Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 110758 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Akbar Abdillah
"Penelitian ini menganalisis prosedur penerjemahan bentuk-bentuk kata sapaan dalam novel Er Ist Wieder Da karya Timur Vermes yang diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris karya Jamie Bulloch berjudul Look Who's Back. Data dianalisis menggunakan teori prosedur penerjemahan oleh Newmark, Molina & Albir, Pertheghella dan Viney & Darbelnet. Penelitian ini dilakukan secara kualitatif dengan cara deskriptif kepustakaan karena korpus penelitian ini adalah novel. Jenis kata sapaan di dalam novel, seperti kata ganti lain, nama diri, gelar/pangkat, nomina + ku dan nomina lain. Bentuk sapaan dibagi berdasarkan prosedur, enam kasus menggunakan prosedur padanan budaya, dua kasus menggunakan prosedur ekuivalen fungsional, tiga kasus menggunakan prosedur peminjaman, tiga kasus menggunakan prosedur modulasi, dua kasus menggunakan prosedur couplet, enam kasus menggunakan prosedur amplifikasi, empat kasus menggunakan prosedur penerjemahan harfiah, kasus menggunakan prosedur literal, satu kasus menggunakan prosedur reduksi, dua kasus menggunakan prosedur lokalisasi dialek dan satu kasus menggunakan prosedur eksplisitasi.

This study analyzes the procedure of translating the forms of address in Timur Vermes's novel Er Ist Wieder Da translated into English by Jamie Bulloch titled Look who's back. The data was analyzed using the theory of translation procedures by Peter Newmark, Lucía Molina & Amparo Hurtado Albir, Pertheghella dan Viney & Darbelnet. This study was conducted using qualitative with means of descriptive literature because the corpus of this study is novel. Types of Address in the novel, such as other pronouns, personal names, titles/ranks, possessive adjective, and other nouns. The forms of address were divided based on the procedure, six cases used cultural equivalent procedure, two cases used functional equivalent procedure, three cases used borrowing procedure, three cases used modulation procedure, two cases used couplet procedure, six cases used amplification procedure, four cases used literal translation procedure, one case used reduction procedure, two cases used dialect localization procedure and one case used explicitation procedure."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Farel Adhinugraha
"Penelitian ini membahas mengenai prosedur penerjemahan kata sapaan pada novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata ke dalam bahasa Jerman yaitu Die Regenbogentruppe yang diterjemahkan oleh Peter Sternagel. Tujuan penelitian ini adalah untuk memaparkan prosedur penerjemahan yang digunakan penerjemah pada kata sapaan dari bahasa Indonesia ke dalam bahasa Jerman. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah kualitatif dengan cara deskriptif kepustakaan karena korpus penelitian ini merupakan sebuah novel. Teori yang digunakan untuk menganalisis data pada penelitian ini yaitu teori prosedur penerjemahan menurut Molina & Albir, Peter Newmark dan Suryawinata. Kata sapaan yang dianalisis dibagi menjadi satu kategori berdasarkan jenis kata sapaannya yaitu kata sapaan nama diri berjumlah 11 kasus, lalu berdasarkan prosedurnya yaitu tiga kasus menggunakan prosedur peminjaman murni, dua kasus menggunakan prosedur amplifikasi, dua kasus menggunakan prosedur reduksi, satu kasus menggunakan prosedur sinonim, satu kasus menggunakan prosedur padanan fungsional, satu kasus menggunakan prosedur penerjemahan harfiah, dua kasus menggunakan prosedur Couplets dan satu kasus menggunakan prosedur modulasi.

This research discusses the procedure for translating the forms of address in Andrea Hirata's novel Laskar Pelangi into German, namely Die Regenbogentruppe which was translated by Peter Sternagel. The purpose of this study is to describe the translation procedures used by the translator on the address form from Indonesian into German. The method used in this research is qualitative by means of descriptive literature because the corpus of this research is a novel. The theory used to analyze the data in this research is the theory of translation procedures according to Molina & Albir, Peter Newmark and Suryawinata. The addressing analyzed were divided into one category based on the type of addressing, namely 11 cases of personal name addressing, then based on the procedure, three cases used the pure borrowing procedure, two cases used the amplification procedure, two cases used the reduction procedure, one case used the synonymy procedure, one case used the functional equivalent procedure, one case used the literal translation procedure, two cases used the Couplets procedure and one used the modulation procedure."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Wieka Barathayomi
"Tesis ini adalah kritik atas strategi penerjemahan istilah budaya dalam novel Olive Kitteridge. Kritik disusun dengan menggunakan model analisis teks yang berorientasi pada penerjemahan dengan menggunakan pencapaian tujuan penerjemahan sebagai kriteria utama keberhasilan penerapan strategi penerjemahan. Pertama, analisis faktor ekstratekstual dan intratekstual teks sumber (TSu) dan teks sasaran (TSa) dilakukan untuk menentukan tujuan penerjemahan. Kedua, menganalisis data untuk menemukan strategi penerjemahan yang digunakan penerjemah dalam menerjemahkan istilah budaya. Ketiga, penilaian keberhasilan dan kegagalan penerapan strategi penerjemahan istilah budaya dipandang dari pencapaian tujuan penerjemahan.
Dalam penelitian ini ditemukan bahwa tujuan penerjemahan adalah untuk menyampaikan kisah Olive Kitteridge secara sesetia mungkin dengan maksud penulis TSu dengan tujuan memperkenalkan budaya sumber kepada pembaca sasaran. Terjemahan yang dihasilkan harus memenuhi kriteria tepat, wajar, dan mudah dipahami. Keberhasilan penerjemah yaitu menerjemahkan TSu sesetia mungkin dengan maksud penulis TSu, dengan harapan memperkenalkan budaya sumber kepada pembaca sasaran. Penerjemah juga menyadari adanya perbedaan latar belakang pengetahuan dan budaya yang dimiliki pembaca TSu dan TSa, yakni terlihat dari upaya menerapkan beberapa strategi penerjemahan untuk mengisi informasi yang dimiliki pembaca TSu tetapi tidak dimiliki pembaca TSa. Strategi yang terlihat jelas adalah pemberian catatan kaki dan penjelasan tambahan.
Kegagalan penerjemah yaitu demi menunjukkan kesetiaan pada maksud penulis TSu, penerjemah banyak menggunakan strategi transferensi dan penerjemahan harfiah untuk menerjemahkan istilah budaya yang akhirnya membuat terjemahan tidak tepat dan tidak wajar. Secara umum dapat dikatakan bahwa jika dikaitkan dengan tujuan penerjemahan, yakni terjemahan yang sesetia mungkin pada maksud penulis TSu dengan tujuan memperkenalkan budaya sumber kepada pembaca sasaran dan memenuhi kriteria tepat, wajar, serta mudah dipahami, strategi penerjemahan istilah budaya dalam novel Olive Kitteridge tidak cukup berhasil mencapai tujuan itu.

This thesis is a criticism to the application of translation strategies in translating cultural terms in Olive Kitteridge. The criticism is based on a model for translation-oriented text analysis by using translation purpose as the main criteria for successful application of translation strategies. First, analysis of extratextual and intratextual factors of source text (ST) and target text (TT) is conducted to determine translation purpose. Second, data analysis is conducted to find translation strategies applied by the translator in translating cultural terms. Third, assessing the application of translation strategies in translating cultural terms based on translation purpose.
This research shows that the purpose of translation is to deliver Olive Kitteridge story as faithful as possible to ST author intention, in order to introduce source language culture to target language readers. The translation must meet the appropriate criteria: accurate, natural, and readable. The translator is success in translating ST as faithful as possible to ST author intention, in order to introduce source language culture to the target language readers. The translator is also aware that ST and TT readers have different cultural background and knowledge. It is shown by her attempt in applying translation strategies, such as footnotes and additional explanation, to overcome translation problem.
Unfortunately, in order to show faithfulness to ST author intention, the translator use a lot of transference and literal translation strategies to translate culture terms that make the translation inaccurate and unnatural. In general, related to the translation purpose that is to be faithful to ST author intention in order to introduce source language culture to target language readers and meet the appropriate criteria of accurate and natural, the translation strategies of cultural terms in Olive Kitteridge failed in achieving translation purpose.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2012
T31791
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hanissa Emiria
"Skripsi ini menganalisis penerjemahan judul film berbahasa Inggris ke dalam bahasa Jerman. Bagian pertama skripsi ini mengklasifikasikan 630 judul ke dalam lima kategori judul terjemahan berdasarkan teori Regina Bouchehri. Judul-judul yang diklasifikasi didapat dari sebuah buku berjudul 1001 Filme – die Sie sehen sollten, bevor das Leben vorbei ist. Bagian kedua skripsi ini mengklasifikasikan kategori berdasarkan pada jumlah judul terbanyak dan tersedikit dalam kategori tersebut.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan faktor-faktor internal maupun eksternal yang melatarbelakangi keputusan sebuah penerjemahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kategori yang memiliki judul terbanyak adalah kategori Titelidentität, dan kategori yang memiliki judul tersedikit adalah Titelinnovation.

This thesis takes a closer look at English to German film title translation. The first part of the thesis involves a classification of 630 titles into five categories of translated titles according to a theory from Regina Bouchehri. The classified titles are acquired from a book entitled 1001 Filme – die Sie sehen sollten, bevor das Leben vorbei ist. The second part of the thesis engages in the classification of categories based on the frequency of use in the titles.
The purpose of the thesis is to identify both the deciding internal and external factors in relation to film title translation. This thesis reports Titelidentität as the category with the most amount of translated titles, and Titelinnovation as the category with least amount of translated titles.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S47197
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mike Nurjana
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
907 PJKB 7:1 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Gusti Ramadhana W.
"Penelitian ini bertujuan untuk memberikan kontribusi pada bidang penerjemahan dengan cara melihat dan menganalisis penghapusan yang dilakukan oleh seorang penerjemah ketika menerjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia, dan juga memperlihatkan solusi yang dilakukan untuk mengganti kata yang terhapus. Subjek penelitian dari bahasa Inggris diambil dari novel berjudul Good Omens, ditulis oleh Terry Pratchett dan Neil Gaiman. Contoh yang diterjemahkan diambil dari Pertanda-Pertanda Baik, yang diterjemahkan oleh Lulu Wijaya. Good Omens adalah sebuah novel fantasi yang berbahasa Inggris yang penuh dengan kata-kata humor yang dimana beberapa tidak dapat diterjemahkan secara langsung ke bahasa Indonesia tanpa adanya perubahan dari penerjemah. Makalah ini menggunakan Teori Dynamic Equivalence dari Eugene Nida dengan alasan bahwa penerjemah mengubah kata-kata dengan tujuan untuk menjaga konteks dalam suatu karya. Satu hal yang telah ditemukan mengenai penghapusan dalam penerjemahan adalah bahwa hal ini dilakukan untuk menghindari redundansi semantik. Beberapa mengatakan bahwa penghapusan untuk menghindari redundansi semantik sebagai penerjemahan parsial. Kesimpulan dari makalah ini adalah bahwa penghapusan dibutuhkan untuk beberapa kata dengan tujuan untuk menjaga konteks dari cerita yang diterjemahkan.

This study attempts to make a contribution in translation studies by looking at and analyzing deletions conducted by translators when a text is translated from English to Indonesian, and also showing the solutions made to compensate for the deleted words. The subject from which the English examples are taken is a novel by the title of Good Omens, written by Terry Pratchett and Neil Gaiman. The translated examples are taken from the Indonesian version, Pertanda-Pertanda Baik, translated by Lulu Wijaya. Good Omens is an English fantasy novel full of wit and words that may not be properly translated into Indonesian without modification on the behalf of the translator. This paper uses Eugene Nida’s Dynamic Equivalence theory on the notion that translators have to modify words in order to retain the sense or context of a work. One point that has been researched regarding deletion in translation is that it is made in order to avoid semantic redundancy. Others refer to the attempts of deletion to prevent semantic redundancy as partial translation. This paper concludes with the finding that deletions are necessary for some words in order to retain the context of the story.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Cattleya Wahyu Pravitha
"Terjemahan beranotasi adalah terjemahan yang diberi catatan sebagai bentuk pertanggungjawaban penerjemah atas padanan yang dipilihnya. Bahan terjemahan beranotasi ini adalah dongeng. Banyak hal perlu dipertimbangkan bila mengingat pembaca sasarannya adalah anak-anak. Penerjemahan dilakukan dengan metode semantis agar unsur estetis TSu tetap muncul di dalam TSa dan metode komunikatif agar pembaca TSa tidak kesulitan memahami isi teks. Pelbagai kamus digunakan sebagai rujukan dan laman internet sebagai sumber informasi saat menerjemahkan. Permasalahan penerjemahan yang banyak ditemukan dalam penerjemahan dongeng ini adalah bahasa figuratif dan kata budaya. Berbagai prosedur penerjemahan diterapkan untuk memecahkan masalah yang ada dan unsur-unsur yang bermasalah dianotasi. Menerjemahkan untuk anak, yang berarti penerjemah harus memposisikan diri sebagai anak saat menerjemahkan, membuat penerjemahan dongeng ini menantang sekaligus memberikan banyak pengalaman dan pengetahuan baru.

An annotated translation is a translation with a translator’s commentary on the chosen equivalence. This annotated translation uses a fairy tale as the source text. Various aspects should be considered because the target readers of the translation are children. While translating, semantic method is applied so that the esthetical element of the source text can be maintained. Communicative method is also applied to increase readability. Dictionaries and internet websites are used as information sources. Translation problems that were found during the translation process are figurative languages and cultural words. Various translation procedures are applied to solve the problems before they are annotated. Translating for children, which requires the translator to adopt a child’s point of view, gives some valuable experiences and new knowledge."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
T38977
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bassnett, Susan
London: Routledge, 1991
418.02 BAS t (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Bassnett, Susan
New York: Routledge , 2003
418.02 BAS t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Anggun Dewi Ambarwati
"Penelitian ini membahas teknik dan kesepadanan penerjemahan kosakata bermuatan unsur budaya dalam novel “Cantik Itu Luka” karya Eka Kurniawan dan terjemahannya dalam bahasa Jerman “Schönheit ist eine Wunde” (Sabine Müller). Penelitian ini merupakan penelitian deskriptifkualitatif dengan menggunakan metode komparatif dan studi dokumen. Teori yang digunakan dalam menganalisis data adalah teori kesepadanan dinamis (Nida dan Taber), teori teknik penerjemahan budaya (Veronica Smith), dan teori pergeseran makna (Simatupang) yang digunakan sebagai teori pendukung. Kosakata bermuatan budaya yang dianalisis adalah enam kosakata senjata, “arit”, “golok”, “belati”, “kelewang”, “pentungan”, dan “pentungan besi”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa empat kata dinilai sepadan dan tiga kata dinilai kurang sepadan.

This research discusses the techniques and translating vocabulary equivalence containing cultural elements from the novel “Cantik Itu Luka” by Eka Kurniawan and its translation in German “Schönheit ist eine Wunde” (Sabine Müller). This research was a descriptive-qualitative study using the comparative method and literature review. This research utilized various theories for the analysis, namely the dynamic equivalence (Nida and Taber), translation techniques (Veronica Smith) and the theory of meaning in translation (Simatupang). The culture-contained vocabulary analyzed was the vocabulary in the six weapon categories, namely “arit”, “golok”, “belati”, “pentungan”, and “pentungan besi”. The results showed that of the seven of the translated words, four were classified as equivalent, and three were considered not equivalent."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>