Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 188850 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Maura Emillia Kirana
"Bekerja di ketinggian merupakan aktivitas yang memiliki risiko tinggi. Kasus jatuh dari ketinggian berkontribusi atas 38% dari 105.182 kasus kecelakaan kerja di sektor konstruksi. Pada tahun 2020 dan 2021, PT.X memiliki dua kecelakaan jatuh dari ketinggian. Pengaruh organisasi menjadi kontributor paling besar dalam kedua kasus yang ada. Studi ini membahas secara mendalam terkait analisis kecelakaan bekerja di ketinggian yang terjadi pada PT.X pada tahun 2020-2021 menggunakan aspek human factors. Pada analisis kecelakaan, akan digunakan salah satu teori human factors yaitu Swiss Cheese Model dengan tools turunan yaitu Human Factors Analysis and Classification. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus dengan menggunakan data sekunder serta wawancara dengan pihak PT.X. Penggunaan aspek human factors pada kecelakaan bekerja di ketinggian akan menemukan kondisi laten dan kegagalan aktif yang dapat menjadi faktor-faktor kontributor terhadap kecelakaan. Kondisi laten yang ditemukan antara lain kurangnya kesadaran manajemen dalam menegakkan aspek keselamatan, belum tersedianya fasilitas pendukung safety yang optimal, dan lainnya. Sedangkan kondisi aktif yang berkontribusi antara lain pengetahuan dan pelatihan yang kurang dari pekerja tentang bahaya serta pengendalian di tempat kerja, pelanggaran aturan kerja, dan lainnya. Peneliti menyarankan untuk PT.X melakukan perbaikan atas faktor-faktor yang berkontribusi terhadap kejadian kecelakaan khususnya di level manajemen dan organisasi.

Working at heights is a high-risk activity. Falls from heights accounted for 38% of the 105,182 work accidents in the construction sector. In 2020 and 2021, PT.X had two falls from a height. Organizational influence is the biggest contributor in both cases. This study discusses in depth the analysis of work accidents at the height that occurred at PT.X in 2020-2021 using human factors aspects. In the accident analysis, one of the theories of human factors will be used, namely the Swiss Cheese Model with derivative tools, namely Human Factors Analysis and Classification. The research method used is a case study using secondary data and interviews with PT.X. The use of human factors aspects in accidents at work will find latent conditions and active failures that can be contributing factors to accidents. Latent conditions found include lack of management awareness in enforcing safety aspects, unavailability of optimal safety support facilities, and others. While active conditions that contribute include lack of knowledge and training of workers about hazards and controls in the workplace, violation of work rules, and others. Researchers suggest PT.X make improvements to the factors that contribute to the incidence of accidents, especially at the management and organizational levels."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuyun Tri Wahyuni
"Kecelakaan Kerja adalah suatu kejadian yang tidak terduga dan tidak dikehendaki dan dapat menimbulkan kerugian baik korban manusia atau benda. Banyak faktor yang menjadi penyebab terjadinya kecelakaan. Dalam penelitian ini penulis akan menganalisis kecelakaan crane pada pabrik CRM PT Krakatau Steel dengan menggunakan metode FMEA. Penelitian ini menggunakan kerangka teori ILCI Loss Causation Model.
Variabel yang diteliti adalah jenis kecelakaan crane yang terjadi, faktor-faktor penyebab kecelakaan dan analisis dengan menggunakan FMEA (Failur mode effect analysis) yaitu perkalian antara severity, occurance dan detection. Setelah dianalisis didapatkan nilai RPN (Risk Priority Number). Hasil penelitian yaitu didapatkan nilai RPN tertinggi yaitu pada faktor kerusakan mesin (immediat cause) dan unsafe act.

Accident is an unexpected events and undesirable and can cause losses of human victims or objects Many factors that cause accidents. In this study the authors will analyze crane accident at the CRM plant of PT Krakatau Steel using the FMEA method This study uses a theoretical framework ILCI Loss causation model.
The variables studied were the type of crane accidents that occur the factors that cause accidents and analysis using FMEA Failur mode effect analysis is multiplication of severity occurance and detection Having analyzed the value obtained RPN Risk Priority Number The results of the study are the highest RPN values obtained on factors immediate cause aand unsafe act
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S55586
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Finski Oktodela
"Kecelakaan lalu lintas merupakan penyebab kematian nomor tiga di Indonesia. Setiap tahunnya rata-rata 30.000 nyawa melayang di jalan raya. Indonesia duduk di peringkat ke tiga negara di ASEAN yang jumlah kecelakaan lalu lintasnya paling tinggi. Berdasarkan hasil penelitian empiris terhadap jumlah korban kecelakaan tersebut diketahui bahwa pada tahun 2007 jumlah kecelakaan lalu lintas di Indonesia sebanyak 49.553 orang dengan jumlah korban meninggal 16.955 orang. Tahun 2008 angka tersebut meningkat lagi, dari 59.164 korban kecelakaan lalu lintas sebanyak 20.188 di antaranya meninggal dunia. Tahun 2009 angka korban kecelakaan lalu lintas sebesar 62.960 orang, 19.979 di antaranya meninggal dunia. Tahun 2010 jumlah kecelakaan 66.488, 19.873 korban meninggal dan pada tahun 2011 jumlah korban meninggal sebanyak 31195.
Angkutan umum sebagai salah satu penggerak roda ekonomi baik secara langsung maupun tidak langsung sangat mempengaruhi kehidupan bermasyarakat. Masyarakat sering mengeluhkan pelayanan angkutan umum, baik dalam bentuk fisik kendaraan maupun perilaku pengemudi angkutan umum yang kurang mentaati peraturan lalu lintas. Perilaku angkutan umum di jalan sering atau sangat mengganggu pengguna jalan lain dan kelancaran arus lalu lintas. Salah satu perilaku pengemudi angkutan umum yang mengganggu kelancaran arus lalu lintas adalah menaikkan dan menurunkan penumpang di sembarang tempat, terlebih lagi jalan yang dilalui angkutan umum volume lalu lintasnya padat dan geometrik simpangnya sangat sempit., jumlah kendaraan yang terlibat kecelakaan lalu lintas dari tahun ke tahun meningkat cukup tajam, sebesar 7,8 kali pada mobil penumpang.
Menurut data Polda metro jaya dari tahun 2008-2010 adanya peningkatan kasus kecelakaan yang melibatkan angkutan bus umum yaitu untuk 2008 terjadi 642 kasus dan untuk tahun 2010 terjadi 719 kasus kecelakaan, hingga tahun 2014 jumlah kasus kecelakaan angkutan bus umum di Jakarta sebanyak 338. Kasus kecelakaan angkutan bus umum cenderung turun namun tetap harus menjadi perhatian khusus karena ratarata setiap hari terjadi satu kecelakaan yang melibatkan angkutan bus umum. Dari data polda metro jaya juga dapat dilihat faktor-faktor yang menyebabkan kecelakaan adalah faktor manusia, faktor kendaraan dan faktor lingkungan
Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran kecelakaan angkutan bus umum yang terjadi di Jakarta, selian itu juga bertujuan melihat distribus frekuensi faktorfaktor penyebab kecelakaan seperti faktor manusi, kendaraan dan lingkungan.
Dari hasil penelitian ini di dapat bahwa faktor kendaraan merupakan faktor yang paling dominan menyebabkan kecelakaan dengan 3607 kasus kecelakaan atau sebesar 92.3% dari total kecelakan ang terjadi. Dari faktor pengemudi, faktor pengemudi lengah adalah faktor yang dominan menyebabkan kecelakaan dibandingkan dengan faktor lainnya yaitu sebesar 1463 kasus kecelakaan atas sebesar 37.5% dari total kecelakaan yang terjadi.

Traffic accidents are the third cause of death in Indonesia. Each year, an average of 30,000 lives lost on the highway. Indonesia sits in rank to the three countries in ASEAN that the amount of the highest traffic accident. Based on the results of empirical research on the number of victims of the accident is known that in 2007 the number of traffic accidents in Indonesia as many as 49 553 people with the death toll 16 955 people. In 2008 that number increased again, from 59 164 traffic accident victims as much as 20 188 of them died. In 2009 the number of victims of traffic accidents amounted to 62 960 people, 19 979 of whom died. In 2010 the number of accidents 66 488, 19 873 deaths and in 2011 the death toll as much as 31 195.
Public transport as one of the driving wheels of the economy both directly and indirectly affect the life of society. People often complain of public transport services, both in physical form and behavior of drivers of vehicles of public transport less obey traffic rules. The behavior of public transport on the road often or very disturbing other road users and the smooth flow of traffic. One of the behaviors that disrupt public transport drivers smooth flow of traffic is increasing and decreasing passenger in any place, moreover the path of public transport heaviest traffic volume and the adverse geometric very narrow., The number of vehicles involved in traffic accidents every year increased quite sharply, by 7.8 times in passenger cars.
According to data from the Polda Metro Jaya in 2008-2010 to an increase in cases of accidents involving public transport ie buses for 2008 was 642 cases and for the year 2010 occurred 719 cases of accidents, by 2014 the number of accident cases public bus transportation in Jakarta as many as 338. The case of an accident Public bus transport tends to fall but still should be of particular concern because the average daily occurrence of accidents involving public transport bus. Polda Metro Jaya data can also be seen the factors that caused the accident is the human factor, vehicle factors and environmental factors.
This study aims to look at the picture of public bus transport accidents which occurred in Jakarta, selian it also examines the frequency distribus factors that cause accidents as a factor for human, vehicle and environment. From the results of this study can be found in the vehicle factor is the most dominant factor caused the accident with the 3607 case of accident or by 92.3% of the total accidents which occurred. From the driver factors, factors careless driver is the...
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
T43466
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Candraditya Dwaya Putra
"ABSTRAK
Tenaga kerja merupakan aset yang berharga bagi kegiatan ekonomi, oleh karena itu
kesehatan dan keselamatan manusia saat bekerja harus di lindungi. Keselamatan dan
kesehatan kerja merupakan hak para pekerja dan merupakan hak asasi manusia. Penelitian ini
bertujuan untuk mengkaji kecelakaan kerja menggunakan analisis spasial di perusahaan
tambang PT X dengan bantuan analisis statistik spasial yaitu Getis-Ord (Gi*). Getis (Gi*)
merupakan salah satu metode statistik spasial untuk menentukan hotspot pada suatu area
berdasarkan pengelompokkan spasial dari data insiden. Hasil penelitian menunjukkan insiden
paling sering terjadi di jalan hauling yang paling sering disebabkan oleh buruknya
maintenance dengan nilai z score 3,21 dan operator tidak mentaati peraturan yang telah
ditetapkan dengan nilas z score 3,022.

ABSTRACT
Labor is a valuable asset for economic activity, therefore human health and safety work must
protected. Occupational safety and health is the right of workers and is a basic human right.
This study aims to examine occupational accidents using spatial analysis in PT. X mining
companies with spatial statistical analysis of Getis-Ord (Gi*). Getis (Gi*) is one of the spatial
statistical methods for determining hotspot in an area based on spatial grouping of incident
data. The results showed that incidents were most frequent on hauling roads most often
caused by poor maintenance with z score of 3.21 and the operator did not comply with the
established rules with z score of 3.02"
2017
T47995
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Evanti Kusumawardani
"Angka penyalahgunaan NAPZA masih tinggi di Indonesia. Terlebih di kota besar seperti Jakarta, yang memiliki angka insidensi terbesar di Indonesia yaitu 350.000 kasus. Penggunaan tertinggi adalah pada kelompok usia produktif. Terlebih menurut data Badan Narkotika Nasional, pemakaian NAPZA merupakan penyebab kecelakaan lalu lintas. Kecelakaan lalu lintas ini telah menyebabkan kerugian sosial ekonomi hingga Rp217 triliun pertahunnya. Diperburuk dengan jumlah kecelakaan tertinggi adalah korban berusia produktif yaitu 20-50 tahun. Untuk itu pada studi ini akan diteliti bagaimana Penyalahgunaan NAPZA dan Hubungannya dengan Faktor Usia pada Korban Kecelakaan Lalu Lintas Jakarta 2012-2014.
Penelitian ini menggunakan studi cross sectional, dan data diambil dari data skunder post-mortem berupa Laporan Pemeriksaan Forensik Departemen Forensik dan Medikolegal RSUPN Ciptomangunkusumo, Jakarta. Dari 1.415 kasus kecelakaan lalu lintas didapatkan 56 subjek yang melakukan uji toksikologi, Rapid Test. Delapan puluh tujuh persen (n=47) adalah laki-laki. Kelompok usia terbanyak subjek adalah 21-30 tahun, dengan mean 32±12,4 (S.D).
Hasil positif pada uji toksikologi adalah 12,5% (n=7), dan hasil terbanyak adalah kelompok usia 31-40 tahun. Mayoritas uji positif adalah pada laki-laki yaitu 5 dari 7 subjek. Zat yang paling banyak adalah methamfetamin (n=4), benzodiazepin (n=3), dan opioid (n=2). Terdapat 2 subjek yang menunjukan hasil positif lebih dari 1 substans. Pada uji Mann-Whitney pada usia dan penggunaan NAPZA, didapatkan nilai p=0,799.
Dapat didapat kesimpulan bahwa faktor usia tidak berhubungan secara statistik terhadap penggunaan NAPZA pada korban kecelakaan lalu lintas di Jakarta. Walaupun demikian, penggunaan NAPZA masih mungkin secara klinis menyebabkan kecelakaan. Dibutuhkan penggalakan mengenai penyalahgunaan NAPZA terlebih untuk keamanan berkendara, tanpa memandang usia.

Drug abuse could still be considered as a big issue in Indonesia, especially in Jakarta. Jakarta has the highest number for incidenced for drug abuse in Indonesia, 350,000 case per year. In this case, the most drug user age are in productive age. Based on Badan Narkotika Nasional (BNN)’s data, drug abuse is one of the main cause of traffic accident. This traffic accident cause national economic and social loss up to Rp217 billions per year. This is worsen by the victim of traffic accident age group is 20-50 years old. In this study, will see the relationship between age and drug abuse in traffic accident victim in Jakarta between 2012-2014.
This is a cross sectional study with secondary data using Department Forensic and Medicolegal RSUPN Cipto Mangunkusumo's postmortem data. From 1,415 case of traffic accident, there are 56 subject that performed Rapid Test for toxicology. Men 87% (n=47) are majority of subjects. Whereas the main age group in the subject are 21-30 years old, with the mean age is 32±12.4.
The positive result is given by 7 subjects (12,5%). Gender majority in positive result are men (n=5) and the main age group is 31-40 years old. The most detected subtance are methamphetamine (n=4), benzodiazepine (n=3), and opioid (n=2). Mann-Whitney test was performed towards the age variable, which result is p=0.799.
By this result, there are no statistically significant relationship between age and drug abuse in traffic accident victim in Jakarta. Despite this result there is still a chance that drug abuse can cause traffic accident. Therefore, there still need more precaution and policy about drug abuse especially for driving safety in Indonesia, regardless of age.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Samsul Rizal
"The zero accident policy is a priority of the Indonesian Air Force to reduce accidents and incidents in the aircraft operations of the Indonesian Air Force. Implementation of the policy can reduce the number of accidents and incidents that can cause casualties and Air Force Weapon System. However, policy implementation is still done manually so that interoperability cannot be realized in implementing the policy. Using the interoperability business process approach, an analysis of the implementation of the zero accident policy is carried out. This study uses a qualitative research design with primary data sources through purposive sampling. The results showed that the implementation of the policy using a system that interoperability in the zero accident policy had not been carried out by the Air Force sub organizations. This study recommends the use of applications in order to realize interoperability in the implementation of the zero accident policy."
Bogor: Universitas Pertahanan, 2020
355 JDSD 10:1 (2020)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Aliqa Impuni Dewi
"Proses penyidikan dalam kejadian kecelakaan lalu lintas menjadi bagian penting untuk menentukan penyelesaian yang berkeadilan. Akan tetapi, polisi menyatakan bahwa memori mengenai kecelakaan yang diperoleh dari kesaksian sangat umum, tidak akurat, dan tidak lengkap. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh metode wawancara dan usia terhadap memori korban kecelakaan lalu lintas pada pengendara sepeda motor. Penelitian menggunakan desain eksperimental randomized factorial design 2 (metode wawancara: cognitive interview vs standard interview) x 2 (usia: remaja 14-16 tahun vs dewasa muda 20-25 tahun). Sebanyak 30 pengendara sepeda motor dewasa muda dan 27 pengendara sepeda motor remaja, diwawancarai baik dengan menggunakan metode cognitive interview atau metode standard interview. Memori diukur dari tiga kategori detail informasi yaitu event related details, central details, dan peripheral details. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan dari metode cognitive interview dan usia terhadap memori. Penggunaan metode cognitive interview menghasilkan detail informasi yang lebih banyak secara signifikan pada event related details daripada metode standard interview, terlepas dari kelompok usia. Selanjutnya, kelompok dewasa muda menghasilkan detail informasi yang lebih banyak secara signifikan daripada kelompok remaja. Kemudian, metode wawancara berinteraksi dengan usia dalam mempengaruhi memori pada event related details dan peripheral details. Implikasi dari penelitian ini adalah perlu memperhatikan faktor kelelahan, tingkat pendidikan, jenis kelamin, sudut pandang, dan jenis kecelakaan partisipan dalam menggali informasi peristiwa kecelakaan lalu lintas.

The investigation process in traffic accident incidents is an important part of determining a fair settlement justice. However, the police stated that the memory of the accident obtained from the testimony was very general, inaccurate, and incomplete. This study aims to examine the effect of the interview method and age on the memory of traffic accident victims on motorcycle riders. The study used a randomized factorial design experimental design 2 (interview method: cognitive interview vs standard interview) x 2 (age: adolescents 14-16 years old vs young adults 20-25 years old). A total of 30 young adult motorcycle riders and 27 adolescents motorcycle riders were interviewed using either the cognitive interview method or the standard interview method. Memory is measured by three categories of detailed information, namely event related details, central details, and peripheral details. The results showed that there was a significant effect of the cognitive interview method and age on memory. The use of the cognitive interview method resulted in significantly higher information detail on event related details than the standard interview method, regardless of age group. Furthermore, the young adult group produced significantly higher information detail than the adolescent group. Then, the interview method interacts with age in influencing memory on event related details and peripheral details. The implication of this research is that it is necessary to pay attention to the fatigue factor, education level, gender, point of view, and type of accident of participants in digging up information on traffic accident events."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Abdul Aziz Adi S.
"PT XYZ adalah perusahaan yang bergerak dibidang minyak dan gas, dimana memiliki anak perusahaan dengan karakteristik yang bervariasi. Karakteristik tersebut memunculkan risiko terjadinya kecelakaan kerja. Kasus kecelakaan kerja di PT XYZ selama 4 tahun terakhir meningkat. Penelitian ini dilakukan untuk untuk mengkaji kegagalan sistem pertahanan pada tingkat HFACS (Human Factor Analysis and Classification System) baik aktif maupun laten. Hasil penelitian ini menyebutkan bahwa fatality terjadi di tahun 2014 dengan lokasi insiden di onshore dan berada di Sumatera dan Sulawesi. Kemudian permasalahan terkait kegagalan dari sistem pertahanan HFACS yang banyak ditemukan adalah skill-based error, technological errors, coordination and communication, planned inappropriate operation, inadequate supervision, dan organizational process. Hasil analisis penelitian menyarankan tindakan perbaikan pada tingkat individu untuk kegagalan aktif dan tingkat organisasi untuk kegagalan laten untuk mengurangi atau menghilangkan kesalahan-kesalahan teridentifikasi sehingga akan memperkuat ketahanan sistem terhadap terjadinya kecelakaan.

XYZ is a company engaged in oil and gas, which has subsidiaries with varying characteristics. These characteristics raise the risk of accidents. Cases of occupational accidents in XYZ during the last 4 years increased. This study was conducted to assess the failure of the defense system at the level of HFACS (Human Factor Analysis and Classification System), both active and latent. Results of this study stated that the fatality occurred in 2014 with the incident at onshore locations and are located in Sumatra and Sulawesi. Then the problems related to the failure of the defense system HFACS that are found are skill-based errors, technological errors, coordination and communication, planned Inappropriate operation, inadequate supervision, and organizational process. The analysis of research suggests corrective actions at the individual level for the failure of active and latent level of the organization for failure to reduce or eliminate the errors identified so that it will strengthen the resilience of the system against accidents."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S60331
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Naibaho, Antoni Bona Foncus
"Human Factor Analysis and Classification System Framework merupakan suatu metode yang telah banyak digunakan untuk investigasi kecelakaan diberbagai bidang seperti penerbangan, pertambangan, kereta api, dan industri lainnya. Metode HFACS terdiri dari beberapa lapisan seperti organizational influences, unsafe leadership, precondition to unsafe act dan unsafe act. Di PT X sendiri belum pernah dilakukan investigasi kecelakaan menggunakan metode ini. Oleh karena itu penulis mencoba melakukan analisis kecelakaan di PT X yang terjadi selama tahun 2014. Dari hasil analisis yang dilakukan diketahui bahwa setiap level pada lapisan HFACS memiliki kelemahan-kelemahan yang perlu diperbaiki untuk memperkuat pertahanan.
Unsafe act terdiri dari error dan violation. Kelemahan yang terdapat dalam error berupa skill based error yaitu kegagalan pengoperasian dan kontrol yang tidak benar, kesalahan navigasi dan persiapan dan pemeliharaan alat yang tidak memadai. Untuk Decision error yang menjadi kelemahan adalah berupa prosedur manuver yang tidak benar, gagal mengenali kondisi berbahaya dan penempatan peralatan dan material yang tidak benar. Perceptual error memiliki kelemahan berupa kesalahan memperkirakan jarak, ketinggian, kedalaman, berat dan kondisi permukaan. Sedangkan yang menjadi kelemahan pada Violation adalah berupa tingginya pelanggaran SOP, kegagalan mengamankan peralatan dan pelanggaran batas kecepatan.
Kelemahan pada precondition to unsafe act yang terdiri dari environmental factor, condition of employee serta personal factor yaitu environmental factor berupa kondisi cuaca yang buruk, kondisi jalan tambang yang berbahaya, jalanan licin serta peralatan dan tools yang rusak. Sedangkan untuk condition of operator yaitu kurangnya kompetensi. Untuk personal factor yang menjadi kelemahan adalah komunikasi dan koordinasi bahaya yang buruk. Pada level unsafe leadership yang menjadi kelemahan terbesar terdapat pada elemen inadequate leadership yaitu berupa pengawasan pekerjaan yang tidak memadai serta kegagalan melakukan penilaian risiko. Level terakhir pada HFACS yaitu organizational influences dimana pada level ini yang menjadi kelemahan adalah berupa pelaksanaan kebijakan yang tidak konsisten serta manajemen feedback dari karyawan yang tidak memadai.

Human Factor Analysis and Classification System Framework is a method that has been commonly used to investigate accidents in every different sector such as aviation, mining, railway and other industry. HFACS method is consist of some sections like organizational influences, unsafe leadership, precondition to unsafe act and unsafe act. In PT X itself was never been doing accident investigation using this method. Therefore, the author try to analyze the accidents which happened in PT X during 2014. From the analysis result it?s been known that every level on HFACS layer has weaknesses which need to be improved to strengthen defences.
Unsafe act is consist of error and violation. The weakness which are inside the error such as skill based error are inadvertent operation and incorrect control, navigational error, inadequate prepared and maintenance of equipment. For decision error the weakness are improperly of maneuver procedure, failure to recognize unsafe condition and improperly placement of equipment and material. Perceptual error has a weakness such as misjudgement of distance, height, depth, weight and surface condition. The weakness of violation is such as disregard of SOP, failure to secure equipment and violation of speed limit.
The weaknees of precondition to unsafe act which is consist of environmental factor, condition of employee and personal factor, where environmental is like inclement weather condition, unsafe mining road, slippery road and defective of equipment and tools. For condition of operator is lack of competency. For personal factor, the thing which become the weakness ia about inadequate communication and coordination. At the unsafe leadership level the biggest weakness is on the inadequate leadership element which like inadequate monitoring of work and failure to conduct risk assessment. The last level of HFACS is organizational influences where at this level, the things which become the weakness is the inconcistency implementation of policyand inadequate feedback from employee to management."
Depok: Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Astuti Yeniretnowati
"Pekerja sebagai sumber daya manusia mempunyai peran yang besar dalam mengembangkan dan mengamankan proses produksi, dimana didalam melaksanakan kegiatannya pekerja seringkali dihadapkan kepada bentuk bahaya yang mungkin timbul. Kecelakaan kerja bagi perusahaan khususnya perusahaan industri merupakan suatu peristiwa yang tidak diinginkan. Prinsip pencegahan kecelakaan kerja tidak saja mengevaluasi potensial bahaya, tetapi juga mencari dan mengevaluasi penyebab timbulnya. Pada tesis ini melihat bagaimana kecelakaan itu terjadi serta apa yang menjadi factor penyebabnya. Karena kecelakaan kerja tidak datang dengan sendirinya, ada serangkaian peristiwa sebelumnya yang mendahului terjadinya kecelakaan tersebut. Untuk mengetahui penyebab kecelakaan kerja bagian produksi unit die casting PT X digunakan metoda SCAT, dengan penelitian kualitatif. Dari hasil penelitian lapangan memperoleh hasil pada kondisi dibawah standar disebabkan oleh karena berbuat lalai hingga alat pengaman tidak berfungsi, dan kondisi dibawah standar disebabkan oleh karena tidak berfungsinya alat pengaman, kurang memadainya system alat pengaman dan tingkat kebisingan suara yang cukup mengganggu konsentrasi pekerja. Adapun penyebab dasar yang menyebabkan kecelakaan ini adalah yang dikarenakan factor manusia yaitu Kurang pengetahuan, stress fisiologis, stress psikologis dan factor pekerjaan yaitu tenaga teknik yang tidak memadai, kekurangan pada perkakas dan peralatan, kurangnya system perawatan, kurangnya sistem kepemimpinan dan pengawasan, kekurangan dalam standar kerja, kekurangan dalam pembelian. Adapun ketimpangan pada system manajemen yang terjadi adalah tidak memadainya system Kepemimpinan dan administrasi, inspeksi dan pemeliharaan yang terencana, analisis dan prosedur tugas kritis, engineering dan manajemen perubahan, system evaluasi, pengetahuan dan training keahlian, observasi tugas, peraturan dan ijin kerja, analisis kecelakaan/ kejadian dan training kepemimpinan. Diharapkan dengan penelitian ini dapat menjadikan masukan bagi perusahaan untuk dapat melakukan langkah pencegahan agar kecelakaan serupa tidak terulang.

Employees as human resources play an important role in pacify and expand a production process. They carry out a necessary working activity that in some cases are exposed by the risk of dangerous situation. Occupation accident in an industry, especially in a manufacturing company constitute as undesired evidence. Labor protection principle in occupational accident not only evaluate a potential risk of danger but also find out the cause of emergence. This thesis emphasizes on the cause factors of. accident that might suddenly happen in preceding to the working activity. This study would be explored in the production unit of Die casting PT X. It uses the SCAT method with a qualitative research. From the data field result substandard acts act caused of making safety devices inoperative, substandard conditions caused of inadequate guards or barriers, defective tools, equipment or materials and noise exposure. Basic caused this accident of personal factor are lack of knowledge, stress physiological, stress psychological and job factor are inadequate engineering, inadequate tools and equipment, inadequate maintenance, inadequate leadership and/ or supervision, inadequate work standards and inadequate purchasing. From the data field result lack of control caused of leadership & Administration, planned inspection & Maintenance, Critical task analysis & procedure, Engineering and change management, System evaluation, Knowledge and skill training, Task observation, Rule and work permits, Accident/ Incident analysis, Leadership training. Hopefully this thesis could contribute to preventive the same accident in the manufacturing companies not occur again."
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T 12802
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>