Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 126314 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Noviani Destya Shanty
"Peran orang tua sangat penting dalam merawat anak kanker. Kepercayaan diri dan kemampuan orang tua dalam merawat anak kanker dilihat dari efikasi diri. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan efikasi diri pada orang tua dengan anak kanker. Desain penelitian menggunakan cross sectional dengan sampel 66 orang tua dari anak kanker usia 0-14 tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 47 (71%) orang tua memiliki tingkat efikasi diri yang sedang. Terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat pendidikan (p=0,003), status ekonomi (p=0,003), pengalaman diri (p=0,002), pengamatan model (p=0,002), persuasi verbal (p=0,008), dan dukungan keluarga (p=0,003) dengan efikasi diri orang tua. Perawat disarankan dapat memahami efikasi diri pada orang tua dan hubungannya dengan pengobatan dan perawatan anak dengan kanker.

The role of parents is very important in treating children with cancer. Confidence and ability of parents in caring for children is seen from self-efficacy. This study was conducted to determine the factors associated with self-efficacy in parents with children with cancer. The design of this study was cross sectional with a sample size of 66 parents of cancer children aged 0-14 years. The results showed that 47 (71%) parents had a moderate level of self-efficacy. There was a significant relationship between education level (p=0.003), economic status (p=0.003), self-experience (p=0.002), model observation (p=0.002), verbal persuasion (p=0.008), and family support (p=0.008). =0.003) with parental self-efficacy. Nurses can understand self-efficacy in parents and their relationship with treatment and child care."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Imelda Oktaviani
"Kanker pada anak memengaruhi kualitas hidup anak, dan keluarganya. Orang tua anak dengan kanker harus mampu beradaptasi dengan kondisi penyakit dan efek samping pengobatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan efikasi diri orang tua dengan kualitas hidup anak kanker usia 8-12 tahun. Penelitian kuantitatif menggunakan desain cross sectional dilakukan pada 39 orang tua dan 39 anak kanker yang dipilih dengan metode consequtive sampling. Alat ukur yang digunakan adalah Self-Efficacy Parenting Task Index (SEPTI) diisi oleh orang tua, dan The Pediatric Quality of Life Inventory (PedsQLTM). Alat ukur PedsQLTM yang digunakan terdiri dari dua, yaitu: PedsQLTM 4.0 Generic Core Scale dan secara khusus dengan menggunakan PedsQLTM 3.0 Cancer Module versi Indonesia diisi oleh anak kanker. Analisis data menggunakan uji korelasi Pearson.
Hasil menunjukkan efikasi diri orang tua dengan kualitas hidup anak generik berkorelasi kuat dan arah korelasi positif (r=0,680), selanjutnya efikasi diri orang tua dengan kualitas hidup anak modul kanker juga berkorelasi kuat dan arah korelasi positif (r=0,715). Hasil penelitian ini merekomendasikan supaya orang tua dan anak kanker mendapat intervensi manajemen efek samping pengobatan kanker yang adekuat untuk meningkatkan efikasi diri dan kualitas hidup anak dengan kanker.

Cancer in children affects the children quality of life, and their families. Parents of children with cancer must be able to adapt the disease conditions and treatment side effects. This study aims to determine the relationship between parental self-efficacy and the quality of life children with cancer aged 8-12 years. The quantitative study using a cross sectional design was carried out on 39 parents and 39 cancer children who were selected by consequtive sampling method. The measuring instrument used are the Self-Efficacy Parenting Task Index (SEPTI) filled by parents, and The Pediatric Quality of Life Inventory (PedsQLTM). The PedsQLTM measuring instrument used consists of two, namely: PedsQLTM 4.0 Generic Core Scale and specifically using PedsQLTM 3.0 Cancer Module Indonesian version, filled by children with cancer. Data analysis using Pearson correlation test.
The results showed that parents self-efficacy with the children quality of life generic core scale correlated strongly and have positive correlation (r=0.680), then the parents self-efficacy with the children quality of life cancer module also correlated strongly and have positive correlation (r=0.715). The results of this study recommends that parents and children with cancer have adequate management of cancer treatment and side effects to improve self-efficacy and quality of life for children with cancer."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Purba, Venbora Br.
"Orang tua yang merawat anak dengan kanker mengalami gangguan psikologis seperti kecemasan, depresi, stres, dan tantangan spiritual karena menurunnya kemandirian dan meningkatnya ketergantungan pada keluarga selama terapi. Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi hubungan antara spiritualitas dan efekasi diri pada orang tua yang merawat anak dengan kanker. Metodologi: Penelitian ini menggunakan pendekatan cross-sectional yang melibatkan 153 orang tua yang merawat anak dengan kanker. Spiritualitas diukur dengan menggunakan Spiritual Well Being Scale (SWBS), dan efikasi diri diukur dengan menggunakan Self-Efficacy for Parenting Task Index (SEPTI). Temuan: Mayoritas (54,2%) responden memiliki spiritualitas rendah. Demikian pula, 51% responden melaporkan efikasi diri yang rendah. Terdapat hubungan yang signifikan antara spiritualitas dan efikasi diri orang tua yang merawat anak dengan kanker (p-value = 0,001 pada CI 95% OR 5,115 (2,565;10,201). Ini berarti bahwa orang tua dengan spiritualitas rendah memiliki kemungkinan 5,11 kali lebih besar untuk memiliki efikasi diri yang rendah dibandingkan dengan orang tua yang memiliki spiritualitas tinggi. Penelitian ini menyimpulkan bahwa spiritualitas memainkan peran penting bagi orang tua dalam menghadapi tantangan dalam merawat anak.

Parents caring for children with cancer experience psycological disturbance such as anxiety, depression, stress, and spiritual challenges due to decreased independence and increased reliance on family during therapy. Study Objective: The study aims to explore the relationship between spirituality and self-efficacy among parents of children with cancer. Methodology: The study utilized a cross-sectional approach involving 153 patients. Spirituality was measured using the Spiritual Well Being Scale (SWBS), and self-efficacy was measured using the Self-Efficacy for Parenting Task Index (SEPTI). Findings: A majority (54.2%) of respondents had low spirituality. Similary, 51% of respondents reported low self-efficacy. There was a significant relationship between spirituality and self-efficacy among these parents (p-value = 0.001 at 95% CI OR 5.11 (2.565;10.201)). This means that parents with low spirituality were 5.11 times more likely to have low self-efficacy compared to those with high spirituality. Conclusion: The study concludes that spirituality plays a crucial role for parents in coping with the challenges of caring for children with cancer. It suggests that healthcare professionals should support and enhance parental spiritualty to help them maintain their spiritual activities and cope better."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anindita Aulia Putri
"Kemampuan dan kepercayaan diri orang tua saat pengobatan anak yang mengidap kanker dapat dilihat dari tingkat efikasi diri. Dibutuhkan dukungan untuk membantu orang tua agar lebih percaya diri dalam menghadapi tantangan selama perawatan. Pada era digital ini, dukungan sosial secara online sedang marak digunakan untuk memperkuat rasa percaya diri dalam menghadapi berbagai tantangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan online social support dengan efikasi diri orang tua dari anak kanker. Desain penelitian ini bersifat cross-sectional dengan jenis consecutive sampling dan melibatkan 133 responden orang tua dari anak kanker usia 0-18 tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa online social support secara signifikan memiliki hubungan yang kuat (p < 0,001) dengan tingkat efikasi diri orang tua dari anak kanker. Peneliti merekomendasikan institusi pelayanan kesehatan untuk membentuk grup dukungan online yang dimoderasi oleh perawat profesional untuk memberikan informasi yang valid dan berbasis bukti.

Parents' ability and confidence during the treatment of children with cancer can be observed through their level of self-efficacy. Support is needed to help parents become more confident in facing challenges during the treatment process. In this digital era, online social support has become widely used to strengthen confidence in facing various challenges. This study aims to determine the relationship between online social support and self-efficacy of parents of cancer children. This research design is cross-sectional with a consecutive sampling method, involving 133 respondents of parents of cancer children aged 0-18 years. The results showed that online social support significantly had a strong relationship (p < 0.001) with the self-efficacy level of parents of cancer children. Researchers recommend health care institutions to establish online support groups moderated by professional nurses to provide valid and evidence-based information."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lisa Qothrunnada
"Efikasi diri merupakan keyakinan seseorang terkait kemampuannya untuk melakukan sebuah tindakan. Untuk mengatasi rendahnya tingkat efikasi diri ostomates diperlukan pengetahuan terkait faktor yang berhubungan dengan efikasi diri. Tujuan dari penelitian ini, yaitu untuk menganalisis faktor yang berhubungan dengan efikasi diri pada ostomates. Penelitian bersifat korelasional dengan desain cross-sectional. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik total sampling. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner sosiodemografik dan Stoma Self-Efficacy Scale. Data dianalisis menggunakan uji Krusikal wallis dan Chi Square. Hasil penelitian yaitu rata-rata usia responden 45.53 Tahun. Mayoritas responden laki-laki (67,6%), menikah (94,1%), pendidikan terakhir perguruan tinggi (50,0%), bekerja (67,6%), menderita kanker selama 1-4 tahun (67,6%), dan memiliki tingkat efikasi diri sedang (76,5%). Berdasarkan analisis bivariat variabel, diperoleh hasil faktor yang berhubungan dengan efikasi diri adalah lama menderita kanker, sedangkan usia, jenis kelamin, status perkawinan, Pendidikan tidak berhubungan dengan efikasi diri. Perawat berperan penting sebagai fasilitator dan educator agar efikasi diri dapat tercapai lebih optimal.

Self-efficacy is a person's belief regarding his ability to perform an action. To overcome the low self-efficacy level of ostomates, knowledge regarding factors related to self-efficacy is needed. The aim of this research is to analyze the factors related to self-efficacy in ostomates. This research is correlational with cross-sectional design. Sampling was done by total sampling technique. Data collection was carried out using a sociodemographic questionnaire and Stoma Self-Efficacy Scale. Data were analyzed using Crusical Wallis and Chi Square tests. The results of the study are the average age of the respondents 45.53 years. The majority of respondents were male (67.6%), married (94.1%), graduated from university (50.0%), worked (67.6%), had cancer for 1-4 years (67.6 %), and has a moderate level of self-efficacy (76.5%). Based on the bivariate analysis of variables, the results of factors related to self-efficacy are length of time with cancer, while age, gender, marital status, education are not related to self-efficacy. Nurses play an important role as facilitators and educators so that self-efficacy can be achieved more optimally."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Widiya Puji Lestari
"Efikasi diri orang tua dapat berkontribusi pada pola pengasuhan anak tunarungu yang dapat berdampak pada tingkat ketergantungan perawatan diri pada anak. Orang tua dengan efikasi diri yang rendah menyebabkan ketidakyakinan dalam menyelesaikan tugas pengasuhan pada anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara efikasi diri orang tua dengan tingkat ketergantungan perawatan diri pada anak tunarungu. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif dengan metode cross sectional dengan pengambilan data menggunakan teknik total sampling berjumlah 100 responden orang tua yaitu ayah atau ibu dengan anak tunarungu di Sekolah Luar Biasa (SLB) Pangudi Luhur Jakarta Barat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara efikasi diri orang tua dengan tingkat ketergantungan perawatan diri pada anak tunarungu (p = 0,001; α = 0,05). Peneliti merekomendasikan terkait program yang dapat diaplikasikan kepada orang tua anak tunarungu yaitu seperti parent support group yang berfungsi untuk berbagi pengetahuan, pengalaman, dan meningkatkan mekanisme koping yang baik pada saat merawat anak berkebutuhan khusus sehingga dapat membantu meningkatkan kemandirian pada anak tunarungu.

Self-efficacy of parents can contribute to the pattern of care for deaf children which can have an impact on the level of self-care dependence on children. Parents with low self-efficacy cause uncertainty in completing parenting tasks for children. This study aims to determine the relationship between self-efficacy of parents with the level of self-care dependence on deaf children. This study used a descriptive design with cross sectional method with data collection using a total sampling technique totaling 100 elderly respondents namely father or mother with deaf children at Pangudi Luhur Special School in West Jakarta. The results of this study indicate that there is a relationship between parents self-efficacy and the level of self-care dependence on deaf children (p = 0.001; α = 0.05). The recommendations of researchers regarding the program that can be applied to parents of deaf children, such as the parent support group which functions to share knowledge, experience, and improve coping mechanisms that are good when treating children with special needs so that they can help increase independence in deaf children.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marlita Dewi
"Pengasuhan yang dilakukan oleh orangtua terhadap anak memiliki hubungan dengan pengalaman keterlibatan orangtua di masa lalu. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh antara ketiga dimensi persepsi keterlibatan orangtua (ayah dan ibu) yaitu instrumental, ekspresif, dan mentoring/advising terhadap parenting self-efficacy pada orangtua dengan anak usia kanak-kanak madya. Persepsi keterlibatan orangtua merupakan sejauh mana orangtua menunjukkan perilaku yang menandakan bahwa mereka ikut berpartisipasi dalam berbagai aspek kehidupan anak. Parenting self-efficacy merupakan persepsi dalam memandang kemampuannya yang dapat memengaruhi perilaku dan perkembangan anak secara positif. Pada penelitian ini, pengukuran persepsi keterlibatan orangtua menggunakan alat ukur Reported Father Involvement Scales (Finley & Schwartz, 2004) dan Reported Mother Involvement Scales (Finley, Mira, & Schwartz, 2008), sedangkan pengukuran parenting self-efficacy menggunakan alat ukur Self-Efficacy for Parenting Task Index (SEPTI) (Coleman & Karraker, 2000). Partisipan dalam penelitian ini adalah 302 orangtua dengan anak usia kanak-kanak madya dan berada di rentang usia 25-45 tahun yang diperoleh dengan teknik convenience sampling. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara ketiga dimensi persepsi keterlibatan ayah yang signifikan secara bersama-sama terhadap parenting self-efficacy F(3,298)= 3,959, p<0,01. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara ketiga dimensi persepsi keterlibatan ibu yang signifikan secara bersama-sama terhadap parenting self-efficacy F(3,298)= 2,858, p<0,05. Implikasi dari hasil penelitian ini yaitu diharapkan orangtua meningkatkan keterlibatannya dalam berbagai aspek kehidupan anak dan memberikan pengasuhan yang positif bagi anak-anak mereka.

Parenting correlates with how ones parent involve in childhood experience. This research was conducted to determine the influence of the three dimensions of perceived parental involvement (father and mother) that is instrumental, expressive, and mentoring/advising on parenting self-efficacy among parents with middle childhood children. Perceived parental involvement refers to the extent to which parents participate in various aspects of their children?s lives. Parenting self-efficacy is parents perceptions of their ability to positively influence the behavior and development of their children. Perceived parental involvement was measured by Reported Father Involvement Scales (Finley & Schwartz, 2004) and Reported Mother Involvement Scales (Finley, Mira, & Schwartz, 2008), parenting self-efficacy was measured by Self-Efficacy for Parenting Task Index (SEPTI) (Coleman & Karraker, 2000). Participants in this study were 302 parents aged 25-45 years with middle childhood children are obtained through convenience sampling technique. This research used quantitive method. The results showed that there was a significant influence of three dimensions of perceived father involvement on parenting self-efficacy F(3,298)= 3,959, p<0,01, also there was a significant influences of three dimensions of perceived mother involvement on parenting self-efficacy F(3,298)= 2,858, p<0,05. The implication of this research is parent are expected to increase their involvement in various aspects of their children's lives and provide positive parenting to their children."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S65375
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Susilowati
"Self-efficacy merupakan penilaian individu terhadap kemampuannya untuk mengatur dan melaksanakan serangkaian tindakan. Individu yang tidak memiliki keyakinan untuk mencapai tujuan dapat menimbulkan stres karena kurangnya kepercayaan diri sehingga akan memperburuk kondisi kesehatannya dan mempengaruhi kualitas hidup pasien. Hasil penelitian lain menyebutkan bahwa intervensi self-management program, dapat meningkatkan self-efficacy pada pasien hemodialysis. Teori Barbara menyebutkan ekspektasi hasil dan self-efficacy sama-sama penting menentukan perilaku kesehatan dan perlu memperhatikan keempat sumber self-efficacy. Tujuan penelitian: mengetahui efektivitas penerapan intergrasi program edukasi manajemen diri yang terintegrasi (website, WA grup, Message WA, Konseling) terhadap self-efficacy pasien kanker buli yang menjalankan hemodialisis. Metode penerapan EBN dengan melibatkan 5 pasien kanker buli yang menjalani hemodialisis, kemudian diberikan intervensi. Pengukuran self efficacy dengan instrument The chronic kidney disease self-efficacy (CKD-SE). Hasil penelitian: intergrasi program edukasi manajemen diri berbasis web berpengaruh terhadap self-efficacy pasien kanker buli yang menjalankan hemodialisis. Terjadi peningkatan skor sebesar 97% pada pengukuran ke-1, dan sebesar 0.85% pada pengukuran ke-2. Sub variabel yang memiliki nilai mean terbesar adalah sub variabel otonom, skor peningkatan terbesar pada pengukuran ke-1 adalah sub variabel dukungan sosial (103%). Sedangkan, pada pengukuran ke-2 peningkatan terbesar yaitu sub variabel intergrasi diri (2,29%). Dari hasil penelitian ini diharapkan ada penelitian lanjut untuk melihat dampak efikasi tersebut.

Bladder cancer patients are the second largest cancer case (11.28%) in the hemodialysis unit and in 2023, there is an increase in bladder cancer cases, which is 12.63%, so bladder cancer patients need to be managed by providing good nursing care, one of which is by providing patient self-management education/intervention by applying Barbara's self-efficacy theory which looks at aspects of self-efficacy sources by providing enactive attainment, role models, verbal persuasion and psychological reciprocity. Residents apply Evidence-Based Practice Nursing (EBPN) in caring for five bladder patient cases. The EBPN used aims to overcome self-efficacy problems in buli cancer patients undergoing hemodialysis. The method used as a nursing intervention is an Integrated Self-Management Program (Website, WhatsApp group, Message by SMS/ WA and faceto-face/counseling). The intervention of an integrated self-management program in the management of five managed cases has a significant effect in increasing patient selfefficacy. Increasing the score of 97% in the first measurement, and by 0.85% in the second measurement. The sub-variable that has the largest mean value is the autonomous, the largest increase score is the social support (103%) in the first measurement. Meanwhile, the second measurement is the self-integration (2.29%). The nursing implication is encouraging nurses to strengthen patients' confidence in performing daily care, such as medication management, wound care, or health monitoring independently and holistically."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
SP-pdf
UI - Dokumentasi  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Herlina Ali Sopiah
"

Tingkat caregiver burden yang tinggi salah satunya diakibatkan oleh beban yang berat dalam merawat pasien kanker. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara dukungan sosial, self-efficacy terhadap caregiver burden pasien kanker. Metode yang digunakan cross sectional yang dilakukan kepada 231 caregiver pasien kanker dengan variabel bebas dukungan sosial dan self-efficacy sedangkan variabel terikat caregiver burden. Menggunakan instrumen ESSI (Enriched Social Support Instrument) untuk mengukur dukungan sosial, kuesioner CGI (Caregiver Inventory) untuk mengukur self-efficacy dan kuesioner ZBI (Zarit Burden Interview). Analisis yang digunakan regresi logistik berganda. Hasil penelitian menunjukan bahwa caregiver mempunyai dukungan sosial rendah (55%), tingkat self-efficacy rendah (51,9%), dan caregiver burden tinggi (51,1%). Burden pada caregiver dipengaruhi secara signifikan oleh stadium kanker (0,001). Kesimpulan dukungan sosial dan self-efficacy mempunyai hubungan yang signifikan terhadap caregiver burden.


The high caregiver burden is the heavy burden of caring for cancer patients. This study aims to determine the relationship between social support and self-efficacy on caregiver burden in cancer patients. The method used was cross sectional which was carried out on 231 caregivers of cancer patients with the independent variables being social support and self-efficacy while the dependent variable was caregiver burden. Using the ESSI (Enriched Social Support Instrument) instrument to measure social support, the CGI (Caregiver Inventory) questionnaire to measure self-efficacy and the ZBI (Zarit Burden Interview) questionnaire. The analysis used is multiple logistic regression. The results showed that caregivers had low social support (55%), low levels of self-efficacy (51.9%), and high caregiver burden (51.1%). Caregiver burden was significantly influenced by cancer stage (0.001). In conclusion social support and self-efficacy have a significant relationship with caregiver burden.

 

"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rosdiana Lukitasari
"Gambaran kualitas hidup pasien dengan epilepsi di berbagai belahan dunia menunjukkan rerata skor yang beragam dan secara umum berada pada rentang yang cukup baik. Namun demikian, tinggi rendahnya skor kualitas hidup dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor dan diduga self-efficacy menjadi salah satu aspek yang mempengaruhinya. Self-efficacy ialah komponen yang penting dan dibutuhkan untuk memperbaiki kualitas hidup klien dewasa dengan epilepsi.
Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi hubungan antara self-efficacy dengan kualitas hidup pada klien dewasa dengan epilepsi menggunakan desain cross-sectional. Penelitian ini menggunakan 50 orang klien dewasa dengan epilepsi sebagai sampel.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan rerata yang bermakna pada kualitas hidup berdasarkan stigma (p < 0,05) dan self-efficacy dengan kualitas hidup memiliki derajat kemaknaan kuat (p < 0,05;r = 0,511). Selain itu, analisis berikutnya menemukan tidak terdapat perbedaan rerata yang signifikan pada kualitas hidup berdasarkan penggunaan OAE, tipe serangan, frekuensi serangan, dukungan sosial (p>0,05).
Penelitian ini bermanfaat dalam pelayanan keperawatan agar dapat memenuhi kebutuhan klien yang berprinsip mengendalikan serangan beserta dampak negatif akibat serangan maupun medikasi. Sehingga, kualitas hidup klien dewasa dengan epilepsi diharapkan semakin baik.

An overview of the quality of life of patients with epilepsy in various parts of the world shows that scores vary widely and generally in a fairly good range, with values above 60 from a range of 100. However, high and low quality of life scores can be influenced by several factors and suspected self -efficacy is one aspect that influences it. Self-efficacy is an important and necessary component to improve the quality of life for adults with epilepsy.
The aim of this study is to identify relationship between self-efficacy and quality of life adult clients with epilepsy using cross-sectional analytical methods. This study used 50 adults with epilepsy.
The results showed that there were significant mean differences in quality of life based on stigma (p <0.05) and self-efficacy to quality of life has a strong degree of significance (p<0.05;r=0.511). Further analysis found that there was no significant difference in quality of life based on AED usage, type of seizure, frequency of seizure, social support (p>0.05).
This research is useful for nursing care in meeting needs that are principled to control seizure and side effects of medication. So, the quality of life of adult clients with epilepsy expected to be better.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>