Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 133881 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nunung Nurjanah
"Skripsi ini membahas bencana banjir yang melanda Kecamatan Pamanukan, dimana banjir tersebut terjadi akibat luapan sungai yang tidak mampu menampung air dan melebihi kapasitasnya sehingga air meluap ke permukaan dan menyebabkan terganggunya aktivitas masyarakat, baik kondisi fisik, sosial maupun ekonomi. Dengan kondisi topografis dan kondisi iklim tropis di Subang, ketika memasuki musim hujan dan curah hujan tinggi maka akan menimbulkan banjir. Penelitian ini membahas mengenai keterpaparan banjir dan kerentanan terhadap banjir yang menggunakan metode weighted overlay. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan data primer dengan wawancara dan survei lapangan. Sedangkan data sekunder didapat dari instansi terkait. Indikator yang digunakan pada penelitian ini memperhatikan aspek fisik, sosial kependudukan dan ekonomi. Analisis yang dilakukan adalah analisis spasial yaitu metode Weighted Overlay dan metode Change Detection and Thresholding (CDAT). Hasil yang didapat pada penelitian ini adalah wilayah yang terpapar banjir memiliki tingkat sedang hingga tinggi yang tersebar pada wilayah sempadan sungai, penggunaan lahan di dominasi lahan sawah, permukiman yang banyak dialiri sungai, serta berada pada wilayah datar. Dari temuan studi yang didapat, sebagian desa yang berada di Kecamatan Pamanukan yang memiliki kelas kerentanan wilayah terhadap banjir rendah, desa tersebut antara lain desa di desa Lengkong jaya, bagian utara desa Pamanukan sebrang, Sebagian desa Pamanukan, Rancahilir dan Bongas. Untuk tingkat kerentanan wilayah banjir sedang tersebar pada desa Pamanukan hilir, sebagian desa Pamanukan, bagian selatan desa Pamanukan sebrang dan desa Rancasari. sedangkan tingkat kerentanan wilayah banjir tinggi tersebar pada desa Mulyasari dan sebagian desa Pamanukan Hilir.

The focus on this study is flood disaster in Pamanukan District every year, where the flood occurs due to the river being unable to accommodate water and exceeding its capacity so that water overflows to the surface and causes disruption of community activities, both physical, social and economic conditions. With the topographical conditions and tropical climate conditions in Subang, when it enters the rainy season and high rainfall it will cause flooding. This study discusses flood exposure and vulnerability to flooding using the weighted overlay method. Data collection in this study used primary data with interviews and field surveys. While secondary data obtained from the relevant agencies. The indicators used in this study pay attention to the physical, social and economic aspects of the population. The analysis carried out is spatial analysis, namely the Weighted Overlay method and the Change Detection and Thresholding (CDAT) method. The results obtained in this study are areas exposed to moderate to high levels of flooding that are spread over river border areas, land use is dominated by paddy fields, settlements that flow a lot of rivers, and are in flat areas. From the study findings, some of the villages in Pamanukan Sub-district which have a low regional vulnerability class to flooding, include villages in Lengkong Jaya village, northern part of Pamanukan sebrang village, some Pamanukan villages, Rancahilir and Bongas. For the level of vulnerability of the flood area, it is spread in the downstream Pamanukan village, part of Pamanukan village, the southern part of Pamanukan sebrang village and Rancasari. while the level of vulnerability of the flood area is high spread in the Mulyasari and some of the villages of Pamanukan Hilir."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayesha Nuraini
"Kesiapsiagaan merupakan bagian penting dari upaya penanggulangan bencana yang bertujuan untuk meningkatkan peluang kelangsungan hidup masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesiapsiagaan masyarakat di Kecamatan Jatiasih Kota Bekasi dalam menghadapi banjir pada masa pandemi COVID-19 yang diukur berdasarkan empat parameter yaitu a) parameter pengetahuan dan sikap tentang risiko bencana; b) rencana tanggap darurat banjir; c) sistem peringatan banjir; dan d) kapasitas mobilisasi sumber daya. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif kuantitatif dan metode kualitatif. Sebanyak 150 rumah tangga dijadikan sampel dalam penelitian ini. Ada juga 3 informan yang diwawancarai untuk mendapatkan gambaran yang lebih mendalam tentang lokasi penelitian. Data yang diperoleh dari rumah tangga melalui kuesioner dianalisis dengan analisis univariat dan analisis indeks kesiapsiagaan. Berdasarkan perhitungan nilai indeks masing-masing parameter, nilai indeks kesiapsiagaan masyarakat di Kecamatan Jatiasih dalam menghadapi bencana banjir adalah 66,99 yang termasuk dalam kategori 'Siap' tetapi salah satu parameter yaitu kapasitas mobilisasi sumber daya menghasilkan kategori 'Tidak Siap'. . Saran untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat menjadi lebih baik dapat dilakukan dengan kegiatan sosialisasi dan optimalisasi sistem peringatan banjir.

Preparedness is an important part of disaster management efforts aimed at increasing people's chances of survival. This study aims to determine the level of community preparedness in Jatiasih District, Bekasi City in dealing with floods during the COVID-19 pandemic which is measured based on four parameters, namely a) knowledge and attitude parameters about disaster risk; b) flood emergency response plan; c) flood warning system; and d) resource mobilization capacity. The research was conducted using quantitative descriptive methods and qualitative methods. A total of 150 households were sampled in this study. There were also 3 informants who were interviewed to get a deeper picture of the research location. Data obtained from households through questionnaires were analyzed by univariate analysis and preparedness index analysis. Based on the index value calculation of each parameter, the community preparedness index value in Jatiasih District in dealing with flood disasters is 66.99 which is included in the 'Ready' category but one parameter which is resources mobilization capacity resulted in the ‘Not Ready’ category. Suggestions to improve community preparedness to be better can be done with outreach activities and optimizing the flood warning system. "
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Susi Anggraini
"Indonesia merupakan daerah beriklim tropis yang memiliki curah hujan tinggi tiap tahunnya. Umumnya pada saat terjadi hujan di Indonesia selalu kita dengar banjir melanda dimana-mana. Banjir di Indonesia masih menjadi permasalahan yang sering dihadapi oleh penduduk kita. Banyak kerugian yang disebabkan karena terjadinya banjir, bukan hanya harta dan benda akan tetapi juga jiwa. (sandy, 1985) Daerah aliran Citarum yang terletak di cekungan Bandung hamper setiap kejadian hujan akan terjadi banjir. Hal ini didukung oleh kondisi fisik daerah aliran yang tterdapat di daerah dataran Bandung, dimana daerah ini dikelilingi oleh pegununggan dengan curah hujan yang tinggi. Banjir di cekungan Bandung ini dikenal dengan sebutan Banjir Bandung Selatan (Departemen Pekerjaan Umum Ditjen Pengairan, 1995).
Adapun masalah yang diajukan dalam penelitian ini adalah:
1. Kapan terjadinya banjir di Cekungan Bandung pada tahun 1994?
2. Dimana wilayah banjir yang terjadi di daerah tersebut?
3. Mengapa di daerah tersebut terjadi banjir?
Untuk membahas pernasalahan di atas digunakan metode analisis korelasi peta dari variable fisik(ketinggian, lereng, morfologi, geologi dan penggunaaan tanah), variable iklim (curah hujan bulanan, curah hujan harian dan intensitas curah hujan) serta wilayah dan waktu banjir.
Dari hasil analisis diperoleh gambaran penyebab terjadinya banjir di cekungan Bandung adalah:
1. Curah hujan maksimum tahun 1994 di cekungan Bandung; curah hujan bulanan lebih dari 400mm dengan curah hujan harian lebih dari 50 mm dan intensitas curah hujan 102-178 mm.jam.
2. Keadaan fisik daerah dengan ketinggian kurang dari 1000 meter di atas permukaan laut, lereng antara 0-2% hingga 2-15% terletak di tengah-tengah wilayah penelitian yang merupakan cekungan dengan penggunaan tanah persawahan dan pemukiman di dataran alluvial.
Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Banjir di cekungan Bandung terjadi pada bulan Januari dari tanggal 13 sampai dengan 16 Januari dengan luas genangan 6.838 ha dan tanggal 14 April 1994 seluas 5.995 ha
2. Banjir yang terjadi pada bulan Januari terdapat di 11 daerah aliran sungai dari 14 Daerah aliran sungai di wilayah penelitian sedangkan pada bulan April terdapat di tujuh Daerah Aliran sungai di cekungan Bandung.
3. Banjir di cekungan Bandung pada tahun 1994 disebabkan oleh curah hujan maksimum pada bulan Januari dan bulan April dengan intensitas curah hujan tertinggi pada saat itu serta di dukung oleh kondisi fisik wilayah penelitian yang meurpakan cekungan dengan ketinggian kurang dari 1000 meter di atas permukaan laut, lereng antara 0-2% hingga 2-15% yang merupakan cekungan dengan penggunaan tanah persawahan dan pemukiman di dataran alluvial."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1996
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Salsabiela
"Hujan ekstrem melanda Kota Jakarta Timur pada tanggan 19 Februari 2021 dan menyebabkan banjir di sejumlah kelurahan. Penelitian dilakukan di bagian tengah Kali Sunter, Jakarta Timur yang mengalir melalui tiga kelurahan yaitu Cipinang Melayu, Cipinang Muara, dan Pondok Bambu. Tujuan penelitian adalah memodelkan sebaran wilayah bahaya banjir dan menganalisis karakteristik wilayah terdampak banjir berdasarkan penggunaan lahan serta topografi. Pembuatan peta genangan dan bahaya banjir dilakukan dengan: perhitungan debit banjir dengan metode SCS-CN, pemodelan genangan banjir dengan HEC-RAS, serta analisis karakteristik wilayah genangan banjir. Kombinasi tersebut efektif untuk memodelkan genangan saat kejadian curah hujan yang ekstrem. Berdasarkan penelitian, sebaran wilayah bahaya banjir yang tertinggi adalah yang berada di RW 004 Kelurahan Cipinang Melayu. Cipinang Melayu pun merupakan kelurahan dengan genangan terluas dengan hunian ukuran kecil dan sedang sebagai jenis penggunaan lahan paling terdampak. Karakteristik wilayah terdampak yaitu terdapat lahan hijau dan kosong yang mengurangi potensi air menggenangi bangunan atau penggunaan lahan lainnya. Bangunan yang berada di perumahan dengan tingkat bahaya rendah cenderung lebih teratur dan relatif berukuran sedang hingga besar. Sedangkan jenis hunian yang ada di Kelurahan Cipinang Melayu dengan tingkat bahaya tinggi cenderung rapat dan berukuran kecil hingga sedang, namun mayoritas memiliki dua lantai sebagai bentuk adaptasi banjir.

Extreme rainfall in East Jakarta on February 19, 2021 caused flooding in a number of subdistricts. The research was conducted in the central part of Kali Sunter, which flows through three subdistricts, namely Cipinang Melayu, Cipinang Muara, and Pondok Bambu. The purpose of the study was to do flood hazard modeling and analyze the characteristics of flood-affected areas based on land use and topography. Inundation and flood hazard maps is done by: calculating the flood discharge using the SCS-CN method, flood inundation modelling using HEC-RAS, and analyzing the characteristics of the inundated area. This combination is effective for rapid modeling during extreme rainfall events. Based on the research, the distribution of the highest flood hazard area is in RW 004 Cipinang Melayu, with the widest inundation affecting small and medium-sized houses. The characteristics of the affected area are that there is green and empty land which reduces the potential for water to inundate buildings or other land uses. Buildings located in low-hazard housing areas tend to be more organized and relatively medium to large in size. While the types of housing in the Cipinang Melayu with a high level of danger tend to be dense and small to medium in size, but the majority have two floors as a form of flood adaptation. "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Citra Thulusia
"Bencana banjir di DKI Jakarta selalu berulang setiap tahunnya dan puncaknya yaitu banjir yang terjadi pada tahun 2007 yang merupakan bencana banjir terparah yang pernah terjadi di DKI Jakarta. Penanggulangan bencana banjir merupakan hal yang dirasa penting untuk dilakukan dengan efisien dan efektif, mengingat seringnya kejadian bencana banjir yang terjadi di DKI Jakarta. Manajemen penanggulangan bencana banjir baik sistem, prosedur, dan sumber daya harus siap untuk memberikan bantuan dan penanganan yang efektif dan segera. Berdasarkan hal tersebut peneliti melakukan penelitian mengenai gambaran manajemen penanggulangan bencana banjir di DKI Jakarta tahun 2007 oleh Subdinkes Gawat Darurat dan Bencana Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta.
Komponen-komponen sistem yang menjadi kerangka konsep dari penelitian ini adalah Input, Process, Output. Input terdiri dari SDM, dana, sarana, dan metode. Process terdiri dari pemberian dukungan kesehatan dan ketaatan terhadap prosedur. Sedangkan yang menjadi Output adalah jumlah dukungan kesehatan yang tersalurkan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data primer dilakukan dengan wawancara mendalam dan FGD ,sedangkan pengumpulan data sekunder diperoleh dari telaah dokumen yang terdapat di Subdinkes Gawat Darurat dan Bencana dan Subdin Pemasaran Sosial dan Informasi Kesehatan. Informan penelitian ini adalah Kepala Seksi Penyiapan, Kepala Seksi Siaga Kesehatan, Kepala Seksi Komunikasi, 3 orang pegawai Subdinkes Gawat Darurat dan Bencana, 2 orang Ketua RT yang wilayah kerjanya terkena bencana banjir dan 12 orang warga yang bertempat tinggal di daerah yang terkena bencana banjir pada tahun 2007.
Dari hasil penelitian pada komponen input diperoleh informasi bahwa: jumlah pegawai di Subdinkes Gawat Darurat dan Bencana masih mengalami kekurangan, adanya ketidaksesuaian pendidikan formal pegawai dengan Tupoksi, tidak adanya pelatihan yang terfokus pada penanggulangan bencana banjir, semangat dan motivasi kerja para pegawai sudah cukup tinggi, kesadaran para pegawai akan tanggung jawab dalam melaksanakan tugas menjadikan suatu motivasi dalam bekerja, sering terjadi keterlambatan pengucuran dana yang menyebabkan terhambatnya kegiatan penanggulangan bencana banjir, sarana untuk penanggulangan bencana banjir bersumber dari APBD dan APBN, sarana untuk penanggulangan bencana banjir tahun 2007 belum mencukupi kebutuhan, kondisi sarana yang dimiliki Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta 75% dalam kondisi baik, dan sudah tersedianya buku pedoman penanggulangan banjir bidang kesehatan yang dapat digunakan sebagai bahan acuan.
Pada penelitian pada komponen process diperoleh informasi bahwa: tenaga kesehatan yang terlibat dalam penanggulangan bencana banjir sudah sesuai dengan kebutuhan, namun dari segi kesiapsiagaan petugas masih kurang, dukungan kesehatan berupa pelayanan kesehatan dan obat-obatan tidak tersalurkan ke seluruh korban bencana banjir, hambatan yang paling sering terjadi dalam pemberian dukungan kesehatan adalah hambatan transportasi karena belum tersedianya sarana transportasi yang dapat menembus ke daerah yang terkena bencana banjir, pengawasan terhadap kegiatan penanggulangan bencana banjir selalu dilakukan, pengawasan dilakukan terhadap seluruh tahap penanggulangan bencana, ketaatan petugas akan prosedur penanggulangan bencana banjir sudah cukup baik Sedangkan pada komponen Output diperoleh informasi mengenai jumlah dukungan kesehatan yang tersalurkan, yang terdiri dari bantuan tenaga kesehatan medis dan paramedis, bantuan logistik obat, bantuan MP-ASI bubur dan biskuit, bantuan logistik non alat kesehatan, serta Pos Kesehatan."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Sheila Georgina
"Banjir terjadi hampir merata di setiap wilayah Indonesia, termasuk DKI Jakarta. Salah satu konsekuensi banjir adalah tingkat distribusi logistik yang terhambat. Logistik memiliki peran penting dalam upaya manajemen bencana, terutama selama pra- bencana, kesiapsiagaan bencana, dan respons terhadap manajemen bencana. Manajemen logistik untuk manajemen bencana dikenal sebagai logistik kemanusiaan. Logistik kemanusiaan memainkan peran besar dalam peristiwa pasca bencana. Salah satu cara untuk melakukan humanitarian logistrics adalah melalui masalah transportasi. Masalah transportasi biasanya diidentifikasi dengan sirkulasi barang dan usaha dari berbagai fokus penciptaan ke berbagai bidang penjualan. Distribusi memainkan peran penting karena tanpa pola distribusi yang tepat, proses ini juga bisa mahal dan menghasilkan pemborosan dalam hal waktu, jarak, dan energi. Distribusi diidentifikasi dengan kuat dengan kegiatan transportasi yang memadai. Salah satu caranya adalah dengan menggunakan metode program linier dalam distribusi barang adalah dengan menggunakan metode transportasi, sehingga distribusi barang berjalan seefektif mungkin dengan alokasi biaya minimum. Sejalan dengan masalah distribusi ais, penelitian ini bertujuan untuk menerapkan Masalah Transportasi menggunakan metode Linear Programming. Melalui penelitian ini, diharapkan rekomendasi rute dapat diberikan. Penelitian ini menghasilkan rekomendasi yang diharapkan dari studi kasus yang dibahas dslam penelitian ini.

Flood occur almost evenly in every parts of Indonesia, including DKI Jakarta.One of the consequences of flooding is the impeded rate of logistics distribution. Logistics has an important role in disaster management efforts, especially during pre-disaster, disaster preparedness, and response to disaster management. Logistics management for disaster management is known as humanitarian logistics. Humanitarian logistics play a big role in post-disaster events. One way to do the humanitarian logistrics is trough transportation problem. Transportation problems are commonly identified with the circulation of goods and ventures from different focuses of creation to numerousareas of sales. Distribution plays an important role because without proper distribution patterns, this process can also be costly and result in waste in terms of time, distance and energy. Distribution isfirmly identified with sufficient transportation activities. One way is to use a linear program method in the distribution of goods is to use the transportation method, so that the distribution of goods runs as effectively as possible with the allocation of minimum costs. In line with the ais distribution issue, this study aims to apply Transportation Problem using Linear Programming method. Through this research, it is hoped that the route recommendation can be given. This research produces the recommendations that was expected from the case study."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Christoffel Maximilian Remy Wantah
"Fenomena perubahan iklim dengan curah hujan ekstrem secara global mengalami tren peningkatan yang berdampak pada meningkatnya kejadian banjir. Kota Tangerang dalam hal ini Kecamatan Periuk adalah kota padat penduduk dengan populasi dan aset ekonomi yang tinggi. Masalah dalam penelitian adalah banjir yang terjadi di Kecamatan Periuk kota Tangerang Indonesia yang berdampak pada perekonomian, lingkungan, maupun sosial masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis perilaku kesiapsiagaan masyarakat dalam mitigasi risiko banjir yang didukung oleh teori perilaku terencana guna pengurangan risiko banjir masyarakat. Metode yang digunakan adalah menggunakan analisis SMART PLS SEM dengan total responden sebanyak 220 yang adalah penduduk di wilayah kecamatan Periuk kota Tangerang yang ditetapkan berdasarkan kriteria. Hasil penelitian ini menemukan korelasi positif antara modal sosial, persepsi risiko, self eficacy, pengetahuan dan kesiapsiagaan terhadap niat melakukan mitigasi yang berpengaruh meningkatkan perilaku kesiapsiagaan masyarakat, yang mana pengetahuan adalah variabel yang terkuat dalam mempengaruhi niat melakukan mitigasi. Kesimpulan dari penelitian ini adalah perlunya peningkatan penerapan perilaku kesiapsiagaan risiko banjir berbasis partisipasi masyarakat melalui literasi bencana, pemahaman risiko, keterkaitan di masyarakat, kesiapsiagaan di daerah berisiko banjir khususnya di daerah sungai dan akan berperan dalam ketahanan bencana masyarakat.

The phenomenon of climate change with extreme rainfall globally is experiencing an increasing trend that has an impact on the increase in flood events. Tangerang City, in this case Periuk District, is a densely populated city with a high population and economic assets. The problem in the study is the flood that occurred in Periuk District, Tangerang City, Indonesia, which had an impact on the economy, environment, and social community. The purpose of this study is to analyze community preparedness behavior in flood risk mitigation supported by planned behavior theory to reduce community flood risk. The method used was using SMART PLS SEM analysis with a total of 220 respondents who were residents in the Periuk sub-district area of Tangerang city which was determined based on criteria. The results of this study found a positive correlation between social capital, risk perception, self-efficacy, knowledge and preparedness to the intention to mitigate
which had the effect of increasing community preparedness behavior, where knowledge was the strongest variable in influencing the intention to mitigate. The conclusion of this study is the need to increase the implementation of flood risk preparedness behaviors based on community participation through disaster literacy, risk understanding, linkages in the community, preparedness in flood-risk areas, especially in river areas and will play a role in community disaster resilience."
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadia Nurhidayati
"Banjir merupakan bencana yang paling sering terjadi di Indonesia, termasuk di Jakarta. Jakarta telah mengalami banjir besar akibat hujan yang lebat terutama pada tahun 1996, 2002, 2007, 2013, dan 2014 yang mengakibatkan kerusakan yang cukup besar dan memakan korban jiwa. Menganalisis pola spasial tingkat kerentanan wilayah Kecamatan Cengkareng terhadap banjir berdasarkan keterpaparan bahaya banjir dan penilaian kerentanan sosial merupakan tujuan dari penelitian ini. Data kejadian banjir tahun 2015-2019 digunakan untuk mendapatkan wilayah keterpaparan banjir. Data kependudukan digunakan untuk mendapatkan wilayah tingkat kerentanan sosial. Kerentanan wilayah terhadap banjir di Kecamatan Cengkareng didominasi oleh tingkat kerentanan sangat rendah yakni dengan persentase 93,8% dari total luas wilayah. Sisanya merupakan tingkat kerentanan rendah sebesar 1,4%, sedang 2,5%, tinggi 2,1% dan sangat tinggi 0,2%. Tingkat kerentanan sangat tinggi hanya terdapat di RW 16 Kelurahan Cengkareng Timur dengan luas banjir 4 hektar. Tingkat kerentanan wilayah sangat tinggi dibentuk oleh tingkat keterpaparan banjir tinggi dan tingkat kerentanan sosial sangat tinggi.

Flood is the most frequent disaster in Indonesia, including in Jakarta. Jakarta has experienced heavy flooding due to heavy rain, especially in the 1996, 2002, 2007, 2013 and 2014 which caused considerable damage and casualties. Analyzing the spatial pattern level of vulnerability of place in Cengkareng District towards flood based on flood exposure and social vulnerability assessment is the purpose of this study. Data of flood events in 2015-2019 were used to obtain the area of flood exposure. Population data is used to obtain the area of social vulnerability. Vulnerability of place in Cengkareng
District towards Flood is dominated by a very low level of vulnerability with a percentage of 93.8% of the total area. Low vulnerability percentage is 1.4%, moderate 2.5%, high 2.1% and very high 0.2%. The very high level of vulnerability only takes place in RW 16 of Cengkareng Timur Sub-District with a flood area about 4 hectares. The very high level of vulnerability formed by a high level of flood exposure and a very high level of social vulnerability."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayesha Nuraini
"Kesiapsiagaan merupakan bagian penting dari upaya penanggulangan bencana yang bertujuan untuk meningkatkan peluang kelangsungan hidup masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesiapsiagaan masyarakat di Kecamatan Jatiasih Kota Bekasi dalam menghadapi banjir pada masa pandemi COVID-19 yang diukur berdasarkan empat parameter yaitu a) parameter pengetahuan dan sikap tentang risiko bencana; b) rencana tanggap darurat banjir; c) sistem peringatan banjir; dan d) kapasitas mobilisasi sumber daya. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif kuantitatif dan metode kualitatif. Sebanyak 150 rumah tangga dijadikan sampel dalam penelitian ini. Ada juga 3 informan yang diwawancarai untuk mendapatkan gambaran yang lebih mendalam tentang lokasi penelitian. Data yang diperoleh dari rumah tangga melalui kuesioner dianalisis dengan analisis univariat dan analisis indeks kesiapsiagaan. Berdasarkan perhitungan nilai indeks masing-masing parameter, nilai indeks kesiapsiagaan masyarakat di Kecamatan Jatiasih dalam menghadapi bencana banjir adalah 66,99 yang termasuk dalam kategori 'Siap' tetapi salah satu parameter yaitu kapasitas mobilisasi sumber daya menghasilkan kategori 'Tidak Siap'. . Saran untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat menjadi lebih baik dapat dilakukan dengan kegiatan sosialisasi dan optimalisasi sistem peringatan banjir.

Preparedness is an important part of disaster management efforts aimed at increasing people's chances of survival. This study aims to determine the level of community preparedness in Jatiasih District, Bekasi City in dealing with floods during the COVID-19 pandemic which is measured based on four parameters, namely a) knowledge and attitude parameters about disaster risk; b) flood emergency response plan; c) flood warning system; and d) resource mobilization capacity. The research was conducted using quantitative descriptive methods and qualitative methods. A total of 150 households were sampled in this study. There were also 3 informants who were interviewed to get a deeper picture of the research location. Data obtained from households through questionnaires were analyzed by univariate analysis and preparedness index analysis. Based on the index value calculation of each parameter, the community preparedness index value in Jatiasih District in dealing with flood disasters is 66.99 which is included in the 'Ready' category but one parameter which is resources mobilization capacity resulted in the ‘Not Ready’ category. Suggestions to improve community preparedness to be better can be done with outreach activities and optimizing the flood warning system."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>