Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 187386 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Arzaqia Luthfi Yani
"Sikap terhadap bahasa Indonesia dan penggunaan bahasa Indonesia oleh para pelajar dan mahasiswa Indonesia di luar negeri menarik untuk diteliti. Berbeda dengan situasi di Indonesia, bahasa Indonesia adalah bahasa minoritas di lingkungan mereka sekarang. Penelitian ini mengkaji sikap terhadap bahasa Indonesia dan hubungannya dengan masa tinggal di luar negeri serta penggunaan bahasa Indonesia berdasarkan situasi dan frekuensinya. Responden penelitian ini adalah 103 pelajar dan mahasiswa Indonesia yang sedang berada di Jepang. Metode yang digunakan adalah kuantitatif. Dalam penelitian ini, responden menunjukkan sikap positif terhadap bahasa Indonesia. Durasi masa tinggal tidak berpengaruh signifikan terhadap sikap bahasa, namun ditemukan sedikit penurunan pada aspek konatif sikap bahasa. Saat berada di Jepang, mayoritas responden menggunakan bahasa Indonesia untuk berkomunikasi dengan orang Indonesia lain. Para responden mempertahankan bahasa Indonesia dengan berbicara, membaca berita, mendengarkan lagu, dan menonton tayangan berbahasa Indonesia secara cukup rutin.

Attitudes towards the Indonesian language and the use of Indonesian language by Indonesian students abroad are fascinating subjects. Unlike their home country, Indonesian is a minority language in their current environment. This study discusses the attitudes toward the Indonesian language, its correlation with the length of stay abroad, and the use of Indonesian based on the situation and frequency. The respondents of this study are 103 Indonesian students who are currently in Japan. The method used is quantitative. In this study, respondents show a positive attitude towards the Indonesian language. The length of stay had no significant effect on language attitudes, but there is a slight decrease in the conative aspect. The majority of respondents use Indonesian to communicate with compatriots in Japan. The respondents maintain the Indonesian language by speaking, reading the news, listening to songs, and watching shows in Indonesian quite regularly."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Cecilia Hegi
"ABSTRAK
Setiap bahasa bersifat universal dan sekaligus bersifat unik. Yang dimaksud dengan universal adalah bahwa setiap bahasa memiliki sifat-sifat umum yang ada pada bahasa lain. Sedangkan yang dimaksud dengan unik adalah bahwa setiap bahasa memiliki sistem yang khas yang tidak harus ada dalam bahasa lain. Itu sebabnya bahasa yang satu berbeda dengan bahasa yang lain. Tetapi, selain ada perbedaan di antara dua bahasa, terdapat persamaan. Misalnya, leksem bahasa Francis yang suku kata terakhirnya -te dan leksem bahasa Indonesia yang suku kata terakhirnya -tas yang memiliki kemiripan dalam hal bentuk dan bunyinya. Secara umum, leksem-leksem yang memiliki kemiripan bentuk dan bunyi, seperti acceptabilite-akseptabilitas, faulte-fakultas, musicalite-musikalitas dan sebagainya, dianggap memiliki makna yang sama. Ternyata, makna dari leksem acceptabilite berbeda dengan makna dari leksem akseptabilitas. Untuk melihat persamaan dan perbedaan makna dari leksem bahasa Prancis yang suku kata terakhirnya -te dan leksem bahasa Indonesia yang suku kata terakhirnya -tas, digunakan anal isis komponen makna.
Dari perbandingan makna dari leksem-leksem tersebut, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : Tidak semua leksem bahasa Prancis yang suku kata terakhirnya -te memiliki makna yang sama dengan leksem bahasa Indonesia yang suku kata terakhirnya _tas walaupun memiliki kemiripan bentuk dan bunyinya. Leksem bahasa Prancis yang suku kata terakhirnya -te dan leksem bahasa Indonesia yang suku kata terakhirnya -tas bersifat monosemis atau polisemis. Pada umumnya, leksem bahasa Prancis memiliki makna yang lebih banyak (polisemis) dibandingkan dengan leksem bahasa Indonesia. Ada beberapa leksem yang maknanya berbeda sama sekaii.

"
1990
S14430
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Heryati Samekto
"Hasil penelitian kata-kata asing dalam tek-teks iklan surat kabar Kompas dan surat kabar Pos kota nyatalah bahwa ciri-ciri linguistik suatu bahasaberubah karena berbagai bentuk interferensi yang terjadi dalam bahasa tersebut. Sementara itu nyata pula bahwa teks-teks iklandalam surat kabar untuk lapisan masyarakat atas lebih banyak menggunakan kata-kata asing bila dibandingkan dengan pemakaian kata-kata asing untuk lapisan masyarakat bawah. Nyata pula bahwa kata-kata asing lebih banyak digunakan dalam teks-teks iklan barang mewah bila dibandingkan dengan kata-kata asing dalam teks-teks iklan barang kebutuhan utama."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1979
S15966
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budiman Hakim
"Tujuan penulisan skripsi ini adalah menggambarkan istilah Perancis dalam peristilahan pos Indonesia. Data dikumpulkan dari buku Kamus Pos dan Giro, buku Vocabu_laire Polyglotte du Service Postal International, benda-benda pos serta wawancara dengan beberapa tokoh perposan dan salah seorang penyusun buku Kamus Pos dan Giro. Penelitian dilakukan dengan cara mengumpulkan istilah pos Indonesia yang berasal dari bahasa Perancis dari sumber data yang ada. Istilah pos Indonesia tersebut lalu diteliti dan dikelompokkan berdasarkan pembentukannya.
Dari analisis data diketahui bahwa dari seluruh istilah pos Indonesia yang berasal dari bahasa Perancis, 60,2% merupakan hasil penerjemahan, 13% hasil penyerapan serta 26,8% hasil penerjemahan sekaligus penyerapan. Jumlah persentase yang besar dari istilah hasil penerjemahan menandakan bahwa Indonesia hanya mengambil konsep istilah bahasa Perancis, sedangkan bentuknya disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia. Pembentukan istilah pos Indonesia dari bahasa Perancis jelas menambah kosa kata bahasa Indonesia, baik istilah hasil penerjemahan, penyerapan, maupun penerjemahan sekaligus penyerapan. Istilah pos Perancis dapat dikatakan memasuki peristilahan pos Indonesia karena pemaksaan, yaitu sebagai konsekuensi masuknya Indonesia menjadi anggota organisasi Perhimpunan Pos Sedunia. Dari seluruh istilah pos Indonesia yang terdapat dalam buku Kamus Pos dan Giro, 32,11% berasal dari bahasa Perancis. Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh bahasa Perancis pada peristilahan pos Indonesia cukup besar."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1990
S16392
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farah Annisa Rizcher
"Penelitian ini mengkaji sikap bahasa mengenai penggunaan kata ganti aku dan kamu dalam komunikasi dengan teman sebaya. Penelitian ini berangkat dari sebuah pertanyaan: bagaimana pandangan mahasiswa FIB UI terhadap penggunaan kata ganti aku dan kamu dalam berkomunikasi kepada teman sebaya? Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Data diperoleh dengan menyebarkan kuesioner ke mahasiswa Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia yang juga menjadi subjek penelitian. Berdasarkan hasil kuesioner, ditemukan bahwa responden cenderung menggunakan bahasa Indonesia dalam komunikasi sehari-hari. Namun, dalam pemilihan dan penggunaan kata ganti, responden cenderung menggunakan kata ganti gua dan lu. Dari hasil kuesioner juga didapat sikap bahasa yang diberikan oleh responden terkait pemilihan dan penggunaan kata ganti. Sikap bahasa digunakan untuk menjawab dan menganalisis pertanyaan penelitian. Hasil analisis memperlihatkan adanya sikap positif yang dihasilkan responden terkait pemilihan dan penggunaan kata ganti aku dan kamu.

This research examines the language attitudes concerning the use of the first-person pronouns “aku” and “kamu” in communication among peers. This research came from a question: How do students in FIB UI perceive the pronouns “aku” and “kamu” when they communicate with the peers? This research use the quantitative method. The data are obtained by distributing questionnaires to students of Faculty of Humanities,, Universitas Indonesia, which also became a research subject. Based on the results, the respondents are mostly use Bahasa Indonesia to daily communicate. However, in they used “gua” and “lu” pronouns. From the questionnaires, there are also attitudes related the choice and use of pronouns. Language attitudes analysis are used to answer the research question. The results shows t positive attitudes towards the choice and use of “aku” and “kamu”."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Silalahi, Widhawati H.
"Penelitian mengenai ujaran perintah BP dan padanannya dalam BI bertujuan untuk menunjukkan bentuk padanan ujaran perintah BP dalam bahasa Indonesia. Sumber data terdiri dari lima karya bahasa Prancis serta terjemahannya dalam bahasa Indonesia. Metode yang digunakan adalah metode penelitian korpus. Sedangkan teori yang digunakan adalah teori-teori dalam wawasan terjemahan, semantik, dan sintaksis.
Dari wawasan terjemahan terdiri dari teori perpadanan dalam terjemahan yang mencakup perpadanan tekstual dan kesejajaran bentuk serta tentang probabilitas perpadanan; dari wawasan semantik terdiri dari, teori tentang perintah dan klasifikasi ujaran perintah; dan dari wawasan sintaksis terdiri dari teori mengenai tipe kalimat.
Dari 134 data ujaran perintah yang terkumpul diklasifikasikan atas: suruhan, permintaan, larangan, ajakan/bujukan, nasihat, harapan, dan izin. Kemudian dari segi bentuk kalimat yang mengungkapkan ujaran perintah tersebut, data dibagi menjadi dua kelompok, yaitu: ujaran perintah yang diungkapkan dengan kalimat imperatif dan ujaran perintah yang diungkapkan dengan kalimat non-imperatif.
Setelah menganalisis penerjemahan ujaran perintah BP dan melihat padanannya dalam BI, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan. Ujaran perintah BP semuanya mendapat padanan berupa ujaran perintah juga dalam BI. Berdasarkan klasifikasi ujaran perintah, semua jenis ujaran perintah BP mendapat padanan yang sama dalam BI. Dari segi bentuknya, ujaran perintah BP sebagian besar diungkapkan dengan kalimat imperatif dan padanannya dalam BI sebagian besar juga diungkapkan dengan kalimat imperatif BI.
Ujaran perintah BP yang diungkapkan dengan kalimat non-imperatif terdiri dari kalimat deklaratif dan kalimat interogatif. Ujaran perintah yang berbentuk kalimat deklaratif mendapat padanan dalam BI berupa ujaran perintah yang diungkapkan dengan kalimat deklaratif dan imperatif. Sedangkan yang berbentuk kalimat interogatif semuanya mendapat padanan dengan bentuk yang sama dalam BI."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1990
S16169
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yovanka Mildrid La`oh
"ABSTRAK
Masalah yang dikemukakan dalam skripsi ini adalah apa padanan ungkapan pertentangan bahasa Perancis dalam bahasa Indonesia, pergeseran apa saja yang terjadi pada penerjemahan ungkapan pertentangan bahasa Perancis dalam bahasa Indonesia dan bagaimana probabilitas perpadanan ungkapan pertentangan bahasa Perancis ke dalam bahasa Indonesia.
Konsep-konsep yang digunakan dalam analisis bertumpu pada wawasan terjemahan yang mencakup konsep perpadanan, pergeseran dan probabilitas perpadanan. Wawasan sintaksis mencakup ungkapan pertentangan bahasa Perancis dan bahasa Indonesia.
Korpus yang berhasil dikumpulkan sebanyak 356 buah yang terdiri atas 277 buah kalimat yang mengguna_kan ungkapan pertentangan yang berkelas kata konjungsi, 54 buah kalimat yang menggunakan ungkapan pertentangan yang berkelas kata adverbial dan 25 buah kalimat yang menggunakan ungkapan pertentangan yang berkelas kata preposisi.
Setelah melakukan analisis berdasarkan korpus yang terkumpul, penulis berkesimpulan bahwa perbedaan yang terdapat dalam sistem ungkapan pertentangan bahasa Perancis dan bahasa Indonesia adalah perbedaan kelas kata; ungkapan pertentangan bahasa Perancis terdiri dari 3 kelas kata yaitu, konjungsi, adverbia dan preposisi sedangkan ungkapan pertentangan bahasa Indonesia hanya terdiri dari kelas kata konjungsi maka dalam penerjemahan terjadi pergeseran kelas kata.
Mayoritas padanan ungkapan pertentangan bahasa Perancis dalam bahasa Indonesia adalah ungkapan pertentangan tetapi. Ungkapan pertentangan bahasa Indo-nesia meskipun/walaupun merupakan padanan dari beberapa ungkapan pertentangan bahasa Perancis. Ungkapan pertentangan pourtant merupakan ungkapan pertentangan yang kaya akan makna karena dapat mempertentangkan bermacam-macam hal.

"
1990
S14400
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hani Nastiti
"Dalam perkembangannya, bahasa Indonesia mengalami proses persentuhan bahasa sehingga terdapat pengaruh bahasa asing terhadap bahasa Indonesia. Keterbukaan dengan bahasa juga memicu munculnya istilah-istilah baru di suatu bidang tertentu. Di bidang ekonomi, terdapat penyerapan bahasa asing ke bahasa Indonesia, khususnya istilah investasi. Penggunaan istilah investasi banyak ditemukan pada artikel berita, antara lain pada artikel berita di media massa daring. Berkaitan dengan hal tersebut, penelitian ini akan membahas proses pemadanan istilah investasi dan bentuk perubahan makna istilah investasi pada media massa daring. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan proses pemadanan investasi dan perubahan makna investasi dalam artikel berita di media massa daring. Penelitian ini menggunakan metode kualititiatif dengan teknik observasi dan mencatat dalam melakukan inventarisasi data penelitian. Berdasarkan hasil analisis pemadanan dan perubahan makna istilah investasi, penelitian ini memperlihatkan bahwa terdapat beberapa istilah investasi yang mengalami proses pemadanan istilah berupa pemadanan dengan penerjemahan langsung, penerjemahan dengan perekaan, penyerapan dengan penyesuaian ejaan dan lafal, penyesuaian ejaan tanpa penyesuaian lafal, penyesuaian lafal tanpa penyesuaian ejaan, tanpa penyesuaian ejaan dan lafal, serta penyesuaian berupa penyerapan afiks. Selain itu, penelitian juga memperlihatkan bahwa terdapat beberapa istilah investasi yang mengalami perubahan makna, khususnya berupa perluasan makna.

As it continues to develop, the Indonesian language has experienced the process of language contact, resulting in the influence of foreign languages on Indonesian. This openness to other languages has also triggered the emergence of new terms in certain fields. In economics, many foreign terms have been absorbed into Indonesian, especially terms regarding investment. The use of these investment-related terms is often found in news articles, including those in online mass media. Therefore, this research will discuss the process of how these investment terms are borrowed and the form of how the meaning of the investment terms in online mass media change. The purpose of this study is to explain the loanwords of investment terms are borrowed and how the meaning of investment terms in online news articles changes. This study uses a qualitative method with observation and note-taking techniques in conducting an inventory of research data. Based on the results of analyzing the loanwords of investment terms and the changes in their meaning, this study shows that there are several investment terms that undergo a process of borrowing in the form of matching with direct translation, translation with conjecture, absorption with spelling and pronunciation adjustments, spelling adjustments without pronunciation adjustments, pronunciation adjustments without spelling adjustments, without spelling and pronunciation adjustments, as well as adjustments in the form of affix absorption."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Nazarudin
"Dunia otomotif saat ini sedang berkembang dengan pesat. Seiring dengan perkembangan tersebut, berkembang pula pemakaian istilah otomotif, terutama di kalangan masyarakat yang memiliki kendaraan bermotor. Istilah-istilah itu banyak yang berasal dari bahasa asing karena konsep otomotif itu sendiri sebenarnya diimpor dari luar Indonesia. Masuknya konsep-konsep baru dalam bidang otomotif membuat para pengguna istilah otomotif merasa perlu untuk mengindonesiakannya. Pengindonesiaan istilah otomotif yang mereka lakukan bermacam-macam. Ada yang menerjemahkan istilah otomotif secara harfiah ke dalam bahasa Indonesia dan ada juga yang menerjemahkannya dengan melihat kepadanan konsep benda itu. Selain itu, ada juga yang menyerap istilah asing datam bidang otomotif dengan cara menyesuaikannya dengan ejaan yang berlaku dalam bahasa Indonesia atau dengan cara mempertahankan bentuk dan lafal aslinya. Di samping itu, ada juga yang menggabungkan kedua proses pengindonesiaan sekaligus, yaitu menerjemahkan dan menyerap. Istilah-istilah tersebut kemudian disebarluaskan pemakaiannya melalui artikel berita otomotif yang dimuat di media cetak dan Internet. Sebenarnya Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa sudah mengatur proses pembentukan istilah ke dalam bahasa Indonesia melalui Pedoman Umum Pembentukan Istilah. Hal yang menjadi permasalahan adalah sejauh mana aturan-aturan tersebut dipakai dalam masyarakat, khususnya para penggiat otomotif. Apakah kaidah tersebut dapat mewakili konsep, aspirasi, dan ekspresi pengguna bahasa Indonesia? Ternyata berdasarkan data-data yang ada ditemukan bahwa kaidah yang ditetapkan oleh Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa belum sepenuhnya dipatuhi oleh para pengguna istilah otomotif. Hal ini terjadi karena kaidah pengidonesiaan yang ada belum sepenuhnya mewakili fenomena bahasa yang terdapat di masyarakat, khususnya di kalangan para penggiat otomotif."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2005
S10951
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Theresye Wantania
"ABSTRACT
This study started from the two main problems. Those are (1) the factors caused the shift of Tonsea Language and (2) the factors supported the maintenance of the language. Based on the problems above, this study aimed to find out the factors causing the shift of Tonsea language and the factors supporting the maintenance of the language. As a consequence, the population of this study was all the member of Tonsea speech community, especially the 4.778 persons who lived in the village of Laikit, Dimembe. Then, the respondents of this study were 140 persons, taken through proportional stratified random sampling based on their sex, age, education, and occupation.
in order to obtain such aims the researcher involved the following ways. Data were collected through structured interview, questionnaires, participatory observation, and recording. The questionnaires was given to the respondents who were eleven to eighteen of age and above twenty-one. in addition, the process of recording was aided with some stimulation to the informants. Then, the data were analyzed with ANOVA in order to get the level of significance of their language choice. To make sure the accuracy of the computation the researcher used statistic computer "Microstat".
This study found the following result. Tonsea language was used by the tonsean aged fifty or more as the language was mastered enough by such people. The language was also used as a culture support, such as in family meeting, arisan, wedding ceremony, funeral ceremony, tumuwar activity, and traditional ceremony in order to release a village from the troubles made by devils. in addition, the language was also used by the youth when they were talking to their siblings, brothers or sisters in law, parents, and grand-parents. Malay-Manado language was used among tonseans who were under fifty of age in their community, by tonsean under fifty of age to their children, to their parents, and to the other persons in the same village. Mixed language was used by the participants in the situations other than what is mentioned above. Bahasa Indonesia tend to be used by the youth in educational and religious domain.
The maintenance variables of Tonsea Language were age, education and occupation. The tonseans who were fifty or more tend to maintain the language while those who were under fifty were not. The tonseans whose education was elementary school tend to use Tonsea language while those whose education were high school or university tend to use Malay-lVlenado or mixed the languages. Farmers, housewives, and merchandiser tend to use Tonsea language while civil servants, military member, students, and private servants tend to use Malay-Manado or mix the languages."
1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>