Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 126978 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nadhila Izzati Husna
"Penelitian ini mengkaji citra dan peran perempuan dalam novel Selak Bidai Lepak Subang Tun Irang (selanjutnya disingkat SBLSTI) karya Rida K Liamsi. Novel ini terinspirasi dari naskah Tuhfat Al-Nafis karya Raja Haji Ahmad dan Raja Ali Haji. Di dalam novel SBLSTI, Liamsi merekonstruksi ulang citra dan peran salah satu tokoh yang ada di dalam naskah Tuhfat Al Nafis, yaitu Tun Irang. Rekonstruksi tokoh ini bertujuan untuk menampilkan sisi historis Tun Irang sebagai salah satu tokoh yang berperan dalam sejarah Kerajaan Riau-Lingga. Berkaitan dengan itu, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan citra perempuan Melayu pada novel SBLSTI serta mengulas peran Tun Irang dalam sejarah persebatian Melayu-Bugis. Penelitian ini merupakan penelitian studi pustaka dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Adapun data primer yang digunakan penelitian ini adalah novel Selak Bidai Lepak Subang Tun Irang, sedangkan data sekunder menggunakan teks Tuhfat Al-Nafis, buku, jurnal, dan artikel yang terkait dengan objek penelitian. Dalam mengkaji SBLSTI, digunakan dua pendekatan, yaitu kritik sastra feminis dan intertekstual. Hasil penelitian ini memperlihatkan eksistensi Tun Irang dalam SBLSTI yang dicitrakan sebagai perempuan individualistik dan berani dalam mengekspresikan pikirannya. Selain itu, hasil penelitian ini memperlihatkan peran penting Tun Irang dalam peristiwa persebatian Melayu-Bugis dan mempertahankan eksistensi Kerajaan Riau-Johor dan Pahang.

This research examines the image and role of women in the novel Selak Bidai Lepak Subang Tun Irang (hereinafter abbreviated as SBLSTI) by Rida K Liamsi. This novel is inspired by the manuscript of Tuhfat Al-Nafis by Raja Haji Ahmad and Raja Ali Haji. In the novel SBLSTI, Liamsi reconstructs the image and role of one of the characters in the Tuhfat Al Nafis manuscript that is Tun Irang. The reconstruction of this character aims to show the historical side of Tun Irang as one of the figures who played a role in the history of the Riau-Lingga Kingdom. Therefore, this research aims to describe the image of Malay women in the SBLSTI novel; besides, to review the role of Tun Irang in the history of Malay-Bugis association. Moreover, this study was a literature study using a qualitative descriptive method. The primary data used in this study was the novel Selak Bidai Lepak Subang Tun Irang. Meanwhile, the secondary data used were the manuscript of Tuhfat Al-Nafis, books, journals, and articles related to the object of research. In studying SBLSTI, two approaches were used that were feminist and intertextual literary criticism. The result of the study shows the existence of Tun Irang in SBLSTI who is imaged as an individualistic woman and brave in expressing her thoughts. In addition, the result of this study shows the important role of Tun Irang in the Malay-Bugis association and in maintaining the existence of the Riau-Johor and Pahang Kingdoms."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Haura Najmakamila
"Penelitian ini membahas dua novel berjudul Tangisan Kecemburuan karya Anna Berseneva dan Matahari di Batas Cakrawala karya Mira W. Di dalam penelitian ini, pembahasan difokuskan pada peran perempuan di dalam kehidupan masyarakat patriarki. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori gender untuk menunjukkan perbedaan peran kedua perempuan di dalam novel-novel tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran perempuan dalam novel Indonesia lebih dominan pada peran domestik dibanding peran perempuan dalam novel Rusia.

This research discusses two novels Cry of Jealousy by Anna Berseneva and Matahari di Batas Cakrawala by Mira W. The research focuses on womens role in patriarchal environment. Theory of gender is used in this research to highlight the differences in the roles of the two women in these novels. The result of this research shows that womens role in the Indonesian novel is more dominant in the domestic role, than the one in the Russian novel.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
S69077
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indrani Dewi A.
"Perkembangan pesat industri Amerika pada akhir abad ke-19 diikuti oleh perkembangan kota-kota industri seperti Chicago, Denver, Kansas City, Omaha (Grant, 1976 84). Selain itu, sarana transportasi juga mengalami kemajuan, sehingga orang-orang Amerika mudah bepergian dengan harga murah dari desa ke kota-kota industri dengan kereta api. Kehidupan kota-kota" industri yang gemerlapan menjadi faktor penarik para wanita desa untuk bekerja baik menjadi buruh pabrik atau penatu atau pramuwisma, walaupuh kondisi kerja dan upah yang tidak memadai.
Wanita-wanita muda ini oleh Mary P. Ryan dalam bukunya Womanhood in America dijuluki "The Breadgiver", karena mereka bekerja mencari nafkah di luar rumah "not only to win their fortunes but to feed their families" (bukan hanya untuk keberuntungan dirinya saja, tetapi untuk memberikan makan keluarganya) (Ryan, 1979 : 119). Kemiskinan telah memaksa wanita-wanita lajang ini untuk mencari nafkah. Walaupun mereka dihargai sebagai penolong oleh keluarganya, masyarakat tidak menghargai mereka bekerja.
Wanita tidak bertugas sebagai pencari nafkah. Hal ini sesuai dengan ideologi pengultusan terhadap nilai-nilai wanita sejati yang mendominasi wanita Amerika pada akhir abad ke 19 (Eisenstein, 1983 : 55).
Menurut ideologi ini, wanita sejati adalah wanita yang saleh, suci, penurut dan domestik. Wanita harus mentaati ajaran agama, menjaga kesucian dirinya, menurut pada ayah, suami atau kakak laki-laki, serta tinggal di rumah. Tugas utama wanita adalah menjadi istri dan ibu rumah tangga. Pencari nafkah adalah kaum pria (ayah, kakak laki-laki atau suami). Sebaliknya, wanita tinggal di rumah dengan kegiatan-kegiatan ; melayani ayah atau suami, membesarkan dan mendidik anak, serta mengajarkan nilai-nilai budaya dan moral kepada para anggota keluarganya.
Keadaan ideal seperti yang diharapkan oleh Kultus Wanita Sejati menjadi idaman bagi wanita kelas bawah. Mereka dapat menjadi wanita kelas menengah melalui pernikahan dengan pria kelas menengah atau atas. Seperti yang dijelaskan oleh Chase bahwa secara tradisional kaum wanita mengalami mobilitas sosial terutama melalui perkawinan (Chase, 1975 : 49)."
Jakarta: Universitas Indonesia, 1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian ini menggambarkan tentang peran ganda perempuan dan pengaruhnya terhadap kesejahteraan sosial keluarga. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan memahami tentang peran ganda perempuan, khususnya pelaksanaan peran perempuan sebagai ibu rumah tangga, istri pendamping suami, pendidik ' pengatur rumah tangga dan sebagai pencari nafkah...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ari Prasetiyo
"Disertasi ini membahas keterkaitan antara kehidupan Suparto Brata dengan hasil karya tulisnya serta membahas pandangan Suparto Brata berkaitan dengan peranan dan kedudukan perempuan Jawa sebagaimana terepresentasikan dalam novel Donyane Wong Culika dan Bekasi Remeng-Remeng. Penelitian ini menggunakan pendekatan sosiologi sastra yang mengaitkan unsur intrinsik (berupa fakta kemanusiaan fiksionalitas) dengan unsur ekstrinsik (fakta kemanusiaan realitas). Temuan atas penelitian ini adalah bahwa latar belakang kehidupan Suparto Brata berupa hadirnya tiga perempuan (ibu, ibu mertua, istri) serta nilai-nilai budaya Jawa yang terkandung dalam ungkapan-ungkapan bahasa Jawa sangat mempengaruhi isi karya sastranya. Pandangan dan sikap perempuan Jawa berkaitan dengan permasalahan gender dilandasi oleh empat jenis motivasi yaitu motif biogenetis, motif sosiogenetis, motif teogenetis, serta motif psikogenetis. Berdasarkan keempat motivasi tersebut, sosok perempuan Jawa dapat dikatakan sebagai sosok perempuan yang humanis dan religius. Kesimpulan penelitian ini adalah bahwa peranan perempuan Jawa sangat dominan. Perempuan Jawa dapat melakukan hal-hal yang berkaitan dengan masalah domestik sekaligus publik. Dikarenakan peranannya yang sangat besar tersebut, kedudukan perempuan Jawa menjadi sangat tinggi dan sangat terhormat.

This dissertation discusses the interrelationship between life of Suparto Brata with the results of his writings and discuss Suparto Brata`s view about the role of and position of Javanese women as represented in the novel Donyane Wong Culika and Bekasi Remeng-Remeng. This study uses sociology of literature approach that linked the intrinsic elements (in the form of humanitarian fact of fiction) with extrinsic elements (humanitarian facts of reality). The findings of this research is that the background of life of Suparto Brata form of the presence of three women (mother, mother-in-law, wife) and Javanese cultural values contained within the Java language expressions greatly influence the content of his literary work. The views and attitudes of Javanese women related to gender issues based on the four types of motivation that biogenetic motive, sosiogenetic motive, theogenetic motive, and the psikogenetic motive. Based on the fourth motivations, Javanese women can be regarded as the humanist and religious figure of women. The conclusion of this study is that the role of Javanese women is very dominant. Javanese women can do things that are related to domestic issues and public at once. Due to the very huge role, the position of Javanese women become very high and very respectable."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
D2184
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ace Sriati Rachman
""Kesetaraan jender merupakan inti yang menentukan pencapaian Tujuan Pembangunan Millenium atau Millenium Development Goal (MOG)....". Demikian isi "jendela" Laporan Pembangunan Manusia atau Human Development Report (HDR) tahun 2003, yang diterbitkan oleh Program Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pembangunan atau United Nations Development Program (UNDP). Pemyataan dari pihak yang sangat berkompeten di atas, menggambarkan betapa kesetaraan jender merupakan isu yang strategis dalam usaha pencapaian tujuan pembangunan suatu bangsa. Namun, kenyataan di Indonesia menunjukkan bahwa pemberdayaan dan kesetaraan perlakuan serta kesempatan terhadap perempuan masih jauh dari harapan. Di kehidupan sehari-hari, banyak terjadi ketidakadilan terhadap perempuan dalam mendapatkan pekerjaan dan di tempat kerja, kekerasan terhadap perempuan sering terjadi bahkan juga dalam rumah tangga, kesempatan mendapatkan pendidikan serta keikutsertaan dalam proses pengambilan keputusan di segala tingkatan sosial masyarakat juga masih menunjukkan ketimpangan bagi perempuan. Di tengah kurangnya perhatian terhadap kondisi seperti di atas, atensi harian umum Kompas terhadap isu-isu perempuan dan kesetaraan jender yang ditampilkan dalam rubrik Swara (terbit setiap hari Senin), tentu merupakan fenomena yang menarik untuk dikaji dan diteliti, mengingat Kompas merupakan satu-satunya harian umum berskala Nasional yang secara khusus dan rutin memuat atau menampilkan berbagai isu tentang perempuan dan kesetaraan jender.
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, permasalahan yang dikaji adalah : "Bagaimanakah konstruksi realitas tentang isu-isu kesetaraan jender ditampilkan dalam rubrik Swara di harian umum KOMPAS sepanjang tahun 2003". Tujuan penelitiannya adalah : (1) Menganalisis bingkai pemberitaan tentang isu-isu kesetaraan jender yang ditampilkan dalam rubrik Swara, Kompas sepanjang tahun 2003; (2) Melihat kecenderungan pemberitaan isu-isu kesetaraan jender, dalam hal ini aspek yang dilihat adalah untuk mengungkapkan ideologi jender yang dominan ditampilkan para penulis dalam tulisan di rubrik Swara, Kompas.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis kualitatif, sedangkan perspektif metodologi penelitian ini adalah perspektif konstruktivisme. Sementara itu, metode analisis penelitiannya adalah analisis bingkai (framing analisys) dengan model analisis framing dari Gamson dan Modigliani. Perangkat-perangkat framing yang dianalisis pada model ini meliputi perangkat pembingkai (Framing Devices) dan perangkat penalaran (Reasoning Devices). Perangkat pada Framing Devices terdiri dari metaphor, catchphrases, exemplar, depiction dan visual image. Sedangkan perangkat penalaran yang berfungsi untuk menunjang perangkat-perangkat framing yang dipakai dalam tulisan tersebut terdiri dari roots, appeals to principle dan consequences. Satuan analisisnya adalah artikel isu kesetaraan jender dalam Swara sepanjang tahun 2003, yang masing-masing berjudul ; (1) Merefleksikan Gerakan yang Sedang dan Terus Berproses; (2) Mengajarkan Kesetaraan Jender, (3) Ketidakadilan Jender, Kesetaraan Jender dan Pengarusutamaan Jender, (4) Membicarakan Feminisme; (5) Upaya yang Tak Kenal Lelah untuk Keadaan yang Lebih Adil; (6) Kesetaraan Jender Menentukan Pencapaian MDG; (7) Perempuan, Lingkungan dan Globalisasi; (8) Mempertanyakan RUU yang Bias Jender (9) Istri yang Kehilangan Nama.
Teori yang dipergunakan dalam penelitian ini dipayungi oleh perspektif konstruktivisme. Teori kanstruksi sosial atas realitas dari Berger dan Luckmann , teori dari Shoemaker dan Reese yang menyatakan ada faktor-faktor yang bersifat eksternal dan internal yang mempengaruhi isi media (Hierarchy of Influence), teori Agenda Setting dan teori Feminis merupakan teori yang dipergunakan dalam penelitian ini.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, pertama, keseluruhan artikel tentang kesetaraan jender yang berjumlah 9 buah yang ditampilkan Swara selama tahun 2003, dibingkai Swara sebagai; "Kesetaraan Jender - Perjuangan Panjang yang membutuhkan kesadaran Perempuan dan Masyarakat, serta Intervensi Negara". Kedua, Kecenderungan ideologi jender yang paling dominan adalah feminis liberal, meskipun ada beberapa artikel yang cenderung meyiratkan ideologi feminisme sosialis.
Bagi studi mendatang, untuk melihat konstruksi realitas perempuan yang berkaitan dengan isu kesetaraan jender di media massa secara metodologis direkomendasaikan menggunakan analisis wacana kritis. Asumsinya adalah karena analisis wacana kritis dengan analisis yang holistik (bukan hanya pada level teks) diharapkan dapat mengungkap realitas perempuan beserta aspek-aspek yang tersembunyi yang mempengaruhi penyajian tulisan secara lebih tajam dan mendalam."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T13818
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Febrian Nurul Febrian
"ABSTRACT
Buruh perempuan merupakan kelompok yang rentan untuk gagal memberikan ASI eksklusif. Biasanya buruh perempuan akan menghabiskan separuh harinya untuk bekerja di pabrik. Penelitian ini dilakukan pada buruh perempuan yang memiliki anak usia 6-23 bulan, menggunakan teknik cluster sampling dengan desain penelitian deskriptif kuantitatif sederhana. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pemberian ASI Eksklusif pada buruh perempuan di Kabupaten Subang serta faktor yang mempengaruhinya. Hasil penelitian diperoleh gambaran 3,6% buruh perempuan melakukan praktek pemberian ASI eksklusif dan 96,4% buruh perempuan tidak melakukan praktek pemberian ASI Eksklusif. Terlihat gambaran faktor bahwa sebagian besar buruh perempuan jarang terpapar informasi (69,7%) dan kurang mendapat dukungan di tempat bekerja (71,4%). Hasil penelitian ini dapat menjadi rekomendasi bagi petugas kesehatan agar memiliki pengetahuan yang baik sebagai penyedia informasi utama, juga bagi pemerintah untuk selalu memastikan bahwa di tempat bekerja tidak ada diskriminasi terhadap perempuan yang ingin memerah ASI dan bagi perusahaan agar menyediakan fasilitas dan kebijakan.

ABSTRACT
Female labor forces nowadays are considered to be potentially unsuccessful in conducting exclusive breastfeeding practice to their babies. That case might happened since female workers tend to spend almost all day long to work in the factory. This study was conducted to female workers who have baby around 6-23 months on age. The purpose of this study was to know the potrait of female labor conducting exclusive breastfeeding practice and factor affecting exclusive breastfeeding practice. The study implemented simple quantitative descriptive design by taking cluster sampling method. The result showed that only 3,6% female workers in Subang who successfully breastfeed their baby exclusively. That means there are 96,4% female workers who didn't implement exclusive breastfeeding to their babies. Several factors revealed that almost all female labor are rarely to expose the information about exclusive breastfeeding (69,7%) and obtain to lack of support at workplace (71,4%). It is recomended that health care professional must provide good information, goverment must guarantee that workplace is free of discrimination against mother who prefer to pumping breastmilk and company must allow the facility and regulation."
2016
S63973
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Okke Saleha K. Sumantri Zaimar
"Kata Citra berarti gambaran tentang pribadi seseorang - dalam hal ini tokoh wanita baik aspek fisik maupun aspek mentalnya, juga sikapnya dalam hubungannya dengan masyarakat di sekelilingnya. Sebenarnya, pembicaraan tentang citra wanita ini bukanlah hal yang baru; bahkan sering kali wanita menjadi korban citra klise yang diciptakan masyarakat untuk menguasainya. Sejak dulu wanita dikenal sebagai mahluk lemah, hidup tergantung dari lawan jenisnya, bersifat emosional dan kurang trampil dalam mengambil keputusan penting, Cara berpikirnya kurang logis, dan banyak lagi hal negatif lainnya yang melekat pada pribadi wanita. Meskipun hal ini telah banyak dibahas. namun setahu saya belum pernah ada penelitian tentang citra wanita dalam sinetron Indonesia."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1997
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Nabiillah Fairuz Bilqiis
"ABSTRAK
Jurnal ini berisi analisis novel berjudul 82nyeonsaeng Kim Jiyeong karya Jo Namjoo, seorang penulis yang telah menulis beberapa buku beraliran feminisme. Karya tersebut berisi tentang kisah seorang perempuan bernama Kim Jiyeong. Ia hidup di dalam masyarakat yang memandang perempuan sebagai second sex dan menempatkan kedudukan perempuan berada di bawah pria. Hal ini disampaikan melalui anekdot kehidupan tokoh utama bernama Kim Jiyeong yang banyak menerima perilaku diskriminatif oleh kaum pria. Jurnal ini bertujuan untuk menggambarkan posisi dan sikap tokoh perempuan terhadap sistem patriarki di dalam novel. Metode yang akan digunakan dalam jurnal ini adalah metode deskriptif. Penelitian dimulai dengan close-reading terhadap novel untuk memahami dan menemukan gagasan-gagasan serta pesan yang disampaikan oleh penulis novel, lalu dilanjutkan dengan analisa teks yang dipandu dengan teori the second sex oleh Simone De Beauvoir dan kemudian dikaitkan dengan korpus untuk mendukung dan menguji hipotesis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beberapa isu yang berkaitan dengan perilaku misogini seperti diskriminasi atau kebencian terhadap perempuan, pelecehan seksual, dan pelecehan verbal ditampilkan secara jelas dalam novel. Ditemukan juga kasus victim blaming yang menempatkan perempuan sebagai pihak yang bersalah walaupun saat menjadi korban dari berbagai jenis pelecehan.

ABSTRACT
This journal contains an analysis of a novel entitled 82nyeonsaeng Kim Jiyeong by Jo Namjoo, a writer who has written several books on feminism. The work contains the story of a woman named Kim Jiyeong. She lives in a society that views women as the second sex and place the position of women under men. This was conveyed through anecdotes about the life of the main character named Kim Jiyeong who accepts many discriminatory behaviours done by men. This journal aims to describe position and the attitude of female leaders to the patriarchal system in the novel. Method that will used in this journal is a descriptive method. The study begins with close-reading the novel to understand and find ideas and messages delivered by the novel writer, then continued with the text analysis guided by the theory of the second sex by Simone De Beauvoir and then linked with the corpus to support and test the hypothesis. The results of the study show that some issues related to misogyny behaviour such as discrimination or hatred of women, sexual abuse, and verbal abuse are displayed clearly in the novel. Also writer found victim blaming cases that place women as the guilty parties even when they are the victim of various type of abuse and harassment."
Fakultas Ilmu Pengatahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>