Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 64306 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Laila Nidaul Hasanah
"Kanker merupakan suatu penyakit yang ditandai dengan pertumbuhan sel yang tidak terkendali dan bisa menyebar ke organ lain. Kanker tidak hanya menjadi masalah bagi orang dewasa namun juga menjadi masalah bagi anak-anak. Penanganan kanker pada anak harus mengintegrasikan perawatan paliatif. Orang tua sekaligus caregiver utama mempunyai peranan penting dalam perawatan paliatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kebutuhan dan pengalaman caregiver dalam merawat anak kanker kondisi paliatif. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yakni metode fenomenologi dengan melibatkan 9 partisipan Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara mendalam (indepth interview). Data penelitian berupa transkrip wawancara dan analisa data menggunakan metode Colaizzi. Hasil penelitian ini didapatkan 5 tema yaitu: orang tua fokus merawat anak, perjalanan menuju resiliensi, kebutuhan support system, gangguan ekonomi dan perubahan peran sosial serta harapan kesejahteraan anak Kesimpulan penelitian ini adalah berdasar 5 tema didapatkan orang tua sebagai care giver mempunyai peranan yang cukup besar dalam merawat anak kanker kondisi paliatif dan menyiapkan akhir yang dignity Perawat berperan dalam memberdayakan fungsi orang tua agar tercapai peningkatan kualitas hidup pada anak kanker serta memberikan asuhan keperawatan yang holistik.

Cancer is a disease characterized by uncontrolled cell growth and can spread to other organs. Treatment of cancer in children must integrate palliative care. Parents as well as primary caregivers have an important role in palliative care. This study aims to determine the needs and experiences of caregiver in treating children with cancer in palliative conditions. The approach used in this study is phenomenology involving 9 participants. The results of this study 5 themes: parents fokus on caring for children, the journey to resilience, the need for a support system, economic disturbances and changes in social roles and expectations of child welfare. The conclusion of this study is based on 5 The theme is found that parents as care givers have a significant role in caring for children with cancer in palliative conditions and preparing for a dignified ending. Nurses play a role in empowering parents' functions to achieve an increase in the quality of life for children with cancer and provide holistic nursing care."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mercy Nafratilova
"Berduka pada orangtua selama perawatan paliatif dapat mempengaruhi kualitas hidup anak dan keluarga. Penelitian kualitatif fenomenologi deskriptif ini bertujuan menggali pengalaman orangtua merawat anak kanker dengan kondisi paliatif. Wawancara mendalam pada 10 partisipan dan analisis data dengan Metode Colaizzi, menghasilkan 10 tema yaitu merawat dengan cinta, tetap berharap ada keajaiban, terus berjuang, berserah diri kepada Tuhan, perasaan tidak menentu, perubahan dalam kehidupan, menjadi perawat bagi anak, merawat anak tidak mudah, berusaha menjadi orang tua normal, dan mencari bantuan. Orangtua merawat anak dengan cinta, walaupun merasakan perasaan tidak menentu, kesulitan dan perubahan dalam kehidupan selama perawatan paliatif. Orangtua juga membutuhkan dukungan komprehensif dalam menjalankan perannya sebagai pengasuh utama bagi anak yang merawat dengan cinta. Perawat dan semua pihak terkait diharapkan dapat berkolaborasi dalam memberikan asuhan paliatif yang komprehensif dan berkesinambungan pada anak dan orangtua.

Grieving parents during palliative care may affect the quality of life of children and families. This qualitative research descriptive phenomenology aims to explore the experience of caring for children with palliative conditions. In depth interviews with 10 participants and data analysis with the Colaizzi methods, resulting in 10 themes, care with love, still hope there is a miracle, keep fighting, submission to God, mixed feelings, changes in life, being a caregiver for a child, caring for children is not easy, trying to be a normal parent, and seeking help. Parents care for their children with love, despite mixed feelings, difficulties, and changes in life during palliative care. Parents also need comprehensive support in performing their role as primary caregivers for caring children with love. Nurses and all parties are expected to collaborate in providing and ongoing palliative care to children and parents.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
T47648
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nainggolan, Santy Ercelina
"Prosedur fontan merupakan tahap akhir bedah paliatif untuk cacat jantung bawaan pada anak-anak dengan ventrikel tunggal. Meskipun prosedur fontan dilakukan untuk meningkatkan harapan hidup pasien, namun proses ini masih menimbulkan masalah klinis yang kompleks. Oleh karena itu, peran dan fungsi caregiver utama sangat dibutuhkan sepanjang kehidupan populasi ini. Penelitian ini dilakukan untuk menggali makna yang dalam terhadap pengalaman pengasuh selama merawat anak pasca operasi fontan di rumah. Desain kualitatif fenomenologi deskriptif digunakan untuk melihat makna dari pengalaman 10 orang partisipan yang direkrut menggunakan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam dan proses perekaman yang dilanjutkan dengan membuat verbatim. Verbatim diolah menggunakan protokol Moustakas hingga dihasilkan tiga tema yaitu: (1) caregiver utama, (2) proses perjalanan menuju resiliensi, dan (3) masih membatasi aktivitas anak. Pengalaman menjadi caregiver utama selama merawat anak pasca operasi fontan dilalui penuh dengan perjuangan. Kebutuhan akan dukungan dari berbagai pihak baik internal maupun eksternal menjadi hal terpenting dalam pencapaian kesejahteraan pemberian pengasuhan. Hasil penelitian ini direkomendasikan menjadi panduan dalam pelaksanaan discharge planning dan perawatan paliatif pada kasus fontan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan caregiver dalam upaya peningkatan kualitas asuhan keperawatan

Fontan procedures are the final stage of palliative surgery for congenital heart defects in children with single ventricles. Even though fontaning procedures are performed to increase the patient's life expectancy, this procedure still creates complex clinical problems. Therefore, the role and function of the main caregiver is needed throughout the life of this population. This research was conducted to explore the deep meaning of caregivers' experiences while caring for children after fontanel surgery at home. A descriptive phenomenological qualitative design was used to see the meaning of the experiences of 10 participants who were recruited using a purposive sampling technique. Data collection techniques were carried out by in-depth interviews and the recording process followed by making verbatim. Verbatim was processed using the Moustakas protocol to produce three themes, namely: (1) the main caregiver, (2) the journey towards resilience, and (3) still limiting children's activities. The experience of being the main caregiver while caring for children after fontan surgery was full of struggles. The need for support from various parties, both internal and external, is the most important thing in achieving welfare in providing care. The results of this study are recommended to be used as a guide in the implementation of discharge planning and palliative care in fontanel cases to increase caregiver knowledge and skills in an effort to improve the quality of nursing care."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sijabat, Marlon
"Fokus perawatan kanker stadium akhir yaitu memenuhi kebutuhan fisik, psikologis, sosial, dan spiritual untuk megurangi penderitaan pasien menuju kematian yang bermartabat. Tujuan perawatan paliatif yaitu kenyamanan dan sesuai dengan prinsip asuhan keperawatan paliatif. Keberanian dan pengabdian perawat memenuhi kebutuhan yang kompleks ketika pasien sekarat dan menghadapi kematian menjadi pengalaman unik bagi perawat paliatif. Pengalaman yang unik ini di eksplorasi menggunakan pendekatan fenomenologi deskriptif. Delapan perawat paliatif terlibat sebagai partisipan. Hasil wawancara di analisis menggunakan metode Collaizi. Hasil analisis data penelitian diperoleh enam tema yaitu: asuhan perawatan paliatif di rumah dilakukan diluar pekerjaan utama di rumah sakit, keluarga menganggap peran perawat paliatif sama dengan caregiver, perawat paliatif lebih fokus menangani pemenuhan fisik dan psikologis pasien, Perawat paliatif lebih dominan melakukan kolaborasi untuk mengatasi nyeri dan tindakan edukasi dan motivasi untuk menangani masalah psikologis, Memberikan asuhan menjelang ajal dan kematian sesuai standar operasional prosedur keperawatan menjelang ajal, Tantangan dalam pengambilan keputusan tindakan perawatan paliatif. Direkomendasikan agar meningkatkan layanan menjadi keperawatan paliatif spesialis, meningkatkan pendidikan dan pelatihan perawatan paliatif serta pengaturan kebijakan layanan keperawatan paliatif dalam sistem pelayanan kesehatan nasional.

The focus of end stage cancer care is to meet physical, psychological, social, and spiritual needs to reduce the suffering of the patient to a dignified death. The goal of palliative care is comfort and in accordance with the principles of palliative care nursing. The courage and dedication of nurses fulfills a complex need when the patient is dying and facing death becomes a unique experience for palliative nurses. This unique experience is explored using a descriptive phenomenology approach. Eight palliative nurses were involved as participants. The results of interviews in the analysis using Collaizi method. The results of the research data analysis obtained six themes, namely care palliative care at home conducted outside the main work in the hospital, the family considers the role of palliative nurse same with caregiver, palliative nurse more focus on handling physical and psychological fulfillment of patients, palliative nurse more dominant to collaborate to overcome pain and educational action and motivation to deal with psychological problems, Providing upturn and death care according to operational standards of dying nursing procedures, Challenges in decision making palliative care measures. It is recommended to improve services to palliative specialist nursing, improve palliative care education and training and palliative care policy setting in the national health care system.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadhira Puspita Ayuningtyas
"Pasien kanker membutuhkan perawatan paliatif untuk menangani gejala dan meningkatkan kualitas hidupnya. Pasien seharusnya dirujuk kembali ke layanan primer untuk mendapatkan perawatan paliatif. Di Indonesia, rujuk balik kasus kanker belum berjalan dengan baik, karena dalam cakupan program rujuk balik BPJS, kanker belum termasuk didalamnya. Penelitian bertujuan untuk menilai situasi terkini terkait rujuk balik kanker di Indonesia dan menganalisis kesenjangan yang ada. Penelitian merupakan studi deskriptif analisis kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif didapatkan dari kuesioner yang disebarkan secara daring ke 1209 Puskesmas di Indonesia. Data kualitatif didapatkan berdasarkan hasil wawancara mendalam dan diskusi kelompok terarah. Didapatkan 1124 puskesmas yang mengisi kuesioner, 82.4% puskesmas yang mendapatkan rujukan balik kasus paliatif dari Rumah Sakit, dengan hanya 25.7% diantaranya mendapatkan rujuk balik paliatif kasus kanker. Berdasarkan data kualitatif dari wawancara dan diskusi kelompok terarah didapatkan faktor yang mempengaruhi kesenjangan implementasi pelaksanaan rujuk balik paliatif kanker di Indonesia, yaitu faktor regulasi, pembiayaan, kompetensi, akses, komunikasi, pengetahuan pasien, integrasi layanan kesehatan, dan kolaborasi rumah sakit dengan puskesmas serta kerjasama lintas sektor. Implementasi rujuk balik kanker di Puskesmas Indonesia saat ini belum berjalan dengan baik. Banyak faktor yang mempengaruhi implementasi rujuk balik kanker. Dibutuhkan upaya mulai dari pemangku kebijakan hingga pelaksana untuk meningkatkan implementasi rujuk balik kanker.

Cancer patients need palliative care to manage their symptoms and improve their quality of life. Patients should be referred back to primary care for palliative care. In Indonesia, cancer referral has not gone well, because in the scope of the BPJS referral program, cancer is not included. This research aims to assess the current situation regarding cancer referral back in Indonesia and analyze the existing gaps. This research is a descriptive study of quantitative and qualitative analysis. Quantitative data was obtained from questionnaires distributed online to 1209 Community Health Centers (CHC) in Indonesia. Qualitative data was obtained based on the results of in-depth interviews and focus group discussions. There were 1124 CHC that filled out the questionnaire, 82.4% received palliative case referrals from the hospital, and only 25.7% of them received palliative cancer case referrals. Based on qualitative data from interviews and focus group discussions, it was found that the factors influencing the gap in the implementation of cancer palliative referral back in Indonesia were regulation, financing, competency, access, communication, patient knowledge, integration of health services, and collaboration between hospitals and CHC as well as multisectoral cooperation. The implementation of cancer referral at the Indonesian CHC is currently not going well. Many factors influence the implementation of cancer back referral. Efforts from policy makers to health workers are needed to improve the implementation of cancer referral."
Lengkap +
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harahap, Nurlelasari
"Latar belakang: family caregiver (FC) anak dengan kanker mengalami berbagai tekanan psikologis. Tujuan: penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara beban perawatan dan kesiapan merawat terhadap kecemasan dan depresi family caregiver anak dengan kanker. Metode: kami merekrut subjek penelitian dari ruang rawat inap dan rawat jalan di PKN RSK Dharmais, Jakarta dari bulan Maret hingga April 2023. Depresi, kecemasan dan faktor yang mempengaruhi tekanan psikologis FC anak dengan kanker diidentifikasi dengan instrumen Patient Health Questionnaire, (PHQ-9), Generalized Anxiety Disorder-7 (GAD-7), Zarit Burden Interview, (ZBI) dan Preparedness for Caregiving Scale (PCS). Hasil: 127 FC menyelesaikan pengisian kuesioner penelitian, dimana mayoritas mengalami beban perawatan kategori ringan, tidak siap memberikan perawatan, tingkat depresi dan kecemasan kategori ringan. Tingkat depresi FC cenderung dipengaruhi secara signifikan oleh beban perawatan (0,001); kesiapan merawat (0,036). Sedangkan kecemasan dipengaruhi secara signifikan oleh usia FC (18-45 tahun) (p=0,004), kategori kanker (p=0,018) dan beban perawatan (0,000). Kesimpulan: semakin berat beban perawatan dan ketidak siap FC dalam memberikan perawatan maka tingkat depresi dan kecemasan FC akan meningkat. Saran: diperlukannya merancang dan menargetkan intervensi psikososial untuk mengurangi beban perawatan, meningkatkan kesiapan merawat, menurunkan tingkat depresi dan kecemasan FC, sehingga dapat meningkatkan QOL pada populasi ini.

Background: the family caregiver (FC) of children with cancer experiences various psychological pressures. Purpose: This study aims to identify the relationship between care burden and readiness to care for the anxiety and depression of family caregivers of children with cancer. Methods: we recruited research subjects from inpatient and outpatient wards at PKN RSK Dharmais, Jakarta from March to April 2023. Depression, anxiety and factors that affect the psychological pressure of FC children with cancer were identified by means of the Patient Health Questionnaire, (PHQ-9), Generalized Anxiety Disorder-7 (GAD-7), Zarit Burden Interview, (ZBI) and Preparedness for Caregiving Scale, (PCS). Results: 127 FC completed the research questionnaire, the majority experienced the burden of mild category care, not ready to provide care, mild category levels of depression and anxiety. FC depression level tends to be significantly influenced by the burden of care (0.001); readiness to care (0.036). Meanwhile, anxiety was significantly influenced by FC age (18-45 years) (p=0.004), cancer category (p=0.018) and care burden (0.000). Conclusion: the heavier the burden of care and the unprepared FC in providing care, the higher the level of depression and anxiety. Suggestion: It is necessary to design and target psychosocial interventions to reduce the burden of care, increase readiness to care, reduce of depression and anxiety of FC, so as to increase QOL in this population."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Boby Febri Krisdianto
"Model perawatan paliatif berbasis rumah dipromosikan dengan argumen bahwa kebanyakan pasien memilih untuk perawatan di rumah, tapi faktanya beberapa keluarga menolaknya. Keluarga berkeinginan anggota keluarganya yang menderita kanker stadium terminal untuk tetap dirawat di rumah sakit Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan pengalaman keluarga pasien kanker dalam pengambilan keputusan perawatan paliatif berbasis rumah. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode pendekatan fenomenologi. Data diambil dari wawawancara mendalam 10 anggota keluarga pasien kanker stadium terminal. Setelah data di analisis, diekstraksi maka diklasifikasikan ke dalam 5 tema sebagai berikut: 1 Keluarga memiliki pengetahuan dan kemampuan yang terbatas dalam melakukan perawatan paliatif di rumah, 2 keinginan untuk tetap dirawat di rumah sakit, 3 Keluarga tidak mendapatkan informasi terkait kondisi penyakit sebenarnya dan perawatan di rumah, 4 Harapan keluarga terhadap dukungan dari dokter dan perawatan di rumah yang mendukung perawatan anggota keluarganya, 5 kepasrahan keluarga kepada dokter dalam pengambilan keputusan perawatan paliatif di rumah..Tenaga kesehatan profesional dan penyedia layanan kesehatan diharapakan lebih sadar dan mendukung keluarga untuk dapat sukses merawat pasien di rumah. Kata kunci: Decision making, Family, Home care, Palliative care.

Home based models of palliative care are promoted with the argument that most patients prefer to care at home but the family reject it. Family desire to keep treated at hospital.The purpose of this study was to describe experiences of family decisions to provide home based palliative care in Indonesia. This research was a qualitative research using phenomenology approach method. Data taken from participant in depth interviews with 10 family members terminal cancer. Analysis was applied to answer , and attributes were extracted and classified into 5 theme as follows 1 Inability Family in Palliative home care, 2 Family desire to treated in hospital, 4 patient and family information needs, 5 Family expectations for ease and access of palliative cancer health services, 6 resignation to physician 39 s advice in decision making palliative care at home Health care professional and service provider should be aware of of these preferences and support to enable family caregivers to succesful care at home. Keywords Decision making, Family, Home care, Palliative care.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
T49342
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diah Martina
"ABSTRAK
LatarBelakang: Di Indonesia insidens keganasan meningkat dan mayoritas datang pada stadium lanjut sehingga peran layanan paliatif sangat penting. Profil unmet needs pada pasien keganasan meliputi seluruh stadium belum tersedia di Indonesia dan di RSCM.Unmet needs diduga berperan pada kualitas hidup pasien keganasan. Tujuan: Mengetahui profil unmet palliative needs dan kualitas hidup pasien keganasan di RSCM. Metode: Studi ini merupakan studi potong lintang dengan metode pengambilan sampel secara konsekutif di poliklinik dan gedung rawat inap RSCM sejak bulan September hingga Desember 2015. Profil unmet needs diperoleh menggunakan kuesioner PNPC-sv sedangkan kualitas hidup dinilai dengan kuesioner EORTC QLQ-C30. Kriteria inklusi adalah pasien keganasan berusia 18 tahun atau lebih yang bersedia mengikuti studi. Kriteria eksklusi adalah pasien dengan gangguan kognitif, afektif, atau kondisi umum lemah sehingga tidak memungkinkan pengisian kuesioner. Hasil: Sejumlah 329 pasien didapatkan melalui consecutive sampling di poliklinik dan gedung A RSCM.Unmet needssecara umum masih tinggi dengan dominasi pada ranah fisik pada kisaran 59,5-73,2%; spiritual 58,1-78,1%; sosial (masalah dengan pasangan 58,8%; kesulitan menemukan orang untuk diajak bicara 66,1%), psikologis (takut dengan penderitaan akibat penyakitnya 56,7%; tidak siap dengan kondisi masa depan 62,9%) dan finansial (kehilangan penghasilan, 51,3%). Kualitas hidup global 66,7 dengan kecenderungan skor yang lebih baik pada item unmet needs yang lebih sedikit. Kesimpulan: Unmet palliative needs ranah spiritual, fisik, psikologis, sosial, dan finansial masih tinggi, dengan dominasi aspek spiritual dan fisik. Skor kualitas hidup global pasien keganasan di RSCM adalah 66,7, dengan skala fungsional terendah pada fungsi peran dan skala simtomatik tertinggi pada nyeri, fatik, dan masalah finansial

ABSTRACT
Background: The incidence of cancer is increasing globally. In Indonesia the majority of them admitted at advanced stage where the target of treatment is to support the best possible quality of life.Unmet palliative needs are thought to be associated with quality of life and influenced by cultural background.The data regarding unmet palliative needs among all stages of cancer patients in Indonesia is limited. Objectives: To know unmet palliative needs profile and quality of life of cancer patients in RSCM. Method: This is a cross sectional study using consecutive sampling method in outpatient and inpatient clinic of Cipto Mangunkusumo Hospital since September to December 2015. Unmet palliative needs was evaluated using PNPC-sv while quality of life was evaluated with EORTC QLQ-C30. Inclusion criterias werecancer patients aged 18 years or more and approved to join the study. Exclusion criterias were cognitive or affective disorders, and medically unstable patient. Result: Three hundred twenty nine cancer patients joined the study. In general, unmet needs prevalence were high, with predominance of physical(59.5-73.2%); spiritual (58.1-78.1%); social (problems in the relationship with life companion 58.8%; difficulties in finding someone to talk to 66.1%), psychological (fear of physical suffering 56,7%; difficulty coping with the unpredictability of the future 62.9%) and financial (loss of income because of the disease, 51.3%). Global quality of life was 66.7 with a trend of better score in less items of unmet needs. Conclusion: The proportion of unmetspiritual, physical, phsycological, social, and financial needs are still high, with predominance of spiritual and physical domain. Global quality of life score of cancer patients in RSCM is 66.7, the lowest functional scale was role and highest symptomatic scale were pain, fatigue, and financial problems"
Lengkap +
2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rika Fatmadona
"Caregiver keluarga memegang peranan penting dalam perawatan pasien kanker stadium lanjut yang mengalami masalah akibat kanker dan terapinya. Penelitian bertujuan menggali pengalaman caregiver dalam konteks perawatan. Metode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi deskriptif. Pengumpulan data dengan wawancara mendalam pada 5 partisipan sesuai kriteria inklusi. Temuan memberikan 7 tema utama, yaitu: reaksi caregiver saat mengetahui diagnosa kanker stadium lanjut, pemahaman caregiver tentang kanker, caregiver peran yang melelahkan, caring pada pasien kanker stadium lanjut, mendampingi pasien berobat, beban caregiver pasien kanker, harapan caregiver. Kesimpulan adanya pemahaman caregiver yang kurang dalam merawat pasien kanker mengakibatkan timbulnya distress akibat beban peran. Disarankan pemberian informasi edukasi kanker, kenyamanan caregiver sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup pasien kanker stadium lanjut.

Family caregivers play an important role in the hospitalization of advanced cancer patient who experience problems due to cancer and its treatment. The study aimed to explore the experience of caregivers in helping patient during hospitalization. Qualitative research method with a descriptive phenomenological approach was used. Collecting data done by in-depth interviews on 5 participants according to inclusion criteria. The findings provided seven main themes, namely: caregiver's reaction confirmed advanced cancer diagnosis, caregiver understanding of cancer, a grueling caregiver role, caring for patients with advanced cancer, treatment with the patient, caregiver burden of a cancer patient, caregiver expectations. As the conclusion, lacking of understanding on caregiver in caring cancer patients has resulted in distress due to the burden of roles. Suggested providing cancer education information, caregiver convenience so as to improve the quality of life for patients with advanced cancer.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T33043
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shelma Nursyahbani
"Kanker merupakan penyakit kronis yang banyak menyerang individu. Selama melaksanakan pengobatan, pasien kanker membutuhkan dampingan dan perawatan yang umumnya dilakukan oleh anggota keluarga. Melakukan perawatan terhadap pasien kanker sendiri merupakan aktivitas yang berat dimana anggota keluarga rentan mengalami tekanan terhadap aktivitas perawatan dan mengalami caregiver burden. Di sisi lain, resiliensi merupakan suatu karakteristik yang memungkinkan individu untuk beradaptasi dan terus berkembang ketika menghadapi tekanan. Oleh sebab itu, resiliensi diperlukan untuk membantu anggota keluarga dalam menjalankan peran sebagai caregiver. Penelitian ini bertujuan untuk melihat kontribusi resiliensi terhadap caregiver burden pada family caregiver pasien kanker. Sebanyak 86 partisipan yang merupakan family caregiver pasien kanker di Indonesia terlibat dalam penelitian ini. Family caregiver yang berpartisipasi memiliki usia dengan rentang 18-65 tahun (M = 35,87). Alat ukur yang digunakan dalam penelitian merupakan Zarit Burden Interview (ZBI) untuk mengukur caregiver burden dan Connor Davidson Resilience Scale 10 (CD-RISC 10) untuk mengukur resiliensi. Hasil analisis regresi menunjukkan 9,5% varians caregiver burden dapat dijelaskan oleh resiliensi. Oleh sebab itu, dapat disimpulkan bahwa resiliensi berkontribusi terhadap caregiver burden pada family caregiver pasien kanker.

Cancer is a chronic disease that affects many individuals. During the treatment period, cancer patients needed assistance and care which is often carried out by their family members. Caring for cancer patients is a strenuous activity where family members are vulnerable to experience caregiver burden. On the other hand, resilience is a characteristic that allows individuals to adapt and thrive when faced with pressure. Therefore, resilience is needed to assist family members in carrying out their role as caregivers. This study aimed to see the contribution of resilience to caregiver burden on family caregiver of cancer patient. A total of 86 participants who are family caregivers of cancer patients in Indonesia were involved in this study. Participants who took part in this study had an age range of 18-65 years (M = 35,87). Instruments used in this study are Zarit Burden Interview (ZBI) that measures caregiver burden and Connor Davidson Resilience Scale 10 (CD-RISC 10) that measures resilience. The regression analysis results showed that 9,5% of the variance in caregiver burden can be explained by resilience. Therefore, it can be concluded that resilience contributed to caregiver burden on family caregivers of cancer patients."
Lengkap +
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>