Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2150 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Edly Tsara Nabilah
"Sebagai bagian dari perancangan ulang Kawasan Pasar Baru, Sawah Besar Retirement House ditujukan untuk mewadahi permukiman yang diperuntukkan bagi golongan lanjut usia (lansia) yang berada di sekitar wilayah tersebut. Kondisi tapak yang berada di tengah-tengah Kota Jakarta memiliki berbagai macam permasalahan salah satunya adalah cahaya matahari yang cukup terik. Oleh karena itu permasalahan tersebut sangat diperhatikan dan diolah kedalam bentuk yang lebih bermanfaat. Metode solar studies terhadap bangunan dengan bentuk massa dan rentang waktu yang berbeda dipilih untuk menganalisis dan mengatasi masalah tersebut. Solar studies dilakukan dengan menggunakan plugin Insight dalam perangkat lunak Revit. Pertimbangan utama dalam merancang bangunan Sawah Besar Retirement House adalah mengutamakan kenyamanan penghuni dengan berfokus kepada kenyamanan termal. Hal tersebut dapat diraih dengan memaksimalkan penghawaan dan pencahayaan alami dalam bangunan. Terdapat tiga konsep yang diwujudkan dalam perancangan yaitu the brand-new mid-rise retirement housing, menghadirkan suasana landed-housing dalam bangunan bertingkat, dan memaksimalkan penghawaan dan pencahayaan alami.

As part of the redesign of the Pasar Baru Area, Sawah Besar Retirement House is intended to accommodate settlements for the elderly around the area. The condition of the site which is in the middle of the city of Jakarta has various kinds of problems, one of them is the sunlight that shines all day. Therefore, these problems are highly considered and processed into a more useful form. The solar studies method on buildings with different mass forms and time spans was chosen to analyze and solve these problems. Solar studies were carried out using the Insight plugin in Revit software. The main consideration in designing the Sawah Besar Retirement House building is prioritizing occupant comfort by focusing on thermal comfort. This can be achieved by maximizing natural ventilation and lighting in the building. There are three concepts embodied in the design; the brand-new mid-rise retirement housing, presenting a landed-housing atmosphere in high-rise buildings, and maximizing natural ventilation and lighting."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Satria Jetmelin Pamungkas
"Automobile museum merupakan sebuah museum yang memamerkan mobil sebagai Sebagian besar dari pamerannya, selain itu museum ini juga memamerkan sejarah dari Kawasan sawab besar itu sendiri. Automobile museum dirancang sebagai salah satu landmark yang menunjukan jati diri dari sawah besar. Sawah besar sendiri saat ini telah menjadi sebuah area yang terkenal sebagai area yang banyak menjual dan memperbaiki hal hal yang berhubungan dengan automotive, terutama mobil, dapat dikatakan kegiatan berotomotif merupakan jiwa dari Kawasan ini sendiri. Kami sebagai kelompok ingin mempertan kan jiwa tersebut dengan Kembali ke akar dari sawah besar sendiri agar orang dapat mengetahui sejarah sawah besar serta jiwa dari area tersebut.

The Automobile Museum is a museum that exhibits cars as a major part of its exhibitions, besides that this museum also exhibits the history of the Sawah Besar area itself. Automobile museum is designed as one of the landmarks that shows the identity of Sawah besar. Sawah Besar itself has now become an area that is well-known as an area that sells and repairs many things related to automotive, especially cars. It can be said that automotive activities are the soul of this area itself. We as a group want to protect this spirit by returning to the roots of Sawah besar itself so that people can know the history of sawah besar and the soul of the area."
Depok: 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Hutasuhut, Ratu Febika Baiqati
"Sebagai kawasan yang memiliki karakteristik yang kuat akan kegiatan otomotif, Kawasan Sawah Besar dipenuhi dengan bangunan komersil yang berfungsi sebagai bengkel, jual beli suku cadang, showroom mobil, dan fungsi lain yang berkaitan dengan otomotif. Dengan pengembangan kawasan TOD (Transit Oriented Development) yang ada pada kawasan ini maka akan banyak bangunan dengan fungsi kegiatan otomotif yang dialihfungsikan. Dibutuhkan area khusus yang tetap berfokus pada kegiatan otomotif agar karakteristik kawasan tetap terjaga dengan baik yang mana area tersebut harus dapat memfasilitasi masyarakat dengan kegiatan yang sudah lama terbentuk. Dengan latar belakang untuk menjaga karakteristik kawasan dan memfasilitasi kegiatan eksisting maka Auto Garage–Sawah Besar dirancang untuk dapat menjaga dan memenuhi kedua latar belakang utama yang ada.

As an area that has strong characteristics of automotive activities, Sawah Besar area is filled with commercial buildings that function as workshops, buying and selling of spare parts, car showrooms, and other functions related to automotive. With the development of the TOD (Transit Oriented Development) in this area, many buildings with the function of automotive activities will be converted. A special area is needed that continues to focus on automotive activities so that the characteristics of the area are maintained properly where the area must be able to facilitate the community with activities that have long been formed. With a background to maintain regional characteristics and facilitate existing activities, The Auto Garage-Sawah Besar is designed to be able to maintain and fulfill the two main existing backgrounds."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Syaid Adi Putro
"Berdasarkan studi kasus dari jalur stasiun MRTJ pada fase 1 yang dirasa masih kurang maksimal dalam menjangkau pengguna sebagai salah satu pilihan moda transportasi publik, perpanjangan pada jalur stasiun MRTJ pada fase 2 ini kelompok Trekspunk memilih stasiun MRTJ yang tidak memiliki point of interest sebagai area yang dapat diintervensi penataan ulang yang merespon TOD (transit oriented development). Dari ketujuh Stasiun MRTJ, Stasiun Sawah Besar memiliki citra kawasan yang cukup kontras. Pasalnya, hanya terdapat area pemukiman yang padat dengan aktivitas yang ada hanya perdagangan suku cadang otomotif apabila dibandingkan dengan Stasiun Thamrin sebagai area perkantoran, Stasiun Monas sebagai area perkantoran pusat pemerintahan dan pariwisata, Stasiun Harmoni sebagai simpul atau transit hub, Stasiun Mangga Besar sebagai area perkantoran dan pusat hiburan, Stasiun Glodok sebagai area perdagangan dan pariwisata, dan Stasiun Kota sebagai area pariwisata dan simpul moda transportasi. Delineasi kawasan perencanaan dipilih di entrance 4 karena banyak bangunan yang tidak terpakai secara tata guna lahan yang tidak maksimal dan secara peraturan TOD (transit oriented development) berada di dalam radius 400 m’ yang pada perencanaan intensi kelompok, kawasan tersebut digunakan sebagai area transisi yang berbasis community oriented development sehingga penggunanya dapat meluas ke sisi timur kawasan. Sehingga menciptakan efek domino sebagai katalisator antar Kawasan, pendapatan meningkat dan return of Investment cepat, dan kota yang sustainabilitas pada MRTJ dan value kawasan naik, memperkuat karakter, menarik pengguna, tumbuh aktivitas dan ekonomi baru, mereduksi kemacetan serta lahan hijau yang meningkat pada kawasan perencanaan.

ased on the case study of the MRTJ station line in phase 1 which is still considered less than optimal in reaching users as one of the choices of public transport modes, the extension of the MRTJ station line in phase 2, the Trekspunk group chose MRTJ stations that did not have points of interest as areas that could be intervened by rearrangements that responded to TOD (transit oriented development). Of the seven MRTJ stations, Sawah Besar Station has a quite contrasting image of the area. The reason is, there is only a dense residential area with activities that exist only in the automotive spare parts trade when compared to Thamrin Station as an office area, Monas Station as an office area and tourism centre, Harmoni Station as a node or transit hub, Mangga Besar Station as an office area and entertainment centre, Glodok Station as a trade and tourism area, and Kota Station as a tourism area and transportation mode node. The delineation of the planning area was chosen at entrance 4 because there are many unused buildings in the land use that are not maximised and the TOD (transit oriented development) regulations are within a radius of 400 m' which in the planning group's intention, the area is used as a transition area based on community oriented development so that users can extend to the east side of the area. So that it creates a domino effect as a catalyst between areas, increased revenue and fast return of investment, and a sustainable city in MRTJ and the value of the area rises, strengthening character, attracting users, growing new activities and economy, reducing congestion and increasing green land in the planning area."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ghifari Abror Iswara
"Kawasan Sawah Besar merupakan perkembangan dari Kota Batavia (Jakarta) merupakan kota yang dibangun untuk warga kulit putih, dan pernah memiliki daerah Prancis seperti Rijswijkstraat. Daerah ini dulunya adalah permukiman di pinggiran Batavia dengan persawahan yang kemudian berganti nama menjadi Jalan Hayam Wuruk. Pada masa Belanda, Jalan Hayam Wuruk hanya sampai di Jembatan Besi, Sawah Besar. Di era tersebut, kawasan Harmoni, Rijswijk, dan Noordwijk merupakan pusat kegiatan dengan berbagai macam hiburan di Jakarta. Sejarah komedi di Indonesia memiliki tiga periode, dengan era 1960-1970an fokus pada penguatan karakter dan ekspresi lucu. Di era 1980-1990an, muncul Warkop DKI dengan humor intelektual dan politik satir. Sedangkan di era 2000an, komedi mengusung situasi komedi, dengan tayangan seperti Bajaj Bajuri dan Office Boy (OB). Industri stand-up comedy juga berkembang pesat, dengan komedian terkenal seperti Raditya Dika dan Ernest Prakasa. Latar belakang Sawah Besar adalah distrik padat penduduk di Jakarta Pusat, terkenal dengan pasar tradisionalnya seperti Pasar Pagi dan Pasar Baru dengan adanya penambahan isu pembangunan Fase 2 MRT Jakarta diharapkan memberikan dampak positif dengan mengurangi kemacetan dan memperbaiki akses transportasi. Pengembangan berorientasi masyarakat di Sawah Besar melibatkan prioritas terhadap ruang hijau, pusat komunitas, dan lembaga budaya untuk menciptakan kota yang dinamis dan berkembang bagi semua orang. Pusat Komedi Sawah Besar diharapkan tidak hanya mampu menjadi wadah inkubator aktivitas masyarakat Sawah Besar namun Jakarta serta Indonesia di masa depan.

Sawah Besar area is a development of the City of Batavia (Jakarta), a city built for white citizens, and once had French areas such as the Rijswijkstraat. This area used to be seen on the outskirts of Batavia with rice fields which later changed its name to Jalan Hayam Wuruk. During the Dutch era, Jalan Hayam Wuruk only reached the Iron Bridge, Sawah Besar. In that era, the Harmoni, Rijswijk, and Noordwijk areas were centers of activity with various kinds of entertainment in Jakarta. The history of comedy in Indonesia has three periods, with the 1960-1970s focusing on strengthening characters and humorous expressions. In the 1980-1990s, Warkop DKI appeared with intellectual humor and satirical politics. Meanwhile, in the 2000s, comedy carried situation comedy, with shows such as Bajaj Bajuri and Office Boy (OB). The stand-up comedy industry is also growing rapidly, with well-known comedians such as Raditya Dika and Ernest Prakasa. Background Sawah Besar is a densely populated district in Central Jakarta, famous for its traditional markets such as Pasar Pagi and Pasar Baru with the additional issue of the construction of Phase 2 of the Jakarta MRT which is expected to have a positive impact by reducing congestion and improving transportation access. Community-oriented development in Sawah Besar involves prioritizing green spaces, community centers and cultural institutions to create a dynamic and thriving city for everyone. It is hoped that the Sawah Besar Comedy Center will not only be able to become an incubator for community activities in Sawah Besar, but also for Jakarta and Indonesia in the future.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Addson Theo
"Electric vehicles sebagai kendaraan berdampak di masa depan memiliki sinergi positif dengan keberadaan Transit Oriented Development dan sawah besar sebagai kawasan sentra otomotif. Peningkatan penggunaan yang tidak signifikan terjadi karena faktor ketidaktahuan masyarakat awam. Namun informasi mentah sendiri tidak bisa dipaksakan untuk dipahami atau disetujui semua kalangan. Rancangan EV Experience Showroom dihadirkan sebagai pusat informasi sekaligus area komersial dengan scenario pemberian informasi di tengah eksebisi kendaraan listrik sebagai objek komersial, yang bertujuan memberikan edukasi berbentuk pengalaman langsung kepada pengguna kawasan Transit Oriented Development. Melalui skenario rancangan, dihadirkan program-program pendukung serta konsep dari sirkulasi yang diwujudkan dalam tatanan massing merespon kondisi tapak dan UDGL kawasan.

Electric vehicles, as an impactful transportation mode in the future, are positively related to the concept of Transit Oriented Development and the existence of Sawah Besar as one of the commercial centers for automotive. One factor that delays the growth of electric vehicle use in Indonesia is the lack of information and society’s ignorance towards electric vehicles. But information itself cannot be forcefully or easily understood by everyone. So this design of the EV Experience Showroom exists as an integrated information center, an experience-based education and commercial purpose, for Transit Oriented Development users. The design comes with a unique program, formed through a unique building mass that responds to the surrounding neighborhood and the district’s urban design guidelines.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Akhiriansyah
"Perputaran ekonomi masyarakat terjadi dikarenakan adanya Shopping Center. Shopping Center merupakan kompleks pertokoan yang dikunjungi untuk membeli, melihat dan membandingkan barang-barang dalam memenuhi kebutuhan ekonomi social masyarakat serta memberikan kenyamanan dan keamanan berbelanja bagi pengunjung. Salah satunya adalah pada Kawasan Sawah Besar yang berada di area transisi antara pemukiman padat, stasiun transit hub, perdagangan, pariwisata dan menjadi trademark sebagai kawasan penjualan otomotif. Kawasan Sawah besar ini juga masuk ke dalam Kawasan TOD (Transit Oriented Development).

The community's economic turnover occurs due to the existence of a Shopping Center. Shopping Center is a shopping complex that is visited to buy, view and compare goods in meeting the socio-economic needs of the community as well as providing shopping comfort and security for visitors. One of them is the Sawah Besar area which is in a transition area between dense settlements, transit hub stations, trade, and tourism and has become a trademark as an automotive sales area. The Sawah Besar area is also included in the TOD (Transit Oriented Development) Area."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 1993
S33450
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Edwin Zakaria
"ABSTRAK
Latar Belakang:Dengan meningkatnya permintaan pelayanan kesehatan maka pengelolaan rumah sakitharus dilakukan dengan perencanaan yang baik. Rumah Sakit sebagai pelayanankesehatan perlu menyusun rencana strategis, yang didalamnya terdapat komponentujuan, kebijakan dan strategi. Setelah beroperasi 2,5 tahun, RSUD Sawah Besar telahberkembang dan menunjukkan progress yang berbeda, maka perlu dilakukan evaluasirencana strategis renstra rumah sakit yang telah berjalan dari April 2015. Penelitianini bertujuan untuk mengevaluasi penerapan rencana strategis rumah sakit setelahberjalan 2,5tahun dibandingkan target-target rencana srategis. Metode PenelitianKuantitatif dengan observasi di lapangan dan menggunakan data sekunder danPenelitian Kualitatif dengan tahapan Input, Proses, Output IPO dilihat variabel dalamtahapan tersebut. Hasil Penelitian: Terdapat Pencapaian Renstra yang harusditingkatkan, yaitu: Input: SDM belum sesuai kapasitas pelayanan dan kompetensinya,kepuasan pegawai, pencatatan insiden keselamatan pasien, peralatan rawat Inap, IGDdan rawat jalan. Proses: peran SPI dalam pengawasan dan penilaian, Pendidikan danpelatihan diklat pegawai. Output : kunjungan pasien rawat inap, kesalahan prosedur /tindakan / kelalaian petugas.Kesimpulan: Dengan evaluasi ini terlihat variable-variabel yang belum mencapaitarget, sehingga RSUD masih memiliki waktu untuk perbaikan agar pencapaian di akhirtahun renstra terlaksana dengan baik. Dan hasil evaluasi ini dapat dijadikan bahanmasukan penyusunan renstra berikutnya periode 2019-2023.

ABSTRACT
Background Increased demand for health services and disruption of hospital services should beimplemented with good planning. Hospitals as health services need to develop aStrategic Plan, in which there are components of objectives, policies and strategies.After 2.5 years operation, it can be seen that RSUD Sawah Besar has developed andshowed different progress. Therefore, evaluation of the strategic plan of RSUD SawahBesar, that has been running since April 2015, should be conducted.The objective of this research is to evaluate the implementation of the strategic plan ofRSUD Sawah Besar after 2.5 years operation compared to the strategic plan targets.Research Methods used is quantitative Research by observing field data and usingsecondary data. The research was analyzed by following each stage in Input, Process,Output IPO and finding factors existed in the stages.Result of Research The evaluation of the Strategic Plan that must be improved. Input the availability of human resource is still not in accordance with the capacity ofservices. The available human resources are still not based on their competence,satisfaction, recording of incidents of patients, Inpatient equipment, IGD andoutpatient. Process the role of SPI to conduct supervision, education and training foremployees. Output inpatient visits, procedural or action error, negligence.Conclusion There are still factors that have not reached the target, so RSUD SawahBesar still has time to make improvements. And the results of this evaluation can also bea basis for material preparation of the Strategic Plan the next period 2019 2023."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T53908
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raisa Alda Hairiah
"SymbioSa Communal Living (Co-Living) merupakan sebuah proyek perancangan yang didasari oleh konsep rumah modern di mana para penghuni saling berinteraksi dan bersosialisasi secara komunal karena kesamaan minat ataupun pekerjaan. Dengan pendekatan kualitatif berupa studi literatur dan data survey, program-program ruang dipilih untuk memenuhi kebutuhan penghuni, baik yang terikat secara komunal, maupun ruang dengan kepentingan privasi. Konsep communal living ini juga dijadikan sebagai jawaban atas kebutuhan tempat tinggal di Kawasan Berorientasi Transit (TOD) Sawah Besar yang telah dirancang. Proyek SymbioSa ini dirancang menyesuaikan dengan tema kawasan, menawarkan fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan oleh karakter pekerja di kawasan TOD, seperti ruang-ruang komunal yang digunakan bersama (dapur, ruang makan, ruang workshop), sampai dengan konsep kamar pribadi yang melindungi privasi dan produktivitas.

SymbioSa Communal Living (Co-Living) is a design project based on the concept of a modern home where inhabitantsinteract and socialize communally because of similar interests or jobs. With a qualitative approach in the form of literature studies and survey data, spatial programs are selected to answer the needs of inhabitants, both those who are communally bound, as well as spaces with privacy interests. The concept of communal living is also used as an answer to the housing needs in the Transit Development Oriented Area (TOD) Sawah Besar that has been designed before. The SymbioSa project is designed according to the concpet of the area, offering the facilities needed by the character of workers in the TOD area, such as communal spaces that are shared (kitchen, dining room, workshop room), to the concept of private rooms that protect privacy and productivity."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>