Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 223621 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Elok Dwi Oktaviana
"Asuhan keperawatan spiritual pada pasien di Rumah sakit dikaitkan dengan pengetahuan dan sikap yang dimiliki mahasiswa profesi keperawatan. Pengetahuan dan sikap mempengaruhi mahasiswa saat memberikan asuhan keperawatan spiritual di Rumah Sakit. Penelitian dengan desain Cross Sectional bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan sikap mahasiswa profesi dengan pelaksanaan asuhan keperawatan spiritual pada pasien. Penelitian dilakukan secara online dengan teknik pengambilan sampel consecutive sampling pada 133 mahasiswa profesi di Institusi A sebagai perwakilan institusi umum dan Institusi B sebagai institusi berbasis agama pada tahun 2021. Pengetahuan diukur menggunakan kuesioner yang dimodifikasi oleh peneliti. Sikap diukur menggunakan Spirituality and Spiritual Care Rating Scale (SSCRS) dan Pelaksanaan Asuhan Keperawatan Spiritual diukur menggunakan kuesioner modifikasi. Analisis bivariat dihitung dengan uji Chi-square. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan pelaksanaan (p = 0,495; α = 0,05). Namun, ada hubungan yang signifikan antara sikap dengan pelaksanaan (p = 0,000; α = 0,05). Penelitian ini merekomendasikan institusi pendidikan untuk meningkatkan sikap mahasiswa terkait pemberian asuhan keperawatan spiritual dengan pengoptimalan kompetensi pada mata kuliah terkait.

Spiritual nursing care for patients in hospitals is associated with the knowledge and attitudes possessed by students of the nursing clinical student. Knowledge and attitudes influence students when providing spiritual nursing care in hospitals. This study was a cross sectional design, aims to determine the relationship between knowledge and attitudes of nursing clinical students with the implementation of spiritual nursing care for patients. This study using a consecutive sampling technique, involving 133 clinical nursing students at the Institution A as a representative of public institutions and Institution B as a religion-based institution. Knowledge was measured using a questionnaire modified by the researcher. Attitudes were measured using the Spirituality and Spiritual Care Rating Scale (SSCRS) and the Implementation of Spiritual Nursing Care was measured using a modified questionnaire. Bivariate analysis was calculated using Chi-square test. The results showed that there was no significant relationship between knowledge and implementation (p = 0.495; = 0.05). However, there is a significant relationship between attitude and implementation (p = 0.000; = 0.05). This study recommends educational institutions to improve student attitudes regarding the provision of spiritual nursing care by optimizing competencies in related subjects.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achir Yani S. Hamid
2002
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Azwir
"Perawat sebagai tenaga keschatan mayoritas di tempat pelayanan kesehatan, tcrmasuk rumah sakit, mempunyai posisi kunci dalam pelayanan kesehatan karena hakikat dari asuhan keperawatan yang bersifat kontinyu, konstan, koordinatii dan advokatitl sehingga pcxsiapan, pendayagumaaxm, distribusidan retensi tenaga perawat memplmyai implikasi penting untuk kesinambungan dan tercapainya tujuan pelayanan kesehatan.
Penelitian dilaksanakan di RSUD Tarakan karena pengembangan karir tenaga keperawatan yang dilaksanakan di RSUD Tamkan belum sesuai dengan fungsi dan peran perawat. Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan metode penelitian kualitatif dengan melakukan wawancara mendalam terhadap jajaran direksi, Jajaran kepala bidang, kcpala scksi, dan kepala subbag serta Foccus Group Discussion (FGD) untuk kepala ruang dan perawat ldinik Juga dilakukan telaah dokumen yang berhubungan dengan pengernbangan pola karir perawat klinik untuk memperlcuat metode tersebut.
RSUD Tarakan memiliki tenaga kepemawatan sebanyak 245 orang dengan karakteristik (1) mayoritas tenaga kepcrawatan bemda pada kelornpok umur 25-44 tahun (77,96%), (2) memiliki mass kelja terbesar pada kelompok >3 tahun (61,22 %), (3) dcngan latar belakang pendidikan D III Keperawatan sebanyak 72,24 %, Mekanisme pengembangan tenaga kcpezawatan yang saat ini diterapkan di RSUD Tarakan dimulai dengan kegiaian rekruitmen pegawai bam, dilanjulkan dengan seleksi, kemudian dilaksanakan orientasi selama 30-70 hari. Selain itu juga meliputi kegiatan mutasi, promosi dan pendidikan dan pelatihan.
Berdasarkan hasil wawancara mendalam dan FGD diperoleh gambaran pola jalur karir tenaga kepcrawatan di RSUD Tarakan yang sesuai dengan pemn dan iimgsinya yang dapat diterapkan di RSUD Tarakan yaitu sebagai perawai klinik (enam level) dan perawat menejer (empat level).
Pada akhir penelitian ini direkomendasikan bagi RSUD Tarakan untuk dilaksanakan advokasi kepada pihak direksi rumah sakit untuk menetapkan peraturan nunah sakit tcntang sistem remunerasi terhadap jenjang karir keperawatan dan mengopllmalisasi iimgsi dad komite keperawatan untuk menyusun insuumen uji kompetensi yang bqrhubungan dengan pengembangan karir tenaga keperawatan.

The nurse as a majority health worker in the health care place including hospital has a significant position in health care. The value of nursing care that is continuous, constant, coordinative, and advocative so the preparation, usage, distribution, and retention of nurse, has an important implication to the continuity and to obtain the objectives of health care.
The study was conducted in the Tarakan General Hospital (RSUD Tarakan) because its nursing career development was not appropriate yet with the function and role of the nurse. This study was conducted using qualitative research method by doing the in depth interview toward the directors, head of divisions, head of units, and head of sub units, and doing focus group discussion (FGD) toward the head of rooms and clinical nurses. Document review related to career pattem development of clinical nurse was also conducted in the study to enhance the method.
RSUD Tarakan had 245 nurses with characteristics as follow: 77.96% of nurses has the age range of 25 - 44 years old, 61.22% of nurses had working period > 3 years, 72.24% of nurses had nursing diploma educational background, and 4ll2% of nurses was governmental officer. At present, the mechanism of career development of nurse that implemented in RSUD Tarakan is started from recruitment of new nurses followed by selection, orientation for 30-70 days. Beside that, mutation, promotion, and training and education were also conducted.
According to the in depth interview and FGD was resulted the description of nursing career path pattem in RSUD Tarakan that suitable to the function and role and could be implemented in the hospital, were the clinical nurse (six levels) and manager nurse (four levels) career path.
The study recommended RSUD Tarakan to conduct advocacy toward the hospital director board to determine the regulation of remuneration system of nursing career path in the hospital and to make the function of nursing committee optimally in formulating the instrument of competency test related to the nursing career development.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
T34436
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Imami Nur Rachmawati
"Peristiwa persalinan adalah peristiwa normal dalam kehidupan suatu keluarga, sehingga melahirkan di rumah dengan ditolong tenaga kesehatan merupakan pilihan yang bisa dilakukan oleh perempuan. Studi kualitatif fenomenologi untuk menggali makna melahirkan di rumah bagi perempuan yang melahirkan ditolong oleh tenaga kesehatan belum banyak dilakukan. Studi ini merupakan bagian dari studi yang lebih besar tentang Pengalaman Perempuan selama Proses Persalinan di rumah di tolong tenaga kesehatan. Tujuh partisipan yaitu perempuan yang telah melewati proses persalinan di rumah dengan ditolong oleh tenaga kesehatan di wilayah kerja sebuah puskesmas di Kabupaten Malang berpartisipasi pada penelitian ini. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam sebanyak dua kali yang dilengkapi dengan catatan lapangan. Wawancara direkam kemudian dibuat transkrip wawancara. Hasil penelitian menemukan tiga tema tentang makna melahirkan di rumah yang dirasakan oleh partisipan, meliputi melahirkan sebagai kodrat perempuan, kebahagiaan bagi seorang perempuan yang melahirkan di rumah dan makna pembelajaran bagi keluarga ketika ibu melahirkan dirumah. Hasil penelitian ini memberikan informasi yang bermanfaat dalam penentuan kebijakan untuk membuat desain program maupun intervensi keperawatan guna membantu memenuhi berbagai kebutuhan kesehatan ibu bersalin di rumah.

Pregnancy and childbirth are a normal and healthy moments in life of the family. Home birth experience assisted by the health professionals can be a woman choice. A study of qualitative phenomenology about the meaning of home birth for women assisted by health provider is still rare. This study is a part of a research about women experience during labor with home birth assisted by the health providers. Seven women experienced child birth processes at home with the assisting of health providers in a public health center in Malang municipal, East Java. Data was collected by conducting two interviews along with the field notes. The interview was recorded, than, transcribed. The research finding discussed about the women experiences of home birth processes assisted by the health providers. Furthermore, this research discussed about the deep meaning of home birth for a women, including the nature of birthing and childbirth as women, the happiness for a woman who experienced child birth processes at home and the meaning the family life learning when the mother experiencing child birth processes at home. The result of this research is considered for giving information in determine policy in designing program of nursing intervention design for assisting and providing the women health needs in home birth processes."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
610 UI-JKI 20:1 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rika Puspa Dewi
"Akreditasi rumah sakit adalah pengakuan resmi dari pemerintah kepada rumah sakit yang telah memenuhi standar pelayanan kesehatan, rumah sakit Zahirah sendiri sudah lulus akreditasi namun berdasarkan data yang ada kinerja perawat dianggap masih kurang sehingga perlu diketahuinya hubungan antara pengetahuan mengenai akreditasi rumah sakit dan karakteristik dengan kinerja perawat di rumah sakit Zahirah Jakarta tahun 2010.
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah diketahui gambaran pengetahuan perawat mengenai akreditasi rumahsakit, karakteristik individu perawat, hubungan antara pengetahuan mengenai akreditasi dengan kinerja perawat di RSU Zahirah, hubungan antara karakteristik dengan kinerja perawat RSU Zahirah.
Penelitian ini bersifat analitik dengan pendekatan kuantitatif. Desain penelitian adalah survei cross sectional yang berarti pengukuran variabel dependen dan independen dilaksanakan pada satu waktu, Populasi penelitian adalah semua perawat yang berjumlah 72 orang perawat menggunakan alat ukur kuesioner.
Kesimpulannya adalah karakteristik individu perawat di RSU Zahirah adalah sebagian besar berjenis kelamin perempuan, tingkat pendidikan terakhir SPK-D3, umur 24 tahun keatas, dan masa kerja 2 tahun keatas. Sebagian besar perawat memiliki pengetahuan yang baik, karakteristik individu yang terdiri dari umur, jenis kelamin, dan pendidikan tidak memiliki hubungan yang signifikan terhadap kinerja perawat, masa kerja terbukti mempunyai hubungan yang signifikan, pengetahuan perawat mempunyai hubungan yang signifikan terhadap kinerja perawat.
Saran dari penelitian ini adalah memberikan reward dan punishment kepada perawat, dan merekrut tenaga perawat yang telah berpengalaman minimal 2 tahun. Perlu diadakan evaluasi berkala terhadap kinerja perawat dan pelaksanaan pelayanan rumahsakit sesuai dengan standar akreditasi rumah sakit.

Hospital accreditation is official recognition from the government to hospitals that have met standards of health services, hospitals themselves have passed the accreditation Zahirah but based on existing performance data were deemed to be less so the nurse needs to know the relationship between knowledge about the accreditation of hospitals and nursing performance characteristics Zahirah hospital in Jakarta in 2010.
The purpose of this study is to know the description of nurse's knowledge about the hospital accreditation, individual characteristics, the correlation between nurse's knowledge about the hospital accreditation and the performance of nurses in Zahirah Hospital, the correlation between the individual characteristics of nurses and the performance of nurses at Zahirah Hospital.
This research is a quantitative analytical approach. The design of this study was cross sectional survey which means that the measurement of dependent variable and independent variable were done at the same time. The population of this study were all nurses who numbered 72 nurses using questionnaires as the measuring instrument.
The conclusion were that individual characteristics of nurses in Zahirah Hospital is mostly female, the last education level SPK-D3, age 24 years and older, and years of service above 2 years. Half nurses have good knowledge, the individual characteristics consisting of age, gender, and education have no significant correlation to performance of nurses, the work proved to have a significant correlation, the knowledge nurses also have significant correlation to the performance of nurses.
Suggestions from this study is to provide reward and punishment to nurses, and recruit nurses with minimum 2 years of experience. Need to conduct periodic evaluation to nurse's performance and the implementation of hospital's services in accordance with hospital accreditation standard.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
T31108
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Riska Nur Hendriyanti
"ABSTRAK
Kelelahan adalah suatu kondisi fisik dan / atau mental, yang mengakibatkan pekerja menjadi tidak fokus ketika bekerja dan berdampak negatif pada pekerjaannya. Kelelahan merupakan salah satu dari tiga penyebab kesalahan dalam pemberian obat. Konsekuensi dari kelelahan kerja perawat salah satunya adalah terjadinya penurunan dalam mengantisipasi pekerjaan dan keselamatan pasien. Penelitian ini dilakukan untuk melihat adanya hubungan antara faktor terkait pekerjaan maupun non-pekerjaan dengan kelelahan kerja pada perawat Unit Rawat Inap di RSUD Kota Depok. Data yang dikumpulkan secara keseluruhan diperoleh dari bidang terkait RSUD Kota Depok dengan subjek penelitian adalah perawat Unit Rawat. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional dengan menggunakan pendekatan metode kuantitatif (Chi Square). Hasilnya, tidak terdapat hubungan antara faktor terkait pekerjaan maupun non-pekerjaan dengan kelelahan kerja pada perawat Unit Rawat Inap RSUD Kota Depok.

ABSTRAK
Fatigue is a physical or mental condition which resulted in workers becoming unfocused when working and have a negative impact on his work. Fatigue is one of the top three causes of errors in drug prescription. The consequences of nurses work fatigue one of them is the decline in anticipation of work and patient safety. This study was done to see the correlation between work factor and non-work factor with work fatigue in nurse?s hospitality care unit at RSUD Depok City Year 2016. Data collected as a whole is obtained from a related field at RSUD Depok City with research subjects were nurses care unit. Research design is cross sectional using the approach quantitative methods (chi square). Result, there is no correlation between work factor and non - work factor with work fatigue in nurse?s hospitality care unit at RSUD Depok City Year 2016.
"
2016
S63629
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aprisunadi
"Rentang perawatan pasien ortopedi sangat bervariasi mulai dari kasus sederhana hingga kasus yang kompleks, sehingga menuntut perawat untuk berpikir kritis. Berpikir kritis memiliki kaitan dalam proses pengambilan keputusan dan penilaian klinis yang akan menjadi penentu pemberian asuhan keperawatan yang berkualitas, namun beberapa penelitian tentang hubungan berpikir kritis dengan kualitas asuhan keperawatan masih menunjukkan hasil yang tidak konsisten. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan berpikir kritis perawat dengan kualitas asuhan keperawatan di unit ortopedi.
Penelitian ini menggunakan desain survey analitik cross sectional study pada 45 responden perawat yang diukur kecenderungan berpikir kritisnya kemudian kualitas asuhan keperawatan yang dibuat oleh perawat dinilai berdasarkan dokumentasi asuhan keperawatan.
Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara berpikir kritis perawat dengan kualitas asuhan keperawatan (p=0,017; α 0,05). Perawat yang berpikir kritis berpeluang 6 kali menunjukkan kualitas asuhan keperawatan yang baik.
Rekomendasi dari penelitian ini adalah diperlukan adanya penyusunan dan pelaksanaan program pelatihan berpikir kritis bagi perawat untuk meningkatkan kualitas asuhan keperawatan dan diperlukan penelitian lebih lanjut untuk pengembangan instrumun pengukuran berpikir kritis spesifik untuk perawat.

The range of orthopedic patient care varies widely from simple cases to complex cases, thus requires nurses to think critically. Critical thinking has links in decision making and clinical judgments that will be the determinant of the quality of nursing care, but some research on the relationship of critical thinking with the quality of nursing care still show inconsistent results. This study aimed to identify the relationship of nurses critical thinking with the quality of nursing care on an orthopedic unit.
This study is an analytic cross sectional study in 45 nurses who measured the tendency to think critically and then the quality of nursing care made by nurses assessed based on the documentation of nursing care.
The result showed that there was a significant relationship between nurses critical thinking with the quality of nursing care (p = 0.017; α 0.05). Nurses who think critically chance 6times to showed a good quality of nursing care.
Recomendations from this finding are need to design and perform a critical thinking training for nurses to increase the quality of nursing care, and need to perform further studies to developed an instrument to measure critical thinking spesifically for nurses.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2011
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Royani
"Penelitian deskriptif korelasi dan cross sectional ini bertujuan mengetahui hubungan antara sistem penghargaan dengan kinerja perawat dalam menjaksanakan asuhan keperawatan di Instalasi Rawat Inap RSUD Kota Cilegon. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner dan observasi. Metode Chi Square dan Multiple Logistic Regression digunakan dalam analisis data.
Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan bermakna antara sistem penghargaan dengan kinerja 65 perawat dengan p value (menurut persepsi perawat) = 0,720 dan p value (berdasarkan hasil observasi} = 0,716. Sub variabel pengaruh dan pertumbuhan diri adalah sub variabel yang paling berhubungan dengan kinerja perawat Rumah sakit perlu mempertimbangkan jenjang karir perawat sebagai dasar utarna pemberian sistem penghargaan
This research aim to know relation between reward system with nurse performance in nursing care in RSUD Cilegon. Method Research use descriptive correlation with cross sectional device. Sampel use 65 nurse. Data collecting conducted with kuesioner and observation. Method Chi Square and Multiple Logistic Regression used in data analysis.
Result of research found that no significant relationship between re\vard system with nurse performance with p value (according to nurse perception = 0,720) and p value (result of observation = 0,716). Sub variable influence and growth are most sub variable relate to nurse performance. The hospital require to develop nursing career as basic mayor reward system.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2010
T-pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mursidah Dewi
"Timbang terima pasien membantu perawat mengidentifikasi area pelayanan untuk meningkatkan keselamatan pasien. Penelitian bertujuan mengetahui pengaruh pelatihan timbang terima pasien terhadap pelaksanaan timbang terima dan penerapan keselamatan pasien oleh perawat pelaksana di rumah sakit Husada Jakarta. Penelitian menggunakan desain preeksperimental dengan one group pretest-posttest design. Sampel 43 orang perawat pelaksana. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan yang bermakna pada pelaksanaan timbang terima dan penerapan keselamatan pasien setelah mendapatkan pelatihan timbang terima pasien (pvalue : 0.000). Kesimpulannya, ada pengaruh pelatihan timbang terima pasien terhadap pelaksanaan timbang terima dan penerapan keselamatan pasien. Rekomendasi penelitian ini adalah komitmen untuk melaksanakan timbang terima dalam bentuk kebijakan, pengarahan serta evaluasi pelaksanaan timbang terima, untuk kesinambungan asuhan keperawatan yang berdampak pada peningkatan penerapan keselamatan pasien.

The patient handover help nurses to identify the service area that require improvement to improve patient safety. The purpose of this research was to identify the effect of training on patient handover with an effective communication approach integrated to the implementation of patient safety to the implementation of handover and patient safety by nurse practitioner at Husada Hospital Jakarta. This research used preexperimental design, with one group pretest posttest design. The sample is 43 nurse practitioner. From the data analysis, it has been recognized that there is a significant improvement in the implementation of patient handover and patient safety after getting a training and guidance on patient handover (p value : 0.000). The conclusion, there is an effect of training on patient handover to the implementation of handover and patient safety. Hospital should implements patient handover effectively in the form of policies, direction and evaluation to continuity of nursing care that have an impact on improving the implementation of patient safety."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2011
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Aris Nur Ramdhani
"Pengetahuan perawat yang baik terkait LBP merupakan salah satu cara untuk mencegah terjadinya keluhan LBP. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan LBP dengan keluhan LBP pada perawat pelaksana di RSUP Fatmawati menggunakan instrumen pengetahuan LBP dan skala Nordic. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan menggunakan metode cross sectional terhadap 107 responden melalui teknik simple random sampling. Analisis data menggunakan uji distribusi frekuensi dan Chi square. Hasil penelitian menunjukan tingkat pengetahuan perawat yang masih kurang terkait LBP sebanyak 49 responden (45,8%) dan memiliki keluhan LBP sebesar 63 (58,9%) serta adanya hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dengan keluhan LBP (p value= 0,04). Pengetahuan perawat terkait LBP harus ditingkatkan agar resiko keluhan LBP dapat diturunkan. Perlunya pengembangan instrumen pengetahuan yang lebih baku agar dapat digunakan secara luas.

Good LBP knowledge of nurses is one way to prevent LBP complaint. The objective of this study is to evaluate correlation between the LBP knowledge and LBP complaint among nurses in inpatient ward in Fatmawati Hospital using "specific knowledge of LBP instrument" and Nordic scale. This study is analytical study. A cross-sectional survey with simple random sampling method was used to 107 nurses in Fatmawati Hospital. The result were presented with use of simple frequency and presentage (%) and Chi square (X2) to determine correlation between variables. This study showed forty nine respondents (45,8%) have poor knowledge of LBP and sixty three respondents (58,9%) have complaint of LBP. It was also correlated between LBP knowledge and LBP complaint (p value= 0,04). Nurses knowledge about LBP must be improved in order to decrease the risk of LBP complaint. It's a necessary to develop standardized knowledge instrument that can be used widely.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
S61114
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>