Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 139446 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dian Annisa
"Dampak penyebaran COVID-19 di Indonesia telah memasuki berbagai kelompok masyarakat, bagi pengusaha dari berbagai sektor dan pelaku usaha baik Mikro, Kecil, Menengah yang mengakibatkan melemahnya perekonomian masyarakat. Untuk mengatasi kesulitan tersebut Pemerintah melalui OJK memberikan kebijakan relaksasi restrukturisasi pembiayaan kepada nasabah debitur yang terdampak langsung dari pandemi COVID-19 melalui POJK No. 11/POJK.03/2020 yang kemudian diperpanjang melalui POJK Nomor 48 /POJK.03/2020. Kemudian OJK memperpanjang kebijakan relaksasi restrukturisasi pembiayaan sampai dengan 31 Maret 2023 melalui POJK No. 17/POJK.03/2021. Penelitian ini dilakukan dengan metode yuridis normatif, yaitu dengan mengkaji bahan pustaka atau data sekunder, termasuk bahan hukum primer dan sekunder. Selain itu penulis menggunakan alat pengumpulan data melalui studi pustaka dan wawancara dengan narasumber dari PT. Bank ABC Tbk., (Bank ABC) serta bentuk dari hasil penelitian ini adalah bersifat deskriptif-analitis. Hasil penelitian ini adalah penerapan kebijakan relaksasi restrukturisasi pembiayaan murabahah pada Bank ABC sudah dijalankan dengan baik dan sesuai dengan POJK No. 17/POJK.03/2021 dan POJK No.2/POJK.03/2022 serta Fatwa Dewan Syariah Nasional. Dalam hal penerapan kebijakan relaksasi restrukturisasi pembiayaan murabahah di Bank ABC dapat dilakukan restrukturisasi berupa perubahan jadwal angsuran (grace period), tambahan jangka waktu perpanjangan, dan untuk pembiayaan murabahah tidak diperbolehkan untuk menambah jumlah hutang (total pokok dan margin) yang kemudian perubahan tersebut akan dituangkan ke dalam addendum akad, serta penerapan skema refinancing melalui akad al bai dalam rangka musyarakah mutanaqishah pada opsi konversi akad. Sehingga dengan adanya penerapan kebijakan relaksasi restrukturisasi pembiayaan di Bank ABC dapat mendukung upaya pemerintah dalam program pemulihan ekonomi nasional untuk mengantisipasi naiknya NPF pada bank syariah.

The COVID-19 pandemic has impacted various community groups in Indonesia, including business actors from various sectors, which resulted in the weakening of the community's economy. To overcome the difficulty, the Government through the Financial Services Authority (OJK) provides a restructuring relaxation policy to debtors who are directly affected by the pandemic with the Financial Services Authority Regulation (POJK) No.11/POJK.03/2020 which was later extended by POJK No.48/POJK.03/2020. Then as an anticipatory step and a follow-up to optimize banking performance in maintaining the financial system stability, OJK extended the policy through POJK No.17/POJK.03/2021. This study is conducted through a normative-legal research method with descriptive-analytical approach. The data used were obtained by reviewing secondary data and conducting interviews with PT. Bank ABC Tbk. (Bank ABC). The results showed that the implementation of the restructuring relaxation policy on murabahah financing has been carried out properly by Bank ABC and in accordance with the POJK and the Fatwa of the National Sharia Council. At Bank ABC, restructuring can be carried out in the form of changing the grace period, additional period of extension, and for murabahah financing, it is not allowed to increase the amount of debt (total principal and margin), which these will then be included in the addendum of the contract. There can also be refinancing scheme through al bai contract as a context of musyarakah mutanaqishah on contract conversion options. Therefore, by implementating this policy, Bank ABC can support the Government’s national economic recovery program by anticipating the increase of non-performing financing in sharia bank. "
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Mahafat Reezky Mus
"Pandemi Covid-19 membawa banyak perubahan pada kehidupan masyarakat di seluruh dunia. Salah satu sektor yang paling signifikan terkena dampak pandemi adalah aspek ekonomi kehidupan masyarakat. Dengan beratnya kapal yang dihadapi akibat pandemi Covid-19, kredit macet menjadi hal yang lumrah. Dalam praktik perbankan syariah, pembiayaan murabahah merupakan praktik umum yang dilakukan oleh bank konsumer dan syariah. Namun, dengan terjadinya Covid-19 kredit macet di murabahah menjadi kejadian yang tidak biasa. Bank sebagai lembaga keuangan yang vital bagi perekonomian suatu negara tergantung pada likuiditas bank itu sendiri. Oleh karena itu, penyelesaian kredit bermasalah terutama pada masa pemulihan dari era pandemi Covid-19 menjadi vital. Bank Syariah Indonesia, sebagai salah satu Bank Syariah bukan terbesar di Indonesia karena merger dari tiga bank syariah besar di Indonesia juga mengalami kesulitan ekonomi akibat pandemi Covid-19. Dari kondisi tersebut, penelitian ini bertujuan untuk memecahkan dua permasalahan yaitu bagaimana aturan dan ketentuan pengaturan kredit bermasalah melalui pembiayaan murabahah? Dan Bagaimana praktik penyelesaian kredit bermasalah dengan pembiayaan Murabahah di Bank Syariah Indonesia di masa pandemi Covid-19. Untuk menjawab pertanyaan penelitian tersebut, penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian hukum normatif. Dari penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa ada cara-cara tertentu untuk menyelesaikan kredit bermasalah dalam pembiayaan murabahah yang akan tergantung pada jenis pembiayaan (murabahah agunan atau tidak agunan). Apalagi di tengah pandemi Covid-19, Bank Syariah Indonesia tetap menerapkan strategi dasar dalam menyelesaikan kredit bermasalah namun dengan beberapa keringanan. Dari penelitian yang dilakukan, rekomendasi yang diberikan dari hasil penelitian ini adalah agar Dewan Syariah Nasional membuat peraturan yang hanya berfokus pada penyelesaian kredit bermasalah dalam pembiayaan murabahah. Karena regulasi yang ada saat ini belum mengatur secara konkrit dan sistematis tentang cara penyelesaian kredit macet dalam pembiayaan murabahah.

The Covid-19 pandemic brought many changes to the lives of people all over the world. One of the most significant sectors impacted by the pandemic is the economy aspect of people's lives. With the hardships faced due to the Covid-19 pandemic, a non-performing loan is a common occurrence. In sharia banking practices, Murabahah financing is a common practice done by consumer and shariah banks. However, with the occurrence of the Covid-19 non-performing loans in Murabahah becomes an uncommon occurrence. Bank as a financial institution that is vital to a country's economy depends on the liquidity of the bank itself. Therefore, settling a non-performing loan especially during the recovery period from the Covid-19 pandemic era becomes vital. Bank Syariah Indonesia, as one of not the biggest Shariah Bank in Indonesia because of a merger from three major shariah banks in Indonesia has also suffered from the economic distress caused by the Covid-19 pandemic. From those conditions, this research aims to solve two problems which are how are the rules and regulations on setting non-performing loans through Murabahah financing? And How is the practice of resolving non-performing loans with Murabahah financing in Bank Syariah Indonesia during the Covid-19 pandemic. To answer those research questions, this research uses a normative legal research approach. From the research carried out, it could be concluded that there are certain ways to resolve non-performing loans in Murabahah financing which will depend on the type of financing (secured or unsecured murabahah). Moreover, during the Covid-19 pandemic, Bank Syariah Indonesia still implement their basic strategy in settling non-performing loans however with a few leniencies. From the research conducted, the recommendation given from the result of this research is for the National Shariah Council to make a regulation that focuses solely on settling non-performing loans in Murabahah financing. As the available regulation now have not regulate concretely and systematically on how to resolve a non-performance loan in a Murabahah financing."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Nurjanah
"Penelitian dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui perbedaan profitabilitas bank syariah hasil konversi dan hasil spin off di Indonesia. Sebelumnya penelitian melakukan pengujian terkait faktor-faktor yang dapat mempengaruhi profitabilitas bank syariah. Terdapat tujuh bank syariah yang digunakan sebagai sampel, terdiri dari empat bank syariah hasil konversi dan tiga bank syariah hasil spin off tahun 2015-2019. Teknik analisis data yang digunakan adalah regresi data panel dan uji beda. Hasil temuan penelitian menunjukkan bahwa dana pihak ketiga dan pangsa pasar berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA bank syariah, sedangkan pembiayaan tidak berpengaruh signifikan. Berdasarkan hasil uji beda, menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan antara pengumpulan dana pihak ketiga, pembiayaan dan ROA bank syariah hasil konversi dan hasil spin off. Meski demikian, terdapat perbedaan signifikan dari pangsa pasar bank syariah hasil konversi dan hasil spin off.

The study was conducted with the aim to find out the comparison of the profitability between conversion and spin-off islamic banks in Indonesia. Previous research conducted tests related to what factors could affect the profitability of Islamic banks. There are seven sharia banks that are used as samples consisting of 4 sharia banks resulting from conversion and 3 sharia banks resulting from spin off. The data analysis technique used is panel data regression and different test. This research shows that third party funds and market share have significant effect on ROA while financing does not significantly influence ROA. In the results of different tests show that the conversion of third-party funds, financing and ROA of Islamic banks and the spin off results there is no difference while there is a difference in market share.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dudi Kurniawan
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kriteria pemilihan dominan nasabah dalam menggunakan produk pembiayaan syariah produktif dan konsumtif pada Bank Syariah di Jakarta. Selain itu, juga untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan kriteria pemilihan dominan antara nasabah pengguna produk pembiayaan syariah produktif dan konsumtif. Untuk menjawab permasalahan pertama, digunakan teknik Analisis Faktor (Factor Analysis), sedangkan untuk menjawab permasalahan kedua, digunakan Analisis Uji Beda Dua Rata-Rata.
Penelitian ini menghasilkan jawaban-jawaban atas kedua permasalahan di atas. Pertama; Krtieria dominan pemilihan nasabah dalam menggunakan produk pembiayaan syariah produktif dan konsumtif pada Bank Syariah di Jakarta adalah Faktor Pelayanan dan Sumber Daya Insani, yang terdiri dari: simpanan aman, pelayanan yang ramah dan sopan dari karyawan/ti bank, pelayanan yang cepat dari para karyawan/ti bank, pelayanan yang memuaskan dari karyawan/ti bank, karyawan/ti yang kompeten dalam menjelaskan produk-produk syariah, dan karyawan/ti yang tanggap terhadap masalah dan responsif.
Hasil ini tidak sesuai dengan dugaan awal (hipotesis) penelitian ini. Kedua, Ada perbedaan kriteria dominan pemilihan antara nasabah yang menggunakan produk pembiayaan syariah produktif dan konsumtif. Hal ini sesuai dengan dugaan awal (Hipotesis) penelitian ini.

This reasearch aims to indentify the dominant customers selection criteria in using of productive and consumptive Islamic financing products in Islamic Bank in Jakarta. In addition, to identify whether there is any difference between the dominant customers selection criteria of productive and consumptive Islamic financing product user. To solve the first problem it will be used Factor Analysis Techniques, as for answering the second problem, it will be used Comparing Group Means T-Test Techniques.
This reasearch resulted in the answers to the two problems above. First; the dominant customers selection criteria in using of productive and consumptive Islamic financing products in Islamic Bank in Jakarta is the factor of services and human resources, which consists of: deposits safe, friendly and courteous service of the employees bank, fast service from the employees bank, satisfactory service from the employees bank, employees competent in explaining about Islamic products, and employees who is responsive to problems.
These results are not consistent with the hypothesis of this reasearch. Secondly, There is a difference between the dominant customers selection criteria of productive and consumptive Islamic financing products user. This is consistent with the hypothesis of this reasearch.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hadi Purnomo
"Tujuan tesis ini adalah untuk mendapatkan indikator awal dalam memprediksi kegagalan penanganan pembiayaan bermasalah pada Bank Syariah XYZ, dengan pendekatan model logit. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan 110 sampel nasabah bermasalah Bank Syariah XYZ dengan kondisi 79 nasabah masuk dalam kategori nasabah yang berhasil disehatkan oleh bank dan 31 nasabah dalam kategori nasabah yang gagal disehatkan oleh bank.
Dengan pendekatan model logit, diperoleh variabel yang secara statistik signifikan untuk menjadi indikator awal yang dapat memprediksi kegagalan penanganan pembiayaan bermasalah pada Bank Syariah XYZ, yaitu variabel sikap nasabah, prospek usaha nasabah dan variabel kecukupan jaminan (collateral coverage). Ditinjau dari ketepatan klasifikasi, pendekatan dengan menggunakan model logit memberikan ketepatan klasifikasi 84,5%.

The focus of this thesis is to obtain initial indicators in predicting the handling failure of non performing debtors in Bank Syariah XYZ is to implement logit analysis approach. This is a quantitative research, run sample by 110 non performing debtors of Bank Syariah XYZ, which 79 among them categorize as current and the rest is non current.
Implementing logit model approach resulted in acquiring significant statistic variable which can be identified as initial indicators to predict handling failure of non performing debtors in Bank Syariah XYZ. These are attitude, debtor?s business prospect and collateral coverage variable. In term of classification accuracy, the logit analysis approach provide up to 84.5% exactitude.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Nur Rizki
"Bank Syariah Indonesia (BSI) merupakan badan hukum hasil merger atau penggabungan dari 3 (tiga) Bank Syariah, yaitu Bank Syariah Mandiri, Bank BNI Syariah dan Bank BRI Syariah. Dalam dunia perbankan syariah, akad yang paling banyak diminati nasabah debitur adalah akad pembiayaan murabahah, yang merupakan salah satu jenis transaksi yang digunakan bank syariah dalam menyalurkan produk pembiayaan. Pasca terjadinya merger, terdapat hak-hak dan kewajiban-kewajiban yang beralih dan harus dilanjutkan oleh Bank Syariah Indonesia terhadap nasabah debitur sebelum dilakukan merger. Bagaimana akibat hukum dan bentuk perlindungan hukum terhadap nasabah debitur dalam akad murabahah tersebut sesudah terjadinya merger merupakan pokok masalah dari penelitian ini. Metode penelitian dalam penulisan ini menggunakan metode penelitian yuridis normatif dan menggunakan tipologi penelitian kualitatif. Kesimpulan dari analisis penelitian ini, akibat hukum terhadap peralihan status akad, jaminan dan resiko gagal bayar terhadap akad murabahah tersebut setelah dilakukannya merger Bank Syariah mengakibatkan aktiva dan pasiva beralih karena hukum sehingga tidak dibutuhkan akta peralihan untuk mengalihkan hak dan kewajiban tersebut. Perlindungan hukum yang diberikan kepada nasabah adalah perlindungan hukum Preventif dengan cara melakukan pembinaan kepada nasabah dan perlindungan represif melakukan penindakan dan pemberian sanksi sesuai dengan Undang-Undang yang mengatur.

Bank Syariah Indonesia (BSI) is a legal entity resulting from a merger or amalgamation of 3 (three) Syariah Banks, namely Bank Syariah Mandiri, Bank BNI Syariah and Bank BRI Syariah. In the world of Islamic banking, the contract that is most in demand by debtor customers is a murabahah financing agreement, which is one type of transaction used by Islamic banks in distributing financing products. After the merger occurs, there are rights and obligations that are transferred and must be continued by the debtor's Indonesian Sharia Bank before the merger is carried out. What are the legal consequences and forms of legal protection for debtor customers in the murabahah contract prior to the merger, which is the main problem of this research. The method that the author uses in this thesis is a normative legal research method and using a qualitative research typology. The conclusion of this research analysis, the legal consequences of the transfer of contract status, guarantees and the risk of default on the murabahah contract after the merger of Sharia Banks resulted in assets and pasiva being transferred due to the law so that no deed of transition was needed to transfer these rights and obligations. The legal protection provided to customers is Preventive legal protection by providing guidance to customers and repressive protection in carrying out enforcement and sanctions in accordance with the governing law."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tazkya Putri Amelia
"Restrukturisasi pembiayaan merupakan upaya penyelamatan bagi pembiayaan bermasalah yang dilakukan oleh bank dalam rangka membantu nasabah untuk menyelesaikan kewajibannya, antara lain melalui rescheduling, reconditioning, dan restructuring. Murabahah merupakan bentuk yang paling dominan diterapkan dalam praktik perbankan syariah. Akan tetapi dalam pelaksanaan pembiayaan murabahah tidak selamanya berjalan sesuai yang telah ditetapkan atau disetujui dalam perjanjian pembiayaan adakalanya terjadi tunggakan-tunggakan sehingga menyebabkan pembiayaan bermasalah. Ketidakmampuan nasabah untuk mengembalikan dana pembiayaan tersebut berdampak negatif kepada nasabah lain sebagai penyalur dana. Sehingga bank berupaya untuk mengembalikan dana nasabah tersebut dengan merestrukturisasi pembiayaan tersebut sebagai upaya penyelamatan atas pembiayaan bermasalah.
Skripsi ini membahas mengenai kesesuaian pengaturan restrukturisasi pembiayaan murabahah dengan ketentuan fatwa Dewan Syariah Nasional serta pelaksanaan restrukturisasi pembiayaan murabahah pada Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pondok Kelapa apakah sudah sesuai dengan peraturan perundang-undangan dengan melihat penerapannya dalam kasus restrukturisasi pembiayaan murabahah.
Penelitian ini merupakan penelitian yuridis-normatif, dimana penulis menggunakan tiga pendekatan yaitu undang-undang, Peraturan Bank Indonesia dan studi kasus. Selain itu, penulis menggunakan metode analisis kualitatif. Setelah melakukan analisis, pengaturan restrukturisasi pembiayaan di Indonesia sudah cukup mengakomodasi pelaksanaan restrukturisasi pembiayaan di perbankan syariah.
Pelaksanaan restrukturisasi pembiayaan murabahah pada perbankan syariah khususnya Bank Syariah Mandiri telah sesuai dengan peraturan perundang-undangan namun dalam pelaksanaannya dilakukan dengan sistem balloon payment. Sebaiknya dalam melaksanakan restrukturisasi tidak dilaksanakan dengan sistem balloon payment, lebih baik dilakukan dengan cara pengubahan jumlah angsuran (reconditioning) disertai dengan perpanjangan jangka waktu (rescheduling).

Financial restructuring is an attempt to rescue the non performing financing conducted by the bank in order to help customers to settle their obligations, through rescheduling, reconditioning, and restructuring. Murabaha is the most dominant form applied in the practice of syariah banking. However in the implementation of murabaha financing does not always run according which has been decided or approved in agreement financing sometimes occurs some arrears causing non performing financing. The inability of customer to refund the funding is have a negative impact to another customers as distributor other funds. So that the bank attempted to refund customer’s fund with restructuring the financing as a rescue efforts on non performing financing.
This research discusses about the suitability of murabaha financing restructuring arrangement wih the provision of the Fatwa National Islamic Council and how the implementation of restructuring murabaha financing at PT Bank Syariah Mandiri Branch Offices Pondok Kelapa is it in accordance with the laws and regulations regulations by looking at its implementation in the case of restructuring murabahah financing.
This research is a normative and qualitative research. After analyzing the problem in this research, I came to the conclusion that the regulation about the restructuring of financing in indonesia has accommodated the implementation of the restructuring of financing in syariah banking.
The implementation of the murabaha financing restructuring on syariah banking in particular Bank Syariah Mandiri in accordance with the legislation, but in its implementation is done with a balloon payment system. Preferably, restructuring is not implemented with a balloon payment system, it is better done by changing the number of installments (reconditioning) accompanied by an extension of the time period (rescheduling).
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2015
S58174
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hadi Rahadian
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji perbedaan efisiensi biaya dan keuntungan beberapa kelompok bank yaitu antara Bank Umum Syariah (BUS) dengan Unit Usaha Syariah (UUS), antara bank milik pemerintah dengan milik swasta dan antara bank asset besar, menengah dan kecil. Selain itu, penelitian ini akan menguji perbedaan efisiensi biaya dan keuntungan antara fungsi translog dan fungsi Cobb-Douglas. Metode yang digunakan untuk mendapatkan nilai efisiensi adalah dengan Stochastic Frontier Analysis.
Hasil penelitian yang diperoleh adalah tidak terdapat perbedaan efisiensi biaya dan keuntungan antara kelompok bank dan antara fungsi translog dengan fungsi Cobb-Douglas. Nilai efisiensi biaya tertinggi dan terendah secara berturut-turut dimiliki UUS Bank Aceh dan UUS Bank Permata. Sedangkan, nilai efisiensi keuntungan tertinggi dan terendah masing-masing dimiliki UUS Bank Kalimantan Barat dan UUS Bank Jawa Timur.

This study aims to examine the differences in cost and profit efficiency some banks namely between Sharia General Banks with Sharia Business Units, between the government-owned banks and private banks and between large, medium and small banks. In addition, this study will examine the difference cost and profit efficiency between translog function and the Cobb-Douglas function. The method used to obtain the value of efficiency is the Stochastic Frontier Analysis.
The results are no difference cost and profit efficiency between group of banks and between translog function with Cobb-Douglas function. Highest value and lowest cost efficiency respectively were obtained by Sharia Business Unit Bank Aceh and Sharia Business Unit Bank Permata. Meanwhile, the value of the highest and lowest profit efficiency respectively were obtained by Sharia Business Unit Bank Kalimantan Barat and Sharia Business Unit Bank Jawa Timur.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alvien Nur Amalia
"Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan tingkat stabilitas perbankan syariah dengan perbankan konvensional di Indonesia dengan menggunakan sampel 11 bank umum syariah dan 11 bank umum konvensional. Data sekunder triwulanan digunakan dalam periode pengamatan mulai tahun 2011-2013 dengan menggunakan regresi data panel. Hasil penelitian menjelaskan bahwa terdapat beberapa faktor, baik dari faktor internal perbankan yang meliputi laba sebelum pajak, rasio kredit terhadap total aset, rasio cadangan kerugian terhadap total pembiayaan, rasio beban operasional terhadap pendapatan opersional dan faktor makro ekonomi yang meliputi tingkat nilai tukar rupiah terhadap USD, BI Rate, dan pertumbuhan GDP berpengaruh signifikan terhadap stabilitas keuangan perbankan syariah dan konvensional dengan kesimpulan akhir bahwa tingkat stabilitas keuangan perbankan syariah masih lebih rendah jika dibandingkan perbankan konvensional.

The purpose of this study was to compare the stability of Islamic and conventional banking in Indonesia by using 11 Islamic banks and 11 conventional banks as samples. The secondary data used in the quarterly observation with beginning period 2011-2013, using panel data regression. The results of the study explained that there are several factors, both internal banks factors consist of banking profit before tax, credits to total assets ratio, the ratio of loss reserves to total financing, the ratio of operating expenses to revenues operational and macroeconomic factors include the level of the exchange rate against the USD BI Rate, and GDP growth are significantly influence the financial stability of Islamic and conventional banking where the conclusion indicate that the level of financial stability of Islamic banking is still lower than conventional banking."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hasnah Chairunnisa
"
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara profitabilitas, risiko likuiditas, dan risiko kredit perbankan terhadap volatilitas harga saham. Data time-series penelitian ini merupakan triwulanan selama sepuluh tahun (2014-2023), sementara data cross-section yang digunakan terdiri dari 4 emiten bank syariah yang tercatat di Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI), dan 33 emiten bank konvensional yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. Metodologi yang digunakan adalah unbalanced panel data. Dari kedua pemodelan baik perbankan syariah maupun konvensional, profitabilitas signifikan berpengaruh positif, risiko likuiditas signifikan positif, dan risiko kredit signifikan berpengaruh positif terhadap volatilitas harga saham.

This This study aims to analyze the relationship between profitability, liquidity risk, and credit risk of banks on stock price volatility. The time-series data of this study is quarterly for ten years (2014-2023), while the cross-section data used consists of 4 Islamic bank issuers listed on the Indonesia Sharia Stock Index (ISSI), and 33 conventional bank issuers listed on the Indonesia Stock Exchange. The methodology used is an unbalanced panel data. From both Islamic and conventional banking modeling, profitability has a significant positive effect, liquidity risk has a significant positive effect, and credit risk has a significant positive effect on stock price volatility."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>