Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 178788 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Eka Putri Septiyani
"Keterbatasan lahan dan kualitas panen menjadi masalah yang dihadapi oleh pembudidaya selada merah (Lactuca sativa var. crispa L.). Salah satu solusi untuk mengatasi masalah tersebut yaitu dengan sistem hidroponik Nutrient Film Technique (NFT) dan penggunaan elisitor berupa asam salisilat. Asam salisilat berpotensi digunakan sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas dari tanaman selada merah yang ditumbuhkan pada sistem hidroponik NFT. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh pemberian asam salisilat terhadap pertumbuhan dan organoleptik selada merah. Perlakuan asam salisilat (0, 50 dan 100 ppm) diberikan dengan cara disemprotkan pada tiga plot tanaman dengan sembilan ulangan. Penyemprotan dilakukan selama tiga periode (31, 32 dan 37 Hari Setelah Tanam). Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada jumlah daun, kandungan klorofil relatif, berat segar dan berat kering dari selada merah. Akan tetapi, terdapat perbedaan signifikan pada perlakuan asam salisilat 100 ppm terhadap tinggi tanaman. Berdasarkan uji organoleptik, selada merah yang diberi perlakuan elisitor asam salisilat 100 ppm memiliki skor penampilan, rasa dan tekstur yang lebih baik. Terdapat indikasi pemberian asam salisilat kurang optimal terhadap pertumbuhan selada merah karena nilai kelembapan udara saat penelitian lebih rendah dibandingkan dengan nilai POD (Point of Deliquescence) dari asam salisilat yang dilarutkan. Selain itu, diduga asam salisilat tidak optimal diserap oleh daun karena berkaitan dengan umur fisiologis daun.

Land limitation and harvest quality are problems faced by red lettuce (Lactuca sativa var. crispa L.) farmers. Nutrient Film Technique (NFT) hydroponic system and the use of salicylic acid as an elicitor are alternatives to solve the problems. The use of salicylic acid has the potential to increase the quantity and quality of red lettuce. This study aimed to examine the effect of salicylic acid on the growth and organoleptic of red lettuce. Three concentrations (0, 50, and 100 ppm) of salicylic acid were applied to three plots of plants with nine replications. Salicylic acid spraying was carried out at three time periods (31, 32, and 37 Days After Planting). The results showed that there was no significant difference in the number of leaves, total chlorophyll content, fresh and dry weight of red lettuce. However, there was a significant difference in plant’s height after foliar application with 100 ppm of salicylic acid. Organoleptic test showed the application of 100 ppm salicylic acid elicitor gave a higher score for the appearance, taste, and texture. There were indications that the effects of foliar application of salicylic acid was less than optimal for the growth of red lettuce because the humidity value was lower compared to the POD (Point of Deliquescence) value of the salicylic acid. In addition, there is a possibility that salicylic acid is not optimally absorbed by the leaves because it is related to the physiological age of the leaves."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Ambarwati
"Cekaman genangan merupakan kondisi pori-pori tanah terisi oleh air sehingga menurunkan pasokan oksigen. Penurunan pasokan oksigen menghambat pertumbuhan akar sehingga menurunkan serapan unsur hara. Hasilnya, daun klorosis dan gugur serta pertambahan tinggi tanaman terhambat. Cekaman genangan juga menyebabkan akumulasi Reactive Oxygen Species (ROS) sehingga terjadi cekaman oksidatif pada tanaman. Asam salisilat secara eksogen merupakan solusi untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman pada cekaman genangan melalui peningkatan aktivitas antioksidan. Tujuan penelitian adalah mengetahui pengaruh pemberian asam salisilat dengan konsentrasi 0,1 mM, 0,5 mM, dan 1 mM terhadap pertumbuhan dan aktivitas antioksidan selada (Lactuca sativa L.) yang mengalami cekaman genangan setinggi dua cm di atas permukaan media tanam selama tiga hari. Perlakuan asam salisilat diberikan dua hari sebelum cekaman genangan dengan Rancangan Acak Kelompok yang terdiri atas lima perlakuan dan lima ulangan. Pertumbuhan tanaman yang diukur antara lain tinggi tanaman dan jumlah daun. Aktivitas antioksidan diuji dengan metode 2,2-Diphenyl-1-picrylhydrazyl (DPPH). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian larutan asam salisilat 0,1 mM, 0,5 mM dan 1 mM belum memberikan pengaruh terhadap tinggi tanaman, jumlah daun dan aktivitas antioksidan selada pada cekaman genangan.

Waterlogging stress is a condition in which the soil pores are filled with water, thereby reducing the supply of oxygen. Decreased oxygen supply inhibits root growth thereby reducing nutrient uptake. As a result, chlorosis and fall leaves and stunted plant height increase. Waterlogging stress also causes the accumulation of Reactive Oxygen Species (ROS) resulting in oxidative stress in plants. Salicylic acid exogenously is a solution to increase plant growth in waterlogging stress by increasing antioxidant activity. The aim of the study was to determine the effect of salicylic acid application at concentrations of 0.1 mM, 0.5 mM, and 1 mM on the growth and antioxidant activity of lettuce (Lactuca sativa L.) which was subjected to waterlogging stress as high as two cm above the surface of the planting medium for three days. Salicylic acid treatment was given two days before waterlogging stress in a randomized block design consisting of five treatments and five replications. Plant growth measured includes plant height and number of leaves. Antioxidant activity was tested using the 2,2-Diphenyl-1-picrylhydrazyl (DPPH) method. The results showed that the administration of 0.1 mM, 0.5 mM and 1 mM salicylic acid solution had no effect on plant height, number of leaves and antioxidant activity of lettuce under waterlogging stress."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewinta Sari Sunarya
"Penelitian dilakukan pada bulan Februari – April 2019 di rumah kaca sentral hidroponik Agrowisata Cilangkap, Jakarta Timur. Tujuan pertama penelitian yaitu untuk menghasilkan pupuk bokashi dari pengolahan limbah baglog dengan aktivator EM4, MOL pepaya, MOL bonggol pisang, dan MOL kotoran sapi. Pupuk bokashi dibuat dengan 6 macam kombinasi (P0 – P5). Parameter bokashi yang diukur meliputi parameter kualitatif (warna, bau, dan tekstur) dan parameter kuantitatif (suhu, kadar air, pH, dan kandungan unsur hara C, N, P, K). Data parameter bokashi dianalisis secara deskriptif, kemudian dibandingkan dengan standar kualitas kompos menurut SNI 19-7030 tahun 2004.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pupuk bokashi dapat dibuat dalam waktu 21 hari dengan hasil kandungan unsur hara yang telah sesuai dengan SNI 19-7030 tahun 2004. Pupuk bokashi yang dihasilkan mengandung unsur K yang lebih tinggi daripada unsur N dan P. Kombinasi terbaik ditunjukkan oleh P4 dengan karakteristik berwarna coklat kehitaman, berbau seperti tanah, bertekstur gembur, suhu 36 °C, kadar air 50 %, pH 7, kandungan unsur C 41,30 %, N 1,36 %, P 0,66 %, dan K 2,27 %.
Tujuan kedua penelitian yaitu untuk menganalisis pengaruh pemberian pupuk bokashi limbah baglog terhadap pertumbuhan tanaman selada. Parameter pertumbuhan selada yang diukur meliputi parameter kualitatif (warna daun dan uji organoleptik daun selada) dan parameter kuantitatif (tinggi tanaman, jumlah daun, panjang akar, berat basah tajuk, berat basah akar, berat kering tajuk dan berat kering akar). Data parameter selada dianalisis menggunakan uji ANOVA satu faktor dan dilanjutkan dengan uji Tukey untuk mengetahui perbedaan di antara perlakuan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa keenam perlakuan berpengaruh signifikan terhadap semua parameter pertumbuhan. Hasil pertumbuhan terbaik ditunjukkan oleh perlakuan P4 dengan warna daun Light Green dan Grass Green (Faber Castell), rasa daun yang enak, rata-rata tinggi tanaman 39,45 cm, jumlah daun 10 helai, panjang akar 17,15 cm, berat basah tajuk 21,47 g, berat basah akar 2,53 g, berat kering tajuk 1,71 g dan berat kering akar 0,25 g.

Research was conducted in February - April 2019 in the central hydroponic greenhouse of Agro Tourism Cilangkap, East Jakarta. The first purpose of the research was to produce bokashi fertilizer from baglog waste treatment with EM4 activator, MOL papaya, MOL banana hump, and MOL cow dung. Bokashi fertilizer is made with 6 types of combinations (P0 - P5). Bokashi parameter measured include qualitative parameters (color, smell, and texture) and quantitative parameters (temperature, moisture content, pH, and nutrient content C, N, P, K). Data from bokashi parameter measurements were analyzed descriptively, then compared with compost quality standards according to SNI 19-7030 in 2004.
The results showed that bokashi fertilizer could be made within 21 days with the results of nutrient content that was in accordance with SNI 19-7030 in 2004. The resulting bokashi fertilizer contained K element which is higher than N and P element. The best combination is shown by P4 with blackish brown characteristics, smells like soil, loose texture, temperature 36 ° C, moisture content 50 %, pH 7, C element content 41.30 %, N 1.36 %, P 0.66 %, and K 2.27 %.
The second purpose of the reasearch was to analyze the effect of baglog waste bokashi fertilizer on lettuce plant growth. Lettuce parameter measured include qualitative parameters (leaf color and organoleptic test of lettuce leaves) and quantitative parameters (plant height, leaf number, root length, shoot fresh weight, root fresh weight, shoot dry weight and root dry weight). Lettuce parameter data were analyzed using one-factor ANOVA test and continued with the Tukey test to find out the differences between treatments.
The results showed that the six treatments had a significant effect on all growth parameters. The best growth results are shown by treatment P4 with the color of the leaves of Light Green and Grass Green (Faber Castell), the taste of the leaves is good, the average plant height is 39.45 cm, the number of leaves is 10, root length is 17.15 cm, shoot fresh weight 21.47 g, root fresh weight 2.53 g, shoot dry weight 1.71 g and root dry weight 0.25 g.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
T52964
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yusnita Kudsiyati
"Penelitian dilakukan pada bulan Februari-Juni 2019 di rumah kaca sentral hidroponik Agrowisata Cilangkap, Jakarta Timur, dan di Laboratorium Fisiologi TumbuhanDepartemen Biologi Universitas Indonesia. Tujuan pertama penelitian yaitu untuk
menghasilkan pupuk bokashi dari pengolahan limbah ampas tebu dengan aktivator EM-4, MOL Pepaya, MOL bonggol pisang, dan MOL kotoran sapi. Tujuan kedua penelitian yaitu untuk menganalisis pengaruh pemberian bokashi limbah ampas tebu terhadap pertumbuhan tanaman selada. Pupuk bokashi dibuat dengan 6 macam perlakuan (P0-P5). Parameter yang diukur meliputi parameter kualitatif (warna, bau, dan tekstur) dan parameter kuantitatif (suhu, kadar air, pH, dan kandungan unsur hara C, N, P, K). Data parameter bokashi dianalisis secara deskriptif, kemudian dibandingkan dengan standar kualitas kompos menurut SNI 19-7030 tahun 2004. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pupuk bokashi dapat dihasilkann dalam 21 hari dengan hasil kandungan unsur hara yang telah sesuai dengan SNI 19-7930 tahun 2004. Perlakuan terbaik ditunjukkan oleh P5 dengan karakteristik berwarna coklat kehitaman, berbau seperti tanah,bertekstur gembur, suhu 37 0C, kadar air 50 %, pH 6,5, kandungan unsur hara C 49,36 %, N 1,01%, P 0,33%, dan K 0,34%. Parameter pengaruh pupuk bokashi limbah ampas tebu terhadap
pertumbuhan tanaman selada yag diukur meliputi parameter kualitatif (warna daun dan uji organoleptik daun selada) dan parameter kuantitatif (tinggi tanaman, panjang akar, berat basah tajuk, berat kering tajuk, berat basah akar, dan berat kering akar). Data parameter selada dianalisis dengan menggunakan uji ANOVA satu faktor dan dilanjutkan
dengan uji Tukey Honestly Significant Difference taraf kepercayaan 95 % untuk mengetahui perbadaan di antara perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keenam perlakuan berpengaruh terhadap parameter pertumbuhan tinggi tanaman, berat basah tajuk, berat kering tajuk, berat basah akar, dan berat kering akar, akan tetapi tidak berpengaruh pada parameter panjang akar. Hasil pertumbuhan selada terbaik ditunjukkan oleh perlakuan P5 dengan warna daun Light Green (Faber Castell), mempunyai rasa daun yang enak, dengan rata-rata tinggi tanaman 21,74 cm, panjang akar 18,50 cm, berat basah tajuk 25,74 g, berat kering tajuk 1,16 g, berat basah akar 2,79 g, dan berat kering akar 0,20 g.

"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
T54808
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yusnita Kudsiyati
"Penelitian dilakukan pada bulan Februari-Juni 2019 di rumah kaca sentral hidroponik
Agrowisata Cilangkap, Jakarta Timur, dan di Laboratorium Fisiologi Tumbuhan
Departemen Biologi Universitas Indonesia. Tujuan pertama yaitu penelitian untuk
menghasilkan pupuk bokashi dari pengolahan limbah ampas tebu dengan aktivator EM-
4, MOL Pepaya, MOL bonggol pisang, dan MOL kotoran sapi. Tujuan kedua penelitian
yaitu untuk menganalisis pengaruh bok persembahan ampas tebu terhadap
menumbuhkan tanaman selada. Pupuk bokashi dibuat dengan 6 macam perlakuan (P0-P5).
Parameter yang diukur termasuk parameter kualitatif (warna, bau, dan tekstur) dan
parameter kuantitatif (suhu, kadar udara, pH, dan kandungan unsur hara C, N, P, K). Data
Parameter bokashi dianalisis secara deskriptif, kemudain dibandingkan dengan standar
kualitas kompos menurut SNI 19-7030 tahun 2004. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Pupuk bokashi dapat dihasilkan dalam 21 hari dengan hasil kandungan unsur hara yang
telah sesuai dengan SNI 19-7930 tahun 2004.perlakuan terbaik ditunjukkan oleh P5
dengan kondisi berwarna coklat kehitaman, seperti hubungan seperti tanah, bertekstur gembur,
suhu 37 0C, kadar air 50%, pH 6,5, kandungan unsur hara C 49,36%, N 1,01%, P 0,33%,
dan K 0,34%. Parameter pengaruh pupuk bokashi limbah ampas tebu terhadap
Pertumbuhan tanaman selada yag diukur termasuk parameter kualitatif (warna daun dan
uji organoleptik daun selada) dan parameter kuantitatif (tinggi tanaman, panjang akar,
berat basah tajuk, berat kering tajuk, berat basah akar, dan berat kering akar). Data
Parameter selada dianalisis dengan menggunakan uji ANOVA satu faktor dan cerdas
dengan uji Tukey Honestly Significant Difference taraf kepercayaan 95% untuk
melihat perbadaan di antara perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keenam
pengaruh berpengaruh terhadap parameter pertumbuhan tinggi tanaman, berat basah
tajuk, berat kering tajuk, berat basah akar, dan berat kering akar, tetapi tidak
berpengaruh pada parameter panjang akar. Pertumbuhan hasil selada terbaik ditunjukkan
oleh perlakuan P5 dengan warrna daun Hijau Muda (Faber Castell), mempunyai rasa
daun yang enak, dengan rata-rata tinggi tanaman 21,74 cm, panjang akar 18,50 cm, berat
basah tajuk 25,74 g, berat kering tajuk 1,16 g, berat basah akar 2,79 g, dan berat kering
akar 0,20 g.
The research was conducted in February-June 2019 in a hydroponic central greenhouse
Agro-tourism Cilangkap, East Jakarta, and at the Plant Physiology Laboratory
Department of Biology, University of Indonesia. The first objective is research for
produce bokashi fertilizer from processing sugarcane waste with an EM-activator
4, Papaya MOL, banana weevil MOL, and cow dung MOL. The second objective of research
namely to analyze the effect of bagasse offering box on
growing lettuce plants. Bokashi fertilizer was made with 6 different treatments (P0-P5).
The parameters measured include qualitative parameters (color, smell, and texture) and
quantitative parameters (temperature, air content, pH, and nutrient content of C, N, P, K). Data
The bokashi parameter was analyzed descriptively, then it was compared with the standard
Compost quality according to SNI 19-7030 year 2004. The results showed that
Bokashi fertilizer can be produced in 21 days with high nutrient content
has been in accordance with SNI 19-7930 of 2004. The best treatment is shown by P5
with blackish brown conditions, such as soil-like relationships, loose textured,
temperature 37 0C, water content 50%, pH 6.5, nutrient content C 49.36%, N 1.01%, P 0.33%,
and K 0.34%. Parameter of effect of bagasse waste bokashi fertilizer on
The measured growth of lettuce included qualitative parameters (leaf color and
organoleptic test of lettuce leaves) and quantitative parameters (plant height, root length,
shoot wet weight, shoot dry weight, root wet weight, and root dry weight). Data
Lettuce parameters were analyzed using the one-factor ANOVA test and intelligent
with the Tukey Honestly Significant Difference test, the confidence level is 95% for
look at the differences between the treatments. The results showed that the sixth
the influence of influence on the growth parameters of plant height, wet weight
crown dry weight, root wet weight, and root dry weight, but not
effect on the root length parameter. The best yield growth of lettuce is shown
by P5 treatment with light green leaf color (Faber Castell), had a taste
good leaves, with an average plant height of 21.74 cm, root length of 18.50 cm, weight
shoot wet weight 25.74 g, shoot dry weight 1.16 g, root wet weight 2.79 g, and dry weight
root 0.20 g."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yusnita Kudsiyati
"Penelitian dilakukan pada bulan Februari-Juni 2019 di rumah kaca sentral hidroponik
Agrowisata Cilangkap, Jakarta Timur, dan di Laboratorium Fisiologi Tumbuhan
Departemen Biologi Universitas Indonesia. Tujuan pertama yaitu penelitian untuk
menghasilkan pupuk bokashi dari pengolahan limbah ampas tebu dengan aktivator EM-
4, MOL Pepaya, MOL bonggol pisang, dan MOL kotoran sapi. Tujuan kedua penelitian
yaitu untuk menganalisis pengaruh bok persembahan ampas tebu terhadap
menumbuhkan tanaman selada. Pupuk bokashi dibuat dengan 6 macam perlakuan (P0-P5).
Parameter yang diukur termasuk parameter kualitatif (warna, bau, dan tekstur) dan
parameter kuantitatif (suhu, kadar udara, pH, dan kandungan unsur hara C, N, P, K). Data
Parameter bokashi dianalisis secara deskriptif, kemudain dibandingkan dengan standar
kualitas kompos menurut SNI 19-7030 tahun 2004. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Pupuk bokashi dapat dihasilkan dalam 21 hari dengan hasil kandungan unsur hara yang
telah sesuai dengan SNI 19-7930 tahun 2004.perlakuan terbaik ditunjukkan oleh P5
dengan kondisi berwarna coklat kehitaman, seperti hubungan seperti tanah, bertekstur gembur,
suhu 37 0C, kadar air 50%, pH 6,5, kandungan unsur hara C 49,36%, N 1,01%, P 0,33%,
dan K 0,34%. Parameter pengaruh pupuk bokashi limbah ampas tebu terhadap
Pertumbuhan tanaman selada yag diukur termasuk parameter kualitatif (warna daun dan
uji organoleptik daun selada) dan parameter kuantitatif (tinggi tanaman, panjang akar,
berat basah tajuk, berat kering tajuk, berat basah akar, dan berat kering akar). Data
Parameter selada dianalisis dengan menggunakan uji ANOVA satu faktor dan cerdas
dengan uji Tukey Honestly Significant Difference taraf kepercayaan 95% untuk
melihat perbadaan di antara perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keenam
pengaruh berpengaruh terhadap parameter pertumbuhan tinggi tanaman, berat basah
tajuk, berat kering tajuk, berat basah akar, dan berat kering akar, tetapi tidak
berpengaruh pada parameter panjang akar. Pertumbuhan hasil selada terbaik ditunjukkan
oleh perlakuan P5 dengan warrna daun Hijau Muda (Faber Castell), mempunyai rasa
daun yang enak, dengan rata-rata tinggi tanaman 21,74 cm, panjang akar 18,50 cm, berat
basah tajuk 25,74 g, berat kering tajuk 1,16 g, berat basah akar 2,79 g, dan berat kering
akar 0,20 g."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Rahmadhani
"Azolla sp. dikenal berperan sebagai pupuk hijau ramah lingkungan karena mengandung nitrogen. Kandungan nitrogen pada Azolla sp. berasal dari simbiosisnya dengan Anabaena azollae, cyanobacteria pengikat nitrogen. Saat ini belum banyak penelitian mengenai pengaruh pengaplikasian Azolla dalam bentuk segar ke tumbuhan yang ditanam di sistem hidroponik. Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk menganalisis pengaruh penambahan Azolla sp. segar terhadap pertumbuhan vegetatif pakcoy pada sistem hidroponik sistem sumbu dan untuk menganalisis potensi Azolla sp. segar dalam mengurangi pemakaian pupuk AB Mix. Penelitian dilakukan menggunakan sistem hidroponik sumbu dan menggunakan rancangan acak berblok (RAB) yang terdiri dari 5 perlakuan dan 5 ulangan. Kelima perlakuan tersebut adalah full AB Mix (P1), pupuk half AB Mix (P2), pupuk half AB Mix + 20 g Azolla sp. (P3), pupuk half AB Mix + 40 g Azolla sp. (P4), dan 40 g Azolla sp. (P5). Berdasarkan hasil uji lanjut Dunn (P<0,05), tumbuhan pakcoy pada perlakuan P1 tidak berbeda nyata dengan perlakuan P4 pada parameter jumlah daun, lebar kanopi, berat basah, serta berat kering. Sementara itu, tumbuhan pakcoy pada perlakuan P1 berbeda nyata dengan perlakuan P4 dalam hal kandungan klorofil total. Kombinasi Azolla sp. segar 40 g dan AB Mix 50% pada volume larutan nutrisi 2,5 L dapat mendukung pertumbuhan vegetatif pakcoy dalam hal jumlah daun, lebar kanopi, berat basah, dan berat kering. Penggunaan Azolla sp. segar 40 g tanpa penambahan pupuk AB Mix pada volume larutan nutrisi 2,5 L dapat digunakan untuk mengurangi penggunaan pupuk kimia, namun tidak dapat berperan sebagai sumber nitrogen tunggal bagi tumbuhan.

Azolla sp. is known as an environmentally friendly green manure because it contains nitrogen. Nitrogen content in Azolla sp. is derived from its symbiosis with Anabaena azollae, nitrogen-fixing cyanobacteria. There is not much research on applying Azolla in its fresh form to plants grown in hydroponic systems. The research aimed to analyse the effect of the addition of Azolla sp. fresh on the vegetative growth of Bok choy on the axis hydroponic system and to analyse the potential of Azolla sp. fresh in reducing the use of AB Mix fertilizer. The study was conducted using a hydroponic axis system and a randomized block design (RAB) consisting of 5 treatments and 5 replications. The five treatments were complete AB Mix (P1), half AB Mix (P2) fertilizer, half AB Mix fertilizer + 20 g of Azolla sp. (P3), half AB Mix fertilizer + 40 g of Azolla sp. (P4), and 40 g of Azolla sp. (P5). Based on Dunn's test results (P<0.05), Bok choy plants in treatment P1 were not significantly different from treatment P4 in the number of leaves, canopy width, fresh weight, and dry weight. Meanwhile, Bok choy plants in treatment P1 significantly differed from treatment P4 in total chlorophyll content. The combination of a 40 g fresh Azolla sp. and AB Mix 50% at a volume of 2.5 L nutrient solution can support the vegetative growth of Bok choy in the number of leaves, canopy width, fresh weight, and dry weight. A fresh 40 g Azolla sp. fertilizer without adding AB Mix fertilizer at a volume of 2.5 L of the nutrient solution can be used to reduce chemical fertilizers but cannot act as a sole nitrogen source for plants."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sania Novita
"Telah dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengaplikasikan kompos Unit Pengelolaan Sampah (UPS) Universitas Indonesia (UI) sebagai media tanam selada (Lactuca sativa L. var. crispa) dan menghasilkan kompos dari sampah organik dengan pemberian varian aktivator.  Kompos UPS UI mengandung hara makro dan hara mikro yang telah sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) 19-7030-2004 sehingga dapat diaplikasikan sebagai media tanam. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan empat perlakuan dan enam kali ulangan. Parameter penelitian terdiri dari kualitatif dan parameter kuantitatif. Parameter kualitatif dianalisis secara deskriptif. Parameter kuantitatif dianalisis menggunakan uji Anova dan uji Tukey taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan aplikasi kompos UPS UI sebagai media tanam mampu menunjang pertumbuhan vegetatif selada. Hasil penelitian juga menunjukkan perlakuan M4 (50% kompos) menghasilkan jumlah daun, tinggi tanaman, panjang akar, berat segar tajuk, berat segar akar, berat kering tajuk, dan berat kering akar paling tinggi diantara seluruh perlakuan. Hasil pembuatan kompos dengan pemberian varian aktivator menunjukkan kandungan hara kompos sudah sesuai SNI 19-7030-2004. Aktivator EM4 (50% kompos) menghasilkan berat akhir kompos terbaik dibandingankan dengan perlakuan lainnya.

The research was aimed to applicate Unit Pengelolaan Sampah (UPS) Universitas Indonesia (UI)'s compost as lettuce (Lactuca sativa L. var. crispa) growing media and to produce compost from organic waste with activator variants. UPS UI's compost contained macro- and micro nutrients that accordance with the Indonesian National Standard (SNI) 19-7030-2004 so that it can be applied as growing media. The study used a completely randomized design with four treatments and six replications. The research consited two parameters, there was qualitative and quantitative parameter. Qualitative parameters were analyzed descriptively. Quantitative parameters were analyzed using the Anova test and Tukey test with a 95% confidence level. The results showed that the application of UPS UI compost as growing media was able to increase the vegetative growth of lettuce. The results also showed that M4 treatment (50% compost) resulted in the highest number of leaves, plant height, root length, shoot fresh weight, root fresh weight, shoot dry weight, and root dry weight among all treatments. The results showed that compost's  content was in accordance with SNI 19-7030-2004. The EM4 activator produced the best compost final weight compared to other treatments."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
T54816
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Fathia Aisyah Malik
"Azolla sp. telah banyak digunakan sebagai pelengkap pupuk anorganik pada budidaya sayuran untuk meningkatkan ketersediaan nitrogen. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan Azolla sp. segar terhadap pertumbuhan vegetatif tanaman kangkung air dan pengaruh Azolla sp. dalam mengurangi pemakaian pupuk anorganik. Parameter pertumbuhan vegetatif yang dianalisis meliputi berat basah, berat kering, panjang akar, dan kadar klorofil. Penelitian dilaksanakan pada Februari sampai dengan Juli 2022 di Gunung Putri, Bogor dan Laboratorium Kolaborasi Merck FMIPA UI, Depok. Penanaman menggunakan teknik hidroponik sistem sumbu selama 21 hari dengan tiga jenis larutan dengan 5 perlakuan, yaitu: larutan nutrien AB Mix 100% + 0 g Azolla sp. (P1), AB Mix 50% + 0 g Azolla sp. (P2), AB Mix 50% + 20 g Azolla sp. (P3), AB Mix 50% + 40 g Azolla sp. (P4), dan Air + 40 g Azolla sp. (P5). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan dengan AB Mix 50% + Azolla sp. 20 dan 40 g (P3 & P4) menunjukkan hasil yang mampu mengimbangi perlakuan kontrol (P1 & P2). Uji statistik Dunn juga menunjukkan tidak adanya perbedaan nyata pada pertumbuhan vegetatif kontrol (P1 & P2) dengan perlakuan yang diberikan penambahan Azolla sp. (P3 & P4). Sementara itu, penambahan Azolla sp. 40 g pada larutan nutrien berupa air sebagai pupuk hayati tunggal menghasilkan pertumbuhan kangkung air yang rendah. Penggunaan Azolla sp. berpengaruh dalam melengkapi nutrien sebagai pelengkap pupuk anorganik (AB Mix), namun tidak dapat menggantikan penggunaan pupuk anorganik.

 

 

 


Azolla sp. has been widely used as a complement to inorganic fertilizers in vegetable cultivation to increase nitrogen availability. The aim of the study was to determine the effect of adding Azolla sp. fresh water spinach on vegetative growth and the effect of Azolla sp. in reducing the use of inorganic fertilizers. The vegetative growth parameters analyzed included wet weight, dry weight, root length, and chlorophyll content. The research was carried out from February to July 2022 at Gunung Putri, Bogor and the Merck Collaboration Lab FMIPA UI, Depok. Planting using the hydroponic cultivation technique of the wick system for 21 days with three types of nutrient solutions with 5 treatments, namely: nutrien solutions AB Mix 100% + 0 g Azolla sp. (P1), AB Mix 50% + 0 g Azolla sp. (P2), AB Mix 50% + 20 g Azolla sp. (P3), AB Mix 50% + 40 g Azolla sp. (P4), and Water + 40 g of Azolla sp. (P5). The results showed that the treatment with AB Mix 50% + Azolla sp. 20 and 40 g (P3 & P4) showed results that were able to compensate for the control treatment (P1 & P2). Dunn's statistical test also showed no significant difference in the vegetative growth of the control (P1 & P2) with the treatment given the addition of Azolla sp. (P3 & P4). Meanwhile, the addition of Azolla sp. 40 g of nutrient solution in the form of water as the sole bio-fertilizer resulted in low water spinach growth. Azolla sp. can be used as a substitute for adding nutrients to inorganic fertilizers (AB Mix), but cannot replace the use of inorganic fertilizers.

 

"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>