Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 138197 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Isti`anah
"Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kejadian konflik Suriah yang berkepanjangan. Media hadir di tengah masyarakat diharapkan mampu memberikan informasi yang tepat dan akurat. Sebagai sumber informasi, media dapat memberikan pengaruh kepada pembacanya, baik pengaruh positif maupun negatif. Pengaruh yang didapat oleh pembaca sejatinya bersumber dari penulis yang secara sadar atau tidak membentuk penilaian tertentu. Seperti halnya berbagai macam berita konflik Suriah dengan pengaruh-pengaruh dari pihak luar. Melalui analisis transitivitas dan appraisal, diharapkan mampu memberikan gambaran bagaimana media memandang peristiwa tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil analisis transitivitas dan realisasi sikap media yang ternyata mampu menggambarkan sudut pandang media atas sebuah berita. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah aljazeera.net dan ahram.org pada tahun 2017-2021. Teori yang digunakan untuk menganalisis data adalah tiga unsur transitivitas dari Halliday & Matthiessen (2014), yaitu proses, partisipan, dan sirkumstan. Selain itu juga meninjau dari tiga unsur sikap dalam teori appraisal dari Halliday & White (2005). Hasil penelitian ini menunjukkan ada perbedaan dominansi penggunaan proses antara kedua media. Al-Jazeera lebih dominan menggunakan proses mental dan Al-Ahram dominan pada proses verbal. Kedua media menggambarkan partisipan dengan sudut yang sama, yaitu menjadikan Iran, Rusia dan Amerika sebagai partisipan aktif atau aktor. Sikap yang dominan digunakan oleh kedua media adalah justifikasi negatif terhadap partisipan.

This research is motivated by the occurrence of the prolonged Syrian conflict. Media present in the community is expected to be able to provide percise and accurate information. As a source of information, the media can have an influence on its readers, both positive and negative influence. The influence obtained by the reader actually comes from the author who consciously or not forms certain judgments. As well as various kinds of news on the Syrian conflict with influences from outside parties. Through transitivity and appraisal analysis, it is hoped that it will be able to provide an overview of how the media views the event. The purpose of this study was to determine the results of transitivity analysis and the relization of media attitudes which were able to describe the media’s point of view on a news story. The data sorces used in this study were aljazeera.net and ahram.org in 2017-2021. The theory used to analyze the data is three elements of transitivity from Halliday & Matthiessen (2014), namely process, participant, and circumstantial. In addition, it also reviews the three elements of attitude in the appraisal theory of Halliday & White (2005). The results of this study indicate that there is a difference in the dominance of the use the process between the two media. Al-Jazeera is more dominant in using mental processes and Al-Ahram is dominant in verbal processes. Both media dpict participants from the same angle, namely making Iran, Rusia and America as active participants or actors. The dominant attitude used by both media is negative justification for participants."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rosyidah Az-Zahra
"Sebagai negara dengan kekuatan media yang besar, Qatar dinilai kerap memanfaatkan media Al-Jazeera dalam mendukung kebijakan luar negerinya, termasuk pada krisis politik yang terjadi di Libya tahun 2011. Tesis ini berusaha untuk menganalisis bagaimana propaganda Qatar melalui agenda setting AL-Jazeera tentang revolusi Libya 2011. Penelitian ini menggunakan pendekatan teori propaganda dan agenda setting dalam pisau analisisnya. selain itu, penelitian ini juga menggunakan metode kualitatif dengan sumber yang didapatkan dari studi dokumentasi. Hasil studi menunjukkan bahwa meskipun Al-Jazeera mengklaim medianya adalah independen dan terbebas dari intervensi Qatar, namun tidak bisa dipungkiri jika ada relasi erat antara pemerintah Qatar dengan media berita ini. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya keterlibatan pemerintah Qatar dalam pembentukan dan pendanaan media Al-Jazeera, serta pemberitaan yang bias di mana Al-Jazeera dinilai lebih memihak pada oposisi rezim Gaddafi yang sejalan dengan kebijakan Qatar. Propaganda melalui agenda setting Al-Jazeera dilakukan dengan menggunakan metode name-calling, testimonials, the use of glittering generalities, dan badwagon technique. Al-Jazeera juga terbukti menjalanan perannya sebagai agenda setting-agent dengan melakukan framing terhadap pemberitaannya serta proses priming, yakni menonjolkan isu krisis politik Libya melalui intensitas pemberitaan yang tinggi untuk memengaruhi opini publik.

As a country with a large media power, Qatar is considered to have often used Al-Jazeera media in supporting its foreign policy, including the political crisis that occurred in Libya in 2011. This thesis seeks to analyze how Qatar's propaganda through Al-Jazeera's agenda setting about the Libyan revolution 2011. This research uses a propaganda theory approach and agenda setting in its analytical knife. In addition, this study also uses qualitative methods with sources obtained from documentation studies. The results of the study show that although Al-Jazeera claims its media is independent and free from Qatari intervention, it cannot be denied that there is a close relationship between the Qatari government and this news media. This is evidenced by the involvement of the Qatari government in the formation and funding of Al-Jazeera media, as well as biased reporting in which Al-Jazeera is considered more in favor of the opposition to the Gaddafi regime which is in line with Qatar's policies. Propaganda through Al-Jazeera's agenda setting is carried out using the name-calling method, testimonials, the use of glittering generalities, and the badwagon technique. Al-Jazeera has also been proven to carry out its role as an agenda-setting agent by framing its news coverage and the priming process, namely highlighting the issue of the Libyan political crisis through high-intensity reporting to influence public opinion."
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cherribi, Sam
"Fridays of Rage reveals for the first time Al Jazeeras surprising rise to that most respected of all Western media positions: the watchdog of democracy. Al Jazeera served as the nursery for the Arab worlds democratic revolutions, promoting Friday as a day of rage and popular protest. This book gives readers a glimpse of how Al Jazeera has strategically cast its journalists as martyrs in the struggle for Arab freedom while promoting itself as the mouthpiece and advocate of the Arab public. In addition to heralding a new era of Arab democracy, Al Jazeera has come to have a major influence on Arab perceptions of US involvement in the Arab world, the Arab-Israeli conflict, the rise of global Islamic fundamentalism, and the expansion of the political Far Right. Al Jazeeras blueprint for Muslim democracy was part of a vision announced by the network during its earliest broadcasts. Al Jazeera presented a mirror to an Arab world afraid to examine itself and its democratic deficiencies. But rather than assuming that Al Jazeera is a monolithic force for positive transformation in Arab society, Fridays of Rage examines the potentially dark implications of Al Jazeeras radical reconceptualization of media as a strategic tool or weapon. As a powerful and rapidly evolving source of global influence, Al Jazeera embodies many paradoxes-the manifestations and effects of which are only now becoming apparent. Fridays of Rage guides readers through this murky territory, where journalists are martyrs, words are weapons, and facts are bullets."
Oxford: Oxford University Press, 2017
e20470435
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Ibrahim Abduh
"Buku ini memuat tentang sejarah Meir dari tahun 1875 hingga 1950.
dalam buku ini ditampilkan tokoh-tokoh yang pernah memipin Mesir.
Peristiwa datangnya Perancis ke Mesir, Mesir dibawah kekuasaan Muhammad Ali, digulingkannya raja Farouq."
Kairo: Dar al-Ma'arif, 1951
ARA 962.04 ABD j
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rizky Nur Kamrullah
"ABSTRAK
Peran aktor non-negara di dalam politik dunia kontemporer semakin penting bagi dinamika politik global. Pasca peristiwa 9/11, perhatian para akademisi maupun praktisi dalam bidang studi-studi keamanan internasional tertuju pada aktor non-negara yang sering diklasifikasikan sebagai kelompok atau organisasi teroris. Karakter penggunaan kekerasan yang erat kaitannya dengan aktor ini membuat mereka dapat di klasifikasikan sebagai violent non-state actor VNSA . Tak dapat dipungkiri, bahwa aktor ini juga mampu berperan membentuk kebijakan keamanan aktor negara dan memprovokasi negara untuk berperang. Oleh karena itu, artikel ini akan menjadikan kasus keterlibatan Jabhat al Nusra; salah satu aktor non-negara yang berafiliasi dengan Al Qaeda; pada konflik sipil bersenjata di Suriah, sebagai salah satu fenomena yang menggambarkan peran dan pengaruh aktor non-negara yang berkekerasan dalam mempengaruhi sikap atau perilaku negara. Tulisan ini berusaha untuk menunjukkan faktor-faktor apa saja yang memungkinkan Jabhat al Nusra mampu menjadi aktor penting dalam pusaran konflik bersenjata di Suriah sehingga mempengaruhi dinamika kebijakan luar negeri aktor negara; khusunya intervensi Amerika Serikat dalam konflik tersebut. Artikel ini berargumen bahwa kondisi lingkungan kenegaraan di Suriah yang rentan fragile statehood dan karakter dari aktor non-negara itu sendiri yang memiliki potensi politik global global actorness , merupakkan faktor-faktor yang menjadikan Jabhat al Nusra mampu berkembang menjadi aktor yang utama di dalam jajaran pemberontak, sehingga dapat memberikan pengaruh terhadap strategi Amerika Serikat mendukung gerakan oposisi terhadap pemerintahan Bashar al Assad di Suriah.

ABSTRACT
The role of non state actor in contemporary world politics is increasingly important. After 9 11, scholars of security study and security practitioners begin to concern about the non state actors which usually called as terrorist group or terrorist organization. The use of violence by those actors makes them can be classified as Violent Non state Actor VNSA . It cannot be denied that VNSAs activity can affect the state security policy and provoke state to war against them. Therefore, this paper will examine Jabhat al Nusra mdash as an actor with tied to Al Qaeda mdash involvement in the Syrian armed conflict, as a phenomenon that illustrates the role and influence of VNSA in affecting state behavior. This paper will try to show any factors that allow Jabhat al Nusra capabilities to be an important actor on the conflict dynamics. This paper argue that statehood condition in Syria mdash which is encourage the development of VNSA mdash and VNSA global politics potential character, were the factors that made Jabhat al Nusra can grow to be a main actor in the rebel ranks and affecting the United States policy to support the opposition in the Syrian armed conflict. "
2017
T49609
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Fikri Noor
"Penelitian ini membahas urutan kata bahasa Arab dalam media koran Al-Ahram, Mesir periode Nopember 2012. Urutan kata adalah bagian dari kajian sintaksis dan berperan sebagai ciri khas suatu bahasa. Penelitian ini menggunakan teori Shinny yang mengklasifikasikan urutan kata menjadi jumla ismiyya dan jumla fi’liyya dan Holes dengan klasifikasi VSKOMP, SVKOMP, KOMPVS, dan VKOMPS. Teori-teori ini digunakan agar analisis pada korpus data menjadi lebih rinci.
Penelitian ini juga memberikan analisis singkat mengenai kesesuaian subjek-predikat berkaitan dengan urutan kata. Penelitian ini memberikan gambaran pemakaian urutan kata yang produktif dengan pembuktian pada korpus data. Berdasarkan penghitungan pada korpus data yang berupa 100 kalimat, jumla fi’liyya muncul pada 80 kalimat sedangkan jumla ?ismiyya muncul pada 20 kalimat.

This research analyses Arabic word order in the Al-Ahram Newspaper, Egypt in November 2012. Word order is a part of syntactic research and also characteristic of a language. This research uses Shinny’s theory and Holes’ theory about classification of Arabic word order. Shinny’s theory divide the sentence into jumla ?ismiyya and jumla fi’liyya while Holes’ theory divide the sentence into VSKOMP, SVKOMP, VKOMPS, and KOMPVS sentence.
This research also gives a brief analysis about subject-predicate agreement related to the word order. The research gives a description about the productivity of the word order with evidences in the corpus. Based on statistic count from the 100 sentences of corpus, 80 sentences is jumla fi’liyya and 20 sentences is jumla ?ismiyya.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S46800
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Khairunnisa
"Penelitian ini menjelaskan mengenai unsur instrinsik dan unsur ekstrinsik yang ada di dalam novel Lorong Midaq. Metode yang digunakan dalam skripsi ini adalah metode kualitiatif dengan pendekatan struktural melalui Content analysis dan metode sejarah. Temuan unsur intrinsik dalam novel dari penelitian ini sebagai berikut: tema sosial; alur campuran; latar fisik, netral, waktu, sosial, tempat, serta spiritual; tokoh yang ada dalam novel berupa tokoh utama dan bawahan; penokohan dengan metode langsung dan tidak langsung; serta sudut pandang orang ketiga serba tahu. Sementara itu, unsur ekstrinsik yang dibahas dalam penelitian ini adalah kaum marginal di Mesir Tahun 1947 di mana pada saat itu Mesir sedang dikuasai oleh bangsa Eropa meliputi Inggris, Itali, dan Jerman yang mengakibatkan masyarakat Mesir memiliki dua kebudayaan. Selain itu, masyarakat Mesir terutama kaum marginal juga mengalami kesulitan dalam bidang sosio-ekonomi hingga kemerosotan moral. Tokoh-tokoh marginal yang ada dalam novel meliputi Zaita, Abbas Hilu, Kamil, Hamida, Syekh Darwisy, Booshy, dan Husain.

The study describes the intrinsic and extrinsic elements that exist in the novel of Midaq Alley. The method used in this thesis is a qualitative method with a structural approach through Content analysis and historical methods. Intrinsic element in the novel found in this study as follows: social themes; groove mix; physical settings, neutral, time, social space, as well as spiritual; figures, the main character in the novel form and subordinates; characterizations with direct and indirect methods; and a third person perspective omniscient. Meanwhile, the extrinsic element discussed in this study is marginal peoples in Egypt 1947 when Egypt was ruled by European nations including Britain, Italy, and Germany which resulting in the Egyptian society has two cultures. In addition, the Egyptian society especially the marginalized are also experiencing difficulties in the field of socio-economic to the moral decline. Marginal figures in the novel are Zaita, Abbas Hilu, Kamil, Hamida, Sheikh Darwisy, Booshy, and Husain."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S43392
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rachmadina Adelia
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas posisi perempuan sebagai korban tindak kekerasan dalam surat kabar al-jazeera tahun 2013-2016. Tujuan dari skripsi ini adalah menjelaskan bagaimana Al-Jazeera menempatkan perempuan sebagai korban kekerasan dalam berita yang disampaikan. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan studi pustaka. Teori yang digunakan adalah teori analisis wacana dari Van Leeuwen yang terbagi menjadi eksklusi dan inklusi dan teori jenis-jenis wacana. Skripsi ini diawali dengan pengetahuan tentang perempuan di dunia Arab dan Timur Tengah yang mengalami pemarginalan. Perempuan di beberapa surat kabar mengalami posisi yang disudutkan. Pemarginalan dan penempatan aktor dapat dilihat melalui strategi wacana yang digunakan oleh redaksi surat kabar dan skripsi ini menggunakan surat kabar Al-Jazeera yang merupakan salah satu surat kabar Arab yang cukup terkenal baik dalam mengemas berita. Hasil penelitian menunjukan motif yang digunakan Al-Jazeera dalam menyampaikan berita kekerasan terhadap perempuan; menjelaskan jenis wacana berita yang digunakan Al-Jazeera dalam menyampaikan suatu berita kekerasan terhadap perempuan; menjelaskan jenis strategi wacana yang dipakai Al-Jazeera dalam mengemas berita; dan menjelaskan bagaimana Al-Jazeera menempatkan perempuan sebagai korban kekerasan dalam suatu berita.

ABSTRACT
The focus of this study is the position of women as victims of violence in Al Jazeera newspapers that are published between 2013 and 2016. The purpose of this study is to explain how Al Jazeera positioned women as victims of violence in their news. This research used qualitative method that is based on literature study. The theory used is discourse analysis theory from Van Leeuwen which is divided into exclusion and inclusion and theory of types of discourse. It would start by describing how women in the Arab world and the Middle East are being marginalized. In addition, in some newspapers, womens position are being cornered. The marginalization and placement of the actor can be seen through the discourse strategy that is used by the newspapers editorial, and in this case, Al Jazeera as a well known Arabic newspaper will be used as the corpus of the study. The results of the study reveals the motive that Al Jazeera used in delivering news regarding violence against women the types of news discourse that are utilized to convey cases of violence against women, the discourse strategy being used by Al Jazeera to deliver their news, and how Al Jazeera positioned women as victims of violence in the news."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Anas
"Tesis ini membahas perbedaan pandangan politik antara al-Azhar dan Ikhwanul Muslimin dalam kudeta terhadap Presiden Mohammad Morsi pada 3 Juli 2013 lalu, pembahasan ini menjadi menarik karena al-Azhar sebagai lembaga keagamaan yang paling berpengaruh di dunia Islam pada umumnya dan Mesir pada khususnya, ikut mendukung kudeta militer yang dipimpin oleh Jenderal Abdul Fattah al-Sisi terhadap Morsi, presiden Mesir pertama yang terpilih secara demokratis dan juga diusung oleh gerakan Islam terbesar di abad 21 yaitu Ikhwanul Muslimin. Selain itu karena belum ada penelitian yang secara khusus membahas perbedaan dua lembaga ini dalam kudeta terhadap presiden Mursi.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif causal explanation, yaitu penelitian yang berusaha untuk menjelaskan penyebab dari fenomena yang diamati. Adapun metode analisis data yang akan dipakai penulis dalam penelitian ini ialah analisis isi yaitu analisis data yang dilakukan melalui kajian-kajian terhadap berbagai dokumen yang berkaitan dengan topik penelitian. Untuk mendapatkan data yang akan dianalisis, penulis menggunakan metode pengumpulan data berupa studi pustaka.
Tujuan peneletian ini ada dua; teoritis dan praktis. Secara teoritis memberikan kontribusi ilmiah bagi aplikasi teori dengan kerangka konseptual mengenai gerakan Islam, demokrasi dan persatuan Islam. Dan secara praktis, tesis ini diharapkan memberikan rekomendasi ilmiah berupa kerangka kerjasama antara gerakan Islam atau antara negara dan lembaga-lembaga Islam.
Juga diharapkan menjadi kontribusi bagi kehidupan beragama dan bernegara di Indonesia sebagai negara muslim berpenduduk terbesar di dunia, dengan menjadikan lembaga-lembaga agama sebagai asset negara dan pendukung nasionalisme.

This thesis discusses the political differences between al-Azhar and the Muslim Brotherhood in a coup against President Mohammed Morsi on July 3, 2013. The discussion becomes interesting because of al-Azhar as one of the most influntial religious institutions in the Islamic world in general and Egypt in particular, supporting the military coup led by General Abdul Fattah al-Sisi against Morsi, the first president of Egypt's who was democratically elected and also promoted by the largest Islamic movement in the 21st century, namely the Muslim Brotherhood. There is no studies that specifically addresses the differences between these two institutions in a coup against the president Mursi.
This study used qualitative methods named causal explanation, the research seeks to explain the causes of the observed phenomena. The method of data analysis will be used in this research is the analysis of the content. Analysis of the content is the data analysis was done through studies of various documents related to the research topic. To get the data, the author uses the method of data collection in the form of literature.
There are two purposes of this study; theoretical and practical. Theoretically, this study hopefully will provide scientific contributions to the conceptual framework of the Islamic movement, democracy and unity of Islam. Practically, this thesis is expected to provide scientific recommendations in the form of a framework of cooperation between the Islamic movement or between the state and Islamic institutions. This research is also expected to be a contribution to the religion and state in Indonesia as the country with the largest number of Muslim population in the world, by making the religious institutions as the country's assets and nationalism.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Henri Subiakto
"Pers yang fungsi utamanya sebagai sarana penberitaan, mempunyai konsekuensi isi yang disajikan agar senantiasa menggambarkan realitas yang terjadi di masyarakat. Tapi dalam prakteknya, pers berada pada posisi yang sulit ketika dihadapkan kuatnya hegemoni negara melalui elit-elitnya, yang merambah ke berbagai aspek sosial politik, termasuk sebagai pembuat berita (news maker), dan sumber berita yang acapkali menentukan definisi realitas. Jadinya, kemandirian pers mengungkap berita menjadi pertanyaan yang menarik. Apakah pers dalam menjalankan fungsinya mengungkap dan mendefinisikan realitas itu bertumpu pada kemampuan dan visinya sendiri, ataukah sudah tunduk kapada kekuatan elit negara yang hegemonik tadi?
Melalui penelitian dengan metode analisis isi pada peraberitaan di Harian Kompas dan Republika, pernasalahan di atas dicoba dijawab. Kemandirian pers yang diteliti itu khususnya menyangkut kemandirian dalam mengungkap isu-isu kemasyarakatan yang pada akhir-akhir ini memang kebetulan banyak menenuhi agenda pemberitaan.Persoalan konflik tanah, perburuhan, pencemaran lingkungan, korupsi dan kolusi, demokratisasi, SARA, dan isu-isu kemasyarakatan lain yang sejenis, menjadi fokus penelitian.
Hasilnya, kemandirian pers dalam mengungkap berita sifatnya fluktuatif. Terkadang pers dapat menampilkan beritanya dengan kemadirian yang tinggi, terutama pada isu yang tidak sensitif, dan jenis tertentu yang memang menyangkut kepentingan yang mendasar, seperti persoalan tanah, perburuhan dan pencemaran lingkungan. Tapi pada kesempatan lain, pers terpaksa kompromi dengan kekuatan politis yang ada di luar diri mereka. Pada isu-isu yang sensitif menurut "kacamata" elit penguasa, definisi realitasnya lebih banyak ditentukan oleh sumber informasi yang berasal dari elit negara. Jadinya, kemandirian pers dalam mengungkap berita, bukan sekadar persoalan ketersediaan atau keterbatasan sumber daya dan perangkat peralatan yang dimiliki. Tapi persoalan kemandirian pemberitaan akhirnya lebih berkait dengan persoalan iklim politik. Yaitu siapa yang mempunyai posisi yang dominan dalam sistem politik tersebut."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>