Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 207294 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wasis Priyo Nugroho
"Suku Dayak Ngaju memiliki filosofi “huma betang” yang mencerminkan toleransi keberagaman. Toleransi dalam penelitian ini dijelaskan dalam konstruk Universal Diverse Orientation yang tercermin pada filosofi huma betang di suku Dayak Ngaju. Penelitian bertujuan menguji hubungan antara mindfulness dan UDO pada generasi Z dan generasi Y dari suku Dayak Ngaju di Kota Palangka Raya serta menguji perbedaan kedua variabel tersebut pada generasi Z dan generasi Y. Alat ukur yang digunakan adalah Langer Mindfulness Scale-14 (LMS-14) untuk mengukur mindfulness dan Miville-Guzman Universality Diversity Scale-Short (M-GUDS-S) untuk mengukur UDO. Berdasarkan pearson-correlation pada 129 partisipan, ditemukan hubungan positif yang signifikan antara mindfulness dan UDO. Namun, tidak ditemukan perbedaan signifikan antara mindfulness dan UDO pada generasi Z dan generasi Y. Berdasarkan hasil tersebut, penelitian ini diharapkan dapat memperkaya literatur mindfulness dan UDO serta menjadi pertimbangan bahan rujukan bagi masyarakat kota Palangka Raya dalam menjaga keharmonisan dengan meningkatkan toleransi pada masyarakatnya.

Dayak Ngaju tribe have a "huma betang" philosophy that reflects tolerance for diversity. Tolerance in this study is explained in the universal diverse orientation construct which is reflected in the huma betang philosophy of Dayak Ngaju tribe. This study aims to examine the relationship between mindfulness and UDO in generation Z and generation Y of Dayak Ngaju tribe in Palangka Raya City and examine the differences between these two variables in generation Z and generation Y. The measuring instrument used is the Langer Mindfulness Scale-14 (LMS-14) to measuring mindfulness and the Miville-Guzman Universality Diversity Scale-Short (M-GUDS-S) to measure UDO. Based on the Pearson-correlation of 129 participants, a significant positive relationship was found between mindfulness and UDO. However, no significant difference was found between mindfulness and UDO in generation Z and generation Y. Based on these results, this study is expected to enrich the literature on mindfulness and UDO and become a reference for the people of Palangka Raya in maintaining harmony by increasing tolerance in the community."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iper, Danis
Jakarta Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa 1997,
398.8 Ipe p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Dunis Iper
Jakarta: Pusat bahasa. Departemen Pendidikan Nasional, 2004
899.226 2 DUN t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Dunis Iper
Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1998
398.2 DUN l
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Baier, Martin
Dordrecht: Foris Publications, 1987
R JER 499.23 BAI w (1)
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Tiara Yuri Ananda
"ABSTRAK
Bentuk keragaman masyarakat Indonesia sangat dipengaruhi oloh
perbedaan latar belakang budaya séhingga menghadirkan bentuk komunikasi yang mindless alan kecgmasan dan ketidalcpastian di dalam interaksi komunikasi, terutama antara etnis Thionghoa dan non Tionghoa. Meski begitu, adanya perubahan kebijakan pemerintah yang berpengaruh pada hubungan antar kedua etnis berdampak positiff Adanya perubahan pola pikir antar kedua masyarakat mampu mencairkan hubungan komunikasi yang ada. Sikap mindfullness antar Iceduanya mulai membuka titik terang dengan memudamya bentuk kecemasan ,dan ketidakpastian dalam proses komunikasi antar etnis. Proses interaksi tersebut menjadi ide utama tesis ini. Tesis ini mexjelaskan proses interaksi antar etnis dengan menggunakan Tabloid Hi Young Mandaxin sebagai entry pain untuk mengetahui proses komunikasi antar kedua etnis, sehingga jawaban atas pertanyaan penelitian dapat ditemukan di dalam penelitian

Abstract
Variety of Indonesian society is quite vivid. The variety which is
influenced 'by different background and culture presents mindless communication in communication interaction between Chinesse and indigeneous people So far, there is changing atmosfer that is beglm by the govemment policy. Governmmt policy changing results positive communication between them The result of government policy influences the thinglcing space and point of view between Chinesse and indigenous society in their daily communication From this part, mindfullness atmosfer appears between these two ethnics that decreases uncertainty and anxious relation in communication interaction The changing communication &om mindless to mindfulness communication is the main problem disscused by this thesis. To begin the research, this thesis uses Hi Yormg Mandarin Tabloid as the entry point to explain the process of communication between two ethnics, which is purposed to answer research questions."
2011
T29391
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rathaska Annisa Ardhana
"Pacaran sebagai salah satu tugas perkembangan bagi emerging adulthood memerlukan pengorbanan yang untuk mempertahankannya. Pengorbanan dilakukan berdasarkan motif berkorban mendekat dan menjauh. Demi memahami lebih dalam akan hal yang berkaitan dengan meningkatnya motif berkorban, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara interpersonal mindfulness dengan motif berkorban pada emerging adulthood yang berpacaran. Alat ukur yang digunakan adalah Interpersonal Mindfulness Scale dan Motives of Sacrifice. Hasil analisis korelasional dari 289 partisipan menunjukkan terdapat hubungan antara motif berkorban mendekat dengan interpersonal mindfulness (rs = .141), awareness of self and others (rs = .194), nonjudgemental acceptance (rs = .143), dan nonreactivity (rs = .233). Motif berkorban menjauh juga berhubungan dengan interpersonal mindfulness (rs = .143), awareness of self and others (rs = .198), nonjudgemental acceptance (rs = .164), dan nonreactivity (rs = .238). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa individu dengan interpersonal mindfulness yang tinggi akan semakin sering berkorban baik dengan motif mendekat maupun menjauh. Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan bagi emerging adulthood mengenai pentingnya motif berkorban serta interpersonal mindfulness dalam hubungan berpacaran.

Dating, as an important relationship for emerging adulthood requires sacrifice to maintain. Sacrifices were made based on approach and avoidance motives. In order to better understand things related to increased motives of sacrifice, this study aims to ascertain the relationship between interpersonal mindfulness and motives of sacrifice among emerging adulthood in a dating relationship. The measurement tools used are the Interpersonal Mindfulness Scale (IMS) and the Indonesian version of Motives of Sacrifice. The results of the correlational analysis of 289 participants showed that there was a relationship between approach motive and interpersonal mindfulness (rs = .141), awareness of self and others (rs = .194), nonjudgmental acceptance (rs = .143), and nonreactivity (rs = .143). The avoidance motive was also found to be related to interpersonal mindfulness (rs = .143), awareness of self and others (rs = .198), nonjudgmental acceptance (rs = .164), and nonreactivity (rs = .238). Thus, it can be concluded that individuals with high interpersonal mindfulness will make sacrifices more often, with both approaching and avoidance motives. This research is expected to provide insight for emerging adulthood regarding the importance of self-sacrifice and interpersonal mindfulness in dating relationships."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irene Shiny Frederika
"Kesepian umum terjadi pada individu dewasa awal, usia yang penuh perubahan dan instabilitas. Meski umum, kesepian berdampak buruk bagi kehidupan individu sehingga perlu diatasi. Penerapan mindfulness, salah satunya yaitu, interpersonal mindfulness, diusulkan dapat mengatasi kesepian dalam konteks relasi sosial. Penelitian ini melihat hubungan antara interpersonal mindfulness dan kesepian pada 149 individu berusia 18-25 tahun. Kesepian diukur dengan UCLA Loneliness Scale Revised Version 3 dan interpersonal mindfulness dengan Interpersonal Mindfulness Scale. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan signifikan antara interpersonal mindfulness dan kesepian. Temuan ini menunjukkan bahwa interpersonal mindfulness tidak berkaitan langsung dengan tingkat kesepian pada individu dewasa awal.

Loneliness commonly occurs in young adults, a period marked by change and instability. Despite its prevalence, loneliness adversely impacts individuals' lives and requires intervention. Mindfulness practices, such as interpersonal mindfulness, are suggested to address loneliness within social relationships. This study examines the relationship between interpersonal mindfulness and loneliness in 149 individuals aged 18-25 years. Loneliness was assessed using the UCLA Loneliness Scale Revised Version 3, while interpersonal mindfulness was measured using the Interpersonal Mindfulness Scale. The research findings indicate no significant relationship between interpersonal mindfulness and loneliness. These findings suggest that interpersonal mindfulness does not directly correlate with loneliness levels in young adults."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Made Shanti Dewi Barata Putri
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara mindfulness dan emotional contagion pada tenaga kesehatan. Hipotesis pada penelitian ini adalah terdapat hubungan antara mindfulness dan emotional contagion. Penelitian ini memiliki sebanyak 68 jawaban responden yang dapat digunakan pada penelitian ini. Alat ukur yang digunakan pada penelitian ini adalah Mindfulness Attention Awareness Scale (MAAS) dan Emotional Contagion Scale (ECS). Hasil yang didapatkan dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan negatif antara mindfulness dan emotional contagion pada tenaga kesehatan. Pada penelitian ini juga ditemukan perbedaan emotional contagion pada kelompok rata-rata penghasilan kurang dan lebih dari Rp3.500.000. Selain itu, terdapat hubungan antara mindfulness dan usia serta hubungan antara usia dan kedekatan dengan rekan kerja

The purpose of this study was to see the relationship between mindfulness and emotional contagion in healthcare workers. The hypothesis in this study is that there is a relationship between mindfulness and emotional contagion. This study had 68 respondents' answers that can be used in this study. The measuring instruments used in this study were the Mindfulness Attention Awareness Scale (MAAS) and the Emotional Contagion Scale (ECS). The results obtained in this study are that there is a negative relationship between mindfulness and emotional contagion in health workers. This study also found differences in emotional contagion in the group with an average income of less and more than Rp3.500.000. In addition, there is a relationship between mindfulness and age and also between age and closeness to coworkers."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hanan Nurhidayah
"Mahasiswa tingkat akhir memiliki banyak tugas ketika menjalani masa kuliahnya, salah satunya yaitu tugas akhir atau skripsi. Karena beban yang berat dan tingkat kesulitan yang cukup tinggi ketika mengerjakan skripsi dapat membuat mahasiswa tingkat akhir merasa tertekan dan mudah gelisah sehingga dapat menyebabkan stres. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara mindfulness dan stres akademik pada mahasiswa tingkat akhir. Penelitian dilakukan pada 122 mahasiswa dengan beberapa kriteria yang telah ditentukan. Mindfulness diukur dengan menggunakan Mindfulness Attention Awareness Scale (MAAS) yang sudah diadaptasi ke dalam Bahasa Indonesia oleh Sanger dan Lainsamputty (2022). Sedangkan stres akademik diukur dengan menggunakan Perceived Stress Scale (PSS) yang juga sudah diadaptasi ke dalam Bahasa Indonesia oleh Yusainy, dkk (2019). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan dan tidak signifikan antara mindfulness dan stres akademik pada mahasiswa tingkat akhir (r=0,013; p=0,891). Dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan antara mindfulness dan stres akademik yang dialami mahasiswa tingkat akhir yang sedang mengerjakan skripsi.

Final year students have many tasks during their college years, one of which is a final project or thesis. Due to the heavy burden and the high level of difficulty when working on the thesis, it can make final year students feel depressed and easily anxious so that it can cause stress. This study aims to determine the relationship between mindfulness and academic stress in final year students. The study was conducted on 122 students with several predetermined criteria. Mindfulness is measured using the Mindfulness Attention Awareness Scale (MAAS) which has been adapted into Indonesian by Sanger and Lainsamputty (2022). Meanwhile, academic stress was measured using the Perceived Stress Scale (PSS), which has also been adapted into Indonesian by Yusainy, et al (2019). The results showed that there was no and no significant relationship between mindfulness and academic stress in final year college students in (r=0.013; p=0.891). It can be concluded that there is no relationship between mindfulness and academic stress experienced by final year students who are working on their thesis."
Depok: Fakultas Psikologi Univeraitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>