Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 149084 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Gadis Zeffilda
"Tanaman karet sebagai tanaman yang dapat berperan penting dalam penyerapan serta penyimpanan karbon. Penyerapan karbon dilakukan sebagai salah satu upaya untuk mengurangi efek gas rumah kaca di atmosfer. Kapasitas penyerapan stok karbon pada tanaman karet dapat dilihat dari nilai biomassa yang dimilikinya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis persebaran stok karbon tanaman karet dan hubungannya dengan umur tanaman karet. Persebaran stok karbon di daerah wilayah penelitian dengan menggunakan pendekatan indeks vegetasi, serta analisis regresi dan deskriptif. Indeks vegetasi yang digunakan yaitu MSAVI, OSAVI, SAVI, GNDVI, dan ARVI yang diperoleh dari pengolahan citra satelit Sentinel 2- A. Nilai biomassa pada tanaman karet didapatkan dari persamaan alometrik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persebaran stok karbon hampir di seluruh wilayah Pusat Penelitian Karet Sembawa. Hubungan umur tanaman karet dengan nilai stok karbon cenderung rendah karena dipengaruhi oleh jenis klon, pengelolaan tanaman karet, dan penyakit tanaman karet.

Rubber is a plant that can play an important role in carbon sequestration and storage. Carbon sequestration is carried out as an effort to reduce the effect of greenhouse gases in the atmosphere. The absorption capacity of carbon stock in rubber plants can be seen from the value of its biomass. This study aims to analyze the distribution of carbon stock in rubber plants and its relationship with the age of rubber plants. The distribution of carbon stock in the study area using a vegetation index used is MSAVI, OSAVI, SAVI, GNDVI, and ARVI obtained from processing the Sentinel 2-A satellite imagery. The value of biomass in rubber plants is obtained from the allometric equation. The results showed that the carbon stock distribution in almost all areas of the Sembawa Rubber Research Centre The relationship between the age of rubber plants and the value of carbon stock tends to be low due to it is influenced by the type of clone, management of rubber plants, and rubber plant diseases."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Michelle Agustaranny Sekar Arum
"Sebagian besar perkebunan karet di Sumatera Selatan mengalami penurunan produksi karena dampak penyakit gugur daun. Penyakit ini sebagian besar disebabkan oleh persebaran jamur Oidium sp., Colletotrichum sp., dan Pestalotiopsis sp. Oleh karena itu, pembangunan model berbasis indeks vegetasi NDRE, GNDVI, VARI, dan ARVI, yang bertujuan untuk mendeteksi persebaran penyakit ini dianggap penting. Penelitian dilakukan di Perkebunan Pusat Penelitian Karet Sembawa dengan memanfaatkan data UAV multispektral yang telah diproses menggunakan OBIA, serta survei lapangan. Dari 623 sampel data, 70% digunakan untuk pelatihan model, sementara 30% sampel digunakan untuk pengujian model. Pengolahan data dilakukan menggunakan Google Earth Engine dan visualisasi dilakukan dengan ArcGIS Pro. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keseluruhan model memiliki tingkat akurasi pelatihan secara keseluruhan di atas 0,7, dengan model GNDVI + NDRE + VARI menonjol dengan tingkat akurasi pelatihan yang paling baik. Namun, model tersebut menunjukkan kinerja yang buruk dalam pengujian dengan nilai akurasi validasi yang rendah, hal ini menunjukkan bahwa model belum dapat memprediksi penyakit tanaman karet dengan baik. Selain itu, dari hasil analisis kondisi fisik ditemukan bahwa kondisi suhu dan curah hujan di perkebunan karet Sembawa berada pada nilai optimal yang mendukung pertumbuhan dan penyebaran ketiga jenis jamur penyebab penyakit tersebut.

South Sumatra plays a crucial role as Indonesia's main rubber exporter, making it a flagship commodity. However, most rubber plantations in South Sumatra face declining production due to leaf fall disease, primarily caused by the fungi Oidium sp., Colletotrichum sp., and Pestalotiopsis sp. Therefore, developing a vegetation index-based model using NDRE, GNDVI, VARI, and ARVI to detect the spread of this disease is considered essential. The study was conducted at the Sembawa Rubber Research Center Plantation, utilizing multispectral UAV data processed with OBIA and field surveys. Of the 623 data samples, 70% were used for model training, while 30% were used for model testing. Data processing was performed using Google Earth Engine, and visualization was done with ArcGIS Pro. Results showed that all models had overall training accuracy above 0.7, with the GNDVI + NDRE + VARI model standing out with the best training accuracy. However, this model performed poorly in testing, with low validation accuracy, indicating its inability to predict new data. Additionally, physical condition analysis revealed that the temperature and rainfall conditions in the Sembawa rubber plantation were optimal, supporting the growth and spread of the three disease-causing fungi."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muliawati G. Siswanto
"ABSTRAK
Penelitian ini pada khususnya menelaah sifat-sifat permukaan dari karet alam pada perbatasan karbon hitam/karet alam di dalam komposit. Polarisasi pada daerah batas yang disebabkan adanya penambahan tegangan di daerah tersebut di atas yang penting artinya secara industri telah dianalisa. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk memperjelas mekanisme konduksi listrik dart komposit-karbon hitam - karet alam.
Penambahan karbon hitam kedalam karet alam, akan menghasilkan komposit karbon hitam-karet alam yang mempunyai konduktivitas listrik (σ) yang lebih tinggi, dibandingkan dengan konduktivitas karet alam itu sendiri. Karet alam adalah isolator (σ<10-13 n-1 m-1), sedangkan konduktivi tas dari karbon hitam adalah dalam daerah semikonduktor (σ = 103 n-1 m-1). Konduktivitas makroskopik dari komposit ternyata dapat dibuat sesuai kebutuhan, dari isolator sampai pada daerah konduktivitas dari semikonduktor, tergantung secara primer pada macam dan konsentrasi karbon hitam yang ditambahkan. Selain daripada itu, harga konstanta dielektrik (K) dari komposit ini sangat tinggi, jauh lebih tinggi dibandingkan harga K dari karet alam maupun karbon hitamnya (sifat sinergestik).
Konduktivitas arus searah diukur dalam kurun temperatur 77 K sampai 373 K. Sifat-sifat ac, khususnya konduktivitas dan kapasitas telah diukur dalam kurun frekwensi 10 Hz sampai 10 M Hz dalam kurun temperatur 284 K sampai 373 K. Pada penelitian ini dipakai kontak yang bersifat ohmik pada setiap sampel, yang merupakan komposit yang mengandung berbagai macam karbon hitam, yaitu HAF, Vulcan P, Vulcan XC 72 atau Black Pearls 2000.
Penelitian material dengan mikroskop elektron (SEM) dan metoda difraksi sinar X von Lauc untuk kristalisasi karena tarikan, menunjukkan bahwa secara submakroskopik (mikroskopik orde pertama), komposit tersebut tidak homogen, terdiri dari partikel/agregat karbon hitam yang terdispersi dalam matrix vulkanisat karet alam. Selain daripada itu, ditunjukkan bahwa pada daerah batas antara kedua bahan tersebut timbul tambahan tegangan (enhanched stress).
Dua buah model telah dilakukan untuk mencoba menginterpretasikan sifat-sifat konduktivitas dc sebagai fungsi dari temperatur dan konsentrasi karbon hitam dan juga sifat-sifat dispersi dari besaran-besaran ac, disebabkan karena keadaan secara makroskopik maupun subffakroskopik (mikroskopik orde pertema).
Model yang pertama berdasarkan kepada sifat inhomogenitas secara submakroskopik dari komposit. Komposit tersebut dipandang sebagai suatu media inhomogen Maxwell-Wagner dua fasa, yaitu karbon hitam sebagai penguat konduktip dan matrix vulkanisat karet alamnya, dimana terjadi tambahan tegangan pada daerah batas dari kedua bahan tersebut, Pembahasan diberikan berdasarkan polarisasi pada daerah batas dan terjadinya lapisan dipol dalam karet di daerah batas, sebagai akibat adanya tegangan tersebut di atas. Model ini ditunjang dengan data harga kapasitans dan perhitungan harga koefisien dielektrik K dari komposit yang sangat tinggi (sinergetik). Dalam model ini, secara analitis, komposit dapat digambarkan sebagai suatu kumpulan seri dari susunan-susunan paralel dari elemen-elemen mikro RC.
Model yang lain adalah membahas sifat-sifat listrik, dimana kompositnya dianggap homogin, yang berarti bahwa efek dari kedua bahan dalam komposit hanya dideteksi dalam besaran-besaran listrik makroskopik. Karakteristik arus tegangan (I-V) yang dapat diterangkan dengan sifat arus terlimitasi muatan ruang (space charge limited current) dengan adanya perangkap (trap), menunjukkan bahwa elektron adalah pembawa muatan utama untuk transport-elektrik dalam komposit tersebut dalam kurun temperatur yang diteliti. Studi dengan resonansi spin elektron (ESR) menunjang adanya tingkat-tingkat energi perangkap yang terlokalisir dalam celah energi dari struktur pitta, disebabkan karena lapisan dipol yang bertindak sebagai perangkap untuk transport elektron. Distribusi dari tingkat energi perangkat elektron ini tergantung pada macam karbon hitam yang dipakai. Spektra ESR dari komposit adalah sangat nyata, dengan bentuk kurva yang tergantung macam karbon hitam. Harga g dari komposit adalah dekat dengan harga g elektron dan tidak tergantung macam karbon hitam maupun temperatur, Tambahan pula, mobilitas yang diukur dengan efek Hall van der Pauw dalam kurun temperatur 294 K sampai 373 K adalah rendah dan bertambah dengan temperatur. Pengukuran konduktivitas sebagai fungsi frekwensi menunjukkan hubungan: σ ac (w) σn, dimana 0,5 < n< 1, tergantung pada temperatur. Hasil-hasil ini sesuai untuk suatu model transport elektron secara lompatan, dengan tingkat-tingkat energi perangkap memegang peranan yang penting.

ABSTRACT
This work is concerned with surface properties of the natural rubber at carbon black/natural rubber interface in the composite. The interfacial polarization that is due to enhanced stress in this domain, which has several industrial importances, has been analyzed. The main goal of this study is to clarify the electrical conduction mechanism for carbon black natural rubber composite.
The introduction of carbon black into natural rubber will produce a carbon black reinforced natural rubber composite with enhanced electrical conductivity (σ) in comparison to the conductivity of natural rubber alone. Natural rubber is inherently an insulator (σ < 10-15 a-lm-1), while the conductivity of carbon beck is in the range of a semiconductor (σ = 103 n-1 m-1), The macroscopic conductivity of the composite can be tailored according to the need, from insulator to semiconductor ranges, depending primarily on type and loading concentration of the carbon black. Moreover, the relative dielectric constant (K) of the composite is much higher than the K value of both natural rubber and carbon black alone, which means a possible synergistic effect. Electrical properties namely the ac and dc conductivities and capacitance of carbon black reinforced natural rubber have been investigated. The dc conductivity of the composite has been measured over temperature range 77 K to 373 K. The ac properties have been measured over the frequency range 10 Hz to 10 MHz in the temperature range 284 K to 373 K. Ohmic contact was used for all samples, filled with a series of carbon black types, namely the HAF, Vulcan P, Vulcan XC 72 and Black Pearls 2000.
Materials studies by Scanning Electron Microscope and von Laue X-ray Diffractometry of Strain Induced Crystallization have been performed to investigate the sub macroscopic morphology of the composite. It is shown that the composite is not homogeneous, consisting of carbon black particles/aggregates dispersed in the natural rubber vulcanizate matrix. It is also indicated the existence of enhanced stress in the interfacial region between these two constituent substances.
Two models have been put forward to interpret the dc conductivity behavioral function of temperature and loading concentration, and the dispersion of ac properties, brought about by the macroscopic and sub macroscopic (first order microscopic) behaviors.
The first model is based on the sub-macroscopically inhomogeneous nature of the composite. It is regarded as a two phase Maxwell-Wagner inhomogeneous media, the carbon black as conducting filler and the rubber as the matrix, wherein the interaction of the constituent substances and the interfacial region are examined. A discussion is given concerning the interfacial polarization and the formation of dipole layer in the natural rubber, due to the enhanced stress, at the interface. Support for this model is given by the capacitance data 'and the calculated remarkably high value of dielectric constant. In this model, analytically, the system could be represented as a series of parallel RC microelements.
Another model is to interpret the electrical behavior, wherein the composite is presumed macroscopically homogeneous and the effects of the constituent substances are detected only as averaged apparent electrical observable. I-V characteristics that can best be described as space charge limited current behavior with the existence of electron trap energies indicate the electron is the main charge carrier for electrical transport over the temperature range studied. Electron Spin Resonance Study indicates the existence of localized trapping energy states, due to dipole layer that may act as traps for electronic transport. Different electron trap energy distribution has been identified, defending on the type of carbon black filler. Electron Spin Resonance spectra of the composites are very pronounced, with line shape also depending on the type of car-bon black used. Observed g-values are close to that of the free electron, and do not vary with carbon black type or temperature. Furthermore, the mobility is low and temperature activated, as measured by the van der Pauw modified Hall effect measurement in the temperature range 294 K to 373 K. Observed dependence of the macroscopic conductivity, could be described by: σ ac (w) σ n, where: 0,5 < n < 1, depending upon temperature. These results are consistent with a model of electron hopping transport, with traps playing a prominent role.
"
Depok: Universitas Indonesia, 1988
D314
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Azis As Sajjad
"Beberapa tahun terakhir terjadi penyakit pada tanaman karet yang disebabkan oleh jamur Pestalotiopsis sp yang menyebabkan gugur daun karet secara massif. Pestalotiopsis sp tumbuh dan berkembang pada wilayah dengan curah hujan dan kelembaban udara yang cukup tinggi dan lembab. Kebun Pusat Penelitian Karet Sembawa merupakan kebun yang digunakan dalam melakukan penelitian dan mengembangkan tanaman karet. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji secara spasial dan temporal fenomena gugur daun tanaman karet akibat Pestalotiopsis sp serta curah hujan dan kelembaban pada wilayah kebun Pusat Penelitian Karet Sembawa. Sentinel 2A merupakan citra satelit yang memiliki resolusi spasial dan temporal yang cukup baik dan sering digunakan dalam melakukan monitoring tanaman khususnya hutan dan perkebunan. NDVI digunakan dalam yang mendeteksi tingkat gugur daun pada tanaman karet melalui citra Sentinel 2A. Curah hujan dan kelembaban didapatkan melalui citra CHIRPS dan SMAP. Terdapat hubungan yang cukup signifikan antara nilai NDVI dengan tingkat gugur daun tanaman karet. Pada Agustus 2020 terjadi gugur daun karet secara alami dengan rendahnya tingkat curah hujan dan kelembaban pada wilayah kebun. Desember 2020, Maret, Mei dan November 2021 terjadi gugur daun akibat serangan Pestalotiopsis sp yang ditandai dengan tingginya nilai curah hujan dan kelembaban. Tingkat gugur daun karet akibat Pestalotiopsis sp memiliki hubungan yang signifikan dengan curah hujan secara spasial dan temporal. Kelembaban tidak memiliki korelasi yang cukup signifikan dengan kejadian gugur daun karet.

In recent years there has been a disease in rubber plants caused by the fungus Pestalotiopsis sp which causes massive rubber leaf falls. Pestalotiopsis sp grows and develops in areas with high and humid rainfall and humidity. The Sembawa Rubber Research Center garden is a garden for conducting research and developing rubber plants. This study aims to examine the phenomenon of leaf fall of rubber plants due to Pestalotiopsis sp spatially and temporally as well as the influence of rainfall and humidity factors in the garden area. Rubber leaf fall was calculated using the vegetation index and %treecover from Sentinel 2A images and drone images. Rainfall and humidity were obtained through CHIRPS and SMAP images. The results showed a significant relationship between the NDVI value and the leaf fall rate of rubber plants. Rubber leaf fall rate due to Pestalotiopsis sp has a significant relationship with rainfall spatially and temporally. Meanwhile, the humidity did not have a significant correlation with the incidence of rubber leaf falls. Natural leaf fall occurred in August 2020 marked by low levels of rainfall and humidity. December 2020, March, May, and November 2021, leaves fall due to the attack of Pestalotiopsis sp which is characterized by high rainfall and humidity values."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari hubungan antara proses penggilingan karet dan karakteristik vulkanisasi karet alam. Analisis
karakteristik vulkanisasi dilakukan dengan merancang formula karet alam yang dimastikasi dan digiling, kemudian diikuti dengan pengamatan reaksi vulkanisasi. Ada empat metode mastikasi yang masing-masing metode diikuti oleh empat urutan proses pencampuran karet. Metode pertama, karet dimastikasi selama 5 menit dan kemudian diikuti penambahan bahan kimia karet dan carbon black
N 330 secara simultan. Metode kedua dan ketiga, karet dimastikasi
selama 1 menit kemudian carbon black dan bahan kimia karet ditambahkan secara simulan tetapi menggunakan bahan mengisi dengan tipe yang berbeda. Metode keempat, karet dimastikasi selama 3 menit dan kemudian carbon black ditambahkan dahulu lalu diikuti dengan penambahan bahan kimia karet. Penambahan bahan kimia karet dan carbon black ke dalam karet dibedakan atas urutan dan waktu yang dibutuhkan untuk masing-masing proses pencampuran.
Carbon black ditambahkan dalam dua kali, yang pertama 10 phr ditambahkan kemudian sisa carbon black 40 phr ditambahkan kemudian bersamaan dengan penambahan minyak. Metode yang lain, nisbah penambahan carbon black (penambahn pertama dan penambahan kedua bersamaan dengan minyak) adalah 20:30, 30:20, dan 40:10. Hasilnya menunjukkan bahwa proses penggilingan karet mempengaruhi perubahan karakteristik vulkanisasi. Ini dipengaruhi oleh metode penambahan carbon black. Suhu penggilingan juga mempengaruhi waktu dan laju vulkanisasi, di mana semakin
tinggi suhu penggilingan, semakin rendah waktu dan laju vulkanisasi. Suhu vulkanisasi juga mempengaruhi waktu dan laju vulkanisasi dengan semakin tinggi suhu vulkanisasi, semakin rendah waktu vulkanisasi dan semakin tinggi laju vulkanisasi. Selanjutnya, ukuran partikel carbon black juga mempengaruhi waktu dan laju vulkanisasi di mana semakin
kecil ukuran partikel, semakin rendah waktu vulkanisasi dan semakin tinggi laju vulkanisasi.

Abstract
This research is aimed at studying the relationship between rubber mixing processes and curing characteristics of natural rubber. The curing characteristic analysis was carried out through a natural rubber formula having been masticated and mixed, followed by curing
. As many as four mastication methods were finely applied; each respected four sequences of rubber mixing process. In the first method, rubber was masticated for 5 minutes and then rubber
chemicals and carbon black N 330 were simultaneously added. In the second and the third methods, rubber was masticated for 1 minute and then carbon blacks and rubber chemicals were also simultaneously added but using different type of fillers. In the fourth method, rubber was masticated for 3 minutes and then rubber chemicals and
carbon black were subsequently added. The additions of rubber chemicals and carbon blacks to the masticated rubber
were distinguished by the sequence and time allocated for
each mixing process. The carbon blacks were added in two
stages by which 10 phr was added first and the remaining 40 phr was added later along with oil. In another method, ratios of the carbon blacks addition (as done in the first and the second stages) were 20:30, 30:20, and 40:10. The examination results showed that rubber mixing process gave an impact on the changes of curing characteristics. They were much affected by the method of carbon black addition. The mixing temperature also had an effect on both curing time and curing rate in which the higher the mixing temperature, the lower the curing time and curing rate. Vulcanization
temperature also affected the curing time and curing rate in which the higher the vulcanization temperature, the lower the curing time and the higher the curing rate. Lastly, particle size of carbon black also gave an impact on the curing time and curing rate in which the smaller the particle size, the lower the curing time and the higher the curing rate."
[Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Universitas Indonesia, Politeknik Negeri Sriwijaya, Palembang. Departemen Teknik Kimia], 2012
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Atur Riga Sasongko
"ABSTRAK
Karet alam merupakan salah satu komoditas terbesar di Indonesia. Besarnya produksi karet mentah dalam negeri belum diimbangi dengan pengembangan teknologi pengolahan yang memiliki daya saing terhadap produk karet luar negeri. Riset ini dilakukan untuk mengamati efek ukuran partikel carbon black dan jumlah
phr carbon black terhadap sifat mekanik berupa kekuatan tarik (tensile strength), abrasi (abrasion) dan kekerasan (hardness) dari produk karet alam dan untuk mengetahui kondisi optimum yang dapat diperoleh dari formulasi kompon yang digunakan. Jumlah carbon black diamati pada 30,40,50 phr dengan penggunaan jenis carbon black tipe N220, N330, N550 dan N660. Penguatan sifat kuat tarik optimal dengan nilai 273,66 Kg/cm2 dihasilkan pada penambahan carbon black tipe
N220 sejumlah 30 phr, sifat abrasi optimal sebesar 104,33% dihasilkan pada penambahan carbon black tipe N220 sejumlah 40 phr dan kekerasan optimal sebesar 72,4% dihasilkan pada penambahan carbon black tipe N330 sejumlah 50 phr. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menyimpulkan bahwa secara umum partikel yang lebih kecil memberikan efek penguatan yang lebih besar pada kekuatan tarik
(tensile strength), abrasi (abrasion), dan kekerasan (hardness). Penambahan jumlah yang lebih besar secara linear akan meningkatkan sifat kekerasan produk karet alam.

ABSTRACT
Natural rubber is one of the largest commodities in Indonesia. Domestic production of raw natural rubber haven?t equalized with processing technology development to get product that competitive with foreign. This research investigated the effect of particle size and amount of carbon black on tensile strength, abrasion, and hardness
and to investigate optimum condition from various sample compound. Amount of carbon black investigated at 30, 40, 50 phr with carbon black type N220, N330, N550 and N660. Optimum reinforcement of tensile strength investigated in adding 30 phr N220 carbon black type with quantity is 273,66 Kg/cm2, optimum abrasion quantity is 104,33% resulted in adding of 40 phr N220 carbon black type, and
optimum hardness quantity is 72,4% resulted in adding of 50 phr N330 carbon black type. Result from this research concluded that the smaller particle size will give greater reinforcing effect on the tensile strength, abrasion, and hardness. Greater amount of carbon black will give greater reinforcing effect on the hardness of the natural rubber product."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S1371
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Alfian Y. Helmi
Djakarta: Tintamas, 1954
678.2 ALF i
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Tinezia Riyantika Putri
"Tanaman karet merupakan salah satu komoditas perkebunan yang menduduki posisi penting sebagai sumber devisa non migas bagi Indonesia. Produksi karet saat ini sedang menurun dikarenakan berkurangnya produktivitas pada perkebunan karet. Penurunan produktivitas tanaman karet disebabkan oleh banyaknya tanaman karet yang sudah tidak sehat. Permasalahan perkebunan karet terkait sumberdaya lahan memerlukan teknologi yang efektif dan efisien agar dapat mengetahui kesehatan tanaman karet, sehingga dapat menambah produksi karet, salah satunya dengan menggunakan penginderaan jauh. Penggunaan Citra Sentinel 2-A dengan algoritma NDVI dapat digunakan untuk menganalisis kesehatan tanaman karet. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis persebaran kondisi kesehatan tanaman karet di PTPN VIII Kebun Cibungur dengan menggunakan citra Sentinel 2-A yang diolah menggunakan algoritma NDVI dan mengetahui hubungan kesehatan tanaman dengan nilai NDVI hasil survei lapangan dan variabel fisik. Berdasarkan hasil survei lapangan dan pengolahan data, persebaran kesehatan tanaman karet pada seluruh afdeling di PTPN VIII Kebun Cibungur cukup tinggi dengan dominasi kondisi kesehatan tanaman sangat baik. Kesehatan tanaman karet dengan nilai NDVI hasil survei lapang di PTPN VIII Kebun Cibungur menunjukkan hubungan yang sangat kuat dengan nilai R sebesar 0,93. Kesehatan tanaman karet dengan kondisi sangat baik dominan berada pada jenis tanah latosol dan lereng yang landai. Curah hujan di PTPN VIII Kebun Cibungur mengalami penurunan yang cukup tinggi dari tahun 2016 sampai 2018, namun tanaman karet dengan kondisi kesehatan sangat baik tetap mendominasi.

The rubber plant is one of the plantation commodities that occupies an important position as a non-oil and gas foreign exchange for Indonesia. Rubber production is currently declining due to reduced productivity in rubber plantations and the decline in productivity of rubber plants caused by the number of rubber plants that are not healthy. The problem of rubber plantations related to land resources requires effective and efficient technology to determine the health of rubber plants to increase rubber production, one of which is by using remote sensing. The use of Sentinel 2-A imagery with the NDVI algorithm can use to analyze rubber plants’ health. This study aims to analyze the distribution of the health condition of rubber plants at PTPN VIII Kebun Cibungur using Sentinel 2-A imagery processed using the NDVI algorithm and determine the relationship between plant health and NDVI values field surveys and physical variables. Based on field surveys and data processing results, the distribution of rubber plant health in all areas in PTPN VIII Kebun Cibungur is relatively high with the dominance of very good plant health conditions. Rubber plant health with an NDVI value from a field survey at PTPN VIII Kebun Cibungur showed a very strong relationship with an R-value of 0.93. The health of rubber plants with very good conditions was dominant on latosol soil types and gentle slopes. Rainfall at PTPN VIII Kebun Cibungur experienced a fairly high decline from 2016 to 2018, but rubber plants with very good health conditions still dominate. "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mellinia Azni Nazilah
"Indonesia menjadi negara dengan produksi karet terbesar kedua di dunia masih dihadapkan pada beberapa kendala walaupun, salah satunya adalah produktivitas karet yang rendah. Rendahnya produktivitas karet di Indonesia salah satunya disebabkan oleh gangguan penyakit tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persebaran kesehatan tanaman karet menggunakan indeks vegetasi (NDVI, MSAVI2, ARVI, dan EVI) dan menganalisis pengaruh curah hujan, ketinggian, dan umur tanaman terhadap kesehatan tanaman karet di Pusat Penelitian Karet Sembawa, Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persebaran kesehatan tanaman karet di Pusat Penelitian Karet Sembawa (Afdeling 1, 2, dan 3) menggunakan NDVI didominasi oleh kelas baik, MSAVI2, ARVI, dan EVI didominasi oleh kelas sedang. Hasil uji akurasi menunjukkan bahwa MSAVI2 memiliki nilai RMSE terkecil dari ketiga indeks vegetasi lainnya, sebesar 0,046, sehingga model prediksi yang dihasilkan MSAVI2 lebih akurat untuk mendeteksi kesehatan tanaman karet. Aspek yang mempengaruhi kesehatan tanaman karet secara signifikan, yaitu curah hujan dan umur tanaman. Ketinggian mempengaruhi kesehatan tanaman karet tidak terlalu signifikan karena didominasi oleh ketinggian 10 – 20 mdpl. Ketinggian tersebut masih cocok untuk pertumbuhan karet, namun tidak menjamin kesehatan tanaman karet akan tetap terjaga karena berbagai faktor selain faktor fisik dan iklim, seperti dari segi perawatan, teknik penyadapan, dan kegiatan penyiangannya.

Indonesia being the country with the second largest rubber production in the world is still faced with several obstacles, although one of them is low rubber productivity. One of the reasons for the low productivity of rubber in Indonesia is plant disease. This study aims to determine the distribution of rubber plant health using the vegetation index (NDVI, MSAVI2, ARVI, and EVI) and to analyze the effect of rainfall, altitude, and plant age on the health of rubber plants at the Sembawa Rubber Research Center, Banyuasin Regency, South Sumatra Province. The results showed that the distribution of rubber plant health at the Sembawa Rubber Research Center (Afdeling 1, 2, and 3) using NDVI was dominated by good class, MSAVI2, ARVI, and EVI dominated by medium class. The accuracy test results show that MSAVI2 has the smallest RMSE value of the other three vegetation indices, amounting to 0.046, so the prediction model produced by MSAVI2 is more accurate for detecting the health of rubber plants. Aspects that significantly affect the health of rubber plants, namely rainfall and plant age. Altitude affects the health of rubber plants not too significantly because it is dominated by a height of 10 – 20 meters above sea level. This height is still suitable for rubber growth, but does not guarantee that the health of rubber plants will be maintained due to various factors other than physical and climatic factors, such as in terms of maintenance, tapping techniques, and weeding activities."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cipta Setiana
"Tanaman karet menjadi komoditas perkebunan yang sangat penting di Kabupaten Sukabumi khusunya di perkebunan PTPN VIII Cibungur, karena hasil produk olahannya memiliki banyak manfaat dalam kehidupan masyarakat di sekitarnya. Maka perlu dilakukan adanya pemantauan mengenai kesehatan tanaman karet guna menjaga kualitas dan hasil produksi karet. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui persebaran kesehatan tanaman karet dan menganalisis hubungan kesehatan tanaman karet dengan menerapkan teknik pengindraan jauh. Teknik penginderaan jauh dalam penelitian ini menggunakan multispectral UAV. Analisis penelitian dilakukan dengan identifikasi kondisi tanaman menggunakan indeks vegetasi tanaman yaitu metode Normalized Difference Vegetation Index (NDVI). Data yang digunakan adalah data citra ortofoto NIR dan Red yang diperoleh dari perekaman langsung dengan mengggunakan multispketral UAV. Didapatkan bahwa secara keseluruhan kesehatan tanaman karet di kawasan perkebunan karet PTPN VIII Cibungur didominasi oleh tingkat kesehatan baik dengan persentase sebersar 56%, tanaman yang memiliki tingkat kesehatan buruk hanya 3% dari total luas perkebunan karet. Hasil sebaran tanaman karet menunjukan bahwa tanaman dengan kondisi sangat baik berada dibagian barat dan timur lokasi penelitian. Kesehatan tanaman karet dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti kondisi curah hujan, jenis tanah dan lereng.

Rubber plants are very important plantation commodities in Sukabumi Regency, especially in the PTPN VIII Cibungur plantation, because the processed products have many benefits in the lives of the surrounding community. So it is necessary to monitor the health of rubber plants in order to maintain the quality and yield of rubber production. This research was conducted to determine the distribution of rubber plant health and to analyze the relationship between rubber plant health by applying remote sensing techniques. The remote sensing technique in this study uses a multispectral UAV. Research analysis was carried out by identifying plant conditions using a plant vegetation index, namely the Normalized Difference Vegetation Index (NDVI) method. The data used are NIR and Red orthophoto image data obtained from direct recording using a multispectral UAV. It was found that the overall health of rubber plants in the rubber plantation area of PTPN VIII Cibungur was dominated by good health with a percentage of 56%, plants with poor health were only 3% of the total area of rubber plantations. The results of the distribution of rubber plants showed that plants with very good conditions were located in the western and eastern parts of the study site. The health of rubber plants is influenced by several factors, such as rainfall conditions, soil types and slopes."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>