Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 61631 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sulikhati Rofi`ah
"Penelitian ini membahas tindak tutur direktif dalam Film Yowis Ben karya Bayu Skak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penggunaan tuturan direktif bahasa Jawa dialek Malang dalam Film Yowis Ben. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, dengan teori pragmatik. Tindak tutur tidak hanya ditemukan pada percakapan sehari-hari, tetapi juga dapat ditemukan dalam karya sastra berupa film. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan tuturan direktif bahasa Jawa dialek Malang dituturkan oleh penutur secara langsung, tanpa basa-basi, dan sebagian besar menggunakan bahasa Jawa ragam Ngoko, tanpa melihat status sosial mitra tutur. Terdapat 22 data yang merupakan tuturan direktif, yang dapat dibagi menjadi 19 data tindak tutur langsung, dan 3 data tindak tutur tidak langsung. Fungsi yang ditemukan yaitu fungsi memerintah, fungsi meminta, fungsi melarang, dan fungsi memberikan nasihat. Dari beberapa penggunaan tuturan direktif bahasa Jawa dialek Malang dalam Film Yowis Ben, yang paling banyak ditemukan yaitu penggunaan tuturan direktif secara langsung, fungsi memerintah.

This study discusses directive speech acts in the film Yowis Ben by Bayu Skak. The purpose of this study is to determine the use of directive speech in Javanese dialect of Malang in the film Yowis Ben. This research uses descriptive qualitative method, with pragmatic theory. Speech acts are not only found in everyday conversations, but can also be found in literary works in the form of films. The results showed that the use of the Javanese dialect of Malang dialect directive was spoken by the speakers directly, without further ado, and most of them used the Javanese variety of ngoko, regardless of the social status of the speech partner. There are 22 data which are directive speech acts, which can be divided into 19 direct speech act data, and 3 indirect speech act data. The functions found are commanding function, requesting function, prohibiting function, and giving advice function. Of the several uses of Javanese directive speech in Malang dialect in Yowis Ben's film, the most commonly found is the use of direct directive speech, the function of commanding."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Aulyrafitri Sylvanix Asmara
"Buku berjudul Wil Je met Mij karya Nanda Roep adalah sebuah buku cerita anak yang bertemakan percintaan. Buku tersebut diterbitkan pada tahun 1998 dan menceritakan tentang seorang anak perempuan bernama Annelies yang jatuh cinta pada teman sekelasnya bernama Stijn, serta Wendy sebagai teman Annelies yang berusaha membantunya. Tuturan direktif banyak diungkapkan oleh tokoh-tokoh dalam cerita ini, khususnya Wendy. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi jenis tindak tutur direktif yang ada pada buku Wil Je met Mij. Dengan demikian, penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif dan teori tindak tutur Searle (1969) sebagai teori utama. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat lima jenis tindak tutur ilokusi direktif dalam buku Wil Je met mij, yaitu tindak tutur perintah, tindak tutur nasihat, tindak tutur saran, tindak tutur permintaan, dan tindak tutur peringatan. Tindak tutur perintah mendominasi tindak tutur dalam buku ini, hal ini dipengaruhi oleh konteks situasi anak-anak, seperti situasi tokoh yang mengekspresikan keinginannya, memberikan instruksi, dan menegaskan kehendak. Selain itu, penelitian ini juga menemukan bahwa anak-anak berinteraksi dengan teman sebayanya menggunakan tindak tutur lokusi yang sama dengan tindak tutur ilokusinya.

Wil Je met Mij by Nanda Roep is a children's storybook with a romance theme. The book was published in 1998 and tells the story of a girl named Annelies who falls in love with her classmate named Stijn, and Wendy as Annelies' friend who tries to help her. A lot of directive speech is expressed by the characters in this story, especially Wendy. This study aims to identify the types of directive speech acts in the book Wil Je met Mij. Thus, this research uses qualitative methods with a descriptive approach and Searle's (1969) speech act theory as the main theory. The results of this study show that there are five types of directive illocutionary speech acts in the book Wil Je met Mij, namely command speech acts, advice speech acts, suggestion speech acts, request speech acts, and warning speech acts. Command speech acts dominate the speech acts in this book, this is influenced by the context of the children's situation, such as the situation of the characters expressing their wishes, giving instructions, and asserting their will. In addition, this study also found that children interact with their peers using the same locutionary speech acts as the illocutionary speech acts."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Intan Nathasyah Putri
"Penelitian ini membahas tindak tutur ilokusi direktif antartokoh dalam film De Slag om de Schelde. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan tujuan memaparkan bentuk kalimat dan fungsi dari tindak tutur ilokusi direktif yang dituturkan antartokoh dalam film itu, terutama tokoh utama yang berperan sebagai anak, kakak, teman, dan pegawai pemerintah. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori tindak tutur ilokusi direktif Searle (1969). Penelitian ini juga mengkaji bentuk tuturan ilokusi direktif yang ditemukan dalam film itu dengan menganalisis struktur kalimat direktif berdasarkan jenis kalimat bahasa Belanda dalam Algemene Nederlands Spraakkunst (https://e-ans.ivdnt.org/). Data diambil dari tuturan setiap tokoh pada film De Slag om de Schelde yang diperoleh dari Netflix. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 4 bentuk kalimat dalam bahasa Belanda yang digunakan sebagai tuturan ilokusi direktif, yakni kalimat deklaratif, interogatif, imperatif, dan eksklamatif. Kemudian, terdapat 5 fungsi dari tuturan tokoh-tokoh, yaitu pertanyaan, permohonan, nasihat, larangan, dan persyaratan.

This study discusses directive illocutionary speech acts between characters in the film De Slag om de Schelde. The method used is descriptive qualitative with the aim of explaining sentence forms and functions of directive illocutionary speech acts spoken between characters in the film, especially the main character who acts as a child, sister, friend, and government employee. The theory used in this research is Searle's directive illocutionary speech act theory (1969). This study also examines the forms of directive illocutionary speech found in the film by analyzing the structure of directive sentences based on the types of Dutch sentences in Algemene Nederlands Spraakkunst (https://e-ans.ivdnt.org/). The data is taken from the speech of each character in the film De Slag om de Schelde obtained from Netflix. The results of the study show that there are 4 forms of sentences in Dutch that are used as directive illocutionary speech, namely declarative, interrogative, imperative, and exclamative sentences. Then, there are 5 functions of the speech of the characters, namely questions, requests, advice, prohibitions, and requirements."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Khansa Anindya Qutratu’ain
"Tindak tutur ilokusi dapat ditemukan pada dialog tokoh film. Pertuturan ilokusi oleh karakter dalam film memiliki maksud dan tujuan yang akan berpengaruh terhadap jalannya alur cerita. Penelitian ini mengkaji jenis dan fungsi tindak tutur ilokusi pada film Aruna dan Lidahnya yang dirilis pada tahun 2018. Aruna dan Lidahnya adalah film tentang perjalanan kuliner dan penelusuran wabah hasil alihwahana dari novel dengan judul yang sama. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis jenis dan fungsi tindak tutur ilokusi yang dituturkan para tokoh dalam film Aruna dan Lidahnya. Data yang digunakan adalah tindak tutur ilokusi pada tokoh utama film. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif. Analisis data dilakukan berdasarkan teori tindak tutur Yule (1996). Ditemukan kelima jenis tindak tutur ilokusi yaitu direktif, ekspresif, representatif, komisif, dan deklaratif. Hasil penelitian menunjukkan adanya empat puluh tiga tindak tutur ilokusi dengan frekuensi terbanyak adalah tindak tutur ilokusi direktif dengan fungsi perintah dan tindak tutur ilokusi ekspresif dengan fungsi mengekspresikan rasa kecewa.
Illocutionary speech acts can be found in the dialog of movie characters. Illocutionary speech by the characters in the movie has intentions and purposes that will affect the storyline. This study examines the types and functions of illocutionary speech acts in the movie Aruna and Her Palate released in 2018. Aruna and Her Palate is a movie about a culinary journey and the search for a plague from a novel with the same title. This research aims to analyze the types and functions of illocutionary speech acts spoken by the characters in the film Aruna and Her Palate. The data used are illocutionary speech acts on the main character of the movie. The method used in this research is descriptive qualitative method. The data analysis is based on Yule's (1996) speech act theory. The research found five types of illocutionary speech acts, namely directive, expressive, representative, commissive, and declarative. The result shows that there are forty-three illocutionary speech acts with the most frequency are directive illocutionary speech acts with the function of command and expressive illocutionary speech acts with the function of expressing disappointment."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Yunita Pratiwi
"Penelitian ini membahas tindak tutur direktif bahasa Jepang dalam anime Gakuen Babysitters. Teori tindak tutur direktif yang dikemukakan oleh Searle menjadi acuan dalam penelitian ini. Tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini, yakni menjelaskan tuturan direktif yang disampaikan oleh dewasa kepada anak-anak dan tuturan direktif anak-anak kepada dewasa. Hasil penelitian ini menunjukan tindak tutur direktif dalam anime Gakuen Babysitter diperoleh data berjumlah 81. Tindak tutur direktif oleh dewasa kepada anak-anak berjumlah 44 data, terdiri dari perintah, permintaan, larangan, ajakan, dan izin. Tindak tutur direktif anak-anak kepada dewasa berjumlah 37 data, terdiri dari perintah, permintaan, dan larangan. Tuturan anak-anak cenderung menggunakan kata halus dan santun, seperti penggunaan bentuk ~te kudasai, ~naide kudasai, dan onegai shimasu. Berbeda dengan anak-anak, tuturan dewasa menggunakan bentuk yang terdengar kasar, memaksa dan penggunaanya hanya dapat digunakan oleh orang dengan status lebih tinggi, seperti bentuk ~ro, ~na, ~nasai, dan ~te kure.

This research discusses Japanese directive speech acts in the anime Gakuen Babysitters. The theory of directive speech acts put forward by Searle becomes a reference in this study. The purpose of this research is to explain the directive speech delivered by adults to children and children's directive speech to adults. The results of this study show that directive speech acts in the anime Gakuen Babysitter obtained data totaling 81. Directive speech acts by adults to children amounted to 44 data, consisting of commands, requests, prohibitions, invitations, and permissions. Directive speech acts of children to adults amounted to 37 data, consisting of commands, requests, and prohibitions. Children's speech tends to use subtle and polite words, such as the use of the forms ~te kudasai, ~naide kudasai, and onegai shimasu. In contrast to children, adult speech uses forms that sound harsh, forceful and can only be used by people with higher status, such as the forms ~ro, ~na, ~nasai, and ~te kure."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Raden Roro Alievia Widyaningrum
"Film merupakan media audio visual yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan melalui dialog antartokohnya. Film pendek berbahasa Jawa berjudul Ubag-ubeg digunakan sebagai sumber data penelitian ini dengan melihat tuturan antartokoh sebagai data. Tuturan tokoh Bu Marni kepada pekerjanya dalam film ini memunculkan permasalahan terkait kategori tuturan yang disampaikan karena adanya perbedaan status mereka. Oleh sebab itu, tujuan penelitian ini adalah menggambarkan tuturan Bu Marni yang memiliki makna direktif. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teori Tindak Tutur Searle (1979) yang dikembangkan dalam Rahyono (2012) dan Ibrahim (1993). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 12 tuturan direktif Bu Marni, tuturan commanding ‘memerintah’ merupakan tuturan dominan karena muncul sebanyak 8 kali, diikuti oleh requesting ‘meminta’ sebanyak 3 kali, dan ordering ‘memesan’ sebanyak 1 kali. Kesimpulan penelitian menunjukkan jika tuturan antara pemberi kerja dan pekerja sebagai penutur dewasa umumnya berbentuk memerintah dengan sifat Modus Imperatif yang menyatakan maksud secara langsung dan tidak berbelit-belit agar pekerja dapat segera memahami apa yang ingin disampaikan oleh si pemberi kerja.

Film is an audio-visual media that can be used to convey messages through dialogue between characters. A short film in Javanese entitled Ubag-ubeg is used as a data source for this research by looking at the speeches between characters as data. The speech of Mrs. Marni's character to her workers in this film raises problems related to the category of speech delivered because of their different status. Therefore, the purpose of this study is to describe Bu Marni's inner speech which has a directive meaning. This study uses a qualitative descriptive method with Searle's (1979) speech-action theory which was developed in Rahyono (2012) and Ibrahim (1993). The results showed that of the 12 directive utterances of Mrs. Marni in the film, commanding 'to order' is the dominant directive speech act category, in addition to the category of requesting 'asking'. The conclusion of the study shows that the utterances between employers and workers are generally in the form of explicit performatives because of the 12 directive utterances, 8 utterances are commanding utterances 'to command', which express intent directly and without convoluted so that workers can immediately understand what the employer wants to convey."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Alfiyah Kurnia
"Penelitian ini membahas tindak tutur ilokusi direktif dalam film Майор Гром: Чумной Доктор (Major Grom: Čumnoj Doktor) ‘Mayor Grom: Dokter Wabah’ dan implikasi penggunaannya dengan mengeksplorasi hubungan antara tindak tutur dan kelas sosialnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi, mendeskripsikan, dan mengklasifikasikan jenis dan fungsi tindak tutur direktif pada sebuah film yang mengangkat tema superhero. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan menggunakan teori tindak tutur milik John Searle. Penyajian hasil analisis data menunjukkan terdapat total 23 tuturan ilokusi direktif dari 18 potongan percakapan film Майор Гром: Чумной Доктор (Major Grom: Čumnoj Doktor) ‘Mayor Grom: Dokter Wabah’. Ada 5 tuturan direktif yang diujarkan oleh tokoh-tokoh yang tergolong kaum elite, 2 jenis persyaratan, 2 jenis nasihat, dan 1 jenis permohonan. 10 tuturan direktif yang diujarkan oleh tokoh-tokoh yang tergolong kelas menengah, 6 termasuk jenis persyaratan, 3 jenis larangan, dan 1 jenis permohonan. 7 tuturan direktif yang diujarkan oleh tokoh-tokoh yang tergolong kelas pekerja, 5 termasuk jenis permohonan dan 2 jenis persyaratan. 1 tuturan direktif yang diujarkan oleh tokoh yang tergolong kelas bawah di bidang ekonomi termasuk ke dalam jenis permohonan.
This study discusses the directive illocutionary speech act in the film Майор Гром: Чумной Доктор (Major Grom: Čumnoj Doktor) ‘Major Grom: Plague Doctor’ and the implications of its use by exploring the relationship between the speech act and social class. The study aims to identify, describe, and classify the types and functions of directive speech acts in a film with a superhero theme. The research method employed is descriptive qualitative using John Searle's speech act theory. The results of the data analysis showed that there were total of 23 illocutionary directives from 18 conversations in the film Майор Гром: Чумной Доктор (Major Grom: Čumnoj Doktor) ‘Major Grom: Plague Doctor’. Of these, 5 directive speech acts were performed by the elites, 2 types of requirements, 2 types of advice, and 1 type of request. 10 were performed by the middle class, 6 including requirements, 3 prohibitions, and 1 request. 7 were performed by the working class, 5 including types of requests and 2 types of requirements. 1 were performed by the lower class in the economic field and is included in the type of request."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Vannisa Najchati Silma
"Setiap penciptaan lagu Arab selalu mengandung makna dan pesan yang ingin disampaikan. Sejak dulu banyak penyanyi terkenal yang berasal dari Arab namun seiring berkembangnya zaman lagu Arab tradisional dipengaruhi dengan unsur modern. Awakening Music adalah perusahaan produsen musik yang beraliran nasyid modern salah satu penyanyinya ialah Humood Alkhuder telah membawakan banyak lagu nasyid, di antaranya adalah Iḍḥak, Dandin Ma’I, Miṯal Kulla Yawm, Ḥāwil Marratan Ukhrā, dan Nawman Sa’īd. Penelitian ini membahas tentang bentuk, fungsi, dan makna tindak tutur direktif dalam lima lirik lagu Humood Alkhuder tersebut. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kajian pragmatik tindak tutur direktif dalam lagu. Metode yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif, teori pragmatik tindak tutur, serta kajian balaghah al-ma’ani. Hasil temuan penelitian ini terdapat 55 kalimat tindak tutur direktif yang memiliki 43 bentuk fi’l al-amr, 4 bentuk nahyi, 5 bentuk masdr pengganti fi’l al-amr, 2 bentuk istifham, dan 1 bentuk fi’l al-muḍari' yang terkait lām al-amr beserta 42 kata amr al-irsyād, 6 kata amr al-iltimās, 2 kata amr ad-dawām, 3 kata nahyi al-irsyād, dan 2 kata nahyi al-iltimās dan juga ditemukan fungsi direktif 44 nasihat, 5 perintah, 5 larangan, dan 1 ajakan. Demikian berdasarkan tema kelima lagu tersebut banyak memberikan makna nasihat tentang menghadapi pasang surut kehidupan.

Every Arabic song creation always contains meaning and message to be conveyed. Since a long time ago many famous singers have come from Arabia, but over time, traditional Arabic songs have been influenced by modern elements. Awakening Music is a modern nasyid music producer company, one of the singers is Humood Alkhuder who has performed many nasyid songs, including Iḍḥak, Dandin Ma’I, Miṯal Kulla Yawm, Ḥāwil Marratan Ukhrā, and Nawman Sa’īd. This study discusses the form, function, and meaning of the directive speech acts in the five lyrics of the Humood Alkhuder song. This study aims to determine the pragmatic study of directive speech acts in songs. The method used is descriptive qualitative analysis, pragmatic theory of speech acts, and the study of balaghah al-ma’ani. The findings of this study are 55 directive speech act sentences which have 43 forms of fi'l al-amr, 4 forms of nahyi, 5 forms of masdr substitute for fi'l al-amr, 2 forms of istifham, and 1 form of fi'l al-muḍari' related to lām al-amr along with 42 amr al-irsyād, 6 amr al-iltimās, 2 amr ad-dawām, 3 nahyi al- irsyād, and 2 nahyi al-iltimās and also found the directive function of 44 advice, 5 commands, 5 prohibitions, and 1 invitations. Thus, based on the theme of the five songs it provides many meanings of advice about dealing with the ups and downs of life."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Fanny Haristianti
"Kesantunan berbahasa sangat diperlukan dalam kehidupan bermasyarakat. Namun, tindak tutur yang mengancam muka mitra tutur tidak dapat dihindari pada beberapa situasi tertentu, salah satunya tindak tutur menghina yang penuh konflik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi tindak tutur menghina yang dituturkan tokoh film animasi al-Riḥlah dengan menggunakan teori strategi Face-Threatening Acts (FTA) atau Tindakan Mengancam Muka oleh Brown dan Levinson 1987. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif analitis. Teknik pengumpulan data dilakukan dalam tiga tahap, yaitu 1) teknik simak bebas libat cakap; 2) transkripsi; dan 3) catat. Selanjutnya, data dianalisis menggunakan teknik analisis padan ekstralingual dan disajikan melalui metode informal. Penelitian ini menemukan 20 tindak tutur menghina yang terdiri dari 1) 16 tindak tutur menghina yang termasuk dalam kategori strategi langsung tanpa basa-basi (bald on-record) dan 2) terdapat 4 tindak tutur menghina yang menggunakan strategi tidak langsung (off record) berupa pertanyaan retorik, ironi (al-Sikhriyyah), dan menggantikan mitra tutur (displace Hearer) yang digunakan oleh para tokoh film animasi al-Riḥlah untuk menghina.

Language politeness is necessary for social life. However, speech acts threatening Hearer’s face are unavoidable in some specific situations, one of which is insulting speech acts full of conflict. This research aimed to investigate the insulting speech acts strategy from al-Riḥlah animated movie characters and used Brown and Levinson’s Face-Threatening Acts (FTA) strategies theory. This study is qualitative research with a descriptive-analytical method. The data collecting techniques comprised 1) uninvolved conversation observation; 2) transcription; and 3) note-taking. Furthermore, the data were analyzed using the extra lingual equivalent analysis method and presented by informal methods. The result showed 20 insulting speech acts comprising 1) 16 insulting speech acts in the bald on-record strategy category and 2) 4 insulting speech acts in the off-record strategy comprised of rhetorical questions, irony (al-Sikhriyyah), and displace Hearer, which is used by al-Riḥlah animated movie characters."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Lumongga, Sonia Kresya
"Penggunaan bahasa dipengaruhi oleh faktor sosial dalam masyarakat tutur. Penelitian ini membahas mengenai pengaruh faktor sosial dalam ujaran tokoh utama film Сере́бряные Kоньки́ /Serebryanyye konki/ dengan tujuan memberikan gambaran bahwa faktor sosial mempengaruhi penggunaan bahasa para tokoh utama. Penelitian ini menggunakan teori Holmes untuk mendeskripsikan pengaruh faktor sosial dalam penggunaan bahasa dan teori Jakobson sebagai pelengkap untuk mengidentifikasi fungsi dari bahasa. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif, menggunakan metode deskriptif analitis dengan teknik observasi dan mencatat melalui pendekatan sosiolinguistik. Hasil penelitian ditemukan pada delapan tuturan dialog Alisa Vyazemskaya dan Matvey sebagai tokoh utama dalam film Сере́бряные Kоньки́ /Serébryanyye kon'kí/ yang didapatkan melalui situs resmi Netflix Indonesia. Pada hasil temuan terlihat bahwa faktor sosial mempengaruhi ujaran tokoh utama yang berfungsi sesuai dengan tujuannya masing-masing.

The use of language is influenced by social factors in the speech community. This study discusses the influence of social factors in the speech of the main character of the film Сере́бряные Kоньки́ /Serebryanyye konki/ with the aim of providing an illustration that social factors affect the use of language of the main characters. This study uses Holmes theory to describe the influence of social factors in the use of language and Jakobson's theory as a complement to identify the function of language. This research is a qualitative research, using a descriptive analytical method with observation techniques and taking notes through a sociolinguistic approach. The results of the study were found in eight dialogues between Alisa Vyazemskaya and Matvey in the film Сере́бряные Kоньки́ /Serébryanyye kon'kí/ which were obtained through the official Netflix Indonesia website. The findings show that social factors influence the main character's utterances, which function according to their respective goals."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>