Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 166240 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bunga Kemalahayati
"Media massa di zaman modern ini banyak menyajikan artikel berita mancanegara sehingga dapat diakses dengan mudah kapan dan di mana saja. Penerjemahan pun menjadi salah satu cara yang diperlukan agar informasi pada artikel berita tersampaikan dengan baik. Penelitian ini membahas jenis subsistem appraisal dalam artikel opini berbahasa Belanda "Over deze Nederlandse slavernijgeschiedenis hebben we het nooit” dan terjemahannya “Belanda Sembunyikan Sejarah Perbudakan di Indonesia”. Penelitian deskriptif kualitatif ini menggunakan teori Linguistik Sistemik Fungsional (LSF). Tujuan dari penelitian adalah untuk menjabarkan appraisal Attitude kedua artikel. Hasil penelitian menunjukkan appraisal Attitude teks sumber dan teks sasaran berjumlah sama sebanyak 78 pasang data dengan subsistem Attitude paling dominan, yaitu Judgement sebanyak 64 data (82,05%). Sementara itu terdapat 12 data yang dikategorikan sebagai Appreciation (15,38%) dan 2 data yang dikategorikan sebagai Affect (2,57%). Penulis dan penerjemah cenderung memberikan penilaian perilaku dalam bentuk Moral Judgement negatif secara tersirat (33,33%) mengenai sejarah perbudakan Hindia Belanda yang disembunyikan oleh Belanda. Hasil juga menunjukkan bahwa terjadi pergeseran makna berupa peningkatan dan penurunan Graduation Force dari teks sumber (TSu) ke teks sasaran (TSa).

In this modern era, the mass media presents many foreign news articles that are easily accessible anytime and anywhere. Translation is one way that is needed so that information in news articles is conveyed properly. This study discusses the appraisal subsystem in the Dutch opinion article “Over deze Nederlandse slavernijgeschiedenis hebben we het nooit” and the Indonesian translation “Belanda Sembunyikan Sejarah Perbudakan di Indonesia”. This qualitative descriptive study uses the theory of Systemic Functional Linguistics (SFL). This study aims to describe the appraisal of Attitude from the two articles. The results showed that the appraisal of Attitude of the source language and target language was the same as many as 78 pairs of data with the most dominant Attitude subsystem, namely Judgement as much as 64 data (82.05%). Meanwhile, there are 12 data categorized as Appreciation (15.38%) and 2 data categorized as Affect (2.57%). The author and translator tend to give behavior assessments in the form of implicitly negative Moral Judgment (33.33%) regarding the history of Dutch East Indies slavery hidden by the Dutch. The results also show that there was a shift in meaning in the form of increasing and decreasing Graduation Force from the source text (SL) to the target text (TL)."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Aufia Hilal Zoelva
"Hadirnya mesin penerjemah telah membantu banyak orang dalam menerjemahkan. Namun tidak jarang kesalahan masih ditemukan pada terjemahannya. Dalam penelitian ini dibahas kesalahan leksikal pada terjemahan oleh mesin penerjemah Google dari bahasa Belanda ke bahasa Indonesia. Korpus yang digunakan adalah artikel yang dimuat dalam media digital De Volkskrant. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dengan teori kesalahan leksikal pada hasil penerjemahan oleh mesin dari Vilar et al (2006). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kategori kesalahan yang paling banyak ditemukan adalah sense dan yang paling sedikit adalah kesalahan pada tambahan kata dan idiom. Kesalahan leksikal masih banyak ditemukan pada kata yang memiliki makna lebih dari satu terutama pada nomina. Hal ini membuat hasil penerjemahan menjadi tidak tepat sehingga hasil penerjemahan Google masih perlu dievaluasi dan revisi untuk mendapatkan penerjemahan yang sepadan.

The presence of machine translators has helped many people in translating. However it is common for errors to be found in the translation. This research discusses lexical errors in the translation by Google’s machine translator from Dutch language to Indonesian. The corpus used is an article published in the digital media De Volkskrant. This study used a descriptive qualitative research method with the theory of lexical errors on machine translation results by Vilar et al (2006). The results showed that the most common error category found was sense and the least were errors in extra words and idioms. Lexical errors were often found in words that have more than one meaning, especially in nouns. This makes the translation inaccurate so Google’s translation results still need to be evaluated and revised to get an equivalent translation."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Areyke Herlina Caroline Manorek
"Tesis ini membahas stance presenter dalam presentasi bisnis dengan menggunakan pendekatan teori Linguistik Fungsional Sistemik (LFS). Dengan menggunakan metode penelitian kualitatif, data lisan yang berupa klausa ujaran dalam presentasi Mine Performance Reviewdianalisis dengan menggunakan sistem MOODuntuk menginvestigasi konstruksi mood, residu, dan bagaimana keduanya membentuk stance presenter melalui pilihan leksikogramatikal yang terdapat pada klausa ujaran tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa presenter memposisikan diri sebagai bagian dari tim dan tidak menonjolkan perannya sebagai manajer yang bertanggung jawab terhadap kegiatan operasional tambang.

This thesis discusses presenter's stance in a business presentation using Systemic Functional Linguistics (SFL) theory approach. By employing a qualitative research method, the data in the form of oral speech clauses in the presentation of Mine Performance Review were analyzed using MOOD system proposed by Halliday and Matthiessen (2004) to investigate the construction of mood, residue, and how they shape the presenter's stance through lexical dan grammatical selections contained in the speech. The results show that the presenter positioned himself as part of the team and did not accentuate his role as the manager responsible for the operational activities of the mine."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
T51989
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Stokkermans, C. J.
Jakarta: [publisher not identified], 1980
439.31 STO ot
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Lestari Adiyanti
"Dubbelop adalah istilah dalam bahasa Belanda yang dapat diterjemahkan sebagai: pendobelan/pengulangan. Yang dimaksud di sini adalah pengulangan pemakaian kata dalam suatu kalimat, baik pengulangan yang eksplisit maupun yang implifsit. dapat berjalan dengan lancar.
Pengulangan ini sering terjadi, tapi bila pengulangan terjadi pada teks tertulis, hampir dapat dipastikan bahwa pengulangan tersebut dimaksudkan untuk tujuan tertentu, yaitu untuk memberikan penekanan anti dapat berjalan dengan lancar.
Dalam skripsi ini, penelitian dilakukan terhadap teks-teks tertulis yang mengandung pengulangan, dan yang akan diteliti adalah apa unsur pembentuk pengulangan serta bentuk pemuncu_lannya, pada jenis bacaan apa pengulangan lebih banyak terjadi serta fungsi dari pengulangan itu sendiri dalam suatu kalimat."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1995
S15749
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Buyssens, Eric.
Brussel: Labeque, 1943
412 BUY l
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Sifa Fauziah
"De Oost, adalah film perang di tahun 1946 antara orang Belanda dengan orang Indonesia. Hal menarik dalam film ini adalah digunakannya alih kode dan campur kode oleh dua tokoh utama Johan dan Raymond. Pertanyaan penelitiannya adalah bagaimana wujud dan latar belakang penggunaan alih kode dan campur kode dalam film De Oost oleh dua tokoh utama. Tujuan penelitian ini adalah memaparkan wujud dan latar belakang terjadinya alih kode dan campur kode oleh dua tokoh utama film De Oost dengan menggunakan metode kualitatif dan teori tentang alih kode dan campur kode menurut pendapat Appel, Soewito dan Chaer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor dominan penyebab terjadinya alih kode dan campur kode adalah faktor tuturan dan mitra tutur diikuti oleh faktor perubahan situasi, dan tidak adanya pilihan kata yang tepat.

The Dutch film De Oost, is a war film in 1946 between the Dutch and the Indonesians. The interesting thing in this film is the use of code switching and code mixing by the two main characters Johan and Raymond. The research question is what is the form and background of the use of code switching and code mixing in the film De Oost by the two main characters. The purpose of this study is to describe the form and background of the occurrence of code switching and code mixing by the two main characters of the film De Oost using qualitative methods and theories about code switching and code mixing according to Appel, Soewito and Chaer's opinion. The results showed that the dominant factor causing code switching and code mixing was the speech factor and the speech partner followed by the situation change factor, and the absence of the right choice of words."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Anissa Maulita
"Saat ini, sebagian besar masyarakat Belanda dapat berbicara dan mengerti bahasa Inggris sebagai bahasa kedua. Campur kode dapat terlihat pada akun Instagram @cosmopolitan_nl sebagai salah satu majalah di Belanda. Bentuk, proses terjadinya campur kode dan faktor penyebab terjadinya campur kode dalam keterangan foto Instagram @cosmopolitan_nl itulah yang dikaji dalam penelitian ini. Metode yang digunakan adalah studi deskriptif dengan menggunakan pandangan Muysken mengenai penyisipan, alternasi dan leksikalisasi kongruen serta pandangan Hoffman mengenai faktor penyebab terjadinya campur kode. Data diambil dari periode Desember 2019 sampai Februari 2020. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa bentuk campur kode yang banyak terjadi adalah bentuk penyisipan dan alternasi. Faktor penyebabnya yaitu penekanan yang ingin diberikan kepada pembaca dan ingin memberi kesan menarik mengenai topik yang disampaikan. 

Most Dutch people can nowadays speak and understand English as a second language. This phenomenon of code mixing can be seen on Instagram account @cosmopolitan_nl, as a magazine in the Netherlands.This study analyzes the form, the process of code mixing and factors contributing to code mixing in caption @cosmopolitam_nl Instagram account.The method used is descriptive according to Muyskens point of view on the insertion, alternation and congruent lexicalization and Hoffman's point of view regarding factors contributing to code mixing. The data was collected during the period of December 2019 to February 2020. The results of this study revealed that the most common form of code mixing are insertion and alternation. The contributing factor is the need to give emphasis to the reader and to make an interesting impression on the topic being conveyed."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Omar Benjamin Spekman
"Petjo adalah bahasa campuran antara bahasa Indonesia dan Belanda yang dituturkan oleh orang Indo. Meski Petjo, atau yang dikenal dengan krom holland atau ‘broken dutch’ dan terkesan terkesan sangat Belanda. Metode yang digunakan adalah analisis-deskriptif. Sebagian besar leksikonnya adalah bahasa Belanda dengan beberapa kosakata bahasa Indonesia, namun struktur kalimatnya hampir mirip dengan bahasa Indonesia. Salah satu struktur tersebut adalah posisi verba terutama persoonsvorm serta beberapa konjungsi yang digunakan di dalam kalimat. Dalam bahasa Belanda terdapat aturan dan kedudukan yang tegas dari verba tersebut dan dapat menentukan bahwa ada dua kedudukan yang sering terjadi dalam bahasa Belanda yaitu het principe van de polen atau lebih dikenal dengan tangconstructie. Tangconstructie ini tidak berlaku di Petjo karena tata bahasa yang digunakan sangat mirip dengan bahasa Indonesia.

Petjo is a mixed language of Indonesian and Dutch, and it is spoken by the Indo`s. Even though Petjo, or also known as krom holland or `broken Dutch`, might seem very Dutch. The method used in this analysis is a descriptive-analysis, and by analyzing the videos it seems that the lexicons are mainly Dutch, with some Indonesian vocabulary, but the structure of the sentence is almost similar to Indonesian. One of those structures are the positions of the verbs, mainly persoonsvorm¸ that are used in the sentence, as well as some conjunctions. In Dutch there are strict rules and positions of these verbs in the sentences and could determine that there are two positions that frequently occur in Dutch, which are het principe van de polen, or better known as tangconstructie. This tangconstructie does not apply in Petjo, because of the very Indonesian-like grammar that it is using."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Erstika Irawati
"Penelitian ini merupakan penelitian kajian pragmatik, yaitu tindak tutur direktif pada percakapan zelfstandig thuisverpleegkundige (perawat mandiri) dan pasien di Veurne, Belgia. Tujuan dari penelitian ini adalah memaparkan jenis-jenis tindak tutur direktif yang terjadi antara perawat dan pasien dan mengidentifikasi jenis tindak tutur yang lebih dominan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dan analisis dilakukan untuk mengklasifikasikan tindak tutur direktif yang ditemukan dengan menggunakan teori Bach dan Harnish (1993). Hasil penelitian ini menunjukkan adanya lebih banyak tindak tutur direktif questions dengan jenis ungkapan bertanya, menginterogasi, menyelidiki yang digunakan dalam percakapan perawat mandiri dan pasien dibandingkan dengan tindak tutur direktif lainnya. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai tindak tutur direktif dalam layanan kesehatan

This research is a pragmatic study that is focused on directive speech act of conversations between zelfstandig thuisverpleegkundige and patient in Veurne, Belgium. The aim of this study is to describe the directive speeches between the home nurse and the patient and to find out what kind of directive speech act is more dominant. This research uses descriptive qualitative method and the analysis is done to classify the directive speech acts found into several types of expression using the theory of Bach and Harnish (1993). The result of the research shows that there are more directive questions found which expresse asking, interrogating, and investigating compared to other directive speech acts. This research is expected to provide readers with more knowledge about directive speech acts in health care"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>