Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 173452 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Saffanisa Alifia
"Ekolabel digunakan oleh perusahaan Fast Moving Consumer Goods (FMCG) untuk menyampaikan informasi keramahan lingkungan produk dan sebagai strategi promosi yang dapat meningkatkan kesediaan membayar konsumen. Penggunaan jenis ekolabel yang berbeda telah diketahui memengaruhi perilaku konsumen secara berbeda pula. Dengan demikian, penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh jenis ekolabel (logo dan teks ramah lingkungan) pada kemasan sikat gigi terhadap kesediaan membayar konsumen. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen 2x2 factorial within-subject design yang melibatkan penggunaan vignette sebagai stimulus. Pengambilan data dilakukan terhadap 221 konsumen produk FMCG yang berusia 18-25 tahun dan merupakan warga negara Indonesia yang bertempat tinggal di Indonesia. Kesediaan membayar diukur menggunakan alat ukur willingness to pay more dari Shin et al. (2017) yang telah diadaptasi ke Bahasa Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan logo ramah lingkungan terhadap kesediaan membayar konsumen, (F (1, 152) = 27,359, p < 0,001, η²p = 0,153). Sama halnya dengan logo ramah lingkungan, ditemukan juga bahwa terdapat pengaruh penggunaan teks ramah lingkungan terhadap kesediaan membayar konsumen, (F (1, 152) = 61,127, p < 0,001, η²p = 0,287). Selain itu, penggunaan keduanya secara bersamaan juga turut memprediksi kesediaan membayar konsumen, (F (1, 152) = 7,456, p = 0,007, η²p = 0,047). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penggunaan masing-masing logo dan teks ramah lingkungan serta keduanya secara bersamaan memengaruhi kesediaan membayar konsumen secara positif. Selanjutnya, ditemukan efek yang sama pada konsumen yang disajikan dengan produk sikat gigi dengan teks ramah lingkungan dan produk sikat gigi dengan logo dan teks ramah lingkungan. Terakhir, ketika penggunaan logo ramah lingkungan dan teks ramah lingkungan dibandingkan, teks ramah lingkungan ditemukan lebih efektif dalam memengaruhi kesediaan membayar konsumen. Hasil dari penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi perusahaan dalam memilih jenis ekolabel yang paling efektif dalam meningkatkan kesediaan membayar konsumen.

Fast Moving Consumer Goods (FMCG) companies use ecolabels to give products’ environmental information as a promotional strategy in increasing consumers' willingness to pay. The use of different types of ecolabels has been found to influence consumer’s behavior differently. This study then aims to investigate the effect of two ecolabel types (eco-friendly logos and texts) on toothbrush packaging in predicting consumers' willingness to pay. This study is a 2x2 factorial within-subject design that involves the use of a vignette as a stimulus. Data were collected from 221 consumers of FMCG aged 18-25 years who reside in Indonesia. Willingness to pay is measured using willingness to pay more measure from Shin et al. (2017) which has been adapted to Bahasa Indonesia. The results showed that there was an effect of using environmentally friendly logos on consumers' willingness to pay, (F (1, 152) = 27,359, p < 0,001, η²p = 0,153). Similarly, it was also found that there was an effect of using eco-friendly text on consumers' willingness to pay, (F (1, 152) = 61,127, p < 0,001, η²p = 0,287). In addition, the use of both simultaneously also predicts consumers' willingness to pay, (F (1, 152) = 7,456, p = 0,007, η²p = 0,047). Thus, it can be concluded that the use of environmentally friendly logos and texts individually and both simultaneously affects consumers' willingness to pay positively. Furthermore, the same effect was found on consumers who were presented with eco-friendly text and with eco-friendly logos and texts. Finally, when the use of eco-friendly logos and texts were compared, eco-friendly texts were found to be more effective in influencing consumers' willingness to pay. The results of this study can be used as consideration for companies in choosing the most effective type of ecolabel in increasing consumers' willingness to pay."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nanang Wahyudi
"Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kenyataan semakin berkt mbangnya
fungsi kemasan sebagai medium komunikasi produk disamping fungsi sebagai pelindung dan pengemas yang telah dikenal sebelumnya. Untuk itu dipilih sebuah produk dari kategori produk dengan tingkat persaingan yang ketat, dan menampilkan sesuatu yang baru pada desain emasan yang baru diluncurkannya.
Melalui penelitian terhadap produk ini kemuaian akan d "Jihat hubungan antara persepsi terhadap desain kemasan dengan persepsi terhadap produk produk, serta bagaimana pengaruh persepsi iklan pada hubungan antara \Cedua variabel tersebut.
Produk yang dijadikan obyek neJitian adalah sabun mandi catr LUX Beauty Shower. Produk ini baru diluncurkan ulang dengan desain kemasan yang baru, baik secara struktural maupun grafisnya.
Teori-teori yang digunakan pada penehtia ini adalah sejumlah teori
tentang persepsi dari DaYid Aaker, Joseph Devito dan beberapa ahli lainnya, teori tentang desain kemasan dari Herbert Meyer dan Steven Sonsino, teori tentang persepsi patla kual itas produk dari Leon Schiffinan. Beberapa teori pendukung tentang persepsi, desain kemasan dan iklan juga digunakan. Teori-teori ini dijadikan landasan untuk membangt!n kerangka konsep yang akan digunakan untuk membuktikan hipotesa pe elitian bahwa persepsi terhadap desain kemasan
berbanding lurus dengan persepsi terbadap produk dimana semakin baik persepsi terhadap desain kemasan akan semakin baik pula-persepsi terhadap prod}lk, juga sebaliknya. Selain itu, ingin dicuktikan pula baQ.wa persepsi terhadap iklan produk juga memberikan pengaruh pada hubungan keduanya.
Penelitian ini dilaktikan dengan menggunakan mmdekatan-.kuantitatif dan jenis penelitian eksplanati( Pengumpulan data dilakukan dengau cara survei. Populasi peneJitian adalah remaja dan wanita muda pengguna sabun mandi cair di wilayah Depok yang berusia antara 18 sampai 31 tahun dengan jumlah sampel sebanyak 100 orang. Teknik penarikan ~mpel di akiikan dengan cara purposive sarnpling. Data primer dikumpufkan melalui pengisian kuesioner oieh responden
dan tanya jawab dengan pihak terkait sedangkan data sekunder diperoleh melalui studi atas hasil penelitian sejenis yang pernah dilakukan sebelumnya. Pengujian statistik dilakukan untuk data univariat yang dianalisis dengan menyajikan distribusi frekuensinya, data bivariat yang dianalisis dengan uji korelasi Kendall
untuk statistik non parametrik serta data multivariat yang dianalisis dengan ujikorelasi parsial Kendall. Dari data basil survei yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa persepsi responden terhadap desain kemasan mempengaruhi persepsi mereka terhadap produk Ll.JX Beauty Shower dengan bentuk hubungan yang positif Dengan demikian hipotelia peuelitian bahwa persepsi terhadap desain kemasan akan mempengaruhi persepsi terhadap produk diterima. Selain itu diketahui pula bahwa
persepsi responden terhadap iklan sabun mandi LUX Beauty Shower mempengaruhi hubungan yang terjadi antara persepsi terhadap desain kemasan dengan persepsi responden terhadap produk LUX Beauty Shower. Dengan demikian, hipotesa penelitian yang menyatakan bahwa persepsi terhadap iklan juga ikut mempengaruhi persepsi konsumen terhadap produk juga dapat dibuktikan dan diterima. Melihat kenyataan di atas, dapat dikatakan bahwa desain kemasan hanya merupakan salah satu faktor yang membentuk persepsi responden terhadap produk. Ada fakor-faktor lain yang juga ikut membentuk persepsi tersebut. Iklan
adalah salah satunya. Dengan demikian diperlukan pemanfaatan yang terintegrasi dari masing-masing faktor tersebut untuk dapat membangun persepsi terhadap produk secara efektif."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
S4074
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Haydira Prili Ananza
"Dibutuhkan strategi untuk menanggulangi krisis sampah plastik dari industri Fast-Moving Consumer Goods, salah satunya dengan membuat produk berbahan dasar plastik lebih ramah lingkungan. Metode penelitian menggunakan desain eksperimental two-factor within-subject. Pengukuran Perceived Value menggunakan alat ukur oleh Konuk (2018). Jumlah partisipan sebanyak 133, merupakan WNI usia 18-25 tahun. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan signifikan pada Perceived Value konsumen saat diberikan produk sikat gigi dengan logo ramah lingkungan dan yang tidak F(1, 132) = 44.382, p < 0,001, η²p = 0.252), dan dengan teks ramah lingkungan dan yang tidak F(1,132) = 67.171, p < 0,001, η²p = 0.337). Selain itu, terdapat interaksi yang signifikan antara logo dan juga teks ramah lingkungan terhadap Perceived Value F(1, 132) = 13.892, p < 0,001, η²p = 0.095). Kesimpulannya, penggunaan eco-label (logo dan teks ramah lingkungan) dapat mempengaruhi Perceived Value konsumen. Dengan begitu pihak produsen dapat mengaplikasikan penggunaan logo dan teks pada kemasan produk ramah lingkungan untuk memaksimalkan pemasaran.

A strategy is needed to overcome the plastic waste crisis from the Fast-Moving Consumer Goods industry, one of which is by making plastic-based products more environmentally friendly. The research method used a two-factor within-subject experimental design. Measurement of Perceived Value using measuring tools by Konuk (2018). The number of participants are 133 Indonesian citizens aged 18-25 years. The results showed that there was a significant difference in consumers' Perceived Value when given a toothbrush product with an environmentally friendly logo and one that was not F(1, 132) = 44,382, p < 0.001, ²p = 0.252), and with environmentally friendly text and those that were not F( 1.132) = 67171, p < 0.001, ²p = 0.337). In addition, there is a significant interaction between the logo and environmentally friendly text on the Perceived Value F(1, 132) = 13,892, p < 0.001, ²p = 0.095). In conclusion, the use of eco-labels (eco-friendly logos and texts) can affect consumers' Perceived Value. That way, producers can apply the use of logos and text on environmentally friendly product packaging to maximize marketing."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nikmah Fajriyah Azzahrah
"Peningkatan sampah plastik yang berasal dari produk Fast Moving Consumer Goods berkaitan erat dengan perilaku konsumsi masyarakat. Salah satu upaya untuk menanggulangi hal tersebut adalah dengan menggunakan bahan ramah lingkungan yang ditandai dengan pemberian label ramah lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana pengaruh jenis label ramah lingkungan berupa logo dan teks pada kemasan air mineral terhadap persepsi konsumen mengenai kualitas. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen within subject dengan menggunakan vignette gambar sebagai stimulus. Persepsi konsumen mengenai kualitas. diukur menggunakan alat ukur yang dikembangkan oleh Erdem dan Swait (1998). Diperoleh sebanyak 135 partisipan yang berusia 18-25 tahun di Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kehadiran logo (F(1,134) = 157.446, p< 0.001, η²p = 0.540) dan teks (F(1,134) = 127.229, p< 0.001, η²p = 0.487) ramah lingkungan pada kemasan air mineral berkontribusi secara signifikan terhadap persepsi konsumen mengenai kualitas. dengan large effect size yang berarti kehadiran logo dan teks memiliki pengaruh yang besar terhadap persepsi konsumen mengenai kualitas. Selain itu, ditemukan bahwa produk dengan kombinasi penggunaan logo dan teks ramah lingkungan membuat konsumen mempersepsikan kualitas produk ramah lingkungan tersebut paling baik (F(1,134) = 19.269, p< 0.001, η²p = 0.126) dengan medium effect size yang berarti memiliki pengaruh yang sedang terhadap persepsi konsumen mengenai kualitas. Dapat disimpulkan bahwa penggunaan logo dan teks ramah lingkungan dapat memengaruhi bagaimana konsumen mempersepsikan kualitas dari suatu produk. Hasil dari penelitian ini menyarankan perusahaan agar mempertimbangkan untuk menghadirkan label ramah lingkungan berupa logo dan teks ramah lingkungan untuk meningkatkan perceived quality konsumen.

The rise of plastic waste caused by Fast Moving Consumer Goods is strongly related to consumer behavior. An effort to overcome this problem lies within the usage of eco-friendly materials that are identified by giving them eco-labels. This study examines how types of eco-labels in the form of logos and text on mineral water’s packaging affect consumer’s perceived quality. The method used for this study is the within-subject experiment by using image vignettes as a stimulus. Perceived quality is measured using the measurement developed by Erdem and Swait (1998). This study samples 135 participants aged 18-25 in Indonesia. Results show that the presence of an eco-friendly logo (F(1,134) = 157.446, p< 0.001, η²p = 0.540) and text (F(1,134) = 127.229, p< 0.001, η²p = 0.487) on mineral water packaging significantly contribute to consumer perceived quality with a large effect size, indicating that the presence of an eco-friendly logo and text have a large effect towards consumer perceived quality. This study also finds products with a combination of the use of eco-friendly logo and text made consumers perceived quality of these eco-friendly products is the best (F(1,134) = 19.269, p< 0.001, η²p = 0.126) with a medium effect size, indicating that it has a moderate effect towards consumer perceived quality. It can be conclude that the usage of an eco-friendly logo and text may affect how consumers perceive the quality of a product. The results of this study suggests that company should consider the usage od eco-labels in the form of an eco-friendly logo and text to increase the consumers perceived quality."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shania Yara Salsabila
"Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mempersuasi konsumen dalam membeli produk, salah satunya dengan teknik bercerita. Penelitian ini bertujuan untuk melihat peran empati sebagai mediator pada pengaruh jenis short brand story (company-generated VS consumer-generated) terhadap intensi membeli konsumen. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen, between subject design dan posttest only yang dilakukan secara daring kepada 859 partisipan yang berusia 18-26 tahun. Partisipan dibagi secara acak kedalam salah satu dari dua kelompok penelitian, lalu partisipan akan ditunjukan sebuah gambar yang berisi kemasan produk dan manipulasi dari short brand story. Short brand story yang digunakan dalam penelitian ini merupakan hasil manipulasi dan modifikasi dari brand story pada produk East Bali Cashews. Hasil analisis menunjukkan bahwa empati tidak memediasi hubungan antara short brand story dengan intensi membeli (ab = - 0,38, p < 0.01, 95% CI [-0,53, -0.26]).

There are many ways that can be done to persuade consumers to buy products, one of which is by using storytelling techniques. This study aims to examine the role of empathy as a mediator on the effect of the type of short brand story (company-generated VS consumer-generated) on consumer buying intentions. This study was an experimental study, between subject design and posttest only, which was conducted online with 859 participants aged 18-26 years. Participants were randomly divided into one of the two research groups, then participants were shown a picture containing the product packaging and the manipulation of the short brand story. The short brand story used in this study is the result of manipulation and modification of the brand story on East Bali Cashews products. The results of the analysis showed that empathy did not mediate the relationship between short brand stories and purchase intention (ab = - 0.38, p <0.01, 95% CI [-0.53, -0.26])."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Butarbutar, Jefrie Ronald
"Pada proses pengeringan semprot apabila temperatur pengeringan terlalu tinggi dapat menyebabkan kerusakan pada bahan sensitif terhadap panas, terutama pada vitamin C dan B1. Meskipun demikian, jika temperatur terlalu rendah dapat menyebabkan laju pengeringan produk sangat lambat. Variasi dari debit bahan , debit udara masuk serta temperatur udara pengering diharapkan mampu mengeringkan bahan secara efisien di mana kerusakan produk paling rendah dengan konsumsi daya paling efisien pada pengering semprot. Debit bahan menentukan banyak produk yang akan dikeringkan namun jika terlalu besar maka pengeringan tidak tercapai, sedangkan debit udara menentukan kapasitas pengeringan dimana banyaknya udara panas yang digunakan untuk mengeringkan produk.
Untuk temperatur pengeringan sangat penting pada laju pengeringan namun dapat menyebabkan kerusakan bahan. Analisa perhitungan dan pengujian yang didapat pengeringan dengan tingkat kerusakan terbesar produk vitamin C dan B1 adalah 14.6% pada temperatur 60°C dan 27.5% pada temperatur 140°C. Hal sangat dipengaruhi waktu kontak dari pengeringan meskipun dengan temperatur rendah sekalipun. Dan energi konsumsi paling rendah adalah yang menggunakan dehumidifier dengan temperatur 10°C, temperatur udara 120°C, dan debit udara 450 lpm.

In the spray drying process when the drying temperature is too high can cause damage to heat-sensitive materials, especially in vitamins C and B1. However, if the temperature is too low can lead to a very slow rate of drying products. Variations of material flow rate, air flow rate and air drying temperature are expected to drying materials efficiently in which the lowest damage to the product with the most efficient of energy consumption in the spray dryer. Material flow rate determines the product to be dried a lot but if it is too high then it can not be achieved by drying process, while the air flow rate drying determines drying capacity which the amount of hot air used to dry the product.
For drying temperature on the drying rate is very important but can cause material damage at high temperature. Analysis of the calculations obtained by drying with the highest product damage level of vitamin C and B1 is 14.6 % at temperature 60°C and 27.5 % at temperature 140°C. It is really affected by drying contact time even with low temperature. And the lowest energy consumption is which use dehumidifier at temperature 10°C, air temperature at 120°C, and air flow rate at 450 lpm.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S56712
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yusuf Ghifari
"Studi ini menyelidiki pengaruh dari kemampuan mempersepsikan manfaat sebuah inovasi sebagai mediator terhadap hubungan antara tingkat merasakan perasaan kagum dan kemauan mengadopsi sebuah inovasi, dan bagaimana tipe inovasi yang berbeda dapat memengaruhi hasil dari hubungan tersebut. Seratus empat puluh lima responden dari Indonesia dan Belanda menyelesaikan survei yang didistribusikan melalui media sosial. Riset ini menunjukan bahwa inovasi keuangan secara positif dan signifikan memengaruhi kemauan mengadopsi sebuah inovasi, sementara efek dari inovasi lingkungan tidak bisa dibuktikan dan ditemukan.

This study investigates the influence of perceived benefits from an innovation as a mediator towards the relationship between degree of awe and willingness to adopt an innovation, and how this relationship is moderated by different types of innovation. One hundred forty-five respondents from Indonesia and The Netherlands completed the survey that was distributed through several social media channels. The outcomes show that financial-related innovation was significant and positively influences the willingness to adopt an innovation, while the effect of environment-related innovation was not significant."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Citra Hasna Paramita
"Tesis ini meneliti pengaruh brand image yang diwakili oleh lima dimensi merek awareness, perceived quality, uniqueness, dan non-product related brand associations seperti corporate social responsibility (CSR) dan social image terhadap kesediaan membayar harga premium (willingness to pay price premium) dan menambahkan variabel jenis kelamin sebagai variabel moderasi. Setelah dilakukan tinjauan pustaka dan penyusunan hipotesis didapatkan data dari 254 responden yang merupakan konsumen pembeli Air Minum Dalam Kemasan bermerek Aqua di wilayah DKI Jakarta dengan menggunakan teknik quota sampling dan dilakukan analisis data menggunakan Regresi Berganda dengan bantuan program SPSS 21.0.
Hasil penelitian menunjukan bahwa dimensi brand image yang mempengaruhi kesediaan konsumen membayar harga premium pada produk Air Minum Dalam Kemasan bermerek Aqua adalah brand uniqueness, corporate social responsibility dan social image, dan variabel jenis kelamin memoderasi hubungan langsung antara dimensi brand uniqueness dan corporate social responsibility terhadap kesediaan konsumen membayar harga premium.

This thesis examines the effect of brand image represented by the five dimensions of brand : awareness, perceived quality, uniqueness, and non-productrelated brand associations such as corporate social responsibility (CSR) and social image on willingness to pay a price premium and adding the variable gender as a moderating variable. After review of the literature and the preparation of hypothetical, data obtained from 254 respondents who represent the buyer of Bottled Water branded Aqua in Jakarta using quota sampling techniques and data analysis using multiple regression with SPSS 21.0.
The results showed that the dimensions of brand image that affecting consumers willingness to pay a price premium on products Bottled Water branded Aqua are brand uniqueness, corporate social responsibility and social image, and the gender variable does moderate the direct relationship between the dimensions brand uniqueness and corporate social responsibility on consumers' willingness to pay a price premium.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alphasius Omega Dixon
"Penelitian tentang dampak inovasi terhadap competitive advantage telah banyak dibahas. Salah satu variabel inovasi yang relevan adalah business process innovation. Inovasi tidak muncul secara tiba-tiba dalam sebuah organisasi. Diperlukan beberapa faktor pendukung, seperti iklim yang mendukung inovasi dan structural empowerment. Membahas lebih lanjut tentang structural empowerment, beberapa penelitian secara khusus menguji pengaruhnya terhadap innovative behaviour. Hubungan antara structural empowerment dan organizational performance juga telah diamati. Dalam konteks industri saat ini, perusahaan dituntut untuk lebih agile dan kreatif dalam menghadapi persaingan pasar yang ketat dan cepat. Selain itu, tren industri 4.0 juga membawa banyak perubahan pada pola persaingan di pasar. Perusahaan harus mampu beradaptasi dengan proses bisnis baru, terlepas dari industrinya. Structural empowerment merupakan salah satu hal terpenting yang diperlukan untuk meningkatkan efisiensi organisasi dan daya pemecahan masalah. Studi ini mengkaji hubungan antara structural empowerment, innovative behaviour dan business process innovation, yang pada akhirnya mengarah pada tingkat competitive advantage suatu organisasi. Ini menghubungkan teori structural empowerment dan inovasi, yang selalu dilihat sebagai sesuatu yang terpisah dalam pengaruhnya terhadap competitive advantage. Dalam melakukan uji empiris, diambil data dari 97 manajer atau ketua tim melalui survei online. Metode SEM-PLS digunakan untuk melihat hubungan yang terjadi antar konstruk. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh positif antara structural empowerment, innovative behaviour, business process innovation, dan competitive advantage.

Research on the impact of innovation on competitive advantage has been widely discussed. One of the relevant innovation variables is business process innovation. Innovation does not appear suddenly in an organization. Several supporting factors are needed, such as a climate that supports innovation and structural empowerment. Discussing more about structural empowerment, several studies specifically examine its effect on innovative behavior. The relationship between structural empowerment and organizational performance has also been observed. In the current industrial context, companies are required to be more agile and creative in facing fierce and fast market competition. In addition, the industry 4.0 trend also brings many changes to the competition patterns in the market. Companies must be able to adapt to new business processes, regardless of the industry. Structural empowerment is one of the most important things needed to increase organizational efficiency and problem solving agility. This study examines the relationship between structural empowerment, innovative behavior and business process innovation, which ultimately leads to an organization's level of competitive advantage. This links the theory of structural empowerment and innovation, which have always been seen as separate things, especially in regards to their effect on competitive advantage. In conducting the empirical test, data were taken from 97 managers or team leaders through an online survey. The SEM-PLS method is used to see the relationship between constructs. The results showed a positive influence between structural empowerment, innovative behavior, business process innovation, and competitive advantage."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
David Julianto Simanungkalit
"Perubahan paradigma penyelenggaraan pemerintahan daerah diharapkan mampu semakin meningkatkan pelayanan yang dihasilkan oleh daerah. Untuk mewujudkan hal tersebut, daerah diharapkan mamu meningkatkan daya saingnya dengan melaksanakan inovasi daerah. Berdasarkan data Global Innovation Index, peringkat negara sangat inovatif juga akan berpengaruh terhadap peningkatan daya saing sebagaimana data yang tertera dari Global Competitiveness Index. Di Indonesia, telah dihasilkan beberapa kebijakan terkait inovasi daerah untuk meningkatkan pelaksanaan inovasi di daerah yang berfungsi untuk meningkatkan inovasi dan daya saing dalam penyelenggaraan pemerintahan, pelayanan publik, dan inovasi pada bidang lainnya. Sejak kebijakan tersebut dilaksanakan, peringkat Indonesia pada Global Innovation Index belum menunjukkan peningkatan yang signifikan begitu juga dampaknya terhadap daya saing pada Global Competitiveness Index. Berbagai masalah menjadi penyebabnya, termasuk implementasi kebijakan yang dilaksanakan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan sejauh ini belum maksimal. Untuk itu dilakukan penelitian untuk melihat bagaimana Badan Penelitian dan Pengembangan melaksanakan kebijakan tersebut untuk mewujudkan peningkatan inovasi daerah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi kebijakan inovasi daerah sekaligus melihat faktor-faktor yang berpengaruh dalam implementasi kebijakan tersebut. Penelitian ini menggunakan paradigm post-positivisme dengan metode kualitatif, dimana pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam dan studi dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi kebijakan inovasi daerah telah dilaksanakan melalui beberapa program yaitu, penyusunan indeks inovasi daerah, replikasi inovasi daerah, penilaian, dan pembinaan inovasi daerah. Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan dengan tetap memperhatikan ketersediaan sumber daya, diantaranya yaitu dana dan kualitas serta kuantitas aparatur dalam menjalankan program inovasi daerah. Sehingga diharapkan agar pelaksanaan program inovasi daerah tersebut dilaksanakan dengan peningkatan kolaborasi dari beberapa pemangku kebijakan yaitu, Kementerian/Lembaga, Akademisi, Dunia Usaha, dan Masyarakat sehingga tujuan program inovasi daerah tersebut dapat terwujud.

It is hoped that the change in the paradigm of regional government administration is able to further improve the services produced by the regions. To achieve this, the regions are expected to be able to increase their competitiveness by implementing regional innovations. Based on data from the Global Innovation Index, a highly innovative country ranking will also have an effect on increasing competitiveness, as shown in the data from the Global Competitiveness Index. In Indonesia, several policies related to regional innovation have been produced to increase the implementation of innovation in the regions which function to increase innovation and competitiveness in governance, public services, and innovation in other fields. Since this policy was implemented, Indonesia's ranking in the Global Innovation Index has not shown a significant increase nor has its impact on competitiveness on the Global Competitiveness Index. Various problems are the cause, including the implementation of policies implemented by the Research and Development Agency so far has not been optimal. For this reason, a study was conducted to see how the Research and Development Agency implemented these policies to realize increased regional innovation. This study aims to analyze the implementation of regional innovation policies as well as to see the factors that influence the implementation of these policies. This study uses a paradigm post-positivism with qualitative methods, where data collection is carried out by in-depth interviews and document studies. The results show that the implementation of regional innovation policies has been implemented through several programs which are regional innovation index preparation, regional innovation replication, assessment, and regional innovation coaching. The implementation of this activity is carried out with due regard to the availability of resources, including funds and the quality and quantity of personnel in carrying out regional innovation programs. So it is hoped that the implementation of the regional innovation program will be carried out with increased collaboration from several policy makers that are Ministries/ Institutions, Academics, the Business World, and the Community so that the objectives of the regional innovation program can be realized. "
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>