Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 190263 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Elizabeth Adeline
"Makroplastik merupakan makromolekul sintetik yang terdiri dari senyawa monomer yang diproduksi secara sintetik atau dengan konversi produk alami. Partikel plastik yang memiliki ukuran panjang > 5 cm ini dapat mengganggu kehidupan organisme perairan tawar. Salah satu spesies yang berhubungan dengan makroplastik adalah ikan red devil (Amphilophus labiatus). Situ Mahoni UI merupakan situ yang memiliki populasi ikan red devil (Amphilophus labiatus) serta dibarengi dengan banyaknya makroplastik yang terdistribusi pada perairan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis ada atau tidaknya hubungan asosiasi dan korelasi antara makroplastik dan ikan red devil (Amphilophus labiatus) di Situ Mahoni UI. Objek yang diteliti dalam penelitian ini antara lain jumlah kehadiran makroplastik, jumlah kehadiran ikan red devil (Amphilophus labiatus), pengukuran parameter lingkungan, dan faktor pendukung lainnya. Hubungan asosiasi diteliti dengan menggunakan uji Chi-Square dan hubungan korelasi diteliti dengan menggunakan uji korelasi Pearson. Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa terdapat hubungan asosiasi dan korelasi yang signifikan antara makroplastik dan ikan red devil (Amphilophus labiatus) di Situ Mahoni, Kampus Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat.

Macroplastics are synthetic macromolecules consisting of monomer compounds that are produced synthetically or by conversion of natural products. Plastic particles that have a length of > 5 cm can interfere with the life of freshwater organisms. One of the species associated with macroplastics is the red devil fish (Amphilophus labiatus). Situ Mahoni UI is a lake that has a population of red devil fish (Amphilophus labiatus) and is accompanied by a large number of macroplastics distributed in these waters. This study aims to analyze whether or not there is an association and correlation between macroplastics and red devil fish (Amphilophus labiatus) in Situ Mahoni UI. The objects studied in this study include the presence of macroplastics, the presence of red devil fish (Amphilophus labiatus), the measurement of environmental parameters, and other supporting factors. The association relationship was investigated using the Chi-Square test and the correlation relationship was investigated using the Pearson correlation test. The results of this study stated that there was a significant association and correlation between macroplastic and red devil fish (Amphilophus labiatus) in Situ Mahoni, University of Indonesia Campus, Depok, West Java."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zeadora Abbya Trisya
"Makroplastik merupakan salah satu item plastik yang paling umum ditemukan pada ekosistem perairan tawar. Makroplastik yang terakumulasi dalam jumlah tinggi dapat menimbulkan efek berbahaya bagi biota perairan tawar, salah satunya ikan red devil Amphilophus labiatus (Günther, 1864). Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis fenomena macroplastic-fauna encounters antara makroplastik dan ikan red devil A. labiatus (Günther, 1864) dalam bentuk hubungan asosiasi beserta dengan kekuatan hubungan kedua variabel dalam bentuk korelasi. Penelitian dilakukan di perairan Situ Salam, Kampus Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat dengan metode water-surface- based visual observation sebagai teknik penghitungan sampel. Data dianalisis dengan uji non-parametrik Chi-Square dan uji parametrik korelasi Pearson untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara kedua variabel, serta kekuatan hubungan keduanya. Hasil menunjukkan bahwa makroplastik jenis kemasan adalah yang paling dominan ditemukan pada Situ Salam, dengan jumlah total sebesar 739 item. Uji Chi-Square menunjukkan bahwa hanya makroplastik jenis botol pada bagian midlet yang memiliki hubungan asosiasi dan pengaruhnya bersifat signifikan terhadap ikan red devil A. labiatus (Günther, 1864) dengan nilai p-value < 0,05. Uji korelasi Pearson menunjukkan bahwa hanya makroplastik jenis botol, kemasan, dan total sampah makroplastik di bagian midlet dan outlet, serta total sampah makroplastik di seluruh bagian Situ Salam yang memiliki korelasi dengan kekuatan lemah atau moderat, arah negatif, serta nilai Sig. (2-tailed) < 0,05 terhadap ikan red devil A. labiatus (Günther, 1864).

Macroplastic is one of the most common plastic items found in the freshwater ecosystems. Macroplastics that accumulate in high amounts can have harmful effects on freshwater biota, such as the red devil fish Amphilophus labiatus (Günther, 1864). This study was conducted to analyze the phenomenon of macroplastic-fauna encounters between macroplastic and A. labiatus (Günther, 1864) fish in the form of an association along with the strength of the in the form of correlation. The study was conducted in the waters of Situ Salam, University of Indonesia Campus, Depok, West Java using the water- surface-based visual observation method as a sample counting technique. Data were analyzed by Chi-Square non-parametric test and Pearson correlation parametric test to determine whether or not there is a relationship between the two variables, as well as the strength of the relationship between the two variables. The results showed that the packaging was the most dominant macroplastic-type that found in Situ Salam, with a total of 739 items. The Chi-Square test showed that only bottle in the midlet had an association and significant effect to the red devil fish A. labiatus (Günther, 1864) with p-value < 0,05. The Pearson correlation test showed that only bottle, packaging, and total macroplastic waste in the midlet and outlet, and also total macroplastic waste in all parts of Situ Salam had a weak or moderate correlation, negative direction, and the value of Sig. (2-tailed) < 0,05 with the A. labiatus (Günther, 1864) fish."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amanda Zahra Djuanda
"Ikan red devil (Amphilophus labiatus) merupakan spesies invasif yang adaptif dan memiliki preferensi makanan yang luas. Keberadaannya telah mendominasi di perairan tawar Indonesia dan mengancam populasi spesies lainnya. Makroplastik merupakan pencemar di situ, dan keberadaannya dapat menjadi tempat bagi biofilm untuk tumbuh sehingga mampu menjadi pemikat bagi ikan red devil untuk berkembang lebih banyak. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya asosiasi, serta tingkat korelasi antara makroplastik dengan ikan red devil di Situ Puspa. Penelitian dilakukan dengan metode yaitu water-surface-based visual observation. Uji asosiasi dan korelasi yang digunakan dalam analisis statistik yakni uji asosiasi Chi-Square dan uji korelasi Pearson. Jenis makroplastik yang paling sering ditemukan di Situ Puspa adalah kresek dan kemasan. Hasil asosiasi menunjukkan bahwa adanya asosiasi terhadap keseluruhan total sampah makroplastik di seluruh stasiun, namun pada penghitungan yang dipisahkan per jenis makroplastik dan per stasiun tidak ditemukan asosiasi. Perbedaan nilai tersebut disebabkan oleh limitasi uji Chi-Square. Hasil korelasi menunjukkan bahwa keseluruhan jenis makroplastik, baik yang diperhitungkan keseluruhan maupun yang dipisahkan per jenis makroplastik dan per stasiun seluruhnya korelasi negatif lemah dengan p-value > 0,05. Hasil analisis menunjukkan bahwa antara seluruh jenis makroplastik dan ikan red devil di seluruh stasiun tidak berasosiasi serta korelasi bersifat negatif lemah.

Red devil fish (Amphilophus labiatus) is an adaptive invasive species and has wide food preferences. Its presence has dominated in Indonesia's freshwater and threatening populations of other species. Macroplastic is a pollutant in lakes, which can be a place for biofilm to grow, hence red devil fish can be attracted and grow rapidly. This research is conducted to determine whether or not there is an association, as well as the correlation between macroplastics and red devil fish in Situ Puspa. The research is conducted using water-surface-based visual observation method. The tests used in statistical analysis are Chi-Square association and Pearson correlation test. Most common types of macroplastic found in Situ Puspa are plastic bags and packaging. Results shows that there is an association with the total macroplastic in all stations, but in separate calculations per macroplastic type and per station, no association is found. Difference in value is caused by limitation of Chi-Square test. Correlation shows that all types of macroplastics, whether calculated as a whole or separately, all have a weak negative correlation with p-value > 0.05. Therefore, between all types of macroplastic and red devil fish in all stations there is no association and the correlation is weak negative."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farrel Ferdian
"Mikroplastik yang mencemari perairan tawar dapat mengganggu keberlangsungan hidup biota di dalamnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bentuk, warna, dan kelimpahan mikroplastik yang terkandung pada air, sedimen, insang, dan saluran pencernaan ikan red devil Amphilophus labiatus di Situ Kenanga dan Situ Mahoni, Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat. Sampel air dan sedimen di ambil pada 3 stasiun pengambilan sampel dari kedua situ. Sampel ikan red devil diperoleh 15 ekor pada masing – masing situ. Sampel insang dan saluran pencernaan dihancurkan menggunakan larutan asam nitrat (HNO3) 65%. Sampel air diambil 20 L dan disaring menggunakan plankton net. Sampel sedimen dikeringkan dalam oven sebanyak 25 gram. Larutan NaCl jenuh digunakan untuk memisahkan mikroplastik dengan pengotor. Sebanyak 1 mL sample diteteskan pada Sedgwick Rafter Chamber kemudian diamati dan dihitung berdasarkan bentuk mikroplastik di bawah mikroskop. Hasil penelitian menunjukkan kelimpahan mikroplastik bentuk fiber, fragmen, film, granula terdapat pada seluruh sampel dengan warna yang beragam. Hasil penelitian menunjukkan total kelimpahan rata – rata mikroplastik di Situ Kenanga sebanyak 434,33 ± 23,51 partikel L-1 pada air, 45.837,04 ± 36.305,97 partikel kg-1 pada sedimen, 268,33 ± 119,18 partikel gr-1 dan 1266,2 ± 349,72 partikel ind-1 pada insang, 287,79 ± 185,22 partikel gr-1 dan 978,22 ± 336,38 partikel ind-1 pada saluran pencernaan. Pada Situ Mahoni sebesar 437,67 ± 30,21 partikel L-1 pada air, 36.237,04 ± 16.702,59 partikel kg-1 pada sedimen, 429,18 ± 187,50 partikel gr-1 dan 1233,8 ± 253,60 partikel ind-1 pada insang, 318,04 ± 114,94 partikel gr-1 dan 1053,78 ± 328,44 partikel ind-1 pada saluran pencernaan.

Microplastics that contaminate freshwater can disrupt the survival of the biota in it. This study aims to analyze the shape, color, and abundance of microplastics contained in water, sediment, gills, and digestive tract of red devil fish Amphilophus labiatus in Situ Kenanga and Situ Mahoni, University of Indonesia, Depok, West Java. Water and sediment samples were taken at 3 sampling stations from the two Situ. Samples of red devil fish were obtained 15 tails in each Situ. Samples of gills and digestive tract were destroyed using 65% nitric acid (HNO3) solution. Water samples were taken 20 L and filtered using a plankton net. Sediment samples were dried in an oven as much as 25 grams. Saturated NaCl solution was used to separate microplastics with impurities. A total of 1 mL of the sample was dropped into the Sedgwick Rafter Chamber and then observed and calculated based on the shape of the microplastic under a microscope. The results showed an abundance of microplastics in the form of fibers, fragments, films, and granules in all samples with various colors. The results showed the total average abundance of microplastics in Situ Kenanga was 434,33 ± 23,51 L-1 particles in water, 45.837,04 ± 36.305,97 particles kg-1 in sediments, 268.33 ± 119.18 particles gr-1 and 1266.2 ± 349.72 particles ind-1 in the gills, 287.79 ± 185.22 particles gr-1 and 978.22 ± 336.38 particles ind-1 in the digestive tract. At Situ Mahoni there are 437,67 ± 30,21 particles L-1 in water, 36.237,04 ± 16.702,59 particles kg-1 in sediments, 429.18 ± 187.50 particles gr-1 and 1233.8 ± 253.60 particles ind-1 on the gills, 318.04 ± 114.94 particles gr-1 and 1053.78 ± 328.44 particles ind-1 in the digestive tract.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhea Fanny Shavira
"Telah dilakukan penelitian yang bertujuan untuk menganalisis bentuk dan kelimpahan mikroplastik pada air, insang, dan saluran pencernaan ikan mujair Oreochromis mossambicus dan ikan setan merah Amphilophus labiatus yang terdapat di Situ Salam, Kampus Universitas Indonesia, Depok. Sampel air diambil sebanyak 20 L lalu disaring menggunakan plankton net sampai volume air menjadi 200 ml sementara sampel ikan mujair dan ikan setan merah diambil masing-masing 10 ekor dengan jala lalu disimpan di wadah penyimpanan berisi formalin 40%. Ekstraksi sampel dilakukan di Laboratorium Biologi Kelautan, Departemen Biologi, FMIPA UI dengan metode dekstruksi oleh HNO3 65% kemudian dilakukan analisis bentuk dan kelimpahan mikroplastik di bawah mikroskop. Hasil penelitian menunjukkan, rata-rata total kelimpahan mikroplastik pada air diperoleh 153,7 ± 44,2 partikel L-1, pada saluran pencernaan ikan mujair diperoleh 2.868 ± 723,5 partikel ind-1, pada saluran pencernaan ikan setan merah diperoleh 3.548,4 ± 1031,4 partikel ind-1, pada insang ikan mujair diperoleh 3.782,6 ± 1.171,6 partikel ind-1, dan pada insang ikan setan merah diperoleh 3.848 ± 863,1 partikel ind-1. Bentuk mikroplastik yang mendominasi pada air situ, saluran pencernaan, dan insang adalah bentuk fiber. Berdasarkan hasil Uji T Dua Sampel terhadap sampel insang dan pencernaan dari ikan mujair dan ikan setan merah menunjukkan tidak ada perbedaan signifikan.

Research has been carried out that aims to analyze the shape and microplastics in the water, gills, and digestive tract of tilapia fish Oreochromis mossambicus and red devil fish Amphilophus labiatus that found in Salam Lake, University of Indonesia Campus, Depok. Water samples were taken as much as 20 L and then filtered using a plankton net until the water volume became 200 ml while samples of tilapia fish and red devil fish were taken each with a net and stored in a storage container containing formalin 40%. Sample extraction was carried out at the Marine Biology Laboratory, Department of Biology, FMIPA UI with the destruction method by HNO3 65% and then analyzed the shape and abundance of microplastics under a microscope. The results showed that the average total abundance of microplastics in water was 153,7 ± 44,2 L-1 particles, in the digestive tract of tilapia fish it was obtained 2.868 ± 723,5 ind-1 particles, in the digestive tract of red devil fish obtained 3.548,4 ± 1.031,4 ind-1 particles, in the gills of tilapia fish obtained 3.782,6 ± 1.171,6 ind-1 particles, and in the gills of red devil fish obtained 3.848 ± 863,1 particles ind-1. The predominant form of microplastic in the water, digestive tract, and gills is the form of fiber. Based on the results of the Two-Sample T-Test on gill and digestive samples of tilapia fish and red devil fish, there is no significant difference."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agnia Putri
"Situ Salam merupakan salah satu situ di Kampus Universitas Indonesia yang memiliki keanekaragaman ikan yang cukup melimpah. Salah satu spesies yang dapat ditemukan di Situ Salam adalah ikan Amphilophus labiatus. Ikan tersebut merupakan ikan introduksi sekaligus kompetitor ikan lokal Situ Salam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kebiasaan makan dan hubungan panjang-berat A. labiatus di Situ Salam, Universitas Indonesia. Panjang dan berat ikan diukur di lapangan, sedangkan saluran pencernaan diawetkan dalam formalin 4% dan dianalisis di laboratorium Biologi Laut FMIPA UI. Hasil penelitian menunjukkan bahwa A. labiatus bersifat omnivora dengan komposisi makanan meliputi fitoplankton, Ancylidae, ikan, artropoda, dan fragmen tumbuhan. A. labiatus berukuran <20 cm cenderung memilih makanan berupa fitoplankton, sedangkan A. labiatus dengan ukuran >20 cm cenderung memilih makanan berupa Ancylidae, ikan kecil, dan artropoda. A. labiatus memiliki relung yang luas sehingga termasuk ke dalam kelompok ikan generalis atau dapat memanfaatkan berbagai sumber daya makanan di perairan. Analisis hubungan panjang-berat menunjukkan bahwa A. labiatus memiliki pola pertumbuhan allometrik negatif, dan faktor kondisi menunjukkan Situ Salam masih dalam kondisi optimal serta dapat mendukung kehidupan ikan. Infomasi tersebut diharapkan dapat digunakan sebagai acuan dalam pengelolaan A. labiatus yang berkelanjutan.

Salam Lake is one of the lakes located in Universitas Indonesia Campus, Depok. This lake has fairly abundant biodiversity, one of them is Amphilophus labiatus which is a competitor of native and introduced fish. This study aimed to determine the feeding habits and length-weight relationship of A. labiatus in Salam Lake, Universitas Indonesia. The length and weight of individual fish were measured in the field, while stomachs were preserved in 4% formalin and taken to the marine biology laboratory of FMIPA UI for gut content analysis. Results showed that A. labiatus is omnivorous with a diet consisting of phytoplankton, Ancylidae, fish, arthropods, and plant fragmens. A. labiatus sized <20 cm prefer phytoplankton, whereas A. labiatus sized >20 cm prefer Ancylidae, little fish, and arthropods. A. labiatus has a wide niche breadth, so it is categorized as generalized fish or utilized any food resources in water. The length-weight relationship revealed that A. labiatus had an allometric negative growth pattern, and the condition factors indicate the lake are still in optimum condition and support fish life. The data of this study are important for a sustainable fisheries management in this area.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anandabhuwana
"Dilakukan penelitian mengenai Dinoflagellata bentik penyebab Ciguatera Fish Poisoning (CFP) di Taman Wisata Perairan (TWP) Gili Matra, Lombok Utara, dari tanggal 10 sampai 15 Oktober 2022. Penelitian bertujuan untuk melihat hubungan antara kelimpahan Dinoflagellata di antara substrat hidup yaitu lamun dan substrat mati yaitu karang mati serta melihat hubungannya dengan parameter lingkungan dan lokasi. Substrat Dinoflagellata yaitu lamun dan karang mati dikumpulkan berdasarkan 6 stasiun yang berbeda. Sampel kemudian dikocok dengan konsisten selama 1 menit sehingga Dinoflagellata bentik yang tertempel dapat lepas. Kemudian dilakukan penyaringan bertingkat sehingga hanya tersisa Dinoflagellata saja dan substrat diukur luas permukaannya. Pencacahan dilakukan menggunakan mikroskop dan perhitungan dilakukan menggunakan Sedgewick Rafter. Setelah itu, hasil penemuan diidentifikasi dan dihitung kelimpahannya menggunakan rumus kelimpahan. Faktor lingkungan di analisis dengan menggunakan metode Analisis Komponen Utama (AKU). Hasil penelitian menunjukkan keberadaan 3 genus Dinoflagellata penyebab CFP yaitu Coolia, Ostreopsis dan Prorocentrum. Kelimpahan terbanyak dapat ditemukan di Gili Air dengan jumlah total 124 sel/cm2. Selain dari itu, Prorocentrum memiliki kelimpahan terbanyak di antara semua stasiun dengan jumlah total 105 sel/cm2 dan substrat lamun memiliki kelimpahan terbanyak dengan 137 sel/cm2. Berdasarkan AKU dan analisis kelimpahan, ditemukan jika Prorocentrum dan Coolia paling melimpah di stasiun Gili Air Lamun yang dikelompokkan dengan Gili Air Karang dan variabel nitrit, DO, suhu dan TSS. Sementara, Ostreopsis ditemukan paling melimpah di Gili Trawangan Karang yang dikelompokkan dengan Gili Trawangan Lamun dan variabel fosfat. Namun, pengelompokkan tersebut tidak menjelaskan rendahnya kelimpahan pada Gili Meno dimana parameter linngkungannya dalam batas normal dan bahkan mendukung pertumbuhan Dinoflagellata. Sehingga kelimpahan Dinoflagellata bentik penyebab CFP tidak begitu dipengaruhi parameter lingkungan, melainkan lebih dipengaruhi oleh substrat dan lokasi.

Research was done on Benthic Dinoflagellates causing Ciguatera Fish Poisoning (CFP) in Gili Matra, North Lombok, on the 10th-15th of October 2022. The main goal of the research was to see the relationship between Dinoflagellate abundance, seagrass as a natural substrate, dead coral as a non-natural substrate, environmental parameters, and location. The substrates used in this research were collected based on 6 different stations. The obtained substrate is then shaken inside a bottle so that the Dinoflagellates can detach. Then, a filter is used to capture the Dinoflagellates and remove any unwanted debris. The substrate is also kept so that surface area can be measured. Further inspection is done under the microscope using a Sedgewick Rafter while counting and identifying the Dinoflagellates seen. The result is then converted into abundance using data from the corresponding substrate’s surface area. Principal Component Analysis (PCA) is then done to find the relationship between environmental parameters and substrate. 3 genus of CFP causing Dinoflagellates were found (Coolia, Ostreopsis, and Prorocentrum). The most abundant station can be found in Gili Air with a total of 124 cells/cm2. The genus Prorocentrum is the most abundant in all stations with a total of 105 cells/cm2 and seagrass has more abundance than dead coral with a total of 137 cells/cm2. Based on the PCA analysis and the abundance data, Prorocentrum and Coolia were found most abundant in the station Gili Air Lamun which is grouped with Gili Air Karang and the variables nitrate, DO, temperature, and TSS. Ostreopsis was found to be the most abundant in Gili Trawangan Karang which is grouped with Gili Trawangan Lamun and the variable phosphate. However, the groupings do not explain the low abundance found in Gili Meno even though the grouped environmental factors were normal and even advantageous on promoting Dinoflagellate growth. Therefore, based on analysis, the abundance of benthic Dinoflagellates causing CFP is more based on location and substrate instead of environmental parameters."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hani Hamidah
"Penelitian mengenai keanekaragaman lobster air tawar di Kabupaten Sorong Selatan, Maybrat, dan Jayawijaya dilakukan pada bulan Agustus 2016. Penelitian bertujuan untuk melihat keanekaragaman lobster air tawar melalui analisis morfometrik dan DNA Barcoding. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa karakteristik A1-D6 dari ke empat lokasi pengambilan sampel terdapat perbedaan yang signifikan p.

Research on the Research on the diversity of freshwater crayfish in Sorong Selatan Regency, Maybrat, and Jayawijaya conducted in August 2016. The study aims to see the diversity of freshwater crayfish through morphometric analysis and DNA Barcoding. These results indicate that the A1 D6 characteristics of all four sampling sites there are significant differences p
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
T47603
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Noer Kholis, aauthor
"Penelitian komposisi dan keanekaragaman jenis ikan di ekosistem padang lamun dan mangrove di Muara Binuangeun, Kabupaten Lebak, Banten telah dilakukan pada bulan Mei dan November 2015. Metode yang digunakan selama penelitian adalah tangkapan per unit usaha (Catch per Unit of Effort / CPUE) dengan alat tangkap berupa push-net dan serokan ikan. Penangkapan ikan dilakukan ketika kondisi air laut surut. Telah diperoleh 392 sampel ikan yang berasal dari 20 famili dan 50 spesies. Ikan yang didapatkan pada ekosistem mangrove berasal dari 11 famili dan 28 spesies, dengan kelimpahan yang tertinggi pada Istigobius ornatus (19,81 %), sedangkan pada ekosistem padang lamun didapatkan 17 famili dan 38 spesies, dengan kelimpahan yang tertinggi pada Moolgarda sp. (17,13 %). Nilai H?, E, dan D pada kedua ekosistem relatif sama. Hasil tangkapan berdasarkan perbedaan waktu pengambilan sampel menunjukkan perbedaan komposisi spesies ikan yang hadir, khususnya Arothron immaculatus. Nilai indeks kesamaan Jaccard pada kedua ekosistem menunjukkan angka yang rendah (0,32).

Research of composition and species diversity of fish fauna in seagrass bed and mangrove ecosystem at Muara Binuangeun, Lebak, Banten had been conducted at May and November 2015. The method used during research was Catch per Unit of Effort (CPUE) with push net and boat net as fishing gear. Fishing was conducted during low tide. In total, 392 fish were captured from 20 family and 50 species. Fish were captured in mangrove ecosystem consist of 11 family and 28 species, with the most abundant species was Istigobius ornatus (19,81 %), and fish captured in seagrass bed ecosystem consist of 17 family and 38 species, with the most abundant species was Moolgarda sp. (17,13 %). H?, E, and D value for both ecosystem seemed relatively not different. But, the catch based on different fishing time displayed different fish composition, especially Arothron immaculatus. Both ecosystem showed low value for similarity index of Jaccard (0,32).
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
S64948
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adam Recarlo Zulkarnaen
"

Penelitian mengenai pengaruh pengaruh pH air terhadap kematangan gonad ikan Rainbow boesemani (Melanotaenia boesemani Allen and Cross, 1980) telah dilakukan. Sebanyak 150 ikan yang terdiri atas ikan jantan dan betina dibagi ke dalam 5 kelompok yang dipelihara dalam air dengan rentang nilai 6—7  (PK), pH 5—6 (P1), 7—8 (P2), 8—9 (P3),dan 9—10 (P4) selama 30 hari. Nilai IGS digunakan sebagai parameter utama, sedangkan persentase sel spermatozoa dan oosit tingkat V digunakan sebagai data pendukung. Nilai IGS terbesar pada ikan jantan dan betina (1,34% dan 3,92%) didapatkan pada P2, sedangkan nilai IGS jantan dan betina terendah (2,36% dan  0,93%) didapatkan pada P1. Persentase spermatozoa dan oosit tingkat V tertinggi (23,97% dan 21,87%) didapatkan pada P2, sedangkan persentase terendah (17,37% dan 9,28%) didapatkan pada P1. (Hasil uji analisis variansi (ANAVA) 1 faktor (P < 0,05) menunjukkan terdapat pengaruh perbedaan pH terhadap nilai IGS ikan Melanotaenia boesemani . Hasil uji beda nyata terkecil (LSD) (P < 0,05) menunjukkan adanya perbedaan nyata antara P1 dengan seluruh kelompok perlakuan lainnya; namun tidak ditemukan adanya perbedaan nyata pada kelompok perlakuan lainnya.  Hal tersebut membuktikan bahwa pH dengan rentang nilai 5—6 memberikan pengaruh negatif terhadap kematangan gonad dari M. boesemani. 


A study about the effect of water pH value on gonad maturity of boesemani Rainbowfish (Melanotaenia boesemani Allen and Cross, 1980) has been conducted. A  total of 150 fishes consisted of male and female fishes divided into 5 groups which kept with different pH values : 6—7  (PK), 5—6 (P1), 7—8 (P2), 8—9 (P3),and 9—10 (P5). The GSI value was used as the primary parameter, while the percentage of spermatozoa and stageV oocyte was used as supporting data. The highest IGS value for both the male and female fish (1.34% and 3.92%) was obtained at P2, while the lowest value (2.36% and 0.93%) was obtained at P1. The highest percentage of spermatozoa and stage V oocytes (23.97% and 21.87%) was obtained at P2, while the lowest percentage (17.37% and 9.28%) obtained at P1. The result of the analysis of variance (ANOVA)  (P <0.05) showed that different pH affect the IGS value of M.boesemani. The result of least significant difference (LSD) (P <0.05) showed a significant difference between P1 with all other treatment groups while there are no differences between other treatment groups. It proved that the pH value range of 5-6 negatively M.boesemani’ gonadal maturity.

"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>