Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 136318 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sinaga, Oktavannya Hesti Ningtyas
"Televisi merupakan media yang paling banyak dan mudah dijangkau oleh masyarakat umum. Sajian tayangan yang beragam dan dikemas secara menarik membuat televisi digemari banyak orang dari berbagai kalangan usia. Reality show merupakan salah satu program acara yang banyak menarik minat publik. Sajian acara yang berfokus menayangkan aktivitas pemerannya dikemas serapi mungkin agar menampilkan kesan yang nyata sehingga dapat melekat di diri para penikmatnya. Korea Selatan adalah salah satu negara yang memiliki banyak sekali acara reality show, termasuk reality show yang berfokus menampilkan aktivitas sehari-hari imigran yang tinggal di negara tersebut. my neighbor charles adalah salah satu reality show Korea Selatan yang menggunakan imigran sebagai pemeran dalam setiap episodenya. Acara ini banyak menampilkan kehidupan berbagai kelompok masyarakat pendatang, termasuk masyarakat muslim. Penelitian ini menganalisis bagaimana my neighbor charles merepresentasikan kehidupan masyarakat muslim di Korea Selatan. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif analisis konten. Hasil penelitian ini menunjukkan reality show my neighbor charles menampilkan citra imigran muslim yang tinggal di Korea Selatan dalam dua wajah yang berbeda.

Television is the most widely accessible medium for the general public. The variety of shows that are packaged in an attractive way makes television popular with people of all ages. Reality shows are one of the programs that attract a lot of public interest. The presentation of the program that focuses on showing the activities of the actors is packaged as neatly as possible so that it displays a real impression so that it can be attached to the audience. South Korea is a country that has a lot of reality shows, including reality shows that focus on showing the daily activities of immigrants living in the country. My Neighbor Charles is a South Korean reality show that uses immigrants as characters in every episode. This event showcases the lives of various groups of immigrant communities, including the muslim community. This study analyzes how My Neighbor Charles represents the life of the muslim community in South Korea. The method used is a qualitative method of content analysis. The results of this study show that the reality show My Neighbor Charles displays the image of muslim immigrants living in South Korea in two different faces."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Shofi Adriani
"Jurnal ini membahas tentang kehidupan karyawan Korea Selatan dalam drama televisi yang berjudul Misaeng. Misaeng merupakan salah satu drama televisi yang digemari di Korea Selatan dan mempunyai rating yang cukup tinggi. Tokoh utama dalam drama ini adalah seorang pria yang baru meniti karirnya, sebagai karyawan magang, di suatu perusahaan besar pada umur 26 tahun. Berkat ketekunan dan kerja kerasnya, ia berhasil mengungguli karyawan magang lainnya dan lolos menjadi karyawan tetap walaupun latar belakang yang ia miliki tidak terlalu bagus. Selain tokoh utama, drama ini juga menceritakan kehidupan karyawan lain yang mempunyai kesulitan dan masalahnya masing-masing dalam bekerja. Tujuan penelitian ini adalah untuk memaparkan tentang gambaran kehidupan karyawan dan budaya kerja dalam perusahaan Korea Selatan, serta dampaknya yang direpresentasikan dalam drama televisi Misaeng. Dengan metode kepustakaan dan kualitatif, penulis memfokuskan analisa pada budaya kerja perusahaan Korea Selatan yang ditampilkan dalam drama tersebut. Hasil analisa menunjukkan budaya kerja Korea Selatan yang paling menonjol adalah senioritas dan hierarki yang tinggi, kecenderungan terhadap kelompok, diskriminasi terhadap karyawan wanita, dan etos kerja karyawannya.

This journal discusses the life of South Korean employee which is represented through Korean drama titled Misaeng. Misaeng is one of the well-received high-rating television dramas in South Korea. The drama tells about a man who had just started his career as an intern at a large company at the age of 26. Through diligence and hard work, he managed to outperform his colleagues and be contracted as a permanent employee despite the lack of a clear background. On top of that, this drama also provides the story of the lives of other employees and each one of their problems and difficulties. The purpose of this study is to present an overview of the life and culture of employees working in South Korean company along with its impact to the employees as depicted in the television drama Misaeng. This journal uses text review and qualitative research method to focuses on analyzing the work culture in South Korean company as shown in the drama. The result shows that the prominent of South Korean work culture are pronounced seniority and hierarchy, collectivism tendentiousness, discrimination of female employees, and work ethics of its employee.;"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Kemal Fauzan
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas mengenai cara dan bentuk adaptasi yang dilakukan oleh individu serta keluarga para imigran Korea yang tinggal di daerah Jabodetabek yang dalam menghadapi lingkungan sosial dan budaya yang ada di Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan teknik deskriptif analisis, dan metode penelitian yang digunakan adalah purposive sampling dan snowball sampling. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa seluruh informan datang ke Indonesia dengan motif ekonomi dan dengan bantuan jaringan imigran yang telah terbentuk sebelumnya. Selain itu, juga terlihat bagaimana faktor-faktor makro dan mikro seperti hubungan antara migran dan host, serta institusi-institusi yang ada mempengaruhi bentuk adaptasi masing-masing migran.
The focus of this study are the Korean immigrants and their family who live in Jabodetabek and their way and form of adaptation facing Indonesias culture and social situation. This research is qualitative descriptive and using purposive sampling and snowball sampling method. In this research, it was found that all of the informant came to Indonesia with economic motive and was helped by the migrant network that established in Indonesia. Its also can be seen how micro and macro factors, such as the relationship of migrants and host, and institutions affected the form of adaptation of each migrant"
2017
S70148
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Afaf Hirzi Munshif
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas tentang sejarah Islam di Korea Selatan dan pengaruh masjid sebagai Islamic Center terhadap masyarakat di Korea Selatan. Sejarah Islam di Korea Selatan dimulai setelah berakhirnya perang Korea. Islam yang berkembang di Korea Selatan menjadikan masjid sebagai pusat kegiatannya. Meskipun kondisi sosial dan budaya warga Korea Selatan banyak yang bertentangan dengan Islam hal ini dapat diatasi. Pengaruh yang diberikan sebuah masjid disana tidak hanya berdampak bagi masyarakat Muslim namun juga memberikan dampak bagi masyarakat non-Muslim. Di wilayah yang mayoritas non-Muslim seperti di Korea Selatan masjid berfungsi tidak hanya sebagai tempat ibadah tapi juga sebagai tempat pusat kegiatan agama Islam dengan berbagai aktivitasnya, selain itu masjid juga menjadi tempat untuk mencari informasi mengenai Islam, hal tersebut menjadikan masjid sebagai pusat dakwah untuk menyebarkan agama Islam. Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan sejarah masuknya Islam di Korea Selatan dan mengetahui kondisi masyarakat di sana dengan adanya Islam di tengah-tengah mereka. Data diperoleh dengan cara studi literatur dan wawancara dengan narasumber yang pernah menetap di Korea Selatan khususnya yang pernah memiliki kontak dengan masjid. Hasil dari penelitian ini dapat disebutkan bahwa Islam yang belum lama ada di Korea sudah bisa memberikan pengaruh yang mempengaruhi kondisi kehidupan sosial bagi masyarakat yang berada di Korea Selatan.

ABSTRACT
This study discusses the history of Islam in South Korea and influence of mosques as Islamic Center to the community in South Korea. History of Islam in South Korea began after the end of the Korea war. Islam in South Korea made the mosque as the Centre of its activities. Although the social and cultural conditions of the citizens of South Korea many contrary to Islam it can be overcome. Given the influence of a mosque there not only affects Muslims but also give effect to non Muslim communities. In the majority of non Muslims in South Korea such as mosques serve not only as places of worship but also as a place of Islamic religious activities center with a wide range of activities, in addition to the mosque also became the place to look for information on Islam, it made the mosque as the center of the Da 39 wah to spread the religion of Islam. This research aims to expose the history of Islam in South Korea and to know the conditions of the people in there with the presence of Islam in their midst. The data obtained by means of the study of the literature and interviews with the speakers ever settled in South Korea in particular who had contact with the mosque. The results of this research may be mentioned that the brand of Islam that not long ago there in Korea already can exert influence affecting social life conditions for the people who are in South Korea."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Hendra Mulyana
"Drama Korea ‘Snowdrop’ memicu kontroversi karena dianggap mendistorsi sejarah gerakan demokratisasi Korea Selatan yang terjadi pada tahun 1987. Penelitian ini bertujuan untuk menilai validitas tuduhan tersebut dan menganalisis representasi geopolitik yang muncul di dalam film tersebut. Tulisan ini mengkaji perdebatan yang terjadi dalam media daring mengenai tuduhan atas distorsi sejarah dengan melakukan analisis terhadap film melalui metode analisis komposisi dan analisis dokumen untuk melihat apakah tuduhan tersebut terbukti. Meskipun ‘Snowdrop’ memang mengandung unsur-unsur geopolitik, perbandingan antara unsur-unsur ini dan tuduhan-tuduhan yang terlampir menunjukkan bahwa tidak ada distorsi yang disengaja terhadap peristiwaperistiwa sejarah dengan niatan mengubah pandangan tertentu. Premis dan garis waktu film ini sejalan dengan pemilu Korea Selatan tahun 1987, yang menampilkan kesamaan dalam identitas politik—seperti pemerintahan otoriter, badan intelijen (ANSP) yang menjadi kaki tangan pemerintah, dan kehadiran Korea Utara sebagai musuh. Namun, intrik politik yang digambarkan adalah fiksi untuk mendapatkan efek dramatis dalam film.

online media regarding accusations by examining the film using composition analysis and document analysis methods to determine whether the allegations are proven. While ‘Snowdrop’ does contain geopolitical elements, a comparison between these elements and the attached allegations reveals no deliberate distortion of historical events with intentions to change certain viewpoint. The film’s premise and timeline align with the lead-up to the 1987 South Korean election, featuring similarities in political identities—such as an authoritarian government, an accomplice intelligence agency (ANSP), and North Korea as an adversary. However, the specific political intrigue depicted is fictionalized for dramatic effect on film."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Korniawan, R.
Jakarta: The Journal Publishing, 2022
951.05 KOR g
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Zarra Nurannisa
"Penelitian ini mengkaji penggunaan kata dalam lirik lagu Na, Sigani Dēlgétji, dan Haengbok oleh Park Won, Loco, dan Ovan dalam kaitannya dengan kondisi sosial generasi muda Korea Selatan di tahun 2000-an. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana unsur menyerah direpresentasikan dalam ketiga lagu tersebut menggunakan metode deskriptif-analitis dengan tinjauan sosiolinguistik berupa analisis semantik medan makna untuk mengaitkan kata benda, kata kerja, dan kata sifat tertentu dalam lirik ketiga lagu yang memiliki kaitan dengan keadaan sosial terkait sikap menyerah generasi N-po. Penelitian ini menemukan lima kata sifat dalam lagu Na, dua kata sifat, satu kata benda, dan satu kata kerja dalam lagu Sigani Dēlgétji, dan tiga kata kerja, satu kata benda, dan satu kata sifat dalam lagu Haengbok yang memiliki relasi makna dengan enam komponen makna yang menyusun empat tipe menyerah yang merepresentasikan makna paradigmatik kata `menyerah`. Lalu, terdapat kata `힘들다 (sulit)` yang menjadi kata sifat representatif dalam ketiga lagu dan juga digunakan oleh generasi muda Korea Selatan tahun 2000-an untuk menjelaskan 인간관계의 포기 (menyerah terhadap interaksi sosial), 연애의 포기 (menyerah terhadap hubungan asmara), dan 꿈의 포기 (menyerah terhadap mimpi) yang merupakan tiga dari tujuh (atau lebih) hal yang rela dikorbankan oleh generasi N-po
This study analyzes the use of words in the lyrics of Na, Sigani Dēlgétji and Haengbok by Park Won, Loco, and Ovan in their relation to the social condition of South Korean youth in the 2000s. This study aims to analyze how giving up tendencies are represented in the three songs using descriptive analysis method, through a sociolinguistics approach which is the semantic analysis of lexical field to connect the use of certain nouns, verbs and adjectives in the three songs to the social condition of the N-po generation or the give-up generation. The findings were five adjectives in Na, two adjectives, one noun and one verb in Sigani Dēlgétji, and three verbs, one noun and one adjective in Haengbok which were related to six semantic features constructing the four types of giving up which represents the paradigmatic relation to the word `give up`. The word `힘들다 (difficult)` is the representative adjective found in the three songs as well as used by the South Korean young generations in the 2000s to elaborate the behavior of giving up social interactions, romantic relationships and dreams which are three of seven (or more) things they give up on.
Key"
2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
"brazil is one of the state with a large farmland. Having colonized by the Portuguese until 1822. The Portuguese have inherited the sytem of farmland ownership. But that system was exceptionally beneficial just for the rich. It brings about rios because the farmer claims their rights for the farmland ownership. The MST was born as a independent organization to handle this issue. The MST arrange the farmers movement to claims their right without violence and riots."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Silvi Fitri Ayu
"Kesuksesan perekonomian dan industri di Korea Selatan, tidak terlepas dari peranan salah satu presiden Korea Selatan bernama Park Chung Hee (박정희) yang berasal dari kalangan militer. Meskipun kebijakan yang dijalankan menuai banyak kritik, Park Chung Hee memiliki jasa besar bagi Korea Selatan. Dalam waktu yang relatif singkat, melalui kebijakan-kebijakan ia berhasil memperbaiki perekonomian yang dapat memajukan kesejahteraan rakyat Korea Selatan. Kebijakan Park Chung Hee pun menjadi dasar kesuksesan ekonomi dan industri Korea Selatan saat ini. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan sejarah yang diawali dengan mengumpulkan sumber-sumber sejarah (heuristik) berupa buku-buku dan artikel-artikel yang berkaitan dengan Park Chung Hee. Setelah semua sumber dikritik, diverifikasi, dan diintreprestasikan, maka dapat disimpulkan bahwa kebijakan-kebijakan yang dilakukan oleh Park Chung Hee telah memberikan bentuk dasar perekonomian Korea Selatan sehingga membawa Korea Selatan menjadi salah satu negara dengan kekuatan ekonomi yang patut diperhitungkan.

The success of economy and industry aspect in South Korea are linked to the role of one of the South Korean president, Park Chung Hee, which used the method that derived from the military. Despite his policy cause many critics, Park Chung Hee has a great service for South Korea. In a relatively short time, through his policies he was able to fix the economy that can advance the welfare of the South Korea peoples. Park Chung Hee?s policy became the basis of the economic success and industry of South Korea today. The method that been used is the qualitative method with history approach which begins with collecting historical source or heuristic in form books and articles about Park Chung Hee. After all sources being criticized, verified, and interpreted, it can be concluded that the policies carried out by Park Chung Hee has provided the basic form of the South Korean economy that correlate in bringing South Korea into one of the country with economic power to be reckoned with. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S481
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Muftia Nur
"Jurnal ini membahas tentang fenomena education fever yang terjadi di Korea Selatan dalam drama yang berjudul Hakkyo 2013. Dengan metode deskriptif-analitik, penulis memfokuskan analisa pada gambaran fenomena education fever yang terdapat dalam drama tersebut. Hasil analisa menunjukkan fenomena education fever dalam drama Hakkyo 2013 diwakili oleh sikap dan perilaku orang tua siswa yang menunjukkan peduli mereka yang berlebihan akan pendidikan anaknya. Mereka tidak segan melibatkan diri mereka sendiri untuk mengkritik sistem pendidikan di sekolah tempat anak mereka belajar. Sedangkan dampak yang signifikan terhadap kelelahan secara fisik yang dialami siswa karena jam belajar yang terlalu panjang, dan juga orientasi siswa terhadap nilai yang bagus sebagai tanda keberhasilan mereka dalam belajar.

This paper discusses about education fever phenomenon on Korean drama titled Hakkyo 2013. It focused on the analysis of the phenomenon as shown on the drama. The results shows that education fever on this drama is represented by the behavior of Korean parents who over concern about the education of their children. They even involve their selves directly to criticize the education system at their children’s school. On the other side, the phenomenon also gives such a significant impact to the students. It shows that the students feel exhausted because of the long hour."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>