Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3314 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Syamsuri Firdaus
"Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui usaha-usaha Sultan Muhammad Salahuddin sebagai Sang Ma Ka Kidi Agama atau yang menegakkan Agama Islam di Bima. Penelitian ini akan menjawab pertanyaan tentang bagaimana latar belakang kehidupan Sultan Muhammad Salahuddin, dan bagaimana perjuangan dan pengabdian yang dilakukan oleh Sultan Muhammad Salahuddin sebagai Sang Ma Ka Kidi Agama. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah dengan teknik pengumpulan data dari sumber-sumber sejarah baik berupa buku-buku maupun jurnal yang terkait dengan Sultan Muhammad Salahuddin. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya perjuangan dan pengabdian Muhammad Salahuddin mulai di saat menjabat sebagai Sultan sampai akhir kepemimpinannya baik di bidang pendidikan, agama, maupun di bidang sosial politiknya.

This study aims to find out the efforts of Sultan Muhammad Salahuddin as Sang Ma Ka Kidi Religion or who enforces Islam in Bima. This study answers questions about the life background of Sultan Muhammad Salahuddin, and how the struggle and devotion carried out by Sultan Muhammad Salahuddin as Sang Ma Ka Kidi Religion. The method used in this research is the historical method with data collection techniques from historical sources in the form of books and journals related to Sultan Muhammad Salahuddin. The results of this study indicate the struggle and devotion of Muhammad Salahuddin from the time he served as Sultan until the end of his leadership both in the fields of education, religion, and in the socio-political field."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Irza Arnyta Djafaar
"Tesis ini membahas masalah konsep negara federalisme dengan mengetengahkan tokoh yang mempunyai sebuah kedudukan istimewa, yaitu selaku Sultan. Sultan Ternate Iskandar Muhammad Djabir Sjah merupakan seorang tokoh yang dengan konsisten mempertahankan ideologi federalis yang menyebabkan ia terusir dari daerahnya sendiri. Federalisme yang dianutnya merupakan idiologi budaya yang sudah berurat akar dalam faham kepimimpinan di Maluku Utara yang dinamakan Maloko Kie Raha atau Maluku Empat Gunung, yang berintikan pada empat kerajaan besar yang pernah ada pada waktu itu, yaitu kerajaan Ternate, Tidore, Bacan dan Jailolo dengan salah satu kerajaan yang bertindak sebagai primes inter pares. Struktur mitos Maloko Kie Raha mencakup keterangan mengenai asal-usul keluarga penguasa (kolano). Keempat kerajaan ini dikatakan masih bersaudara dan menjadi dasar bagi pembenaran interaksi di antara kerajaan tersebut. Pandangan ini mengemukakan, bahwa keadaan yang normal di Maluku adalah kalau keempat kerajaan berdiri dengan utuh, maksudnya kalau keempat pusat kekuasaan itu berada dalam suatu keseimbangan.
Menurut pandangan dunia Maloko Kie Raha senantiasa ada keseimbangan antara berbagai kerajaan ini. Pertentangan antara berbagai pusat kekuasaan itu tidak bersifat dikotomis dimana yang satu harus menghancurkan yang lainnya agar bisa maju. Maloko Kie Raha mengandung pandangan dualisme, dimana dua unsur kekuatan atau kekuatan saling bersaing tetapi tidak saling menghancurkan, sebab kehadiran yang satu hanya bernilai kalau yang lain tetap ada. Maloko Kie Raha dibentuk dengan alasan masih adanya hubungan darah yang erat antara ke empat kerajaan tersebut dengan mengandalkan mitos perkawinan antara Djafar Sidek dan Nur Sala yang berasal dari kayangan yang menghasilkan keturunan yang memimpin empat kerajaan tersebut.
Sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka tesis ini berupaya mengambarkan keterkaitan antara konsep Maloko Kie Raha dengan konsep federalisme yang dianut oleh Sultan Ternate Iskandar Muhammad Djabir Sjah. Iskandar Muhammad Djabir Sjah yang sejak awal sudah dipersiapkan oleh pemerintah Belanda untuk memimpin kawasan Maluku Utara secara sadar mengetahui tentang hal ini. Ia berupaya agar tidak menjadi boneka Belanda dengan mengeluarkan gagasan-gagasan yang tidak hanya menguntungkan pihak Belanda. Diantaranya ia mendesak supaya segera ditentukan berapa lama pemerintah Belanda dapat memberikan kemerdekaan, setelah habisnya masa peralihan.
Pengungsian atas dirinya yang dilakukan oleh tentara NICA ke Australia menjadi pengalaman yang berharga, hal ini dilakukan karena kekejaman pendudukan Jepang di Ternate di samping untuk kepentingan pemerintah Belanda sendiri. Dengan pangkat yang diberikan oleh NICA yaitu Letnan Kolonel, ia mendapat kedudukan istimewa. Dengan demikian Iskandar Muhammad Djabir Sjah diperhitungkan keberadaannya di kawasan Timur Indonesia, sehingga ia selalu diikutsertakan dalam berbagai konperensi yang di lakukan oleh pemerintah Belanda."
Depok: Universitas Indonesia, 1999
T1610
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Safwat, Muhammad Mustafa
"Buku ini memuat biografi mengenai Muhammad Al-Fatih sang penakluk Konstatinopel.
nuku ini menjelaskan bagaimana Sultan Al-Fatih menaklukan Konstatinopel."
Iskandaria: Dar al-Fikr al-Arabi, 1948
ARA 923.149 6 SAF s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Tasaro
Yogyakarta: Bentang, 2016
899.221 32 TAS m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Armstrong, Karen
Yogyakarta: Penerbit Jendela, 2004
297.63 ARM m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Falconer, Colin
Jakarta: Serambi Ilmu Semesta, 2012
823.914 FAL h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Qutb, Muhammad
Kuwait: Darul Bayan Bookshop, 1964
297.29 QUT i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sunardian Wirodono
Tangerang: Javanica, 2017
808.83 SUN c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Morris, James
New York: Pantheon, 1957
915.3 MOR s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>