Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 138766 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tiara Yasmina Huda
"Lansia menjadi salah satu kelompok rentan yang mudah terpapar pada saat pandemi COVID-19. Fakta ini berdampak secara psikologis lansia yang mengakibatkan kemungkinan terjadinya depresi, dan berdampak pada kualitas hidup lansia. Tujuan penelitian ini mengetahui hubungan tingkat depresi dengan kualitas hidup berdasarkan domain fisik, psikologis, hubungan sosial, dan lingkungan lansia. Sampel penelitian ini adalah lansia di posbindu puskesmas Bogor Tengah selama pandemi COVID-19. Desain penelitian ini yaitu cross sectional dengan metoe accidental sampling yang melibatkan sebanyak 148 lansia ≥60 tahun. Hasil penelitian ini didapatkan bahwa tingkat depresi pada kategori normal 53,4%, namun tingkat depresi ringan terbanyak kedua yaitu 36,5%. Kualitas hidup lansia domain fisik pada kategori sedang 43,9%, domain psikologis 48% sedang, domain hubungan sosial 54,1% sedang, dan domain lingkungan 58,1% kualitas hidup sedang. Hasil penelitian menggunakan uji Fisher’s exact disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat depresi dengan kualitas hidup lansia pada domain fisik (p=0,000; α=0,05), terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat depresi dengan kualitas hidup lansia pada domain psikologis (p=0,000; α=0,05), terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat depresi dengan kualitas hidup lansia pada domain hubungan sosial (p=0,000; α=0,05), terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat depresi dengan kualitas hidup lansia pada domain lingkungan (p=0,000; α=0,05). Penelitian pada tingkat depresi pada lansia di posbindu puskesmas Bogor Tengah selama pandemi COVID-19 menunjukkan lansia yang memiliki tingkat depresi ringan dengan persentase terbanyak kedua. Sehingga hal ini perlu menjadi perhatian baik bagi pelayanan kesehatan, maupun perawat dalam mencegah penambahan angka depresi pada lansia.

Lansia menjadi salah satu kelompok rentan yang mudah terpapar pada saat pandemi COVID-19. Fakta ini berdampak secara psikologis lansia yang mengakibatkan kemungkinan terjadinya depresi, dan berdampak pada kualitas hidup lansia. Tujuan penelitian ini mengetahui hubungan tingkat depresi dengan kualitas hidup berdasarkan domain fisik, psikologis, hubungan sosial, dan lingkungan lansia. Sampel penelitian ini adalah lansia di posbindu puskesmas Bogor Tengah selama pandemi COVID-19. Desain penelitian ini yaitu cross sectional dengan metoe accidental sampling yang melibatkan sebanyak 148 lansia ≥60 tahun. Hasil penelitian ini didapatkan bahwa tingkat depresi pada kategori normal 53,4%, namun tingkat depresi ringan terbanyak kedua yaitu 36,5%. Kualitas hidup lansia domain fisik pada kategori sedang 43,9%, domain psikologis 48% sedang, domain hubungan sosial 54,1% sedang, dan domain lingkungan 58,1% kualitas hidup sedang. Hasil penelitian menggunakan uji Fisher’s exact disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat depresi dengan kualitas hidup lansia pada domain fisik (p=0,000; α=0,05), terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat depresi dengan kualitas hidup lansia pada domain psikologis (p=0,000; α=0,05), terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat depresi dengan kualitas hidup lansia pada domain hubungan sosial (p=0,000; α=0,05), terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat depresi dengan kualitas hidup lansia pada domain lingkungan (p=0,000; α=0,05). Penelitian pada tingkat depresi pada lansia di posbindu puskesmas Bogor Tengah selama pandemi COVID-19 menunjukkan lansia yang memiliki tingkat depresi ringan dengan persentase terbanyak kedua. Sehingga hal ini perlu menjadi perhatian baik bagi pelayanan kesehatan, maupun perawat dalam mencegah penambahan angka depresi pada lansia."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cahya Novita Sari
"Depresi dapat menyebabkan penderitaan yang membawa pada masalah fungsi pada kehidupan sehari-hari, terutama lansia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi depresi pada lansia. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasi dan pendekatan cross-sectional. Sampel sebesar 104 responden dengan teknik pengambilan total sampling dan menggunakan instumen Geriatric Depression Scale-15 (GDS-15). Hasil penelitian menyatakan terdapat hubungan bermakna antara penyakit kronik dengan kejadian depresi (ρ=0,003, α=0,05, OR=5,938, CI=95%). Tidak ada hubungan yang bermakna antara jenis kelamin, status pernikahan, kehilangan pekerjaan, penurunan penghasilan, dukungan sosial dan gangguan tidur dengan kejadian depresi. Penelitian ini diharapkan membantu pelayanan keperawatan dalam mencegah terjadinya depresi pada lansia dengan mengetahui faktor penyebab depresi.

Depression causes suffering feeling that leads to problems in the functioning of daily life, especially the elders. This study aimed to determine the factors that influence depression in elderly. This research used correlative descriptive design and used cross-sectional approach. The respondents were 104 elderly which selected by total sampling technique and used the Geriatric Depression Scale-15 (GDS-15) instrument. The result of this research showed that chronic disease positive related significantly to depression in elderly (ρ=0,003, α=0,05, OR=5,938, CI=95%), and had negative related to gender, marital status, loss of job, less of income, social support, and sleep disturbance. This research was expected to help nursing services in preventing the onset of depression in elderly by knowing the factors that cause depression.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
S55709
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahma Amalia
"Ketika memasuki masa lanjut usia, seorang individu akan mengalami perubahan fisik, kognitif dan psikologis. Perubahan yang terjadi dapat mempengaruhi lansia dalam mencapai tugas perkembangannya. Oleh karena itu, peran serta dukungan keluarga dalam merawat lansia sangat diperlukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dalam merawat lansia terhadap pencapaian tugas perkembangan lansia. Desain penelitian ini adalah deskriptif analisis dengan pendekatan cross-sectional. Metode pemilihan sampel yaitu probabilitas sampling dengan sampel 104 responden lansia.
Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan bermakna antara dukungan penghargaan dengan pencapaian tugas perkembangan lansia (p=0.012). Penelitian ini merekomendasikan kepada pemberi pelayanan kesehatan, khususnya keperawatan keluarga untuk meningkatkan pemberian informasi kepada keluarga mengenai tugas perkembangan lansia dan dukungan keluarga khususnya, dukungan penghargaan yang meliputi memberikan bimbingan dan pujian, kesempatan memberikan pendapat dan memberikan hadiah dalam momen penting, sehingga lansia mampu mendapatkan kualitas hidup yang optimal.

An individual will experience physical, cognitive and psychological changes that may affect the elderly in achieving development tasks. Therefore, the role of family support in caring for the elderly is very necessary. This study aims to determine the relationship of family support in caring for the elderly to the achievement of the elderly’s developmental tasks. A descriptive analysis with the cross-sectional approach was applied to 104 elderly respondents.
The results showed that is no significant relationship between family support to the elderly developmental task achievement (p = 0.012). The study recommended that health care providers, especially family nurse improve the provision of information to families regarding developmental tasks, appraisal support such as caring, opportunity to give an opinion and give present in a pivotal moment, so that the elderly were able to get a quality of optimal living.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
S55878
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shabrina Herdiana Putri
"Latar Belakang: Kesepian adalah perasaan negatif subyektif yang berhubungan dengan pengalaman pribadi seseorang dalam kurangnya hubungan sosial dan dialami oleh sepertiga lansia. Kesepian dapat menjadi faktor risiko terjadinya depresi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kesepian dengan terjadinya gangguan depresi pada lansia yang tinggal di panti sosial di Jakarta dan faktor-faktor yang memengaruhi kesepian.
Metode: Desain penelitian adalah kohort prosepektif selama tiga bulan (Juli-November 2023). Kesepian diukur dengan kuesioner De Jong Gierveld Loneliness Scale yang valid dan reliabel di Indonesia. Subyek penelitian adalah lansia berusia ≥ 60 tahun yang tinggal di panti sosial di Jakarta. Pemeriksaan dilakukan dua kali, yaitu awal dan akhir evaluasi. Hubungan antara kesepian dengan terjadinya gangguan depresi diuji menggunakan uji Chi-Square. Risk relative diuji menggunakan Chi Square dan untuk analisis faktor yang memengaruhi kesepian diuji dengan bivariat dan multivariat.
Hasil: Terdapat 21,5% (40 dari 186 subyek) lansia yang mengalami kesepian berat, yang berhubungan bermakna secara statistik (p=0,002) dengan terjadinya gangguan depresi. Lansia dengan kesepian berat memiliki risiko 2,36 kali menjadi gangguan depresi. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kesepian pada lansia yang tinggal di panti sosial adalah aktivitas rutin (p=0,004), alasan tinggal (p=0,006), lama tinggal (p=0,011), dan stresor psikososial (p=0,014).
Simpulan: Terdapat hubungan antara kesepian dengan terjadinya gangguan depresi pada lansia yang tinggal di panti sosial. Orang lansia dengan kesepian berat memiliki risiko menjadi gangguan depresi sehingga perlu dilakukan deteksi kesepian dan intervensi dengan membuat program aktivitas rutin di panti sosial untuk mencegah terjadinya gangguan depresi.

Background: Loneliness is a subjective negative feeling related to a person's personal experience of lack of social relationships and is experienced by one third of elderly people. Loneliness can be a risk factor for depression. This study aims to determine the relationship between loneliness and the occurrence of depressive disorders in elderly people living in social institutions in Jakarta and the factors that influence loneliness.
Methods: This research design is a prospective cohort within three months (July-November 2023). Loneliness was measured using the De Jong Gierveld Loneliness Scale questionnaire which is valid and reliable in Indonesia. The research subjects were elderly people aged ≥ 60 years who lived in social institutions in Jakarta. The examination was carried out twice, namely at the beginning and at the end of the evaluation. The relationship between loneliness and the occurrence of depressive disorders was tested using the Chi-Square test. Relative risk was tested using Chi Square and analysis of factors influencing loneliness was tested using bivariate and multivariate.
Results: There were 21.5% (40 of 186 subjects) of elderly people who experienced severe loneliness, which was statistically significantly related (p=0.002) to the occurrence of depressive disorders. Elderly people with severe loneliness have a 2.36 times risk of developing a depressive disorder. Factors associated with loneliness in elderly people living in social institutions were routine activities (p=0.004), reason for staying (p=0.006), length of stay (p=0.011), and psychosocial stressors (p=0.014).
Conclusion: There is a relationship between loneliness and the occurrence of depressive disorders in elderly people living in social institutions. Elderly people with severe loneliness are at risk of developing depressive disorders, so it is necessary to detect loneliness and intervene by creating routine activity programs in social institutions to prevent depressive disorders.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2024
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Saka Adhijaya Pendit
"Lansia merupakan salah satu kelompok rentan yang membutuhkan penanganan yang serius karena secara alamiah lansia mengalami penurunan baik dari segi fisik, biologi maupun mentalnya. Salah satu gangguan kesehatan yang dapat muncul pada lansia adalah gangguan mental. Gangguan mental yang sering muncul pada masa ini adalah depresi. Upaya pengendalian depresi pada lansia di Kelurahan Jatijajar penulis mengembangkan program inovasi CERIA PRODUKTIF untuk menurunkan tingkat depresi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan intervensi keperawatan “ceria produktif” terhadap masalah depresi pada lansia di Kelurahan Jatijajar Kota Depok. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode pre experimental design dengan one group pre dan post test. Sampel penelitian adalah sebanyak 43 orang lansia di Kelurahan Jatijajar Kota Depok. Hasil penelitian menunjukan bahwa implementasi CERIA PRODUKTIF telah meningkatkan pemahaman dan kemampuan lansia di keluarga dan kelompok dalam melakukan terapi yang diajarkan secara mandiri. Hal ini menunjukkan bahwa ada perubahan dari kurang paham dalam melakukan terapi menjadi paham setelah dilakukan intervensi. Sementara kenaikan tingkat pengetahuan, sikap, dan prilaku lansia menjadi meningkat. Rekomendasi penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu sumber bagi implementasi lebih lanjut untuk mengembangkan suatu intervensi keperawatan mengenai kondisi depresi yang dialami lansia dengan menambahkan berbagai hasil penelitian terbaru dengan menggunakan perspektif dan kearifan lokal yang menjadi ciri masyarakat Indonesia.

Application of "CERIA PRODUKTIF" Nursing Intervention to Depression Problems in the Elderly in Jatijajar Village, Depok City. The elderly are one of the vulnerable groups that require serious treatment because naturally the elderly experience a decline both physically, biologically and mentally. One of the health problems that can appear in the elderly is mental disorders. The mental disorder that often appears at this time is depression. Efforts to control depression in the elderly in the Jatijajar Village, the authors developed the CERIA PRODUCTIVE innovation program to reduce depression levels. This study aims to analyze the application of "cheerful productive" nursing interventions to the problem of depression in the elderly in the Jatijajar Village, Depok City. This research is a quantitative study using the pre-experimental design method with one group pre and post test. The research sample was 43 elderly people in the Jatijajar Village, Depok City. The results of the study showed that the implementation of CERIA PRODUCTIVE had increased the understanding and ability of the elderly in families and groups to carry out self-taught therapy. This shows that there is a change from lack of understanding in carrying out therapy to understanding after the intervention is carried out. While the increase in the level of knowledge, attitudes, and behavior of the elderly is increasing. It is hoped that this research recommendation can become one of the sources for further implementation to develop a nursing intervention regarding depressive conditions experienced by the elderly by adding various latest research results using local perspectives and wisdom that characterize Indonesian society."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dea Safirahilda
"ABSTRAK
Peningkatan jumlah lansia yang tergolong cepat (United Nation, 2013) akan diikuti dengan peningkatan permasalahan pada lanjut usia salah satunya adalah penyakit demensia. Hingga saat ini, perawatan yang diberikan kepada lansia dengan demensia di Indonesia lebih banyak dilakukan di rumah oleh anggota keluarganya sendiri (caregiver) (Do-Le & Raharjo, 2002). Menjadi caregiver bagi lansia dengan demensia bukan pekerjaan yang mudah. Terdapat banyak konsekuensi negatif yang muncul ketika seorang caregiver ditinggal pergi oleh pasiennya, salah satunya adalah kemungkinan untuk mengalami complicated grief (Schulz et al, 2008). Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh complicated grief terhadap tingkat kualitas hidup dan kecenderungan depresi pada caregiver demensia. Melalui teknik simple regression dan binary logistic regression, ditemukan bahwa complicated grief memiliki pengaruh negatif terhadap tingkat kualitas (F (4,81) = 12,97, R2 = 0,134, p = 0,001) dan kecenderungan depresi (X2 (1) = 6,35, R2 = 0,108, p = 0,027).

ABSTRACT
A rapid growth of elderly population (United Nations, 2013) led to an increase on dementia incident. In Indonesia, care provided for elderlies with dementia was mostly done by their own family members (caregivers) (Do-Le & Raharjo, 2002). Becoming a caregiver was not easy and had many negative consequences, including a possibility of experiencing complicated grief after the patient died (Schulz et al, 2008). This study aimed to assess the effect of complicated grief on quality of life and depression tendency among dementia caregivers. This study found that complicated grief had significant negative impact on quality of life (F (4,81) = 12,97, R2 = 0,134, p = 0,001) and risk of depression tendency (X2 (1) = 6,35, R2 = 0,108, p = 0,027).;"
2016
S65636
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dadan Mardian Priyana
"Pengetahuan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi motivasi seseorang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan lansia tentang posbindu dengan motivasi lansia mengunjungi Posbindu Anggrek di Desa Kutamekar Kecamatan Cariu Kabupaten Bogor 2014. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif studi cross sectional dengan jumlah sampel sebesar 84 orang dengan analisis data menggunakan uji chi square. Hasil penelitian didapatkan mayoritas lansia berpengetahuan rendah sebanyak 69% dan juga sebagian besar motivasinya rendah yaitu 65.5%. Penelitian ini juga mengidentifikasi adanya hubungan antara pengetahuan lansia dengan motivasi mengunjungi posbindu anggrek di Desa Kutamekar (p-value 0.000 < α 0.05). Untuk meningkatkan motivasi lansia datang ke posbindu puskesmas di sarankan membuka posbindu bertahap sesuai dengan lokasi yang dapat di jangkau dan memungkinkan dengan jumlah tenaga puskesmas.

Knowledge is one of the factors that influence a person's motivation. This study aims to determine the relationship between elderly’ motivation visited the posbindu and their knowledge at Desa Cariu Kec.Cariu Bogor, 2014. This study uses descriptive cross-sectional study with a sample of 84 people with data analysis using chi square test. The results showed the majority of the elderly as much as 69% lower knowledgeable and also most of the motivation is low at 65.5%. The study also identified a link between elderly’ motivation visited the posbindu and their knowledge at Desa Kutamekar (p-value 0.000 < α 0:05). To increase the motivation of elderly come to posbindu , recommend opening a clinic in posbindu gradually according to the location that can be reached and allows the number of clinic staff.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
S55346
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lilis Karuniati
"Depresi pada lansia yang tidak ditangani secara optimal dapat menurunkan kualitas hidup lansia dan menambah beban bagi keluarga yang merawat lansia. Strategi koping keluarga merupakan perilaku keluarga dalam mengatasi masalah kesehatan anggota keluarga.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran strategi koping keluarga dalam merawat lansia depresi. Sampel penelitian adalah 55 pelaku rawat utama lansia depresi yang berada di Kelurahan Mekarjaya Kecamatan Sukmajaya Kota Depok. Jenis penelitian ini adalah cross sectional dengan metode purposive sampling.
Hasil penelitian menunjukkan 50,9% pelaku rawat lansia depresi menggunakan strategi koping keluarga dengan efektif. Penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk pengembangan ilmu keperawatan ke depannya terkait intervensi self help group bagi pelaku rawat lansia depresi. Selain itu, penelitian selanjutnya diharapkan mampu melihat hubungan antara strategi koping dengan karakteristik keluarga.

Depression in the elderly is not handled optimally can reduce the quality of life of the elderly and increase the burden for families who care for the elderly. Family coping strategy is the behavior of the family in addressing the health problems of family members.
The purpose of this study is to describe the family coping strategies in treating elderly depression. Samples are 55 primary caregivers of elderly depression are located in the Village Mekarjaya Sukmajaya District of Depok. This type of research is cross sectional with purposive sampling method.
The results showed 50.9% of elderly depressed caregivers use family coping strategies effectively. This research is expected to be useful for the future development of nursing interventions related self help group for caregivers of elderly depression. In addition, further research is expected to look at the relationship between coping strategies with family characteristics.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
S60688
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Dwi Astuti
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran perilaku sedentary selama pandemi COVID-19 sebagai mediator antara kecemasan dan depresi. Kecemasan didefinisikan sebagai bentuk antisipasi dari ancaman di masa depan yang lebih sering diasosiasikan dengan ketegangan otot dan kewaspadaan, perilaku pencegahan, dan penghindaran. Depresi didefinisikan sebagai adanya perasaan sedih, kosong, suasana hati yang mudah tersinggung, disertai perubahan somatis dan kognitif yang secara signifikan mempengaruhi kapasitas dan fungsi individu. Adapun perilaku sedentary didefinisikan sebagai setiap perilaku dalam keadaan terjaga yang ditandai dengan pengeluaran energi sebesar ≤ 1,5 ekuivalen metabolik (MET), baik dalam postur duduk, bersandar, atau berbaring. Pengukuran variabel pada penelitian ini dilakukan dengan alat ukur Beck Anxiety Inventory (BAI), Beck Depression Inventory (BDI), dan Sedentary Behavior Questionnaire (SBQ). Data diperoleh melalui survei daring dari warga negara Indonesia yang tinggal di Indonesia dan berada di rentang usia 20-40 tahun (N=608). Analisis data dilakukan dengan analisis model mediasi pada makro PROCESS dari Hayes, analisis korelasi parsial dan semi parsial, serta analisis kovariat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perilaku sedentary mentally passive ditemukan memediasi secara parsial hubungan antara kecemasan dan depresi.

This study aims to determine the role of sedentary behavior during the COVID-19 pandemic as a mediator between anxiety and depression. Anxiety is defined as the anticipation of a future threat associated with muscle tension and alertness, prevention, and avoidance. Depression is defined as feelings of sadness, emptiness, irritable moods, somatic and cognitive changes that significantly affect individual capacity and function. Sedentary behavior is defined as any behavior in an awake state with an energy expenditure of ≤ 1.5 metabolic equivalents (MET), whether in a sitting, leaning, or lying posture. Variables in this study were measured using Beck Anxiety Inventory (BAI), Beck Depression Inventory (BDI), and the Sedentary Behavior Questionnaire (SBQ). Data collected by online surveys from Indonesian citizens who live in Indonesia in the age range of 20-40 (N = 608). Data were analyzed using a mediation model on Hayes macro PROCESS, part and partial correlation, and analysis of covariance. This study indicates that sedentary behavior mentally passive was found to partially mediated relationship between anxiety and depression."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Luh Dwi Indrayani
"Depresi seringkali tidak terdeteksi, salah satunya diakibatkan karena kehilangan pasangan yang dapat menurunkan kualitas hidup lansia. Tujuan penelitian yaitu mengidentifikasi hubungan kehilangan pasangan hidup dengan tingkat depresi lansia di Kelurahan Depok. Metode penelitian menggunakan deskriptif koleratif dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian berjumlah 80, dipilih menggunakan teknik stratified random sampling. Instrumen penelitian yaitu Geriatric Depression Scale (GDS) untuk mengukur tingkat depresi lansia. Hasil uji mann whitney menyatakan terdapat hubungan bermakna antara kehilangan pasangan hidup dengan tingkat depresi lansia ρ = 0,007 (< α = 0,05). Peneliti merekomendasikan perawat komunitas melakukan kunjungan keluarga untuk mencegah depresi dan melibatkan kader untuk membuat kegiatan kelompok pada lansia yang kehilangan pasangan.

Depression is often not detected, one of them caused by loss of spouse that can degrade the elderly quality of life. The aim of this research is to identify the correlation between loss of a spouse and level of depression in elderly in Depok. The descriptive-correlative method was used with cross sectional approach. The samples were 80 (stratified random sampling). The research instrument used Geriatric Depression Scale (GDS) to measure the level of depression. The results of Mann Whitney Test shows there is a significant relationship between the loss of spouse with level of depression in elderly p = 0,007 (< α = 0,05). Researcher recommend community nurse visits the family to prevent depression and engage cadres to make events in elderly group who lost spouse.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
S55069
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>