Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 115094 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rizky Rahmadhani
"Azolla sp. dikenal berperan sebagai pupuk hijau ramah lingkungan karena mengandung nitrogen. Kandungan nitrogen pada Azolla sp. berasal dari simbiosisnya dengan Anabaena azollae, cyanobacteria pengikat nitrogen. Saat ini belum banyak penelitian mengenai pengaruh pengaplikasian Azolla dalam bentuk segar ke tumbuhan yang ditanam di sistem hidroponik. Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk menganalisis pengaruh penambahan Azolla sp. segar terhadap pertumbuhan vegetatif pakcoy pada sistem hidroponik sistem sumbu dan untuk menganalisis potensi Azolla sp. segar dalam mengurangi pemakaian pupuk AB Mix. Penelitian dilakukan menggunakan sistem hidroponik sumbu dan menggunakan rancangan acak berblok (RAB) yang terdiri dari 5 perlakuan dan 5 ulangan. Kelima perlakuan tersebut adalah full AB Mix (P1), pupuk half AB Mix (P2), pupuk half AB Mix + 20 g Azolla sp. (P3), pupuk half AB Mix + 40 g Azolla sp. (P4), dan 40 g Azolla sp. (P5). Berdasarkan hasil uji lanjut Dunn (P<0,05), tumbuhan pakcoy pada perlakuan P1 tidak berbeda nyata dengan perlakuan P4 pada parameter jumlah daun, lebar kanopi, berat basah, serta berat kering. Sementara itu, tumbuhan pakcoy pada perlakuan P1 berbeda nyata dengan perlakuan P4 dalam hal kandungan klorofil total. Kombinasi Azolla sp. segar 40 g dan AB Mix 50% pada volume larutan nutrisi 2,5 L dapat mendukung pertumbuhan vegetatif pakcoy dalam hal jumlah daun, lebar kanopi, berat basah, dan berat kering. Penggunaan Azolla sp. segar 40 g tanpa penambahan pupuk AB Mix pada volume larutan nutrisi 2,5 L dapat digunakan untuk mengurangi penggunaan pupuk kimia, namun tidak dapat berperan sebagai sumber nitrogen tunggal bagi tumbuhan.

Azolla sp. is known as an environmentally friendly green manure because it contains nitrogen. Nitrogen content in Azolla sp. is derived from its symbiosis with Anabaena azollae, nitrogen-fixing cyanobacteria. There is not much research on applying Azolla in its fresh form to plants grown in hydroponic systems. The research aimed to analyse the effect of the addition of Azolla sp. fresh on the vegetative growth of Bok choy on the axis hydroponic system and to analyse the potential of Azolla sp. fresh in reducing the use of AB Mix fertilizer. The study was conducted using a hydroponic axis system and a randomized block design (RAB) consisting of 5 treatments and 5 replications. The five treatments were complete AB Mix (P1), half AB Mix (P2) fertilizer, half AB Mix fertilizer + 20 g of Azolla sp. (P3), half AB Mix fertilizer + 40 g of Azolla sp. (P4), and 40 g of Azolla sp. (P5). Based on Dunn's test results (P<0.05), Bok choy plants in treatment P1 were not significantly different from treatment P4 in the number of leaves, canopy width, fresh weight, and dry weight. Meanwhile, Bok choy plants in treatment P1 significantly differed from treatment P4 in total chlorophyll content. The combination of a 40 g fresh Azolla sp. and AB Mix 50% at a volume of 2.5 L nutrient solution can support the vegetative growth of Bok choy in the number of leaves, canopy width, fresh weight, and dry weight. A fresh 40 g Azolla sp. fertilizer without adding AB Mix fertilizer at a volume of 2.5 L of the nutrient solution can be used to reduce chemical fertilizers but cannot act as a sole nitrogen source for plants."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fathia Aisyah Malik
"Azolla sp. telah banyak digunakan sebagai pelengkap pupuk anorganik pada budidaya sayuran untuk meningkatkan ketersediaan nitrogen. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan Azolla sp. segar terhadap pertumbuhan vegetatif tanaman kangkung air dan pengaruh Azolla sp. dalam mengurangi pemakaian pupuk anorganik. Parameter pertumbuhan vegetatif yang dianalisis meliputi berat basah, berat kering, panjang akar, dan kadar klorofil. Penelitian dilaksanakan pada Februari sampai dengan Juli 2022 di Gunung Putri, Bogor dan Laboratorium Kolaborasi Merck FMIPA UI, Depok. Penanaman menggunakan teknik hidroponik sistem sumbu selama 21 hari dengan tiga jenis larutan dengan 5 perlakuan, yaitu: larutan nutrien AB Mix 100% + 0 g Azolla sp. (P1), AB Mix 50% + 0 g Azolla sp. (P2), AB Mix 50% + 20 g Azolla sp. (P3), AB Mix 50% + 40 g Azolla sp. (P4), dan Air + 40 g Azolla sp. (P5). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan dengan AB Mix 50% + Azolla sp. 20 dan 40 g (P3 & P4) menunjukkan hasil yang mampu mengimbangi perlakuan kontrol (P1 & P2). Uji statistik Dunn juga menunjukkan tidak adanya perbedaan nyata pada pertumbuhan vegetatif kontrol (P1 & P2) dengan perlakuan yang diberikan penambahan Azolla sp. (P3 & P4). Sementara itu, penambahan Azolla sp. 40 g pada larutan nutrien berupa air sebagai pupuk hayati tunggal menghasilkan pertumbuhan kangkung air yang rendah. Penggunaan Azolla sp. berpengaruh dalam melengkapi nutrien sebagai pelengkap pupuk anorganik (AB Mix), namun tidak dapat menggantikan penggunaan pupuk anorganik.

 

 

 


Azolla sp. has been widely used as a complement to inorganic fertilizers in vegetable cultivation to increase nitrogen availability. The aim of the study was to determine the effect of adding Azolla sp. fresh water spinach on vegetative growth and the effect of Azolla sp. in reducing the use of inorganic fertilizers. The vegetative growth parameters analyzed included wet weight, dry weight, root length, and chlorophyll content. The research was carried out from February to July 2022 at Gunung Putri, Bogor and the Merck Collaboration Lab FMIPA UI, Depok. Planting using the hydroponic cultivation technique of the wick system for 21 days with three types of nutrient solutions with 5 treatments, namely: nutrien solutions AB Mix 100% + 0 g Azolla sp. (P1), AB Mix 50% + 0 g Azolla sp. (P2), AB Mix 50% + 20 g Azolla sp. (P3), AB Mix 50% + 40 g Azolla sp. (P4), and Water + 40 g of Azolla sp. (P5). The results showed that the treatment with AB Mix 50% + Azolla sp. 20 and 40 g (P3 & P4) showed results that were able to compensate for the control treatment (P1 & P2). Dunn's statistical test also showed no significant difference in the vegetative growth of the control (P1 & P2) with the treatment given the addition of Azolla sp. (P3 & P4). Meanwhile, the addition of Azolla sp. 40 g of nutrient solution in the form of water as the sole bio-fertilizer resulted in low water spinach growth. Azolla sp. can be used as a substitute for adding nutrients to inorganic fertilizers (AB Mix), but cannot replace the use of inorganic fertilizers.

 

"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anisa Anggraeni
"Underutilized Fruit Trees (UFTs) berhasil diidentifikasi, dimanfaatkan, dan dilestarikan oleh kelompok masyarakat hukum adat yang tinggal di Kampung Urug, Jawa Barat. Pada awal tahun 2020, Kampung Urug dilanda banjir dan tanah longsor yang menyebabkan lokasi tempat tumbuh UFTs rusak. Upaya sistematis dan terintegrasi untuk meningkatkan ketahanan terhadap perubahan iklim perlu dilakukan. Peningkatan ketahanan terhadap perubahan iklim dapat dilakukan dengan mendokumentasikan pengetahuan lokal masyarakat hukum adat dalam membudidayakan UFTs dan meminimalisir dampak perubahan iklim serta pendekatan lintas sektoral di tingkat lokal melalui analisis vegetasi dan analisis perubahan kerapatan vegetasi. Penelitian ini bertujuan untuk mendokumentasikan teknik budidaya UFTs, lokasi tempat tumbuh UFTs, menganalisis kerapatan vegetasi tempat UFTs ditemukan, mendokumentasikan pengetahuan lokal masyarakat hukum adat dalam menghadapi perubahan iklim, menganalisis perubahan kerapatan vegetasi selama 10 tahun, menganalisis struktur dan komposisi vegetasi di Kampung Urug. Penelitian ini dilakukan dengan metode penelitian kombinasi. Pengumpulan data dilakukan melalui Focus Group Discussion (FGD) dengan 16 orang, wawancara mendalam dengan 19 orang, dan observasi lapangan. Berdasarkan hasil penelitian ini diketahui bahwa teknik budidaya UFTs yang dilakukan oleh masyarakat hukum adat di Kampung Urug adalah pemilihan bibit (pilihan bibit tatangkalan), penyiapan lahan (nyiapkeun taneuh), penanaman tanaman (melak tatangkalan), perawatan tanaman (ngurus tatangkalan), dan pemanenan (panen). Sebanyak 53 UFTs yang berasal dari 13 spesies ditemukan di 24 placemark yang berbeda. Sebanyak 62% UFTs ditemukan di lokasi dengan indeks vegetasi sedang dan 38% UFTs ditemukan di lokasi dengan indeks vegetasi rendah. Masyarakat hukum adat mendefinisikan perubahan iklim sebagai perubahan musim. Salah satu gejala adanya perubahan iklim adalah terdengarnya suara Presbytis comata yang tinggal di Gunung Pongkor. Pada daerah bervegetasi sangat tinggi terjadi penurunan luas kerapatan vegetasi sebesar 94%. Pada daerah bervegetasi rendah, bervegetasi sedang, dan bervegetasi tinggi terjadi peningkatan luas kerapatan vegetasi, secara berurutan sebesar 1%, 34%, dan 59%. Schima wallichii memiliki Indeks Nilai Penting (INP) tertinggi (41,84%), diikuti oleh Mangifera kemanga (18,77%) dan Sandoricum koetjape (14,75%). Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai dasar pengembangan program konservasi keanekaragaman hayati.

Underutilized Fruit Trees (UFTs) have been identified, utilized, and preserved by indigenous people living in Urug Village. However, Urug Village hit by flooding and landslides in early 2020, damaging the location where UFT grew.  Therefore, a systematic and integrated effort is needed to increase resilience to climate change. Increasing resilience to climate change can be conducted by documenting local knowledge of indigenous peoples in cultivating UFTs and minimizing the impact of climate change, also a cross-sectoral approach at the local level through the analysis of vegetation and analysis of changes in vegetation density. This study aims to determine UFTs cultivation techniques, locations where UFTs grow, vegetation density where UFTs are found, find out local knowledge of indigenous peoples in dealing with climate change, changes in vegetation density over 10 years, structure and composition of vegetation in Urug Village. This research was conducted using a combination research method where data collection was carried out through Focus Group Discussions (FGD) with 16 people, in-depth interviews with 19 people, and field observations. Based on this research, the UFTs cultivation techniques carried out by the indigenous people in Urug Village are the selection of seeds (pilihan bibit tatangkalan), land preparation (nyiapkeun taneuh), planting (melak tatangkalan), caring (ngurus tatangkalan), and harvest (panen). A total of 53 UFTs from 13 species  found in 24 different placemarks. A total of 62% of UFTs were found in locations with medium vegetation index and 38% of UFTs were found in locations with low vegetation index. Indigenous peoples define climate change as a change in season. One of the symptoms of climate change is the sound of Presbytis comata who lives on Mount Pongkor (2) There is a decrease of vegetation density by 94% in the area with very high vegetation. There is an increase of vegetation density in the area with low, moderate, dan high vegetation density by 1%, 34%, dan 59%, respectively (3) Schima wallichii) has the highest Importance Value Index (41.84%), followed by Mangifera kemanga(18.77%), and Sandoricum koetjape (14.75%). The results of this research can be used as a basis for biodiversity conservation programs."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sharfina Ishmah
"Anggrek merpati Dendrobium crumenatum merupakan anggrek yang tersebar luas di Asia Tenggara dan memiliki nilai sebagai tanaman hias dan tanaman obat. Spesies ini dapat beradaptasi pada berbagai habitat, salah satunya habitat terang hingga ternaung. Intensitas cahaya diketahui memiliki pengaruh terhadap perkembangan tumbuhan. Informasi mengenai pengaruh intensitas cahaya pada anatomi Dendrobium crumenatum masih terbatas, penelitian ini ditujukan untuk membandingkan karakter anggrek yang tumbuh di habitat terang dan ternaung. Habitat terang dan ternaung ditentukan dengan membandingkan intensitas cahaya menggunakan lux meter. Organ vegetatif berupa daun, akar, dan pseudobulb diambil dari anggrek yang tumbuh di habitat tersebut. Sampel disayat, diwarnai dan diawetkan, lalu diamati di bawah mikroskop cahaya. Hasil parameter kualitatif dideskripsikan, sementara parameter kuantitatif dianalisis dengan uji t tidak berpasangan. Penelitian ini menunjukkan bahwa intensitas cahaya memiliki pengaruh pada karakter morfologi dan anatomi D. crumenatum. Perbedaan anatomi pada daun yaitu ketebalan daun, ketebalan kutikula, ketebalan mesofil, ketebalan epidermis adaksial, dan kerapatan stomata abaksial. Ditemukan karakter anatomi berupa trikoma sumur pada daun. Ketebalan kutikula dan epidermis yang berbeda signifikan teramati pada pseudobulb Tidak didapat perbedaan anatomi bernilai signifikan pada akar. Dapat disimpulkan bahwa intensitas cahaya lebih memengaruhi karakter anatomi daun. Studi eksperimental serta penggunaan spesies lain sebagai pembanding disarankan untuk penelitian lanjutan.
Pigeon orchid Dendrobium crumenatum is commonly found in South East Asia, with values as ornamental and medicinal plant. This species adapts in broad habitat ranges, such as sunny to shaded habitats. Light intensity is known to influences plant development. There are limited informations of how light intensity affect D crumenatums anatomy, this research is aimed to compare the anatomy of D. crumenatum from sunny and shaded habitats. Habitat types determined by comparing light intensities using lux meter. The vegetative organs including leaf, pseudobulb and root were sampled. Samples were cut, stained and preserved, then observed using light microscope. Observed qualitative parameters were described, quantitative parameters were analyzed using unpaired t-test. This research shows that light intensity affected morphology and anatomy of D. crumenatum. Anatomical difference with statistical significance in leaves are leaf thickness, cuticle thickness, adaxial epidermis thickness, mesophyll thickness, and frequency of abaxial stomata. Noteworthy feature of the leaf includes sunken trichomes. Different cuticle and epidermis thickness were observed in the pseudobulb. There was no significant anatomical differences with in the root. It can be concluded in D. crumenatum, light intensity affects leaf anatomy the most. Experimental research and study regarding other species are suggested in the future"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ariyastuti
"ABSTRAK
Dalam proses bioremediasi air yang terkontaminasi minyak bumi, Azolla microphylla berinteraksi dengan bakteri. Pada proses tersebut perlu dilakukan adanya pengontrolan terhadap faktor-faktor pertumbuhan Azolla microphylla dan bakteri serta hubungannya dalam degradasi minyak bumi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kadar oksigen terlarut dan amonia terhadap pertumbuhan Azolla microphylla dan bakteri, penyisihan minyak, serta untuk mengetahui hubungan pertumbuhan azolla dan bakteri dalam bioremediasi. Penelitian eksperimen ini dilakukan dengan menggunakan 3 kepadatan azolla yaitu 250, 300, dan 350 g/m2. Air yang terkontaminasi disimulasikan dari 400 ml air tanah dan minyak bumi dengan 2 konsentrasi yaitu 0,05 dan 0,1 v/v. Selama 15 hari penelitian diperoleh bahwa oksigen terlarut memiliki pengaruh yang terhadap pertumbuhan azolla, pertumbuhan bakteri, dan penyisihan minyak dengan rentang persentase secara berturut-turut: 7,1-13,2 ; 6,3-46,2 ; dan 3,1-13,8 . Amonia memberikan pengaruh yang bernilai positif terhadap azolla, bakteri dan penyisihan minyak dengan persentase pengaruh: 2,1-12,5 ; 7,2-33,6 ; dan 50,0-69,7 . Efisiensi penyisihan minyak bumi optimum pada hari ke-3 dengan persentase penyisihan untuk konsentrasi minyak 0,05 pada densitas Azolla 250, 300 dan 350 g/m2 secara berturut-turut adalah 40,7 , 47,4 ; dan 42,4 . Sementara untuk konsentrasi minyak 0,1 memiliki persentase penyisihan minyak sebesar 50,1 ; 59,6 ; dan 61,9 . Pertumbuhan azolla berbanding lurus dengan pertumbuhan bakteri dengan persentase pengaruh sebesar 16,1-30,7 .

ABSTRACT
I
n the process of bioremediation of water contaminated with crude oil, Azolla microphylla interacts with bacteria. It is necessary to control the growth factors of Azolla microphylla and bacteria and their relationship in oil degradation. This study aims to determine the effect of dissolved oxygen and ammonia levels on the growth of Azolla microphylla and bacteria, oil removal, and to determine the relationship of azolla and bacteria growth in bioremediation. This experimental study was conducted using 3 azolla densities of 250, 300, and 350 g m2. Contaminated water is simulated from 400 ml of ground water and petroleum with 2 concentrations of 0.05 and 0.1 v v. During the 15 days of the study it was found that dissolved oxygen had an effect on the growth of azolla, bacterial growth, and removal of oil by a successive percentage range 7.1 13.2 6.3 46.2 and 3.1 13.8 . Ammonia has a positive effect on azolla, bacteria and oil removal with percentage range 2.1 12.5 7.2 33.6 and 50.0 69,7 . Optimum oil removal efficiency on day 3 with percentage of removal for 0.05 oil concentration at Azolla 250, 300 and 350 g m2 densities were 40.7 , 47.4 , respectively and 42.4 . Meanwhile, for oil concentration 0.1 has a percentage of oil removal of 50.1 59.6 and 61.9 . The growth of azolla is directly proportional to bacterial growth with the effect percentage of 16,1 30,7 . "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Istatik Khoiriyah
"Penelitian yang telah dilakukan bertujuan untuk menganalisis pengaruh nitrat dan amonium serta pemberian strain Nostoc GIA13a terhadap pertumbuhan vegetatif tanaman kangkung Ipomoea aquatica Forsk. pada sistem hidroponik menggunakan larutan Hoagland. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap RAL yang terdiri dari 5 perlakuan dengan 8 ulangan. Kelima perlakuan tersebut ialah Hoagland dengan nitrat ditambah Nostoc P1, Hoagland dengan nitrat tanpa Nostoc P2, Hoagland dengan nitrat dan amonium tanpa Nostoc P3, Hoagland dengan amonium tanpa Nostoc P4, dan Hoagland dengan amonium ditambah Nostoc P5. Pemberian Nostoc sebanyak 2 g ke dalam larutan hara dilakukan pada 0 hst dan 14 hst. Hasil Uji LSD.

This research aims to analyze the effect of nitrate and ammonium as well as Nostoc sp. GIA13a on vegetative growth of water spinach plants Ipomoea aquatica Forsk. was carried out using a hydroponic system. Randomized Complete Design consisting of 5 treatments with eight replications was used in the study. The five treatments were Hoagland with nitrate plus Nostoc P1, Hoagland with nitrate minus Nostoc P2, Hoagland with nitrate and ammonium minus Nostoc P3, Hoagland with ammonium minus Nostoc P4, and Hoagland with ammonium plus Nostoc P5. Inoculation of 2 g of Nostoc sp. GIA13a in nutrient solution was performed at 0 hst and 14 hst. Furthermore, the LSD test results."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurrahmi Fadilah
"Penelitian dilakukan untuk mengetahui adanya pengaruh variasi bentuk sumber nitrogen serta pemberian strain Nostoc GIA13a terhadap pertumbuhan vegetatif tanaman bayam. Proses penanaman tanaman bayam dilakukan selama 24 hari menggunakan sistem hidroponik Nutrient Film Technique NFT yang telah dimodifikasi. Perlakuan yang diberikan, yaitu medium Hoagland dengan sumber nitrogen nitrat yang ditambah strain Nostoc GIA13a P1, sumber nitrogen nitrat P2, sumber nitrogen amonium dan nitrat P3, sumber nitrogen amonium P4 dan sumber nitrogen amonium yang diberikan strain Nostoc GIA13a P5. Pemberian strain Nostoc GIA13a dilakukan pada 0 Hari Setelah Tanam HST dan 14 HST masing-masing sebanyak 2 g. Hasil uji ANOVA ? = 0,05 menunjukkan bahwa perlakuan yang diberikan memengaruhi tinggi tanaman, panjang akar, kadar klorofil total, berat basah dan berat kering tanaman bayam pada 24 HST. Perlakuan P2 menghasilkan tinggi tanaman, panjang akar, berat basah dan berat kering yang tertinggi dibandingkan dengan semua perlakuan dan didukung dengan hasil uji LSD ? = 0,01. Sementara itu, berdasarkan parameter tinggi tanaman, panjang akar, berat basah dan berat kering menunjukkan bahwa penambahan strain Nostoc GIA13a pada P1 dan P5 menunjukkan adanya kompetisi penyerapan nutrien antara tanaman bayam dan Nostoc GIA13a. Hasil pengukuran kadar klorofil menunjukkan bahwa penambahan strain Nostoc GIA13a pada perlakuan P1 dapat meningkatkan kadar klorofil tanaman bayam didukung dengan uji LSD ? = 0,01.

The aim of the experiment was to determine the effect of nitrogen form variation and inoculation of Nostoc strain GIA13a on vegetative growth of spinach. The plants were grown in Nutrient Film Technique NFT hydroponic system for 24 days. The treatment which was given is the Hoagland nutrient solution with nitrogen source form sole nitrate with addition of Nostoc strain GIA13a P1, sole nitrate P2 , with both of nitrogen form ammonium and nitrate P3 , sole ammonium P4 and ammonium with the addition of Nostoc strain GIA13a P5 . Nostoc strain GIA13a was applicated as much as 2 g on the first day of cultivation in the hydroponic system and at 14 days after planting. The result of ANOVA test 0,05 showed that there was statistically difference between treatments on plant height, root length, chlorophyll content, wet weight and dry weight. Based on LSD test 0,01, P2 treatment showed the highest result in the following parameters, i.e. plant height, root length, wet weight and dry weight. The result from the application of Nostoc strain GIA13a to nutrient solution on P1 and P5 treatment showed that there was a competition for nutrient absorption between spinach and Nostoc strain GIA13a itself. Meanwhile, the result of chlorophyll content measurements showed that the inoculation of Nostoc strain GIA13a on P1 could increase chlorophyll content on spinach leaf, supported by LSD test 0,01."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anissa Mutiara Herlianti
"ABSTRAK
Hidroponik NFT (Nutrient Film Technique) merupakan salah satu sistem hidroponik dimana lapisan nutrisi yang sangat dangkal disirkulasikan melewati akar tanaman. Sistem hidroponik bergantung pada nutrisi anorganik sebagai pemasok unsur hara. Penggunaan pupuk hayati diharapkan dapat mengurangi dosis pupuk anorganik yang diaplikasikan pada sistem hidroponik agar lebih efisien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis terbaik kombinasi pupuk hayati dan pupuk anorganik dalam meningkatkan populasi bakteri endofit, kandungan klorofil dan hasil tanaman pakcoy pada hidroponik sistem NFT. Penelitian telah dilaksanakan diLaboratorium Biologi Tanah, Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran, Jatinangor, Sumedang.Percobaan ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari empat perlakuan yaitu 100% Pupuk Anorganikdan 100% Pupuk Hayati + Pupuk Anorganik 100%, 75% dan 50%. Variabel yang diamati adalah tinggi tanaman, populasi bakteri endofit, kandungan klorofil, hasil tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian 100% pupuk hayati dan 50% pupuk anorganik dapat mengurangi penggunaan pupuk anorganik hingga 50 % dan berpengaruh terhadap peningkatan populasi bakteri endofit, kandungan klorofil dan hasil tanaman pakcoy pada hidroponik sistem NFT."
Universitas Jenderal Soedirman. Fakultas Pertanian, 2018
630 AGRIN 22:1 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"The aim of this research is to get the best plant growth and optimal andrographolides content os sambiloto at various dosages of cow manure and plant densites....."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Tanaman jarak pagar (Jatropha curcas L) telah lama dikenal masyarakat Indonesia. Masyarakat umumnya menananm jarak pagar sebagai pembatas pekaranagan , di beberapa daerah jarak di tanam sebagai tanaman pagar untuk menghindarkan tanaman budi daya dari gangguan ternak dan babi hutan"
BUTEPER
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>