Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 178715 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Senja Paramita
"COVID-19 menimbulkan permasalahan kesehatan baik secara fisiologis maupun psikologis. Masalah fisiologis yang utama adalah gangguan pernapasan, salah satunya penurunan kadar saturasi oksigen yang dapat memberikan risiko mortalitas. Ancaman kematian dan penurunan kondisi kesehatan menyebabkan gangguan psikologis, diantara lain kecemasan. Penggunaan terapi oksigen dan farmakoterapi juga perlu didukung oleh terapi komplementer salah satunya teknik relaksasi napas dalam dan terapi musik nature sound. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh teknik relaksasi napas dalam dan terapi musik nature sound pada saturasi oksigen dan kecemasan pasien COVID-19. Penelitian ini menggunakan pendekatan quasi experimental dengan pendekatan pretest-postest control group design dengan 66 sampel yang diambil secara non probability. Analisis statistik menggunakan Uji Wilcoxon dan Uji Mann Whitney. Hasil penelitian menunjukkan, ada pengaruh teknik relaksasi napas dalam dan terapi musik nature sound pada peningkatan nilai saturasi oksigen dan penurunan skor kecemasan pasien COVID-19 dengan nilai p value < 0.05. Perbedaan nilai saturasi oksigen dan skor kecemasan setelah intervensi antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol memberikan hasil, nilai saturasi oksigen p value > 0.05, sedangkan skor kecemasan p value < 0.05. Kedua intervensi tersebut dapat dijadikan standar operasional pelayanan pada pasien COVID-19 dengan permalasahan saturasi dan kecemasan.

COVID-19 causes health problems both physiologically and psychologically. The main physiological problem is respiratory disorders, one of which is a decrease in oxygen saturation levels which can pose a risk of mortality. The threat of death and the decline in health conditions cause psychological disorders, including anxiety. The use of oxygen therapy and pharmacotherapy also needs to be supported by complementary therapies, one of which is deep breathing relaxation techniques and nature sound music therapy. The purpose of this study was to determine the effect of deep breathing relaxation techniques and nature sound music therapy on oxygen saturation and anxiety of COVID-19 patients. This study uses a quasi-experimental approach with a pretest-posttest control group design approach with 66 samples taken non-probability. Statistical analysis using Wilcoxon test and Mann Whitney test. The results showed that there was an effect of deep breathing relaxation techniques and nature sound music therapy on increasing oxygen saturation values ​​and decreasing anxiety scores of COVID-19 patients with p value < 0.05. The difference in oxygen saturation values ​​and anxiety scores after the intervention between the intervention group and the control group gave results, the oxygen saturation value p value > 0.05, while the anxiety score p value < 0.05. Both of these interventions can be used as service operational standards for COVID-19 patients with saturation and anxiety problems."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Purba, Sariaman
"Kecemasan merupakan salah satu efek psikologis kemoterapi pada pasien kanker payudara. Kecemasan menyebabkan pasien dan keluarga memilih untuk menghentikan siklus kemoterapi sehingga menurunkan kualitas hidup serta mengakibatkan kanker metastase ke organ lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh kombinasi terapi musik klasik dan teknik relaksasi napas dalam terhadap tingkat kecemasan pada pasien kanker payudara dengan kemoterapi. Desain penelitian menggunakan quasi experiment dengan 62 pasien kanker payudara diunit one day care RSUP Fatmawati Jakarta. Pengkajian tingkat kecemasan menggunakan kuesioner STAI dengan metode wawancara. Uji hipotesis mengunakan uji T dependen yang menunjukkan terjadi penurunan kecemasan sebesar 12.61 pada kelompok intervensi dan 7.71 pada kelompok kontrol dengan selisih perubahan tingkat kecemasan 5.03 serta menunjukkan perbedaan yang siginifikan p value < 0.05 . Dapat disimpulkan kombinasi terapi musik klasik dan relaksasi napas dalam signifikan menurunkan tingkat kecemasan pada pasien kanker payudara dengan kemoterapi.

Anxiety is one of psychological effect from chemotherapy in breast cancer patients. Anxiety causes patients and families choose to discontinue the chemotherapy and degrade patient rsquo s quality of life as well as resulting cancer metastasis to another organ. This study aimes to identify the combination effect of classical music therapy and deep breathing relaxation technique to anxiety level on breast cancer patients undergoing chemotherapy. Design of this research is a quasi experiment involving 62 breast cancer patients in One Day Care Unit, Fatmawati Hospital Jakarta. The result of independent t test wich is used to prove the hypothesis showed lowering 12.61 of anxiety level at intervention group and 7.71 in the control group with 5.03 of mean difference of anxiety level changes as well as showing significant difference beetwen two groups p value.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
T47327
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratna Sari Dinaryanti
"Gangguan yang paling sering dikeluhkan oleh pasien kanker paru adalah adanya kesulitan bernapas dan kecemasan yang menyebabkan pasien menjadi tidak relaks.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh program latihan pursed lip breathing (PLB) dan Progressive Muscle Relaxation (PMR) terhadap peningkatan saturasi oksigenasi dan tingkat relaksasi pada pasien kanker paru. Metode penelitian yang digunakan adalah Quasi eksperiment dengan desain pre dan post test without control group. Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 19 orang. Alat ukur yang digunakan yaitu oksimetri nadi untuk menilai saturasi oksigen dan lembar monitoring subjektif dan objektif untuk menilai tingkat relaksasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara nilai saturasi oksigen sebelum dan sesudah latihan PLB dan PMR (p value < 0,05) dan ada perbedaan yang signifikan antara tingkat relaksasi sebelum dan sesudah latihan PLB dan PMR (p value < 0,05). Hasil analisis multivariate didapatkan bahwa usia menjadi prediktor terhadap peningkatan saturasi oksigen.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa latihan PLB dan PMR dapat meningkatkan saturasi oksigen dan tingkat relaksasi sebagai terapi komplementer pendamping terapi oksigen standar. Rekomendasi dari penelitian ini adalah perlunya terapi pengaturan napas dan teknik relaksasi untuk meningkatkan saturasi oksigen dan tingkat relaksasi pada pasien kanker paru stadium III dan IV.

The most common symptoms in lung cancer are dyspnea and anxiety that cause patients restlessness.
This study aimed to find out the influence of PLB and PMR training program on the increase oxygen saturation and relaxation level in patients with lung cancer. This study employed a Quasy Experiment with pre test and post test without control group. There were 19 participants in this study. The instruments used were pulse oxymetry to measure oxygen saturation and monitoring form to measure subjective and objective relaxation level.
The results show that there is a significant difference on oxygen saturation before and after PLB and PMR training program (p value < 0,05) and a significant difference on relaxation level before and after PLB and PMR training program (p value < 0,05). A Multivariate analysis shows that age becomes a strong predictor of oxygen saturation.
This study concludes that PLB and PMR training program apllied to patient with lung cancer increases oxygen saturation and relaxation level as a complementary therapyalong with oxygen standart therapy. This study sugests breathing and relaxation training program to increase oxygen saturation and relaxation level for patient with lung cancer at grade III and IV.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
T42666
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Husein
"Tesis Kecemasan merupakan masalah yang tidak boleh diabaikan pada pasien post CABG. Studi ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh terapi relaksasi nafas dalam dan murotal al-quran terhadap kecemasan pasien post CABG. Desain penelitian menggunakan kuasi eksperimen dengan pre dan post test. Tehnik pengambilan sampel yaitu purposive sampling dengan jumlah sampel 76 responden. 38 responden pada kelompok intervensi dan 38 responden pada kelompok kontrol. Rata-rata skor kecemasan (STAI) sebelum perlakuan pada kelompok intervensi adalah 43,76 dan setelah perlakuan nilai mean rank 29,37 . Rata-rata skor kecemasan pada kelompok kontrol sebelum perlakuan adalah 43,92 dan setelah perlakuan 33,11. Kombinasi terapi nafas dalam dan murotal al-quran berpengaruh signifikan terhadap kecemasan, begitu pula relaksasi nafas dalam berpengaruh signifikan terhadap kecemasan pada kelompok kontrol. Pada penelitian ini terdapat perbedaan bermakna antara skor kecemasan setelah perlakuan pada kelompok intervensi dibandingkan kelompok kontrol (p= 0,000, α= 0,05).

The Anxiety is a problem that should not be ignored in post CABG patients. This study aims to identify the effect of deep breathing relaxation therapy and murotal al-quran on the anxiety of post CABG patients. The study design used quasi-experiment with pre and post test. The sampling technique is purposive sampling with a sample of 76 respondents. 38 respondents in the intervention group and 38 respondents in the control group. The average anxiety score (STAI) before treatment in the intervention group was 43.76 and after treatment the mean rank value was 29.37. The average anxiety score in the control group before treatment was 43.92 and after treatment 33.11. The combination of deep breath and murotal al-quran therapy had a significant effect on anxiety, as well as deep breathing relaxation had a significant effect on anxiety in the control group. In this study there were significant differences between anxiety scores after treatment in the intervention group compared to the control group (p = 0,000, α = 0.05)."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
T53757
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dedi Sukandar
"Masalah psikologis yang terbanyak dirasakan oleh perawat saat pandemi Covid-19 adalah ansietas. Ansietas yang dialami oleh perawat dampak dari pandemi Covid-19 yaitu ansietas ringan, ansietas sedang, dan ansietas berat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian terapi tarik napas dalam, hipnosis lima jari dan Progressive Muscle Relaxation (PMR) terhadap penurunan kecemasan perawat pada masa pandemi Covid-19 di RSUD Leuwiliang Kabupaten Bogor. Desain penelitian ini menggunakan quasi eksperimental pre test-post test with control group. Sampel penelitian 64 responden perawat, 32 orang responden sebagai kelompok intervensi yang mendapatkan terapi tarik napas dalam, hipnosis lima jari, dan Progressive Muscle Relaxation (PMR) dan 32 orang responden kelompok kontrol yang mendapatkan terapi tarik napas dalam dan hipnosis lima jari. Kriteria inklusi yaitu perawat pelaksana, bersedia menjadi responden dan menandatangani surat persetujuan, tidak sedang cutiatau libur, skor ansietas ≥ 14. Alat ukur yang digunakan kuisioner HRS-A. Analisis data menggunakan uji T. Hasil penelitian ditemukan adanya penurunan kecemasan perawat yang mendapatkan terapi tarik napas dalam, hipnosis lima jari, dan Progressive Muscle Relaxation (PMR) lebih besar dibandingkan dengan kelompok yang mendapatkan terapi tarik napas dalam dan hipnosis lima jari (p value < 0,05). Terapi tarik napas dalam, hipnosis lima jari, dan Progressive Muscle Relaxation (PMR) direkomendasikan untuk terapi keperawatan dalam mengatasi ansietas baik pada pasien atau perawat, dan dapat dijadikan sebagai evidence based dalam membandingkan keefektifan sebagai terapi yang dapat diberikan pada klien ansietas

The most psychological problem felt by nurses during the Covid-19 pandemic was anxiety. The anxiety experienced by nurses as a result of the Covid-19 pandemic is mild anxiety, moderate anxiety, and severe anxiety. This study aims to determine the effect of giving deep breathing therapy, five finger hypnosis and Progressive Muscle Relaxation (PMR) on reducing nurse anxiety during the Covid-19 pandemic at Leuwiliang Hospital, Bogor Regency. The design of this study used a quasi-experimental pre-test-post-test with control group. The research sample was 64 nurse respondents, 32 respondents as an intervention group who received deep breathing therapy, five finger hypnosis, and Progressive Muscle Relaxation (PMR) and 32 control group respondents who received deep breathing therapy and five finger hypnosis. The inclusion criteria were implementing nurses, willing to be respondents and signing a letter of agreement, not on leave or vacation, anxiety score 14. The measuring instrument used was the HRS-A questionnaire. Data analysis using T test. The results of the study found that the decrease in anxiety of nurses who received deep breathing therapy, five-finger hypnosis, and Progressive Muscle Relaxation (PMR) was greater than the group who received deep-breathing therapy and five-finger hypnosis (p value <0.05). Deep breathing therapy, five finger hypnosis, and Progressive Muscle Relaxation (PMR) are recommended for nursing therapy in overcoming anxiety in both patients and nurses, and can be used as evidence based in comparing the effectiveness of therapy that can be given to anxiety clients. The results of the study found that the decrease in anxiety of nurses who received deep breathing therapy, five-finger hypnosis, and Progressive Muscle Relaxation (PMR) was greater than the group who received deep-breathing therapy and five-finger hypnosis (p value <0.05). Deep breathing therapy, five finger hypnosis, and Progressive Muscle Relaxation (PMR) are recommended for nursing therapy in overcoming anxiety."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dedi Sukandar
"Masalah psikologis yang terbanyak dirasakan oleh perawat saat pandemi Covid-19 adalah ansietas. Ansietas yang dialami oleh perawat dampak dari pandemi Covid-19 yaitu ansietas ringan, ansietas sedang, dan ansietas berat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian terapi tarik napas dalam, hipnosis lima jari dan Progressive Muscle Relaxation (PMR) terhadap penurunan kecemasan perawat pada masa pandemi Covid-19 di RSUD Leuwiliang Kabupaten Bogor. Desain penelitian ini menggunakan quasi eksperimental pre test-post test with control group. Sampel penelitian 64 responden perawat, 32 orang responden sebagai kelompok intervensi yang mendapatkan terapi tarik napas dalam, hipnosis lima jari, dan Progressive Muscle Relaxation (PMR) dan 32 orang responden kelompok kontrol yang mendapatkan terapi tarik napas dalam dan hipnosis lima jari. Kriteria inklusi yaitu perawat pelaksana, bersedia menjadi responden dan menandatangani surat persetujuan, tidak sedang cutiatau libur, skor ansietas ≥ 14. Alat ukur yang digunakan kuisioner HRS-A. Analisis data menggunakan uji T. Hasil penelitian ditemukan adanya penurunan kecemasan perawat yang mendapatkan terapi tarik napas dalam, hipnosis lima jari, dan Progressive Muscle Relaxation (PMR) lebih besar dibandingkan dengan kelompok yang mendapatkan terapi tarik napas dalam dan hipnosis lima jari (p value < 0,05). Terapi tarik napas dalam, hipnosis lima jari, dan Progressive Muscle Relaxation (PMR) direkomendasikan untuk terapi keperawatan dalam mengatasi ansietas baik pada pasien atau perawat, dan dapat dijadikan sebagai evidence based dalam membandingkan keefektifan sebagai terapi yang dapat diberikan pada klien ansietas

The most psychological problem felt by nurses during the Covid-19 pandemic was anxiety. The anxiety experienced by nurses as a result of the Covid-19 pandemic is mild anxiety, moderate anxiety, and severe anxiety. This study aims to determine the effect of giving deep breathing therapy, five finger hypnosis and Progressive Muscle Relaxation (PMR) on reducing nurse anxiety during the Covid-19 pandemic at Leuwiliang Hospital, Bogor Regency. The design of this study used a quasi-experimental pre-test-post-test with control group. The research sample was 64 nurse respondents, 32 respondents as an intervention group who received deep breathing therapy, five finger hypnosis, and Progressive Muscle Relaxation (PMR) and 32 control group respondents who received deep breathing therapy and five finger hypnosis. The inclusion criteria were implementing nurses, willing to be respondents and signing a letter of agreement, not on leave or vacation, anxiety score 14. The measuring instrument used was the HRS-A questionnaire. Data analysis using T test. The results of the study found that the decrease in anxiety of nurses who received deep breathing therapy, five-finger hypnosis, and Progressive Muscle Relaxation (PMR) was greater than the group who received deep-breathing therapy and five-finger hypnosis (p value <0.05). Deep breathing therapy, five finger hypnosis, and Progressive Muscle Relaxation (PMR) are recommended for nursing therapy in overcoming anxiety in both patients and nurses, and can be used as evidence based in comparing the effectiveness of therapy that can be given to anxiety clients. Deep breathing therapy, five finger hypnosis, and Progressive Muscle Relaxation (PMR) are recommended for nursing therapy in overcoming anxiety."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nindy Atika Rahayu
"ABSTRAK
Ansietas atau kecemasan merupakan perasaan tidak nyaman atau ketakutan yang samar-samar yang disertai dengan respons otonom terhadap ancaman atau bahaya. Ansietas merupakan respons normal terhadap stresor. Namun, apabila ansietas sudah mengganggu kehidupan sosial, pekerjaan, atau area fungsi penting lainnya, maka dapat dikatakan ansietas tersebut abnormal atau patologis. Ansietas yang tidak ditangani dapat menyebabkan depresi, dan bahkan dalam sebagian kasus berakhir pada bunuh diri. Teknik relaksasi napas dalam dan aromaterapi merupakan intervensi yang dapat digunakan untuk mengatasi ansietas. Teknik relaksasi napas dalam merupakan teknik relaksasi yang dilakukan dengan menahan inspirasi secara maksimal dan menghembuskan napas secara perlahan. Aromaterapi merupakan terapi relaksasi yang berupa pemberian essential oil melalui inhalasi, pemijatan, salep topikal atau lotion,douches, atau kompres dengan tujuan meningkatkan relaksasi dan kenyamanan. Penulisan ini bertujuan untuk menguraikan dan menganalisis asuhan keperawatan psikososial pada klien ansietas melalui pendekatan teknik relaksasi napas dalam dan aromaterapi. Berdasarkan hasil analisis penulis, teknik relaksasi napas dalam dan aromaterapi terbukti efektif dalam menurunkan ansietas. Karya akhir ilmiah ini diharapkan dapat memberikan masukkan dan arahan pada perawat dalam menangani klien dengan ansietas, khususnya pada penerapan teknik relaksasi napas dalam dan aromaterapi.

ABSTRACT
Anxiety is a vague feeling of discomfort or fear accompanied by an autonomous response to threats or dangers. Anxiety is a normal response to stressors. However, if the anxiety has disrupted social life, work, or other important function areas, then it can be said that the anxiety is abnormal or pathological. Untreated anxiety can cause depression, and even in some cases end in suicide. Deep breathing relaxation technique and aromatherapy are two of the many interventions that can be used to treat anxiety. Deep breath relaxation technique is a relaxation technique that is done by holding inspiration to the maximum and exhaling slowly. Aromatherapy is a relaxation therapy in the form of giving essential oils through inhalation, massage, topical ointments or lotions, douches, or through compresses with the aim of increasing relaxation and comfort. This writing aims to describe the psychosocial nursing care for anxiety client through the deep breathing relaxation technique and aromatherapy approaches. Based on the author's analysis, deep breathing relaxation technique and aromatherapy have proven to be effective in reducing anxiety. This final scientific work is expected to provide advice and direction to nurses in dealing with clients with anxiety, especially in the application of deep breathing relaxation technique and aromatherapy.
"
2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Julia
"Pada 31 Desember 2019, ditemukan jenis pneumonia virus baru yang berasal dari Wuhan, Cina, yang diberi nama Coronavirus Disease 2019 (Covid-19). Klien dengan Covid-19 mengalami kecemasan, stigma sosial yang buruk, diskriminasi, berada dalam karantina dan kebosanan, kesepian juga kemarahan. Karya Ilmiah Akhir Ners (KIAN) ini bertujuan untuk menjabarkan hasil analisis asuhan keperawatan pada klien Covid-19 dengan kecemasan menggunakan penerapan teknik relaksasi napas dalam, teknik distraksi, dan spiritual di Rumah Sakit Universitas Indonesia Ruang Rawat Inap Covid Lt.14. Asuhan keperawatan dimulai pengkajian, penetapan masalah dan diagnosis keperawatan, membuat rencana keperawatan, dan memberikan asuhan dan evaluasi keperawatan. Pengukuran evaluasi yang dilakukan adalah dengan menggunakan Hospital Anxiety and Depression Scale (HADS). Masalah fisik dan psikososial klien saling mempengaruhi, sehingga diperlukan rancangan tindakan keperawatan yang terintegrasi, yang meliputi bio-psiko-sosial-spiritual untuk mengatasi ansietas klien.

a new type of pneumonia virus was discovered originating from Wuhan, China, which was named Coronavirus Disease 2019 (Covid-19). Clients with Covid-19 experience anxiety, poor social stigma, discrimination, are in quarantine and boredom, loneliness is also anger. This Final Scientific Nurse (KIAN) work aims to describe the results of the analysis of nursing care for Covid-19 clients with anxiety using the application of deep breathing, distraction, and spiritual relaxation techniques at the University of Indonesia Hospital 14th flor Covid Room. Nursing care starts assessment, determining the problem and diagnosis of nursing, making nursing plans, and providing nursing care and evaluation. Evaluation measurements performed are using the Hospital Anxiety and Depression Scale (HADS). The clients physical and psychosocial problems influence each other, so an integrated nursing action plan is needed, which includes bio-psycho-social-spiritual to overcome client anxiety."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Syifa Aulia
"Jenis pneumonia virus baru ditemukan pada 31 Desember 2019 yang berasal dari Wuhan, Cina yang diberi nama penyakitnya sebagai Coronavirus Disease 2019 (COVID-19). COVID-19 terutama menyerang sistem pernapasan yang dapat  menyebabkan gangguan pemenuhan oksigen ditandai dengan sesak napas dan penurunan saturasi oksigen. Masalah keperawatan utama yang ditemukan yaitu besihan jalan napas tidak efektif. Karya ilmiah akhir ners (KIAN) ini bertujuan untuk menjabarkan hasil analisis asuhan keperawatan dengan menggunakan penerapan teknik pursed lips breathing terhadap peningkatan saturasi oksigen pada klien COVID-19 di ruang High Care Unit RS Universitas Indonesia. Pengukuran evaluasi dilakukan dengan menggunakan Pulse oximetry yang menunjukkan rata-rata peningkatan saturasi oksigen dari 94.75%  menjadi 96.75% selama lima hari perawatan. Sebagai  kesimpulan, pursed lips breathing diberikan untuk membantu mengatasi ketidakefektifan bersihan jalan napas dengan cara meningkatkan pengembangan alveolus pada setiap lobus paru sehingga tekanan alveolus meningkat, membantu mendorong secret pada jalan  napas saat ekspirasi dan dapat menginduksi pola napas menjadi normal. Oleh karena itu, hasil praktik ini dapat dijadikan acuan praktik keperawatan pada pasien COVID-19 dengan gangguan pemenuhan oksigenasi.

 


A new type of viral pneumonia was discovered on December 31, 2019 from Wuhan, China, which was named as Coronavirus Disease 2019 (COVID-19). COVID-19 primarily attacks the respiratory system that can disruption fulfillment of oxygen characterized by shortness of breath and decreased oxygen saturation. The main nursing problem found is that the airway is not effective. The purpose of this scientific work to describe the results of nursing analysis by using application of pursed lips breathing to increase oxygen saturation in COVID-19 client in High Care Unit Universitas Indonesia Hospital. Measurement evaluation was conducted using Pulse oximetry which showed an average increase in oxygen saturation from 94.75% to 96.75% over five days of treatment. In conclusion, pursed lips breathing is given to help overcome the ineffectiveness clearance the airway by increasing the development of alveoli on each lung lobe so that the pressure of alveoli increases, helping to push the secret on the airway during an expiratory and can induce a pattern of breath into normal. Therefore, the results of this practice can be used as a reference for nursing practice in COVID-19 patients with disruption fulfillment of oxygen."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Tommy Juliandi
"

Penyakit paru kronis seperti asma bronkiale memiliki angka kekambuhan dan kesakitan yang tinggi. Pasien yang mengalami serangan asma peresisten berpotensi menyebabkan kerusakan paru secara permanen. Tujuan penulisan ini adalah untuk menganalisis asuhan keperawatan pasien asma dengan menerapkan teknik pernapasan buteyko terhadap peningkatan saturasi oksigen.Pada asuhan keperawatan ini, pasien mengalami kekambuhan asma dengan keluhan batuk berulang dan sesak, disamping itu pasien juga mengalami desaturasi oksigen mencapai 88%. Masalah keperawatan utamanya yaitu ketidakefektifan bersihan jalan napas. Teknik pernapasan buteyko telah terbukti efektif dalam meningkatkan kemampuan ventilasi spontan pada pasien asma peresisten ringan dan sedang. Intervensi yang dilakukann selama dua hari sebanyak tiga kali dalam sehari tersebut menghasilkan peningkatan saturasi oksigen dari 96% menjadi 97%, dan pada hari keempat saturasi oksigen menetap pada 97%. Teknik pernapasan buteyko sangat direkomendasikan untuk diadopsi dan dijadikan sebagai program jangka pendek bagi pasien asma bronkiale. Disamping itu, teknik ini dapat digunakan sebagai salah satu intervensi mandiri keperawatan dan menjadi kompetensi perawat. Rekomendasi lain yaitu diperlukan suatu perilisan informasi tentang manfaat teknik pernapasan buteyko dalam sebuah media. Teknik ini juga dapat menjadi pelengkap manajemen asma non farmakologis yang menunjang pengobatan asma. Tidak direkomendasikan melatih teknik pernapasan buteyko pada pasien yang sedang dirawat di ruang isolasi karena berpotensi mengalami transmisi silang antara pasien kepada perawat.


Chronic pulmonary diseases such a asthma have high rates of reccurence and morbidity. Patients who have persistent asthma attacks will cause permanent lung disease. The aim of paper is to analyze the nursing care of asthmatic patient by applying the buteyko breathing technique to increasing oxygen saturation. In this nursing care, patient experience a reccurrence with complaints of reapeted coughing, spasms, and also desaturation of oxygen reaching 88%. The main nursing problem in this case is the ineffectiveness of airway clearence. Buteykos’s breathing technique has been proven effective in increasing spontaneous ventilation in mild and moderate patients with asthma. Three days intervention in three time a days resulted in an increase in oxygen saturation from 96% to 97% and on the fourth day saturation remained at 97%. Buteyko’s breathing technique is recommended to be adopted and used as a short-term program for asthma patients. In addition, this technique can also be used as one of the independent nursing interventions and can become one of the nurses competencies. Another recommendation is launching information about the benefits of the buteyko breathing technique in a health media. This technique can also be a complement of non-pharmaacological asthma that support the treatment of asthma. Buteyko breathing technique are not recommended for patients treated in isolation, because can be cross transmission from patients to nurses.

 

"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia , 2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>