Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 194764 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Shahifa Assajjadiyyah
"Skripsi ini meneliti hubungan antara kualitas institusi dengan stok FDI yang masuk di ASEAN menggunakan dua jenis analisis, yaitu analisis jangka pendek dan jangka panjang. Metode System Generalized Method of Moments (System GMM) dengan data tahun 2012-2019 digunakan dalam analisis jangka pendek, sedangkan metode Panel Autoregressive Distributed Lag (Panel ARDL) dengan data tahun 1996-2019 digunakan untuk analisis jangka panjang. Kontribusi literatur dari penelitian ini adalah penerapan analisis jangka panjang antarvariabel yang diteliti. Selain itu, dalam penelitian ini data FDI yang digunakan adalah FDI dalam bentuk stok di ASEAN, sehingga lebih akurat menggambarkan kondisi sebenarnya. Terdapat dua model yang digunakan dalam penelitian ini. Model pertama menggunakan variabel kualitas institusi yang merupakan rata-rata dari tiga indikator institusi yaitu efektivitas pemerintah, stabilitas politik, dan pengendalian korupsi. Sedangkan dalam model kedua, kualitas institusi dibagi menjadi tiga variabel terpisah yaitu efektivitas pemerintah, stabilitas politik, dan pengendalian korupsi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa di jangka pendek, kualitas institusi secara keseluruhan terbukti signifikan mempengaruhi stok FDI di ASEAN. Sedangkan berdasarkan model kedua yang membagi kualitas institusi menjadi tiga indikator, hanya indikator efektivitas pemerintah yang signifikan mempengaruhi FDI. Sedangkan tingkat pengendalian korupsi dan stabilitas politik tidak signifikan mempengaruhi FDI. Adapun di jangka panjang, kualitas institusi tidak lagi signifikan mempengaruhi FDI.

The focus of this study is the relationship between institutional quality and inward FDI stocks in ASEAN using two types of analysis, namely short-term and long-term analysis. The GMM System method with 2012-2019 data is used for short-term analysis, while the ARDL Panel method with 1996-2019 data is used for long-term analysis. The literature contribution offered from this study is the application of long-term analysis between the variables studied, considering that previous studies only included short-term analysis. In addition, in this study the FDI data used is FDI in the form of stocks, so that it more accurately describes the actual conditions. There are two models used in this study. The first model uses the variable quality of institutions which is the average of three institutional indicators, namely government effectiveness, political stability, and corruption control. Whereas in the second model, the quality of institutions is divided into three separate variables, namely government effectiveness, political stability, and corruption control. The results show that in the short term, the overall quality of institutions has been shown to significantly influence FDI stocks in ASEAN. Meanwhile, based on the second model which divides the quality of institutions into three indicators, only government effectiveness indicators significantly affect FDI. The level of corruption control and political stability did not significantly affect FDI. In the long term, the quality of institutions will no longer significantly affect FDI."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Haikal
"Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi dinamika peran mediasi institusi pemerintah dalam konteks transfer teknologi yang diakibatkan oleh Foreign Direct Investment (FDI) di kawasan ASEAN Plus Three. Menggunakan Structural Equation Model (SEM) untuk menganalisis data historis antara tahun 2002 dan 2021, studi ini memeriksa bagaimana FDI mempengaruhi transfer teknologi, tidak hanya secara langsung tetapi juga melalui interaksi dengan institusi keuangan dan pemerintahan. Penelitian ini mengungkap bahwa FDI berkontribusi signifikan terhadap dinamika inovasi teknologi, dengan institusi memainkan peran penting sebagai mediator yang memfasilitasi dan mengatur aliran pengetahuan dan teknologi baru. Temuan ini menyoroti pentingnya kualitas dan kapasitas institusi dalam memaksimalkan potensi efek spillover FDI dalam hal mendorong transfer teknologi.

This study aims to explore the dynamics of the mediating role of government institutions in the context of technology transfer induced by Foreign Direct Investment (FDI) in the ASEAN Plus Three region. Using Structural Equation Model (SEM) to analyze historical data between 2002 and 2021, this study examines how FDI affects technological change, not only directly but also through interactions with financial institutions and government. This research reveals that FDI significantly contributes to the dynamics of technological innovation, with government playing a crucial role as mediators that facilitate and regulate the flow of new knowledge and technology. These findings highlight the importance of the quality and capacity of institutions in maximizing the potential spillover effects of FDI in terms of promoting technological change."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ramadhany Nuzula Nanda Putra
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak dari Foreign Direct Invesment (FDI) dan kualitas institusi terhadap human capital di negara-negara berkembang. Selain itu, peneltitian ini juga menguji dampak dari interaksi FDI dengan kualitas institusi terhadap human capital negara-negara berkembang. Data yang digunakan merupakan data dari 80 negara berkembang di Dunia dari tahun 2002-2018. Dimensi human capital yang digunakan dalam peneltian ini adalah pendidikan, dengan lebih spesifik yaitu school enrollment rate untuk tingkatan primary, secondary dan tertiary. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi panel data menggunakan metode estimasi Twostep system Generalized Method of Moment (GMM). Hasil dari estimasi model penelitian menunjukkan bahwa FDI, institusi, interaksi FDI dengan kualitas institusi berpengaruh positif dan signifikan terhadap school enrollment rate, namun hasilnya berbeda pada masing-masing tingakatan. FDI dan interaksi FDI dengan Institusi berepangaruh positif dan signifikan pada tingkatan secondary dan tertiary. Sedangkan kualitas institusi berpengaruh positif dan signifikan pada tingkatan primary enrollment rate.

This study aims to determine the impact of FDI and Institutional Quality on human capital in developing countries. In addition, this research also examines the impact of the interaction of FDI with Institutional Quality on the human capital of developing countries. The data used is data from 80 developing countries in the world from 2002-2018. The dimension of human capital used in this research is education with a more specific school enrollment rate for primary, secondary and tertiary levels. The method used in this study is panel data regression using the Twostep system Generelize Method of Moment (GMM) estimation method. The results of the research model estimation show that FDI, institution quality, FDI interaction with Institution quality have a positive and significant effect on school enrollment rate, but the results are different at each level. FDI and the interaction of FDI with institutional quality have a positive and significant effect at the secondary and tertiary levels. Meanwhile, institutional quality has a positive and significant effect on the primary enrollment rate."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dieno Asshidqy Dasril
"Penelitian ini akan membahas mengenai pengaruh tindakan inovasi atas tingkat pengembalian perusahaan yang diukur melalui tingkat penjualan per pekerja. Setelah megetahui pengaruhnya, akan dilakukan analisis mengenai pengaruh kualitas institusi atas tingkat pengembalian perusahaan melalui tindakan inovasi yang dilakukan. Sampel pada penelitian ini adalah perusahaan manufaktur dari 6 negara ASEAN (Indonesia, Malaysia, Vietnam, Filipina, Myanmar, dan Laos) dengan sumber data World Bank Enterprise Survey (WBES) tahun 2015, World Governance Indicator (WGI), dan Heritage Foundation. Melalui model Ordinary Least Square (OLS), hasil menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan atas tindakan inovasi terhadap tingkat pengembalian perusahaan. Temuan lanjutan menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan atas satu variabel institusi terhadap tingkat pengembalian inovasi perusahaan, yakni kualitas penegakkan hukum. Dua variabel institusi lain yang diuji, yakni kualitas regulasi dan proteksi hak milik, tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap tingkat pengembalian inovasi perusahaan.

This study will discuss the effect of innovation on firm’s rate of return as measured by the level of sales per worker. After the effect is determined, an analysis will be carried out regarding the influence of institutional quality on the level of firm’s returns through innovative actions taken. The sample in this research are manufacturing companies from 6 ASEAN countries (Indonesia, Malaysia, Vietnam, Philippines, Myanmar, and Laos) with the 2015 World Bank Enterprise Survey (WBES) as main data source, while World Governance Indicator (WGI) and Heritage Foundation complements the data. Through the Ordinary Least Square (OLS) model, the results show that there is a significant effect of innovation activities on the rate of return for the firms. Further findings show that there is a significant effect of one institutional variable on the rate of return on corporate innovation, namely the rule of law. Two other institutional variables tested, namely regulatory quality and property rights protection, did not show a significant effect on the rate of return of firm’s innovation."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pieter Handoyo
"Penelitian ini bertujuan meneliti pengaruh underground economy terhadap hubungan antara FDI dengan Kualitas Insitusi pada negara berkembang di Asia. Penelitian menggunakan sampel dari 41 negara berkembang di Asia yang tercatat pada World Bank pada tahun 2009-2018. Metode penelitian yang digunakan adalah regresi panel dengan metode estimasi feasible generalized least square. Penelitian ini menemukan terdapatnya pengaruh negative dari adanya underground economy terhadap hubungan FDI dengan kualitas institusi. Semakin tingginya tingkat underground economy di suatu negara akan membuat koefisien/besaran hubungan positif antara FDI dengan kualitas institusi terus berkurang, bahkan dapat menimbulkan detrimental effect antara FDI dengan Kualitas Institusi pada level underground economy tertentu.

This study aims to examine the influence of the underground economy on the relationship between FDI and Institutional Quality in developing countries in Asia. The study used samples from 41 developing countries in Asia recorded at the World Bank in 2009-2018. The research method used is panel regression with a feasible generalized least square estimation method. This study found that there is a negative effect of the existence of an underground economy on the relationship between FDI and institutional quality. The higher the level of the underground economy in a country, the coefficient/size of the positive relationship between FDI and the quality of institutions will continue to decrease, it can even cause a detrimental effect between FDI and the quality of institutions at a certain underground economy level."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adinda Putri Safira
"ABSTRAK
Hingga tahun 2019, lebih dari dua pertiga perdagangan dunia terjadi melalui Global Value Chain (GVC). Proses produksi yang tersebar di berbagai negara menyebabkan semakin pentingnya peran sistem transportasi nasional dalam memfasilitasi perpindahan barang input maupun output. Namun, performa sistem transportasi negara anggota ASEAN yang diukur menggunakan indeks kualitas infrastruktur transportasi WEF masih menunjukkan tingkat yang cukup bervariasi. Sebagai akibatnya, terjadi kesenjangan performa perdagangan internasional dan FDI antar negara anggota yang berujung pada rapuhnya kerja sama ekonomi ASEAN. Berdasarkan regresi GLS menggunakan data panel tahun 2009-2018, penelitian ini menemukan bahwa secara umum perbaikan sistem transportasi nasional berpengaruh positif dan signifikan terhadap performa ekspor, impor, serta FDI ASEAN. Selanjutnya, penelitian ini menemukan adanya pergeseran orientasi pada sistem transportasi negara anggota ASEAN dalam memfasilitasi aktivitas impor dan FDI ASEAN, yakni dari intra-regional menuju inter-regional. Temuan ini mengimplikasikan pentingnya aktivitas perdagangan dan FDI inter-regional dalam proses konvergensi ekonomi ASEAN.

ABSTRACT
Up to 2019, more than two-thirds of world trade occurs through Global Value Chains (GVCs). The production processes that are fragmented across countries induce an increasing importance of national transportation system in facilitating the movement of input and output goods. However, the performance of ASEAN Member States (AMS) transportation system that measured by the WEF Transportation Infrastructure Quality Index still shows varying performance. As a result, there is a gap in the international trade and FDI performance between AMS which leads to the vulnerability of ASEAN economic cooperation. Based on the GLS regression using 2009-2018 panel data, this study found that in general, the improvement of national transportation system has a positive and significant impact on ASEAN export, import, and FDI performance. Furthermore, this study found the shifting of AMS transportation system orientation in facilitating ASEAN import and FDI activities, which is from intra-regional to inter- regional. This finding implies the importance of inter-regional trade and FDI activities in ASEAN economic convergence process.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Umara Ardra
"ABSTRAK
Sejumlah penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya telah menyimpulkan bahwa perkembangan pada sektor pariwisata suatu negara akan berdampak positif terhadap perkembangan ekonomi negara tersebut ((Fayissa, Nsiah & Tadasse, 2007), (Fayissa, Nsiah & Tadasse, 2009), dan (Gokovali & Bahar, 2006)). Penelitian ini menggunakan data dari 8 negara ASEAN (Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand, Filipina, Vietnam, Brunei Darussalam, and Laos) selama 15 tahun (1998 - 2013) dan telah menemukan hasil penelitian melalui model regresi data panel dan model kausalitas Granger, dengan menggunakan variabel sosial ekonomi pembangunan (GDP per kapita, tingkat kemiskinan, dan index pembangunan manusia). Dari regresi data panel, studi ini menemukan bahwa kedatangan wisatawan memiliki hubungan yang signifikan dan positif terhadap HDI, tetapi tidak terhadap GDP per kapita. Dari hasil kausalitas Granger, studi ini telah menunjukan bahwa beberapa negara ASEAN memiliki dampak positif antara kedatangan wisatawan dan hasil pembangunan, Thailand telah berhasil menurunkan tingkat kemiskinan melalui kunjungan wisatawan, sementara Malaysia, Filipina, dan Laos memiliki hubungan dua arah kausalitas Granger antara HDI dan kedatangan wisatawan.

ABSTRACT
Numerous studies found that tourism development in a country will have a positive impact towards the socio economic development of the country itself ((Fayissa, Nsiah & Tadasse, 2009), (Fayissa, Nsiah & Tadasse, 2007), and (Gokovali & Bahar, 2006)). This study utilizes data from 8 ASEAN countries (Indonesia, Singapore, Malaysia, Thailand, Philippines, Vietnam, Brunei, and Laos) over 15 years (1998 - 2013) and have found the research results through the panel data regression model and the Granger causality model, by using the socio economic variables and outcomes (GDP per capita, Level of Poverty, and Human Development Index). From the panel data regression, this study found that tourist arrivals have significant and positive correlation towards HDI, but not towards GDP per capita. From the Granger causality results, it has shown that some of the ASEAN countries have a positive impact between tourist arrivals and development outcomes. Thailand have succeeded in decreasing their poverty level through tourist arrivals, while Malaysia, Philippines, and Laos have bidirectional Granger causality between HDI and tourist arrivals.
"
2016
S63205
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suyanni Apriani
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kualitas modal manusia dalam distribusi arus masuk investasi asing langsung di Kawasan ASEAN dalam tahun 2010-2018. Pengembangan model oleh Nimesh (2016) dilakukan dengan memasukkan variabel agama Islam sebagai salah satu pembeda produktivitas negara-negara yang mayoritas Islam dan non-Islam. Analisis ini dilakukan dengan mengidentifikasi kualitas modal manusia yang dilihat dari indikator pendidikan dan kesehatan serta modal manusia secara Islami dalam menarik arus masuk investasi asing. Hasil regresi menunjukkan bahwa dalam periode 9 tahun tersebut kualitas modal manusia yang di proksi dengan kesehatan tidak mempengaruhi arus masuk investasi asing, dan proksi pendidikan memiliki pengaruh yang tidak stabil. Kondisi tersebut mungkin dipengaruhi oleh fokus pemerintah untuk menarik investasi pada investasi padat karya, industri pengolahan berbasis sumber daya alam, dan industri yang berorientasi ekspor disamping sektor ekonomi lainnya yang kurang membutuhkan kualitas pendidikan sebagai prasyaratnya
This study aims to analyze the effect of the quality of human capital in the distribution of foreign direct investment inflows in the ASEAN Region in 2010-2018. Model development by Nimesh (2016) was carried out by incorporating Islamic religious variables as a differentiator in the productivity of countries that are predominantly Muslim and non-Islamic. This analysis is carried out by identifying the quality of human capital as seen from education and health indicators as well as Islamic human capital in attracting foreign investment inflows. Regression results indicate that in the 9-year period the quality of human capital in proxy with health does not affect the inflow of foreign investment, and the education proxy has an unstable effect. This condition may be influenced by the focus of the government to attract investment in labor-intensive investment, natural resource-based manufacturing industries, and export-oriented industries in addition to other economic sectors that lack the quality of education as a prerequisite."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teriana Dewi Maya
"Kemudahan berusaha dapat menjadi keuntungan lokasi dari host country yang bertujuan untuk menarik investasi asing. Penelitian ini menganalisa pengaruh dari kemudahan berusaha terhadap masuknya FDI. Data yang digunakan adalah peringkat ease of doing business dan peringkat doing business indicators, sera data FDI negara-negara berkembang dan ASEAN-8. Metode penelitian adalah data panel dengan periode penelitian dari 2006-2013 untuk kemudahan berusaha dan dari 2007-2013 untuk peringkat lima indikator menjalankan usaha. Kemudahan berusaha ditemukan memberikan pengaruh yang signifikan baik di negara-negara berkembang maupun di ASEAN-8. Indikator getting credit, trading across borders dan enforcing contracts memberikan pengaruh signifikan di negara-negara berkembang, Sedangkan di negara-negara ASEAN-8 hanya indikator starting a business yang mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap masuknya FDI. Hasil ini menunjukkan reformasi regulasi usaha harus menjadi agenda negara-negara berkembang dan ASEAN-8 untuk membuat lingkungan usaha yang kondusif.

Ease of doing business can be a location advantage of the host country that aims to attract foreign investment. This study analyzes of the effect on ease of doing business on the inflow of FDI. Using data of the ranking on ease of doing business and ranking on doing business indicators, also FDI data of developing countries and the ASEAN-8. Research method is a data panel with the study period of 2006-2013 for ease of doing business and from 2007-2013 for ranking on five of doing business indicators. Ease of doing business found a significant influence both in developing countries and ASEAN-8. Indicators of getting credit, trading across borders and enforcing contracts have a significant effect in developing countries, while in ASEAN-8 is found only indicator of starting a business that has a significant effect on FDI. These results demonstrate that reform of business regulatory should be on the agenda of developing countries and ASEAN-8 to create condusive environment."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T45447
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahadian Amin, auhtor
"ABSTRAK
Setelah masuknya China ke WTO, gelombang penanaman modal asing langsung (FDI) ke China menimbulkan kekhawatiran dari negara-negara tetangga, khususnya ASEAN. Penelitian ini menguji apakah FDI ke China telah menggeser FDI yang seharusnya ke negara ASEAN. Selain itu, penelitian ini mengamati efek dari ASEAN-China Free Trade Area pada FDI ke negara-negara ASEAN. Makalah ini menggunakan estimasi fixed-efect untuk menguji pengaruh dari FDI ke China pada FDI ke negara-negara ASEAN. Kami menemukan bahwa ada sedikit bukti bahwa FDI ke China datang dengan mengorbankan FDI ke negara-negara ASEAN. Kami juga menemukan bahwa perjanjian ACFTA tampaknya tidak berpengaruh pada arus masuk FDI ke negara ASEAN. Kami menyimpulkan bahwa keuntungan lokasi merupakan penentu utama FDI ke negara-negara ASEAN, khususnya risiko dan upah efisien tiap negara.

ABSTRACT
After China’s assessment to the WTO, the surge of FDI to China raises concerns from neighbouring countries, especially the ASEAN. This study examines whether FDI to China crowds out FDI to the ASEAN economies. Furthermore, it also observes the effect of the ASEAN-China Free Trade Area on FDI to the ASEAN countries. This paper uses fixed-effect estimation to examine the effect of FDI to China on FDI to the ASEAN countries. We find that there is little evidence that FDI to China comes at the expense of FDI to the ASEAN countries. We also find that the ACFTA agreement seems to have no effect on FDI inflows to the ASEAN economies. We conclude that location advantages are main determinants of FDI to the ASEAN countries, in particular the country risk and efficiency wage.
"
2013
T38922
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>