Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 190778 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mamat Rohimat
"Tulisan ini menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi rasio kecukupan modal pada perbankan ASEAN sebelum dan selama pandemi Covid-19. Regresi data panel digunakan untuk menganalisis pengaruh variabel spesifik bank dan makroekonomi terhadap CAR dengan menambahkan periode pandemi Covid-19. Penelitian ini menggunakan indeks Lerner untuk menilai pengaruh market power terhadap CAR. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa loan to deposit ratio dan inflasi berpengaruh negatif terhadap CAR. Sebaliknya, kualitas kredit dan peningkatan PDB secara signifikan meningkatkan CAR. Selain itu, CAR meningkat signifikan selama periode Covid-19. Peningkatan CAR di masa pandemi disebabkan oleh berkurangnya aktivitas utama perbankan dalam memberikan kredit sehingga arus kas tersebut dapat digunakan untuk menambah modal. Hasil penelitian ini akan membantu perbankan dalam menentukan rasio kecukupan modal khususnya pada kondisi krisis dan menjadi acuan untuk penelitian yang lebih mendalam mengenai kecukupan modal pada saat krisis

This paper examines the factors that influence the capital adequacy ratio in ASEAN banking before and during the Covid-19 pandemic. Panel data regression is used to analyze the effect of bank-specific and macroeconomic variables on CAR by adding incorporating the period of the Covid-19 pandemic. This study used the Lerner index to assess the effect of market power on CAR. Results of this study indicate that loan to deposit ratio, and inflation negatively affects CAR. In contrast, loan quality and the increase in GDP significantly increases CAR. In addition, CAR significantly increased during the Covid-19 period. The increase of CAR during the pandemic may be caused by a reduction in the main activities of banks in providing credit so that the cash flow can be used to increase capital. The results of this study will assist banks in determining their capital adequacy ratio, especially in crisis conditions and become a reference for more in-depth research on capital adequacy during a crisis."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gordon, Lawrence A.
Reading: Mass. Addison-Wesley., 1984
658.154 GOR i (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Nurhadi Wibowo
"Melimpahnya sumber daya mineral di Indonesia khususnya bijih besi serta adanya peraturan yang mendukung yaitu Undang-Undang No. 4 Tahun 2009 sehingga menghasilkan penelitian yang bertujuan untuk memperkirakan kelayakan suatu investasi dan besarnya biaya investasi pembangunan industri pengolahan pelet bijih besi di Indonesia, dengan mengevaluasi dari berbagai analisis kelayakan yang terdiri dari analisis pasar, analisis teknis, analisis organisasi dan analisis financial. Penelitian ini menganalisis investasi dan resiko dari keuangan dengan mempertimbangkan sumber pendanaan dan kesanggupan pembayaran mengangsur biaya pokok dan bunga pinjaman dari bank dengan suku bunga sebesar 14%. Perhitungan capital budgeting yang dilakukan menghasilkan NPV sebesar Rp 84.589.784.996 dan IRR 39,18% sehingga investasi pembangunan industri pengolahan pellet bijih besi dapat dikatakan layak karena nilai IRR berada di atas nilai MARR yaitu sebesar 20%. Analisa kepekaan menunjukkan bahwa faktor-faktor yang berpengaruh terhadap investasi adalah harga jual bahan baku dan penunjang serta harga produk jadi yang akan dijual ke pasar.

The abundance of mineral resources in Indonesia especially iron ore and the regulations supporting the Undang-Undang No. 4 in 2009 to produce research that aims to estimate the feasibility of an investment and the cost of investment development of iron ore pellets processing industry in Indonesia, to evaluate the feasibility of various analysis consists of market analysis, technical analysis, organizational analysis and financial analysis.This study analyzed the risk of financial investments and taking into account the financial resources and ability to repay the cost of principal and payment of interest on the loan from the bank with an interest rate of 14%. Capital budgeting calculations were done, resulting NPV Rp 84,589,784,996 and IRR 39.18% making investment development of iron ore pellets processing industry can be said to be feasible because the IRR is above the MARR value that is equal to 20%. Sensitivity analysis showed that the factors that affect the investment is the selling price of raw materials and finished product supporter and a price that will be sold to the market.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T35206
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Donny Sumarna
"Penelitian ini menganalisis beberapa faktor determinan rasio kecukupan modal pada bank umum yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008 sampai tahun 2015. Data variabel menggunakan data panel yang terdiri dari data time series dan cross-sectional serta mengunakan teknik analisis persamaan regresi. Hasil penelitian menunjukan bahwa determinan rasio kecukupan modal pada bank umum di Indonesia merupakan pertumbuhan PDB GDP , return of equity ROE , beban operationa dan pendapatan operasional BOPO , loan to deposit ratio LDR dan dividen payout ratio DPR sedangkan faktor non-performing loan NPL tidak menunjukan pengaruh signifikan terhadap rasio kecukupan modal bank.

This research analyzes several factors as determinant of conventional bank capital adequacy ratio that listed in Indonesia Stock Exchange from 2008 to 2015. Data collection method using panel data consisting of time series and cross sectional data with regression analysis technique. The result of research shows that the determinant of capital adequacy ratio in conventional bank in Indonesia is GDP Growth, return on equity, BOPO, loan to deposit ratio and dividen payout ratio while non performing loan didn rsquo t show a significant effect on bank capital adequacy ratio."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Armelia Zukma Kumala
"Pemuda tidak bekerja, tidak menempuh pendidikan, atau tidak sedang mengikuti pelatihan (NEET) menjadi masalah yang krusial ketika status NEET melekat pada periode waktu yang lama (persistensi). Faktor kunci dalam menentukan persistensi status NEET adalah modal manusia yang dimiliki pemuda. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji hubungan modal manusia yang diukur melalui capaian pendidikan dan pengalaman mengikuti pelatihan dengan persistensi status NEET pemuda di Indonesia dalam perspektif longitudinal. Pembahasan diperdalam dengan menelaah keterkaitan antara modal manusia dan persistensi NEET dengan tipologi NEET, yaitu NEET pengangguran, mengurus rumah tangga, dan putus asa. Peneliti menggunakan data panel individu Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Agustus 2019, 2020, dan 2021 serta mengaplikasikan Regresi Logistik Multinomial. Hasil analisis menunjukkan bahwa pendidikan tinggi menurunkan peluang pemuda untuk persisten menjadi NEET dibanding pendidikan rendah. Pengalaman mengikuti pelatihan juga menurunkan peluang untuk persisten menjadi NEET. Di sisi lain, pada subsampel kelompok NEET, pendidikan tinggi meningkatkan peluang pemuda menjadi NEET pengangguran dan menurunkan peluang menjadi NEET mengurus rumah tangga dan putus asa dibanding pendidikan rendah. Sementara itu, persistensi NEET lebih mencirikan kelompok NEET mengurus rumah tangga dibanding pengangguran. Temuan penting lain dalam penelitian ini adalah aspek gender dan status perkawinan penting dalam menentukan peluang pemuda persisten menjadi NEET tipe tertentu.

Youth not in employment, education, or training (NEET) becomes a crucial problem when NEET status persists for a long period. The youth's human capital is a critical factor in determining the persistence of NEET status. This study examines the relationship between human capital as measured by educational attainment and experience in attending training with the persistence of youth NEET status in Indonesia from a longitudinal perspective. The author conducts an in-depth discussion by examining the relationship between human capital and the persistence of NEET with the NEET typology, namely unemployed, carers-cared, and discouraged NEET. The researcher used individual panel data from the National Labor Force Survey (Sakernas) for August 2019, 2020, and 2021 and applied Multinomial Logistic Regression. The analysis results show that higher education reduces the probability of persistently becoming NEET compared to lower education. The experience of attending training also lowers the probability of persistence as a NEET. On the other hand, in the subsample of the NEET group, higher education increased the probability of becoming unemployed NEETs and decreased the youth's probability of becoming carers-cared and discouraged NEETs compared to lower education. Meanwhile, NEET persistence characterized the carers-cared NEET rather than being unemployed NEET. Another important finding in this study is that aspects of gender and marital status are essential in determining the chances of youth becoming persistent in NEET and becoming certain types of NEET."
Depok: Fakultas Ekonomi dan BIsnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Christian Adhyasa
"Penelitian ini menguji pengaruh Human Capital Efficiency (HCE) terhadap kinerja reksa dana saham sebelum dan selama pandemi Covid-19 di Indonesia.
Jumlah sampel yang digunakan yaitu 102 reksa dana saham. Peneliti menggunakandua pendekatan penelitian yaitu pendekatan asosiatif, yang menguji adanya
pengaruh HCE terhadap setiap ukuran kinerja reksa dana saham yaitu Sharpe Ratio, Treynor Ratio, Sortino Ratio, Information Ratio, Jensen’s Alpha, & Modigliani
Measure menggunakan regresi linier berganda, dan pendekatan komparatif, yang menguji adanya perbedaan Cumulative Abnormal Return (CAR) reksa dana saham
sebelum dan selama masa pandemi menggunakan Wilcoxon Signed-Rank Test. Hasilnya menunjukkan bahwa Human Capital Efficiency (HCE) mempunyai pengaruh positif yang signifikan terhadap setiap ukuran Kinerja Reksa Dana Saham. Kemudian untuk pengujian dengan Wilcoxon Signed-Rank Test, ditemukan bahwa kumpulan reksa dana yang termasuk dalam kategori HCE tinggi mengalami kenaikan CAR lebih banyak dibandingkan reksa dana lainnya.

This study examined the effect of Human Capital Efficiency (HCE) on the performance of equity mutual funds before and during the Covid-19 pandemic in
Indonesia. The number of samples used was 102 equity mutual funds. The researcher used two research approaches, namely the associative approach, which
examined the influence of HCE on each equity fund performance measure, namely Sharpe Ratio, Treynor Ratio, Sortino Ratio, Information Ratio, Jensen's Alpha, & Modigliani Measure, using multiple linear regression, and a comparative approach, which tested the difference in the Cumulative Abnormal Return (CAR) of equity funds before and during the pandemic using the Wilcoxon Signed-Rank Test. The results showed that Human Capital Efficiency (HCE) had a significant positive effect on each measure of Equity Mutual Fund Performance. Furthermore, the Wilcoxon Signed-Rank Test results showed that the group of equity funds that were included in the high HCE category experienced more CAR increases than other
mutual funds.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Michael Abraham Hukom
"Penelitian ini bertujuan untuk memahami pengaruh COVID-19 secara independen dan melalui moderasi rasio modal bank terhadap perubahan tingkat pinjaman pelaku industri perbankan ASEAN-5. Penelitian menggunakan sampel 86 perusahaan perbankan yang terdaftar di bursa pasar modal negara Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand selama periode kuartal pertama 2018 hingga kuartal keempat 2020 dengan pengolahan regresi data panel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa COVID-19 secara signifikan memiliki pengaruh yang negatif terhadap perubahan tingkat pinjaman bank. Namun, rasio modal bank tidak ditemukan memiliki peran dalam memoderasikan pengaruh COVID-19 terhadap perubahan tingkat pinjaman bank. Hasil temuan ini memiliki tiga implikasi utama: (i) peran pemerintah dalam rekapitalisasi dan injeksi likuiditas berpotensi menghilangkan perbedaan perilaku antar bank dengan klasifikasi rasio modal, (ii) tidak ditemukan indikasi fenomena zombie lending di industri perbankan ASEAN-5, dan (iii) regulasi insentif untuk mengubah perilaku pinjaman perbankan pada masa krisis perlu memperhatikan bahwa kategorisasi rasio modal bank menjadi tidak efektif.

This study aims to understand the influence of COVID-19 independently and through the moderation of bank capital ratios on changes in loan rates of ASEAN-5 banking industry players. The study uses a sample of 86 banking companies listed on the stock markets of Indonesia, Malaysia, the Philippines, Singapore, and Thailand from the first quarter of 2018 to the fourth quarter of 2020 by employing the panel data regression technique. The results showed that COVID-19 had a significant negative effect on changes in bank lending rates. However, the bank's capital ratio was not found to have a role in moderating the effect of COVID-19 on changes in bank lending rates. These findings have three main implications: (i) the role of the government in recapitalization and liquidity injection can eliminate differences in behavior between banks with the classification of capital ratios, (ii) indication of zombie lending is non-existent in ASEAN-5’s banking industry, and (iii) regulation of incentives to change behaviors of banks’ lending in future crises must take into account that categorization by banks’ capital will not be effective."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gilang Purwo Rahmadani
"Pandemi Covid -19 mempunyai dampak yang massif dalam berbagai aspek kehidupan. Dampak tersebut juga dirasakan oleh industri perbankan, hal ini bisa tercermin akibat dari meningkatnya rasio kredit bermasalah dan naiknya rasio permodalan bank. Dalam penelitian ini menguji apakah ada pengaruh dari capital buffer, siklus bisnis terhadap tingkat risiko perbankan di Indonesia, dengan membandingkan 2 kondisi yang berbeda sebelum dan selama pandemi. Hasil temuan dalam penelitian ini menemukan bahwa capital buffer berpengaruh terhadap tingkat risiko perbankan di Indonesia. Untuk siklus bisnis berepengaruh terhadap capital buffer. Untuk sub sampel yang dibedakan menjadi sebelum dan selama pandemic ditemukan bahwa capital buffer berpengaruh terhadap tingkat risiko perbankan Indonesia baik selama pandemi maupun sebelum pandemi.

The Covid-19 pandemic has had a massive impact on various aspects of life. This impact is also felt by the banking industry, as reflected in the increasing ratio of non-performing loans and the rise in bank capital ratios. This study examines whether there is an influence of capital buffer and business cycles on the level of banking risk in Indonesia, by comparing two different conditions before and during the pandemic. The findings of this study indicate that capital buffer has an influence on the level of banking risk in Indonesia. The business cycle also has an influence on capital buffer. For the subsample that is differentiated into before and during the pandemic, it is found that capital buffer affects the level of banking risk in Indonesia both during and before the pandemic.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hendry Sugianto
"Tesis ini membahas determinan struktur modal secara teori dan empiris pada perusahaan manufaktur Indonesia dengan fokus pada teori pecking-order. Tujuan utama penelitian ini adalah mengidentifikasi apakah determinan struktur modal perusahaan manufaktur Indonesia mampu dijelaskan oleh teori pecking-order. Analisis dilakukan pada book leverage perusahaan manufaktur Indonesia dengan sampel 92 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2007 hingga 2011 dengan menggunakan analisis data panel. Penelitian ini menemukan bahwa size, profitability dan free cash flow berpengaruh negatif terhadap leverage, sedangkan growth dan tangibility berpengaruh positif terhadap leverage. Non debt tax shield dan risk ternyata tidak berpengaruh signifikan terhadap leverage namun bernilai negatif. Variabel funding-gap sebagai unsur hirarki pendanaan perusahaan terbukti memberikan pengaruh negatif signifikan sehingga mendukung ekspektasi teori pecking-order di dalam struktur modal. Pada semua uji juga membuktikan bahwa hutang masa lampau mempengaruhi hutang saat ini yang ditandai dengan time-lag, sehingga terbukti adanya pengaturan dinamis pada hutang. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa determinan struktur modal perusahaan manufaktur Indonesia dapat dijelaskan oleh teori pecking-order.

This thesis explores the determinants of capital structure theory and empirical in Indonesian manufacturing company with a focus on the pecking order theory. The main purpose of this study is to identify the determinants of capital structure in Indonesian manufacturing company which can be explained by the pecking order theory. Analysis was performed on book leverage manufacturing company in Indonesia with a sample of 92 companies listed in Indonesia Stock Exchange (IDX) during the period 2007 to 2011 using panel data analysis. This study found that size, profitability and free cash flow have negative effect on leverage, while growth and tangibility have positive effect on leverage. Besides, non debt tax shield and risk have not significant influence, but in accordance with the pecking order theory has a same result which is negative. Analysis of funding-gap variable as an element of corporate financing hierarchy in pecking order theory which proved has a negative effect in the capital structure of Indonesian manufacturing firms. All test also prove that the debt of the current debt is affected by past debt which is characterized by time-lag, so it proved a dynamic setting in leverage. Based on these results, it can be concluded that the determinants of capital structure of Indonesian manufacturing firms can be explained by the pecking- order theory."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T34626
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sirait, Rika Angelia
"Penelitian ini mempelajari hubungan antara posisi kecukupan modal minimum dengan biaya intermediasi keuangan dan perilaku pengambilan risiko sektor perbankan Indonesia dengan menggunakan kumpulan data panel dari 45 bank komersial Indonesia periode 2012 - 2017. Basel I, II dan III secara ketat diterapkan setelah krisis keuangan pada tahun 1997/1998 dan 2008 untuk memastikan stabilitas keuangan, diantaranya adalah dengan penerapan regulasi kecukupan modal minimum yang wajib dipenuhi oleh bank sesuai dengan profil risikonya. Namun demikian, apakah dampak persyaratan tersebut memberikan kontribusi yang positif bagi perbankan Indonesia, beberapa hasil studi empiris penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa persyaratan modal yang ketat dapat memaksa bank untuk meningkatkan biaya intermediasi keuangan mereka yang disebabkan alokasi modal yang tidak optimal. Dengan menggunakan regresi data panel Generalized Least Square (GLS), kami menemukan bahwa rasio modal bank memiliki hubungan negatif dan signifikan terhadap biaya intermediasi keuangan dan perilaku pengambilan risiko sektor perbankan, artinya persyaratan modal minimum dapat menurunkan risiko atau bank risk taking sehingga bank menjadi efisien dan selanjutnya menurunkan biaya intermediasi keuangan.

This study examines the relationship between minimum capital adequacy, the cost of financial intermediation and risk taking behavior Indonesian banking sector by using panel data from 45 commercial banks period 2012 to 2017. Basel I, II and III are strictly applied after the financial crisis in 1997 / 1998 and 2008 to ensure financial stability, among others is by applying the minimum capital adequacy requirements that must be met by the bank in accordance with the risk profile. However, whether the impact of these requirements contributes positively to Indonesian banking, some previous empirical studies have shown that strict capital requirements can force banks to increase their financial intermediation costs due to the rising of capital cost. Using the Generalized Least Square (GLS) panel data regression, we found that the bank's capital ratio has a negative and significant relationship to the financial intermediation costs and risk-taking behavior of the banking sector, it means that minimum capital requirements can lower bank risk taking which in turn lower the bankruptcy cost that shown by the lower of bank return on equity and subsequently lowering the cost of financial intermediation."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>