Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 49435 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Efranandi Abi Rafdi
"Budidaya ikan membutuhkan pemantauan parameter pH, suhu air, ketinggian air, dan kekeruhan air untuk memastikan keberlangsungan hidup dan kesehatan ikan serta menjaga tingkat stres ikan. Pada cuaca ekstrim, parameter air menjadi tidak terkendali, sehingga ikan berpotensi untuk sakit dan mati jika tidak ditangani dengan cepat. Jenis ikan yang berbeda membutuhkan nilai parameter yang berbeda juga, oleh karena itu dibutuhkan pengendalian parameter kualitas yang berkelanjutan untuk menjaga kualitas air sebagai tindakan preventif. Dalam skripsi ini didesain sistem untuk mengendalikan parameter kualitas air secara otomatis berbasis Internet of Things (IoT) dan sistem pemberian pakan ikan otomatis. Ikan lele sangkuriang digunakan sebagai objek penelitian selama satu bulan. Dari hasil uji coba didapatkan peningkatan massa ikan sebesar 4,55% dalam satu minggu untuk ikan yang dibudidayakan pada kolam yang terintegrasi sistem otomasi.

Fish cultivation requires monitoring pH, water temperature, water level, and water turbidity parameters to ensure fish’s survival and fish’s health also affect fish’s stress level. On an extreme weather, water parameters became uncontrollable, increasing fish’s stress level and giving potential for sickness dan death if not handled quickly. Different types of fish need different parameter value, therefore, a sustainable parameter quality control to maintain water quality is needed as a preventive action. In this final project, a system designed to control water quality automatically based on Internet of Things (IoT) and has an automatic feeding system. Sangkuriang catfish used as the research object for one month total duration. The result yields 4.55% fish’s mass increase in one week for fish cultivated in the automated system integrated pond."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hayu Handayani
"Ikan tawar lele banyak dibudidayakan di Kota Depok. Selain karena kondisi fisik yang mendukung, budidaya ikan lele dinilai lebih mudah dan cepat bila dibandingkan dengan budidaya ikan air tawar lainnya. Luas kolam budidaya di Depok semakin menurun dari tahun 2005 - 2007, namun produksinya terus meningkat. Hal tersebut menandakan produktivitas yang meningkat pada periode tersebut.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pola keruangan budidaya ikan air tawar lele di Kota Depok berdasarkan jarak dari hulu sungai. Sungai yang akan dianalisis adalah sungai Angke, Pesanggrahan dan Ciliwung. Kemudian akan dianalisis mengenai hubungan produtivitas dengan jarak dari hulu sungai dengan menggunakan analisis statistik dan keruangan. Selain itu akan dilihat pula kaitan produktivitas dengan teknologi budidaya ikan. Sehingga akan menghasilkan pola keruangan produktivitas budidaya ikan air tawar lele di Depok.
Hasil yang didapat adalah semakin jauh jarak lokasi budidaya ikan lele dari hulu sungai, semakin kecil produktivitasnya. Dari tiga variabel teknologi pertanian, hanya variabel jenis pakan yang memiliki beda rata-rata produktivitas ikan lele yang signifikan. Variabel jenis pakan memiliki korelasi positif dengan produktivitas budidaya ikan lele.

Many Freshwater Fish (Clarias sp.) has cultivated in Depok City. Beside supported by physical landscape which suitable for Clarias sp., Clarias sp. cultivation was easier dan faster to take care than another fish freshwater cultivation. The area of fishpond in Depok was decrease from 2005 until 2007, but the production was increase in the same period.
The goal of this reaserch is to know about spatial pattern of freshwater fish (Clarias sp.) cultivation productivity in Depok City which based on length from upper course of river. The river that will be analysis are Angke, Pesanggrahan, and Ciliwung. After that, will be analysed about correlation between productivity and length from upper course of river, with statistical and spatial analysis. The next step is will be analysed about correlation between productivity and freshwater fish cultivation technology.
The result of this research is more far the Clarias sp.cultivation location from upper course, the Clarias sp. productivity is more deacrease. From three freshwater fish cultivation technology variables, just feed variable that has positive correlation with productivity.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S33926
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Irmansyah Turhamun
"Perkembangan teknologi Internet of Things membuat inovasi dalam bidang teknologi berkembang semakin cepat dan membawa kemudahan bagi kehidupan masyarakat. Sistem pengendalian akuarium dikembangkan untuk mempermudah masyarakat dalam memelihara ikan di dalam akuarium. Sistem ini dirancang untuk membawa pengalaman baru bagi pengguna dalam memelihara ikan di dalam akuarium. Pengguna dapat berkomunikasi dan memberikan perintah kepada sistem pengendalian akuarium menggunakan Asisten Google pada perangkat Android maupun Google Home yang pengguna. Sistem dapat membantu pengguna dalam penghematan energi listrik yang dikeluarkan dalam pemeliharaan ikan di dalam akuarium lewat fitur pengoperasian pompa air secara otomatis. Pengguna dapat menjadwalkan perintah melalui fitur penjadwalan yang terhubung ke dalam Kalender Google. Sehingga pengguna dapat dengan mudah melakukan pengecekan, pengubahan, penghapusan, dan penambahan perintah terjadwal melalui Kalender Google. Sistem dirancang menggunakan sistem AWS IoT yang dihubungkan dengan Google Cloud Services melalui aplikasi Node-RED yang dikembangkan di dalam AWS EC2. Sistem dirancang dapat membantu pengguna dalam tugas-tugas dasar dalam pemeliharaan ikan di akuarium seperti menyalakan dan mematikan lampu, memberi pakan, menyalakan dan mematikan pompa air secara real-time menggunakan perintah suara dari Asisten Google dengan jeda waktu perintah sekitar 3 – 4 detik. Sistem dapat membantu menghemat energi listrik hingga 17% dengan memaksimalkan kinerja dari pompa air akuarium.

Internet of Things (IoT) technology development makes innovation in the field of technology develop faster and bring convenience to people’s lives. The remote aquarium system was developed to make it easier for people to keeping fish in the aquarium. This system is designed to bring a new experience for users in keeping fish in an aquarium. Users can communicate and give orders to this remote aquarium system using the Google Assistant service available on Android and Google Home devices owned by users. The system can help users save electrical energy spent maintaining fish in the aquarium through the automatic water pump operation feature. Users can schedule orders through scheduling feature connected to Google Calendar service. Users can quickly check, change, delete, and add scheduled order through the Google Calendar services. The system is designed using AWS IoT Services integrated with Google Cloud Services through Node-RED application developed in AWS EC2. The system is designed to assist users in basic fish maintenance tasks in the aquarium such as turning the lights on and off, feeding the fish, turning on and off the water filter pump in real-time using voice commands from Google Assistant around 3 – 4 second to execute commands. The system can help save up to 17% of electrical energy by maximizing the aquarium filter water pump’s performance."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Astiti Dana Oktaviani
"Industri konstruksi dewasa ini menunjukkan perkembangan yang sangat pesat. Adaptasi terhadap teknologi baru pada era digital sangat dibutuhkan untuk mampu berkompetisi di tengah perkembangan industri. Implementasi precast concrete pernah menjadi salah satu solusi untuk meningkatkan performa proyek konstruksi. Akan tetapi, produksi precast concrete itu sendiri juga harus ditingkatkan untuk dapat mengimbangi kecepatan perkembangan dunia konstriksi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengintervensi produksi massal precast concrete dengan menggunakan teknologi Internet of Things yang dipelopori dengan implementasi BIM dan 3D Printing untuk meningkatkan tingkat produktivitas. Simulasi dilakukan terhadap model yang mengombinasikan teknologi 3D printing dari COBOD Company dan observasi yang dilakukan pada produksi precast concrete Proyek X oleh PT. Z dilakukan dengan menggunakan software Primavera berdasarkan wawancara terstruktur dengan pihak terkait dari COBOD Company, PT. Z, dan Proyek X. Diskusi dengan beberapa pakar pun dilakukan untuk memvalidasi hasil simulasi. Penelitian ini membuktikan adanya penghematan durasi produksi sebesar 35% hingga 68% dibandingkan dengan metode produksi konvensional. Dengan peningkatan produktivitas tersebut, nilai Internal Rate of Return pun mengalami peningkatan. Dengan keuntungan performa produktivitas dan investasi, ditambah dampak lingkungan yang lebih kecil, penggunaan Internet of Things juga dapat menguntungkan bagi industri produksi massal precast concrete. Dengan luas lahan yang sama dan sumber daya yang sama, produksi massal dapat berjalan dua kali lebih cepat hanya dengan mengimplementasikan teknologi Internet of Things

Construction industry has been developing rapidly in past years. Adaptation of new technology in this digital era is highly needed to be able to compete within the industry development. Precast concrete implementation used to be one solution for speeding up project performance. But the production of the precast concrete itself also needs to boost to match the speed of construction development. The purpose of this research is to intervene mass production of precast concrete by using Internet of Things technology, pioneered by BIM and 3D concrete printing implementation to increase the productivity rate. Model simulation combining the use of 3D printing from COBOD company and observation on Project X precast production in PT Z factory was conducted using Primavera software based on structured interviews done with related parties from COBOD Company, PT Z, and Project X. Discussion with experts is also conducted to validate the simulation result. This study results on the production duration decreasing 35% up to 68% compared to original conventional method. By this improvement, the value of Internal Rate of Return increases as well. Faster productivity, increased economical return, with less environmental impact, the use of Internet of Things is able to benefit this industry. With the same area of production yard and the same number of resources, precast concrete mass production can speed up two times faster only by implementing Internet of Things technology."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eko Pudji Widodo
"ABSTRACT
Dumbo (Clarias gariepinus) is one of walking catfish species from
Africa. Dumbo was introduced to Indonesia in 1986. Sangkuriang (Clarias
gariepinus var. Sangkuriang) is one of dumbo variant that was launched by
Balai Budidaya Air Tawar Sukabumi.
The study about feeding behavior of sangkuriang is using juvenile of
clarias (Clarias gariepinus), common carp (Cyprinus carpio), tambaqui
(Collossoma macropomum) and tilapia (Tilapia mossambica) as preys.
Feeding behavior and prey preference of sangkuriang were compared with
dumbo (control). Parameters were observed in this study included:
aggressivity, time needed to recognize the prey, velocity to attack the prey,
and number of preys eating by two variant of catfish. The study was
conducted in aquarium (artificial environment).
Number of preys have been eaten by dumbo and sangkuriang were
recorded every 2 (two) hours along one day (24 hours). Data of each
parameter of dumbo and sangkuriang was compared. Data analysis was using mean difference comparison with t-test for independence variance and
one way ANOVA used SPSS program release 12.0.
In the feeding preference test, both of sangkuriang and dumbo were
prefer to attack juvenile of common carp and juveniles of clarias was second
preference. But in the feeding test, both of sangkuriang and dumbo
preferred to eat juvenile of clarias itself more than three other species.
Feeding preference of two variant of catfish were influenced by their prey
behavior. Juveniles of clarias were the weakest preys. When juveniles of
clarias needed oxygen, they would swim vertically to water surface. Its time,
both sangkuriang and dumbo attacked juveniles of clarias on the weakest
condition.
The time of sangkuriang ate maximum number of preys is between
02.00 ? 04.00 a.m. This result is match with many other research and studies
that say catfish is nocturnal fish. Dumbo ate preys maximum between 12.00
? 14.00. There are many previous studies describe that on the special case,
catfish can be active on daytime. Dumbo was more aggressive than sangkuriang. Time attacked its
preys by dumbo was faster than sangkuriang?s.. Dumbo was also more
cannibal than sangkuriang. Sangkuriang ate preys more than dumbo. Both
of dumbo and sangkuriang can be serious threat if they enter into natural
environment, because they will attack endemic fishes."
2009
T28826
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Langkosono
"resulth of growth the barramundi cod (Cromilepstes altivelis) ,flowery cod (Epinephelus juscoguttatus) and estuary grouper (E., Tauvina) at the best in float net cages conducted at December month 2004 until June 2005 in the coastal waters Telok Kodek Malaka village,west Lombok...."
Jakarta: Neptunus: Majalah Ilmiah Kelautan, 2008
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rothmadani
"The research conducted to see the influence of the sperm preserve to confront with fertilization of degree and hatch capacity of jambal siam fish. The research conducted in BBI Rambah Village from June until August 2002...."
Jakarta: Jurnal Akademika, 2007
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Sudradjat
Jakarta: Kementrian Kelautan dan Perikanan, 2011
639.31 ACH t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Farah Salsabila
"Pemantauan dan pengendalian kondisi lingkungan budidaya jamur tiram merupakan tantangan utama dalam industri jamur. Saat ini, penelitian sudah berhasil melakukan pemantauan dan pengendalian kondisi lingkungan budidaya secara jarak jauh dengan menggunakan teknologi Internet of Things (IoT). Pada skripsi ini, diajukan desain alat budidaya jamur skala rumah tangga dengan konsumsi daya maksimum sebesar 253,607 Watt. ESP32 digunakan sebagai mikrokontroler utama dengan tiga buah pendingin peltier sebagai aktuator pengendali suhu dan humidifier sebagai aktuator pengendali kelembaban. Platform Blynk IoT digunakan untuk memonitor suhu, kelembaban udara, kelembaban media tanam, dan intensitas cahaya berdasarkan masing-masing sensor. Pemantauan pertumbuhan jamur juga dapat dilihat melalui Google Drive yang dikirim oleh ESP32-CAM. Pengujian selama 30 hari menunjukkan jamur tiram yang dibudidaya menggunakan alat yang diusulkan dapat dipanen hingga tiga kali, sedangkan budidaya jamur tiram tanpa alat hanya dapat dipanen satu kali. Implementasi penggunaan IoT pada alat budidaya jamur tiram yang diusulkan ini efektif digunakan dalam pemenuhan kebutuhan jamur tiram di skala rumah tangga.

Monitoring and controlling the environmental conditions of oyster mushroom cultivation is a major challenge in the mushroom industry. Currently, research has successfully implemented remote monitoring and control of cultivation environmental conditions using IoT technology. In this thesis, a home-scale mushroom house design is proposed with maximum power consumption of 253.607 Watt. The ESP32 microcontroller is used as the main controller, with three Peltier coolers as temperature control actuators, and a humidifier as a humidity control actuator. The Blynk IoT platform is used to monitor temperature, air humidity, soil moisture, and light intensity based on respective sensors. Monitoring mushroom growth can also be viewed through Google Drive sent by an ESP32-CAM. A 30-days testing period showed that oyster mushrooms cultivated using the proposed device could be harvested up to three times, compared to mushroom cultivation without the device could be only harvested once. The implementation the IoT in the proposed oyster mushroom cultivation device is effectively used in meeting the needs of oyster mushroom on a household scale."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kemampuan lemna (Lemna perpusilla Torr.) sebagai fitoremediator dalam menyerap limbah nitrogen dalam budidaya ikan lele (Clarias gariepinus). Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan 3 ulangan. Perlakuan berupa luas tutupan lemna sebesar 14,7%, 29,4%, dan 44,1% dari kolam filter. Padat tebar ikan lele adalah 200 ekor m-3 dengan bobot rata-rata awal 9,67±1,01 g. Hasil penelitian setelah 30 hari menunjukkan bahwa perlakuan luas tutupan lemna 44,1% dapat menyerap limbah N sebesar 4,48±0,04 g N, sedangkan untuk perlakuan luas tutupan lemna 29,4% dan 14,7% dapat menyerap limbah N masing-masing sebesar 4,03±0,02 g N dan 3,50±0,07 g N. Jumlah N dalam biomassa lemna tertinggi juga dicapai oleh perlakuan luas tutupan lemna 44,1% sebesar 28,13±0,74 g N. Sintasan tertinggi 76,33±4,04% juga diperoleh pada perlakuan luas tutupan 44,1%."
570 LIMNO 21:2 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>