Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 109509 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hana Andari Eka Putri
"Majalah Bobo adalah salah satu majalah anak populer di Indonesia. Majalah ini berasal dari Belanda yang memuat cerita keluarga Bobo. Bobo sebagai karakter utama memiliki keluarga dengan nama-nama yang menarik. Artikel ini membahas bagaimana perjalanan majalah Bobo dari Belanda ke Indonesia dan penerjemahan tokoh-tokoh keluarga Bobo dalam majalah Bobo Indonesia. Metode yang digunakan adalah metode sejarah dengan studi kepustakaan dan wawancara melalui mediasi teknologi. Pada awal perjalanannya di tahun 1970-an, majalah Bobo di Indonesia mengalami hambatan dalam menyesuaikan isi majalah dengan karakter Indonesia. Namun, akhirnya berhasil mendapat persetujuan pihak Oberon BV (pemilik mayoritas saham majalah Bobo Belanda) dan membuat mereka terkesan karena meningkatkan jumlah minat pembaca di Indonesia. Nama-nama tokoh cerita keluarga Bobo dalam bahasa Belanda memiliki arti yang berkaitan dengan karakter tokoh cerita. Di Indonesia nama-nama tokoh tersebut diterjemahkan dari bahasa Belanda ke dalam bahasa Indonesia lalu disesuaikan dengan karakter budaya Indonesia.

Bobo Magazine is one of the popular children's magazines in Indonesia. This magazine originated in the Netherlands which contains the story of the Bobo family. Bobo as the main character has a family with interesting names. This article discusses the journey of Bobo magazine from the Netherlands to Indonesia and the Bobo family characters in Bobo Indonesia magazine. The method used is a historical method with literature studies and interviews through technological mediation. In the beginning of its journey, Bobo magazine in Indonesia experienced obstacles in adjusting the content of the magazine to Indonesian characteristics. However, this idea managed to get the approval of Oberon BV (the majority owner of the shares of Bobo magazine Netherlands) in the end and impressed them because it increased the amount of reader interest in Indonesia. The names of the characters in the Bobo family in Dutch have meanings related to their traits. In Indonesia, the names of these characters are translated from Dutch into Indonesian and adapted to Indonesian culture.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Rizky Astrinita
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang perkembangan Majalah Anak : Majalah
Bobo tahun 1973 - 2000. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Majalah
Bobo adalah inisiasi dari Ibu Tinneke untuk menciptakan ruang bagi anak ? anak
di dalam Koran Kompas. Menanggapi banyaknya animo masyarakat untuk rubrik
ini, akhirnya dijadikan sebuah majalah bernama Bobo. Bobo hadir sebagai suatu
bacaan alternative dengan mangsa pasar anak ? anak. Majalah Bobo mempunyai
misi untuk mencerdaskan anak bangsa, dengan cara mengemas isi majalah dengan
menghadirkannya media bermain dan belajar untuk anak.. Metode yang
digunakan didalam skripsi ini adalah studi kepustakaan dan wawancara.

ABSTRACT
This thesis is about the development of children?s magazine : Bobo
Magazine 1973 ? 2000. From the result it can be concluded that Bobo is the
intiation of Mrs. Tineke to make a space for children on Kompas Newspaper.
Responding to the amount of public interest in this column, eventually Bobo was
turned into a magazine. Bobo born as an alternative for the children. Bobo
magazine?s mission is to educate the children of the nation, in they way making
playing and learning contents. The method used on this thesis is the study of
literature and interviews."
2016
S65839
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ervina Dyah Kumala Janti
"Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perilaku sintaktis konjungsi lalu dalam rubrik Arena Kecil majalah Bobo. Populasi data penelitian ini adalah majalah anak-anak, dan sampelnya adalah majalah Bobo yang terbit April 1997 sampai dengan April 1998 (1 tahun terbit). Data kebahasaan yang menjadi fokus penelitian adalah konjungsi Lalu dan akan dianalisis dengan menggunakan analisis konstituen langsung. Garis besar hasil penelitian yang hendak dicapai adalah (1) mendeskripsikan perilaku sintaktis konjungsi lalu; (2) mengungkapkan pemakaian kata lalu oleh anak-_anak dalarn rubrik itu sebagai perbendaharaan pasif bahasa Indonesia anak-anak yang pasti memiliki keterkaitan dengan perbendaharaan aktifnya. (3) mengungkapkan bahasa anak-anak yang terdapat di rubrik Arena Kecil majalah Bobo. Dengan diperolehnya gambaran pemakaian kata Lalu dalarn rubrik Arena Kecil majalah Bobo, diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi bagi para peminat bahasa, khususnya bahasa anak-anak, dan para pakar bahasa untuk membuat perencanaan, pembinaan, dan pengembangan pemakaian bahasa Indonesia untuk anak-anak"
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1999
S10829
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
MIMBAR 25(1-2)2009
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Anita Ratnayanti
"Tantangan terbesar bagi para pemasar produk anak adalah tak mudah untuk mempertahankan anak sebagai konsumennya yang loyal. Apalagi anak-anak, khususnya yang berusia 8 - 14 tahun, dipastikan sadar brand. Karena setiap hari diterpa berbagai eksposure, terutama iklan di televisi, pemahaman mereka terhadap brand menjadi sangat mendalam. Mereka mampu menangkap nilai-nilai atau tujuan di balik pesan dan hanya akan menerimanya jika memang masuk akal.
Pada awalnya, anak-anak belajar sosialisasi konsumsi dari orangtua mereka. Setelah berusia 8 tahun, anak-anak lebih banyak dipengaruhi oleh lingkungan sosialnya (teman-teman sebayanya). Anak-anak membentuk koneksi dan pilihan seumur hidupnya terhadap produk dan brand berdasarkan kebutuhan mereka untuk bisa masuk dan mendapat pengakuan dari lingkungannya. Kebutuhan emosional untuk diterima, kebutuhan untuk menjadi bagian dari kelompok, dan kebutuhan untuk merasa selalu aman dalam kelompok, menjadikan teman sebaya sebagai faktor yang sangat memengaruhi mereka dalam segaia hal, termasuk brand loyalty.
Kepuasan pelanggan menjadi salah satu faktor kunci dan sangat menentukan kesinambungan brand loyalty sehingga akan dihasilkan pelanggan-pelanggan yang loyal.
Kepuasan yang kemudian diterjemahkan sebagai persepsi konsumen terhadap produk atau jasa yang telah memenuhi harapannya, akan menimbulkan perceived quality yang positif dari sebuah brand. Ini dapat menjadi alasan penting bagi keputusan pembelian dan menciptakan loyalitas terhadap produk.
Menjadi penting bagi seorang pemasar produk anak untuk mengetahui hubungan antar kepuasan, brand loyally dan psikografis target markemya. Dengan mengetahui gaya hidup anak dan kelompok sebayanya, pemasar akan mudah mengidentifikasi suatu target grup, siapa pengguna dan non pengguna penduknya, kemudian membuat profil dari konsumen tersebut untuk dikaitkan dengan atribut produknya.
Sampel dalatn penelitian ini adalah pembaca Majalah Bobo di wilayah Jadetabek (Jakarta, Depok, Tangerang, Bekasi). Sampel ditentukan dengan metode non probabilitas (accidental sampling). Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 240 sampel.
Temuan-temuan penelitian dianalisis secara eksploratif eksplanatif, factor analysis, dan cluster analysis.
Penelitian ini mengidentiikasi dimensi psikografis pembaca majalah anak. Dengan menggunakan metode analisa cluster non hierarchical, secara khusus yang digunakan adalah K Mean Cluster Analysis, lima segmen psikografis terbentuk dan dinamai "Smart & Perfectionist", "Cheerful & Time Spender", "Stylish & Open Minded", "Hard Worker & Elegant", dan "Energetic & Fun". Setelah setiap cluster diuji dengan variabel brand loyalty, diketahui bahwa antara brand loyalty dan lifestyle signifikan meski lemah, sehingga dapat diartikan bahwa brand loyalty tidak hanya ditentukan oleh lifestyle (gaya hidup) tetapi juga ditentukan oleh faktor-faktor lain. Oleh karena itu menjadi penting bagi pengelola majalah anak untuk mencari tahu faktor-faktor lain yang mungkin menjadi sebab rendahnya tingkat loyalitas anak terhadap produknya.

The biggest challenge for children's product marketers is the difficulty to maintain a child as their loyal costumer. Especially for 8 - 14 years old children who are assured to "Brand aware", because in daily life they have been exposure especially by the TV commercial so their understanding of brand becomes so deep. They are capable to catch values or intention behind the commercial and will accept only if it is make sense.
In the beginning, the children learn consume socialization from their parents. After the age of 8, they are affected more by their social environment (their peers). The children make their connection and their life time choice to a product and brand based on their needs to get in and get confession from their environment. The emotional needs to be accept, to be part of a group, and the need to be save in a group make their peers as a factor which iniluent them deeply in many things include brand loyalty.
Costumer satisfaction become one of the key factors and determines the continuity of brand loyalty so will create loyal costumers. The satisfaction which is translated as costumer perception on product or services which has fulfill their hope; will cause a positive perceived quality from a brand. This can be an important reason for buying decision and create loyalty to a product.
It?s become important for a children product marketer to know the relationship between their target market?s satisfaction, brand loyalty and psychographic. With the knowledge of children lifestyle and their peers, distributors will easily identifying a target group, who are user and non user of their product than make a profile from the costumers to be related with their product attribute.
The samples in this research are Bobo magazine's readers in Jadetabek (Jakarta, Depok, Tangerang, Bekasi). Samples are determines with non probability method (accidental sampling). Samples amount in this research are 240 samples. The research inventions are analyzed with explorative, explanative, factor analysis, and cluster analysis.
This research identities the children magazine reader's psychographic dimension. Used non hierarchical cluster analysis method, especially K Mean Cluster Analysis with five shaped psychographic segment and called "Smart & Perfectionist", "Cheerful & Time-spender", "Stylish & Open-minded", "Hard-worker & Elegant", and "Energetic & Fun". After the cluster had been tested with brand loyalty variable, it turn out that there is a significant relationship between brand loyalty and lifestyle, even the relation between them is weak. So it's can be interpret that brand loyalty is not determine only by their lifestyle but also other factors. Because of that, it is important for the children magazine's management to find out the other factors that may cause low rate of children loyalty to their product.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
T22207
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
S4814
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Desy Safitri
"Media massa sebagai alat komunikasi modern dapat dipergunakan untuk berbagai kepentingan. Dewasa ini, tak sedikit orang yang mulai "melirik" media massa untuk dijadikan sarana pendidikan karena kelebihan-kelebihan yang dimilikinya. Kelebihan-kelebihan yang dimaksud di sini adalah unsur hiburan, salah satu sifat dasar yang dimiliki oleh media massa. Unsur hiburan dalam menyampaikan pesan mendidik dapat mebuat khalayak belajar dengan rasa senang, sehingga efektifitas pesan menjadi maksimal. Anak sebagai generasi penerus memiliki tugas berat yaitu tugas untuk berkembang. Tetapi, anak juga berada dalam keadaan dimana bermain merupakan suatu kebutuhan. Orang tua yang menyadari keadaan ini lalu memanfaatkan media massa sebagai saranan untuk memberikan pendidikan kepada anak mereka. Karena, dengan memakai media massa sebagai sarana pendidikan diharapkan anak dapat berkembang ke arah positif tanpa harus mengorbankan kegiatan bermainnya. Masalahnya sekarang, apakah pesan yang disampaikan oleh pihak media dapat diterima dengan baik oleh anak? Hal inilah yang akan dilihat sebagai pokok permasalahan dalam penelitian ini. Teori yang dipakai sebagai landasan penelitian ini adalah Teori Uses dan Gratifikasi. Namun dalam pembahasan hanya dipakai satu unsur saja yaitu penggunaan (uses) media. Di dalam penelitian akan dilihat bagaimana khalayak menggunakan Majalah Bobo yang diduga dapat mempengaruhi tingkat pengetahuannya. Setelah dilakukan pengujian hasil penelitian dengan menggunakan rumus Pearson'r dan tabel silang didapatkan hasil bahwa sebagian besar responden memiliki tingkat pemahaman bacaan tergolong rendah. Lama responden telah membaca Bobo berpengaruh terhadap tingkat pengetahuannya. Namun, banyaknya isi Bobo dibaca responden kurang berpengaruh."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1995
S4149
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lustantini Septiningsih
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, 1998
398.2 LUS m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Fivi Anjarini
"Kajian terhadap kumpulan cerpen Bobo nomor 1-20 difokuskan pada cerpen yang menjadi judul kumpulan dengan menggunakan pendapat Sudjiman, Sarumpaet, Faw dan Beikin, Huck, Norton, serta, Hurlock. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tema dan amanat, kesesuaiannya dengan perkembangan anak, dan perbandingan antar cerpen. Dan dua puluh cerpen yang dianalisis didapati sebelas tema, yaitu kesadaran diri, petualangan, prasangka buruk, takhayul, kenakalan, kasih sayang, tanggung jawab, persahabatan, kejujuran, ketakutan, dan kecerdikan. Kesebelas tema tersebut sesuai untuk anak-anak usia pertengahan. Tema-tema tersebut merupakan tema populer atau mencerminkan sifat anak-anak usia pertengahan seperti pendapat para ahli. Namun, ada empat cerpen yang penggambaran karakter tokohnya tidak wajar dan tidak jelas. Dalam 20 KGB, amanat implisit berjumlah 427 buah (96,17%) dan eksplisit 17 buah (3,83%). Bari 20 cerpen yang diteliti, 19 cerpen beramanat implisit. Amanat eksplisit cocok untuk anak pertengahan tahap awal karena mereka belum mahir menyimpulkan amanat. Amanat implisit cocok untuk anak usia pertengahan tahap akhir karena mereka sudah mulai dapat menyimpulkan amanat. Selain, amanat, cerpen Bobo juga mengandung informasi tentang dunia kesehatan dan fauna. Dari segi tema, cerpen judul kumpulan ternyata tidak seluruhnya mewakili tema cerpen-cerpen di dalamnya. Dari dua puluh cerpen hanya delapan cerpen saja yang temanya mewakili cerpen-cerpen di dalamnya. Dan segi amanat, baik cerpen judul kumpulan, maupun cerpen di dalamnya kerap menyampaikan amanat secara implisit."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2004
S10993
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>