Ditemukan 196328 dokumen yang sesuai dengan query
Ali Syukri Zend
"Tingkat utang publik daerah di Indonesia selama periode tahun 2011 sampai dengan 2019 mengalami tren pertumbuhan yang tinggi dan relatif berkesinambungan. Meskipun secara rasio tingkat utang publik daerah terhadap PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) relatif kecil, tetapi tren peningkatan yang tinggi dapat mengancam kesinambungan fiskal pemerintah daerah. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan bukti empiris terkait hubungan utang publik daerah terhadap pertumbuhan ekonomi daerah di Indonesia. Penelitian ini menggunakan analisis data panel dari tahun 2011 sampai 2019 dengan pendekatan model efek tetap. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan yang robust kemungkinan sulit didapatkan dikarenakan perbedaan hasil pada kedua model yang digunakan. Hasil estimasi pada model 1 menunjukkan adanya hubungan nonlinear yang signifikan. Hasil tersebut dapat diartikan bahwa utang publik daerah berhubungan positif terhadap pertumbuhan ekonomi daerah, dan pada tingkat utang publik daerah yang relatif tinggi dan melewati debt turning point hubungan tersebut berubah menjadi negatif. Sementara itu, hasil estimasi pada model 2 tidak menunjukkan adanya hubungan nonlinear yang signifikan sehingga dapat diartikan bahwa perubahan utang publik daerah tidak memiliki hubungan dengan perubahan pertumbuhan ekonomi daerah. Perbedaan hasil tersebut kemungkinan terjadi karena pilihan pemodelan dan cakupan data.
Regional public debt in Indonesia during the period 2011 to 2019 has a high growth trend and relatively sustainable. Although the ratio of the level of regional public debt to GRDP (Gross Regional Domestic Product) is relatively small, the high trend of growth can threaten the fiscal sustainability of local governments. This study aims to provide empirical evidence related to the relationship of regional public debt to regional economic growth in Indonesia. This study uses panel data analysis from 2011 to 2019 with a fixed effects model. The results showed that a robust relationship was difficult to conclude due to different results in the two models used. The estimation results in model 1 show a significant nonlinear relationship. These results mean that the increase in local public debt at levels below the debt turning point will be positively related, and at relatively high debt levels by passing the debt turning point will be negatively related to regional economic growth. The estimation results in model 2 show insignificant nonlinear relationship, it means that changes in regional public debt have no relationship with changes in regional economic growth. The difference in the results likely due to the choice of modeling and data coverage."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Rida Srihadiastuti
"Studi ini menganalisis pengaruh dari korupsi dan utang publik terhadap pertumbuhan ekonomi di 43 negara berkembang demokratis pada periode 2002- 2021. Estimasi Pooled Mean Group-Autoregressive Distributed Lag (PMG- ARDL) digunakan dalam penelitian ini untuk melihat kointegrasi, yaitu hubungan keseimbangan jangka panjang antar variabel, serta dinamika penyesuaian jangka pendek setiap variabel. Hasilnya menunjukkan bahwa dalam jangka panjang korupsi berdampak merugikan pertumbuhan ekonomi, namun dalam jangka pendeknya berdampak meningkatkan, 'sesaat'. Sebaliknya, utang publik berpengaruh meningkatkan pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang, sehingga utang publik menjadi instrumen pembiayaan alternatif yang penting bagi pembangunan negara-negara berkembang – yang seringkali mengalami defisit anggaran. Analisis kami juga membandingkan dampak korupsi maupun utang publik terhadap pertumbuhan ekonomi berdasarkan pengelompokkan negara dengan frekuensi tahun pemilu yang tinggi dan rendah. Menunjukkan hasil, bahwa pada kelompok 18 negara dengan frekuensi tahun pemilu yang tinggi, dampak korupsi lebih merugikan dibandingkan pada kelompok 25 negara dengan frekuensi tahun pemilu rendah. Sedangkan dampak utang publik pada dua kelompok negara tidak dapat dibandingkan karena hasil yang tidak signifikan pada sub-sampel 18 negara
This study analyzes the influence of corruption and public debt on economic growth in 43 democratic developing countries in the period 2002-2021. Pooled Mean Group-Autoregressive Distributed Lag (PMG-ARDL) estimates are used in this research to look at cointegration, namely the long-term equilibrium relationship between variables, as well as the dynamics of adjustments in the short term for each variable. The results show that in the long term corruption has a detrimental impact on economic growth, but in the short term it has a 'momentary' growth impact. On the other hand, public debt has the effect of increasing economic growth in the long term, so public debt becomes an important alternative financing instrument for the development of developing countries - which often experience budget deficits. Our analysis also compares the impact of corruption and public debt on economic growth based on groupings of countries with high and low frequency of election years. The results show that in the group of 18 countries with a high frequency of election years, the impact of corruption is worse than in the group of 25 countries with a low frequency of election years. Meanwhile, the impact of public debt on the two groups of countries cannot be compared because the results are not significant in the sub-sample of 18 countries."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Hetti Trianti
"Pada awal 1970-an, Indonesia adalah negara dengan sumber daya alam yang melimpah seperti minyak bumi yang merupakan penggerak utama perekonomian. Penurunan harga minyak dunia pada pertengahan 1980-an menandai berakhirnya masa minyak di Indonesia. Meskipun saat ini pendapatan minyak tidak lagi menjadi penggerak utama perekonomian, pemerintah optimis untuk memulihkan kembali sektor minyak. Di sisi lain, belanja pemerintah memainkan peran penting dalam memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi secara umum. Studi ini menganalisis pengaruh pendapatan minyak dan belanja pemerintah terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia dengan menggunakan uji ko-integrasi serta
vector error correction model (VECM) untuk periode 1968-2017. Hasilnya menunjukkan bahwa pendapatan minyak memiliki efek positif pada produk domestik bruto (PDB) karena pemerintah berhasil mengelola pendapatan minyak untuk pembangunan perekonomian. Pengeluaran pemerintah secara negatif mempengaruhi PDB karena alokasi anggaran yang besar untuk subsidi dan pembayaran bunga.
In the early 1970s, Indonesia was a country with an abundance of natural resources such as oil which was the main engine of the economy. The mid 1980s decline of world oil price signaled the end of the oil period in Indonesia. Although oil revenues are not the main drivers in the economy, the government is optimistic about recovering the oil sector. On the other hand, public expenditure plays an important role in piloting significant effects on the general growth of the economy. This study analyzes the effects of oil revenue and government expenditure on the economic growth in Indonesia by using the co-integration test as well as the vector error correction model (VECM) for the period 1968-2017. The result shows that oil revenue has a positive effect on gross domestic product (GDP) because the government succeeded in managing oil revenues for spending it on the development of the economy. Government expenditure negatively affects GDP due to substantial budget allocations for subsidies and interest payments."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T52110
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
M. Gusti Bustami
"
ABSTRAKPenelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh komponen Desentralisasi Fiskal dalam dana perimbangan meliputi Pendapatan Asli Daerah, Dana Bagi Hasil, Dana Alokasi Umum dan Dana Alokasi Khusus terhadap pertumbuhan ekonomi daerah pada Pemerintah Kabupaten/Kota di Indonesia periode 2009-2012. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode regresi berganda dengan menggunakan data panel. Sampel dalam penelitian berjumlah 434 kabupaten/kota di seluruh Indonesia Hasil pengujian menyatakan bahwa Pendapatan Asli Daerah, Dana Bagi Hasil, Dana Alokasi Umum dan Dana Alokasi Khusus berpengaruh negatif terhadap pertumbuhan ekonomi daerah.
ABSTRACTThis study aims to analyze the influence of the components of Fiscal Decentralization in fund balance includes Local Revenue, Revenue Sharing, General Allocation Fund and the Special Allocation Fund on economic growth area in the District / City in Indonesia 2009-2012. The study was conducted by using multiple regression analysis using panel data. The sample totaled 434 districts / cities in Indonesia The test results stated that the Local Revenue, Revenue Sharing, General Allocation Fund and the Special Allocation Fund negatively affect regional economic growth.
"
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S57007
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Arniz Kusumawardhani
"Sustainabilitas utang negara adalah issu utama didalam suatu negara. Banyak studi teoritis yang menganalisa bahwa pengeluaran pemerintah yang produktif dapat membuat utang negara menjadi lebih sustainable. Penelitian ini menguji hubungan antara pengeluaran pemerintah dan utang negara di Indonesia dengan menggunakan Vector Error Correction Model (VECM). Di dalam penelitian ini, Penulis membedakan antara pengeluaran pemerintah produktif dan tidak produktif. Penulis menggunakan data belanja modal, belanja rutin, nilai tukar rupiah dan utang negara secara triwulan dari tahun 1994 triwulan I sampai dengan tahun 2012 triwulan IV. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa pengeluran rutin pemerintah mempunyai pengaruh yang negative terhadap utang pemerintah dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Sementara itu, hubungan antara pengeluaran pembangunan (belanja modal) dan utang pemerintah dalam jangka pendek maupun jangka panjang adalah positive dan tidak signifikan.
The sustainability of public debt is a main issue in the country. Many theoretical studies analyze that productive government expenditure can make the public debt become more sustainable. This study examines the relationship between government expenditure and public debt in Indonesia by using Vector Error Correction Model (VECM). In this study, I differentiate between productive and unproductive government expenditure. I use the quarterly data on capital expenditure, current expenditure, exchange rate and public debt from 1994Q1 to 2012Q4. The result shows that the current expenditure has a negative effect on the public debt in the short term and long term. Meanwhile, the relationship between capital expenditure and public debt in the short term and long term is positive and insignificant."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T41688
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Munthe, Yonathan Elia
"Hutang Luar Negeri Indonesia semakin lama semakin menumpuk akibat kebiasaan Indonesia yang selalu melakukan Hutang Luar Negeri untuk mempercepat pertumbuhan Makroekonomi. Jumlah Hutang Luar Negeri yang menumpuk ini akan menjadi beban para generasi penerus di masa yang akan datang. Dengan demikian diperlukan penelitian untuk menganalisis pengaruh Hutang Luar Negeri beserta Kebijakan Pemerintah yang terkait terhadap Peforma Makroekonomi dan Kemampuan Membayar Hutang Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pemodelan CGE atau Computable General Equilibrium.Berdasarkan data historisMakroekonomi Indonesia, akan didapatkan beberapa persamaan sebagai model yang dapat menggambarkan sifat-sifat tersebut dan dapat digunakan untuk memprediksi dengan simulasi 5 tahun ke depan. Dengan melakukan perubahan variabel-variabel kebijakan dalam simulasi, tujuan dari penelitian ini akan tercapai, yaitu untuk mengetahui pengaruh Hutang Luar Negeri beserta Kebijakan Pemerintah yang terkait terhadap Peforma Makroekonomi dan Kemampuan Membayar Hutang Indonesia. Hasil dari penelitian ini adalah Hutang Luar Negeri secara tidak langsung mempengaruhi Peforma Makroekonomi dan juga Kemampuan Membayar Hutang, jika dan hanya jika Hutang Luar Negeri ini benar-benar digunakan untuk proyek-proyek Pemerintah yang bertujuan untuk kepentingan masyarakat dan meningkatkan faktor produksi.
Indonesia Foreign debt progressively accumulates due to the habit of Indonesia that always makes Foreign Debt to accelerate Macroeconomic growth. The amount of Foreign Debt that has accumulated will be a burden for the future generations. Thus research is needed to analyze the effects of Foreign Debt as well as related government policies to the Macroeconomic Performance and Indonesia Ability to Repay Debt. The method used in this study is CGE or Computable General Equilibrium modeling. Based onIndonesia Macroeconomic historical data, we canformulateMacroeconomic functions as a model that can describe Indonesia Macroeconomic condition and it can be used to predict by simulating the condition on the next 5 years. By making changes in policy variables in the simulation, the goal of this research will be achieved, which is to determine the effect of Foreign Debt as well as related government policies to the Macroeconomic Performance and Indonesia Ability to Repay Debt. The results is the Foreign Debt indirectly affectsMacroeconomic Performance and Indonesia Ability to Repay Debt, if and only if the Foreign Debt is used for government projects aimed at the interests of society and the increase of production factors."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S62462
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Ary Ratna Santika
"Tesis ini bertujuan untuk meneliti pengaruh government size terhadap pertumbuhan ekonomi daerah di Indonesia. Penelitian ini menggunakan data tahunan tahun 2009 s.d. 2015. Model yang digunakan adalah data panel dengan menggunakan data 2 tahun interval. Hasil penelitian menunjukkan bahwa government size berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah dan berhubungan secara non-linear. Dari hasil model, dapat dihitung threshold government size terhadap pertumbuhan ekonomi daerah, yaitu sebesar 38,98 persen. Sementara itu, variabel lain sebagai kontrol menunjukkan bahwa pembentukan modal fisik berpengaruh positif dan signifikan, pembentukan modal manusia tidak berpengaruh signifikan pada pertumbuhan ekonomi, sementara pertumbuhan penduduk berpengaruh negatif dan signifikan.
The aim of this thesis is investigating the effect of government size on regional economic growth in Indonesia. This study uses annual data from 2009 until 2015. I used panel data analysis using 2 span years data. The results showed that government size has a significant effect on economic growth and it has a non linear relationship. From the model, we can calculate the threshold government size on regional economic growth is 38.98 percent. Meanwhile, other variables as controls showed that the formation of physical capital has a positive and a significant effect on economic growth and the formation of human capital has no significant effect on economic growth, while population growth has a negative and significant effect on economic growth."
Depok: Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T51136
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Tedy Anggoro
"Artikel ini bertujuan untuk meneliti hubungan antara infrastruktur telekomunikasi dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Untuk mencapai tujuan tersebut, artikel ini menggunakan analisis data panel untuk 33 provinsi di Indonesia selama periode sebelas tahun dari tahun 2007 hingga 2017. Variabel yang digunakan untuk menggambarkan infrastruktur telekomunikasi adalah persentase jumlah pelanggan telepon tetap, pelanggan telepon seluler, dan pelanggan internet. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif dan signifikan antara infrastruktur telekomunikasi dan pertumbuhan ekonomi di tingkat provinsi di Indonesia, kecuali telepon tetap yang menunjukkan hasil negatif.
This paper aims to examine the association between telecommunications infrastructure (TI) and economic growth in Indonesia. In order to reach the objective, this paper use panel data analysis for 33 provinces in Indonesia for eleven-year period from 2007 to 2017. The variables for TI are fixed telephone subscriber, cellular telephone subscriber, and internet subscriber. The results provide positive and strong association between TI and economic growth in provincial level in Indonesia. The results except for the fixed telephone are positive and significant association which imply that TI give strong and positive impact toward economic growth in Indonesia."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T54920
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Intias Maresta Buditami
"Pelaksanaan Public-Private Partnership (PPP) di PAM Jaya memiliki banyak permasalahan selama 14 tahun terakhir. Salah satu faktor munculnya permasalahan tersebut adalah minimnya pengawasan yang dilakukan terhadap proses kemitraan ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menggambarkan apa saja lembaga-lembaga pengawas dan proses pengawasan internal dan eksternal dalam pelaksanaan PPP di PAM Jaya, serta menggambarkan bagaimana pengawasan tersebut dalam tinjauan akuntabilitas publik. Pendekatan penelitian yang dilakukan adalah kualitatif dengan metode wawancara mendalam dan studi dokumen.
Hasil dari penelitian ini adalah pengawasan internal dan eksternal PPP PAM Jaya memiliki banyak permasalahan yang menyebabkan pengawasan tersebut tidak optimal. Hal ini menyebabkan kerja sama pemerintah swasta ini gagal mewujudkan akuntabilitas publik.
Public-Private Partnership (PPP) at PAM Jaya has many problems for these 14 years. A factor that make those problems happen is minim supervision for this partnership process. This research's purpose is describing what a supervision bodies and the process of an internal and external supervision of PPP PAM Jaya, and describing its supervision in public accountability review. This research's approach is qualitative with method of depth interview and document study.
The results of this research is internal and external supervision oversight PPP PAM Jaya has many problems that lead to a supervision is not work optimally. Those thing has an impact to this government-private cooperation is failed to realizing a public accountability."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Paulina Jemima Potty
"Berbagai model dan studi empiris mengenai fungsi investasi selama ini lebih banyak diterapkan untuk kasus negara-negara maju. Bahkan lebih sedikit lagi model investasi yang berusaha melihat hubungan antara investasi publik dan swasta. Maka skripsi ini bertujuan pertama, menerapkan dan menguji kesesuaian model investasi Neoklasik untuk kasus Indonesia. Kedua, memahami pola hubungan antara investasi publik dan swasta. Apakah selama ini investasi publik bersifat mensubstitusi (crowd out) atau melengkapi/komplementer (crowd in) investasi swasta. Untuk memperoleh jawaban atas kedua masalah tersebut maka dilakukan pengujian empirik atas suatu model investasi Neoklasik yang dikembangkan oleh Sundararajan dan Thakur. Model tersebut pada dasarnya berangkat dari cara pemikiran Neoklasik meski telah dimodifikasi dengan memasukkan unsur-unsur pandangan teori Akselerator. Metode pengujian menggunakan pendekatan ekonometTi khususnya teknik Seemingly Unrelated Regression (SUR). Uji model dilakukan dua kali dengan membedakan sektor publik atas sektor Pemerintahan Umum (PU) dan sektor Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Di bagian pertama (A) sektor publik diwakili oleh PU sendiri, sedarigkan di bagian kedua (B) sektor publik diwakili oleh PU dan BUMN sekaligus. Model yang dikembangkan dari prinsip Neoklasik ternyata memberikan hasil uji yang baik. Variabel investasi publik berdasarkan basil uji model tidak memberikan pengaruh signifikan terhadap variabel terikat investasi swasta. Ini bukan berarti bahwa investasi publik tidak berperan terhadap investasi swasta Melainkan karena adanya pengaruh dua arah yang saling menetralisir satu sama lain. Di satu sisi keterbatasan sumber daya menyebabkan investasi publik seolah-olah menghambat investasi swasta, paling tidak dalam jangka pendek. Sementara di pihak lain investasi publik juga berpengaruh positif dengan cara meningkatkan permintaan terhadap output swasta Selain itu output yang dihasilkan sektor ini mutlak dibutuhkan sebagai salah satu input dalam kegiatan produksi swasta Apalagi jika investasi publik tersebut bergerak di bidang pengadaan public utilities, output semacam ini akan sangat meningkatkan efisiensi, dalam arti mengurangi biaya produksi per unit output. Sifat mendua arah seperti ini menyebabkan pengaruh investasi publik tidak satu kalipun signifikan dalam dua kali pengujian. Hasil analisa dinamis terhadap model mengungkapkan bahwa hipotesa crowding out effect tidak terbukti di bagian (A), sedangkan di bagian (B) efek substitusi nampak terjadi pada tahun pertama setelah dilakukannya investasi publik. Di tahun-tahun berikut dampak positif investasi publik telah berhasil meniadakan dampak negatif mula-mula. Hingga sejak tahun kedua dan seterusnya angka pen anda dinamik telah berubah menjadi positif. Maka dapat disimpulkan bahwa efek substitusi hanya berlaku sementara saja dan untuk selanjutnya dampak neto yang ditimbulkan adalah positif. Dalam skripsi ini juga dibahas mengenai pembiayaan sektor publik. Mengingat bahwa investasi publik sangat positif menstimulasi investasi swasta, maka kebijakan perluasan investasi di sektor ini perlu ditingkatkan jika kita ingin meningkatkan target investasi swasta yang menjadi motor pertumbuhan ekonomi. Akan tetapi investasi publik yang membutuhkan Skala dan biaya raksasa terbentur pada kendala di bidang pendanaan sehubungan dengan makin beratnya beban hutang luar negeri Indonesia Menghadapi pilihan sulit seperti ini, meski dengan menyadari dampak-dampak sampingan yang mungkin ditimbulkannya, swastanisasi secara hati-hati agaknya menjadi pilihan yang harus ditempuh. Berhati-hati claim arti memilih bidang mana yang dapat diswastakan, dibarengi upaya terus-menerus untuk menutup celah-celah yang mungkin dimanfaatkan oleh pelaku swasta untuk menimbun keuntungan super normal. Deregulasi harus ditunjang oleh perangkat hukum dan kesiapan aparat untuk mendeteksi dan menangkal perilaku swasta yang hanya bermotivasi mencari rente (rent seeking). Untuk itu harus dibentuk peraturan yang jelas mengenai pelarangan praktek-praktek monopoli dan tindakan dumping yang dilakukan oleh negara lain. Yang terakhir ini untuk mencegah dirugikannya pengusaha nasional oleh pesaing luar negeri. Pendeknya fungsi pengawasan tetap harus dijalankan oleh pemerintah. Sedangkan penyederhanaan peraturan di bidang perizinan dan pemecahan manajemen beberapa BUMN raksasa atas unit-unit regional yang lebih kecil, juga disarankan untuk meningkatkan efisiensi sektor publik."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1994
S19118
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library