Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 49259 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Galih Pangestu
"Teknik rekayasa jaringan digunakan untuk memperbaiki jaringan rusak dengan menggunakan pengganti biologis. Saat ini,para peneliti mengembangkan implan untuk rekayasa jaringan. Material berbasis polimer sebagai bahan implan banyak menarik perhatian karena biaya realtif murah, sumber berlimbah dan dapat diterima tubuh. Pendekatan material rekayasa jaringan tulang didasari dengan substansi dari material penyusun tulang. Pada penelitian ini digunakan hidroksiapatit yang berfungsi sebagai filler karena mampu memberikan kekerasan yang baik dan meningkatkan kemampuan adhesi (perekatan) sel. Silk Fibroin berfungsi sebagai matriks yang berfungsi untuk meningkatkan elastisitas dan sifat mekanik komposit. Hidroksiapatit berhasil ditumbuhkan pada silk fibroin dengan metode in-situ berbantukan iradiasi gelombang mikro (720 W; 15 menit). Larutan  SF yang telah diekstraksi dengan Adjisawa reagent dicampurkan dengan larutan kalsium fosfat yang telah dipreparasi menggunakan Ca(OH)2 dan (NH4)2HPO4 sebagai prekursor. Pengaruh rasio SF terhadap kekerasan komposit HA/SF diamati pada variasi rasio (v/v) yaitu HA90/SF10, HA80/SF20, dan HA70/SF30. Hasil XRD didapatkan bahwa ukuran kristal (L) dan indeks kristalinitas (CI) menurun seiring bertambahnya rasio SF pada komposit. Indeks kristalinitas terbesar terhitung pada sampel HA90/SF10 yaitu 32,6 dan 0.885. FTIR dipilih pada sampel HA70/SF30 didapatkan gugus fungsional utama yaitu pada bilangan gelombang 569, 608, 900, dan 1036, amida I pada bilangan gelombang 1636, amida II pada bilangan gelombang 1527 dan amida III pada bilangan gelombang 1264 yang menandakan bahwa HA dan SF saling mengikat menggambarkan bahwa kandungan SF mempengaruhi ukuran partikel, dimana semakin banyak kandungan SF maka semakin menurun ukuran partikel yang terbentuk. Hasil uji mekanik microvickers menunjukkan bahwa semakin banyak rasio SF dalam komposit HA/SF mengakibatkan semakin tinggi nilai kekerasan komposit ditandai dengan nilai kekerasan sampel HA70/SF30 yaitu 0,0335 GPa, sampel HA80/SF20 sebesar 0,0278 GPa dan sampel HA90/SF10 sebesar 0,0266.

Tissue engineering techniques are used to repair damaged tissue using biological substitutes. Currently, researchers are developing implants for tissue engineering. Polymer-based materials as implant materials have attracted a lot of attention because of their relatively low cost, wasteful sources and acceptable to the body. The bone tissue engineering material approach is based on the substance of the bone building material. In this study, hydroxyapatite was used as a filler because it was able to provide good hardness and increase cell adhesion. Silk Fibroin serves as a matrix that serves to increase the elasticity and mechanical properties of the composite. Hydroxyapatite was successfully grown on silk fibroin by in-situ method assisted by microwave irradiation (720 W; 15 minutes). The SF solution that had been extracted with Adjisawa reagent was mixed with a calcium phosphate solution that had been prepared using Ca(OH) 2 and (NH4)2HPO4 as a precursor. The effect of the SF ratio on the hardness of the HA/SF composite was observed in the variation of the ratio (v/v) namely HA90/SF10, HA80/SF20, and HA70/SF30. XRD results showed that the crystal size (L) and crystallinity index (CI) decreased with increasing SF ratio in the composite. The largest crystallinity index was calculated for the HA90/SF10 sample, namely 32.6 and 0.885. FTIR was chosen on the HA70/SF30 and the main functional groups were found at wave numbers 569, 608, 900, and 1036 ,amide I at wave number 1636 ,amide iI at wave number 1527 and amide III at wave number 1264 which indicates that HA and SF bind to each other. The SEM results show that SF content affects particle size, where the more SF content, the particle size was decrease. The results of the microvickers mechanical test showed that the higher the ratio of SF in the HA/SF composite, the higher the hardness value of the composite was indicated by the hardness value of the HA70/SF30 sample, which was 0.0335 GPa, the HA80/SF20 sample of 0.0278 GPa and the HA90/SF10 sample of 0.0278 GPa. 0.0266. "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diah Ayu Susilowati
"Biomaterial pada rekayasa jaringan tulang harus memenuhi karakteristik yaitu biokompatibilitas, efektivitas, dan non-toksisitas. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari karakteristik komposit hidroksiapatit dan fibroin sutra dengan dan tanpa gelatin yang disiapkan dengan ex-situ berbantukan iradiasi gelombang mikro. Pengujian karakterisasi yang dilakukan pada penelitian ini adalah X-Ray Diffraction, Fourier Transform Infared, dan Scanning Electron Microscopy. Pengujian mekanik yang dilakukan pada penelitian ini adalah micro-Vickers. Hasil XRD menyatakan ukuran kristalin pada sampel HA80/SF20/Gel5% bernilai 166 Å sedangkan pada sampel HA70/SF30/Gel5% bernilai 134 Å. Hal ini menunjukkan bahwa pelebaran puncak dipengaruhi oleh ukuran kristalin. Karakteristik FTIR untuk gugus fungsi pada sampel HA70/SF30/Gel5% lebih lemah dibandingkan dengan HA70/SF30, artinya kandungan H2O HA70/SF30/Gel5% lebih rendah daripada HA70/SF30. Selanjutnya hasil analisis morfologi permukaan didapatkan partikel aglomerat dengan pori-pori yang saling berhubungan serta penambahan gelatin dapat menyebabkan aglomerasi partikel berbentuk serpihan. Pada hasil uji micro-Vickers menunjukkan dugaan sementara bahwa gelatin dalam komposit HA/SF/Gel mengakibatkan nilai kekerasan semakin tinggi, yaitu pada HA70/SF30/Gel5% dengan nilai 0,049 Hv.

Biomaterials in bone tissue engineering must meet the characteristics, namely biocompatibility, effectiveness, and non-toxicity. This research aims to study the characteristics of hydroxyapatite and silk fibroin composites with and without gelatin prepared by ex-situ assisted by microwave irradiation. The characterization tests carried out in this research were X-Ray Diffraction, Fourier Transform Infrared, dan Scanning Electron Microscopy. The mechanical tests carried out in this research were micro-Vickers. The XRD results show that the crystalline size in the HA80/SF20/Gel5% sample is 166 Å, while in the HA70/SF30/Gel5% sample it is 134 Å. This shows that peak broadening is influenced by crystalline size. The FTIR characteristics for functional groups in the HA70/SF30/Gel5% sample are weaker than those of HA70/SF30, meaning that the H2O HA70/SF30/Gel5% lower than HA70/SF30. Furthermore, the results of surface morphology analysis showed agglomerate particles with interconnected pores and the addition of gelatin could cause agglomeration of flake-shaped particles. On test results micro-Vickers shows a temporary assumption that gelatin in the HA/SF/Gel composite results in a higher hardness value, namely at HA70/SF30/Gel5% with a value of 0,049 Hv."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farhan Muhammad Ersal
"Chitosan adalah polisakarida alami yang memiliki sifat biokompatibel dan tidak beracun. Kombinasi antara kitosan dan hidroksiapatit akan membentuk nanokomposit yang menyediakan pori-pori untuk migrasi sel sehingga memungkinkan pertumbuhan jaringan dan dapat diaplikasikan sebagai bahan implan tulang. Tujuan dari penelitian ini adalah sintesis dan karakterisasi komposit hidroksiapatit-kitosan melalui in situ yang digunakan oleh iradiasi gelombang mikro dengan variasi waktu. Komposit dibentuk oleh hidroksiapatit dan larutan kitosan 2% melalui in situ kemudian diiradiasi dengan tenaga 270 watt selama 20-60 menit dengan interval 10 menit.
Hasil XRD menunjukkan puncak hidroksiapatit dan kitosan. Ukuran kristalit tertinggi ditemukan pada komposit 50 menit dengan nilai 20,87 nm. Spektroskopi FTIR mengidentifikasi kelompok fungsional hidroksiapatit dan kitosan (NH2). Peningkatan waktu iradiasi menyebabkan pengurangan kitosan berdasarkan keberadaan CH dan NH2. Massa tertinggi hadir pada waktu 20 menit yang berarti reduksi massa juga terjadi dengan meningkatnya waktu iradiasi.
Hasil SEM dan EDX menunjukkan bahwa hidroksiapatit telah memenuhi matriks kitosan. Kehadiran cluster NH membuktikan bahwa metode iradiasi gelombang mikro dapat digunakan untuk mensintesis nanokomposit hidroksiapatit dan kitosan. Peningkatan waktu iradiasi menyebabkan berkurangnya keberadaan kitosan dan massanya.

Chitosan is a natural polysaccharide which has biocompatible and non-toxic properties. The combination of chitosan and hydroxyapatite will form nanocomposites which provide pores for cell migration to enable tissue growth and can be applied as bone implant material. The purpose of this study is the synthesis and characterization of hydroxyapatite-chitosan composites through in situ used by microwave irradiation with time variations. Composites are formed by hydroxyapatite and 2% chitosan solution through in situ then irradiated with 270 watts of power for 20-60 minutes at intervals of 10 minutes.
XRD results showed the peak of hydroxyapatite and chitosan. The highest crystallite size was found in the 50 minute composite with a value of 20.87 nm. FTIR spectroscopy identified the hydroxyapatite and chitosan (NH2) functional groups. Increased irradiation time causes reduction of chitosan based on the presence of CH and NH2. The highest mass is present at 20 minutes which means mass reduction also occurs with increasing irradiation time.
SEM and EDX results indicate that the hydroxyapatite meets the chitosan matrix. The presence of NH clusters proves that the microwave irradiation method can be used to synthesize hydroxyapatite and chitosan nanocomposites. Increased irradiation time causes reduced presence of chitosan and its mass.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meana Rizki Oktafika
"Penggunaan kalsium fosfat sebagai bahan pengganti tulang sudah banyak diaplikasikan, khususnya pengaplikasian hidroksiapatit karena kemiripannya dengan mineral tulang manusia. Hidroksiapatit merupakan senyawa kalsium fosfat yang paling stabil dan telah banyak digunakan sebagai implan tulang, namun hidroksiapatit memiliki sifat brittle yaitu mudah rapuh dan mempunyai sifat resorbabilitas yang sangat rendah. Untuk memenuhi kebutuhan biomaterial pada jaringan tulang, selain mineral diperlukan material organik sebagai penyusun matriks. Salah satu yang dapat digunakan adalah kolagen yang merupakan protein fungsional yang ada didalam tubuh dan memiliki peran penting dalam menjalankan fungsi tubuh. Kombinasi antara hidroksiapatit dan kolagen memiliki potensi untuk rekayasa jaringan tulang karena kesamaan dan sifat biologis alaminya. Pada penelitian ini komposit hidroksiapatit/kolagen disintesis secara In-situ menggunakan metode iradiasi gelombang mikro dengan daya sebesar 400 Watt selama 10, 20, dan 30 menit. Penggunaan iradiasi gelombang mikro digunakan karena dapat memicu pertumbuhan kristal hidroksiapatit dengan waktu yang relatif cukup singkat dibandingkan dengan metode konvensional seperti konduksi dan konveksi. Pada hasil karakterisasi menggunakan difraksi sinar-x didapatkan pola puncak puncak yang mengindikasikan terbentuknya fasa hidroksiapatit yang di berada pada sudut 2θ 25°, 28°, 32°, 39°, 53° dan bidang miller (002), (210), (300), (310), (004) pada seluruh komposit yang di iradiasi selama 10, 20, dan 30 menit serta diperoleh ukuran kristal sebesar 21,94 - 22,65 nm serta indeks kristalinitas sebesar 0,269 - 0,297. Hasil ini menujukan bahwa semakin lama waktu radiasi yang diberikan maka ukuran kristal serta nilai indeks kristalinitas juga meningkat. Hasil karakterisasi FTIR menandakan adanya karakteristik serapan dari hidroksiapatit dan kolagen pada komposit yang ditandai dengan terdapatnya gugus fosfat (PO4) pada bilangan gelombang 564 cm-1, 603-602 cm-1, 1032 cm-1 dan 961-962 cm-1, gugus karbonat (CO3) pada bilangan gelombang 875-876 cm-1, gugus hidroksil (OH) pada bilangan gelombang 3566 cm-1, Amida A (N-H) pada bilangan gelombang 3423-3442 cm-1, Aminda B (C-H) pada bilangan gelombang 2963-2964 cm-1, Amida I (C=O) pada bilangan gelombang 1646-1650 cm-1, Amida II (N-H) pada bilangan gelombang 1540-1542 cm-1 serta Amida III (C-H) pada bilangan gelombang 1260-1263 cm-1. Hasil karakterisasi menggunakan SEM memperlihatkan bahwa hidroksiapatit telah terpresipitasi dan menyelimuti pori kolagen.

Calcium phosphate has been widely applied as a bone substitute, especially hydroxyapatite, because of its similarity with human bone minerals. Hydroxyapatite is the most stable calcium phosphate compound, However, hydroxyapatite has brittle properties and very low resorbability. To meet the biomaterials needs of bone tissue, in addition to minerals, organic materials are needed as matrix compounds. Collagen, a functional protein found in the body, can fulfill this role. A hydroxyapatite and collagen combination has the potential to be engineered into bone tissue because of its similarity and natural biological properties. In this study, the hydroxyapatite/collagen composite was synthesized in situ using the microwave irradiation method with a power of 400 Watt for 10, 20, and 30 minutes. Microwave irradiation is used because it can trigger the growth of hydroxyapatite crystals in a relatively short time compared to conventional methods, such as conduction and convection. In the results, using x-ray diffraction, the peak pattern showed the formation of the hydroxyapatite phase indicated at an angle of 2θ 25°, 28°, 32°, 39°, 53° and the miller indices (002), (210), (300), (310), (004) in all composites that were irradiated for 10, 20, and 30 minutes obtained a crystal size of 21.94 nm - 22.65 nm, and a crystallinity index of 0.269 - 0.297. This shows that the longer the composite is exposed to radiation, the crystal size, and value of the crystallinity index also increase. The results of the use of FTIR shows the absorption characteristics of hydroxyapatite and collagen in the composite that were characterized by the presence of a phosphate group (PO4) on wavenumber 564 cm-1, 603-602 cm-1, 1032 cm-1 and 961-962 cm-1, a carbonate group (CO3) on wavenumber 875-876 cm-1, a hydroxyl group (OH) on wavenumber 3566 cm-1, Amide A (N-H) on wavenumber 3423-3442 cm-1, Amide B (C-H) on wavenumber 2963-2964 cm-1, Amide I (C=O) on wavenumber 1646-1650 cm-1, Amide II (N-H) on wavenumber 1540-1542 cm-1, Amide III (C-H) on wavenumber 1260-1263. Characterization using SEM showed that hydroxyapatite had precipitated and covered the collagen pores."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nisa Rabriella
"Kopolimerisasi onggok-polivinil alkohol (PVA)-akrilamida (AAm) dibuat dengan teknik iradiasi sinar gamma. Campuran bahan-bahan tersebut dibuat menjadi suatu kopolimer yang ramah lingkungan bersifat biodegradable sehingga dapat diaplikasikan dalam bidang pertanian sebagai bahan untuk modifikasi pupuk fosfat yang memiliki sifat pelepasan lambat. Kopolimer dibuat dengan jumlah onggok tetap, serta volume PVA 10% w/v dan akrilamida 3% w/v divariasikan. Selain itu, variasi dosis iradiasi (5, 10, 15, dan 20 kGy) dilakukan pada pembuatan kopolimer. Pada penelitian ini diperoleh kopolimer yang paling baik untuk digunakan sebagai bahan modifikasi pupuk fosfat adalah sampel (I). Sampel (I) merupakan kopolimer onggok-polivinil alkohol-akrilamida dengan komposisi 3 gram onggok, 45 mL PVA 10% w/v, dan 105 mL Akrilamida 3% w/v. Terjadinya kopolimerisasi onggok-PVA-akrilamida pada sampel (I) ditunjukan oleh hasil karakterisasi FTIR. Pengaruh penambahan onggok terhadap kestabilan termal dan terbentuknya pori pada kopolimer sampel (I) di tunjukan oleh hasil karakterisasi TGA dan SEM. Pengamatan dan pengujian terhadap nilai persen fraksi gel, rasio swelling, dan persen pelepasan fosfat pada kopolimer sampel (I) diperoleh hasil sebesar 48.71%, 321.63 %, 18.13%. Pengukuran sifat pelepasan lambat dilakukan dengan metode absorbsi-desorbsi. Dalam penelitian ini terlihat bahwa sifat kopolimer dipengaruhi oleh komposisi PVA dan akrilamida dan dosis iradiasi.

Copolymerization of tapioca waste-polyvinyl alcohol (PVA)-acrylamide was made with gamma irradiation techniques. Mixtures of these materials made into an copolymer that have environmentally-friendly with biodegradable properties so that it can be applied in agriculture as a material for the modification of phosphate fertilizers that have slow release properties. Copolymer was made with fixed amount of tapioca waste and the volume of PVA 10% w/v and acrylamide 3% w/v was varied. In addition, the variation of irradiation dose (5, 10, 15, and 20 kGy) was done on making of the copolymer. In this study was obtained the best copolymer to be used as material for the modification of phosphate fertilizers was sample (I). Sample (I) was the copolymer of tapioca waste-polyvinyl alcohol-acrylamide with 3 gram tapioca waste, 45 mL PVA 10% w/v, and 105 mL acrylamide 3% w/v as the composition. The occurrence of copolymerization tapioca waste-PVA-acrylamide on sample (I) was shown by the results of FTIR characterization. Effect of tapioca waste on the thermal stability and the formation of pores in the copolymer sample (I) was shown by the results of TGA and SEM characterization. Observation and testing the yield of percent gel fraction, swelling ratio, and percent release of phosphate in the copolymer sample (I) was obtained respectively 48.71%, 321.63 %, 18:13%. Measurement of slow release properties was done by absorption-desorption methode. In this study shows that the properties of copolymer is influenced by the composition of the PVA and acrylamide and irradiation dose."
2016
S62126
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Telah dilakukan sintesis hidrogel metilselulosa dari 5 tipe berat molekul menggunakan radiasi berkas elektron pada dosis 10 kGy hingga 100 kGy. Film hidrogel dengan ukuran 16cm x 16 cm x 1,2mm dilakukan pengamatan terhadap sifat fisik dan mekanik yang meliputi, persen pengembangan, fraksi gel, kekuatan tarik dan perpanjangan lurus. Pengukuran dengan viscometer ubbelohde, diperoleh berat molekul (Mv)m metilselulosa berurutan dari rendah ke tinggi adalah sebagai SM-4"
AIDR 10:1 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Farah Nabila Hariowibowo
"Magnesium-Hidroksiapatit (MgHA) disintesis dengan mensubstitusi Magnesium (Mg), yang berperan dalam metabolisme tulang, pada Hidroksiapatit (HA), yaitu salah satu komponen utama dari tulang. Penelitian ini bertujuan untuk mensintesis nano-powder MgHA melalui iradiasi gelombang mikro, dan mengetahui pengaruh dari daya dan waktu iradiasi gelombang mikro terhadap karakteristik MgHA. Sintesis dilakukan dengan mencampurkan larutan diammonium hidrogen fosfat dan larutan magnesium hidroksida ke dalam larutan kalsium hidroksida. Larutan yang telah tercampur diiradiasi dengan gelombang mikro, dengan variasi daya dan waktu iradiasi. Parameter kisi, kristalinitas, ukuran kristalit, gugus fungsi, morfologi, ukuran partikel, dan komposisi MgHA ditentukan dengan menggunakan beberapa metode karakterisasi yaitu; x-ray diffraction (XRD), fourier transform infrared (FTIR) spectroscopy, scanning electron microscopy (SEM), dan energy dispersive x-ray (EDX).
Pola XRD menunjukkan bahwa seiring dengan kenaikan daya dan waktu iradiasi, parameter kisi a dan c, indeks kristalinitas dan ukuran kristalit MgHA tereduksi. Hasil FTIR menunjukkan terdapat ikatan antara Mg2+ dengan gugus hidroksil pada daya dan waktu iradiasi maksimum. Hasil SEM dan EDX menunjukkan substitusi Mg2+ mengakibatkan aglomerasi pada partikel dan Ca/P yang dimiliki oleh MgHA kurang dari 1.67, menunjukkan bahwa sebagian Ca2+ telah lepas dari struktur apatit. Penelitian ini menunjukkan daya yang tinggi dan waktu iradiasi yang lebih lama lebih efektif dalam melakukan sintesis MgHA.

Magnesium-Hydroxyapatite (MgHA) is synthesized by substituting magnesium (Mg) into hydroxyapatite (HA). The studys aim was to synthesize MgHA nano-powder via microwave irradiation and determine the effects of the microwave irradiations power and irradiation time variation on the synthesis of the MgHA crystal. The synthesis of MgHA was done by titrating solutions of diammonium hydrogen phosphate and magnesium hydroxide into a solution of calcium hydroxide. The microwave irradiation was done with variations of irradiation power and time. The phase composition, functional groups, morphology, particle size, and the element composition of the MgHA powder was evaluated using the following characterization method; XRD, FTIR, and SEM-EDX.
The XRD patterns show that lattice parameters a and c, crystallinity index, and crystallite size of MgHA decreases as the irradiation time increases. The FTIR results show that a stretching mode is caused by the bonding of Mg2+ and the hydroxyl group. The SEM and EDX results shows that the substitution of Mg2+ causes the particles to agglomerate and the Ca/P value of MgHA was determined to be lesser than 1.67, showing that some Ca2+ was released from the apatite. The results show that higher irradiation power and longer irradiation time is more effective in MgHA synthesis.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Salshabila Aurelia
"Keberadaan limbah antibiotik di berbagai sumber air menimbulkan bahaya lingkungan yang besar, karena limbah tersebut tetap utuh dan tahan terhadap dekomposisi, sehingga menimbulkan tantangan bagi ekosistem. Penelitian ini bertujuan untuk mengatasi masalah ini dengan berfokus pada penetapan muatan optimal g-C3N4 dalam komposit g-C3N4-TiO2. g-C3N4 diproduksi dari beberapa prekursor seperti melamin, disiandiamida, dan urea. Tujuan utama komposit baru ini adalah berfungsi sebagai fotokatalis yang sangat efisien untuk degradasi ciprofloksasin di bawah pengaruh pencahayaan yang berbeda. Fotokatalis yang dihasilkan akan dikarakterisasi secara menyeluruh menggunakan berbagai teknik termasuk XRD, UV-Vis DRS, SEM, dan FTIR. Degradasi ciprofloksasin akan dipantau secara cermat dengan mengumpulkan sampel larutan secara berkala dan melakukan analisis menyeluruh menggunakan spektrofotometri UV-Vis. Uji degradasi akan dilakukan menggunakan reaktor foto yang dibangun secara khusus, yang akan memanfaatkan iradiasi internal dari lampu UV 20 W dan lampu tampak 23 W. Metode yang digunakan untuk percobaan ini adalah kalsinasi untuk sintesis g-C3N4, dan impregnasi untuk pencampuran komposit. Setelah melakukan percobaan, jenis komposit yang paling efektif ditemukan yaitu (5)U-CN- TiO2, dengan laju degradasi 82%, yaitu 29% lebih besar dari TiO2 murni di bawah Iradiasi sinar UV dan laju degradasi 31%, yaitu 15% lebih besar dari TiO2 murni di bawah cahaya tampak. Oleh karena itu, penambahan g-C3N4 ke TiO2 dapat meningkatkan laju degradasi fotokatalitik.

The presence of antibiotic waste in different water sources poses a substantial environmental hazard, as it remains intact and resistant to decomposition, hence posing a challenge to the ecosystem. This study aims to address this problem by focusing on establishing the optimal loading of g-C3N4 within g-C3N4-TiO2 composite. The g-C3N4 is produced from several precursors such as melamine, dicyandiamide, and urea. The primary objective of these new composites is to function as exceptionally efficient photocatalysts for the degradation of ciprofloxacin under the influence of different lighting. The generated photocatalysts will be thoroughly characterized using a range of techniques including XRD, UV-Vis DRS, SEM, and FTIR. The degradation of ciprofloxacin will be carefully monitored by periodically collecting samples of the solution and doing thorough analysis using UV-Vis spectrophotometry. The degradation trials will be carried out using a specifically built photo reactor, which will utilize internal irradiation from a 20 W UV light and 23 W visible light. The methods used for this experiment were calcination for the synthesis of g-C3N4, and impregnation for mixing the composite. After conducting the experiment, the most effective type of composite was discovered to be (5)U-CN-TiO2, with a degradation rate of 82%, which is 29% greater than pure TiO2 under UV light Irradiation and 31% degradation rate, which is 15% greater than purê TiO2 under visible light. Therefore, the addition of g-C3N4 to TiO2 can increase the photocatalytic degradation rate."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Risky Auliana
"Latar Belakang : Pada penelitian sebelumnya, iradiasi menggunakan iradiasi pulsa LCU cenderung diikuti dengan suhu cahaya yang relatif rendah sehingga aman untuk pulpa gigi dan telah diaplikasikan untuk polimerisasi resin komposit nanofil dalam waktu 20 detik. berdenyut melawan kekuatan kompresi selama 5, 10, 20 detik. Metode : 60 spesimen resin komposit isi curah silinder diameter 3 mm dan tebal 6 mm, diiradiasi dengan LCU eksperimental iradiasi pulsa dan LCU komersial iradiasi kontinyu sebagai kontrol selama 5, 10, 20 detik. Kemudian direndam dengan air suling selama 24 jam. Spesimen kemudian diuji kuat tekannya menggunakan mesin uji universal (Shimadzu AGS-X 5kN, Jepang) dengan kecepatan crosshead 0,5m/s. Hasil: terjadi peningkatan kuat tekan resin komposit isian curah iradiasi
dengan LCU eksperimental selama 5, 10, 20 detik, memiliki hasil berturut-turut sekitar 209,43 hingga 241,80 MPa. Kemudian dengan iradiasi kontinyu LCU komersial memiliki hasil berturut-turut sekitar 210,69 hingga 261,72 MPa. Analisis one-way ANOVA dan post hoc bonferroni menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata (p>0,05) nilai kuat tekan antara kedua metode penyinaran pada lama waktu yang sama. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada masing-masing metode iradiasi pada durasi yang berbeda. Sementara itu, mendeteksi perbedaan yang signifikan (p<0,05) pada kekuatan tekan resin komposit pengisian curah dengan penyinaran antara 5 dan 10 detik dan 5 dan 20 detik dengan metode penyinaran kontinu. Kesimpulan: kuat tekan resin komposit bulk fill baik dengan iradiasi pulsa maupun kontinyu selama 5, 10, 20 detik meningkat dengan bertambahnya lama iradiasi, dan iradiasi menggunakan metode pulsa dan
kuat tekan kontinyu menghasilkan resin komposit bulk fill yang tidak berbeda nyata.
Background : In previous studies, irradiation using LCU pulse irradiation tends to be followed by a relatively low light temperature so that it is safe for dental pulp and has been applied to polymerize nanofil composite resins within 20 seconds. pulse against the force of compression for 5, 10, 20 seconds. Methods : 60 specimens of cylindrical bulk-filled composite resin with a diameter of 3 mm and a thickness of 6 mm, were irradiated with pulse irradiation experimental LCU and continuous irradiated commercial LCU as control for 5, 10, 20 seconds. Then soaked with distilled water for 24 hours. The specimens were then tested for compressive strength using a universal testing machine (Shimadzu AGS-X 5kN, Japan) with a crosshead speed of 0.5m/s. Result: there was an increase in the compressive strength of the irradiated bulk filled composite resin with the experimental LCU for 5, 10, 20 s, had successive yields of about 209.43 to 241.80 MPa. Then with continuous irradiation commercial LCU has successive yields of about 210.69 to 261.72 MPa. One-way ANOVA and post hoc bonferroni analysis showed that the results were not significantly different (p>0.05) in the compressive strength between the two irradiation methods at the same time. There was no significant difference in each irradiation method at different durations. Meanwhile, detecting a significant difference (p<0.05) in the compressive strength of composite resin bulk filling with irradiation between 5 and 10 seconds and 5 and 20 seconds with the continuous irradiation method. Conclusion: the compressive strength of bulk fill composite resins both with pulse and continuous irradiation for 5, 10, 20 seconds increased with increasing irradiation time, and irradiation using pulse and pulse irradiation methods continuous compressive strength resulted in bulk fill composite resin which was not significantly different."
Depok: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>