Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 220779 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Marco Ariono
"Latar belakang: Gaya hidup sedenter menjadi topik yang penting karena telah terbukti bahwa terlalu lama duduk dapat menjadi faktor risiko berbagai penyakit. Tenaga Kesehatan memiliki prevalensi gaya hidup sedenter yang tinggi dan merupakan salah satu pekerja yang bekerja dengan sistem kerja gilir sehingga berisiko memiliki kualitas tidur yang buruk. Berjalan kaki memiliki manfaat kesehatan dan diduga dapat memperbaiki kualitas tidur. Jumlah langkah dapat diukur salah satunya dengan activity tracker. Diduga perlu ada edukasi penggunaan activity tracker agar dapat memperbaiki perilaku sedenter. Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh pengaruh edukasi penggunaan activity tracker terhadap jumlah langkah harian, kualitas tidur, dan health related fitness pada tenaga kesehatan kerja gilir Puskesmas Kecamatan X dengan gaya hidup sedenter dibandingkan dengan penggunaan activity tracker tanpa edukasi. Metode: Penelitian ini menggunakan desain quasi eksperimental di dua Puskesmas Kecamatan di Jakarta selama 8 minggu. Lima puluh empat tenaga kesehatan kerja gilir dirandomisasi menjadi dua kelompok yaitu kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Kelompok intervensi diberikan activity tracker serta edukasi mingguan sementara kelompok kontrol hanya diberikan activity tracker. Pada pemeriksaan data dasar dilakukan pemeriksaan jumlah langkah harian selama 1 minggu, kualitas tidur dengan kuesioner PSQI, komposisi tubuh (IMT, persen lemak total, lemak viseral), dan VO2max. Setelah 8 minggu intervensi, dilakukan pemeriksaan data akhir. Hasil: Terdapat peningkatan 1.295 langkah yang signifikan (p=0,004) pada kelompok intervensi bila dibandingkan pemeriksaan data dasar. Seiring dengan peningkatan jumlah langkah, terjadi perbaikan kualitas tidur yang signifikan (skor global PSQI -1,24 dengan p=0,041) pada kelompok intervensi dibandingkan data dasar. Namun, tidak terdapat perbedaan signifikan baik pada komposisi tubuh (IMT, persen lemak total, lemak viseral) maupun VO2max setelah 8 minggu. Kesimpulan: Edukasi penggunaan activity tracker dapat menjadi alternatif untuk meningkatkan aktivitas fisik dan kualitas tidur pada tenaga kesehatan kerja gilir dengan gaya hidup sedenter.

Background: A sedentary lifestyle is an important topic because it has been proven that sitting too long can be a risk factor for various diseases. Healthcare workers have a high prevalence of a sedentary lifestyle and they are one of the workers who work with a shift work system so they are at risk of having poor sleep quality. Walking has health benefits and is thought to improve sleep quality. Walking steps can be measured with an activity tracker. It is suspected that there needs to be education on the use of activity trackers in order to reduce sedentary behavior. Objective: To determine the effect of education on the use of an activity tracker on the number of daily steps, sleep quality, and health related fitness in shift work health workers at the Public Health Centers with a sedentary lifestyle compared to the use of an activity tracker without any education. Methods: This study used a quasi-experimental design in two Public Health Centers in Jakarta for 8 weeks. Fifty-four shift work health workers were randomized into two groups: the intervention group and the control group. The intervention group was given an activity tracker and weekly education while the control group was only given an activity tracker. The baseline data examined the number of daily steps for 1 week, sleep quality using the PSQI questionnaire, body composition (BMI, percent total fat, visceral fat), and VO2max. After 8 weeks of intervention, final data were examined. Results: There was a significant increase 1.295 steps (p=0.004) in the intervention group compared to baseline data. As the number of steps increased, there was a significant improvement in sleep quality (PSQI global score -1.24 with p=0.041) in the intervention group compared to baseline data. However, there were no differences in body composition (BMI, percent total fat, visceral fat) and VO2max after 8 weeks. Conclusion: Education on the use of activity trackers can be an alternative to increase physical activity and sleep quality for shift work health workers with a sedentary lifestyle."
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diannisa Damar Rahmahani
"

Kualitas hidup terkait kesehatan merupakan suatu gambaran umum yang dapat memberikan penilaian terhadap performa seseorang dalam menjalankan kehidupannya sehari-hari. Penilaian terhadap kualitas hidup terkait kesehatan dianggap sangat penting untuk dilakukan karena berkaitan dengan berbagai faktor di dalam kehidupan, seperti kesehatan, efisiensi, produktifitas, kepuasan, keterlibatan dalam kinerja, motivasi, dan kesejahteraan di dalam menjalankan aktivitas sehari-hari karena adanya pengaruh dari faktor kesehatan fisik dan mental. Penelitian ini bertujuan untuk melihat keeratan hubungan di antara kualitas hidup dengan berbagai faktor gaya hidup pada anggota Komunitas lari di Kota Depok. Desain studi pada penelitian ini adalah cross sectional dengan variabel dependen yaitu kualitas hidup terkait kesehatan dan variabel independen yaitu tingkat kebugaran kardiorespiratori, jenis kelamin, usia, riwayat penyakit kronik, kualitas diet, IMT, tingkat aktivitas fisik, kebiasaan merokok, dan kualitas tidur. Penelitian ini dilakukan kepada 125 anggota aktif lima Komunitas lari terpilih yang ada di Kota Depok. Nilai kualitas hidup terkait kesehatan diukur dengan menggunakan kuesioner SF 36 V2 Quality of Life. Hasil terhadap penelitian ini menunjukkan hubungan yang signifikan antara riwayat penyakit kronik pada aspek kesehatan fisik dan kualitas tidur pada aspek kesehatan fisik (r = 0,593), kesehatan mental (r = 0,615) , dan kualitas hidup (r = 0,710) dengan kualitas hidup terkait kesehatan.

 


Health-related quality of life is a general description that can provide an assessment of a persons performance in carrying out their daily lives. Assessment of quality of life related to health is considered very important because it is related to various factors in daily life, such as health, efficiency, productivity, satisfaction, involvement in performance, motivation, and welfare in carrying out daily activities due to the influence of physical health factors and mental health. This study aims to look at the close relationship between quality of life with various lifestyle factors in running community members in the city of Depok. The study design in this study was cross sectional with the dependent variable namely health related quality of life and independent variables namely cardiorespiratory fitness level, gender, age, history of chronic illness, diet quality, BMI, physical activity level, smoking habits, and sleep quality. This research was conducted on 125 active members from five running communities in the city of Depok. Health-related quality of life values were measured using the SF 36 V2 Quality of Life questionnaire. The results of this study indicate that there is a significant relationship between the history of chronic illness in physical health aspects and sleep quality in physical health aspects (r = 0.593), mental health (r = 0.615), and quality of life (r = 0.710) with health related quality of life.

 

 

 

"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diannisa Damar Rahmahani
"Kualitas hidup terkait kesehatan merupakan suatu gambaran umum yang dapat memberikan penilaian terhadap performa seseorang dalam menjalankan kehidupannya sehari-hari. Penilaian terhadap kualitas hidup terkait kesehatan dianggap sangat penting untuk dilakukan karena berkaitan dengan berbagai faktor di dalam kehidupan, seperti kesehatan, efisiensi, produktifitas, kepuasan, keterlibatan dalam kinerja, motivasi, dan kesejahteraan di dalam menjalankan aktivitas sehari-hari karena adanya pengaruh dari faktor kesehatan fisik dan mental. Penelitian ini bertujuan untuk melihat keeratan hubungan di antara kualitas hidup dengan berbagai faktor gaya hidup pada anggota Komunitas lari di Kota Depok. Desain studi pada penelitian ini adalah cross sectional dengan variabel dependen yaitu kualitas hidup terkait kesehatan dan variabel independen yaitu tingkat kebugaran kardiorespiratori, jenis kelamin, usia, riwayat penyakit kronik, kualitas diet, IMT, tingkat aktivitas fisik, kebiasaan merokok, dan kualitas tidur. Penelitian ini dilakukan kepada 125 anggota aktif lima Komunitas lari terpilih yang ada di Kota Depok. Nilai kualitas hidup terkait kesehatan diukur dengan menggunakan kuesioner SF 36 V2 Quality of Life. Hasil terhadap penelitian ini menunjukkan hubungan yang signifikan antara riwayat penyakit kronik pada aspek kesehatan fisik dan kualitas tidur pada aspek kesehatan fisik (r = 0,593), kesehatan mental (r = 0,615) , dan kualitas hidup (r = 0,710) dengan kualitas hidup terkait kesehatan.

Health-related quality of life is a general description that can provide an assessment of a person's performance in carrying out their daily lives. Assessment of quality of life related to health is considered very important because it is related to various factors in daily life, such as health, efficiency, productivity, satisfaction, involvement in performance, motivation, and welfare in carrying out daily activities due to the influence of physical health factors and mental health. This study aims to look at the close relationship between quality of life with various lifestyle factors in running community members in the city of Depok. The study design in this study was cross sectional with the dependent variable namely health related quality of life and independent variables namely cardiorespiratory fitness level, gender, age, history of chronic illness, diet quality, BMI, physical activity level, smoking habits, and sleep quality. This research was conducted on 125 active members from five running communities in the city of Depok. Health-related quality of life values were measured using the SF 36 V2 Quality of Life questionnaire. The results of this study indicate that there is a significant relationship between the history of chronic illness in physical health aspects and sleep quality in physical health aspects (r = 0.593), mental health (r = 0.615), and quality of life (r = 0.710) with health related quality of life."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadine Widyaputri Adisti
"Meningkatnya tren gaya hidup sehat dan penetrasi smartphone membuka peluang bagi pengembang aplikasi untuk menciptakan aplikasi sport and fitness tracker yang dapat memantau aktifitas fisik pengguna bersamaan dengan data lainnya. Penyedia layanan perlu mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi keputusan pengguna dalam menggunakan aplikasi sport and fitness tracker, salah satunya dengan pendekatan extended technology model. Penelitian ini menggunakan pendekatan extended technology acceptance model yang dikombinasikan dengan innovation diffusion theory. Penelitian ini melibatkan 216 responden dan dianalisis menggunakan pemodelan Partial Least Square-Structural Equation Modeling (PLS-SEM). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perceived usefulness dan perceived ease of use berpengaruh terhadap intensi penggunaan aplikasi sport and fitness tracker. Selain itu, variabel compatibility juga berpengaruh terhadap perceived usefulness dan variabel trialability dan visibility berpengaruh terhadap perceived ease of use
The increasing level of healthy lifestyle along with the high penetration of smartphone creates a big opportunity for application providers to establish sport and fitness tracker app. This application has the ability to monitor the user physical activities along with the other data. Providers need to understand the factors which are considered to affect the decision to adopt this technology. The proposed model is extended technology acceptance model and inovation diffusion theory. This study consist 216 respondents and was analyzed using Partial Least Square-Structural Equation Modeling (PLS-SEM. The results suggest that perceived usefulness and perceived ease of use positively affect the intention to use sport and fitness tracker app. This study found compatibility positively affect perceived usefulness also trialability and visibility affect perceived ease of use as well."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Titik Indrawati
"Health-related physical fitness adalah komponen kebugaran jasmani yang memiliki hubungan dengan kesehatan yang baik. Health-related physical fitness terdiri dari komposisi tubuh (body composition), kebugaran otot (musculoskeletal fitness) dan daya tahan kardiorespirasi (cardiorespiratory fitness). Rescuer adalah salah satu pekerja yang membutuhkan kebugaran dalam pencarian dan pertolongan (search and rescue) korban khususnya untuk pertolongan di air. Tesis ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan health related physicl fitness rescuer dengan intervensi renang gaya dada. Metode. Penelitian ini menggunakan metode one group pre-post eksperimental design yang dilakukan pada 15 subjek. Intervensi dilakukan 3 kali seminggu selama 8 minggu dengan intensitas sedang (64%–<76% denyut jantung maksimal). Hasil. Ppenelitian ini mendapatkan adanya perubahan signifikan secara statistik pada komponen kebugaran otot (sit and reach test p <0,001, sit up test p <0,001) dan daya tahan kardiorespirasi (tes renang 12 menit p <0,001) tetapi tidak ada perubahan signifikan secara statistik pada komposisi tubuh (IMT p=0,053). Kesimpulan. Intervensi renang gaya dada terbukti dapat meningkatkan health-related physical fitness rescuer pada komponen kebugaran otot dan kebugaran kardiorespirasi tetapi tidak meningkatkan komponen komposisi tubuh.

Health-related physical fitness is a component of physical fitness that has a relationship with good health. Health related physical fitness consists of body composition, musculoskeletal fitness and cardiorespiratory fitness. Rescuer is one of the workers who needs fitness in the search and rescue of victims, especially for help in water. This thesis aims to determine the increase in health-related physical fitness rescuer with breast stroke intervention. Method. This study used the method of one group pre-post experimental design carried out on 15 subjects. Interventions were carried out 3 times a week for 8 weeks with moderate intensity (64% - <76% maximum heart rate). Results. This study found a statistically significant change in the musculoskeletal fitness component (sit and reach test p <0.001, sit-up test p <0.001) and cardiorespiratory fitness (12-minute swimming test p <0.001) but no statistically significant changes in body composition (BMI p = 0.053). Conclusion. Breaststroke intervention has been shown to improve health-related physical fitness rescuers in musculoskeletal fitness components and cardiorespiratory fitness but does not increase the body composition component."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dendi Dharmawan
"Kondisi pandemi COVID-19 membuat seluruh kegiatan pembelajaran dilakukan secara daring dan memicu kurangnya aktivitas fisik yang nantinya dapat berpengaruh pada kualitas tidur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan aktivitas fisik dan perilaku sedentari dengan kualitas tidur pada mahasiswa kesehatan selama pandemi COVID-19. Desain penelitian yang digunakan yaitu analitik deskriptif dengan pendekatan cross-sectional. Penelitian ini melibatkan 213 mahasiswa kesehatan di rumpun ilmu kesehatan dengan menggunakan teknik convenience sampling. Instrumen yang digunakan yaitu International Physical Activity Questionnaire Short Form (IPAQ-SF), Sedentary Behaviour Questionnaire (SBQ), dan Pittsburg Sleep Quality Index (PSQI). Hasil penelitian yang dilakukan menggunakan Chi-square menghasilkan tidak adanya hubungan antara aktivitas fisik dengan kualitas tidur (p=0,636; α=0,05) dan menggunakan uji Spearman antara perilaku sedentari dengan kualitas tidur (p=0,808; α=0,05). Berdasarkan hasil penelitian tersebut, pengajar/dosen dapat membuat sesi khusus untuk peregangan setelah beberapa jam selama mengajar agar dapat meningkatkan motivasi mahasiswa untuk melakukan aktivitas fisik dan menjaga tidur dikala pandemi.

The COVID-19 pandemic condition makes all learning activities became online and triggers a lack of physical activity which can affect sleep quality. This study aims to determine the relationship between physical activity and sedentary behavior with sleep quality in health students during the COVID-19 pandemic. This research was used analytical descriptive with a cross-sectional approach. There were 213 health students in the health sciences group who participated by using convenience sampling technique. The instruments used are International Physical Activity Questionnaire Short Form (IPAQ-SF), Sedentary Behavior Questionnaire (SBQ), and Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI). The results of research analyzed by using Chi-square method and showed no relationship between physical activity and sleep quality (p = 0.636; = 0.05) and using Spearman test between sedentary behavior and sleep quality (p = 0.808; = 0.05). Based on the results of the study, teachers/lecturers can create special sessions for stretching after a few hours during teaching in order to increase students' motivation to do physical activity and maintain sleep during the pandemic."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dendi Dharmawan
"Kondisi pandemi COVID-19 membuat seluruh kegiatan pembelajaran dilakukan secara daring dan memicu kurangnya aktivitas fisik yang nantinya dapat berpengaruh pada kualitas tidur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan aktivitas fisik dan perilaku sedentari dengan kualitas tidur pada mahasiswa kesehatan selama pandemi COVID-19. Desain penelitian yang digunakan yaitu analitik deskriptif dengan pendekatan cross-sectional. Penelitian ini melibatkan 213 mahasiswa kesehatan di rumpun ilmu kesehatan dengan menggunakan teknik convenience sampling. Instrumen yang digunakan yaitu International Physical Activity Questionnaire Short Form (IPAQ-SF), Sedentary Behaviour Questionnaire (SBQ), dan Pittsburg Sleep Quality Index (PSQI). Hasil penelitian yang dilakukan menggunakan Chi-square menghasilkan tidak adanya hubungan antara aktivitas fisik dengan kualitas tidur (p=0,636; α=0,05) dan menggunakan uji Spearman antara perilaku sedentari dengan kualitas tidur (p=0,808; α=0,05). Berdasarkan hasil penelitian tersebut, pengajar/dosen dapat membuat sesi khusus untuk peregangan setelah beberapa jam selama mengajar agar dapat meningkatkan motivasi mahasiswa untuk melakukan aktivitas fisik dan menjaga tidur dikala pandemi.

The COVID-19 pandemic condition makes all learning activities became online and triggers a lack of physical activity which can affect sleep quality. This study aims to determine the relationship between physical activity and sedentary behavior with sleep quality in health students during the COVID-19 pandemic. This research was used analytical descriptive with a cross-sectional approach. There were 213 health students in the health sciences group who participated by using convenience sampling technique. The instruments used are International Physical Activity Questionnaire Short Form (IPAQ-SF), Sedentary Behavior Questionnaire (SBQ), and Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI). The results of research analyzed by using Chi-square method and showed no relationship between physical activity and sleep quality (p = 0.636; = 0.05) and using Spearman test between sedentary behavior and sleep quality (p = 0.808; = 0.05). Based on the results of the study, teachers/lecturers can create special sessions for stretching after a few hours during teaching in order to increase students' motivation to do physical activity and maintain sleep during the pandemic."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yoan Utami Putri
"Pendahuluan:
Fungsi tidur adalah masalah yang kurang diperhatikan pada lanjut usia (lansia). Diperkirakan 50-70% lansia di dunia mengalami gangguan tidur kronis. Kualitas tidur yang baik sangat berkorelasi dengan status mental, kesehatan kognitif, fungsi kardiometabolik, faktor risiko
jatuh, kemandirian aktivitas sehari-hari, dan kualitas hidup lansia. Sleep hygiene dikenal sebagai pendekatan lini pertama untuk mempromosikan sikap tidur yang sehat bagi lansia, meliputi aspek aktivitas fisik, diet dan modifikasi lingkungan.
Metode: Tujuan dari studi one group pre-post ini adalah untuk menilai pengaruh teleedukasi
video sleep hygiene yang dirancang khusus untuk populasi lansia guna meningkatkan kualitas tidur. Skor The Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) akan dinilai pada awal dan akhir minggu ke lima. Penelitian ini juga bertujun untuk mengetahui kepatuhan lansia terhadap intervensi
edukasi jarak jauh.
Hasil: Sebanyak 39 subjek direkrut dalam penelitian ini, dengan mayoritas subjek perempuan
(61,5%). Terdapat penurunan skor global PSQI yang signifikan sebesar 5,7 poin (95%CI 4,2-
7,3 p<0,001) setelah lima minggu intervensi. Empat dari total enam domain mengalami perbaikan, yaitu latensi tidur, durasi tidur, gangguan tidur, dan disfungsi siang hari. Presentasi kepatuhan lansia diperoleh sebesar 89%.
Kesimpulan: Terdapat peningkatan kualitas tidur yang signifikan pada lansia pasca lima minggu tele-edukasi sleep hygiene.

Sleep is an underdiagnosed problem in elderly. It is estimated that 50-70% of global elderly experience chronic sleep disturbance. Good sleep quality is strongly correlated with cognitive health, fall risk factors, independence of activity of daily living, and quality of life. Sleep hygiene is known as a first line approach for promoting healthy sleep for elderly. The aim of this one group pre-post design study is to assess the effect of innovative sleep hygiene educational videos particularly designed for older population to improve sleep quality. The Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) score will be assessed in baseline and after five weeks. The secondary outcome is to investigate the adherence of elderly to tele-education intervention.A total thirty-nine subjects was recruited, with majority of women (61.5%). There is significant decreasing of global PSQI score for 5,7 points (95%CI 4,2-7,3 p <0.001) after five weeks of intervention. Four of total six domains are improved, that is sleep latency, sleep duration, sleep disturbance, and daytime functioning. The adherence of elderly is 89% in total. There is significant improvement of sleep quality in elderly after five weeks of tele-educational sleep hygiene intervention.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Kadek Sriasih
"Kemoterapi pada anak kanker dapat menimbulkan masalah kesehatan seperti kelelahan, gangguan tidur serta penurunan kemampuan beraktivitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh kombinasi intervensi edukasi tidur sehat dan terapi musik terhadap perubahan kelelahan, kualitas tidur dan status fungsional anak dengan kanker di rumah singgah. Desain penelitian adalah quasi experiment pre-post test with control group. Sampel terdiri dari 58 anak usia sekolah dan remaja yang terbagi menjadi kelompok kontrol n=29 dan kelompok intervensi n=29. Kombinasi edukasi tidur sehat dan terapi musik diberikan kepada kelompok intervensi, dan kelompok kontrol mendapat perawatan rutin. Hasil analisis dengan independen t test menunjukkan terdapat perbedaan skor kelelahan, kualitas tidur dan status fungsional setelah diberikan intervensi antara kelompok kontrol dan kelompok perlakuan dengan p.

Chemotherapy in children could cause health problem such as fatigue, sleeping disorder and the decreasing of activity daily living. The objective of this research was to identify the effect of combining therapy of healthy sleep education and music therapy to the alteration of fatigue, sleep quality and functional status of children with cancer in shelter homes. This research design was quasy experiment pre post test with control group. Sample of this research was as much as 58 school age children and teenagers divided into control group n 29 and intervention group n 29. The combining therapy of healtthy sleep education and music therapy was given to the intervention group and control group was given routine care. The analysis result using independent T test showed that there were the diverification on fatigue score, sleep quality and functional status between intervention group and control group with p."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
T50575
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tumakaka, Grace Yuliona Sirtin
"Anak dengan Diabetes Melitus Tipe 1 DMT1 sangat rentan mengalami gangguan tidur. Edukasi sleep hygiene merupakan intervensi yang dianjurkan untuk mengatasi gangguan tidur. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi pengaruh edukasi sleep hygiene terhadap kualitas tidur dan status glukosa darah pada anak DMT1 di Ikatan Keluarga Penyandang Diabetes Anak dan Remaja IKADAR. Jenis penelitian quasi experimen pre-post test with control group. Sampel penelitian adalah penderita DMT1 usia 6-18 tahun yang tergabung di IKADAR berjumlah 46 terbagi atas 23 anak kelompok intervensi dan 23 anak kelompok kontrol. Kelompok intervensi mendapat edukasi selama 10 menit melalui video yang berisi tips sleep hygiene yang kemudian diterapkan selama 3 hari dan kelompok kontrol mendapat intervensi standar. Kualitas tidur diukur menggunakan Pittsburgh Sleep Quality Index PSQI . Data glukosa darah saat bangun pagi diperoleh berdasarkan rekapan hasil pemeriksaan secara mandiri oleh sampel penelitian. Hasil penelitian menunjukkan kualitas tidur meningkat p

Children with Diabetes Mellitus Type 1 DMT1 are susceptible to sleep disorders. Sleep hygiene education is the recommended intervention for sleep disorders. The purpose of this study was to identified the effect of sleep hygiene education on sleep quality and blood glucose status in children DMT1 in Ikatan Keluarga Penyandang Diabetes Anak dan Remaja IKADAR . The type of this study was quasi experimental pre post test with control group. The sample was the patients aged 6 18 DMT1 who joined in IKADAR total 46 divided into 23 sample of the intervention group and 23 control group. The intervention group was educated for 10 minutes via a video containing sleep hygiene tips which are then applied for 3 days and the control group received standard intervention. Sleep quality was measured using the Pittsburgh Sleep Quality Index PSQI . Data on blood glucose in the morning was collected based on a sample diary at home. The results of this study showed the sleep quality score increased p "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
T50587
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>