Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 53036 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Annissa Dewi Ekayani
"Nrima merupakan sikap berpasrah diri dalam budaya Jawa. Sikap nrima dalam masyarakat Jawa saat ini kurang dipahami apalagi diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, mungkin dianggap sudah tidak sesuai lagi. Salah satu cerita rakyat Jawa yaitu Andhe-Andhe Lumut (AAL) menjadi perhatian penelitian ini dikarenakan diciptakan kembali dalam bentuk novel (2010) oleh DH. Sunjaya, Sri Sunarsih, dan Martha Sadiyati, yang secara hipotesis sesungguhnya ingin menghadirkan kembali sikap nrima ini yang dihadapkan pada persoalan kekinian. Sikap Nrima yang berpasrah diri yang terkesan statis dan tanpa “alasan” yang seolah-olah harus dilakukan karena takdir semata pada masyarakat Jawa masa lampau, dalam novel ini diubah menjadi sikap yang dinamis dengan suatu alasan yang logis dan pertanggungjawaban moral. Penelitian ini bermaksud menjabarkan sikap nrima yang ada di dalam cerita AAL melalui tokoh Dewi Sekartaji (Klenthing Kuning). Adapun metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan teori penokohan oleh Nurgiyantoro. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sikap nrima Dewi Sekartaji (Klenthing Kuning) adalah sikap nrima yang dilandasi alasan moral yaitu berbakti kepada orang tua. Sikap nrima yang dilakukan oleh tokoh Klenthing Kuningmengajarkan bahwa menerima takdir sebagai bakti terhadap orang tua dan dengan kesungguhan hati, kesabaran, dan terus berusaha akan berbuah menjadi moral kebaikan yang seutuhnya.

Nrima is an attitude of surrender in Javanese culture. The attitude of nrima in Javanese society is is not well understood by today’s society, it may be considered no longer appropriate. One of the Javanese folk story, Andhe-Andhe Lumut (AAL) is the focus of this research because it was re-created in the form of a novel (2010) by DH. Sunjaya, Sri Sunarsih, and Martha Sadiyati, who hypothetically actually wanted to bring back the attitude of nrima who was faced with contemporary problems. Nrima's attitude of surrendering himself that seems static and without "reasons" which seems to have to be done because of fate alone in the past Javanese society, in this novel is transformed into a dynamic attitude with a logical reason and moral responsibility. This study intends to describe the attitude of acceptance in the AAL story through the character of Dewi Sekartaji (Klenthing Kuning). This research uses the qualitative method with characterization approach by Nurgiyantoro. The results shows that Dewi Sekartaji's (Klenthing Kuning) acceptance attitude was an acceptable attitude based on moral reasons, namely devotion to parents. The nrima’s attitude carried out by the Klenthing Kuning figure teaches that accepting destiny as a devotion to one's parents and with sincerity, patience, and continuous effort will bear fruit into a complete moral goodness.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini ditulis dalam bentuk macapat, berisi tiga teks, yaitu Andhe-andhe Lumut, Panitisastra Piwulang Sae, dan Babad Canggalan ing Panaraga. Rincian isi masing-masing teks sebagai berikut: Andhe-andhe Lumut. Cerita dimulai dengan kisah seorang pemuda yang tidak mempunyai tempat tinggal, berjumpa dengan seorang lurah desa, kemudian ia diberi nama Andhe-andhe Lumut. Daftar pupuhnya: 1) dhandhanggula; 2) kinanthi; 3) megatruh; 4) pangkur; 5) durma; 6) mijil; 7) girisa; 8) pucung; 9) sinom; 10) dhandhanggula; 11) gambuh; 12) maskumambang. Paniti Sastra Piwulang Sae. Memuat berbagai ajaran tentang kesusilaan, tatakrama, ketatanegaraan, moral etik dan lain-lain. Daftar pupuh: 1) dhandhanggula; 2) asmaradana; 3) sinom; 4) pucung; 5) kinanthi; 6) pangkur; 7) maskumambang; 8) megatruh; 9) durma; 10) gambuh; 11) mijil; 12) kinanthi; 13) asmaradana; 14) dhandhanggula. Babad Canggalan ing Panaraga. Daftar pupuh: 1) dhandhanggula; 2) pangkur; 3) sinom; 4) kinanthi; 5) asmaradana; 6) maskumambang; 7) mijil; 8) maskumambang; 9) sinom; 10) pucung; 11) dhandhanggula; 12) mijil; 13) kinanthi; 14) asmaradana; 15) asmaradana; 16) sinom; 17) dhandhanggula; 18) maskumambang; 19) durma; 20) kinanthi; 21) pangkur; 22) pucung; 23) dhandhanggula; 24) maskumambang; 25) sinom; 26) dhandhanggula. Naskah disalin/disusun oleh R.Ng. Wiryatani sekitar tahun 1930 di Yogyakarta. Kapan diperoleh Pigeaud tidak ada keterangan."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CL.1-NR 394
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
S. Bratasoesastra
"Cerita Andhe-andhe Lumut ini diawali dengan kisah Prabu Lembu Amiluhur di Jenggala. Dilanjutkan dengan Rd. Panji Kertapati kawin dengan Dewi Candrakirana, putri Kedhiri. Raden Panji diusir karena menolak menggantikan ayahnya menjadi raja. Dewi Candrakirana menyusul mencari suaminya. Raden Panji diambil anak oleh Bok Randha Dhadhapan, namanya menjadi Andhe-andhe Lumut. Dewi Candrakirana mengalami kesengsaraan, ?ngenger? pada Bok Randha di Karangwulusan. Andhe-andhe Lumut dilamar oleh para wanita, namun yang diterima Klenting Kuning yang sebenarnya adalah Dewi Candrakirana. Akhirnya Raden Panji dan Dewi Candrakirana kembali ke Jenggala."
Weltevreden: Bale pustaka, 1922
BKL.0072-CP 5
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Retno Wulandari
"Naskah Andhe-Andhe Lumut merupakan salah satu versi korpus cerita Panji. Meskipun Pigeaud (1967) mengelompokkan naskah Andhe-Andhe Lumut ke dalam cerita dongeng tetapi Poerbatjaraka (1968) berpendapat ada beberapa cerita Panji dapat dimasukkan ke dalam cerita dongeng. Hal pertama yang dilakukan adalah mengumpulkan naskah-naskah yang memiliki judul yang sama. Ini dilakukan dengan Cara melihat katalog atau mendatangi/melacak ke perpustakaan yaitu Perpustakaan Fakultas Sastra Universitas Indonesia, Perpustakaan Nasional, Perpustakaan Sonobudoyo (Yogyakarta) dan Perpustakaan Sasono Pustoko, Keraton Surakarta. Naskah-naskah yang telah dikumpulkan kemudian diperbandingkan dengan melihat kelebihan dan kelemahan masing-masing naskah. Metode yang dipakai untuk melakukan perbandingan adalah metode landasan. Untuk suntingan naskah dipergunakan edisi standar. Tujuan penelitian ini adalah untuk menyajikan edisi teks yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1999
S11491
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah diterima oleh Pigeaud bulan Juni 1931 dari Bale Poestaka. Penyusunnnya tidak diketahui. Menurut keterangan, naskah ini semula disertai gambar, tetapi gambar itu tidak ada pada CI.2; mungkin gambar tersebut ada dalam naskah induk, tetapi tidak ikut disalin. Naskah berisi tiga teks, yaitu Andhe-andhe lumut, Jaka Bodho, dan Brambangan. Menurut catatan yang tersisip dalam naskah, jalan ceritanya sebagai berikut: Andhe-andhe Lumut"
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CL.2-B 26.01
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1998
899.223 2 KAJ
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1998
899.223 2 KAJ
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Yulitin Sungkowati
Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional, 2008
899.231 YUL p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
[Place of publication not identified]: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, [1984]
398.216 DEW
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1980
808.83 CER
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>