Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 122288 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Prisca Afifah Febrianti
"Serial Netflix "Never Have I Ever" (2020) mendapat tanggapan positif dari para penonton. Banyak yang mengatakan bahwa serial ini menggunakan pendekatan baru untuk pertunjukan remaja, menampilkan bagian komedi dan meditasi yang seimbang pada beratnya kehilangan figur seorang ayah dalam keluarga imigran yang harus ditanggung oleh seorang gadis remaja. Oleh karena itu, untuk menggali lebih dalam masalah ini, penelitian ini mengkaji bagaimana peran ayah menciptakan hasil positif dan negatif dalam perkembangan karakter utama sebagai remaja yang tumbuh di Amerika Serikat dengan menganalisis elemen sinematografinya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis dampak peran ayah dalam perkembangan remaja imigran dalam proses mengkonstruksi pilihan hidup, membuat keputusan, dan menemukan identitas budayanya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ingatan Devi tentang mendiang ayahnya telah membantunya mengatasi masalah, seperti penerimaan budaya, masalah seputar hubungannya dengan teman sebaya di sekolah, dan kurangnya keterikatan dengan latar belakang Indianya sebagai remaja imigran. Namun, cita-cita ideal mendiang ayahnya tentang American Dream menyebabkan Devi memiliki hubungan ibu-anak yang kompleks dan mengalami konflik budaya dalam dirinya.

The Netflix series "Never Have I Ever" (2020) has received positive feedback from the audience. Many have said that the series takes a novel approach to teen shows, displaying equal parts comedy and meditation on the weight of loss caused by the absence of a father figure in an immigrant family that a girl must bear as a teenager. To delve deeper into this issue, this study examines how fatherhood creates positive and negative outcomes in the main character’s development as a teenager growing up in the United States by analyzing its cinematographic elements. The purpose of this study is to analyze the impact fatherhood has in the development of immigrant adolescents in the process of constructing life choices, making decisions, and discovering a person’s cultural identity. The results of the study show that Devi’s memories of her late father have helped her to cope with problems, such as cultural acceptance, issues around her relationship with peers at school, and lack of attachment to her Indian background as an immigrant adolescent. However, her late father’s standard ideals of the American dream have caused Devi to have a complex mother-daughter relationship and experience a cultural conflict within herself. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Hanif Farhan Muhammad
"Hadirnya Netflix sebagai Pelaku Usaha PMSE di Indonesia menjadi tantangan di bidang perpajakan. Sehingga perlu dilakukan perubahan dan/atau penambahan definisi subjek dan objek pajak di peraturan perpajakan yang ada dalam rangka memungut pajak dari Netflix. Terbitnya UU No. 2 Tahun 2020 di Indonesia menjadi babak baru dalam pemungutan pajak terhadap Netflix sebagai Pelaku Usaha Luar Negeri yang melakukan PMSE di Indonesia dan perlu dilakukan studi komparasi dengan negara yang sudah lebih dahulu berhasil memberlakukan ketentuan perpajakan terhadap Netflix yaitu Australia. Setelah perbandingan hukum yang dilakukan, dapat dikatakan bahwa ketentuan perpajakan terhadap Netflix sebagai Pelaku Usaha dalam PMSE di Indonesia dengan Australia memiliki unsur-unsur yang serupa namun tidak sama sehingga dapat dikatakan ketentuan dalam UU No. 2 Tahun 2020 sudah cukup ideal sebagai dasar hukum pemungutan pajak terhadap Netflix sebagai Pelaku Usaha Luar Negeri dalam PMSE di Indonesia.
The presence of Netflix as a Foreign Business Entity in Indonesia is a challenge in the tax field. It is necessary to change and / or add to the definition of subjects and objects existing tax regulations in order to collect taxes from Netflix. The issuance of Law no. 2 of 2020 in Indonesia is a new chapter in Netflix tax collection as a Foreign Business Entity conducting Electronic Trades in Indonesia and it is necessary to conduct a comparative study with a country that has succeeded in imposing tax provisions on Netflix, namely Australia. After a legal comparison has been made, it can be said that the tax provisions on Netflix as a Foreign Business Entitiy in Indonesia and Australia have similar but not the same elements, so it can be said that the provisions in Law No. 2 of 2020 is quite ideal as a legal basis for tax collection on Netflix as a Foreign Business Ector in Indonesia."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia , 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Grace Sandra
"Dirayakan Hari Perempuan Internasional berpengaruh terhadap kemajuan hak-hak perempuan untuk mencapai kesetaraan gender, salah satunya adalah stereotip. Stereotip tersebut memberikan dampak negatif bagi perempuan, seperti terbatasnya pandangan dan citra terhadap perempuan. Artikel ini membahas isu perempuan dalam video kampanye Netflix Du bist Du (2019). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menunjukkan kekuatan dan diversitas perempuan bahwa seharusnya perempuan tidak dibatasi dan dilabelkan dalam kategori tertentu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan teori representasi Stuart Hall untuk menggambarkan nilai-nilai kekuatan dan diversitas perempuan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perempuan adalah sosok yang kuat, mandiri dan memiliki kebebasan dalam dirinya sendiri.

International Women's Day affects the progress of women's right to achieving gender equality, one of which is stereotypes. These stereotypes giving negative impact on women, such as narrow towards images of women. This articel discusses the issue of women in Du bist Du (2019) Netflix's campaign video. The purpose of this study is to show the strength and diversity of women that they are should not be narrowed and labeled in certain categories. The method used in this study is a qualitative descriptive method with Stuart Hall's representation theory to describe the values ùof women's strength and diversity. The results of this study indicate that women are strong, independent, and have freedom in themselves."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Andy Novrianto
"Dalam beberapa tahun terakhir, layanan streaming video on demand mengalami perkembangan yang sangat pesat, dimana hal tersebut terlihat dari munculnya berbagai layanan video on demand di Indonesia. Melihat hal tersebut maka salah satu perusahaan video on demand, yaitu Netflix selalu berusaha semaksimal mungkin untuk menarik & meningkatkan jumlah pelanggan serta mempertahankan kualitas layanan agar para pelanggan tetap setia menggunakan layanan yang ditawarkan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh dimensi electronic service quality terhadap electronic customer satisfaction dan electronic customer loyalty pada pengguna aplikasi Netflix di daerah JABODETABEK. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif melalui metode survei kepada 120 responden yang merupakan pelanggan Netflix dan bertempat tinggal di daerah JABODETABEK. Data yang didapatkan diolah menggunakan SPSS dan SmartPLS. Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa beberapa dimensi electronic service quality berpengaruh langsung dan signifikan terhadap electronic customer satisfaction. Lalu electronic customer satisfaction berpengaruh langsung dan signifikan terhadap electronic customer loyalty. Terakhir beberapa dimensi electronic service quality berpengaruh langsung dan signifikan terhadap electronic customer loyalty.

In the last few years, video on demand services have experienced very rapid development, which can be seen from the emergence of various video on demand services in Indonesia. Seeing this, one of the video on demand companies, namely Netflix, always tries its best to attract & increase the number of subscribers and maintain the quality of service so that customers remain loyal in using the services offered. The purpose of this study was to analyze the effect of electronic service quality on electronic customer satisfaction and electronic customer loyalty for Netflix application users in the JABODETABEK area. This research uses a quantitative approach through a survey method to 120 respondents who are Netflix subscribers and live in the JABODETABEK area. The data obtained was processed using SPSS and SmartPLS. The results of this study indicate that the dimension of electronic service quality has a direct and significant effect on electronic customer satisfaction. Then electronic customer satisfaction has a direct and significant effect on electronic customer loyalty. The dimension of electronic service quality has a direct and significant effect on electronic customer loyalty"
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Razka
"Penelitian ini mengangkat pelopor penyedia layanan video streaming di Indonesia, Netflix, sebagai objek penelitian. Netflix diketahui menghadapi persaingan industri yang semakin ketat. Tidak hanya persaingan sesama penyedia layanan yang legal, Netflix juga menghadapi ancaman pembajakan film oleh penyedia layanan yang illegal. Dalam hal ini, konsumen menghadapi dilema moral untuk tidak mengakses tontonan dari penyedia layanan yang illegal, tetapi juga merasakan keengganan untuk mengeluarkan biaya berlangganan pada layanan yang legal. Fenomena ini dikhawatirkan menjadi alasan bagi pengguna Netflix untuk tidak melanjutkan berlangganan layanan. Sehubungan dengan hal tersebut, penelitian ini akan meninjau variabel yang mengarah pada penggunaan merek jangka panjang, diantaranya affective brand commitment, customer-brand engagement, dan brand loyalty, khususnya dengan menganalisis pengaruh value congruity dan menguji peran mediasi consumer-brand identification. Penelitian ini melibatkan 134 pengguna Netflix, yang setidaknya sedang berlangganan Netflix selama enam bulan terakhir yang diperoleh melalui teknik simple random sampling. Penelitian ini menggunakan conclusive design dengan jenis pendekatan descriptive research. Selanjutnya, pengolahan data dilakukan dengan analisis Structural Equation Model (SEM) dengan aplikasi software SmartPLS 3. Hasil menunjukkan brand loyalty dipengaruhi langsung oleh customer-brand engagement dan affective brand commitment; customer-brand engagement dipengaruhi langsung oleh value congruity dan consumer-brand identification; serta affective brand commitment dipengaruhi langsung oleh consumer-brand identification.

This research raises the pioneer of video streaming service in Indonesia, Netflix, as the object of research. Netflix faces increasingly fierce industry competition, not only competition among legal video streaming service, but also the threat of film piracy. In this case, consumers face a moral dilemma not to access film from illegal service, but also feel reluctance to pay a subscription fee. This phenomenon is feared to be a reason for Netflix users not to continue their subscription. In this regard, this study will review the variables that led to long-term brand use, including affective brand commitment, customer-brand engagement, and brand loyalty, by analyzing the effect of value congruity and examining the mediating role of consumer-brand identification. This study involved 134 Netflix users, who had at least subscribed to Netflix for the last six months, obtained through simple random sampling technique. This study uses a conclusive design with a descriptive research approach. The data is processed by using Structural Equation Model (SEM) analysis with SmartPLS 3. The results show that brand loyalty is influenced by customer-brand engagement and affective brand commitment; customer-brand engagement is influenced by value congruity and consumer-brand identification; and affective brand commitment is influenced by consumer-brand identification."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dolok Yosuadi
"Riset ini membahas mengenai analisis penerapan regulasi dan kebijakan di Indonesia dari sudut pandang regulasi nasional dan GATS khususnya pada layanan Over The Top (OTT) Netflix, sebagai layanan teknologi informasi yang dijalankan oleh pelaku jasa telekomunikasi dengan konten berupa data, informasi atau multimedia yang berjalan melalui jaringan internet, layanan yang disampaikan yaitu melalui jaringan, infrastruktur internet milik operator, namun tanpa ada kerjasama dengan operator maupun pemerintah di Indonesia. Peraturan yang berkaitan dengan layanan OTT seperti Netflix masih terpencar dalam berbagai regulasi yang ada di Indonesia yang kemudian oleh Netflix berbenturan dengan konsep Net Neutrality yang menurutnya merupakan standar yang sesuai pada ketentuan GATS pada sektor jasa telekomunikasi. Penelitian dilakukan dengan metodologi yuridis normatif dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada ranah abu-abu hukum pada regulasi di Indonesia dan GATS mengenai Net Neutrality yang menimbulkan perdebatan pada layanan jasa OTT seperti Netflix. Kesimpulannya sudah seharusnya pihak pemerintah segera menerbitkan peraturan khusus terkait layanan OTT seperti Netflix untuk menjamin kepastian hukum, dan keadilan bagi para pihak dalam menjalankan usaha khususnya di bidang Telekomunikasi sesuai komitmen Indonesia di dunia Internasional sertakomitmen negara untuk melindungi hak segenap warga negara Indonesia.

This research discusses the analysis of the implementation of regulations and policies in Indonesia from the point of view of national regulations and GATS, especially on Netflix's Over The Top (OTT) service, as an information technology service run by telecommunication service actors with content in the form of data, information or multimedia that runs through the Internet. Internet network, the service delivered is through the network, internet infrastructure owned by the operator, but without any cooperation with the operator or the government in Indonesia. Regulations related to OTT services such as Netflix are still scattered in various regulations in Indonesia, which Netflix then clashed with the concept of Net Neutrality which according to is a standard that is in accordance with GATS provisions in the telecommunications services sector. The research was conducted using a normative juridical methodology with a qualitative approach. The results show that there is a legal gray area in regulations in Indonesia and GATS regarding Net Neutrality which creates debate on OTT services such as Netflix. In conclusion, the government should immediately issue regulations related to OTT services such as Netflix to ensure legal certainty and justice for the parties in running their business, especially in the telecommunications sector, according to Indonesia's commitment in the international community and the state's commitment to protect the rights of all Indonesian citizens."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maulia Ditriya Yulistiana
"Akses terhadap pasar global yang dihasilkan dari teknologi internet adalah sebuah kesempatan bagi perusahaan asing untuk mengenalkan produknya kepada khalayak yang lebih besar. Kesempatan tersebut dapat diraih melalui strategi globalisasi, yaitu dengan mendistribusikan produk yang sama dan mengkomunikasikannya secara seragam ke semua negara tujuan. Namun, pergerakan industri di seluruh dunia yang membuat konsumen tak lagi merasakan koneksi terhadap produk memicu perubahan strategi untuk dapat lebih menyesuaikan diri dengan target khalayak. Strategi ini disebut dengan glokalisasi yang dilakukan dengan membedakan cara komunikasi produk di masing-masing negara walaupun distribusi produknya sama. Proses penerapan strategi glokalisasi tersebut dapat dijelaskan melalui teori hibridisasi budaya yang mengatakan bahwa di dalam proses komunikasi yang dilakukan perusahaan asing terjadi peleburan antara budaya global yang dibawa produk dengan budaya lokal yang dimiliki oleh masyarakat. Tulisan ini akan menganalisis bagaimana Netflix menggunakan pendekatan glokalisasi dan hibridisasi budaya dalam mempromosikan produknya di Indonesia menggunakan strategi pemasaran media sosial di platform Instagram. Hasil analisis yang dilakukan menunjukkan bahwa di dalam konten Instagram, Netflix mengakomodasi budaya lokal seperti bahasa, makanan, dan hiburan populer yang ada di Indonesia. Selain itu, hasil analisis juga menunjukkan bahwa Netflix menggunakan tokoh lokal yang familiar bagi masyarakat Indonesia untuk merepresentasikan produk melalui konten yang didistribusikan.

Access to global markets resulting from internet technology is an opportunity for foreign companies to introduce their products to a larger audience. This opportunity can be achieved through a globalization strategy that distributes the same product and communicates it uniformly to all target markets. However, the movement of industries around the world that makes consumers feel no longer connected to products has triggered a change in strategy to adapt to consumers. This strategy is called glocalization, which differentiates the communication of products in different target market even though the products are distributed uniformly. The implementation of the glocalization strategy can be explained through the cultural hybridization theory which states that in the communication process, there is a fusion between the global culture brought by the product with the local culture owned by the community. This essay will analyze how Netflix uses the glocalization and cultural hybridization approach in promoting its products in Indonesia using social media marketing on Instagram. The result of the analysis conducted shows that in its social media content, Netflix accommodates local culture such as language, food, and popular entertainment. Netflix also uses local figures who are familiar to the community to represent products through distributed content."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Carissa Audreyna Irnanda
"Penelitian ini bertujuan untuk menemukan perbedaan representasi perempuan dalam drama Followers (2020) yang diproduksi oleh saluran streaming content Netflix dengan bagaimana perempuan umumnya direpresentasikan dalam drama yang diproduksi oleh televisi luring. Penulis menggunakan teori representasi Stuart Hall (1997) sebagai konsep dasar dan teori gender Oakley (1972) serta konsep stereotip gender mengenai maskulinitas dan femininitas Mary E. Kite dalam Worell (2001) dengan metode analisis teks. Dari hasil analisis, ditemukan tokoh perempuan yang berusaha untuk mendobrak batasan gender dan representasi perempuan yang belum pernah muncul sebelumnya dalam drama Jepang yaitu perempuan yang ingin memiliki anak tanpa pernikahan. Hal ini dipengaruhi oleh Netflix sebagai ruang yang memungkinkan untuk menggambarkan representasi perempuan yang lebih beragam dan tidak terikat dengan norma patriarki. Drama Followers dapat dilihat sebagai refleksi terhadap masyarakat Jepang dewasa ini dengan meningkatnya perempuan yang keluar dari stereotip perempuan Jepang dan mendobrak norma patriarki yang tertanam dalam masyarakat Jepang.

This study aims to find differences from how women are represented in the drama Followers (2020) which was produced by Netflix, compared to the general idea of women represented in Japanese dramas produced by mainstream television. The writer uses the representation theory from Stuart Hall (1997) as the basic concept and gender theory from Oakley (1972) as well as the stereotypical concept of the nature and role of gender by Mary E. Kite in Worell (2001) with text analysis methods. The results showed that Followers featured strong female characters who tried to break the restriction on gender and also portrays a variety of women who have never been featured in Japanese dramas such as women who want to have a child without getting married. This is possible because Netflix creates a room that enables a diversity of women representation and gives them means to break from the patriarchal norms. The drama Followers can be seen as a reflection of current Japanese society with an increasing number of women who are trying to break the stereotype and the patriarchal system of Japan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Aviciena Mareizky
"Film ini mematahkan stereotip penggunaan privilese keluarga. Tidak semua masyarakat kelas sosial atas akan terus menggunakan privilese yang ia miliki. Hasil penelitian pada Makalah Non Seminar menunjukan bahwa karakter individu dan sikap dalam pengambilan keputusan dipengaruhi oleh latar belakang keluarga, habitus dan penanaman nilai. Inner child atau pengalaman masa kecil akan mempengaruhi individu dalam melihat kehidupan dan menentukan tujuan hidup Perempuan digambarkan memiliki peran-peran dominan di keluarga dan masyarakat. Film Netflix ini ingin menyampaikan pesan bahwa kerja keras, ketekunan, dan kegigihan dapat memenangkan arena, meskipun berasal dari latar belakang ekonomi kurang mampu.

Isi & Ossi breaks the stereotype of using family privileges. Not every individual from the upper economy will continue to use the privileges they have. The results of this research shows that individual character and attitude in decision making are influenced by family background, habitus and value cultivation. Inner child or childhood experiences will influence individuals in life perpective and determining life goals. Women are described as having dominant roles in the family and society. This Netflix film wants to convey the message that hard work, perseverance, and persistence are able win the arena, even from the lower classes. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Maisha Rachmat
"Representasi hubungan antara satu kelompok ras/etnis dengan yang lain di budaya populer Amerika Serikat lebih sering membahas hubungan orang kulit hitam sebagai minoritas dengan orang kulit putih sebagai mayoritas. Namun, ada peningkatan representasi di budaya populer yang menggambarkan hubungan antar kelompok minoritas, khususnya kelompok-kelompok orang kulit hitam yang beragam di AS. Walaupun representasi keragaman ini patut dirayakan, representasi ini layak dikritik. Penelitian ini menganalisis hubungan antara karakter-karakter Afrika Amerika dan Jamaika dalam serial televisi Netflix Marvel Luke Cage (2018) dengan menggunakan teori konstruksi Self/Other. Penulis berargumen bahwa karakter-karakter Afrika Amerika diposisikan sebagai Self melalui cara-cara yang menggambarkan mereka sebagai karakter-karakter yang bertentangan terhadap karakter-karakter Jamaika. Oleh karena itu, karakter-karakter Jamaika diposisikan sebagai Other. Proses Othering terhadap karakter-karakter tersebut dapat dilihat dari bagaimana mereka mempunyai lebih sedikit kekuasaan dari karakter-karakter Afrika Amerika. Selain itu, identitas mereka dipertentangkan dengan identitas karakter-karakter Afrika Amerika sehingga identitas mereka diberi kesan tidak sama unggulnya dengan identitas Afrika Amerika. Walaupun karakter-karakter Jamaika ini mempunyai agency untuk merespon terhadap proses Othering, mereka dapat dianggap sebagai “the dangerous Other” karena salah satu cara mereka menunjukkan agency tersebut.

Popular representations of race and ethnic relations in the US more often than not revolve around the Black minority-White majority discourse; however, there is an increase in pop culture media focusing on relationships among minorities, particularly the diverse Black population in the US. Although representing the diversity within Black people is applaudable, these representations are worth critiquing. This research analyzes the relationship between the Jamaican and African American characters in the Netflix Marvel TV series Luke Cage (2018) through the Self/Other construction theory. It argues that the African American characters are positioned as the Self due to how they are defined against the Jamaican characters. In turn, the Jamaican characters are positioned as the Other by having them struggle for power and contrasting their identity with the one embodied by the African American characters. Although the Jamaican characters are portrayed to have agency, the way they exercise it risks confining them to the dangerous Other trope."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>