Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 144572 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Athallah Wardhana
"Fenomena pergerakan tanah rentan terjadi di daerah pesisir yang aktif secara tektonik seperti Provinsi Bengkulu dan dapat menghambat pengembangan infrastruktur. Langkah mitigasi bencana pergerakan tanah yang dapat dilakukan adalah mengidentifikasi lapisan tanah yang lunak. Penelitian ini memanfaatkan korelasi survei Electrical Resistivity Tomography (ERT) dan Standard Penetration Test (SPT) untuk pemetaan zona dengan lapisan tanah lunak di daerah Tol Bengkulu – Taba Penanjung, Provinsi Bengkulu. Upaya untuk mengkorelasi kedua data ini diharapkan dapat mengidentifikasi litologi, struktur geologi, dan zona tersaturasi air yang merupakan faktor pengaruh kekerasan suatu lapisan tanah. Penelitian mengumpulkan 15 lintasan ERT dan tiga titik bor SPT sedalam 18 hingga 22 m. Nilai resistivitas dan N-SPT kemudian diolah dan dihubungkan dengan geologi regional serta sampel litologi untuk dicari hubungan antara kedua nilai tersebut. Korelasi antara data ERT dan SPT menunjukkan hubungan yang terbalik walaupun hubungannya spesifik untuk area penelitian ini. Hasil menunjukkan bahwa terdapat banyak kandungan lempung pada tanah di daerah penelitian yang membuat arus listrik dapat bebas bergerak dibawah permukaan namun membuat lapisan tanah menjadi lebih kompak dan keras. Hal ini didukung dengan data ERT yang menunjukkan resistivitas yang sangat rendah pada rentang 0 – 10 ohm.m dan sampel lapisan tanah yang dideskripsikan mengandung banyak lempung (clay).

Soil movement is prone to occur in tectonically active coastal areas such as Bengkulu Province and can delay infrastructure development. Land movement disaster mitigation that can be taken is to identify soft soil layer. This study utilizes the correlation of the Electrical Resistivity Tomography (ERT) and Standard Penetration Test (SPT) surveys for mapping zones with soft soil layers in the Bengkulu – Taba Penanjung Toll Road, Bengkulu Province. Efforts to correlate the two data are expected to identify lithology, geological structure, and water-saturated zones which are factors that influence the hardness of a soil layer. The study collected 15 ERT lines and three SPT borehole 18 to 22 m deep. The resistivity and N-SPT values were then processed and linked to regional geology and lithology samples to find the relationship between the two values. The correlation between ERT and SPT data showed an inverse relationship although the relationship was specific for this research area. The results show that there is a lot of clay content in the soil in the study area which allows electric current to move freely under the surface but makes the soil layer more compact and hard. This is supported by the ERT data which shows a very low resistivity in the range of 0 – 10 ohm.m and the soil sample which is described as containing a lot of clay."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Farhan Nugroho
"Pulau Sulawesi, terutama Halmahera, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Tengah, merupakan daerah dengan sumber daya alam mineral nikel melimpah di Indonesia. Salah satu wilayah di Sulawesi Tenggara yang memiliki prospek nikel laterit adalah Konawe Utara. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi batas persebaran zona nikel laterit dengan menggunakan metode resistivitas yang dikorelasikan dengan data bor. Metode resistivitas yang digunakan adalah konfigurasi schlumberger yang memiliki kemampuan penetrasi hingga zona batuan dasar. Pengolahan resistivitas dilakukan dengan melakukan penggabungan data hasil sounding dilanjutkan dengan inversi data sehingga didapatkan penampang true resistivity 2-D. Hasil inversi ini kemudian akan dimodelkan dan dikorelasikan dengan data bor untuk menentukan batas zona laterit. Analisis resistivitas berdasarkan korelasi data bor pada 3 jalur interpretasi mengungkapkan adanya zona topsoil dengan resistivitas 177-2021 ?m, limonite dengan resistivitas 30-1245 ?m, saprolite dengan resistivitas 4-518 ?m, dan bedrock dengan resistivitas 55-927/m. Kedalaman topsoil terletak pada 0 m, limonite 1-6 m, saprolite 8-38 m, dan bedrock pada kedalaman 28-38 m. Selain itu, ketebalan lapisan topsoil adalah 1 m, limonite 1-5 m, dan saprolite 4-36 m. Dalam penelitian ini juga terdapat zona batuan dasar dengan nilai resistivitas rendah, yang disebabkan oleh tingginya konsentrasi air.

Sulawesi Island, particularly Halmahera, Southeast Sulawesi, and Central Sulawesi, is an area abundant in nickel mineral resources in Indonesia. One of the regions in Southeast Sulawesi with prospects for lateritic nickel is North Konawe. This research aims to identify the boundaries of the lateritic nickel zone using resistivity methods correlated with borehole data. The resistivity method employed is the Schlumberger configuration, which allows for penetration into the bedrock zone. Resistivity data processing involves merging and inverting the data using software to obtain a 2-D true resistivity cross-section. The results of this inversion will be modeled and correlated with borehole data to determine the boundaries of the lateritic zone. Resistivity analysis based on borehole data correlation reveals the presence of a topsoil zone with resistivity ranging from 177 to 2021 ?m, limonite with resistivity ranging from 30 to 1245 ?m, saprolite with resistivity ranging from 4 to 518 ?m, and bedrock with resistivity ranging from 55 to 927/m. The topsoil depth is located at 0 m, limonite at 1-6 m, saprolite at 8-38 m, and bedrock at a depth of 28-38 m. Additionally, the thickness of the topsoil layer is 1 m, limonite ranges from 1 to 5 m, and saprolite ranges from 4 to 36 m. This research also identifies a bedrock zone with low resistivity values, attributed to a high water concentration."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riansyah
"Pupuk berperan dalam penyediaan unsur hara bagi keperluan tanaman yang dibedakan menjadi dua jenis pupuk yaitu, pupuk organik dan anorganik. Pemberian pupuk (organik dan anorganik) secara berlebih membuat kondisi lahan menjadi kekurangan unsur hara yang berpengaruh dalam kesuburan tanah, perubahan struktur tanah dan pencemaran lingkungan. Penelitian ini memanfaatkan metode resistivitas untuk mengamati perubahan nilai resistivitas akibat pemberian pupuk organik dan anorganik pada lahan pertanian di Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor. Pemilihan metode resistivitas geolistrik karena dapat memetakan karakteristik tanah dengan cepat dan murah. Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data resistivitas lapangan dan sampel tanah. Pengukuran resistivitas lapangan dilakukan sebanyak 5 kali pengukuran (1 kali sebelum diberi pupuk dan 4 kali setelah diberi pupuk) pada setiap lintasan (lintasan Organik dan lintasan Anorganik). Konfigurasi yang digunakan merupakan konfigurasi dipole-dipole dengan panjang lintasan 6 meter dan elektroda sebanyak 16 batang. Sedangkan pengukuran sampel tanah dilakukan di laboratorium sedimentologi, FMIPA UI untuk mendapatkan klasifikasi tekstur tanah dan grafik resistivitas fungsi kadar air. Hasil yang didapat menunjukan bahwa perubahan nilai resistivitas dalam rentang 27 jam setelah diberi pupuk (organik dan anorganik) cenderung mengalami penurunan yang disebabkan oleh kadar air dan reaksi larutan kimia pupuk dan penurunan resistivitas pemberian pupuk organik lebih tinggi dibandingkan larutan anorganik.

Fertilizers play a role in providing nutrients for plant needs and are categorized into two types of fertilizers, namely, organic and inorganic fertilizers. Excessive application of fertilizers (organic and inorganic) causes a lack of nutrients that affect soil fertility, changes in soil structure, and environmental pollution. This study uses the resistivity method to observe changes in resistivity values due to applying organic and inorganic fertilizers on agricultural land in Caringin District, Bogor Regency. The geoelectric resistivity method was chosen because it can map soil characteristics quickly and cheaply. The data used in this study consisted of field resistivity data and soil samples. Field resistivity measurements were carried out five times (1 time before being fertilized and four times after being fertilized) on each line (Organic line and Inorganic line). The configuration used is a dipole-dipole configuration with a line length of 6 meters and a total of 16 electrodes. Meanwhile, soil sample measurements were carried out at the sedimentology laboratory, FMIPA UI to obtain a soil texture classification and a resistivity graph of the water content function. The results showed that the change in resistivity values within 27 hours after being given fertilizer (organic and inorganic) tended to decrease due to the fertilizer solution's water content and chemical reaction. The decrease in resistivity of organic fertilizer application was higher than inorganic solutions."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Setianto S.
"Stress path adalah garis yang menghubungkan titik-titik yang mengalami tegangan geser maksimum dari suatu sampel tanah dalam suatu uji kekuatan geser tanah. Pemanfaatan metode stress path di laboratorium memungkinkan untuk memodelisasi perubahan tegangan secara lebih realistik dibandingkan dengan menggunakan analisa hasil uji biasa. Di lapangan perubahan tegangan dapat disebabkan oleh berbagai hal, salah satunya adalah karena perubahan tegangan pori. Dengan demikian aplikasinya di lapangan adalah dapat diketahui perubahan tegangan akibat perubahan tegangan pori selama proses konstruksi.
Pada dasarnya metode ini mempunyai dua Iangkah peninjauan, yaitu dengan menentukan variasi stress-strain untuk suatu elemen tanah dari kondisi yung sesungguhnya, yaitu berupa peninjauan keadaan tegangan yang dialami oleh satu elemen tanah di bawah satu bangunan yang akan didikan atau telah ada. Peninjauan kedua yaitu dengan melakukan uji laboratorium atau di lapangan atau kedua-duanya dan dilakukan teknik analisa pendekatan terhadap tegangan dan regangan tanah di Iapangan dengan kondisi-kondisi pada waktu sebelum, selama dan sesudah pelaksanaan.
Tanah gambut atau sering disebut pear adalah sejenis tanah yang merupakan campuran fragmen-fragmen material organik yang berasal dari tumbuh-tumbuhan yang telah membusuk, mengalami perubahan secara kimiawi dan menjadi fosil. Tanah gambut dengan rentang ketebalan 1.00 - 6.00 meter menutupi dataran yang luas di Indonesia, terutama di daerah Kalimantan dan Sumatera. Sifat dari tanah gambut adalah mempunyai kadar air dan organik yang tinggi. Pada dasarnya tanah gambut terbagi menjadi dua golongan besar, yaitu tanah gambut berserat (fibrous) dan tanah gambut yang menyerupai lempung (amorphous granular), dimana keduanya memiliki karakteristik yang berbeda.
Secara umum tanah gambut adalah suatu jenis tanah yang memiliki daya dukung yang rendah dan kompresibilitas yang tinggi. Sehingga tanah gambut merupakan tanah yang dapat digolongkan sebagai tanah yang buruk untuk dijadikan tanah pendukung suatu konstruksi Teknik Sipil, misalnya untuk pondasi gedung, jembatan, dan sebagainya.
Pada dasarnya uji triaksial adalah suatu uji kekuatan geser tanah dengan cara memberi tekanan aksial (01) dan tekanan Iateral (03) secara merata pada suatu sampel tanah tak terganggu (undisturbed sample), Kemudian dengan memplot kurva tegangan dan membuat suatu Mohr Envelope akan dapat diketahui parameter kekuatan geser tanah yaitu c (kohesi) dan φ (sudut geser dalam). Dari nilai parameter kekuatan geser tersebut, dapat diketahui daya dukungnya.
Uji triaksial terkonsolidasi terdrainasi dilakukan dengan cara memberi pengaliran (drainage) pada contoh tanah di bawah tekanan tertentu sampai proses konsolidasi selesai, kemudian pengaliran masih diperbolehkan selama proses kompresi untuk membuat perubahan tegangan air pori sama dengan nol."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S34601
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Daden Nursandi
"Penelitian ini meninjau seberapa besar pengaruh campuran kapur dan pasir terhadap perilaku kompresibilitas terutama indeks pengembangan apabila mengalami kondisi loading-unloadingreloading. Tanah yang digunakan adalah tanah lempung ekspansif daerah Perumahan Eucalyptuss Lippo Cikarang dengan bahan stabilisasi 15% kapur hidup (CaO) dan 10% pasir dari daerah Cimangkok. Pengujian dilakukan dengan masa pemeraman selama 0 hari, 4 hari, dan 7 hari.. Hasil pengujian konsolidasi menunjukan bahwa proses stabilisasi mampu menurunkan Compression Indexs sebesar 21,03%, menurunkan Recompression Indexs sebesar 21,83%, menurunkan Swelling Indexs sebesar 40,38%. Hasil pengujian Swelling Pressure menunjukan bahwa proses stabilisasi mampu menurunkan nilai swelling potential sebesar 21,98% dan menurunkan swelling pressure sebesar 10,59%.

The study reviewed the influence of lime and sand mixture on the compressibility behavior especially for the expansion index when the soil have loading-unloadingreloading conditions. We use an expansive clay soil at Eucalyptuss Lippo Cikarang housing with using 15% calcium oxide (CaO) and 10% sand from the area of Cimangkok as stabilizing materials. Test conducted by the curing for 0 days, 4 days, and 7 days. Test results showed that the stabilization process of consolidation can make compression index lower by 21.03%, recompression index lower by 21.83% and swelling index lower by 40.38%. Test results showed that the stabilization process can reduce the swelling potential of 21.98% and reduce swelling pressure by 10.59%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S178
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Darin Alya Khairunnisa Rizdinanti
"Berdasarkan sejarah kegempaannya, Cilacap merupakan wilayah yang pernah mengalami gempa besar (>M7.0) dan gempa dahsyat (>M8.0). Penelitian bermaksud untuk mengidentifikasi daerah rentan bencana gempa menggunakan data waveform noise. Pengolahan memanfaatkan metode Horizontal to Vertical Spectral Ratio yang menghasilkan nilai amplifikasi dan nilai frekuensi dominan suatu wilayah. Berdasarkan hasil penelitian, rentang nilai amplifikasi Kabupaten Cilacap ialah 0.24 – 6.63 dan rentang nilai frekuensi dominannya ialah 0.85 – 14.08 Hz dengan wilayah Karangkadri, Karangtalun, dan Tambakreja sebagai daerah yang sangat rawan. Berdasarkan nilai frekuensinya diestimasikan bahwa daerah penelitian ditutupi oleh litologi aluvial dengan intensitas maksimum gempa yang mungkin terjadi sekitar VIII MMI. Penelitian lebih lanjut dilakukan untuk mendapatkan nilai indeks kerentanan gempa, Peak Ground Acceleration, dan Ground Shear Strain. Nilai indeks kerentanan gempa yang didapat memiliki rentang 0.038 - 6.083 s2/cm. Nilai Peak Ground Acceleration bervariasi pada rentang 3.32835 – 3.32839 gal. Sementara nilai Ground Shear Strain daerah penelitian bervariasi dalam rentang 1.578x10-8 – 1.666x10-5. Secara keseluruhan, dapat disimpulkan bahwa daerah yang sangat rawan pada Kabupaten Cilacap ialah wilayah Tambakreja yang memenuhi 5 dari 6 parameter kerawanan yang diuji.

Based on its seismik history, Cilacap is an area that has experienced a large earthquake (>M7.0) and a great earthquake (>M8.0). The research intends to identify earthquake-prone areas using waveform noise data. The processing is done by utilizing the Horizontal to Vertical Spectral Ratio method, producing amplification values and dominant frequency values. Based on the study results, the amplification value range of the Cilacap is 0.24 – 6.63, and the dominant frequency range is 0.85 – 14.08 Hz with Karangkadri, Karangtalun, and Tambakreja areas as the danger areas. Based on the frequency value, it is estimated that the study area is covered by aluvial lithology with a maximum intensity of earthquakes that may occur around VIII MMI. Further research was conducted to obtain the value of the earthquake susceptibility index, Peak Ground Acceleration, and Ground Shear Strain. The earthquake susceptibility index value obtained has a range of 0.038 - 6.083 s2/cm. The Peak Ground Acceleration value varies in the range of 3.32835 – 3.32839 gal. Meanwhile, the Ground Shear Strain values in the study area varied in the range of 1.578x10-8 – 1.666x10-5. Overall, it can be concluded that the earthquake-prone areas in Cilacap Regency is Tambakreja that qualified from the six parameter processing result."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Haris Wartono
jakarta : Medika Karya, 1994,
R 333.73 War p
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Tejoyuwono Notohadiprawiro
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1998
R 631.4 TEJ t
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Moch. Munir
Jakarta: Dunia Pustaka Jaya, 1996
631.44 MOC t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>