Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 181096 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ridho Akbar
"Pencemaran lingkungan yang dihasilkan oleh aktivitas fisik, biologis, dan (geo)kimiawi menjadi kekhawatiran utama karena memiliki konsekuensi yang merugikan terhadap ekosistem. Pada penelitian ini, serangkaian tahapan digesti, ekstraksi dengan berbagai variasi pH, dan simulasi dilakukan terhadap sedimen dan air di sungai Pesanggrahan, Jakarta Selatan, DKI Jakarta, Indonesia untuk menentukan kadar logam kromium dan timbal secara keseluruhan, kemudahan logam terlepas dari sedimen, dan potensi bioavailabilitasnya pada biota uji menggunakan bioindikator ikan mas (Cyprinus carpio L). Hasil uji menunjukkan bahwa kadar timbal dalam sedimen dapat mencapai 9,435–11,245 μg/g pada fraksi pH 3, 8,560–9,695 μg/g pada fraksi pH 5, dan 6,220–7,605 μg/g pada fraksi pH 7 dan kadar kromium dalam sedimen dapat mencapai 12,505–13,522 μg/g pada fraksi pH 3, 10,545–11,945 μg/g pada fraksi pH 5, dan 8,655–9,691 μg/g pada fraksi pH 7. Hasil uji bioakumulasi logam kromium dan timbal selama 28 hari menunjukkan bahwa kadar timbal dan kromium tertinggi pada daging ikan sebesar 0,220 dan 0,851 μg/g dan kadar timbal dan kromium tertinggi pada insang ikan sebesar 0,278 dan 0,965 μg/g. Hasil studi menunjukkan bahwa logam timbal dan kromium dapat terakumulasi pada biota ikan.

Environmental pollution induced by physical, biological, and (geo)chemical activities have become a major concern because of their adverse consequences to aquatic ecosystem. In this study, digestions, extractions at various pH, and bioaccumulation tests were carried out on the sediment and water from the Pesanggrahan river, South Jakarta, Special Capital Region of Jakarta, Indonesia to determine the overall metal content of chromium and lead, feasibility of metal leaching from sediment, and its bioavailability potential by using freshwater fish (Cyprinus carpio L.) as a bioindicator. Extraction of sediment at various pH showed that the range of lead content was 9.435–11.245 μg/g at pH 3, 8.560–9.695 μg/g at pH 5, and 6.220–7.605 at pH 7 and the range of chromium was 12.505–13.522 μg/g at pH 3, 10.545–11.945 μg/g at pH 5, and 8.655–9.691 μg/g at pH 7. A 28-days bioaccumulation test showed that the highest levels of lead and chromium in the fleshes were 0.462 and 0.983 μg/g and 0.475 and 0.978 μg/g in the gills, respectively. This study indicated that lead and chromium metals has a potential to accumulate in fish."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riska Tamala
"Kerang hijau merupakan suatu sumber bahan makanan yang cukup banyak dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia karena kerang hijau tersebut tersebar secara luas di sepanjang pesisir wilayah Indo-Pasifik. Kerang hijau akuatik ini sangat rentan terkontaminasi logam berat mengingat asupannya yang bersifat filter feeder dan sifatnya yang menetap sessile . Hal ini menyebabkan mudahnya logam berat terakumulasi di dalam tubuh kerang. Pencegahan ataupun usaha yang dilakukan untuk mengurangi tingkat pencemaran logam perlu untuk dilakukan, sehingga dilakukan proses depurasi logam yang ada di daging kerang khususnya pada ion logam timbal Pb.
Metode peluruhan yang dilakukan dengan dua cara yaitu dengan cara pengaliran dengan air secara berulang flow rate dan perendaman dengan dua macam asam yaitu asam asetat dan asam sitrat dan dilakukan analisis kadar logam dengan menggunakan intrumentasi Spektroskopi Serapan Atom SSA dan analisis kadar protein dengan metode Kjeldahl serta dilakukan pemodelan untuk mengetahui akumulasi ion logam Pb dalam sampel uji. Didapatkan nilai penurunan sebesar 18,46 mg/kg pada depurasi dengan pengaliran air, 20,91 mg/kg untuk depurasi asam asetat 2,25 , dan 16,96 mg/kg untuk depurasi asam sitrat 2,25 . Kadar protein pada kerang hijau mengalami penurunan terbesar didapat setelah proses depurasi pengaliran air sebesar 5,29.

The green mussel is a source of food which quite widely used by the people of Indonesia because the green mussel are widely spread along the coast of the Indo Pasific region. This aquatic green mussel is very susceptible to heavy metal contamination considering it rsquo s filter feeder intake and it rsquo s sedentary nature sessile . It makes easy for heavy metals to accumulate in the body of mussel. Prevention or attempts made to reduce the level of metal pollution need to be done. One of the efforts made is the process of depuration.
The depuration method are done by two ways. The ways are drainage with water repeatedly flow rate and immersion with two kinds of acids, acetic acid and sitric acid. Then, analyzed the metal content by using Atomic Absorption Spectroscopy AAS and protein contetnt analysis using Kjeldahl method and modelling to know the accumulation of Lead ions in the test sample. The lowest concentration decrease in depuration of water drainage was 18,46 mg kg, deposition of immersion from acetic acid was 20,91 mg kg, deposition of immersion from sitric acid was 16,96 mg kg. The higher protein content of green mussel after depuration of water drainage was 5,29.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dinny Chairunisa
"Siprofloksasin HCl, antibiotik golongan fluorokuinolon dengan profil bioavailabilitas yang buruk dan potensi efek samping, memerlukan solusi untuk meningkatkan aktivitas dan efikasinya. Liposom, sebagai pembawa obat telah terbukti meningkatkan aktivitas antibakteri dan menurunkan toksisitas banyak senyawa antibiotik. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui efek enkapsulasi liposom pada aktivitas antibakteri siprofloksasin HCl terhadap bakteri Pseudomonas aeruginosa dan Multidrug Resistant Pseudomonas aeruginosa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode hidrasi lapis tipis dan ekstrusi bertingkat untuk preparasi liposom siprofloksasin HCl dan metode dilusi cair untuk penentuan konsentrasi hambat minimum.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi hambat minimum (KHM) larutan siprofloksasin HCl terhadap Pseudomonas aeruginosa ATCC 27853 adalah 62,5 ppm dan terhadap Multidrug Resistant Pseudomonas aeruginosa adalah 125 ppm. Untuk konsentrasi bunuh minimum (KBM) larutan siprofloksasin HCl terhadap Pseudomonas aeruginosa ATCC 27853 adalah 62,5 ppm dan terhadap Multidrug Resistant Pseudomonas aeruginosa adalah 125 ppm sedangkan konsentrasi bunuh minimum suspensi liposom siprofloksasin HCl terhadap Pseudomonas aeruginosa ATCC 27853 adalah 31,25 ppm dan terhadap Multidrug Resistant Pseudomonas aeruginosa adalah 62,5 ppm. Berdasarkan hasil uji in vitro tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa enkapsulasi liposom dapat meningkatkan aktivitas antibakteri siprofloksasin HCl terhadap bakteri Pseudomonas aeruginosa ATCC 27853 dan Multidrug Resistant Pseudomonas aeruginosa.

Ciprofloxacin HCl, a fluoroquinolone antibiotic which has poor bioavailability profile and many side effects, requires a way to enhance its activity and effication. Liposomes as drug carriers had been proven to improve the activity and decrease the toxicity of various antibiotics. This study aimed to determine the effect of liposome encapsulation on antibacterial activity of Ciprofloxacin HCl against Pseudomonas aeruginosa and Multidrug Resistant Pseudomonas aeruginosa. The method used in this study was a thin layer hydration method and stepwise extrusion for preparation of ciprofloxacin HCl liposome and liquid dilution method for determination of minimum inhibitory concentration.
The result of this research showed that the minimum inhibitory concentration (MIC) for ciprofloxacin HCl solution againts Pseudomonas aeruginosa ATCC 27853 is 62,5 ppm and when againts Multidrug Resistant Pseudomonas aeruginosa is 125 ppm. Minimum bactericidal concentration (MBC) for ciprofloxacin HCl solution againts Pseudomonas aeruginosa ATCC 27853 is 62,5 ppm and when againts Multidrug Resistant Pseudomonas aeruginosa is 125 ppm while the minimum bactericidal concentration for ciprofloxacin HCl liposomal suspension againts Pseudomonas aeruginosa ATCC 27853 is 31,25 ppm and when againts Multidrug Resistant Pseudomonas aeruginosa is 62,5 ppm. Thus, the conclusion that can be drawn is liposome encapsulation improved ciprofloxacin HCl’s antibacteria activity againts Pseudomonas aeruginosa ATCC 27853 and Multidrug Resistant Pseudomonas aeruginosa.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
S46985
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Fatima Niken Kris Rahmawati
"Pencemaran timbal merupakan masalah yang serius bagi biota akuatik. Ikan mas (Cyprinus carpio) menjadi salah satu komoditas penting dalam perikanan dan merupakan ikan yang sering dikonsumsi oleh masyarakat. Penggunaan zeolit dinilai dapat membantu dalam adsorpsi logam berat di dalam air sehingga akan mengurangi akumulasi logam berat pada ikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan zeolit yang dioptimalkan dengan menempelkan serbuk pada material non-woven sheet menjadi zeolite embedded sheet (ZES) terhadap konsentrasi akhir timbal di dalam air dan akumulasinya pada Cyprinus carpio di akuarium. Akuarium dengan perlakuan ZES diduga akan menurunkan konsentrasi akhir timbal di dalam air. Selain itu, penggunaan ZES dapat mengurangi potensi akumulasi timbal pada Cyprinus carpio. Hasilnya zeolite embedded sheet (ZES) terbukti memberi pengaruh terhadap penurunan logam timbal pada air dan ikan dengan persentase penyisihan timbal mencapai 91,78% pada air dan >80% pada ikan.
Berdasarkan uji statistik Two-Way ANOVA, perlakuan (ZES dan tanpa ZES) dan perbedaan konsentrasi awal memberi pengaruh terhadap nilai konsentrasi akhir timbal pada air dengan nilai p value sebesar <0,001 dan 0,038. Tidak terdapat pengaruh kombinasi antara perlakuan (Tanpa ZES dan ZES) dan faktor konsentrasi awal terhadap konsentrasi akhir di air. Berdasarkan uji-t berpasangan, pada akuarium dengan konsentrasi air 0,02 dan 0,04 mg/L memiliki Sig.(2-tailed) sebesar 0,002 dan 0,001. Artinya pada konsentrasi tersebut ZES memengaruhi konsentrasi timbal pada tubuh ikan. Namun, tidak terdapat perbedaan signifikan penggunaan ZES terhadap konsentrasi timbal pada ikan pada akuarium dengan konsentrasi air 0,03 mg/l dengan nilai Sig.(2-tailed) sebesar 0,06.

Lead contamination poses a serious problem for aquatic organisms. Common carp (Cyprinus carpio) is an important commodity in fisheries and is frequently consumed by the public. The use of zeolite is considered to help in the absorption of heavy metals in water, thereby reducing the accumulation of heavy metals in fish. This study aims to investigate the effects of optimized zeolite utilization, by attaching zeolite powder to a non-woven sheet material to create zeolite embedded sheet (ZES), on the final concentration of lead in water and the accumulation of heavy metals in Cyprinus carpio. The hypothesis is that a ZES-treated aquarium will reduce the final concentration of lead in the water and potentially reduce lead accumulation in Cyprinus carpio. The results showed that zeolite embedded sheet (ZES) had a significant effect on reducing lead levels in water and fish, with a lead removal percentage of 91.78% (in water) and >80% (in fish).
Based on the Two-Way ANOVA statistical test, the treatment (with or without ZES) and the initial concentration difference had a significant effect on the final lead concentration in water, with significance values of 0.001 and 0.038, respectively. However, there is no interaction effect between treatments (with and without ZES) and initial concentration factors on the final lead concentration in water. Paired t-tests indicate that ZES significantly affects lead concentration in fish at water concentrations of 0.02 and 0.04 mg/L, with Sig.(2-tailed) values of 0.002 and 0.001, respectively. However, there is no significant difference in ZES usage on lead concentration in fish at a water concentration of 0.03 mg/L, with a Sig.(2-tailed) value of 0.06.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Turnip, Idawaty Elisabet
"Timbal, mangan, fenol, merupakan zat-zat kimia yang banyak terdapat
diperairan karena berasal dari limbah buangan industri, maupun sisa-sisa
penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari. Tidak hanya diperairan, terutama
timbal dan mangan juga terdapat di linkungan udara.Kandungan yang berlebihan
akan zat-zat tersebut diperairan dapat menimbulkan kemsakan dalam sistem biota
akuatik, terutama pada ikan, yang akhirnya dapat merugikan manusia pula, karena
hidup manusia tidak bisa lepas dari air dan lingkungan sekitar.Dalam penelitian ini
dilakukan uji toksisitas akut zat-zat tersebut terhadap ikan mas yang berusia
sekitar 1 bulan dengan berat antara 1 - 2 gr.Timbal dan mangan yang
dipergunakan dalam bentuk senyawaan dengan nitrat, dan fenol dalam bentuk fenol mumi. Parameter dalam uji toksisitas akut ini adalah LCso. yaitu konsentrasi
toksikan dimana diperoleh 50% hewan uji mati. Pengujian dllakukan selama 96
jam atau 4 hari. Penelitlan ini juga mengamati apakah ada bioakumulasi zat-zat
tersebut dalam tubuh ikan. Hasii yang diperoleh dari penelitlan ini adalah harga
LCso - 96 jam bagi fenol adalah sebesar 40 ppm, timbal nitrat sebesar 50 ppm,
dan 100 ppm bagi mangan nitrat. Tidak terlihat adanya akumulasi pada ikan mas
untuk semua senyawa tersebut."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2002
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Arta Ardhianto
"Setiap tahun perubahan iklim mengalami peningkatan laju yang semakin cepat. Hal ini menyebabkan banyak terjadinya kerusakan pada lingkungan dan kehidupan manusia. Perubahan iklim yang semakin cepat dapat terjadi karena aktivitas manusia yang terus menghasilkan emisi gas karbon dioksida (CO2). Pendapatan Domestik Bruto (PDB), urbanisasi, Foreign Direct Investment (FDI) dan konsumsi energi merupakan beberapa aktivitas manusia yang ditengarai dapat menghasilkan emisi gas CO2. Dalam mencermati masalah ini, terdapat ajaran dalam agama Islam yaitu manusia dilarang untuk merusak lingkungan alam. Ajaran ini wajib dilaksanakan bagi para pemeluk agama Islam. Oleh karena itu, aktivitas-aktivitas yang dapat menghasilkan emisi gas CO2 di negara-negara muslim perlu untuk mendapat perhatian lebih. Penelitian ini menggunakan metode ARDL untuk melihat pengaruh antara keempat aktivitas tersebut terhadap emisi gas CO2 di tiga negara muslim yaitu Indonesia, Malaysia dan Turki. Data yang digunakan yaitu data sekunder dari tahun 1960-2022. Hasil penelitian yang didapat menunjukkan bahwa mayoritas aktivitas-aktivitas di tiga negara muslim masih menghasilkan emisi gas CO2. Alhasil masih perlu digalakkannya usaha-usaha untuk mengurangi emisi gas CO2 di ketiga negara muslim tersebut.

Every year climate change increases at an increasingly rapid rate. This causes a lot of damage to the environment and human life. Accelerating climate change can occur because human activities continue to produce carbon dioxide (CO2) emissions. Gross Domestic Income (GDP), urbanization, Foreign Direct Investment (FDI) and energy consumption are several human activities that are thought to produce CO2 gas emissions. In looking at this problem, there is a teaching in the Islamic religion that humans are prohibited from destroying the natural environment. This teaching must be implemented by followers of the Islamic religion. Therefore, activities that can produce CO2 gas emissions in Muslim countries need to receive more attention. This research uses the ARDL method to see the influence of these four activities on CO2 gas emissions in three Muslim countries, namely Indonesia, Malaysia and Turkey. The data used is secondary data from 1960-2022. The research results obtained show that the majority of activities in three Muslim countries still produce CO2 gas emissions. As a result, efforts are still needed to be encouraged to reduce CO2 gas emissions in the three Muslim countries."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chesya Sera De Claresya
"Pencemaran lingkungan akibat tumpahan minyak dapat berasal dari kegiatan migas. PT XYZ salah satu perusahaan migas bertugas mengoperasikan FSRU yang terletak dilepas pantai Labuhan Maringgai. Untuk memenuhi kebutuhan operasional, FSRU melakukan bongkar muat BBM di tengah laut dengan metode STS. Tujuan utama penelitian ini adalah menganalisis wilayah prioritas penangangan pencemaran tumpahan minyak berdasarkan dampak ekonomi dan sosial. Metode yang digunakan adalah campuran antara kuantitatif dan kualitatif. Metode kuantitatif dengan pemodelan. Metode kualitatif dengan deskriptif dari hasil kuantitatif. Hasil penelitian ini adalah pemodelan pergerakan tumpahan minyak Musim Timur ke arah Barat, Barat Daya dan Barat Laut dan berdampak ke tambak udang dan mangrove di Kecamatan Labuhan Maringgai. Penyebaran tumpahan minyak mencapai daratan pada jam ke-39 dengan panjang garis pantai terdampak sepanjang + 56 km. Mitigasi yang dilakukan jika terjadi tumpahan minyak adalah penanganan wilayah prioritas di Kecamatan Labuhan maringgai yaitu Kelurahan Sukorahayu, Margasari, Sriminosari, Muara Gading Mas dan Bandar Negeri.

Environmental pollution due to oil spills can come from oil and gas activities. PT XYZ, one of the oil and gas companies, is tasked with operating the FSRU which is located off the coast of Labuhan Maringgai. To meet operational needs, FSRU carries out loading and unloading of fuel in the middle of the sea using the STS method. The main objective of this study is to analyze priority areas for handling oil spill pollution based on economic and social impacts. The method used is a mixture of quantitative and qualitative. Quantitative method with modelling. Qualitative method with descriptive of quantitative results. The results of this study are modeling the movement of the East Season oil spill to the West, Southwest and Northwest and impacting ponds and mangroves in Labuhan Maringgai District. The spread of the oil spill reached land in the 39th hour with a length of affected coastline of + 56 km. Mitigation carried out in the event of an oil spill is the handling of priority areas in Labuhan Maringgai District, namely Sukorahayu, Margasari, Sriminosari, Muara Gading Mas and Bandar Negeri Villages."
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Intan Cahaya Dani
"Logam berat seperti nikel dan kadmium yang berasal dari limbah-limbah hasil kegiatan manusia (industi, domestik) dapat mengakibatkan pencemaran dan mengendap pada sedimen dasar laut. Perubahan pH perairan, dapat menyebabkan terjadinya proses pelepasan (leaching) logam di sedimen ke badan perairan kemudian terbioakumulasi pada biota di lingkungan tersebut. Untuk melihat adanya pengaruh perubahan pH pada proses pelepasan (leaching) logam tersebut, dilakukan ekstraksi pada sedimen dengan berbagai variasi pH (TCLP method). Dari hasil studi pelepasan tersebut terdeteksi adanya logam kadmium (Cd) dan nikel (Ni), untuk melihat sifat bahaya dari logam kadmium dan nikel, dilakukan uji simulasi bioakumulasi logam pada biota perairan dengan menggunakan bioindikator Cyprinus carpio (OECD Guideline 305).
Berdasarkan hasil data analisa didapatkan kadar nikel dalam sedimen pada ekstrak pH 3, 5 dan 7 mencapai 2,55 - 27,94 μg/g sedangkan untuk kadmium mencapai 4,31- 4,68 μg/g. Pengamatan bioakumulasi logam nikel dan kadmium pada ikan dilakukan selama 28 hari dengan melihat kadar kadmium dan nikel pada daging dan insang ikan. Pada daging ikan, konsentrasi kadmium tertinggi yaitu sebesar 3,179 μg/g sedangkan pada insang adalah 5,392 μg/g. Konsentrasi nikel tertinggi pada daging ikan adalah sebesar 4,557 μg/g sedangkan untuk insang adalah sebesar 10,417 μg/g. Hasil studi menunjukkan adanya akumulasi logam kadmium dan nikel pada biota.

Heavy metals such as nickel and cadmium from the waste of human activities (industry, domestic,) can lead the pollution and sediments deposited on the seabed. Water pH changing, can lead to the release (leaching) metals in the sediment into the water body and then it will be bioaccumulated on biota arround the environment. To see the effect of pH changing on the release (leaching) of these metals, extracting the sediment at pH variations has done (TCLP method). From the results of detection metals cadmium (Cd) and nickel (Ni) release studies, to see the hazards of cadmium and nickel metal, carried out a simulation of bioaccumulation test on biota using bioindikator Cyprinus carpio (OECD Guideline 305).
Based on the analysis of data obtained in the nickel content in the sediment extract pH 3, 5 and 7 reached 2.55 to 27.94 μg/g, while for cadmium reaches 4.31 to 4.68 μg/g. Observation of metallic nickel and cadmium bioaccumulation in fish hass done for 28 days by looking at levels of cadmium and nickel on the gills of fish and meat. In the flesh of fish, the highest cadmium concentration of 3.179 μg/g while in the gills is 5.392 μg/g. The highest nickel concentrations in fish flesh is equal to 4.557 μg/g while for gill is equal to 10.417 μg/g. The study results indicate the presence of cadmium and nickel metal accumulation on biota.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S42602
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Luki Farhandika
"Pemakaian bahan bakar pada kendaraan seringkali menimbulkan deposit dan pencemaran yang berasal dari pembakaran tidak sempurna. Peningkatan efisiensi pembakaran bahan bakar dan pengurangan pencemaran udara dapat dilakukan dengan memformulasi bahan bakar dengan zat aditif yang berfungsi untuk mengendalikan deposit dalam ruang mesin kendaraan. Deposit control additive (DCA) terdiri atas kepala polar dan hidrokarbon sebagai buntut non-polar memiliki kemiripan dengan struktur suatu surfaktan. Salah satu jenis hasil sintesis melalui reaksi aminasi Poliisobutilena (PIB) -amina telah dibuktikan penggunaannya sebagai aditif pengendali deposit. Ketika panjang molekul PIB semakin besar, maka peningkatan efisiensi pembakaran juga semakin besar. Komposisi gugus amina yang semakin banyak memperbanyak deposit yang dapat diikat. Penelitian ini dilakukan dengan mensintesis 2 tipe PIB dengan berat molekul rata-rata 950, dan 1300 dengan 2 tipe amina berupa tetraethylenepentamine (TEPA) dan diethylenetriamine (DETA) dengan reaksi aminasi. Selama reaksi aminasi juga digunakan pelarut heksadekana karena PIB memiliki kekentalan yang tinggi. Hasil sintesis diuji karakteristik fisika-kimia dan performa anti depositnya dalam mesin bensin dengan dilarutkan kepada gasoline. Analisis gugus fungsi poliisobutilena-amina (PIBA) menunjukkan adanya ikatan C-H, C-N, N-H, N-H2, dan C=C. Keberhasilan sintesis dibuktikan dengan pergeseran peak gugus C-N ke angka gelombang yang lebih besar dan berkurangnya intensitas gugus C=C pada grafik FTIR. Uji performa aditif pengendali deposit menunjukkan deposit yang terbentuk pada intake valve untuk PIB (mw = 950) – DETA 0,1338 g; PIB (mw = 950) – TEPA 0,0925 g; dan PIB (mw = 1300) – TEPA 0,0812 g.

Usage of fuel in vehicle at times cause deposit and pollution from imperfect combustion. Improving fuel efficiency and reducing pollution can be done by adding additive substance which can controls deposit in vehicle engine. Deposit control additive consist of polar head and hydrocarbon as non-polar tail has similar structure with surfactant. One of the results of amination reaction is polyisobutylene (PIB)-amine has proven its effectiveness as deposit control additive. The longer the length of PIB, the higher its effect on improving combustion efficiency. A larger amount of amine in its composition increase its ability to attract deposit. This research is done by synthesize 2 type of PIBs with average molecular weight of 950 and 1300 with 2 type of amines which are tetraethylenepentamine (TEPA) and diethylenetriamine (DETA) with amination reaction. During the reaction hexadecane is also use as solvent because the high viscosity of PIB. The synthesized results will be tested their physic-chemical characteristics and their DCA performance in gasoline engine when reconstituted in gasoline. Functional group analysis showed the synthesized polyisobutylene-amines (PIBA) have C-H, C-N, N-H, N-H2, and C=C bonds. Succesful synthesis can be proved from a shift of C-N bond’s peak to a greater wave number and the decreasing intensity of C=C bond in FTIR graph. Deposit control additive performance test showed the amount of deposit formed in the intake valve for PIB (mw = 950) – DETA 0,1338 g; PIB (mw = 950) – TEPA 0,0925 g; and PIB (mw = 1300) – TEPA 0,0812 g."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sulistyoweni Widanarko
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>