Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 176035 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sufadli Yusuf
"Penelitian ini bertujuan melakukan analisis terhadap antrian pada PT Pegadaian Cabang Bekasi Utama menggunakan pendekatan simulasi. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui struktur antrian pada proses gadai dan pembayaran, mengetahui lama waktu tunggu rata-rata, dan mengetahui tingkat kegunaan sistem per hari pada proses gadai dan pembayaran di PT Pegadaian Cabang Bekasi Utama. Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif karena akan melakukan pengambilan data dengan observasi yang dilalukan pada PT Pegadaian Cabang Bekasi Utama. Akar permasalahan yang terjadi karena terdapat antrian yang terjadi pada proses gadai dan pembayaran. Dari hasil pengamatan selama 3 hari kerja lalu diolah menggunakan software ARENA lalu dilakukan pengukuran terhadap hasil penelitian. Hasil dari penelitian tersebut yaitu terdapat dua struktur antrian yaitu single channel-multi phase untuk proses gadai dan multi channel-single phase untuk proses pembayaran. Lalu terdapat waktu tunggu antrian rata-rata untuk proses gadai selama 23.15 menit dan proses pembayaran proses selama 10.50 menit. Setelah dilakukan analisa tingkat kegunaan sistem, maka dihasilkan tingkat kegunaan sistem pada proses gadai dan pembayaran pada Hari ke-1 sebesar 134.9%, Hari ke-2 sebesar 105.5%, dan Hari ke-3 sebesar 152.1%.

This study aims to analyze the queue at PT Pegadaian Bekasi Utama branch using a simulation approach. The purpose of this study is to determine the queue structure in the process of pawning and payment, knowing the average waiting time, and knowing the level of system usability per day in the process of pawning and payment at PT Pegadaian Bekasi Utama Branch. This research method uses quantitative descriptive methods because it will collect data with observations carried out at PT Pegadaian Bekasi Utama Branch. The root of the problem that occurs because there is a queue that occurs in the process of pawning and payment. From the results of observations for 3 working days and then processed using ARENA software then measurements were made on the results of the study. The results of this study are that there are two queuing structures, namely single-channel-multi-phase for the process of pawning and multi-channel-single-phase for payment processing. Then there is the average waiting time for the pawn process for 23.15 minutes and the payment process for 10.50 minutes. After analyzing the usability level of the system, the resulting system usability level in the process of pawning and payment on Day 1 is 134.9%, Day 2 is 105.5%, and Day 3 is 152.1%."
Depok: Fakultas Ekonomi dan BIsnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bella Nanda Ardhya
"Dalam bisnis perbankan, kepercayaan masyarakat terhadap bank menjadi factor penentu bagi bank dalam meraih dana dari masyarakat. Hal ini bisa terjadi jika performance suatu bank telah dapat mempengaruhi nasabah-nasabah yang ada, sehingga para nasabah itu bersedia menyimpan dana yang mereka miliki kepada pihak lain, yaitu perbankan. Pada masa ini, persaingan antar perbankan berlangsung dengan sangat ketat, berbagai cara dicari agar bagaimana tempat berusahaanya lebih unggul di banding dengan bank yang lain dan juga bagaimana dapat menarik minat masyarakat untuk menjadi nasabah mereka. Di karenakan pada masa ini masyarakat lebih berpendidikan, dewasa dan lebih kritis, nasabah saat ini sudah tidak mudah dirayu oleh berbagai promosi-promosi yang ada. Dalam menentukan pilihan pun tidak semudah yang dikira. Pada saat ini masyarakat hanya memilih bank-bank yang dapat memberikan pelayanan yang terbaiklah yang pastinya yang akan mereka cari. Pelayanan merupakan salah satu senjata penting untuk memenangkan persaingan di dalam dunia perbankan tetapi dalam pelaksanaanya belum sepenuhnya dapat dilaksanakan. Permasalahan antrian adalah hal yang paling utama diperhatikan bagi seorang nasabah jika akan menuju sebuah bank. Hal itu dikarenakan menunggu adalah hal yang paling dihindari oleh semua orang. Dengan mengantri banyak waktu yang terbuang, yang pada saat ini banyak orang menyebut Time Is Money. Jadi dari pada membuang-buang waktu dengan percuma mereka lebih memilih bank yang dapat melayani mereka dengan cepat dan dengan pelayanan yang memuaskan dan jika hal itu terjadi adalah sebuah keruian yang besar bagi bank tersebut. Melihat gejala-gejala itu, maka dilakukan sebuah penelitian tentang hal-hal apa yang mempengaruhi kondisi pelayanan pada PT. Bank X (persero) Tbk. Cabang Menteng. Kondisi layanan dan kerakteristik dari nasabah di ambil sebagai faktor-faktor dalam melakukan penelitian. Nasabah yang dimaksud dalam penelitian ini tidak hanya nasabah yang memiliki rekening saja, tetapi seluruh nasabah yang menggunakan jasa pada bank tersebut tanpa mempunyai rekening di Bank X atau dengan kata lain adalah walk in customer. Dalam penganalisisan, menggunakan beberapa metode, yaitu metode antrian untuk mengetahui rata-rata waktu menunggu seorang nasabah untuk mendapatkan pelayanan, yang pada penelitian ini terbagi kedalam empat bagian waktu. Metode yang lain yang digunakan adalah metode analisis rentang kriteria, metode ini digunakan untuk mengetahui apakah kondisi layanan yang diberikan sudah dapat memuaskan nasabahnya atau belum.. dan untuk menunjang penelitian ini maka dilakukan penyebaran kuesioner secara purposive kepada nasabah PT. Bank X (persero) Tbk. Cabang Menteng sebanyak 110 responden Kondisi layanan di PT. Bank X (persero) Tbk. Cabang Menteng, pada saat ini sudah dalam tahap yang memuaskan. Hal ini didapat berdasarkan hasil analisis rentang kriteria atas kondisi layanan secara keseluruhan yang berdasarkan atas lima dimensi servqual. Skor yang didapat adalah sebesar 10524, yang berada pada skor 9351 sampai dengan 11550. Sedangkan pada metode antrian, tingkat kesibuikkan teller perjamnya dalam satu hari adalah 71.88%, panjang antrian terpanjang adalah 6 orang yang terjadi pada kondisi keempat dan waktu menunggu untuk dilayani yang paling lama adalah 8,31 menit yang terjadi pada kondisi keempat. Dari hasil penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa, kinerja PT. Bank X (persero) Tbk. Cabang Menteng, secara keseluruhan sudah sangat memuaskan para nasabahanya dan untuk seterusnya harus dipertahankan lagi dan kalau bisa lebih baik lagi dari sebelumnya.

At a banking business, public trust over the bank becomes a determining factor of bank to reach fund from public. This is may be occurred if a bank performance has influenced the existing customer, so that customer would save their money in another party, that is bank. At this time, competition among banks is very tight, many ways have been sought with objective their business more superior than the other banks and drawing public interest to become their customer. Because, at this time public was more literate, adult, and more critical, a real time customer does not easy to persuade them with existing promotions. In determining the choice was not as easy as predicted, public only select banks that providing the best service. Service is one of important weapons for winning the competition in banking, but practically was not entirely conducted. Case of queue is a particular thing that customer paid their attention if would to go to the bank. In because of waiting is most avoided thing for every one. With queue many times was lost, there is term 'Time is Money'. So they select the bank which serves them faster and more satisfying than to spend their time in vain, if this happened it is a big loss for the bank.For these indication, hence conducted a research concerning what things that influence the condition of service at PT. X Bank (Persero) of Tbk. Branch Menteng. Condition of service of and characteristic of client was categorized as a factor in conducting the research. The client that was meant In this research was not only client who has account, but entire client that using service at the bank without having account in Bank of X or in other word is customer in walk. In this analysis, are using some methods. They are queue methods to define average time of waiting of client to get the service, were divided into four parts of time. The other methods are analysis method of criteria span. This method is used to identify whether condition of service has satisfied their customer or not, and for supporting this research hence conducted by spreading of questionnaire purposively to client of PT. Bank of X (Persero) Tbk. Branch Menteng as much as 110 responders Service condition at PT. Bank of X (Persero) Tbk. Branch of Menteng, were in satisfying condition. This can be based on the result of analysis of criteria span over the entirely condition of service that based on five servqual dimension. The result score is 10524, which reside score 9351 up to 11550. While at queue method, workload level per hour in one day is 71.88%, longest queue length is 6 people that occurred at four condition and awaiting time to be served which at longest is 8,31 minute that occurred at four condition. From this result of research, it can be concluded that, performance of PT. Bank of X (persero) Tbk. Branch of Menteng, as a whole has been very satisfying for his client and further have to be defended again and better."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2007
T19260
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Justina Susiloningsih
"Penelitian ini dilakukan untuk membantu Bank XYZ dalam menyelesaikan masalah antrian teller di kantor cabang yang mengganggu kualitas pelayanan. Akar masalah yang dijadikan fokus dari penelitian ini adalah jumlah teller yang dianggap kurang memadai. Tujuan penelitian adalah mendapatkan alternatif solusi penyelesaian masalah antrian cabang yang dapat memberikan keseimbangan optimal antara jumlah teller yang perlu disediakan agar waktu antrian nasabah tetap dalam batas yang dapat ditoleransi, dengan kapasitas perusahaan terkait dengan biaya penyediaan teller dan keterbatasan ruang atau counter teller di cabang. Penelitian menggunakan model antrian sebagai alat bantu analisis karena sesuai dengan kebutuhan penelitian yaitu mampu memprediksi kinerja sistem antrian dengan baik serta relatif mudah dan sederhana sehingga dapat disarankan sebagai alternatif alat bantu bagi Bank XYZ untuk upaya peningkatan pelayanan selanjutnya. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dan kualitatif yang didasarkan pada teori antrian. Hasil penelitian memberikan masukan tentang alternatif perhitungan kebutuhan teller standar untuk kondisi saat ini serta inisiatif atau ide pengembangan dan perbaikan antrian yang optimal sesuai dengan kebutuhan nasabah dan perusahaan.

This study aimed to support PT. Bank XYZ in solving excessive waiting at their teller line in branches. The focus of this study is on the perceived root caused problem i.e. not enough tellers to provide service. The objective of this study is to find an appropriate balance between number of tellers (considering cost of providing teller and limited space or teller counters at branch) and the amount of waiting. Queuing model is used as analysis tool for this study because of its ability to predict queuing system performance such as waiting time. It is also simple and easy to use hence could be recommended as alternative tool for Bank XYZ continuous service improvement program. This research is quantitative and qualitative research based on queuing theory. The researcher suggests the alternative standard number of tellers derived from existing condition using queuing model, and initiatives on queuing system improvement to achieve optimal balance between customer need and company capacity."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T 26549
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Ekonomi adalah unsur penting dalam kehidupan manusia. Uang adalah alat pembayaran yang sah. Perannya penting dalam aktivitas gadai. Adakalanya orang membutuhkan dana sesegera mungkin. Ia mengambil jalan pintas dengan menggadaikan barang berharga yang ia miliki. Pegadaian konvensional menerapkan sistem bunga dalam prakteknya. Itulah yang menimbulkan keberatan bagi debitur. Berdirinya Bank Muamalat Indonesia tahun 1992 menjadi permulaan penerapan ekonomi syariah Islam di Indonesia. Perum Pegadaian memanfaatkan momentum itu dengan mendirikan gadai syariah yang tidak berbasis pada sistem bunga. Resminya Unit Layanan Gadai Syariah (ULGS) berdiri tahun 2003 dengan misi untuk mencegah praktek riba. ULGS pertama yang berdiri di Jakarta berlokasi di Jalan Dewi Sartika, Cawang Jakarta Timur. Skripsi ini berusaha menjelaskan penerapan gadai pada institusi tersebut, serta penyelesaian dari permasalahan yang timbul dalam pelaksanaan gadai syariah dan apakah telah sesuai dengan hukum Islam. Penelitian ini menggunakan metode kepustakaan dan lapangan. ULGS Dewi Sartika tidak menerapkan sistem bunga pada prakteknya dan hanya menerima perhiasaan saja sebagai marhunnya. Dana operasional berasal dari BMI dan dana intern Perum Pegadaian yang mendapat pengawasan DSN-MUI. Peluang Sarjana Hukum Islam dan Sarjana Ekonomi Syariah untuk bekerja pada institusi itu cukup terbuka. BASYARNAS hingga kini belum pernah memutus perkara antara Pegadaian Syariah dengan nasabahnya karena tidak ada perselisihan di kedua belah pihak. Pelaksanaan ar-rahn di sana telah sesuai dengan hukum Islam dan peraturan yang berlaku. ULGS Dewi Sartika hendaknya tidak hanya menerima perhiasan sebagai marhun tetapi juga barang berharga lainnya. ULGS haruslah lebih proaktif dalam menjaring nasabah. Guna lebih mempertegas eksistensi institusi gadai syariah di Indonesia, pemerintah perlu membuat Peraturan Perundang-Undangan yang mengatur Ar-Rahn."
[Universitas Indonesia, ], 2006
S21335
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Widi Aprianti
"Rumah sakit merupakan sarana utama dalam meningkatkan derajat kesehatan bagi masyarakat, sehingga pelayanan yang diberikan harus maksimal agar terciptanya kepuasan dan kesetaraan kesehatan bagi seluruh masyarakat. Penelitian ini membahas mengenai pelayanan kesehatan di RSUD dr. Adjidarmo pada saat pasien melakukan registrasi atau pendaftaran di instalasi rawat jalan dengan menggunakan metode queuing system. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis sistem antrian yang diterapkan oleh rumah sakit dan waktu tunggu rata-rata pasien yang akan melakukan registrasi atau pendaftaran rawat jalan, sehingga dapat memberikan peningkatan pelayanan kepada pasien dengan pengurangan waktu tunggu. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa dengan menambah jumlah server atau petugas loket pendaftaran pasien jaminan dan menghapus proses panggilan pasien pendaftaran online akan mengurangi total rata-rata waktu tunggu pasien jaminan sehingga tercipta kesetaraan waktu tunggu rata-rata antar pasien jaminan dan pasien umum.

Kata kunci: Sistem Antrian, Simulasi Arena, Pelayanan Rumah Sakit


Hospitals are the main means of improving the health status of the community, so that the services provided must be maximized in order to create satisfaction and health equality for the whole community. This study discusses health services at RSUD dr. Adjidarmo when a patient registers or registers at an outpatient installation using the queuing system method. The purpose of this study was to analyze the queuing system implemented by the hospital and determine the average waiting time of patients who will register or register for outpatient so that it can improve of the service to patients by reducing the waiting time. The results of this study indicate that by increasing the number of servers or clerks at the insurance patient registration counter and eliminating the online registration call process, it will reduce the total average waiting time for patients so as to create an average waiting time equality between insurance patients and general patients."
Depok: FAkultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alia Triwardani
"Untuk memenuhi berbagai kebutuhan masyarakat akan dana, didalam lingkungan bermasyarakat secara luas telah dikenal istilah kredit. Selain bank, lembaga keuangan yang di kenal menyalurkan pinjaman kepada masyarakat adalah pegadaian. PERUM Pegadaian sebagai lembaga keuangan pemerintah yang menyalurkan pinjaman dengan jaminan atas dasar hukum gadai. Sebagai lembaga tunggal yang melaksanakan hukum gadai, PERUM Pegadaian selain mencari keuntungan juga bertujuan memberantas kemiskinan, praktek riba, lintah darat dan praktek ijon. Pada prakteknya pegadaian berusaha untuk memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat dengan mempermudah proses peminjaman uang agar masyarakat dapat memperoleh pinjaman dalam waktu yang cepat. Barang-barang yang dapat digadaikan di pegadaian adalah barang-barang bergerak dan bukan merupakan barang yang di kecualikan dalam ketentuan yang berlaku di PRUM Pegadaian. Pembatasan tersebut juga dilakukan terhadap jumlah uang yang dapa dipinjam, jangkawaktu peminjaman dan suku bunga yang harus dibayar. Disamping melakukan pembatasan-pembatasan tersebut Pegadaian memberikan kebijaksanaan kepada para nasabahnya yang belum dapat melunasi uang pinjamannya akan tetapi masih membutuhkan barang yang dijadikan sebagai jaminan tersebut. Pegadaian juga berusaha untuk menyelesaikan setiap masalah-masalah timbal dengan membuat peraturan-peraturan yang berkaitan masalah tersebut."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2003
S20481
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Moerdjono
"ABSTRAK
Latar belakang pemikiran penyusunan tesis ini, karena masih ada keluhan dari pemakai jalan tol terhadap mutu layanan Jasa Marga, yang didasarkan dari data sekunder. Dari data sekunder permasalahan terbanyak tentang pelayanan, di gardu maupun di jalan tol (Jabotabek) khususnya dalam kota Jakarta.
Mendasarkan keluhan tersebut, selanjutnya dilakukan evaluasi dan penelitian terhadap mutu layanan, yakni kepada pemakai jalan tol, dan kepada Jasa Marga dengan menggunakan kuesioner.
Strategi pelayanannya menyandarkan pada identifikasi SERVICE dari De Vrye, 1994, dalam buku "Good Service is Good Business". SERVICE dimaksudkan adalah : Self Esteem, yakni variabel harga diri, Exceed Expectation, yakni variabel untuk memenuhi harapan secara berlebihan, Recover, yakni variabel pembenahan, Vision, yakni variabel pandangan ke depan, Improvement, yakni variabel peningkatan, Care yakni variabel perhatian, dan Empowerment, yakni variabel pemberdayaan. Dan dengan memadukan pendapat ahli lainnya serta melakukan pengamatan di lapangan.
Hasil yang didapat adalah :
Pelayanan (di gardu) dikehendaki kecepatan, khususnya waktu layanannya. Demikian pula keramahan petugas, khususnya petugas di gardu. Untuk peningkatan mutu layanan dengan peningkatan mutu sumber daya manusianya.
Kemacetan (dalam kota) masih merupakan masalah.
Di dalam struktur organisasi Jasa Marga belum ada unit yang khusus menangani, menampung dan mengatasi keluhan pelanggan.
Diperlukan serta dikehendaki budaya perusahaan bagi Jasa Marga. Dari hasil yang didapat tersebut disarankan :
Kecepatan layanan di gardu dengan tindakan turun tangan dari pimpinan dan aktif membantu kelancaran lalu lintas, khususnya sebelum menuju gardu. Di samping itu bagi petugas (kolektor tol) di dalam melayani perlu senyum dan keramahan serta terus diingatkan, agar tidak membedakan. Peningkatan mutu SDM dapat dilakukan dengan training internal maupun eksternal perusahaan, secara kontinu, diimbangi pemberian insentif.
Untuk mengatasi kemacetan dilakukan dengan koordinasi dan kerja sama antar instansi seperti : Polri, Perhubungan, Pemda, Perindustrian dan Perdagangan. Serta mengupayakan pembangunan sub way (rail way) secara terpadu.
Perlu dibentuk unit (bagian) yang khusus menangani keluhan dan penanganan masalah sekaligus.
Budaya perusahaan Jasa Marga disarankan : JM 4 T yang meliputi Tanggap terhadap situasi dan kondisi, Tangkas dalam berfikir, bersikap, bertindak, Tepat terhadap sistem, waktu dan aplikasi, dan Tetap dalam arti konsisten dan dinamis didalam menjaga mutu kerja (telah ditetapkan),meningkatkan mutu kerja (selanjutnya).
"
1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmat Susanto
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1999
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nani Norseva
"ABSTRAK
PT. Pegadaian mempunyai motto yang dipegang teguh, yaitu “Mengatasi Masalah Tanpa Masalah”. Bagaimanakah akibat hukum terhadap Pejabat Lelang yang melaksanakan lelang Gadai tidak sesuai prosedur, bagaimanakah perlindungan hukum terhadap Pemberi Gadai yang dirugikan menjadi pokok permasalahan yang diteliti. Metode penelitian yang digunakan bertipe Penelitian Hukum Normatif, bersifat deskriptif analitis dan data dianalisis secara kualitatif dengan menggunakan logika deduktif. Akibat hukum apabila Pejabat Lelang melakukan kesalahan prosedur dalam pelelangan barang Gadai di PT. Pegadaian Tanjung Duren Cabang Jakarta Barat, yaitu: mendapat peringatan tertulis, dan wajib bertanggung jawab dan mengganti segala kerugian yang ditimbulkannya. Perlidungan Hukum untuk Pemberi Gadai yang dirugikan oleh pihak PT. Pegadaian Tanjung Duren Cabang Jakarta Barat dalam hal ini kurang diutamakan.

ABSTRACT
PT. Pegadaian have adhered to the motto, which is "Solving Problems Without Problems". How the legal consequences of the officer conducting the auction Auction Pawn improper procedures, how legal protection against being harmed Giving Pledge is an issue being investigated. The research method used type Normative Legal Research, analytical, descriptive and qualitative data were analyzed using deductive logic. Legal consequences if the officials made a mistake Auction items in the auction procedure Pawn in PT. Pegadaian Branch Tanjung Duren, West Jakarta, ie: get a written warning, and shall be responsible for and replace any damages resulting therefrom. Legal Protection for Giving Pledge are harmed by the PT. Pegadaian Branch Tanjung Duren, West Jakarta in this case the lack of precedence.
"
2013
T32545
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinaga, Ferry
"Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya antrian layanan begitu panjang pada sebuah bank. Faktor-faktor yang menjadi penyebab tersebut; seperti : model, struktur antrian dan jumlah pelayanan. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengkajian untuk meningkatkan pelayanan, terutama dalam memperpendek waktu layanan yang diberikan saat nasabah datang untuk melakukan transaksi di bank.
Metode Penelitian yang digunakan adalah :
  • Pengamatan selama jangka waktu 20 (dua puluh) had kerja dimulai tanggal 25 Maret - 22 April 2002 atas transaksi yang terjadi di front line pada Bank BNI Cabang Q dari pukul 08.00 Wib sampai 16.00 Wib.
  • Pengumpulan data primer melalui penelitian lapangan sedangkan data
    sekunder dikumpulkan dengan melakukan desk research.
Cara pengumpulan data dengan melakukan teknik-teknik standar yaitu dengan mengunakan data laporan dari mesin antrian di Bank BN1 Cabang Q.
Kerangka pemikiran yang digunakan dalam pengkajian dan analisis adalah teori antrian multy channel single phase yang perhitungannya dilaksanakan dengan menggunakan perangkat lunak komputer Quantitative Method modul waiting lines. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan pelayanan 8 (delapan) teller pada tanggal sibuk ( tanggal 25 s.d 5 ) kurang optimal ditandai dengan terjadinya antrian nasabah yang cukup lama.
Saran yang diberikan dalam rangka meningkatkan pelayanan ialah dengan melakukan penambahan maksimal 2 (dua) orang menjadi 10 (sepuluh) teller pada setiap jam 08.00 -- 11.00 Wib, namun tetap dapat menggunakan 8 (delapan) teller untuk jam 11.00 - 14.00 Wib, dan mengurangi jumlah teller menjadi 5 (lima) untuk jam 14.00 -- 16.00 Wib sehingga biaya akibat penambahan teller tidak terlalu besar."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T7346
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>