Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 110979 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Shinta Wijayanti
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan dari kasus korupsi yang terjadi pada infrastruktur jalan terhadap kualitas infrastruktur jalan serta pengaruhnya terhadap ketimpangan pendapatan di Indonesia. Dengan menggunakan data riil kasus korupsi infrastruktur jalan yang telah inkrah di pengadilan dan model estimasi panel data fixed-effect dengan standard error yang di-cluster berdasarkan wilayah pulau di Indonesia, menunjukkan bahwa adanya korelasi negatif yang signifikan antara kasus korupsi infrastruktur jalan dengan kualitas infrastruktur jalan. Penelitian ini juga menemukan adanya korelasi positif yang signifikan antara kasus korupsi infrastruktur jalan dengan ketimpangan pendapatan yang dimoderasi dengan pertumbuhan ekonomi. Hal ini mengindikasikan bahwa semakin banyak kasus korupsi yang terjadi di suatu wilayah, akan semakin menurunkan kualitas infrastruktur jalan dan meningkatkan ketimpangan pendapatan yang diukur melalui indeks gini (gini ratio).

This study investigates the relationship between the corruption cases in road infrastructure and the quality of road infrastructure and its effect on income inequality in Indonesia. Using actual data on cases of road infrastructure corruption that have been in court and a fixed-effect data panel estimation model with standard errors clustered by island regions in Indonesia, it shows a significant negative correlation between road infrastructure corruption cases and road infrastructure quality. This study also found a significant positive correlation between cases of road infrastructure corruption and income inequality moderated by economic growth. The finding indicates that the more corruption cases occur in an area, the lower the quality of road infrastructure and the increasing income inequality as measured by the Gini index (gini ratio)."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wiastuti Nurdina
"

Dalam ilmu ekonomi pembangunan, infrastruktur fisik dan sosial telah dikenal dapat mempengaruhi ketimpangan pendapatan walaupun hasilnya berbeda-beda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak pembangunan infrastruktur fisik dan sosial terhadap ketimpangan pendapatan di Indonesia. Penelitian ini menyusun indeks infrastruktur dan mengestimasi dampak infrastruktur menggunakan panel data dari 34 provinsi di Indonesia pada periode 2009-2017. Penelitian ini menemukan bahwa infrastruktur fisik cenderung berkontribusi pada peningkatan ketimpangan pendapatan, walaupun tidak robust secara signifikansi. Pembangunan infrastruktur sosial di Indonesia juga cenderung meningkatkan ketimpangan pendapatan meskipun hasilnya juga tidak robust secara signifikansi.


In the economic development field, physical and social infrastructures have been argued to affect income inequality despite the mixed results. This study examines the impact of physical and social infrastructure on income inequality in Indonesia. This study constructs infrastructure summary indices and estimates the impacts of infrastructure using 34 provincial unbalanced panel data during 2009-2017 in Indonesia. The main finding of this study is that physical infrastructure tends to increase income inequality in Indonesia, although it is not robustly significant. Similarly, social infrastructure is also positively associated with income inequality increases in Indonesia though not robustly significant.

"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agatha Herdiani Bria
"Tesis ini menganalisa data panel dari 130 negara sejak tahun 1998 sampai 2020 dan menemukan hasil bahwa secara keseluruhan, ketimpangan pendapatan menurun seiring dengan semakin banyaknya wanita yang dilibatkan dalam pemerintahan, di mana hasil ini robust. lebih lanjut, semakin banyak wanita yang berpartisipasi dalam pemerintahan mengurangi tingkat korupsi, dan rendahnya korupsi mempersempit ketimpagan pendapatan yang ada. Namun, analisa per masing-masing negara menunjukkan hasil yang tidak signifikan untuk pengaruh dari korupsi terhadap ketimpangan. Selanjutnya, analisa per wilayah menunjukkan bahwa keterlibatan wanita di dalam parlemen mempengaruhi ketimpagan di Asia dan Amerika latin, tetapi tidak signifikan di Eropa dan Afrika Sub-Sahara. Pada akhirnya, pengaruh tidak langsung dari kosrupsi terhadap ketimpangan pendapatan lebih besar daripada pengaruh langsung dari keterlibatan wanita di pemerintahan.

This study analyzes panel data from 130 countries between 1998 and 2020 and finds that globally, income inequality decreases as more women are involved in government and this finding is robust. Furthermore, more women participating in government reduces the corruption level, and lower corruption narrows the income inequality. However, corruption loses its significance within countries. Regions’ analysis gives evidence that women’s share in parliament affects inequality in Asia and Latin America, but not in Europe and Sub-Saharan Africa. Lastly, the indirect effect of corruption is larger than the direct effect of women’s share in government on income inequality."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alvin Desfiandi
"ABSTRAK
Ketimpangan pendapatan telah menjadi masalah yang terus berkembang selama dua dekade terakhir. Tingkat ketimpangan pendapatan yang tinggi dapat menghalangi pertumbuhan ekonomi dan menyebabkan keresahan sosial. Dalam kasus Indonesia, koefisien Gini terus menunjukan tren yang positif. Jaminan sosial merupakan salah satu elemen utama dalam kebijakan publik untuk mengurangi ketimpangan pendapatan. Oleh karena itu, penilitian ini bertujuan untuk mempelajari dampak jaminan sosial terhadap ketimpangan pendapatan di Indonesia menggunakan data panel dengan efek tetap di 33 provinsi dari tahun 2001-2012. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa jaminan sosial di Indonesia berdampak negatif terhadap ketimpangan sosial karena sebagian besar manfaat dari jaminan sosial dinikmati oleh golongan menengah keatas. Dalam kasus ini, pemerintah sebaiknya memperbaiki proses administrasi dalam pemberian jaminan sosial untuk menghindari kesalahan dalam mengidentifikasi calon penerima manfaat sebelum anggaran kebijakan sosial ditingkatkan.

ABSTRACT
Income inequality has become a growing concern over the last two decades. High level of inequality could potentially cripple economic growth and increase social distress. As for the case in Indonesia, the Gini coefficient shows an upward trend of income inequality. Sincesocial security is one of the central elements of public policy to reduce inequality, this paper examines the impact of social security spending towards inequality in Indonesia using panel data with fixed effect method across 33 provinces from 2001-2012. The results suggest that social security spending has positive correlation with income inequality. Previous studies indicate that social security spending in Indonesia has negative impact because it benefits mostly for the non-poor.In this case, the government should improve the administration process to eliminate the errors in identifying the intended beneficiaries before the budget allocated to social security is increased."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Atthahira Sastia Kartika
"Tingkat konsentrasi pasar di berbagai industri diketahui mengalami peningkatan. Berdasarkan hasil analisis terhadap beberapa perusahan di Australia, penelitian ini menemukan bahwa terdapat sektor dengan konsentrasi pasar yang lebih tinggi dibanding sektor lain. Selain konsentrasi pasar, ketimpangan pendapatan di Australia juga mengalami peningkatan. Berdasarkan data yang dikumpulkan pada periode 1980-2021, penelitian ini menemukan bahwa terdapat hubungan positive antara konsentrasi pasar, yang diukur menggunakan markup, dengan ketimpangan pendapatan di Australia. Selanjutnya, penelitian ini juga memberikan hasil terkait hubungan antara ketimpangan pendapatan, keterbukaan perdagangan, dan otomatisasi. Terakhir, penelitian ini menyoroti implikasi kebijakan yang penting untuk mengatasi dampak buruk konsentrasi pasar dan ketimpangan pendapatan.

The degree of market concentration across industries has been found to have increase recently. Analysing the data on Australia’s firm, this study finds that some sectors are more concentrated that others. Following market concentration, income inequality is found to be increasing in Australia. Using data for Australia in 1980-2021, this study finds the positive relationship between market concentration, measured in markups, and income inequality. In addition, this study also provides the result for the relationship between income inequality, trade openness, and automation. Lastly, this study highlights the policy implication that is important to overcome the adverse impact of market concentration and income inequality."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Desy Hertina Putri
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan internet terhadap pendapatan per kapita pada kelompok kabupaten/kota dengan mengelompokkan kelas pendapatan 40% pendapatan rendah, 40% pendapatan sedang, dan 20% pendapatan tertinggi serta pengaruh penggunaan internet terhadap ketimpangan pendapatan. Penelitian ini dilakukan pada 34 provinsi dengan 507 kabupaten, pada rentang waktu tahun 2018 – 2020, data diperoleh dari Survey Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) dan Survey Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS), Badan Pusat Statistik (BPS), dan dari instansi Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan Kementerian keuangan. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah fixed effect model. Berdasarkan hasil penelitian penggunaan internet pada kelompok pendapatan rendah berpengaruh positif signifikan terhadap pendapatan per kapita, pada kelompok pendapatan menengah berpengaruh positif signifikan terhadap pendapatan per kapita, sedangkan penggunaan internet pada kelompok pendapatan tinggi tidak berpengaruh terhadap pendapatan per kapita. Penggunaan internet berpengaruh negatif signifikan terhadap ketimpangan pendapatan.

The purpose of this study is to determine the effect of internet use on income inequality and per capita income in the districts/cities by classifying income groups as 40% low income, 40% middle income, and 20% high income. This study was conducted in 507 districts of 34 provinces for the period of 2018 – 2020. Data were obtained from the National Socioeconomic Survey (Survei Sosial Ekonomi Nasional; SUSENAS), the National Labor Force Survey (Survei Angkatan Kerja Nasional; SAKERNAS), the Statistics Indonesia (Badan Pusat Statistik; BPS), and the Directorate General of Fiscal Balance, the Ministry of Finance, whereas the data analysis applied the fixed effects model. Based on the results of the study, it is known that internet use has a positive and significant effect on income per capita in the low-income and middle- income groups. And high-income groups has no effect on income per capita. Meanwhile, the effect of internet use has a negative significant relationship to income inequality."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Damayanti Sari
"Penelitian ini menganalisis hubungan antara penerimaan pajak dan ketimpangan pendapatan pada tingkat provinsi di Indonesia selama tahun 2011-2019. Dengan menggunakan pendekatan fixed-effect, penelitian ini menyimpulkan bahwa total penerimaan pajak tidak berpengaruh signifikan terhadap ketimpangan pendapatan. Artinya, sistem dan struktur perpajakan yang ada di Indonesia saat ini, baik secara nasional maupun regional belum mampu berkontribusi terhadap upaya pemerataan pendapatan. Sementara itu, jika dilihat secara komposisi, baik penerimaan Pajak Penghasilan dan Pajak Pertambahan Nilai juga tidak berpengaruh signifikan terhadap ketimpangan pendapatan. Namun, rasio Pajak Daerah terhadap PDRB berpengaruh positif dan signifikan terhadap ketimpangan pendapatan menandakan karakteristik dari mayoritas jenis pajak konsumsi pembentuk komponen Pajak Daerah yang cenderung regresif dan menambah ketimpangan.

This study examines the relationship between tax revenues and income inequality at the provincial level in Indonesia from 2011 to 2019. Applying a fixed-effect approach, this study finds that total tax revenue has no significant effect on income inequality. This result implies that Indonesia's current tax system and structure, both national and regional, have been unable to contribute to efforts toward income distribution. Likely due to their composition, both income tax and value-added tax revenues have an insignificant effect. However, the ratio of local taxes to GRDP has a considerable positive effect on income inequality, indicating that the majority of consumption taxes in the local tax component are regressive and increase inequality."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Clareta Avbiani
"The objective of this study is to examine the effects of education expenditure towards income inequality in Indonesia. The measure of income inequality used is Gini coefficient. The study is conducted using panel data of 33 provinces in Indonesia during 2007 to 2016. By using panel random effects model, the result conveys that education expenditure and Gini coefficient is positively related. In other words, an increase in education expenditure does not always lead to income inequality reduction. By looking at the short-run and long-run effects, this study finds that income inequality falls with rising education expenditure in the short-run but increases in the long-run. It implies that income inequality reduction effect through increasing education expenditure in Indonesia is not sustainable in the long-term. In addition, the study also finds that poverty rate and economic growth increases income inequality implying that the benefits of the rising economy only go to the middle to upper-class society rather than the poor.

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pengeluaran pendidikan terhadap ketimpangan pendapatan. Ukuran ketimpangan pendapatan yang digunakan adalah koefisien Gini. Penelitian ini menggunakan data panel dari 33 provinsi di Indonesia dari tahun 2007 hingga 2016. Dengan menggunakan model panel random effects, terbukti bahwa pengeluaran pendidikan dan koefisien Gini berhubungan positif. Dapat diartikan bahwa peningkatan alokasi pengeluaran pendidikan tidak mengarah pada pengurangan ketimpangan pendapatan. Dengan melihat dari sisi efek jangka pendek dan jangka panjang, studi ini menemukan bahwa ketimpangan pendapatan menurun dengan meningkatnya pengeluaran pendidikan dalam jangka pendek tetapi meningkat dalam jangka panjang. Dengan demikian, efek penurunan ketimpangan pendapatan melalui peningkatan pengeluaran pendidikan di Indonesia tidak berkelanjutan dalam jangka panjang. Terlebih lagi, penelitian ini juga menemukan bahwa tingkat kemiskinan dan pertumbuhan ekonomi meningkatkan ketimpangan pendapatan, yang menyiratkan bahwa manfaat dari kenaikan ekonomi hanya diterima oleh masyarakat kelas menengah ke atas melainkan masyrakat miskin.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kristina Andriani
"ABSTRAK
Infrastruktur dapat mempengaruhi kegiatan ekonomi dalam berbagai cara baik
secara langsung maupun tidak langsung. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis kondisi infrastruktur serta pengaruhnya terhadap ketimpangan
pendapatan dan kemiskinan dengan menggunakan tiga indikator pengukuran,
yaitu gini ratio, persentase 20% penduduk berpendapatan tinggi, dan tingkat
kemiskinan. Penelitian ini menggunakan analisis regresi data panel dengan ruang
lingkup penelitian di 33 provinsi dengan periode tahun 2006-2015. Variabelvariabel
yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari indikator perekonomian
yaitu PDRB per Kapita, infrastruktur ekonomi yang meliputi variabel jalan dan
listrik serta infrastruktur sosial yang diwakili oleh variabel kesehatan dan
pendidikan. PDRB per Kapita digunakan sebagai variable kontrol karena
pendapatan per kapita menggambarkan tingkat pembangunan suatu daerah.
Berdasarkan jenis infrastruktur ditemukan bahwa faktor yang mempengaruhi
kondisi ketimpangan pendapatan adalah semakin lama rata-rata lama sekolah dan
peningkatan angka harapan hidup dan faktor yang mempengaruhi persentase
pendapatan kelompok 20% penduduk berpendapatan tinggi adalah semakin lama
rata-rata lama sekolah dan semakin jarang keluhan kesehatan, sedangkan faktor
yang mempengaruhi kemiskinan adalah penambahan jalan, peningkatan
elektrifikasi, peningkatan ketersediaan energi listrik, semakin lama rata-rata lama
sekolah, dan semakin jarang keluhan kesehatan. Berdasarkan pengukuran gini
ratio teridentifikasi provinsi dengan ketimpangan pendapatan tertinggi adalah
adalah Provinsi Gorontalo dan berdasarkan tingkat kemiskinan teridentifikasi
provinsi dengan tingkat kemiskinan yang paling tinggi adalah Provinsi Papua
Barat. Sedangkan berdasarkan hasil regresi faktor wilayah menunjukkan
bertambahnya ketimpangan dan kemiskinan di Kawasan Timur Indonesia (KTI).
Sasaran pembangunan harus ditujukan bagi peningkatan kapasitas sarana dan
prasarana jalan, layanan akses ketenagalistrikan khususnya di daerah pelosok
yang belum teraliri listrik, peningkatan akses pendidikan dasar, menengah dan
perguruan tinggi, serta peningkatan derajat kesehatan dengan peningkatan akses
pada layanan kesehatan dan mengurangi biaya untuk berobat dengan pemberian
perlindungan sosial khususnya bagi masyarakat tidak mampu atau miskin.

ABSTRACT
Infrastructure can affect economic activity in various ways either directly or
indirectly. This study aims to analyze the condition of infrastructure and its effect
on income and poverty by using three measurement indicators, namely gini ratio,
percentage of highest 20% income population, and poverty level. This research
uses a panel data regression analysis covering 33 provinces during period of year
2006-2015. The variables used in this study consisted of economic indicators of
PDRB per capita, economic infrastructure which includes road and electricity
variables and social infrastructure represented by health and education variables.
PDRB per capita is used as a control variable because per capita income reflects
the level of development of a region. Based on the type of infrastructure it was
found that the factors affecting income inequality are the average length of
schooling and the increase in life expectancy. The factors that affect the
percentage of income group of highest 20% income population is the average
length of schooling and frequentcy of health complaints, while factors affecting
poverty are the addition of roads, increased electrification, increased availability
of electrical energy, average length of schooling, and the frequencu of health
complaints. Based on the measurement of gini ratio, the province identified with
the highest income inequality is Gorontalo Province and based on the poverty
level identified the province with the highest poverty level is West Papua
Province. Meanwhile, based on regression result of region factor shows
increasing inequality and poverty in Eastern Indonesia (KTI). Development
targets should be aimed at improving the capacity of road infrastructure and
facilities, access to electricity services especially in remote areas with no
electricity, improving access to basic, secondary and tertiary education, and
improving health status by increasing access to health services and reducing costs
for treatment the provision of social protection, especially for the poor."
2017
T49630
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irawan Gunardi
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengukur pengaruh belanja pemerintah daerah pada pada urusan kesehatan, pekerjaan umum, pendidikan, perumahan dan sosial terhadap pengurangan ketimpangan pendapatan. Selain itu, penelitian ini bertujuan membandingkan efisiensi relatif penggunaan belanja daerah dalam mengurangi ketimpangan pendapatan, serta menganalisis faktor-faktor apa yang menentukan efisiensi tersebut. Penelitian dilakukan dengan menggunakan data panel pemerintah daerah di 33 wilayah provinsi pada periode tahun 2011 s.d. 2016.Hasil penelitian menunjukkan bahwa belanja kesehatan, belanja pekerjaan umum dan belanja pendidikan di tingkat pemerintah daerah berpengaruh signifikan terhadap pengurangan ketimpangan pendapatan. Sementara itu, belanja perumahan dan belanja sosial tidak berpengaruh signifikan terhadap penurunan ketimpangan pendapatan.Penelitian ini juga menemukan bahwa penggunaan belanja untuk pengurangan ketimpangan pendapatan di Kepulauan Bangka Belitung, Maluku Utara, Riau, Papua Barat, Sumatera Utara, Jawa Tengah, dan Bali terjadi relatif efisien dibandingkan daerah lainnya. Sementara itu, penggunaan belanja untuk pengurangan ketimpangan di wilayah Gorontalo, Sulawesi Selatan, Yogyakarta, dan Jakarta relatif tidak efisien. Temuan lain yang menarik adalah bahwa naiknya rasio ketergantungan penduduk usia tua berdampak signifikan pada menurunnya efisiensi penggunaan belanja kesehatan, karena penduduk usia tua cenderung memerlukan biaya kesehatan yang lebih tinggi sehingga meningkatkan persaingan penggunaan anggaran pemerintah untuk kesehatan.

ABSTRACT
This study aims to measure the impact of local government expenditure on health, public works, education, housing, and social in reducing income inequality. This study also aims to compare the relative efficiency of those expenditure in reducing income inequality as well as analyzing what factors contribute to the efficiency. This study was conducted using local government panel data in 33 provinces from 2011 2016.The findings show that health, public works and education expenditure at local government level significantly affect the reduction of income inequality. Meanwhile, housing and social expenditure have no significant effect on reducing income inequality.This study also found that expenditure use for reducing income inequality in Bangka Belitung Islands, North Maluku, Riau, West Papua, North Sumatra, Central Java and Bali was relatively efficient compared to other regions. Meanwhile, the use of expenditure for reducing inequality in Gorontalo, South Sulawesi, Yogyakarta and Jakarta is relatively inefficient. Another intersting finding is that the rise in the dependency ratio of the elderly population has a significant impact on the decreased efficiency of spending on health, as the elderly population tends to require higher health costs, thus increasing competition for the use of the government budget for health."
2018
T51149
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>