Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 113146 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Syarif
"Luaran ibu dengan infeksi Covid-19 dikaitkan dengan tingkat keparahan penyakit dan peningkatan risiko komplikasi kehamilan. Penyebab mortalitas ibu dengan Covid-19 sangat bervariasi dan terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyebab kematian ibu dengan infeksi Covid-19 di RSUD Pasar Rebo.
Penelitian terdiri dari 2 tahap. Tahap 1 merupakan systematic review untuk mendapatkan data penyebab kematian ibu dengan infeksi Covid-19. Tahap 2 merupakan studi deskriptif retrospektif dengan mengambil data rekam medis ibu dan wawancara pada keluarga ibu dengan infeksi Covid-19 yang meninggal di RSUD Pasar Rebo.
Penelitian tahap 1 menemukan etiologi kematian ibu dengan infeksi Covid-19 adalah pneumonia, kegagalan multiorgan, serangan jantung dan DIC. Penelitian tahap 2 menemukan ibu dengan infeksi Covid-19 yang meninggal rerata berusia 29,25 tahun dengan masa gestasi 24-39 minggu dengan gejala klinis demam, batuk dan sesak. Komorbiditas adalah obesitas (2 dari 4 kasus), hipertensi (1 dari 4 kasus) dan preeklampsia (1 dari 4 kasus). Hampir semua kasus dirawat di ICU. Semua ibu dengan infeksi Covid-19 meninggal karena ARDS. Sumber infeksi ditemukan pada 2 dari 4 kasus. Seluruh kasus mengalami kesulitan dalam mencari fasilitas Kesehatan tempat rawat khusus Covid-19 untuk ibu hamil di beberapa tempat sebelum datang ke RSUD Pasar Rebo.
Simpulan : Penyebab kematian ibu dengan infeksi Covid-19 adalah ARDS. Perlu mengidentifikasi ibu dengan infeksi Covid-19 yang memiliki komorbiditas atau komplikasi medis untuk penanganan lebih ketat dan memperbaiki sistem rujukan.

Maternal outcomes with COVID-19 infection were associated with disease severity and an increased risk of pregnancy complications. The etiology of maternal mortality with Covid-19 are varied and limited. This study aimed to determine the etiology of maternal death with Covid-19 infection at Pasar Rebo Hospital.
The research consisted of 2 phases. Phase 1 was a systematic review to obtain data on etiology of maternal death with Covid-19 infection. Phase 2 was a retrospective descriptive study by taking maternal medical records and interviewing with the families of maternal with Covid-19 infection who died at Pasar Rebo Hospital.
Phase 1 research found the etiology of maternal death with Covid-19 infection was pneumonia, multiorgan failure, heart attack and DIC. Phase 2 research found mothers with Covid-19 infection who died an average age of 29.25 years with a gestation period of 24-39 weeks with clinical symptoms of fever, cough and shortness of breath. Comorbidities were obesity (2 out of 4 cases), hypertension (1 out of 4 cases) and preeclampsia (1 out of 4 cases). Almost all cases are admitted to the ICU. All mothers with Covid-19 infection died of ARDS. The source of infection was found in 2 out of 4 cases. All cases had difficulty finding health facilities for Covid-19 special care for pregnant women in several places before coming to Pasar Rebo Hospital
Conclusion : The cause of maternal death with Covid-19 infection is ARDS. It is important to identify mothers with Covid-19 infection who have comorbidities or medical complications for stricter treatment and improve the referral system.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ekonugroho Budhi Prasetyo
"Perawat merupakan tenaga kesehatan yang paling lama berkontak dengan pasien Covid-19 dan sangat rentan tertular penyakit ini. Selama masa pandemi Covid-19, sejak bulan Maret 2020 hingga bulan Desember 2021 sudah terdapat 256 perawat dari 436 tenaga kesehatan di RSUD Pasar Rebo yang tertular Covid-19. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sumber penularan Covid-19 pada perawat di RSUD Pasar Rebo. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain cross-sectional study. Sampel penelitian terdiri dari 209 orang perawat yang tertular oleh Covid-19 dan 94 orang perawat yang tidak tertular oleh Covid-19. Sampel dipilih dengan metode consecutive sampling. Analisis data menggunakan analisis bivariat dengan uji chi-square dan analisis multivariat dengan uji multiple logistic regression. Hasil penelitian ditemukan bahwa faktor yang paling berperan dalam penularan Covid-19 pada perawat di RSUD Pasar Rebo adalah kontak erat (p<0,001) dan pemakaian Alat Pelindung Diri (p<0,001). Kontak erat ini dapat terjadi di area rumah sakit atau di luar rumah sakit. Pada Perawat yang memiliki riwayat kontak erat tinggi dengan pasien Covid-19 dan memiliki praktik pemakaian Alat Pelindung Diri yang kurang baik akan lebih berisiko untuk tertular Covid-19. Peningkatan pengetahuan kepada nakes dan keluarga nakes tentang pemakaian Alat Pelindung Diri di masa pandemi perlu dilakukan guna meningkatkan kepatuhan petugas dalam pelaksanaan penggunaan Alat Pelindung Diri dan saat berkontak erat dengan pasien Covid-19

Nurses are the health workers who have had the longest contact with Covid-19 patients and are very vulnerable to contracting this disease. During the Covid-19 pandemic, from March 2020 to December 2021, there were 256 nurses from 436 health workers at Pasar Rebo Hospital who were infected with Covid-19. This study aims to analyze the source of Covid-19 transmission in nurses at Pasar Rebo Hospital. This research is a quantitative study with a cross-sectional design. The research sample consisted of 209 nurses who were infected by Covid-19 and 94 nurses who were not infected by Covid-19. The sample was selected by consecutive sampling method. Data analysis used bivariate analysis with chi-square test and multivariate analysis with multiple logistic regression. The results of the study found that the factors that most played a role in the transmission of Covid-19 to nurses at Pasar Rebo Hospital were close contact (p<0.001) and the use of PPE (p<0.001). This close contact can occur in the hospital area or outside the hospital. Nurses who have a history of high close contact with Covid-19 patients and have poor practice of using PPE will be more at risk of contracting Covid-19. Increased knowledge of health workers and health workers' families about the use of PPE during the pandemic needs to be done in order to improve officer compliance in implementing the use of PPE and when in close contact with Covid-19 patients."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yanita Astuti
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara karakteristik ibu
hamil(usia, tingkat pendidikan, pekerjan) dengan tingkat kecemasan di RSUD
Pasar Rebo. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif korelasi
dengan rancangan potong lintang/ cross sectional. Jumlah sampel penelitian
sebanyak 47 orang. Instrumen yang digunakan adalah Hamilton Rating Anxiety
Scale (HRAS) untuk mengukur tingkat kecemasan pada ibu hamil trimester III.
Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan antara karakteristik ibu hamil
primigravida trimester ketiga (umur, tingkat pendidikan, pekerjan) dengan tingkat
kecemasan. Bagi penelitian selanjutnya, agar melakukan penelitian dengan
karakteristik dan lokasi yang berbeda.

Abstract
This study aims to identify the relationship between maternal characteristics (age,
formal education, profesional) with the level of anxiety in Pasar Rebo Hospital.
This study used a descriptive correlation study design with a cross-sectional
design / cross sectional. Number of the sample by 47 people. The instrument used
is the Hamilton Anxiety Rating Scale (HRAS) to measure anxiety levels in the
third trimester pregnant women. The results showed no relationship between the
characteristics of the third trimester primigravida pregnant women (age, education
level, job retention) with the level of anxiety. For the next research, in order to
make the research with different characteristics and location.
;"
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
S43476
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Kartika Irnayanti
"Di Indonesia, presentase kasus preeklampsi dan eklampsi tergolong tidak tinggi, hanya 4,8% dari seluruh kelahiran, tetapi memiliki nilai CFR paling tinggi dibandingkan penyebab kematian ibu lainnya, yaitu 1,8%. Oleh karena itu, kasus preeklampsi umumnya akan dirujuk ke Rumah Sakit kelas III, salah satunya adalah RSUD Pasar Rebo. Karena merupakan rumah sakit rujukan, angka kejadian preeklampsi berat (PEB) di RSUD Pasar Rebo selama 5 tahun terakhir (2005-2009) cukup tinggi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian preeklampsi berat di RSUD Pasar Rebo tahun 2007-2009. Adapun faktor-faktor tersebut terdiri dari umur ibu, jumlah kehamilan (gravida), jumlah kelahiran (paritas), riwayat aborsi, jarak kehamilan, dan kehamilan kembar. Disain penelitian adalah kasus kontrol, menggunakan data rekam medis. Sampel berjumlah 266 kasus dan 266 kontrol, yang dianalisis dengan menghitung nilai odds ratio (OR).
Hasil penelitian menunjukkan tidak ada perbedaan proporsi terbanyak antara kasus dengan kontrol. Umur ≥ 35 tahun (OR=2,18, 95% CI 1,42-3,34), kehamilan ≥ 5 kali (OR=2,27, 95% CI 1,14-4,50), dan kehamilan kembar (OR=6,78, 95% CI 1,52-30,36) menjadi faktor risiko kejadian preeklampsi berat di RSUD Pasar Rebo. Dinas Kesehatan dan petugas kesehatan, seperti bidan ataupun dokter, yang memberikan pelayanan ANC perlu memberikan informasi mengenai faktor risiko tersebut kepada para ibu hamil.

In Indonesia, the percentage of preeklampsia and eklampsia cases is not considered high, only 4.8% of all births, but it has the highest CFR value than other causes of maternal death, which is 1.8%. Therefore, the cases will generally referred to the third class hospital, one of which is RSUD Pasar Rebo. Because it is a referral hospital, the prevalence of severe preeclampsia in RSUD Pasar Rebo during the last 5 years (2005-2009) is quite high.
This study aims to determine the factors associated with severe preeclampsia in RSUD Pasar Rebo years 2007-2009. The factors consist of maternal age, number of pregnancies (gravida), the number of births (parity), history of abortion, pregnancy interval, and multiple pregnancy. Study design is a case-control study, using medical records data. The number of sample is 266 cases and 266 controls, which were analyzed by calculating the value of odds ratio (OR).
The results showed no difference between the highest proportion of cases and controls. Age ≥ 35 years (OR = 2.18, 95% CI 1,42-3,34), pregnancy ≥ 5 times (OR = 2.27, 95% CI 1,14-4,50), and twin pregnancies ( OR = 6.78, 95% CI 1,52-30,36) significantly associated with severe preeclampsia in RSUD Pasar Rebo. Department of Health and health workers, such as midwives and doctors, who provide ANC services should provide information about those risk factors for pregnant women.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nasution, Wita Nursanthi
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan mendapatkan gambaran kepatuhan petugas kesehatan di RSUD Pasar Rebo dalam Pencegahan dan Pengendalian Infeksi terkait rawat inap, meneliti hubungannya dengan faktor predisposisi, penguat dan pemungkin dan juga perbedaan pengetahuan, sikap dan persepsi pada ruang rawat inap kelas 3 RSUD Pasar Rebo.
Penelitian menggunakan metode observasional kuantitatif dengan rancangan cross sectional. Data primer melalui observasi langsung dan pengisian kuesioner oleh petugas kesehatan yang bekerja di ruang rawat inap kelas tiga. Faktor yang diukur adalah pengetahuan, sikap, umur, jenis kelamin dan lama kerja, pelatihan, sarana, Standar Prosedur Operasional, dukungan atasan dan pengawasan. Analisis data penelitian menggunakan teknik regresi logistik dan Chi Square.
Sampel penelitian sebanyak 62 responden. 48,4% petugas kesehatan memiliki kepatuhan yang baik dalam pelaksanaan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi. Pengetahuan adalah faktor yang paling berpengaruh terhadap kepatuhan. Pengawasan dan dukungan rumah sakit berupa pemeriksaan kesehatan dan penghargaan terhadap laporan luka tusuk jarum adalah faktor yang berhubungan dengan kepatuhan petugas kesehatan. Tidak terdapat perbedaan pengetahuan dan sikap di rawat inap kelas 3 dalam Pencegahan dan Pengendalian Infeksi. Saran untuk rumah sakit meningkatkan pengetahuan dengan pelatihan mengenai kewaspadaan isolasi dan meningkatkan fungsi pengawasan.

ABSTRACT
This study is to determine the compliance level of healthcare workers at inpatient ward at RSUD Pasar Rebo implementing infection control, identify factors related to compliance and to know the difference factors among inpatient wards.
A quantitative study with crosss sectional design was carried out in 2011. Data was obtained using self administered interview and observation checklist. Factors measured are knowledge, attitude, age, SOP, training, facilities, surveilans and management support.
Sample reached 62. 48,4% health care workers have high compliance. Factors related are knowledge, surveilans and management support and no differences in knowledge and attitude among inpatient wards. Findings suggest a need for provision in service training of IPC, improvement surveilans from IPCN and support from management for medical check up . "
Universitas Indonesia, 2013
T32792
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bangun Kuntoro Harjo
"Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kepuasan pasien rawat inap kelas III khususnya pasien peserta jaminan kesehatan terhadap kualitas pelayanan yang diberikan oleh RSUD Pasar Rebo, untuk mengkaji bagaimana gambaran kualitas pelayanan di RSUD Pasar Rebo terhadap pasien rawat inap kelas III, dan untuk mengetahui kaitan kualitas pelayanan RSUD Pasar Rebo dengan Ketahanan Lembaga RSUD Pasar Rebo.
Penelitian ini dilakukan melalui metode survei secara kuantitatif untuk menghitung kualitas pelayanan RSUD Pasar Rebo dengan menggunakan rumus SERVQUAL. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas pelayanan yang diberikan oleh RSUD Pasar Rebo telah sangat memuaskan Pasien Rawat Inap Kelas III khususnya pasien peserta jaminan kesehatan, hal ini didasarkan pada Nilai Aktual SERVQUAL pada masing ? masing indikator Kualitas Pelayanan RSUD Pasar Rebo yang rata ? rata berada diatas 89 persen dan berada pada rentang skala 84 < IKP ≤ 100. Namun masih adanya skor kesenjangan pada setiap indikator kualitas pelayanan menunjukkan adanya kualitas pelayanan yang diharapkan masih bisa lebih ditingkatkan lagi oleh pihak rumah sakit untuk lebih meningkatkan kepuasan pasien. Adapun skor kesenjangan tertinggi pada masing ? masing indikator kualitas pelayanan meliputi butir pertanyaan : kebersihan kamar mandi/toilet pasien, pelayanan adminstrasi, kesediaan dokter jaga, kemampuan dokter untuk mendiagnosa penyakit pasien, dan kesediaan petugas rumah sakit untuk meminta maaf saat terjadi kesalahan dalam pemberian pelayanan. Kepuasan pasien rawat inap kelas III khususnya pasien peserta jaminan kesehatan akan semakin meningkatkan rasa kepercayaan pasien terhadap kinerja dan kredibilitas rumah sakit didalam melayani masyarakat sehingga tentunya akan semakin meningkatkan Ketahanan Lembaga RSUD Pasar Rebo.

This study aims to assess patient satisfaction class III patients who has health insurance in particular the service quality provided by Pasar Rebo hospital, to examine how the image of service quality in Pasar Rebo hospital against class III-patients, and to determine the link of service quality of Pasar Rebo hospital with Resilience Institute of Pasar Rebo Hospital.
The research was carried out through a quantitative survey methods to quantify the service quality of Pasar Rebo hospital using SERVQUAL formula. The results show that the service quality which provided by hospitals has been satisfied Pasar Rebo Inpatient particularly Class III patients who has health insurance, this is based on Actual SERVQUAL on each indicator shows taht the average Pasar Rebo Hospital?s services quality are above 89 percent and were in the range scales 84 "
Depok: Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Uzla Riyadhoti Candora
"Penelitian ini mengenai Implementasi Program JKN (Jaminan Kesehatan Nasional) di RSUD Pasar Rebo. Penelitian ini menggunakan pendekatan post-positivist yang bersifat deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui Implementasi Program JKN (Jaminan Kesehatan Nasional) di RSUD Pasar Rebo yang diukur melalui Indikator-Indikator implementasi kebijakan. Jumlah Informan dalam penelitian ini berjumlah 15 orang, teknik pengumpulan data dengan menggunakan wawancara mendalam dan observasi. Hasil dari Implementasi Program JKN (Jaminan Kesehatan Nasional) di RSUD Pasar Rebo adalah masih banyak masalah yang disebabkan oleh minimnya SDM, kerumitan sistem INA-CBG's, masalah pembiayaan klaim dan sosialisasi JKN.

This research is about the implementation of JKN Program (National Health Insurance) in Pasar Rebo Hospital. This study uses a post-positivist approach which aims to determine the Program Implementation JKN (National Health Insurance) in Pasar Rebo Hospital as measured by Indicators of policy implementation. Number of Informants in this study around to 18 people, the techniques of data collection using in-depth interviews and observation. Result of the Implementation of JKN Program (National Health Insurance) in Pasar Rebo Hospital is still having a lot of problems caused by the lack of human resources, the complexity of the system INA-CBG's financing problems and socialization JKN claims."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2015
S60046
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadilla Laila Nurakbar
"Kematian ibu dapat disebabkan oleh komplikasi, baik saat kehamilan maupun saat persalinan. Asuhan antenatal apabila dilakukan secara rutin dapat menurunkan risiko terjadinya komplikasi tersebut. Pada era Pandemi COVID-19 terjadi peningkatan kematian ibu dan penurunan asuhan antenatal yang dilakukan. Sehingga perlu dilihat apakah ada hubungan antara asuhan antenatal dengan kematian ibu sebelum dan sesudah era pandemi COVID-19. Penelitian dengan desain cross-sectional menggunakan data rekam medis ibu meninggal pada tahun 2018-2021 di Kota Depok yang ditelaah kunjungan antenatal yang dilakukap sebanyak 24 sampel (22 sampel 2020-2021 dan 2 sampel 2018-2019). Analisis bivariat yang digunakan adalah uji chi square dan uji fisher exact test. Analisis bivariat menunjukan tidak terdapat hubungan signifikan antara frekuensi kunjungan antenatal dengan kematian ibu sebelum dan saat era pandemi COVID-19 dengan keterangan risk ratio sebagai berikut: Tidak melakukan ANC (p-value = 0.308, RR = 1.333 (CI 95% 0.757-2.348) dan ANC tidak rutin (p-value = 1.000, RR = 1.10 (CI 95% 0.913-1.326). Tidak ada hubungan bermakna antara kematian ibu pada era sebelum dan saat pandemi COVID-19 dengan frekuensi kunjugan antenatal di Kota Depok.

Maternal death or maternal mortality can be caused by complication during pregnancy or delivery. Antenatal care, if done regularly, can reduce the risk of these complications. In COVID-19 Pandemic Era, there was an increase on maternal mortality and a decrease on antenatal care frequency. So, it is necessary to see whether there is a relationship between antenatal care and maternal mortality before and after the COVID-19 pandemic era. This research is conducted using cross-sectional study of 24 sample (22 during pandemic and 2 before pandemic) collected from clinical record data of death mother at Depok City in 2018-2021). Bivariat analysis is done using chi square test and fisher exact test. Bivariat analysis showed that there were no significant association between antenatal care frequency with the case of maternal mortality before and during COVID-19 Pandemic era, which is shown in the risk ratio: did not do ANC (p-value = 0.308, RR = 1.333 (CI 95% 0.757-2.348) and irregular ANC (p-value = 1.000, RR = 1.10 (CI 95% 0.913-1.326).There were no significant association between antenatalcare frequency with the case of maternal mortality before and during COVID-19 Pandemic era."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadya Dwi Wahyu Wulandari
"Sejak awal tahun 2020, Virus Corona atau yang lebih dikenal dengan Virus Covid-19 menyebar di seluruh dunia, tidak terkecuali di Indonesia. Pembatasan kontak dan interaksi antara masyarakat menjadi salah satu strategi yang dilakukan untuk melindungi diri dan lingkungan dari ancaman virus. Perwujudan batas dalam skala perumahan, lingkungan antar rumah dan antar ruangan sebagai strategi untuk melindungi diri dari ancaman pandemi covid-19 berbeda-beda. Dalam melindungi diri dan mencegah penularan virus, masyarakat memperkuat dan memperjelas batas (melalui gerbang dan pagar serta melalui proses seleksi hal-hal yang dapat masuk dan keluar area rumah dan/atau perumahan), menggeser batas (melalui perluasan jarak antar individu dalam berinteraksi) serta menciptakan zona fungsi baru (melalui hadirnya zonasi saat bekerja dari rumah).

Since the beginning of 2020, the Corona Virus or better known as the Covid-19 Virus has spread throughout the world, including in Indonesia. Limiting contacts and interactions between communities is one of the strategies implemented to protect oneself and the environment from the threat of viruses. The embodiment of boundaries on the housing scale, the neighborhood and between rooms as a strategy to protect ourselves from the threat of the Covid-19 pandemic varies. In protecting themselves and preventing transmission of the virus, the community strengthens and clarifies boundaries (through gates and fences and through a process of selecting things that can enter housing area), shifting boundaries (through expanding the distance between individuals in interacting) and creating a new zone of function (through the presence of zoning when working from home)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yoga Amarta
"Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS- CoV-2) (Shereen, Khan, Kazmi, Bashi, & Siddique, 2020) Pusat Kesehatan Masyarakat adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya Kesehatan masyarakat dan upaya Kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotive dan preventif, untuk mencapai derajat Kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2014). Tatalaksana pengobatan pasien COVID-19 di Indonesia mengacu pada Pedoman Tatalaksana COVID-19 edisi 4 yang diterbitkan pada bulan Januari 2022. Puskesmas Ps. Rebo memiliki 320 pasien COVID-19 pada bulan Januari hingga Maret 2022. Penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan penggunaan antimikroba, mengidentifikasi masalah yang terjadi dalam alur penanganan pasien COVID-19, dan mengevaluasi penatalaksanaan pasien COVID-19 di Puskesmas Ps. Rebo. Berdasarkan penelitian, dapat disimpulkan bahwa 1. Antimikroba yang digunakan pada pasien COVID-19 di Puskesmas Ps. Rebo adalah favipiravir (80,3%); azitromisin (9,8%); oseltamivir (0,8%); ciprofloxacin (0,8%); amoxicillin (0,8%).

Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) is an infectious disease caused by the severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) virus (Shereen, Khan, Kazmi, Bashi, & Siddique, 2020) Community Health Centers are health care facilities which organizes community health efforts and individual health efforts at the first level, by prioritizing promotive and preventive efforts, to achieve the highest degree of public health in their working area (Ministry of Health of the Republic of Indonesia, 2014). The management of the treatment of COVID-19 patients in Indonesia refers to the 4th edition of the Guidelines for the Management of COVID-19 which was published in January 2022. The Ps. Rebo had 320 COVID-19 patients from January to March 2022. This research was conducted to describe the use of antimicrobials, identify problems that occur in the flow of handling COVID-19 patients, and evaluate the management of COVID-19 patients at the Ps Health Center. Rebo. Based on the research, it can be concluded that 1. Antimicrobials used on COVID-19 patients at the Ps. Rebo is favipiravir (80.3%); azithromycin (9.8%); oseltamivir (0.8%); ciprofloxacin (0.8%); amoxicillin (0.8%)."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>