Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 194649 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Maya Khrisna Silahartini
"Latar belakang: RS Sultan Imanuddin adalah rumah sakit tipe B yang menerima rujukan berjenjang dari rumah sakit sekitarnya dan menjadi tumpuan pelayanan sehingga diharapkan dapat memberikan pelayanan berkualitas dan memuaskan. Terdapat 5 dimensi yang dapat digunakan dalam menilai kualitas pelayanan yaitu tangible, empathy, reliability, responsiveness, dan assurance. Angka kepuasan pelanggan yang tinggi mempengaruhi keputusan pasien untuk kembali menggunakan layanan kesehatan di fasilitas kesehatan. Pengukuran loyalitas pelanggan dengan Nett Promoter Score (NPS) diawali pada tahun 2003 dan menggunakan jumlah pertanyaan lebih sedikit, NPS menghasilkan analisis yang lebih baik terhadap loyalitas pasien terhadap institusi kesehatan dan terdapat korelasi yang tinggi antara nilai NPS dengan tingkat kepuasan pasien.
Tujuan: Menganalisis hubungan persepsi pasien terhadap kualitas layanan dengan loyalitas di RS Sultan Imanuddin. Mengetahui loyalitas pasien RS Sultan Imanuddin dengan NPS untuk melihat akseptibilitas masyarakat terhadap RSSI.
Metode Penelitian: Penelitian mix method dengan pengambilan data kuantitatif kemudian dilanjutkan dengan kualitatif. Penelitian dilakukan Desember 2020-Februari 2021 dengan jumlah responden sebanyak 203 orang pasien dan atau penunggu pasien di instalasi rawat inap Meranti dan manajemen RS Sultan Imanuddin.
Hasil: Penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat loyalitas terhadap RS diukur dengan Nett Promoter Score sebesar 68,4 dan loyalitas terhadap dokter 91,6. Variabel tangible, empathy, reliability, responsiveness, dan assurance berhubungan signifikan terhadap loyalitas pasien terhadap RS dengan nilai p<0,001. Variabel reliability dan responsiveness memiliki pengaruh signifikan terhadap loyalitas pasien terhadap dokter dengan p<0,001. Karakteristik pasien yang berpengaruh signifikan pada loyalitas pasien terhadap rumah sakit dan dokter adalah pendidikan. Faktor pendidikan mempengaruhi cara pasien berkomunikasi dengan dokter. Faktor jenis kelamin, usia, pekerjaan, cara pembiayaan, tempat tinggal, kelas perawatan, riwayat rawat inap sebelumnya, cara datang berobat, dokter yang merawat, jalur masuk rawat inap, jenis kasus bedah dan lama hari rawat tidak berpengaruh terhadap loyalitas pasien.
Kesimpulan: Penelitian di RS Sultan Imanuddin menunjukkan tingkat loyalitas pasien terhadap dokter lebih tinggi dibanding loyalitas pasien terhadap rumah sakit. Variabel tangible, empathy, reliability, responsiveness, dan assurance memiliki hubungan signifikan terhadap loyalitas pasien terhadap rumah sakit. Variabel reliability dan responsiveness memiliki hubungan signifikan terhadap loyalitas pasien terhadap dokter. Pasien yang berpikir untuk beralih layanan rumah sakit, mencari layanan kesehatan yang tidak antri, ruang rawat inap yang lebih nyaman, dan memperhatikan privasi. Pasien yang masih menginginkan layanan di tempat yang sama disebutkan karena faktor jarak yang dekat dan beda selisih pembiayaan bila pindah rumah sakit. Faktor yang membuat pasien loyal terhadap dokter adalah penanganan baik yang diberikan dan telah terbiasa sebelumnya. Hal yang membuat pasien beralih dokter adalah waktu yang diberikan dalam pelayanan dirasa kurang dan ketidakhadiran dokter saat pemeriksaan. Penelitian ini diharapkan menjadi data dasar bagi rumah sakit sebagai tolak ukur dalam monitoring dan evaluasi pelaksanaan pelayanan.

Background: Sultan Imanuddin hospital is type B hospital receives referrals from surrounding hospitals, becoming service focus and expected to provide qualified and satisfying services. There are 5 dimensions that can be used for assessing service quality. Tangible, empathy, reliability, responsiveness, and assurance. High customer satisfaction rate had an impact on patients’ decision to use health services in the future and use the same health care facilities. Customer loyalty measure using Nett Promoter Score (NPS) initiated in 2003, using fewer questions. NPS results in better patient loyalty analysis for health care institutions, and had a correlation between NPS value and patient satisfaction level. Aim: This study was to analyze correlation between patient perceptions of service quality and loyalty at Sultan Imanuddin hospital. Knowing the patient’s loyalty with NPS to monitor patient’s acceptance of RSSI health services. Method: The research design is mix method research with quantitative research followed by qualitative. The study was conducted from December 2020-March 2021 with a total of 203 patients and/or patient attendants at the Meranti inpatient ward at Sultan Imanuddin Hospital. Result: research showed that the level of loyalty to hospitals, was measured by a Net Promoter Score of 68.4 and loyalty to doctors of 91.6. Tangible, empathy, reliability, responsiveness, and assurance variables were significantly related to patient loyalty to the hospital with p<0.001. Variables of reliability and responsiveness have a significant correlation with patient loyalty to doctors with p<0.001. Education is a patient’s character had a significant correlation with patient loyalty to both hospitals and doctors. Educational factors affect the way patients communicate with doctors. Gender, age, occupation, payment, domicile, treatment class, previous hospitalization history, referral method, treating doctor, inpatient admission method, surgical case type, and length of stay did not affect patient loyalty. Conclusion: patient loyalty to doctor is higher than patient loyalty to hospital. Tangible, empathy, reliability, responsiveness, and assurance are significantly correlated to patient’s loyalty to hospital. Reliability and responsiveness are significantly correlated to patient’s loyalty to doctor. Patients who are thinking of switching hospital services, seek health services that are less queued, more comfortable inpatient rooms, and pay attention to privacy. Patients who still want services at the same place are mentioned because of the distance factor and the difference in financing if they move hospitals. The factor that makes the patient loyal to the doctor is the good treatment given and has been used to it before. The things that make patients switch doctors are the time given in the service is felt to be lacking and the doctor's absence during the examination. This research is expected to serve database for hospital as a benchmark in monitoring and evaluating service implementation."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I Putu Arif Setianto
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan oleh BLUD Wangaya kepada pasien peserta Jamkesmas. Penelitian ini menerapkan metode SERVQUAL, yang merupakan alat ukur kepuasan pelanggan melalui analisis gap, yang dikembangkan oleh Parasuraman, dkk. Responden dalam penelitian ini terdiri dari 95 pasien yang diambil secara random sampling dari populasi sebanyak 308 pasien.
Hasil penelitian didapatkan bahwa semua dimensi SERVQUAL memiliki kualitas yang tidak memuaskan. Hal ini terlihat dari semua gap yang bernilai negatif pada dimensi tangibles, reliability, responsiveness, assurance dan empathy. Dari semua nilai negatif tersebut dimensi reliability memiliki gap dengan nilai negatif tertinggi atau kualitas yang paling tidak memuaskan.

This study focus on BLUD Wangaya?s service quality given to Jamkesmas patients. This study uses SERVQUAL method to measure service quality by gap analysis. SERVQUAL method was developed by Parasuraman,et.al. There are 95 respondents chosen from 308 population by random sampling method.
The conclusion of this study shows that the five dimensions in SERVQUAL analysis have unnacceptable quality. This is shown from negative score of each five dimensions which consist of tangibles, reliability, responsiveness, assurance and empathy. Reliability dimension was the worst among SERVQUAL five dimensions, which have highest negative gap score."
Depok: Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T27478
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dina Indriyanti
"Pelayanan kesehatan yang bermutu saat ini sudah menjadi tuntutan semua pihak, termasuk masyarakat sebagai pengguna jasa, dengan era globalisasi, bertambahnya golongan masyarakat yang mampu, berpendidikan, dan menguasai informasi, masalah mutu pelayanan menjadi tuntutan mutlak. Adapun faktor yang dominan mempengaruhi mutu pelayanan kesehatan di Puskesmas adalah sumber daya manusia, baik yang terlibat dalam manajemen maupun pelayanan. Keluhan (complain) dari pelanggan merupakan indikator dari kurangnya kualitas pelayanan akibat sistem manajemen yang kurang baik.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara karakteristik pelanggan dan upaya manajemen mutu fokus pada pelanggan dengan tingkat kepuasan pasien rawat inap di Puskesmas DTP Kabupaten Bogor tahun 2014. Metode penelitian adalah kuantitatif bersifat analitik deskriptif dengan desaincross sectional. Dengan populasi adalah seluruh pasien rawat inap dan unsur manajemen di Puskesmas DTP Kabupaten Bogorpada tahun 2014. Sampel pada penelitian ini adalah pasien rawat inap sebanyak 181 orang dan 50unsur manajemen di Puskesmas DTP dari 10 Puskesmas DTP.
Hasil penelitian menunjukan bahwa tidak terdapat hubungan antara karakteristik pasien dengan tingkat kepuasan pelanggan, ada hubungan yang bermakna antara upaya manajemen mutu fokus pada pelanggan dengan tingkat kepuasan pasien rawat inap di Puskesmas DTP Kabupaten Bogor tahun 2014, terdapat perbedaan yang bermakna terhadap skor rerata kepuasan diantara pasien di Puskesmas yang menerapkan upaya manajemen mutu fokus pada pelanggan dan yang tidak menerapkan upaya manajemen mutu fokus pada pelanggan.
Penulis menyarankan agar pihak manajemen Puskesmas meningkatkan dimensi fokus pada pelanggandan proses terkait pelanggan. Kedua dimensi tersebutbelum dilaksanakan secara maksimal dalam penerapanupaya manajemen mutu fokus pada pelanggan. Manajemen Puskesmasuntuk memperhatikan dimensi tangibledan responsivenesssebagai dimensi mutu pelayanan dengan tingkat kepuasan terendah.Melaksanakan survey kepuasan pelanggan secara berkala dengan tools yang sesuai dengan kekhususan Puskesmas agar mendapatkan gambaran kepuasan pelanggan terkini.

Quality health services is now becoming the demands of all parties, including the public as service users, with the era of globalization, increasing social groups capable, educated, and control of information, quality of service issues become an absolute requirement The dominant factor affecting the quality of health services at the health center are human resources, both of which are involved in the management and care. Complaints (complaints) from customers is an indicator of the lack of quality of service due to poor management system.
This study aims to determine the relationship between customer characteristics and quality management efforts focus on providing customers with the level of patient satisfaction in the Puskesmas DTPin Bogor District 2014. Quantitative research method is descriptive analytic cross-sectional design. With a population is the entire patient care and management elements in the Puskesmas DTPin Bogor District 2014. Samples in this study were inpatients as many as 181 people and 50 elements in the management of the Puskesmas DTPfrom 10 health centers With Nursing.
The results showed that there is no relationship between the characteristics of patients with levels of customer satisfaction, there is a significant association between quality management efforts focus on providing customers with the level of patient satisfaction in Bogor Regency DTP health centers in 2014, there is a significant difference in mean scores between patient satisfaction The Health Center is implementing a quality management efforts focus on the customer and are not implementing a quality management efforts focuson the customer and not implementing quality management efforts focus on the customer.
The author suggested that health centers improve the management dimensions of customer focus and customer-related processes. Both of these dimensions has not been fully implemented in the application of quality management efforts focus on the customer. Management Health Center to pay attention and responsiveness as a tangible dimension of service quality dimensions with the lowest satisfaction levels. Carry out customer satisfaction surveys on a regular basis with the appropriate tools to get an idea of the specificity of the health center in order to recent customer satisfaction.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T42699
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mayang Triasih
"Skripsi ini membahas tentang adanya tren penurunan jumlah kunjungan pasien rawat inap yang menunjukkan indikasi rendahnya tingkat loyalitas pasien di Instalasi Rawat Inap RSAB Harapan Kita, dimana pasien mungkin beralih pada rumah sakit lain atau mungkin tidak kembali melakukan kunjungan karena merasa tidak puas karena layanan yang diberikan.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan variabel independen yaitu kualitas pelayanan (tangibles, reliability, responsiveness, assurance dan empathy) dengan variabel dependen yaitu loyalitas pasien di Instalasi Rawat Inap RSAB Harapan Kita tahun 2012. Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional, dengan jumlah sampel 106 responden yang merupakan pasien baru ataupun pasien lama. Untuk menguji analisis univariat digunakan analisis distribusi frekuensi, sedangkan untuk menguji analisis bivariat menggunakan uji kai kuadrat.
Hasil analisis menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara kualitas pelayanan dengan loyalitas pasien karena p value < α (α = 0,05). Didapatkan nilai p value untuk masing-masing dimensi kualitas pelayanan; yaitu tangibles (p value = 0,001), reliability (p value = 0,023), responsiveness (p value = 0,006), assurance (p value = 0,002) dan empathy (p value = 0,033). Begitu juga dengan hubungan kepuasan pasien dengan loyalitas pasien menunjukkan adanya hubungan yang signifikan yaitu p value = 0,001.

This thesis discusses the trend of decline in the number of patient visits that show indications of low levels of patient loyalty Installation Inpatient RSAB Harapan Kita, where the patient may be switched to another hospital or may not return to visit because it was not satisfied by the services provided.
The purpose of this study to determine the relationship of independent variables of service quality (tangibles, reliability, responsiveness, assurance and empathy) with the dependent variable in patient loyalty Installation Inpatient RSAB Harapan Kita in 2012. This study used a cross-sectional study design, the sample size is 106 respondents were new patients or patients longer. To test for univariate analysis of frequency distribution analysis was used, while to test bivariate analysis using quadratic kai test.
The analysis showed no significant relationship between service quality and loyalty of patients as p value < α (α = 0.05). Obtained p value for each dimension of service quality, that is tangibles (p value = 0.001), reliability (p value = 0.023), responsiveness (p value = 0.006), assurance (p value = 0.002) and empathy (p value = 0.033). So is the relationship of patient satisfaction with the loyalty of the patients showed a significant relationship ie, p value = 0.001.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S45429
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suvonalya
"

ABSTRAK

Suvonalya
Program Studi Kajian Administrasi Rumah Sakit
Analisis Mutu Pelayanan Kesehatan Instalasi Rawat Jalan RSUD Budhi Asih
Dengan Pendekatan Kriteria Malcolm Baldridge Tahun 2018
Mutu pelayanan kesehatan menjadi hal penting dalam organisasi pelayanan
kesehatan sehingga mendorong setiap organisasi pelayanan kesehatan untuk
meningkatkan mutu pelayanan kesehatan. Berdasarkan hasil dari survey kepuasan
masyarakat terhadap instalasi pelayanan RSUD Budhi Asih pada tahun 2014-2017
didapatkan ada kesenjangan (gap) antara harapan konsumen dengan mutu pelayanan di
instalasi rawat jalan RSBA sehingga perlu dilakukan peningkatan kinerja di semua unsurunsur
pelayanan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran mutu
pelayanan kesehatan instalasi rawat jalan di RSBA dengan menggunakan pendekatan
kriteria malcolm baldridge. Metode penelitian ini merupakan penelitian analitik deskriptif
dengan studi crosssectional gabungan kualitatif dan kuantitatif (mix method). Penelitian
dilakukan di instalasi rawat jalan RSBA pada bulan November-Desember Tahun 2018
dengan jumlah sampel 130 dan jumlah informan 12 orang. Hasil didapatkan : Mutu
pelayanan kesehatan instalasi rawat jalan RSUD Budhi Asih secara umum adalah baik.
Ada pengaruh yang signifikan antara kepemimpinan, perencanaan strategis, fokus pada
pelanggan, pengukuran, analisis, dan manajemen pengetahuan, fokus pada tenaga kerja,
fokus pada operasi terhadap hasil yaitu mutu pelayanan kesehatan instalasi rawat jalan
RSBA dimana nilai p < 0.05 dan pada uji multivariat yang memiliki keeratan kuat adalah
perencanaan strategis dan fokus pada proses. Kualitas pelayanan kesehatan instalasi rawat
jalan RSBA perlu ditingkatkan, terutama fokus pada pelanggan, perencanaan strategis,
pengukuran, analisis dan manajemen pengetahuan dan hasil-hasil kinerja organisasi.
Komitmen dari seluruh elemen di rumah sakit sangat dibutuhkan. Pelayanan konsumen
dengan baik dan benar, tindakan medis yang tepat sesuai dengan standar operasional
prosedur, pelayanan prima dan upaya untuk memenuhi kelengkapan sarana prasarana
rumah sakit adalah hal penting yang harus dilakukan oleh RSBA untuk peningkatan mutu
pelayanan rumah sakit.
Kata kunci: kualitas mutu pelayanan kesehatan, manajemen, evaluasi kinerja, rumah
sakit, instalasi rawat jalan, kriteria malcolm baldridge.


ABSTRACT

Suvonalya
Study Program Hospital Administration
The Analysis Of Healthcare Service Quality Of The Outpatient Department At
Budhi Asih Hospital Using The Malcolm Baldridge Criteria Approach In 2018
The healthcare service quality is crucial in the healthcare service organization to
encourage every healthcare service organization to improve their healthcare service
quality. Based on the results of the community satisfaction survey on RSBA service
department in 2014-2017, there was a gap between consumers’ expectations and the
service quality of the outpatient department of RSBA, thus, it is necessary for them to
improve the performance of all service elements. Purposes: To identify the description of
the service quality of outpatient department in RSBA using the criteria of malcolm
baldridge. Method of this research was a descriptive analytical study with cross-sectional
study combined with qualitative and quantitative approaches (mix method). Based on the
result analysis it was found that : In general, the quality of outpatient health services at
the Budhi Asih Hospital is good. There was a significatt influence among leadership,
strategic planning, focus on customer, analysis measurement and knowledge
management, focus on the workforce, and last focus on operations and focus on the
service quality of outpatient department of RSBA with p-value of < 0.05 and in
multivariate tests, the factors that had strong closeness were the strategic planning and
the process focus. Conclusion: The Healthcare service quality of the outpatient
department of RSBA needed improvement, especially Customer Focus, Strategic
Planning, Measurement, Analysis and Management of Knowledge and Results of
Organizational Performance. The commitment of all elements in the hospital was
required. The well and correct service customers, appropriate to the medical treatment
according to the standard operating procedures, the excellent service and the effort to
meet the completeness of the hospital infrastructure were important aspects that should
be undergone by RSBA to improve the hospital’s service quality.
Keywords: healthcare service quality, management, performance evaluation, hospital,
outpatient department, malcolm baldridge criteria.

"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T52454
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Hidajati DP
"Tesis ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara persepsi pasien dinas Polri atas kualitas pelayanan rawat inap kelas III RS. Polpus Sukanto dengan minat mereka untuk memanfaatkan kembali pelayanan tersebut dimasa mendatang. Yang dimaksud pasien dinas pasien yang biaya berobat di RS. Polpus Sukanto ditanggung oleh institusi Polri. Variabel kualitas yang diteliti adalah variabel kualitas fasilitas dan penampilan petugas, kualitas pelayanan perawat, kualitas pelayanan dokter dan kualitas pelayanan makanan dengan cara membandingkan kenyataan yang dirasakan dengan harapan atas pelayanan yang seharusnya mereka terima. Penelitian dilakukan dengan desain kuantitatif cross sectional.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi pasien terhadap kualitas pelayanan perawat, pelayanan dokter, dan pelayanan makanan secara signifikan berhubungan dengan minat pasien dinas untuk memanfaatkan kembali pelayanan rawat inap kelas III RS. Polpus Sukanto. Sehingga upaya meningkatkan pelayanan kepada pasien dinas lebih diarahkan pada perbaikan ke 3 pelayanan tersebut, dalam usaha meningkatkan minat pasien dinas yang semakin menurun dalam 4 tahun terakhir.

This thesis aim is to find out the Association between service quality perception of 3th class in-patient RS.Polpus Sukanto with behavior intention from internal patient. Internal patient is patient that all of his health care debt in RS Sukanto Police Hospital will be paid by Police Department. Variables will be explored are quality of facility, quality of nurse care, quality of doctor’s attitude , quality of food service by comparing their perception of service they get and they want (what it should).
The result shows that there are significant association between quality perception of nurse care and behavioral intention, quality perception of doctor’s attitude and behavioral intention, and between quality perception of food service and behavioral intention. The Research conducted in Cross sectional quantitative desain. Result of this research is expected to beoome references for RS. Polpus Sukanto in effort to improve intemal patient enthusiasm which downhill progressively in 4 the last year.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
T33959
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tanjung, Reforma Yunita Masri
"Prinsip dan tujuan manajemen mutu dapat dilaksanakan dengan membuat suatu sistem pemastian mutu. Pemastian mutu dibuat dengan konsep yang menyeluruh dan didesain berdasarkan tujuan pemakaiannya. Desain dan pengembangan obat yang dibuat dengan memperhatikan persyaratan yang tercantum pada CPOB, dan perlunya dokumentasi, serta validasi pada setiap prosesnya. Pada proses pengembangan produk tablet XXX dibuatlah protokol verifikasi metode analisa penetapan kadar. Pembuatan protokol verifikasi metode analisa penetapan kadar dibuat untuk memastikan bahwa pada proses analisa penetapan kadar tablet XXX tidak terjadi bias, yang dapat menyebabkan kegagalan pemastian mutu pada produk. Protokol veifikasi metode analisa penetapan kadar dibuat dengan mengacu pada monografi tablet XXX dari British Pharmacopoeia tahun 2020 dan The International Council For Harmonisation (ICH) guideline.

Quality management principles and objectives can be implemented by creating a quality assurance system. Quality assurance is made with a comprehensive concept and designed based on its intended use. The design and development of drugs is made by taking into account the requirements stated in the CPOB, and the need for documentation and validation in each process. In the process of developing the XXX tablet product, a verification protocol for the assay analysis method was created. The creation of a verification protocol for the assay analysis method was created to ensure that in the analysis process for assaying XXX tablets there was no bias, which could cause failure to ensure the quality of the product. The verification protocol for the assay analysis method was made by referring to the XXX tablet monograph from the British Pharmacopoeia in 2020 and the International Council For Harmonization (ICH) guideline."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Windi Suhesti
"Studi ini bertujuan untuk menganalisa kualitas pelayanan kesehatan bagi pengidap HIV dan AIDS di lingkungan Rumah Sakit Daerah Tangerang dengan menilai persepsi dari pasien yang memanfaatkan layanan dan petugas yang memberikan pelayanan. Penelitian ini menggabungkan metode kuantitatif dan kualitatif. Evaluasi secara kuantitatif dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kemudian data ditampilkan dalam bentuk tabel dan diagram. Sedang penilaian secara kualitatif dilakukan melalui proses wawancara dan pengamatan langsung di lapangan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa walaupun secara umum pelayanan kesehatan di RSUD Tangerang telah berjalan baik namun beberapa hal terkait pelayanan masih harus diperbaiki. Informasi yang tepat dan benar menjadi kunci dalam upaya penanggulangan HIV dan AIDS. Bahwa perlindungan terhadap resiko pekerjaan kepada petugas belum mendapat perhatian sehingga wajib menjadi prioritas Rumah Sakit dan Pemerintah. Dibutuhkan sebuah kebijakan yang mampu memberikan perlindungan kepada pekerja kesehatan dan pasien sebagai pengguna untuk mendapatkan pelayanan yang optimal.

The purpose of this studying is to analize the quality of health service for people with HIV and AIDS in the environment of Tangerang District general hospital by judging the patients' perceptions who get the service and the officers who give the service. This research combines qualitative anad quantitative methods. Quantitative evaluation is applied by distributing the questionnaire. The data is described in the form of tables and diagrams. Meanwhile, the qualitative evaluation is applied through the interview process and direct observation in the field.
The result of the research describes that generally the health service in Tangerang district general hospital has run well, however there are some details relate to the service are recommended to be fixed. The valid and accurate information are the main key in the effort of overcoming the problem of HIV and AIDS. The fact that the protection against the job risk of the health officers is not getting proper attention must become the top priority of the hospital and the government. It is required a regulation which is capable of providing a protection to the health workers and the patients as the users to get an optimal service."
Depok: Universitas Indonesia, 2012
T31751
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Henny Herlina
"Seiring dengan adanya tuntutan masyarakat akan penerapan good governance dan tuntutan akan pelayanan pubiik yang berkualitas, demokratisasi dan pengakuan hak hak azasi manusia, serta giobalisasi dan berlakunya era perdagangan bebas akan melahirkan tuntutan terhadap peiayanan yang berkualitas agar supaya tetap eksis dan mampu bersaing, Begitu juga di bidang kesehatan yang merupakan suatu kebutuhan tampak tuntutan masyarakat akan pelayanan kesehatan telah bergeser kearah yang lebih berkualitas. Pelayanan kesehatan yang berkualitas merupakan salah satu kebutuhan dasar yang diperlukan setiap orang maka puskesrnas sebagai penyelenggara pelayanan publik hendaknya dapat memberikan kualitas pelayanan yang dapat memenuhi keburuhan masyarakat. Selain itu, saat ini masyarakat semakin menyadari hak-haknya sebagai konsumen kesehatan. Sehingga seringkali mereka secara kritis nempertanyakan tentang penyakit, pemeriksaan, pengobatan, serta tindakan yang akan diambil berkenaan dengan penyakitnya.
Puskesmas yang merupakan ujung tombak terdepan dalam pembangunan kesehatan, mempunyai peran cukup besar dalarn upaya mencapai tujuan pembanguna kesehatan, untuk itu diperlukan suatu penilaian kinerja puskesmas yaitu suatu upaya untuk melakukan penilaian hasil kerja/prestasi puskesmas. Pengukuran kualitas pelayanan puskesmas belum pemah dilakukan di Kota Tangerang, sehingga puskesmas belum dapat mengukur sejauh mana pelayanan yang diberikan dapat memenuhi kebutuhan atau harapan masyarakat. Selama ini penilaian puskesmas baru terpusat pada keberhasilan pencapaian program dart penampilan fisik akan tetapi dari aspek pasien sebagai pengguna jasa pelayanan belum pemah diukur.
Tujuan penelitian ini adalah didapatkannya gambaran hubungan antara pemenuhan hak pasien dengan kualitas pelayanan kesehatan puskesrnas di Kota Tartgerang tahun 2007. Penelitian dilaksanakan di Kota Tangerang dari bulan Mei sampai Juni 2007. Sampel penelitian adalah 270 pasien di 10 puskesmas di Kota Tangerang. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan rancangan penelitian cross sectional.
Hasil penelitian menunjukan penilaian baik terhadap kualitas pelayanann di puskesmas (79,6%). Dari hasil analisis peranan hak pasien terhadap kualitas pelayanan di puskesmas terdapat hubungan yang positif, dimana pasien yang tepenuhi halmya memberi penilaian baik terhadap kualitas pelayanan puskesmas. Saran kepada Dinas Kesehatan, agar dalarn penilaian kinerja puskesmas hendaknya memasukkan unsur penilaian pa.sien. Saran unrtuk puskesmas, hasil survey dapat dijadikan evaluasi terhadap kualitas pelayanan.

As the public begun to claim the practice of good governance and good quality of public services, democratization, and recognition of human's rights, and also globalization, and validity of free trade era will bear the claim of good quality of service in order to keep exist and able to compete. Also in health aspect, a need of health service is one of basic needs, that is why puskesmas as the public service operator must be able to give service quality which can satisfy the needs of public.
Puskesrnas which is the pioneer of health development have a big role in the effort to reach the purpose of health development, so that, a work evaluation of puskesmas is needed to give the evaluation of puskesmas achievement. The evaluation of puskesmas service quality has never been done before, that is why puskesmas never be able to evaluate how good the service they give to satisfy the public's needs. Until today, puskesmas' evaluations focus on the success of program accession and physical appearance never from the patients as the consumer of service.
The purpose of this research is to get a picture of association between patien's right fulfillment and quality of health care at community health center in Tangerang City,2007. The sample of this research were 270 patients in 10 puskesmas in Kota Tangerang. Descriptive quantitative with cross sectional research design is used as a method in this research.
The result showed good evaluation of the service quality in Puskesrnas. From the result of patient's rights role to the service quality in puskesmas showed a good correlation where patients that got their rights gave good grades to quality of puskesmas service. Suggestion to health Department is to put the patients evaluation in the puskesmas evaluation as the consumer of the service. Suggestion to puskesmas is to use the result of survey as the evaluation to the quality of service.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2007
T34320
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Made Juniartha Dwiputra
"ABSTRAK
Nama : Made Juniartha DwiputraProgram Studi : Kajian Administrasi Rumah SakitJudul : Perspektif Pasien Terhadap Kualitas Pelayanan Rawat InapRumah Sakit Umum Bintang Klungkung Tahun 2017Kualitas pelayanan mencakup lima aspek yaitu tangible, reability,responsiveness, assurance dan empathy. Kualitas pelayanan kesehatan salah satunyadapat dilihat dari perspektif pelanggan berdasarkan harapan dan persepsinya.Membandingkan antara persepsi dan harapan pelanggan akan menimbulkan perasaansenang/puas dan kecewa/tidak puas. Perspektif pelanggan/pasien dipengaruhi olehkarakteristiknya seperti jenis kelamin, umur, pendidikan, pekerjaan, kelas perawatandan cara pembayaran. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaranperspektif pasien terhadap kualitas pelayanan yang mereka terima pada saatmenjalani rawat inap di Rumah Sakit Umum Bintang Klungkung Tahun 2017.Penelitian ini menggunakan responden 107 orang yang merupakan pasien rawat inapkelas I, II dan III dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan rancangancross sectional. Pengukuran kualitas pelayanan dengan membandingkan persepsi danharapan responden yangmenggunakan konsep service quality dari Parasuraman. Hasilpenelitian ini berdasarkan perspektif pasien terhadap kualitas pelayanan rawat inapRumah Sakit Umum Bintang diketahui responden yang senang/puas terhadappelayanan yang mereka terima sebesar 53.3 sedangkan responden yang merasakecewa/ tidak puas sebesar 46.7 . Ada Hubungan yang signifikan antara perspektifpasien dengan jenis kelamin, pendidikan dan cara pembayaran. Selain itu diketahuijuga faktor faktor yang menjadi prioritas utama kuadran I untuk meningkatkankualitas pelayanan yang meliputi: Ruang perawatan memiliki suasana tenang dannyaman, memiliki kamar mandi/WC yang bersih, perawat tanggap dan sigap dalammemberikan pertolongan, perawat tekun dan bersungguh sungguh dalammelaksanakan tugasnya, petugas mengutamakan pelayanan terhadap pasien, danpetugas memberikan perhatian kepada pasien.Kata kunci : Perspektif pasien, karakteristik pasien, Dimensi ServQual

ABSTRACT
Name Made Juniartha DwiputraStudy Program Study of Hospital AdministrationTitle The Perspective of Patient on Quality of Inpatient Service ofBintang General Hospital, in Klungkung 2017Service quality includes five aspects tangibles, reability, responsiveness, assuranceand empathy. Quality of health services one of which can be seen from theperspective of customers based on expectations and perceptions. Comparing theperceptions and expectations of customers will lead to feelings ofpleasure satisfaction and disappointment dissatisfaction. The customer patientperspectives are influenced by their characteristics such as gender, age, education,occupation, treatment classes and mode of payment. This study aims to obtain aperspective picture of patients on the quality of services they receive at the time ofundergoing inpatient at Bintang General Hospital in Klungkung 2017. This studyused 107 respondents who are inpatients class I, II and III by using a quantitativeapproach with cross sectional design. Measurement of service quality by comparingperceptions and expectations of respondents who use service quality concept ofParasuraman. The results of this study based on the perspective of the patients on thequality of inpatient service of Bintang General Hospital are known responder who arehappy satisfied to the service they received by 53.3 while the responder who feeldisappointed not satisfied equal to 46.7 . There is a significant relationship betweenthe perspective of patients with gender, education and mode of payment. In addition,it is also known that the factors that become the main priority quadrant I to improvethe quality of services that include treatment room has a quiet and comfortableatmosphere, have a clean bathroom toilet, responsive nurses and swift in providinghelp, nurses diligent and earnest in performing its duties, the officer prioritizesservice to the patient, and the officer gives attention to the patient.Keywords Perspective of patient, patient characteristics, ServQual Dimension"
2017
T51553
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>