality is empirically proven to be positively correlated with earnings quality.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S65631
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>